Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di era modern ini, kesehatan merupakan suatu hal penting yang tidak
terpisahkan dengan kehidupan masyarakat, sehingga secara tidak langsung, hal ini
memacu kepedulian pemerintah dan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Oleh
sebab itu hal-hal yang menyangkut pembangunan kesehatan, perlu ditingkatkan
diantaranya melalui peningkatan sarana-sarana kesehatan, baik dalam hal kualitas
maupun kuantitasnya. Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang
disponsori oleh pemerintah, dimana jumlahnya yang banyak telah menjangkau
seluruh nusantara sehingga dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-
2014 yang tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 2010 adalah
meningkatkan umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun, menurunkan
Angka Kematian Ibu dari 228 per 100.000 persalinan menjadi 118 per 100.000
persalinan, menurunkan Angka Kematian Bayi dari 34 per 1000 kelahiran menjadi
24 per 1000 kelahiran hidup dan menurunkan prevalensi gizi kurang dari 18,4%
menjadi 15% pada anak balita.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
atau Kota yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pembangunan
disuatu daerah. Di dalam menjalankan peranan sebagai Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (UPTD), puskesmas berperan penting
dalam penyelenggaraan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota dan merupakan Unit Pelaksana Tingkat Pertama serta
sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Kecamatan merupakan wilayah standar kerja Puskesmas dalam skala
nasional. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung-jawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.
Sebagai calon dokter-dokter Puskesmas dimasa mendatang, kami selaku
dokter-dokter muda membutuhkan bekal pengalaman yang berharga dengan cara
berperan aktif dalam segala kegiatan puskesmas dan berupaya mencari solusi
dalam berbagai permasalahan yang ada di Puskesmas Tanggulangin.

I.2 Definisi Puskesmas


Puskesmas sebagai unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu.
Wilayah kerja puskesmas meliputi wilayah kerja administratif, yaitu satu
wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di satu wilayah kecamatan.

I.3 Tujuan Dan Metodologi Dokter Muda


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menyiapkan dokter muda untuk menjadi dokter yang mampu
melaksanakan dan mengembangkan upaya-upaya kesehatan melalui
Puskesmas sebagai pos terdepan dalam system pelayanan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
Memahami pelaksanaan upaya-upaya puskesmas.
Memahami daerah kerja puskesmas.
Memahami fungsi dan tugas pokok puskesmas.
Memahami sumber daya yang ada di puskesmas.
Memahami cara merancang survey, mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga mampu
merumuskan masalah kesehatan.
Memahami cara pemecahan masalah atau pelaksanaan program
kesehatan.
Mampu menginterprestasikan hambatan-hambatan dalam setiap
upaya pemecahan masalah kesehatan.
Memahami dan mampu menerapkan teknik-teknik penyuluhan
kesehatan.
Memahami keterkaitan dari sektor organisasi lain.

2. Metodologi
a. Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Tanggulangin.
b. Mencatat data data yang diperlukan secara langsung mengenai
kegiatan-kegiatan di Puskesmas Tanggulangin.
c. Mengikuti kegiatan lapangan.

I.4 Visi, Misi dan Motto Puskesmas


A. VISI
Visi pembangunan kesehatan di Puskesmas Tanggulangin adalah
Terwujudnya Kecamatan Tanggulangin Sehat, Mandiri dan Berkeadilan,
yakni sebuah Kecamatan dimana masyarakatnya hidup dalam lingkungan
yang sehat, dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata
agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

B. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya
b. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan diwilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan,yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya
d. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal diwilayah kerjanya makin berdaya dibidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian
untuk hidup sehat
e. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
f. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standard memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat
g. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungannya,selalu berupaya mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal
diwilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan
ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan oleh Puskesmas mencakup pula aspek
lingkungan dari yang bersangkutan.

C. MOTTO PELAYANAN PUSKESMAS TANGGULANGIN


Kepuasan Anda adalah kebahagian kami, masyarakat sehat merupakan
dambaan kita bersama.
Melayani 5 S dengan cinta : senyum, sapa, santun, solusi dan sehat

I.5 Tujuan Puskesmas


Tersedianya standar penyelenggaraan Puskesmas sehingga tercapai
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setingi tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat.

I.6 Fungsi Puskesmas


Fungsi puskesmas adalah sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelanggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan diwilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga, dan masyarakat, memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan yang bersifat
public goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga
,keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.

4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer


Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama serta menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab puskesmas adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods).
Dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit.

I.7 Pelaksanaan Kerja


Praktek kerja lapangan di Puskesmas Tanggulangin Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo dilaksanakan mulai tanggal
7 September 10 Oktober 2015 setiap hari kerja dengan berbagai kegiatan
meliputi :
1. Mengikuti serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas dalam
pelaksanaan usaha-usaha kesehatan pokok
2. Mengumpulkan dan menggunakan data dari berbagai sumber tentang
pelaksanaan program-program puskesmas
3. Diskusi langsung dengan kepala puskesmas dan penanggungjawab
masing-masing pogram
4. Terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan

I.8 Program Kerja


Program kerja yang ada di Puskesmas Tanggulangin meliputi Program
Wajib dan Program Pengembangan.
Program Wajib meliputi :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Pengembangan desa siaga
b. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
c. Pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM)
d. Penyuluhan NAPZA
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Penyehatan Air
b. Penyehatan Makanan dan Minuman
c. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi dasar (PL)
d. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
e. Klinik Sanitasi (PL)
f. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)=(KESLING)
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Pelayanan gizi masyarakat
b. Penanganan gangguan gizi
c. Pemantauan status gizi
d. Kunjungan pojok gizi
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Kesehatan Ibu
b. Kesehatan Bayi
c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra-Sekolah
d. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan remaja
e. Pelayanan Keluarga Berencana (Kesga Yankes)
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Diare
b. Pneumonia
c. Kusta
d. TB Paru
e. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
f. Demam Berdarah dengue / DBD
g. Imunisasi
h. Malaria
i. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
j. Pengamatan Penyakit (Surveilence Epidemiologi)
6. Program Pengobatan
a. Pengobatan (Yandas Yankes)
b. Pemeriksaan Laboratorium (Yansus Yankes)

Program Pengembangan meliputi:


1. Program Usia Lanjut (USILA)
2. Program Upaya Kesehatan Mata
3. Program Upaya Kesehatan Telinga
4. Program Upaya Kesehatan Jiwa
5. Program Upaya Kesehatan Olahraga
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
7. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
8. Program Bina Kesehatan Tradisional
9. Program Bina Kesehatan Kerja
10. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
11. Pengembangan UKBM
BAB II

ANALISIS SUMBER DAYA KESEHATAN

II.1 Situasi Kecamatan Tanggulangin


1. Data wilayah atau geografis
a. Kecamatan Tanggulangin 6 km dari pusat pemerintahan kabupaten
Sidoarjo yang merupakan dataran rendah yang subur dengan batas-
batas sebagai berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Candi
Sebelah timur : Laut Jawa
Sebelah selatan : Kecamatan Porong
Sebelah barat : Kecamatan Tulangan
b. Luas daerah dan keadaan daerah
Luas wilayah : 32,22 Km2 dan wilayah kerja Puskesmas Tanggulangin
meliputi terdiri dari 19 desa dan ada satu desa yang terkena Lumpur
Lapindo (desa Kedungbendo). 19 tersebut yaitu:
1. Kalisampurno
2. Ketapang
3. Kedungbendo
4. Kalitengah
5. Gempolsari
6. Sentul
7. Penatarsewu
8. Banjarsari
9. Banjarpanji
10. Kedungbanteng
11. Kalidawir
12. Putat
13. Ngaban
14. Kludan
15. Boro
16. Kedensari
17. Ketegan
18. Ganggang Panjang
19. Randegan

II.2 Data Dasar


A. Data Umum
Nomor Kode Puskesmas : 404.45
Nama Puskesmas : TANGGULANGIN
Kecamatan : TANGGULANGIN
Kabupaten : SIDOARJO
Provinsi : JAWA TIMUR
Tahun : 2015

I. Data Wilayah
1. Luas Wilayah : 32,22 km2
a. Wilayah dataran rendah : 100 %
b. Wilayah dataran tinggi :0 %
2. Jumlah desa/kelurahan : 19 desa/kel
a. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 18 desa/kel
b. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 18 desa/kel
c. Yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 1 desa/kel

II. Data Kependudukan


1. Jumlah penduduk Riel seluruhnya : 106.677 orang
a. Laki-laki : 53.783 orang
b. Perempuan : 52.895 orang
Jumlah penduduk supas seluruhnya : 89.776 orang
a. Laki-laki : 45.018 orang
b. Perempuan : 44.758 orang
2. Piramida Penduduk

LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN


718 <1 714
3.921 0-4 3.708
3.645 5-9 3.458
3.654 10-14 3.552
3.654 15-19 3.536
3.578 20-24 3.859
3.760 25-29 4.153
3.996 30-34 4095
4.008 35-39 3.786
3.825 40-44 3.163
3.136 45-49 2.398
2.522 50-54 1.627
1.786 55-59 1.040
1.034 60-64 824
739 > 65 -

3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 32.576 KK


4. Jumlah Penduduk Total Miskin (Jamkesmas) : 19.041 jiwa
5. Jumlah Kepala Keluarga Miskin : - jiwa
6. Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesda : 2.536 orang
7. Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesmas : 16.505 orang
8. Jumlah ibu hamil : 1.309 orang
9. Jumlah ibu hamil miskin : 3 orang
10. Jumlah bayi (< 1tahun) : 1.347 bayi
11. Jumlah anak balita (1-4 tahun) : 7.395 anak
12. Jumlah wanita usia subur : 20.403 orang
13. Jumlah pasangan usia subur : 189.041 pasang
14. Jumlah ibu bersalin : 1.099 orang
15. Jumlah ibu nifas : 1.133 orang
16. Jumlah ibu meneteki : 1.133 orang
III. Pendidikan
1. Jumlah sekolah
a. Taman Kanak-kanak yang ada : 50 buah
b. SD/MI yang ada : 28/14 buah
c. SLTP/MT yang ada : 8/7 buah
d. SMU/MA yang ada : 4/3 buah
e. Akademi yang ada : - buah
f. Perguruan Tinggi yang ada : - buah
g. Jumlah Ponpes yang ada : 10 buah

B. Data Khusus
I. Derajat Kesehatan
1. Jumlah kematian ibu nifas :2 orang
2. Jumlah kematian perinatal :0 orang
3. Jumlah kematian neonatal : 13 orang
4. Jumlah lahir mati :5 orang
5. Jumlah lahir hidup : 1.101 orang
6. Jumlah kematian bayi :7 orang
7. Jumlah kematian balita :8 orang
8. Jumlah kematian semua umur : 92 orang

II. Ketenagaan
Kepala puskesmas :1 orang
Kepala sub bagian tata usaha :1 orang
Dokter :2 orang
Dokter Gigi :1 orang
Dokter gigi PTT :0 orang
Jumlah dokter mahir jiwa :0 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat :0 orang
Bidan : 21 orang
a. P2B :2 orang
b. D3 Kebidanan : 19 orang
Bidan di desa : 14 orang
Perawat kesehatan : 16 orang
a. SPK :0 orang
b. D3 Keperawatan : 15 orang
c. S1 Keperawatan :1 orang
Perawat gigi :1 orang
Perawat mahir jiwa :0 orang
Sanitarian/D3 Kesling :0 orang
Petugas gizi/D3 Gizi :1 orang
Asisten Apoteker :2 orang
Analis Laboratorium/D3 Laboratorium :1 orang
Juru imunisasi/juru malaria :0 orang
Tenaga administrasi :8 orang
Supir, penjaga, kebersihan :0 orang
Lain-lain :0 orang

III. Sarana Kesehatan


1. Rumah Sakit
a. Rumah Sakit pemerintah :0 buah
b. Rumah Sakit Swasta :0 buah
2. Rumah Bersalin :1 buah
3. Puskesmas Pembantu :3 buah
4. Puskesmas Keliling :2 buah
5. Polindes : 14 buah
6. Poliklinik :0 buah
7. BP Swasta :2 buah
8. Praktek Dokter Swasta : 30 buah
9. Praktek Bidan Swasta : 33 buah
10. Praktek Perawat : 16 buah

IV. Peran Serta Masyarakat


1. Jumlah Dukun Bayi :- orang
2. Jumlah Kader Posyandu : 454 orang
3. Jumlah Kader Poskesdes : 180 orang
4. Jumlah Kader Tiwisada : 640 orang
5. Jumlah Guru UKS : 68 orang
6. Jumlah Santri Husada : 175 orang
7. Jumlah Kader Lansia : 174 orang
8. Jumlah Kelompok Usia Lanjut : 83 klmpk
9. Jumlah Batra : 177 pos
10. Jumlah Posyandu : 77 pos
11. Jumlah Polindes : 14 pos
12. Jumlah Poskesdes : 18 pos
13. Jumlah Poskestren :4 pos
14. Jumlah Pos UKK :4 pos
15. Jumlah Saka Bhakti Husada :1 SBH
16. Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM :- klmpk
peduli kesehatan
17. Jumlah Panti Asuhan :2 buah
18. Jumlah Panti Wreda :- buah
19. Jumlah Posyandu Lansia : 62 pos
20. Jumlah UKBM Lainnya :4 pos
21. Jumlah Kader Kes.Jiwa : 500 orang

V. Program Kesehatan
1. Perbaikan Gizi
a. Jumlah balita yang ada (S) : 7.395 anak
b. Jumlah balita yang punya KMS (K) : 7.395 anak
c. Jumlah balita yang ditimbang (D) : 4.468 anak
d. Jumlah balita yang naik BB (N) : 2.095 anak
e. Jumlah balita yang turun/tetap BB nya (T) : 1.288 anak
f. Jumlah bayi dengan ASI ekslusif :- anak
2. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TPA yang ada/terdaftar :- buah
b. Jumlah TPA yang memenuhi syarat :- buah
c. Jumlah TPS yang ada/terdaftar : 18 buah
d. Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 9 buah
e. Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 80 buah
f. Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 40 buah
g. Jumlah SAB : 13.777 buah
h. Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 2.996 buah
i. Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 13 buah
j. Jumlah TPM yang laik sehat :7 buah
k. Jumlah penjamah makanan yang ada : 100 buah
l. Jumlah JAGA yang ada/berfungsi : 18.348 buah
m. Jumlah SPAL yang ada/berfungsi : 18.194 buah
n. Jumlah rumah yang ada : 23.074 buah
o. Jumlah rumah memenuhi syarat : 16.773 buah
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Jumlah kasus diare yang ditemukan & diobati : 2.497 orang
b. Jumlah kasus diare yang mendapatkan oralit : 2.497 orang
c. Jumlah kasus diare yg mendapatkan cairan RL: 0 orang
d. Jumlah diare balita : 892 anak
e. Jumlah penderita diare balita yang : 892 anak
mendapatkan tambahan tablet Zink
f. Jumlah kejadian luar biasa (KLB) diare :0 anak
g. Jumlah penderita KLB diare :0 anak
h. Jumlah kematian KLB diare :0 anak
i. Jumlah kasus pneumonia balita yg ditemukan : 183 anak
j. Jumlah kasus pneumonia balita yg dirujuk :0 anak
k. Jumlah kasus pneumonia balita yg meninggal : 0 anak
l. Jumlah penderita kusta baru ditemukan & :1 orang
diobati (MDT)
m. Jumlah penderita kusta baru anak (<15 th) :0 %
n. Jumlah penderita kusta baru dgn cacat TK.II : 0 orang
o. Jumlah penderita kusta PB yang RFT :1 orang
p. Jumlah penderita kusta MB yang RFT :6 orang
q. Jumlah suspek penderita TB yang diperiksa : 979 orang
dahak
r. Jumlah pasie baru BTA positif diobati : 35 orang
s. Jumlah pasien baru BT A positif konversi : 35 orang
t. Jumlah pasien baru BTA positif yang sembuh : 23 orang
u. Jumlah pasien BTA positif yang berobat :1 orang
lengkap (PL)
v. Jumlah kasus HIV/AIDS : 56 orang
w. Jumlah kasus HIV/AIDS yang meninggal :0 orang
x. Jumlah kasus IMS yang ditemukan & diobati : 0 orang
y. Jumlah kasus DBD :5 orang
z. Jumlah kematian kasus DBD :0 orang
aa. Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi (PE) : 5 kali
kasus DBD
bb. Pelaksanaan penanggulangan fokus (PF) : 5 kali
kasus DBD
cc. Jumlah desa endemis DBD : 0 desa
dd. Jumlah desa sporadis DBD : 0 desa
ee. Jumlah desa potensial/bebas DBD : 0 desa
ff. Jumlah tenaga pemantau jentik : 36 orang
gg. Jumlah rumah yang diperiksa jentik : 48.495 rumah
hh. Jumlah rumah yang positif jentik : 2.685 rumah
ii. Jumlah sediaan darah malaria yang diperiksa : 0 sediaan
jj. Jumlah penderita positif malaria :0 orang
(ACD, PCD, lain-lain)
kk. Jumlah penderita positif malaria yang :0 orang
diobati ACT
ll. Jumlah penderita positif malaria yang :0 orang
diobati ACT
mm. Jumlah penderita positif malaria yang :0 orang
diobati & difollow up
nn. Jumlah penderita malaria yang meninggal :0 orang
oo. Jumlah desa HCl malaria :0 orang
pp. Jumlah desa MCl malaria :0 orang
qq. Jumlah desa LCl malaria :0 orang
rr. Jumlah kasus yang kena gigit hewan :0 orang
perantara rabies
ss. Jumlah kasus filariasis diobati :1 orang
tt. Kasus TN yang ditemukan :0 orang
4. Kesehatan Keluarga
a. Jumlah bumil resiko tinggi ditemukan : 177 orang
b. Jumlah bumil dengan Hb < 11 gr/dL : 12 orang
c. Jumlah bumil dengan LILA < 23.5 cm : 35 orang
d. Jumlah peserta KB aktif semua metode : 18.961 orang
e. Jumlah peserta KB baru semua metode : 1.636 orang
f. Jumlah peserta KB yang mengalami : 13.273 orang
kegagalan semua metode
g. Jumlah peserta KB semua metode yg drop out: 13.273 orang
h. Jumlah peserta KB yang mengalami efek : 13.273 orang
samping semua metode
i. Jumlah peserta KB yang mengalami : 12.273 orang
komplikasi semua metode
5. Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
a. Jumlah penderita yang di skrining katarak : 10.664 orang
b. Jumlah penderita yang di skrining refraksi : 3.564 orang
c. Jumlah kasus buta katarak : 4.472 kasus
d. Jumlah kasus sulit dan dirujuk ke spesialis : 84 kasus
THT (pendengaran)
e. Jumlah komplikasi operasi kasus :0 kasus
pendengaran yang ditemukan

6. Kesehatan Olahraga
a. Jumlah pelatihan kes.olahraga yang pernah : 19 buah
dilakukan di masyarakat (kader, posyandu,
PKK,dll)
b. Jumlah kelompok olahraga (klub kebugaran, : 19 buah
fitness center, usila, ibu hamil, penyakit tidak
menular, jemaah haji, dll)
c. Jumlah kelompok olahraga yang dibina : 19 buah
(klub kebugaran, fitness center, usila,
ibu hamil, penyakit tidak menular,
jemaah haji, dll)
d. Pembinaan kelompok olahraga berdasarkan : 19 buah
khusus (ibu hamil, lansia, penyakit tidak
menular, haji, penyandang cacat, dll)
e. Jumlah siswa yang diukur kebugaran jasmani
SD : 485 orang
SMP : 582 orang
SMA : 146 orang
7. Kesehatan Jiwa
a. Jumlah kasus NAPZA : - kasus
b. Jumlah kasus Keswa : 1.554 kasus
c. Jumlah bumil dengan gangguan jiwa : - orang
8. Kesehatan Kerja
a. Jumlah pekerja formal yang mendapat : 2.576 orang
pelayanan kesehatan
b. Jumlah pekerja formal yang ada :- orang
c. Jumlah klinik perusahaan yang berijin dan :- buah
dibina
d. Jumlah klinik perusahaan yang ada :- buah

VI. Data Morbiditas


1. Angka kesakitan : 9,6 %
2. Jumlah 15 penyakit terbesar :
- ISPA : 15.095 (16,49 %)
- Tukak lambung & usus 12 jari : 7.966 ( 8,70 %)
- Penyakit pada system otot & : 7.043 ( 7,69 %)
jaringan pengikat
- Hipertensi : 6.432 ( 7,02 %)
- Kencing manis : 4.685 ( 5,11 %)
- Diare / GE : 2.534 ( 2,76 %)
- Observasi febris : 2.333 ( 2,54 %)
- Penyakit kulit alergi : 2.017 ( 2,20 %)
- Penyakit kulit infeksi : 1.622 ( 1,77 %)
- Penyakit mata lainnya : 1.021 ( 1,11 %)
(konjungtivitis, radang sel mata, kornea, dll )
- Penyakit gusi & jaringan : 839 ( 0,91 %)
periodental
- Penyakit pulpa & jaringan : 805 ( 0,87 %)
periapikal
- Penyakit rongga mulut & : 532 ( 0,58 %)
kelenjar ludah
- Asma bronchial : 321 ( 0,55 %)
- Penyakit lain-lain : 233 ( 0,25 %)
Gambar 1. Alur Layanan Kesehatan Puskesmas Tanggulangin
BAB III
PROGRAM PUSKESMAS TANGGULANGIN

III.1 Program Pokok


III.1.1 Program Promosi Kesehatan
1. Promosi Kesehatan
a. Pengertian
Upaya membantu masyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat untuk menolong diri sendiri, melalui pembelajaran dari,
oleh dan bersama masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan di dukung
oleh kebijaksanaan publik yang berwawasan kesehatan.
b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
pada masyarakat.
c. Strategi
1. Pengembangan kebijakan promosi kesehatan
2. Peningkatan sumber daya promosi kesehatan
3. Pengembangan organisasi promosi kesehatan
4. Integrasi dan sinkronisasi promosi kesehatan
5. Pendayagunaan data dan pengembangan system informasi promosi
kesehatan
6. Peningkatan kerjasama dan kemitraan
7. Pengembangan pendekatan promosi kesehatan
8. Fasilitas peningkatan promosi kesehatan
d. Target dan Pencapaian
Tabel 1. Hasil Pencapaian Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari - Okotber 2015
A. Pengembangan Desa Siaga

