Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU HAMA TANAMAN

Hubungan Antara Faktor Fisik Tanaman dengan Perkembangan Hama dan


Preferensinya pada Tanaman Inang

Disusun Oleh:

Nama : Rodifan Maarij F D P

NIM : 145040200111179

Kelompok : C1

Asisten : Ito Fernando

JURUSAN HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

- Alat:
Cutter : untuk mencukur trichom daun
2 Toples plastik : untuk tempat perlakuan
Label : untuk memberikan label pada toples
Mikroskop : untuk mengamati lubang bekas tusukan Nezara viridula
Kompor listrik : untuk mendidihkan asam fuksin dan aquades
Beaker glass : tempat untuk mendidihkan asam fuksin dan aquades
Petridish : untuk tempat pengamatan Riptortus linearis
- Bahan
Nezaara viridula : sebagai spesimen
4 helai aun kedelai : untuk bahan praktikum
Aquades : untuk membilas daun kedelai
Asam fuksin : untuk mendeteksi adanya tusukan serangga

3.2 Cara Kerja

Ambil 2 tangkai daun kedelai yang telah dicukur trochomnya dan masukkan daun tersebut
ke dalam toples plastik yang telah diberi label.

Ambil lagi dua helai daun kedelai tanpa dicukur dan masukkan ke dalam toples kedua
sebagai perlakuan

Setelah itu masukkan 2 ekor N. viriudula ke dalam tiap toples plastik.

Setelah seminggu N. viridula dikeluarkan dari toples plastik.

Didihkan asam fuksin dan aquades kemudian masukkan daun kedelai kedalam larutan
tersebut. Setelah terjadi perubaan warna, angkat daun tersebut kemudian dibilas dengan air
yang mengalir selanjutnya diletakkan dalam petridisk.
Amati dan hitung jumlah tusukan N. viridula dengan menggunakan mikroskop.
Tusukan ditandai dengan adanya warna merah gelap pada daun.

Bandingkan jumlah tusukan antar kedua perlakuan daun kedelai terebut.

3.3 Analisa Perlakuan


Tahapan pertama adalah mengambil 4 helai daun kedelai yang telah disiapkan. Trichoma
dicukur menggunakan cutter pada daun kedelai sejumlah 2 helai, 2 helai daun kedelai yang
lain dibiarkan tanpa dicukur sebagai kontrol. Daun kedelai yang telah diberi perlakuan
dimasukkan ke dalam toples plastik dan daun tanpa perlakuan dimasukkan ke dalam toples
yang berbeda. Setelah itu pada tiap toples yang telah berisi daun kedelai dimasukkan 2 ekor
Nezara viridula. Setelah itu tutup toples dan biarkan selama seminggu. Setelah seminggu,
ambil daun di dalam toples. Didihkan asam fuksin dan aquades dan masukkan daun kedelai
tanpa perlakuan dan dengan perlakuan secara bergantian ke dalam larutan yang sedang
mendidih. Setelah daun berubah warna, angkat dan bilas menggunakan air mengalir. Setelah
itu amati daun di bawah mikroskop untuk melihat lubang bekas tusukan. Lubang bekas
tusukan akan ditandai dengan adanya warna gelap pada permukaan daun. Hitung jumlah
bekas tusukan pada semua daun dan bandingkan jumlah lubang bekas tusukan antara daun
dengan perlakuan dengan kontrol.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Ulangan Daun Tanpa Trichoma Daun Bertrichoma
1 16 8
2 9 4
3 15 5
4 42 18
Rata-rata 20,5 8,75
4.2. Pembahasan

Pada ulangan pertama menunjukkan bahwa pada daun tanpa bertrichom terdapat 16
lubang bekas tusukan Nezaara viridula dan pada daun bertrichom terdapat 8 lubang bekas
tusukan. Pada ulangan kedua, daun bertrichom terdapat 4 lubang bekas tusukan sedangkan
daun tanpa trichom terdapat 9 lubang bekas tusukan. Pada ulangan ketiga terdapat 15 lubang
bekas tusukan pada daun tanpa trichoma dan 5 lubang bekas tusukan. Pada ulangan
keempat, terdapat 42 lubang bekas tusukan pada daun tanpa trichoma dan 18 lubang bekas
tusukan pada daun bertrichoma. Dari data-data tersebut diperoleh rata-rata 20,5 lubang
bekas tusukan pada daun tanpa trichoma dan 8,75 pada daun bertrichoma.
Berdasarkan data yang diperoleh berupa jumlah luabng tusukan pada daun kedelai,
maka dapat diketahui bahwa pada daun kedelai yang tidak bertrichom memiliki jumlah
tusukan yang lebih banyak. Pada tanaman kedelai, faktor fisik/ morfologi yang erat
hubungannya dengan tingkat ketahanan terhadap seranga hama adalah adanya trichom atau
bulu rambut pada permukaan daunnya. Keberadaan trichom atau bulu rambut tersebut
diduga dapat menghalangi aktifitas penghisapan nutrisi pada daun kedelai oleh Nezara
viridula. Hal ini sesuai dengan literatur, bahwa sifat ketahanan terhadap serangga hama
dapat dilacak antara lain melalui seleksi karakteristik morfologi dan anatomi daun.
Morfologi tanaman (batang, daun dan polong) antara lain mempunyai struktur bulu yang
sangat beragam dan hal tersebut diduga dapat mempengaruhi tingkat ketahanan kedelai
terhadap serangan hama. Secara morfologi trikoma merupakan alat pelindung tumbuhan dari
gangguan luar. Struktur bulu (trikoma), ukuran panjang dan kerapatan trikoma sangat
berperan dalam ketahanan tanaman kedelai (Suharsono, 2001). Adanya trichom pada daun
dan permukaan polong juga mampu menghalangi R. linearis untuk menghisap nutrisi
tanaman, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan hama tersebut
(Minarno, 2012).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang didapat untuk mengetahui
intensitas serangan Riptortus linearis pada daun kedelai dengan perlakuan daun bertrichom dan
tanpa trichom, maka dapat disimpulkan bahwa adanya trichom pada daun kedelai mempengaruhi
tingkat serangan dari Riptortus linearis. Daun kedelai tidak bertrichom memiliki jumlah tusukan
yang lebih banyak daripada daun yang bertrichom. Hal ini berarti Riptortus linearis memiliki
tingkat preferensi yang lebih besar pada daun kedelai yang tidak bertrichom dari pada daun yang
bertrichom. Keberadaan bulu (trichoma) sangat berperan dalam ketahanan tanaman kedelai yaitu
dapat membantu menghalangi penghisapan nutrisi tanaman oleh Riptortus linearis.
DAFTAR PUSTAKA
Minarno, E. B. dan Khoiriyah, I. 2011. Ketahanan Galur Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap
Serangan Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) Berdasarkan Karakteristik Trikoma.
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Suharsono. 2001. Kajian Aspek Ketahanan Beberapa Genotip Kedelei terhadap Hama
Penghisap Polong Riptotus linearis (Himiptera Alydidae). Disertasi Doktor Program
Pasca Sarjana UGM. Tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai