PENDAHULUAN
2. Metodologi
a. Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Tanggulangin.
b. Mencatat data data yang diperlukan secara langsung mengenai
kegiatan-kegiatan di Puskesmas Tanggulangin.
c. Mengikuti kegiatan lapangan.
B. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya
b. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan diwilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan,yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya
d. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal diwilayah kerjanya makin berdaya dibidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian
untuk hidup sehat
e. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
f. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standard memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat
g. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungannya,selalu berupaya mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal
diwilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan
ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan oleh Puskesmas mencakup pula aspek
lingkungan dari yang bersangkutan.
I. Data Wilayah
1. Luas Wilayah : 32,22 km2
a. Wilayah dataran rendah : 100 %
b. Wilayah dataran tinggi :0 %
2. Jumlah desa/kelurahan : 19 desa/kel
a. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 18 desa/kel
b. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 18 desa/kel
c. Yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 1 desa/kel
B. Data Khusus
I. Derajat Kesehatan
1. Jumlah kematian ibu nifas :2 orang
2. Jumlah kematian perinatal :0 orang
3. Jumlah kematian neonatal : 13 orang
4. Jumlah lahir mati :5 orang
5. Jumlah lahir hidup : 1.101 orang
6. Jumlah kematian bayi :7 orang
7. Jumlah kematian balita :8 orang
8. Jumlah kematian semua umur : 92 orang
II. Ketenagaan
Kepala puskesmas :1 orang
Kepala sub bagian tata usaha :1 orang
Dokter :2 orang
Dokter Gigi :1 orang
Dokter gigi PTT :0 orang
Jumlah dokter mahir jiwa :0 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat :0 orang
Bidan : 21 orang
a. P2B :2 orang
b. D3 Kebidanan : 19 orang
Bidan di desa : 14 orang
Perawat kesehatan : 16 orang
a. SPK :0 orang
b. D3 Keperawatan : 15 orang
c. S1 Keperawatan :1 orang
Perawat gigi :1 orang
Perawat mahir jiwa :0 orang
Sanitarian/D3 Kesling :0 orang
Petugas gizi/D3 Gizi :1 orang
Asisten Apoteker :2 orang
Analis Laboratorium/D3 Laboratorium :1 orang
Juru imunisasi/juru malaria :0 orang
Tenaga administrasi :8 orang
Supir, penjaga, kebersihan :0 orang
Lain-lain :0 orang
V. Program Kesehatan
1. Perbaikan Gizi
a. Jumlah balita yang ada (S) : 7.395 anak
b. Jumlah balita yang punya KMS (K) : 7.395 anak
c. Jumlah balita yang ditimbang (D) : 4.468 anak
d. Jumlah balita yang naik BB (N) : 2.095 anak
e. Jumlah balita yang turun/tetap BB nya (T) : 1.288 anak
f. Jumlah bayi dengan ASI ekslusif :- anak
2. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TPA yang ada/terdaftar :- buah
b. Jumlah TPA yang memenuhi syarat :- buah
c. Jumlah TPS yang ada/terdaftar : 18 buah
d. Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 9 buah
e. Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 80 buah
f. Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 40 buah
g. Jumlah SAB : 13.777 buah
h. Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 2.996 buah
i. Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 13 buah
j. Jumlah TPM yang laik sehat :7 buah
k. Jumlah penjamah makanan yang ada : 100 buah
l. Jumlah JAGA yang ada/berfungsi : 18.348 buah
m. Jumlah SPAL yang ada/berfungsi : 18.194 buah
n. Jumlah rumah yang ada : 23.074 buah
o. Jumlah rumah memenuhi syarat : 16.773 buah
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Jumlah kasus diare yang ditemukan & diobati : 2.497 orang
b. Jumlah kasus diare yang mendapatkan oralit : 2.497 orang
c. Jumlah kasus diare yg mendapatkan cairan RL: 0 orang