TARGET

SASARAN SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN


NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN

1 Desa/kelurahan siaga Desa/ Kel


yg terbentuk 18 100% x 18 x 100%
18 18 Tercapai
= 18
= 100%
2 Desa/kelurahan siaga Desa/ Kel
- - - - - -
pratama
3 Desa/kelurahan siaga Desa/ Kel
2 - - - - -
madya
4 Desa/kelurahan siaga Desa/ Kel
16 - - - - -
purnama
5 Desa/kelurahan siaga Desa/ Kel
- - - - - -
mandiri
6 Desa/kelurahan siaga Desa/ Kel
- - - - - -
aktif
B. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS

SASA TARGET SASARAN


PENCAPAIA
RAN CAKUPAN KETERANGA
NO KEGIATAN SATUAN 1 N
(NOMI 10 BULAN (%) N
TAHUN 10 BULAN
NAL)
I. Pengembangan Desa
desa siaga
18 18 18 18 100% Tercapai

Pemberdayaan
masyarakat
dalam ber PHBS
II. 1.Pengkajian 20% x
PHBS : 6805 = 1361
a. RT dikaji Rumah 6805 1361
b. RT sehat Tangga 5812 65% x 3777
5812 =
2. Intervensi & 3777 100 %
462
Penyuluhan Rumah 6x 6x77 = 462
PHBS Tangga 462 100 % Tercapai
128
Institusi 2x 64= 128
Pendidikan 2x 128 100% Tercapai
Institusi
44
Kesehatan 2x 2x 22 = 44 Tercapai
Tempat- 44 50%
446
tempat 2x 2 x 446 = 892 Belum Tercapai
Umum 892
Institusi 2x 2x 105 50 % Belum Tercapai
tempat =210
210
kerja 210 Tercapai
Pondok 40% 40%x 10 100%
4
pesantren =4 4
T
III. Pengembangan 77
upaya kesehatan Posyandu
bersumberdaya 77 100% 77 77 100% Tercapai
Masyarakat
(UKBM)
C. Penyuluhan NAPZA
SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
Sekolah,
Hampir Tercapai
tempat 17,5 % x 1426 x 249 x 100%
1. Penyuluhan NAPZA 1426 205 (Masih dalam
kerja = 249
proses)
= 207 = 99 %

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai:
- Tatanan TTU yang dikaji
- Bina UKK ( Madya, PURI )
- Bina Poskestren ( Madya, PURI )
- Penyuluhan NAPZA
2. Penyebab masalah:
Belum semua tempat tempat umum mendapatkan penyuluhan karena
a. Perlu adanya koordinasi lintas sector dan lintas program
b. Terbatasnya waktu dan tenaga
Masih banyak masyarakat di tempat kerja yang kurang memahami
tentang PHBS di institusi tempat kerja karena
a. Tidak semua tempat kerja mau mengadakan penyuluhan.
3. Solusi masalah:
Meningkatkan koordinasi antara lintas sector dengan lintas program
untuk menyusun waktu mengadakan penyuluhan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS
Memberikan pengertian kepada tempat kerja mengenai pentingnya
penyuluhan PHBS tempat kerja dan bersedia memberikan waktu untuk
para pekerja mendengarkan penyuluhan dari Tim

III.1.2 Program Kesehatan Lingkungan


A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada
hakekatnya adalah menyelenggararkan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia agar mempunyai kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Pembangunan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan
kesehatan lingkungan, sebab merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang dinamis serta membangkitkan dan
memupuk swadaya masyarakat dalam upaya penyehatan lingkungan.
Salah satu langkah meningkatkan kesehatan lingkungan adalah
denganmmembangun sarana yang diperlukan disertai peningkatan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana yang ada.
Pembangunan sarana lingkungan pada hakekatnya dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok, antara lain:
Penyehatan air.
Pembuangan kotoran.
Penyehatan makanan dan minuman.
Penyehatan tempat-tempat umum.
Penyehatan pembuangan sampah.
Dari gambaran tersebut, terlihat bahwa penyehatan lingkungan
sangatlah penting dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat agar

senantiasa melaksanakan cara hidup yang sehat bagi dirinya sendiri


dan bagi masyarakat.

B. Program dan pencapaian


Kegiatan program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Tanggulangin Tahun
2015 (Januari - Agustus) adalah:
Program penyediaan air bersih.
Program kegiatan jamban keluarga.
Program kegiatan sarana pembuangan air limbah.
Program kegiatan pemeliharaan sanitasi tempat-tempat umum.
Program pembinaan tempat pengelolaan makanan dan minuman (TP2M).
Program kegiatan perumahan.
Program kegiatan TP2 pestisida.
Program kegiatan sampah dan limbah.
Tabel 2. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015

TARGET SASARAN PENCAPAI


SASARAN AN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 (%)
BULAN

A. PENYEHATAN AIR

Pengawasan Belum Tercapai


1 85% x 25.513 x 21.686 x 100%
sarana air bersih 25.513 14.650 (program masih
= 21.686
( SAB) berjalan)
=18.071 = 81 %
Sarana air bersih Belum Tercapai
2 80% x 15.429 x 12.343 x 100%
yang memenuhi PDAM, 15.429 8.228 (program masih
= 12.343
syarat kesehatan Sumur berjalan)
= 10.285 = 80 %
Jumlah kepala
keluarga(KK) Belum Tercapai
3 95% x 28.981 x 27.531 x 100%
yang memiliki 28.981 18.354 (program masih
= 27.531
akses terhadap berjalan)
= 22.942 = 80 %
SAB
B. PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN (SDK)

Pembinaan
Belum Tercapai
1 tempat 95% x 55 x 52 x 100%
55 37 (program masih
pengolahan Tempat = 52
berjalan)
makanan ( TPM) = 43 = 86 %
pengelola
Tempat
pengolahan makanan Belum Tercapai
2 80% x 35 x 28 x 100%
makanan ( TPM) 35 16 (program masih
= 28
yang memenuhi berjalan)
= 19 = 84 %
syarat kesehatan
C. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR (PL)
Pembinaan
sanitasi Belum Tercapai
1 90% x 27.014 x 24.312 x 100%
perumahan dan 27.014 16.208 (program masih
= 24.312
sanitasi dasar berjalan)
Peruma- = 20.260 = 80 %
han
Jumlah rumah
Belum Tercapai
2 yang memenuhi 85% x 25.513 x 21.686 x 100%
25.513 14.457 (program masih
syarat kesehatan = 21.686
berjalan)
= 18.071 = 80 %
D. PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) (PL)

Pembinaan Belum Tercapai


1 90% x 98 x 88 x 100%
sarana tempat 98 58 (program masih
= 88
umum berjalan)
= 73 = 79%
TTU
Tempat-tempat
Belum Tercapai
2 umum yang 85% x 90 x 76 x 100%
90 55 (program masih
memenuhi syarat = 76
berjalan)
kesehatan = 63 = 87%
E. KLINIK SANITASI

1 Klinik sanitasi 2% x 16.773 x 33.546 x 100% Tercapai


16.773 20.876
= 335
Pengun- = 279 = 100 %
Jumlah klien
yang sudah jung
2
mendapat Belum Tercapai
puskesmas 100% x 85 x 85 x 100%
intervensi / 85 57 (program masih
= 85
tindak lanjut berjalan)
= 70 = 81 %
yang diperlukan

F. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

Jumlah kepala
keluarga (KK) Belum Tercapai
1 1100% x 10.169 x 10.169 x 100%
yang memiliki 10.169 6.779 (program masih
= 10.169
akses terhadap berjalan)
= 8.474 = 80 %
jamban
Jumlah desa /
kelurahan yang Tidak Tercapai
2 KK 100% x 18 x 18 x 100%
sudah ODF 18 0 (Masih ada warga
= 18
(Open defecation BAB di sungai)
= 15 = 0%
free)
Belum Tercapai
3 Jumlah jamban 80% x 24.405 x 19.524 x 100%
24.405 13.160 (program masih
sehat = 19.524
berjalan)
= 16.270 = 80 %
Belum Tercapai
4 Pelaksanaan kegiatan STBM 100% x 18 x 18 x 100%
18 12 (program masih
di PKM = 18
berjalan)
= 15 = 80%

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Pengawasan sarana air bersih (SAB)
Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB
Pembinaan tempat pengolahan makanan (TPM)
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan sarana tempat umum
Tempat-tempat umum yang memenuhi sarana kesehatan
Jumlah klien yang sudah mendapat intervensi / tindak lanjut yang
diperluhkan
Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban
Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open defecation free)
Jumlah jamban sehat
Pelaksanaan kegiatan STBM di PKM
2.Penyebab Masalah
Tidak adanya tenaga ahli di bidang sanitasi di puskesmas
Program masih berjalan

3. Solusi Masalah
Menambahkan tenaga ahli di bidang sanitasi dan memberikan pelatihan
kepada tenaga ahli.
Mengadakan bakti sosial dan mendirikan bantuan jamban bagi masyarakat
yang belum memiliki jamban.

III.1.3 Program Upaya Perbaikan Gizi


A. Batasan
Usaha perbaikan gizi adalah usaha kesehatan yang ditunjuk untuk mencegah
dan menanggulangi masalah gizi pokok yang ada di Indonesia dengan jalan
menurunkan jumlah penderita kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi
masyarakat secara keseluruhan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui posyandu ,
pelayanan di puskesmas puskesmas pembantu maupun pos kesehatan.
Meningkatkan perasn serta PKK agar mendukung peran serta aktif dari
ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
posyandu.
Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun lintas program.
Tujuan Khusus
Menurunkan penderita KEP dan Gaki
Menurunkan penderita anemia gizi pada ibu hamil
Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
C. Target dan pencapaian
1. Target
a. Balita
b. Ibu menyusui
c. Ibu hamil
d. Penderita dari balai pengobatan
2. Kegiatan gizi
a. Dalam gedung
Pojok gizi
Pelayanan gizi
Penyuluhan dan konsultasi gizi
Pemberian susu formula kepada bayi Bawah Garis Merah dari
keluarga miskin

b. Luar gedung
Kegiatan posyandu
Pemberian paket pertolongan gizi
Penyuluhan kelompok
Pemantauan status gizi
3. Pelaksanaan pojok gizi
a. Kegiatan pojok gizi
1. Penimbangan berat badan dan tinggi badan
2. Riwayat penyakit
3. Konsultasi gizi
4. Menentukan diet penyakit
4. Sasaran program pojok gizi
a. Bayi dan balita KEP
b. Ibu hamil resiko tinggi
c. Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, Typhoid, hiperkolesterol,
hiperuricemia
d. Rujukan dari posyandu atau posyandu lansia
5. Metode pelaksanaan
a. Waktu
Tiap hari sesuai dengan jam kerja Puskesmas
b. Sarana
Ruang gizi
Peralatan yang digunakan
c. Pelaksana
Satu orang D3 gizi
d. Metode
Wawancara observasi (ruang gizi dan posyandu)
Membaca kedalaman medis
Pengamatan langsung di lapangan
Cara evaluasi dengan monitor perkembangan BB, keadaan fisik,
data laboratorium dan data klinis

e. Alur pelayanan

Bagan 2. Bagan Alur Pelayanan Program Gizi Puskesmas


Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo

f. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pojok gizi di


puskesmas adalah:
Kebijakan dari kepala Puskesmas
Tersedia sarana dan prasarana dari puskesmas meskipun masih
kurang
Adanya tenaga professional dan bidan yang memantau dan
memonitoring sasaran
Keberadaan polindes, sehingga membantu memonitoring sasaran

