Disusun Oleh:
NIM : 145040200111179
Kelompok : C1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB III
METODOLOGI
- Alat:
Cutter : untuk mencukur trichom daun
2 Toples plastik : untuk tempat perlakuan
Label : untuk memberikan label pada toples
Mikroskop : untuk mengamati lubang bekas tusukan Nezara viridula
Kompor listrik : untuk mendidihkan asam fuksin dan aquades
Beaker glass : tempat untuk mendidihkan asam fuksin dan aquades
Petridish : untuk tempat pengamatan Riptortus linearis
- Bahan
Nezaara viridula : sebagai spesimen
4 helai aun kedelai : untuk bahan praktikum
Aquades : untuk membilas daun kedelai
Asam fuksin : untuk mendeteksi adanya tusukan serangga
Ambil 2 tangkai daun kedelai yang telah dicukur trochomnya dan masukkan daun tersebut
ke dalam toples plastik yang telah diberi label.
Ambil lagi dua helai daun kedelai tanpa dicukur dan masukkan ke dalam toples kedua
sebagai perlakuan
Didihkan asam fuksin dan aquades kemudian masukkan daun kedelai kedalam larutan
tersebut. Setelah terjadi perubaan warna, angkat daun tersebut kemudian dibilas dengan air
yang mengalir selanjutnya diletakkan dalam petridisk.
Amati dan hitung jumlah tusukan N. viridula dengan menggunakan mikroskop.
Tusukan ditandai dengan adanya warna merah gelap pada daun.
Pada ulangan pertama menunjukkan bahwa pada daun tanpa bertrichom terdapat 16
lubang bekas tusukan Nezaara viridula dan pada daun bertrichom terdapat 8 lubang bekas
tusukan. Pada ulangan kedua, daun bertrichom terdapat 4 lubang bekas tusukan sedangkan
daun tanpa trichom terdapat 9 lubang bekas tusukan. Pada ulangan ketiga terdapat 15 lubang
bekas tusukan pada daun tanpa trichoma dan 5 lubang bekas tusukan. Pada ulangan
keempat, terdapat 42 lubang bekas tusukan pada daun tanpa trichoma dan 18 lubang bekas
tusukan pada daun bertrichoma. Dari data-data tersebut diperoleh rata-rata 20,5 lubang
bekas tusukan pada daun tanpa trichoma dan 8,75 pada daun bertrichoma.
Berdasarkan data yang diperoleh berupa jumlah luabng tusukan pada daun kedelai,
maka dapat diketahui bahwa pada daun kedelai yang tidak bertrichom memiliki jumlah
tusukan yang lebih banyak. Pada tanaman kedelai, faktor fisik/ morfologi yang erat
hubungannya dengan tingkat ketahanan terhadap seranga hama adalah adanya trichom atau
bulu rambut pada permukaan daunnya. Keberadaan trichom atau bulu rambut tersebut
diduga dapat menghalangi aktifitas penghisapan nutrisi pada daun kedelai oleh Nezara
viridula. Hal ini sesuai dengan literatur, bahwa sifat ketahanan terhadap serangga hama
dapat dilacak antara lain melalui seleksi karakteristik morfologi dan anatomi daun.
Morfologi tanaman (batang, daun dan polong) antara lain mempunyai struktur bulu yang
sangat beragam dan hal tersebut diduga dapat mempengaruhi tingkat ketahanan kedelai
terhadap serangan hama. Secara morfologi trikoma merupakan alat pelindung tumbuhan dari
gangguan luar. Struktur bulu (trikoma), ukuran panjang dan kerapatan trikoma sangat
berperan dalam ketahanan tanaman kedelai (Suharsono, 2001). Adanya trichom pada daun
dan permukaan polong juga mampu menghalangi R. linearis untuk menghisap nutrisi
tanaman, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan hama tersebut
(Minarno, 2012).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang didapat untuk mengetahui
intensitas serangan Riptortus linearis pada daun kedelai dengan perlakuan daun bertrichom dan
tanpa trichom, maka dapat disimpulkan bahwa adanya trichom pada daun kedelai mempengaruhi
tingkat serangan dari Riptortus linearis. Daun kedelai tidak bertrichom memiliki jumlah tusukan
yang lebih banyak daripada daun yang bertrichom. Hal ini berarti Riptortus linearis memiliki
tingkat preferensi yang lebih besar pada daun kedelai yang tidak bertrichom dari pada daun yang
bertrichom. Keberadaan bulu (trichoma) sangat berperan dalam ketahanan tanaman kedelai yaitu
dapat membantu menghalangi penghisapan nutrisi tanaman oleh Riptortus linearis.
DAFTAR PUSTAKA
Minarno, E. B. dan Khoiriyah, I. 2011. Ketahanan Galur Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap
Serangan Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) Berdasarkan Karakteristik Trikoma.
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Suharsono. 2001. Kajian Aspek Ketahanan Beberapa Genotip Kedelei terhadap Hama
Penghisap Polong Riptotus linearis (Himiptera Alydidae). Disertasi Doktor Program
Pasca Sarjana UGM. Tidak diterbitkan.