D. Hasil Pencapaian

Tabel 3. Hasil Pencapaian Program Gizi di Puskesmas Tanggulangin


Bulan Januari - Oktober 2015

PENCAPAI
TARGET CAKUPAN
NO. KEGIATAN SATUAN SASARAN AN KETERANGAN
(%)
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN
a. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
1 Pemberian kapsul - bayi
6123x85% 5601 Tercapai
vitamin A dosis 85%
- balita 6123
tinggi pada balita = 5204
= 100%
2x pertahun
2 Pemberian Ibu hamil 1595 85% 1595x85% 887 Belum
tablet besi (90 =1355 Tercapai
tablet) pada
ibu hamil
= 65,4%
3 Bumil KEK Ibu hamil 1595 < 20% 1595x20% 30 Tercapai
= 319 =

9,4%
b. PENANGANAN GANGGUAN GIZI
1 Balita gizi buruk Anak 1 100% 1 1 Tercapai
mendapat =
perawatan
100%
2 MP-ASI pada Anak 98 100% 98 98 Tercapai
anak usia 6-24
bulan = 100%
3 Pemberian PMT Anak 1 100% 100% 1 Tercapai
pemulihan balita
gizi buruk pada
= 100%
gakin
4 Balita bawah Anak 3970 <2,5% <2,5 % 35 Tercapai
garis merah
5 Cakupan rumah RT 442 90 % 90 % 442 Tercapai
tangga
mengkonsumsi
= 100%
garam beryodium
c. PEMANTAUAN STATUS GIZI
1 Desa bebas Desa 17 85 % 85%x17= 17 Tercapai
rawan gizi 14
= 100 %
2 Balita naik Anak 3946 70 % 3946 x 70 2775 Belum
berat badannya % = 2775 Tercapai
(n/d)
= 72,3
%
3 Persentase Anak 6123 85 % 6123x 85 3946 Belum
balita yang Tercapai
% = 5204
ditimbang berat
= 76,15 %
badan
4 Persentase Bayi 932 70% 932x70%= 461 Belum
bayi dengan 652 Tercapai
ASI eksklusif = 70,7 %
d. PROGRAM GIZI
1 Kunjungan Kunjungan 570 60% 570x60% = 317 Belum
pojok gizi px 342 Tercapai
= 92,6 %
2 Remaja % 2466 80 % 2466 x 80 2159 Tercapai
putri/catin % = 1973
dapat Fe = 100 %
3 Pengamatan Kali 100 100% 4 4 Tercapai
pola konsumsi (4x) =

100 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Pemberian tablet besi pada ibu hamil
Balita naik berat badannya
Presentase balita yang di timbang berat badan
Presentase bayi dengan ASI eksklusif
Kunjungan pojik gizi
2. Penyebab :
Proses skriningnya masih berjalan
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan tablet besi dan ASI
ekslusif
3. Solusi masalah:
Menambah petugas agar skrining cepat slesai
Member sosialisasi tentang pentingnya tablet besi pada ibu hamil
dan ASI ekslusif.

III.1.4 Program Kesehatan Ibu dan Anak


A. Definisi
Kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu upaya dalam memberikan pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu baik pada saat hamil, bersalin dan menyusui serta
anak dari lahir sampai masa prasekolah.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
a. Bagi Ibu
Pencapaian kemampuan hidup sehat lewat peningkatan derajat kesehatan
yang optimal bagi ibu dan keluarga menuju keluarga berkualitas
b. Bagi Anak
mencapai proses tumbuh kembang yang optimal sebagai landasan
peningkatan kualitas sumber daya manusia
Tujuan Khusus :
a. mempercepat turunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi, anak
balita dan ibu bersalin
b. meningkatkan mutu pelayanan kepada bayi, anak balita dan anka
prasekolah serta ibu hamil dan menyusui
c. berusaha mewujudkan tercapainya norma keluarga kecil bahagia sejahtera

C. Target dan Pencapaian


1. Target
a. bayi (0-1 tahun)
b. balita (1-4 tahun)
c. anak prasekolah (5-6 tahun)
d. ibu hamil, menyusui dan kala nifas
e. pasangan usia subur dan calon ibu
2. Pencapaian
a. pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, menyusui, bayi,
balita dan anak prasekolah
b. pertolongan persalinan
c. imunisasi ibu dan dasar anak
d. pengobatan sederhana
e. manajemen terpadu balita sakit
f. penyuluhan gizi
g. pendidikan kesehatan terhadap masyarakat
3. Hasil Pencapaian
Tabel 4. Hasil Pencapaian Program KIA Puskesmas Tanggulangin Bulan
Januari - Oktober 2015
A. Kesehatan Ibu
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN KETERANGAN
(NOMINAL) (%)

Pelayanan Kesehatan Belum tercapai

bagi Bumil sesuai Ibu 95% x 1.595 = 1.515 X (masih kurang 2


x 100 %
1 1.595 948 bulan & ada desa
standard, untuk Hamil 1.515
kunjungan lengkap (K4) = 75 % yang tenggelam)
= 1262

x 100 %
Ibu 1.515 X
95% x 1.595 =
2 Drop out K1 - K4 Hamil <5% 1147 Belum tercapai
1.515 = 90 %
= 1262
K4-K1 = 90-75
= 15 %
Belum tercapai
Pelayanan persalinan
Ibu 95 % x 1.522 1.445 x x 100 % (masih kurang 2
3 oleh tenaga kesehatan 1.522 884
Bersalin = 1.445 bulan & ada desa
yang berkompeten =73 %
= 1204 yang tenggelam)
Belum tercapai
(masih kurang 2
Pelayanan Nifas 95 % x 1.522 1.445 x x 100 %
4 Ibu Nifas 1.522 851 bulan & ada desa
Lengkap sesuai standar = 1.445

= 1204 = 70 % yang tenggelam)

Pelayanan Maternal
20 % x 320 64 x
x 100 %
5 Risti/komplikasi yang Ibu Hamil 320 127 Tercapai
= 64
ditangani = 100 %
= 53

b. Kesehatan Bayi
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN CAKUPAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN

Pelayanan Neonatal
15 % x 232 34 x
x 100 %
1 Risti/Komplikasi yang Bayi 232 38 Tercapai
= 34
ditangani = 29 = 100 %
Belum tercapai
Pelayanan Neonatal
95 % x 1.427 1.355 x x 100 %
(masih kurang 2
2 sesuai standar (KN Bayi 1.427 906
= 1.355 bulan & ada desa
lengkap) = 1129 = 80 %
yang tenggelam)

Pelayanan Bayi 85 % x 1.427 1.212 x 1024 x 100 %


3 Bayi 1.427 Tercapai
Paripurna = 1.212
= 1010 = 100 %

c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra-Sekolah


TARGET SASARAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN 1 TAHUN 10 BULAN PENCAPAIAN CAKUPAN KETERANGAN

Belum tercapai
(masih kurang 2
Pelayanan kesehatan 90 % x 5.849 5.264 x
1 Balita 5.849 2230 x 100 % bulan & ada
anak Balita paripurna = 5.264
desa yang
= 4386 = 50,8 %
tenggelam)
Belum Tercapai
(masih kurang 2
Pelayanan kesehatan Anak Pra- 90 % x 3.213 2.892 x x 100 %
2 3.213 1875 bulan & ada
Anak Pra Sekolah Sekolah = 2.892
desa yang
= 2.410
= 77,8 %
tenggelam)

D. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja


TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN

Jumlah murid yang


1 dilakukan penjaringan
kesehatannya

x 100% Tercapai
a. Murid kelas 1 SD/MI Murid 1.327 100% 1.327 1327
= 100%
80% x
b.Murid kelas VII x 100%
Murid 1.754 1754= 1403 1754 Tercapai
SMP/MTs
1403
= 100%
80% x
c.Murid kelas X x 100% Tercapai
Murid 559 559 = 447 559
SMA/MA
447
=100%
Frekuensi pembinaan
2.
kesehatan di sekolah

x 100%
a.SD/MI = 43 Kali 301 7x 301 301 Tercapai
= 100%

b.SMP/MTs = 15 Kali 105 7x 105 100 Belum


x 100% Tercapai
= 95%

x 100% Belum
c.SMA/MA 7 Kali 49 7x 49 43
Tercapai
= 87%

3. Jumlah kader yang di


latih tentang kesehatan

x 100% Belum
a.Murid SD/MI Murid 8199 10% 819 671
Tercapai
= 82%
Belum
499 x 100%
b.Murid SMP/MTs Murid 4990 10% 440 Tercapai
= 88%
Belum
140 x 100%
c.Murid SMA/MA Murid 1466 10% 114 Tercapai
= 81 %
Cakupan pelayanan
4. Remaja - - - - - -
kesehatan remaja

Enam indikator pemantauan program KIA :


a. K1 : kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang pertama kali
b. K4 : kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan minimal 4 kali selama
hamil (standar 1-1-2)
c. Deteksi resiko tinggi (DRT) ibu hamil yang ditemukan oleh tenaga
kesehatan
Skor 2-4 : kehamilan resiko rendah
Skor 6-10 : kehamilan resiko tinggi
Skor >12 : kehamilan resiko sangat tinggi
d. Deteksi resiko tinggi ibu hamiloleh masyarakat yang akan ditindaklanjuti
oleh tenaga kesehatan
e. KN : kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal 2x untuk
mendapatkan pelayanan atau pemeriksaan
f. KN 1 : usia 0-7 hari (0-3 hari = 1x; 4-7 hari = 1x)
g. KN 2 : usia 8-28 hari
h. Persalinan nakes (PN) : persalinan ibu yang ditolong oleh tenaga kesehatan

Berdasarkan data kegiatan KIA selama bulan Januari - Agustus Tahun 2015
diambil kesimpulan bahwa belum semua program mencapai target yang
diharapkan.

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard, untuk kunjungan
lengkap (K4)
Drop out K1 K4
Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
Pelayanan nifas lengkap sesuai standard
Pelayanan neonatal sesuai standart atau KN lengkap
Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah
Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah
Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja (Jumlah kader yang
dilatih tentang kesehatan murid SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA ).
2. Penyebab masalah :
Ada 2 desa yang tengelam seluruhnya, dan 2 desa tenggelam sebagian,
tetapi jumlah penduduk masih dimasukkan ke sasaran, padahal penduduk
sudah pindah ke tempat lain.
Belum semua sekolah memprioritaskan program UKS
3. Pemecahan masalah :
Memberikan sosialisasi kepada ibu hamil agar tetap melakukan
kunjungan K4.
Mengusulkan agar 2 desa yang tenggelam tidak dimasukkan kedalam
sasaran.
Mengoptimalkan peran lintas sector dan lintas program dalam pembinaan
dan pembentukan kader UKS

III.1.5 Program Keluarga Berencana


A. Definisi
Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan
hanya terjdi pada waktu yang diinginkan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian
pertumbuhan, meningkatkan keikutsertaan kelestarian berKB di seluruh
pelosok sehingga menurunkan angka fertilitas yang bermakna
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemerataan pemakaian MKJB baik terhadap peserta baru
maupun KB aktif
b. meningkatkan pemerataan penggarapan terhadap generasi muda dalam
kaitannya dengan pendewasaan usia kawin dan sebagai bantuan mendukung
gerakan KB Nasional di daerah.
c. Semakin meratanya kemandirian masyarakat dalam ikut serta memberikan
pelayanan atau mendapatkan pelayanan KB
C. Target dan Pencapaian
1. Target
a) Pasangan usia subur
b) Pasanagan usia muda
c) Pasangan usia subur yang istrinya berumur lebih dari 30 tahun (30-49
tahun)
d) Pasangan usia subur yang berumur kurang dari 30 tahun (20-29
tahun)dan sudah mempunyai anak
e) Generasi muda atau tua, karyawan dan karyawati perusahaan dan lain-
lain.
2. Hasil Pencapaian
Tabel 5. Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) TAHUN 10 BULAN
1 10 BULAN (%)

Cakupan KB aktif Belum Tercapai


(Target lebih tinggi
(contraceptive x 100 %
1 PUS 19.165 13.415 - 12.721 dari tahun kemarin &
prevalence rate/CPR)
= 94% penduduk berkurang)
Belum tercapai
Cakupan peserta KB (Target lebih tinggi
x 100 %
2 Orang 1.916 1.916 - 1.279
baru dari tahun kemarin &
= 79 % penduduk berkurang)
Cakupan KB Drop
Out (toleransi < 0,19 x 100 % < Toleransi
3 Peserta 13.415 - - 134
(Tercapai)
% CU )
= 0,009%
Cakupan peserta KB
4 mengalami komplikasi Peserta 13.415 - - 0 x 100 %
< Toleransi ( Baik )
(toleransi < 3,5 % CU )
= 0%
Cakupan peserta KB
yang mengalami
x 100 %
5 kegagalan kontrasepsi Peserta 13.415 - - 0 < Toleransi ( Baik )
(toleransi < 0,19 % = 0%
CU)
Cakupan peserta KB
mengalami efek
x 100 %
6 Peserta 13.415 - - 44 < Toleransi ( Baik )
samping (toleransi <
= 0,003%
12,5 % CU )

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :


Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Cakupan KB aktif
Cakupan peserta KB baru
2. Penyebab masalah :
Target lebih tinggi dari tahun kemarin & penduduk berkurang
Dampak lumpur lapindo sehingga banyak peserta KB pindah rumah
atau pindah layanan KB
3. Pemecahan masalah :
Target disesuaikan dengan jumlah penduduk
Menjemput bola terhadap layanan KB keliling

III.1.6 PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


III.1.6.1 PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE
A. Pengertian
Program pemberantasan penyakit diare adalah suatu kegiatan dalam usaha
penanggulangan dan pemberantasan penyakit diare.
B. Tujuan
1) Menurunkan angka kesakitan serta mencegah kematian pada penderita
diare.
2) Memutuskan mata rantai penularan dan mendidik masyarakat agar dapat
mengatasi mata, rantai penularan diare.
3) Melaksanakan pengobatan penderita diare dengan pengobatan standar
disarana kesehatan
4) Mengamati dan menangani KLB sedini mungkin
C. Sasaran
1) Penyakit diare yang menyerang semua usia.
2) Penduduk desa dengan sanitasi jelek.
3) Penduduk dengan angka kesakitan kelompok rawan di masyarakat
D. Target Diare
1) Tidak ada target khusus di puskesmas, hanya mengacu pada target nasional.
2) Perkiraan angka = angka insiden x jumlah penduduk
3) Nasional target = 10% x perkiraan
Perkiraan = 214/1000 x jumlah penduduk

Tabel 6. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Diare


Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015

TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN

1 Penemuan penderita Kasus 2426 Tercapai


x
Diare yang diobati di 1996 x
10% x 100% =
Puskesmas dan 1996 145%
Kader x 93268
=1663
=1996
Cakupan pelayanan
x
Diare 100% 2426
2 % 2426 2426 Tercapai
100%=
100%
Angka penggunaan
x 100%
oralit 100% 2426
3 % 2426 2426 Tercapai
=
100%
Angka penggunaan
4 % 0 0 100% Tercapai
RL 1% 1%
Proporsi penderita
x 100% =
5 diare balita yang Kasus 867 100% 100% 867 Tercapai
diberi tablet Zinc
100%
Case Fatality Rate
6 % 0 0 100% Tercapai
KLB Diare <1% <1%

Dari data yang didapatkan, program pemberantasan penyakit diare telah berjalan
sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri dan lingkungan.

III.1.6.2 Program Pemberantasan Penyakit Pneumonia


A. Tujuan
Menemukan sedini mungkin penderita pneumonia dan memberikan
pengobatan sesuai standar.
B. Sasaran
Semua penderita yang datang dengan gangguan oilek dan jalan nafas
khususnya balita.

C. Hasil Kegiatan
Tabel 7. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Pneumonia
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
1 Cakupan Kasus 335 70/100 x 335 335/12 x 10 151 151/234 x 100% Belum Tercapai

penemuan (6050) = 234 = 195 45%


penderita
Pnemonia balita

Evaluasi
1. Program yang belum tercapai :
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
2. Penyebab masalah:
Jumlah kunjungan berkurang
Penduduk banyak berobat ke bidan dan dokter swasta
3. Pemecahan masalah:
Melakukan penyuluhan ke desa
Melakukan jaringan lagi

III.1.6.3 Program Pemberantasan Penyakit Kusta


Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae, menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.
A. Tujuan
a. Jangka panjang : Menghapus Kusta dari Indonesia
b. Jangka menengah : Menemukan angka kesakitan kusta menjadi 1/10000
penduduk
c. Jangka Pendek :
1. Pembinaan pengobatan (case holding) pada semua penderita kusta.
2. Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin sehingga proporsi
tingkat kecamatan dapat ditekan serendah mungkin
3. Dengan meningkatkan pengobatan MDT sebagai obat standar didaerah
pengembangan sehingga mencakup 80% penderita terdaftar, 100% bagi
penderita baru
4. Penyuluhan kesehatan di bidang kusta agar masyarakat memahami kusta
yang sebenarnya.
5. Pendataan dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam memenuhi kebutuhan program.
6. Pengawasan setelah RFT dengan memberikan motivasi kepada semua
penderita agar datang memeriksakan diri selama 2 tahun untuk tipe PB
dan 5 tahun untuk tipe MB

B. Sasaran
a. Penderita Kusta :
Pengobatan Kombinasi dengan MDT
Evaluasi Pengobatan
b. Masyarakat :
Pencarian Penderita
Penyuluhan tentang kusta
Pemeriksaan anak sekolah
c. Petugas, dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
menangani penyakit kusta
C. Kebijaksanaan
a) Obat kusta diberikan secara cuma-cuma
b) Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO
c) Penderita tidak boleh diisolasi
d) Program P2 kusta diintegrasikan kedalam sistem pelayanan kesehatan dan
rujukan
D. Target dan Pencapaian :
Tabel 8. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Kusta
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015
TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)

Penemuan x
>10% x 1= 0,1
Penderita Kusta x 100% = Tercapai
1 Orang 100000 0,1+1= 1,1 1
Baru (Case
1,1 100%
Detection Rate) =1,07

Proporsi kasus x 100% =


2 % 0 < 5% < 5% 0 Tercapai
kusta anak
100%

Proporsi kasus x 100% =


3 % 0 <5% < 5% 0 Tercapai
kusta Tk II
100%
Prevalensi Kusta < x9
4 % <9 <9 1 Tercapai
(PR)
3268= < 9
RFT Rate
5 % 0 95% 95% 0 100% Tercapai
penderita PB
RFT Rate
6 % 0 90% 90% 0 100% Tercapai
penderita MB

Dari data yang didapatkan, program pemberantasan penyakit kusta telah berjalan
sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri sendiri dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari kontak
dengan pasien kusta.

III.1.6.4 Program Pemberantasan TB Paru


A. Tujuan
Meningkatkan penemuan penderita suspek TB dan mencegah penularan di
masyarakat.
a. Jangka panjang
Memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB paru tidak lagi
merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
b. Jangka pendek
Tercapainya angka kesembuhan 100% dari semua penderita TB Paru
dengan BTA (+) yang ditemukan
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga
pada tahun 2013 dapat tercapai 70% dari perkiraan semua suspek yang
diperiksakan.
B. Target dan Pencapaian
1. Sasaran
a. Penderita dan keluarga yang kontak dengan penyakit menular (BTA
positif)
b. Masyarakat umum
c. Tenaga kesehatan
2. Kegiatan
a. Surveillance epidemiologi
b. Mengamati dan mengawasi kasus-kasus yang dapat menjadi masalah
masyarakat yang kemudian dilakukan pelacakan dan pemberatasan.
c. Penyuluhan (aktive promotif).

Tabel 9. Hasil Pencapaian P2 TB Paru di Puskesmas Tanggulangin Bulan


Januari - Oktober 2015
TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)

Penemuan 70% x
1 suspect penderita Orang 871 871 =610 508 183 Belum tercapai
TB = 32%

Proporsi Pasien
TB Paru BTA
2 % 10 61 18 27 Tercapai
Positif diantara
=100%
suspek TB

Angka
keberhasilan
3 pengobatan % >85 - 9 8 Tercapai
pasien baru BTA =89%
positif
Angka kesalahan
Laboratorium
4 % - - - - - -
(untuk PPM &
PRM)

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Penemuan suspek penderita TB
2. Penyebab masalah:
Stigma masyarakat malu jika penyakitnya diketahui sehingga tidak
mau berobat.

3. Pemecahan masalah:
Melakukan penyuluhan tentang penyakit TB
Melakukan pendataan ulang guna menjaring penduduk dengan
tersangka TB

III.1.6.5 Program Pemberantasan Penyakit DBD


A. Tujuan
a. Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD, serta mencegah atau
membatasi terjadinya KLB.
b. Khusus
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit DBD.
2. Mencegah atau membatasi terjadinya KLB demam berdarah.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas sarang
nyamuk.
B. Sasaran
a. Masyarakat
1. Melaporkan bila ada penderita demam berdarah yang di temukan.
2. Pemeriksaan jentik berkala atau pemberantasan sarang nyamuk.
3. Meningkatkan kebersihan lingkungan.
b. Petugas
1. Meningkatkan koordinasi lintas program maupun lintas sektor.
2. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah,
terutama pada musim hujan datang.
3. Pemeriksaan jentik berkala.

C. Target dan Hasil Pencapaian


Tabel 10. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah
Dengue Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN

Kasus 38 < 55 38 38 100% Tercapai


1 Insidens kasus DBD

Prosentase Penderita Orang 38 < 55 38 38 100% Tercapai


2
DBD ditangani
Case Fatality Rate
% 1 <1 2 0 0 Belum Tercapai
3 Kasus (CFR)
penyakit DBD

Angka Bebas Jentik % 40625 > 95 40625 37506 x 100% = Belum tercapai
4
(ABJ)
92,3%

x 100% =
Jumlah wilayah KLB Rumah 40625 100% 40625 40625 Tercapai
5
DBD
100%

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Angka Bebas Jentik (ABJ)
2. Penyebab masalah:
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
3. Pemecahan masalah:
Menggalakkan sosialisasi kebersihan lingkungan, khususnya dalam
pemberantasan jentik nyamuk.
Mengaktifkan kader jumantik.

III.1.6.6 Program Imunisasi


A. Tujuan
Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD31) yaitu TBC, DIFTERI, PERTUSIS,
TETANUS NEONATORUM, POLIO, dan HEPATITIS.
Tujuan Khusus
Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tahun 2013 :
a. Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi
1) BCG-1x
2) DPT-3x
3) POLIO-4x
4) Hepatitis-3x
5) Campak
b. Ibu hamil dengan TT 2x
c. Murid kelas 1 SD /MI dengan DT 1x
d. Murid SD/MI kelas II-III untuk mendapatkan TT 1x
e. Calon pengantin wanita dengan TT 2x
B. Target dan Pencapaian
1. Target
a. Bayi berusia 0-1 tahun (<1 hari) mendapatkan imunisasi BCG disertai
imunisasi Hepatitis, DPT, Polio, dan pada usia 9-12 bulan mendapatkan
imunisasi campak
b. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur
c. Murid kelas 1 SD/MI untuk mendapatkan DT
d. Murid SD/MI kelas II-III untuk mendapatkan TT
e. Calon pengantin wanita

2. Hasil pencapaian
Tabel 11. Hasil pencapaian Program Imunisasi Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN

Imunisasi HB 0-7 95%x1339 x x 100% Belum Tercapai


1 Bayi 1339 861
hari pada bayi = 1272 1272 = 77%
= 1060
Imunisasi BCG 95%x1339 x x 100% Belum Tercapai
2 Bayi 1.399 1025
pada bayi = 1272 1272 = 96%
= 1060

Imunisasi DPT/HB 95%x1339 x x 100% Belum Tercapai


3 Bayi 1339 988
1 pada bayi = 1272 1272 = 93%
= 1060

90% x x
Imunisasi DPT/HB x 100% Tercapai
4 Bayi 1339 1339= 1205 1021
3 pada bayi 1205 = 100%
= 1004

90% x x
Imunisasi campak x 100%
5 Bayi 1.427 1339= 1205 1041 Tercapai
pada bayi 1205 = 100%
= 1004

Drop Out DPT/HB


6 Bayi -5 / +5 x 100% = x 100% Kurang Baik
1 Campak
= - 5,4

Drop Out DPT/HB


7 Bayi -5 / +5 Baik
1 DPT/HB3 x 100% = x 100%

= - 3,3

Imunisasi DT pada
8
anak kls 1 sd
Anak - - - - - Masih berjalan

Imunisasi campak
x 1316
9 pada anak kelas 1 Anak 1316 100% 1280 100% Tercapai
SD =1096

Imunisasi TT pada
10 anak SD kls 2 dan Anak - - - - - Masih berjalan
3

Imunisasi TT 5 80% x 23914


11 pada WUS (15 45 WUS 23.914 = 18555
x18555 310 % Belum Tercapai
th)
= 15462

100% x 19 x 100%
12 UCI desa (19) UCI 19 19 14 Belum tercapai
= 19
= 73%

13
Imunisasi TT2 plus
TT2 1.472
80% x 1472 x 1177= 324 33%
Belum Tercapai
bumil = 1177
980
Grafik
pemantauan suhu 100%
14
lemari es (pagi dan
Buku 624 480 480 100% Baik
sore)

Ketersediaan stok 100%


Buku 8 8 100% Baik
15 vaksin per bulan
Pemantauan KIPI
(Kejadian ikutan 100% 10
16 Laporan 12 10 100% Baik
pasca imunisasi)
per bulan

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi
Imunisasi BCG pada bayi
Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi
Drop Out DPT/HB 1 Campak
Imunisasi DT pada anak kls 1 SD
Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD
Imunisasi TT pada anak kelas 2 dan 3 SD
Imunisasi TT 5 pada WUS
UCI desa
Imunisasi TT 2 + Bumil
2. Penyebab masalah:
Ada 3 desa yang tenggelam, masih masuk dalam sasaran
Ada program yang masih berjalan
3. Pemecahan masalah:
Melakukan pendataan ulang
Menilai program setelah 1 tahun
Menghilangkan sasaran pada desa yang tenggelam
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang imunisasi dengan
penyuluhan
Mengadakan kegiatan khusus untuk imunisasi TT5 pada WUS
Program imunisasi DT pada anak kelas 1 SD, imunisasi campak pada anak
kelas 1 SD, imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 akan dilaksanakan
pada bulan November.

III.1.6.7 Pengamatan Penyakit (Surveilance Epidemiologi)

Tabel 12. Hasil pencapaian Program Pengamatan Penyakit (Surveilance


Epidemiologi) Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)

J. Pengamatan Penyakit (Surveilance Epidemiologi)

Laporan STP yang


1 Bulan 12 12 10 5 50 % Belum tercapai
tepat waktu

Kelengkapan
2 Bulan 12 12 10 5 50 % Belum tercapai
laporan STP
Laporan C1
3 (campak) yang tepat Bulan 12 12 10 10 100% Tercapai
waktu

Kelengkapan
4 laporan C1 Bulan 12 12 10 10 100% Tercapai
(campak)

Laporan W2
5 (mingguan) yang Minggu 52 52 43 39 90% Belum Tercapai
tepat waktu

Kelengkapan
6 Minggu 52 52 43 43 100% Tercapai
laporan W2

Grafik penyakit
7 Minggu 52 52 43 43 100% Tercapai
potensial wabah

Laporan KIPI Zero


8 Bulan - - - - - -
reporting

Desa/kelurahan yang
9 mengalami KLB di Desa - - 6 6 100% Tercapai
tanggulangi <24 jam

Dari data yang didapatkan, program pengamatan penyakit yang belum


mencapai target yaitu laporan STP yang tepat waktu kelengkapan laporan STP,
dam laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu.

III.1.6.8 Pengobatan
Tabel 13. Hasil pencapaian Program Pengobatan Puskesmas Tanggulangin
Bulan Januari Oktober 2015
PENCAPAI
TARGET SASARAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN SASARAN AN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN (%)
10 BULAN
VI. PENGOBATAN

1. Visite Rate
- Jumlah
kunjungan baru 34.515
11.022 60% x 93.268 x 55.960
% 93.268 74 % Belum Tercapai
I - Jumlah = 55.960
kunjungan lama = 46.638
23.180
- Total kunjungan
34.515
2. Contact Rate
- Jumlah
kunjungan
kasus baru
38.592 penyakit.
- Jumlah Kali 38.592 < 1,5 x < 1,5 x 1,54 x
II Belum Tercapai
kunjungan
kasus lama
20.612 penyakit.
- Jumlah total
penderita
59.204 orang.

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Visite rate
Contact rate
2. Penyebab masalah:
Kepedulian diri akan kesehatan oleh penduduk yang masih kurang,
sehingga kurang dalam memeriksakan kesehatannya.
3. Pemecahan masalah:
Memberikasn penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan
kesehatannya secara rutin di Puskemas.

III.1.6.9 Program Laboratorium Sederhana


A. Tujuan
1. Tujuan umum
Penyelenggaraan pelayanan secara efektif dan efesien untuk mendukung
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini maupun
monitoring dalam rangka penyembuhan.
2. Tujuan khusus
Meningkatkan hasil cakupan pemerriksaan dan rujukan.
Meningkatkan keterampilan dan ketelitian petugas dalam pemeriksaan.
Meningkatkan pelayanan laboratorium di dalam ikut serta membantu
menegakkan penyakit
B. Sasaran
1. Anak sekolah (UKS)
2. Ibu hamil
3. Masyarakat umum yang memerlukan pelayanan laboratorium
4. Penderita rawat jalan
C. Hasil Pencapaian
Tabel 14. Hasil Pencapaian Laboratorium Sederhana di Puskesmas Tanggulangin Bulan
Januari Oktober 2015
NO. KEGIATAN SATUAN SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
Belum tercapai
Pemeriksaan (ada desa yang
100% x 1.595 x 1.595 x 100% tenggelam &
1. hemoglobin pada % 1595 1162
= 1.595
ibu hamil = 1.329 = 87 % data masih tetap
dimasukkan)
Belum Tercapai
Pemeriksaan (ada desa yang
100% x 10 x 100% tenggelam &
2. darah trombosit % 10 10 7
= 10
tersangka DBD = 70% data masih tetap
dimasukkan)
Belum tercapai
(ada desa yang
Pemeriksaan test 90% x 1.595 x 1.435 x 100%
3. % 1.595 1162 tenggelam &
kehamilan = 1.435
= 1195 = 97% data masih tetap
dimasukkan)

Pemeriksaan
sputum 70% x 147 x 129 183 x 100%
4. % 185 Tercapai
penderita = 129
= 107 = 100%
tersangka TB

Pemeriksaan
75% x 17 x 12 15 x 100%
5. protein urine % 17 Tercapai
=12
pada ibu hamil = 10 = 100%

Evaluasi:
1. Program yang masih belum tercapai :
Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
Pemeriksaan test kehamilan
2. Penyebab masalah:
Program masih berjalan
Tidak adanya fasilitas pemeriksaan trombosit
Ada desa yang tenggelam & data masih tetap dimasukkan
Tidak semua masyarakat mempergunakan fasilitas puskesmas untuk
test pemeriksaan kehamilan, banyak yang lebih memilih
memeriksakan ke dokter praktek, dokter spesialis dan bidan praktek.
3. Pemecahan masalah:
Melakukan pendataan ulang setelah 1 tahun
Melakukan pengadaan fasilitas untuk pemeriksaan trombosit

III.2 Program Pengembangan


III.2.1 Program Usia Lanjut
A. Tujuan
Tujuan umum
Diperolehnya peningkatan derajat kesehatan dan kehidupan manusia usia
lanjut mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kebudayaan ditengah-tengah
masyarakat.
Tujuan khusus
a. Kelompok usia lanjut
Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan
berkesinambungan memeriksakan kesehatannya atau institusi
pelayanan kesehatan lainnya.
Latihan fisik dan mental secara teratur
Diet seimbang
Kebersihan perorangan
Kelompok untuk bersosialisasi
Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang tidak baik seperti
merokok, alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara teratur.
b. Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut
Pemeliharaan usia lanjut dan keterlibatan usia lanjut di dalam
maupun di luar keluarga.
Bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan secara tepat dan benar.
Dukungan, bantuan dan dorongan untuk menyalurkan dan
mengembangkan minat dan hobi.
Pemeliharaan fisik, mental dan spiritual yang teratur dan
berkesinambungan di tengah keluarga yang penuh kasih sayang dan
tanggung jawab.
c. Kelompok masyarakat usia lanjut
Program kesehatan usia lanjut
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan
masyarakat yang berlintas dengan pemeliharaan kesehatan usia
lanjut.
d. Penyelenggara kesehatan
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
e. Lintas sektor
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.

B. Target dan Pencapaian


1. Sasaran
Usia lanjut menurut UU No.4 adalah sama atau lebih dari 55 tahun menurut
departemen kesehatan:
a. Sasaran langsung
Kelompok pertengahan umur: 45 54 tahun
Kelompok usia lanjut dini: 55 64 tahun
Kelompok usia lanjut: > 64 tahun
Kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi: > 70 tahun, hidup
sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat,
cacat, dan lain-lain.
b. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada.
Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatanusia
lanjut.
Masyarakat lain.

2. Hasil dan Pencapaian


Tabel 15. Hasil Pencapaian Program Usia Lanjut di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015
SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
Jumlah
1 posyandu lansia Kelompok 29 29 29 29 100% Tercapai
yang di bina
Jumlah pralansia
dan lansia baru x 100%
100% x 7747 x 7747
2 yang dilayani Orang 7747 5024 Belum tercapai
= 7747
kesehatannya = 77, 83%
= 6455
sesuai standar
Pembinaan
petugas x 348 x 100%
100% x 348
3 Kali 348 272 Belum tercapai
kesehatan pada = 348
kelompok = 290 = 93,8%

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya
sesuai standart
Pembinaan petugas kesehatan pada kelompok
2. Penyebab masalah:
Tidak semua lansia mau datang ke puskesmas untuk berobat.
3. Pemecahan masalah:
Mensosialisasikan kepada masyarakat pralansia dan lansia
untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau posyandu lansia

III.2.2 Program Usaha Kesehatan Mata dan Telinga


A. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan mata dan telinga masyarakat secara
optimal.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku masyarakat dalam
pemeliharaan dirinya di bidang kesehatan mata dan pencegahan
kebutaan.
Menurunnya prevalensi kesehatan mata, dan kebutaan sehingga tidak
lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Meningkatkan jangkauan refraksi sehingga masyarakat yang mengalami
gangguan fungsi kesehatan mata dapat dilayani.

B. Target dan Pencapaian


1. Sasaran
a. Pengunjung puskesmas.
b. Murid sekolah.
c. Masyarakat pada umumnya.

2. Hasil Pencapaian
Tabel 16. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Mata di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
NO KEGIATAN SATUAN SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN
Penemuan Kasus
di masyarakat
Penderita Hampir tercapai
dan Puskesmas, 50 % x 3882
1 yang 3882 50 % 1875 (Program imasih
melalui = 1.941
diperiksa = 96,5% berjalan)
pemeriksaan :
visus / refraksi
Penemuan kasus Belum tercapai
Kunjungan 50 % x 736
2 penyakit mata di 736 50 % 342 (Program masih
kasus mata = 368
Puskesmas = 92,9 % berjalan)
Jumlah
Penemuan kasus Belum tercapai
penduduk 45 % x 5.765
3 buta katarak pada 5.767 45 % 1862 (Program masih
usia > 45 = 2.594
usia > 45 tahun = 71,78% berjalan)
tahun
Pelayanan operasi Tidak ada fasilitas
4 katarak di - - - - - - ruang operasi
Puskesmas katarak
Pelayanan Penderita 40 % x 1862
5 1862 40 % 752 Tercapai
rujukan mata yang dirujuk = 744
= 100%

Tabel 17. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Telinga di Puskesmas


Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 tahun 10 bulan 10 BULAN (%)

Penemuan kasus
sulit dan rujukan
spesialis di
Puskesmas 15% X322
1 Kasus 322 15 % 88 Tercapai
melalui = 48
= 100 %
pemeriksaan
fungsi
pendengaran
Penemuan kasus
25% X 382
2 penyakit telinga di Kasus 382 25 % 136 Tercapai
= 95
Puskesmas = 100 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Penemuan kasus dimasyarakat dan puskesmas, melalui pemeriksaan
visus/refraksi
Penemuan kasus mata di puskesmas
Penemuan kasus buta katarak di usia >45 tahun
Pelayanan operasi katarak di puskesmas
2. Penyebab masalah :
Kurangnya kunjungan masyarakat unuk melakukan pemeriksan mata
Tidak ada fasilitas ruang operasi mata
3. Pemecahan masalah:
Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kesehatan mata,
khususnya katarak sehingga masyarakat mau memeriksakan diri ke
puskesmas.
Melakukan pengadaan fasilitas ruang operasi mata

III.2.3 Program Usaha Kesehatan Jiwa


A. Tujuan
Tujuan:
1. Usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik jasmani maupun
rohani guna keluarga bahagia dan sejahtera.
2. Memberikan pelayanan kepada penderita gangguan jiwa secara teratur
dengan biaya murah.
3. Perawatan penderita gangguan jiwa dan pembinaan kepada keluarga.
4. Menemukan kasus-kasus jiwa sedini mungkin.
5. Mengurangi penderita gangguan jiwa yang dipasung oleh keluarganya.
B. Target dan Pencapaian
1. Sasaran
Psikosa atau neurosa serta gangguan jiwa lainnya.
Pencarian penderita baru psikosa retradasi mental, epilepsi dan
gangguan jiwa lainnya.

2. Hasil dan Pencapaian


Tabel 18. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN
NO KEGIATAN SATUAN CAKUPAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN
1. Pemberdayaan
kelompok
masyarakat
khusus dalam
20% 20% X 5
upaya penemuan Kelompok 5 5 Tercapai
=1
dini dan rujukan = 100%

kasus gangguan
kejiwaan

2. Penemuan dan Kasus 1.711 25% 25% X 1.711 600 Tercapai


= 427,7
penanganan kasus
= 100 %
gangguan
perilaku, masalah
NAPZA, dll dari
rujukan kader
dan masyarakat
3. Penanganan kasus
kesehatan jiwa, 30% x 1.711
Kasus 1711 30% 135 Belum tercapai
melalui rujukan = 513
= 26,3 %
ke RS/spesialis
4. Deteksi dini dan
penanganan kasus
jiwa (gangguan
perilaku,
gangguan jiwa,
15% x 32217
gangguan Kasus 4832 15% 1.711 Belum tercapai
= 4832 = 35,4%
psikosomatik,
maslah NAPZA,
dll) yang datang
berobat ke
puskesmas

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS/spesialis
Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatik, maslah NAPZA, dll) yang datang berobat
ke puskesmas
2. Penyebab masalah:.
Kurangnya ahli kesehatan yang berkompeten dalam menangani kasus
jiwa.
Kurangnya kerjasama lintas sektor.
c. Pemecahan masalah:
Melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat khususnya
kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan
perilaku.
Memberi penyuluhan kepada masyarakat bahwa penderita dan
keluarganya tidak perlu diasingkan, dikucilkan dan dijauhi.

III.2.4 Program Upaya Kesehatan Olahraga


Tabel 19. Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Olahraga
di Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN
NO KEGIATAN SATUAN CAKUPAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN

VI Upaya Kesehatan Olahraga (PSKM PKM)

Kelompok/klub
1 Klub 90 8% 15 15 x 100% Tercapai
olahraga yang
dibina =100 %
Pembinaan
kelompok
potensial/klub x 100%
2 Klub 90 100% 15 15 Tercapai
(khusus) dalam = 100%
kesehatan
olahraga
Pemeriksaan
x 100% Belum
3 kesegaran Murid 14575 80% 11660 9565
jasmani pada = 81%
tercapai
anak sekolah
Evaluasi
1. Program yang belum tercapai :
Pemeriksaan kesegaran jasmani pada anak sekolah
2. Penyebab masalah:
Kurangnya tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
jasmani.
Belum semua sekolah dilakukan pemeriksaan kesegaran jasmani oleh
puskemas.
3. Pemecahan masalah:
Membentuk tim pemeriksaan kesehatan jasmani.
Memberikan pengertian dan penjelasan tentang kesehatan jasmani
anak.

III.2.5 Program Kesehatan Gigi


A. Pendahuluan
Upaya kesehatan Gigi dan Muiut pada anak sekolah, pada pelita IV baru
mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD), selanjutnya program ini akan
dikembangkan ke tingkat SLTP, SLTA, dan SLB. Ditingkat STPD upaya
kesehatan gigi merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dengan
kegiatan yang bertahap disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang
ada, sebagai berikut:
1. Tahap I (paket minimal)
Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan
gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dan guru ORKES
(olah raga dan kesehatan), berupa:
Upaya peningkatan oleh guru dengan materi sesuai kurikulum
ORKES
Upaya pencegahan berupa kegiatan bimbingan, pembinaan
pemeliharaan diri(paket sikat gigi bersama)
Rujukan bagi yang perlu pengobatan

2. Tahap II (paket optimal)


Sudah ada sarana atau tenaga kesehatan gigi yang terbatas, kegiatan
berupa upaya peningkatan oleh guru
Upaya pencegahan (sikat gigi bersama,perlindunga dengan fluor,
pembersihan karang gigi)
Upaya pengobatan (pengobatan dasar pada murid yang memerlukan
pengobatan)

3. Tahap III (paket paripurna)


Sudah ada tenaga atau sarana kesehatan gigi yang lengkap, kegiatan berupa:
Upaya peningkatan oleh guru
Upaya pencegahan (sikat gigi bersama, pemeriksaan karang gigi,
aplikasi fluor)
Upaya pengobatan berupa pengobatan atas permintaan pada murid
kelas 1-6 dan pengobatan komprehensif pada murid kelas selektif
sesuai dengan kondisi penyakit setempat.

B. Hasil dan Pencapaian


Tabel 20. Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Gigi Puskesmas Tanggulangin
Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN

Pembinaan
1 35% X 78 27 X
kesehatan gigi posyandu 78 27 Tercapai
= 27
di Posyandu = 23 = 100%

Pembinaan
2 100% x 50 50 x x 100%
kesehatan gigi TK 50 44 Tercapai
= 50
pada TK = 40 = 100%
Pembinaan
dan bimbingan
3 100% x 42 42 x x 100%
sikat gigi SD / MI 42 39 Tercapai
= 42
massal pada = 35 = 100%
SD / MI
Perawatan
4 100% x 42 42 x x 100%
kesehatan gigi SD / MI 42 39 Tercapai
= 42
pada SD/Mi = 35 = 100%
Belum Tercapai
Murid SD/MI
(Jumlah jauh
mendapat
5 4.260 60% x 4.260 x 100% dibawah target
perawatan Murid 2130 1510
= 2.556 karena sebagian
kesehatan gigi =70,89 % murid berobat ke
paripurna
praktek swasta)
Rasio Gigi
tetap yang
6
ditambal Gigi 1:1 35% 1:1 100% Tercapai
terhadap gigi
yg dicabut

Bumil yg
7 mendapat 1.606 40% x 1.606 642 x x 100%
Bumil 579 Tercapai
perawatn = 642
kesehatan gigi = 535
= 100 %

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna.
2. Penyebab masalah:
Banyak murid-murid SD yang masih takut berkunjung ke pelayanan
kesehatan gigi.
3. Pemecahan masalah:
Mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

III.2.6 PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


1. Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga adalah jumlah KK (Kepala
Keluarga) rawan yang mendapat asuhan keperawatan di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Keluarga rawan adalah keluarga miskin yang rentan atau mempunyai resiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan
diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
2. Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan adalah
jumlah kelompok masyarakat rawan yang mendapat asuhan keperawatan di
wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya
Kelompok masyarakat rawan adalah kelompok masyarakat yang rentan atau
mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina,
dilayani dan diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.

Sasaran Kelompok :
a. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi:
1) Posyandu balita dan lansia
2) Kelompok Balita
3) Kelompok Ibu Hamil
4) Kelompok Usia Lanjut
5) Kelompok Penderita Penyakit tertentu:
a) Diabetes Melitus
b) Kanker
c) Hipertensi
d) Jiwa
b. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi
1) Sekolah
2) Pesantren
3) Panti asuhan
4) Panti usia lanjut
5) Rumah Tahanan ( Rutan)
6) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
7) Kelompok Pekerja.
c. Sasaran Masyarakat yaitu
Masyarakat di suatu wilayah (RT,RW,Kelurahan/Desa) yang
mempunyai :
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah lain
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
i. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular
(malaria,diare, demam berdarah dll)
ii. Masyarakat di lokasi barak pengungsian .
iii. Masyarakat di daerah terpencil/perbatasan..
iv. Pemukiman baru dengan transportasi sulit
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga rawan adalah
jumlah keluarga (KK) rawan yang dibina dan mendapat asuhan keperawatan
telah mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Kemandirian Keluarga berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
4. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok rawan adalah
jumlah kelompok rawan yang dibina telah mandiri dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember
tahun sebelumnya
Kemandirian Kelompok berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota Kelompok yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.

Tabel 21. Hasil Pencapaian Program Perawatan Kesehatan Masyarakat di


Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015

SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN


NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN
Kegiatan
asuhan x 100%
x 40
1 keperawatan KK 40 40 35 Tercapai
pada =100%
= 33
keluarga
Kegiatan
asuhan
keperawatan x 100%
2 Kelompok 252 252 252 252 Tercapai
pada
kelompok =100%
masyarakat
Pemberdaya
an dalam
upaya
x 40 x 100% Belum
3 kemandirian KK 40 40 30
Tercapai
pada
= 33 =90%
keluarga
rawan
Pemberdaya
an dalam
upaya
x 100%
4 kemandirian Kelompok 252 252 252 252 Tercapai
pada
=100%
kelompok
rawan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :


Program Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga rawan belum
mencapai target.

III.2.7 Bina Kesehatan Tradisional


Tabel 22. Hasil pencapaian Kesehatan Tradisional di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN KETERANGAN
NO KEGIATAN SATUAN
(NOMINAL) 10 BULAN
1 TAHUN 10 BULAN (%)
Pembinaan
pengobatan 55% x 37 x 20 x 100%
A Orang 37 16 Tercapai
tradisional = 20
= 16 = 100%
ramuan
Belum Tercapai
(Balum dilakukan
Pembinaan
kunjungan secara
pengobatan 55% x 99 x 54 x 100%
B Orang 99 13 keseluruhan ke
tradisional = 54
= 44 = 29,55 % setiap orang dan
keterampilan
fasilitas kesehatan
tradisional)
C Pembinaan Fasilitas 42 45% x 42 10 Belum Tercapai
= 18 x 18 x 100% (Balum dilakukan
fasilitas
kunjungan secara
keseluruhan ke
pelayanan
setiap orang dan
kesehatan = 71,43 %
fasilitas kesehatan
tradisional
tradisional
Belum Tercapai
(Balum dilakukan
Frekuensi
kunjungan secara
pembinaan 100% x 4 x4 x 100%
D Penyuluhan 4 2 keseluruhan ke
pengobatan =4
=3 = 66,67% setiap orang dan
tradisional
fasilitas kesehatan
tradisional

Evaluasi :
1. Program yang belum tercapai :
Jumlah pembatra dengan keterampilan yang dibina
Pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional
Frekuensi pembatra yang dibina

2. Penyebab masalah:
Kurangnya kerjasama dari pelaku pengobatan tradisional, sehingga
program pembinaan tidak dapat dilakukan secara maksimal
3. Pemecahan masalah:
Lebih meningkatkan kerjasama dan berusaha mengajak secara aktif
peran serta dari pelaku pengobatan tradisional agar pembinaan dapat
berjalan dengan baik.

III. 2.8 Bina Kesehatan Kerja


A. Tujuan
1. Meningkatnya status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas dan
masyarakat.
2. Tertanggulanginya berbagai masalah kesehatan masyarakat prioritas.
3. Terselenggaranya berbagai program kesehatan masyarakat yang inovatif,
efisien, dan efektif.
4. Meningkatnya peran serta dan kemandirian perorangan, keluarga dan
komunitas dalam pemeliharaan kesehatan.
5. Terhimpunnya sumber daya dari masyarakat dalam mendukung
penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.
6. Terlibatnya secara aktif berbagai pelaku dalam peningkatan derajat dan
penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.
B. Target dan pencapaian
1. Sasaran
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas
Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat
Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan dengan
pembiayaan pra upaya

2. Pencapaian
Tabel 23. Hasil Pencapaian Program Bina Kesehatan Kerja di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)

Jumlah
pekerja
formal yang 80% X 5.568 x 4.732 X 100% Belum
1 % 5.568 3150
mendapat = 4.732 tercapai
pelayanan = 80%
kesehatan
Jumlah
klinik
2 % - - - - - -
perusahaan
yg dibina

Evaluasi :
1. Program yang belum tercapai :
Jumlah pekerja formal yang mendapat pelayanan kesehatan
Jumlah klinik perusahaan yg dibina
2. Penyebab masalah:
Tidak semua perusahaan tempat pekerja bekerja memiliki sarana
pelayanan kesehatan
3. Pemecahan masalah:
Menghimbau kepada perusahaan agar di setiap perusahaan
memiliki tempat pelayanan kesehatan
III.2.9 Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS
A. Definisi
Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Sosial Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).

B. Tujuan
Program ini juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat :
Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan
secara mandiri .
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah masalah
kesehatan.
Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
secara optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) seperti : posyandu, dana sehat, pondok bersalin desa
(polindes), arisan jamban, kelompok pemakai air, dll.
C. Pencapaian
Tabel 24 Hasil Pencapaian Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS
di Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
PENCAPAIAN CAKUPAN
SASARAN TARGET SASARAN
NO KEGIATAN SATUAN 10 BULAN (%) KETERANGAN
(NOMINAL)
1 TAHUN 10 BULAN
Institusi pendidikan
yang dikaji (institusi 60% x 64 = x 100%
A Sekolah 64 38 23 Belum Tercapai
pendidikan 38
= 60,5%
klasifikasi IV)
Institusi sarana
kesehatan yang
100% x 22 x 100%
B dikaji (institusi Sarkes 22 22 22 Tercapai
= 22
pendidikan = 100%
klasifikasi IV)
Tatanan tempat Belum Tercapai
kerja dikaji 60% x 452 271 x 100%
C TTU 452 77 (Masih dalam proses
(institusi pendidikan = 271
= 28,4% pengkajian)
klasifikasi IV)
Tempat Tempat
Tempat
Umum/TTU dikaji 40% x 105 x 100% Belum Tercapai
D kerja 105 42 7
(institusi pendidikan = 42
= 16 %
klasifikasi IV)
Tatanan pondok
E pesantren dikaji Ponpes 24% x 10 x 100%
10 6 Tercapai
(institusi pendidikan =2
= 100%
klasifikasi IV)

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Institusi pendidikan yang dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV)
Tatanan tempat kerja dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV
Program tatanan tempat-tempat umum / TTU yang dikaji (TTU
klasifikasi IV)
2. Penyebab masalah :
Masih dalam tahap proses
3. Pemecahan masalah :
Meningkatkan kerja sama lintas program.

III.2.10 Pengembangan UKBM


A. Tujuan
1. Tujuan umum :
Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM.
2. Tujuan khusus
Meningkatnya kemampuan pemimpin / Toma dalam merintis dan
mengembangkan UKBM.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam penyelenggaraan UKBM.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam menggali, menghimpun dan mengelola perdanaan masyarakat
untuk menumbuh kembangkan UKBM
B. Sasaran dan pencapaian
1. Sasaran
Individu /Toma berpengaruh.
Keluarga dan puluhan keluarga.
Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan
kerja, dll
Organisasi masyarakat : organisasi profesi, LSM, dll
2. Hasil Pencapaian
Tabel 25. Hasil Pencapaian Program Pengembangan UKBM di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015

TARGET SASARAN PENCAPAI CAKUPAN


(%)
SASARAN AN 10
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN BULAN

Bina
Poskesdes
x 100%
1. (Jml. Madya, Poskesdes 18 18 18 18 Tercapai
Purnama,
= 100%
Mandiri)

x 11
Bina Polindes 80% x 14 x 100%
2. Polindes 10 Tercapai
(PURI) = 11
=7
= 100%

Bina UKK
x 100% Belum Tercapai
3. (Madya, UKK 3 3 3 3 (Program masih
berjalan)
PURI)
= 71 %
Bina
x 100%
24% x 6
4. Poskestren Poskestren 6 1 6 Tercapai
=1
(Madya,Puri)
= 100 %

Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Bina UKK ( Madya, PURI )
Bina Poskestren ( Madya, PURI )
2. Penyebab masalah:
Program masih berjalan
BAB IV

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan data-data kinerja yang kita dapat dari Puskesmas


Tanggulangin selama periode bulan Januari Oktober 2015, yang kemudian kita
olah lebih lanjut maka kami dapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

A. Program Promosi Kesehatan


- Tatanan tempat kerja dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV) (28,4%)
- Tempat Tempat Umum/TTU dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV)
(16%)
B. Program Kesehatan Lingkungan
- Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) (0%)
C. Program Kesehatan Ibu dan Anak
D. Program Gizi
E. Program Keluarga Berencana
F. Program Pemberantasan TB Paru
- Program penemuan suspect penderita TB (32%)
G. Program pemberantasan penyakit demam berdarah dengue
H. Program Pemberantasan ISPA - Pneumonia
- Program cakupan penemuan penderita pneumonia balita (45 %)
I. Program Pelayanan Imunisasi
- Imunisasi TT 5 pada WUS (15-45 th) (2,0%)
- Imunisasi TT 2 plus bumil (33%)
J. Program Upaya Kesehatan Mata dan Telinga
K. Program Kesehatan Jiwa
- Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS /spesialis
(26,3%)
- Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatik, masalah NAPZA, dll) yang datang berobat
ke puskesmas (35,4%)
L. Program Upaya Kesehatan Olahraga
M. Program Upaya Kesehatan Gigi
N. Program Kesehatan Tradisional
- Pembinaan pengobatan tradisional ketrampilan (29,55%)
-
78

Anda mungkin juga menyukai