d. Jumlah diare balita : 892 anak
e. Jumlah penderita diare balita yang : 892 anak
mendapatkan tambahan tablet Zink
f. Jumlah kejadian luar biasa (KLB) diare :0 anak
g. Jumlah penderita KLB diare :0 anak
h. Jumlah kematian KLB diare :0 anak
i. Jumlah kasus pneumonia balita yg ditemukan : 183 anak
j. Jumlah kasus pneumonia balita yg dirujuk :0 anak
k. Jumlah kasus pneumonia balita yg meninggal : 0 anak
l. Jumlah penderita kusta baru ditemukan & :1 orang
diobati (MDT)
m. Jumlah penderita kusta baru anak (<15 th) :0 %
n. Jumlah penderita kusta baru dgn cacat TK.II : 0 orang
o. Jumlah penderita kusta PB yang RFT :1 orang
p. Jumlah penderita kusta MB yang RFT :6 orang
q. Jumlah suspek penderita TB yang diperiksa : 979 orang
dahak
r. Jumlah pasie baru BTA positif diobati : 35 orang
s. Jumlah pasien baru BT A positif konversi : 35 orang
t. Jumlah pasien baru BTA positif yang sembuh : 23 orang
u. Jumlah pasien BTA positif yang berobat :1 orang
lengkap (PL)
v. Jumlah kasus HIV/AIDS : 56 orang
w. Jumlah kasus HIV/AIDS yang meninggal :0 orang
x. Jumlah kasus IMS yang ditemukan & diobati : 0 orang
y. Jumlah kasus DBD :5 orang
z. Jumlah kematian kasus DBD :0 orang
aa. Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi (PE) : 5 kali
kasus DBD
bb. Pelaksanaan penanggulangan fokus (PF) : 5 kali
kasus DBD
cc. Jumlah desa endemis DBD : 0 desa
dd. Jumlah desa sporadis DBD : 0 desa
ee. Jumlah desa potensial/bebas DBD : 0 desa
ff. Jumlah tenaga pemantau jentik : 36 orang
gg. Jumlah rumah yang diperiksa jentik : 48.495 rumah
hh. Jumlah rumah yang positif jentik : 2.685 rumah
ii. Jumlah sediaan darah malaria yang diperiksa : 0 sediaan
jj. Jumlah penderita positif malaria :0 orang
(ACD, PCD, lain-lain)
kk. Jumlah penderita positif malaria yang :0 orang
diobati ACT
ll. Jumlah penderita positif malaria yang :0 orang
diobati ACT
mm. Jumlah penderita positif malaria yang :0 orang
diobati & difollow up
nn. Jumlah penderita malaria yang meninggal :0 orang
oo. Jumlah desa HCl malaria :0 orang
pp. Jumlah desa MCl malaria :0 orang
qq. Jumlah desa LCl malaria :0 orang
rr. Jumlah kasus yang kena gigit hewan :0 orang
perantara rabies
ss. Jumlah kasus filariasis diobati :1 orang
tt. Kasus TN yang ditemukan :0 orang
4. Kesehatan Keluarga
a. Jumlah bumil resiko tinggi ditemukan : 177 orang
b. Jumlah bumil dengan Hb < 11 gr/dL : 12 orang
c. Jumlah bumil dengan LILA < 23.5 cm : 35 orang
d. Jumlah peserta KB aktif semua metode : 18.961 orang
e. Jumlah peserta KB baru semua metode : 1.636 orang
f. Jumlah peserta KB yang mengalami : 13.273 orang
kegagalan semua metode
g. Jumlah peserta KB semua metode yg drop out: 13.273 orang
h. Jumlah peserta KB yang mengalami efek : 13.273 orang
samping semua metode
i. Jumlah peserta KB yang mengalami : 12.273 orang
komplikasi semua metode
5. Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
a. Jumlah penderita yang di skrining katarak : 10.664 orang
b. Jumlah penderita yang di skrining refraksi : 3.564 orang
c. Jumlah kasus buta katarak : 4.472 kasus
d. Jumlah kasus sulit dan dirujuk ke spesialis : 84 kasus
THT (pendengaran)
e. Jumlah komplikasi operasi kasus :0 kasus
pendengaran yang ditemukan
6. Kesehatan Olahraga
a. Jumlah pelatihan kes.olahraga yang pernah : 19 buah
dilakukan di masyarakat (kader, posyandu,
PKK,dll)
b. Jumlah kelompok olahraga (klub kebugaran, : 19 buah
fitness center, usila, ibu hamil, penyakit tidak
menular, jemaah haji, dll)
c. Jumlah kelompok olahraga yang dibina : 19 buah
(klub kebugaran, fitness center, usila,
ibu hamil, penyakit tidak menular,
jemaah haji, dll)
d. Pembinaan kelompok olahraga berdasarkan : 19 buah
khusus (ibu hamil, lansia, penyakit tidak
menular, haji, penyandang cacat, dll)
e. Jumlah siswa yang diukur kebugaran jasmani
SD : 485 orang
SMP : 582 orang
SMA : 146 orang
7. Kesehatan Jiwa
a. Jumlah kasus NAPZA : - kasus
b. Jumlah kasus Keswa : 1.554 kasus
c. Jumlah bumil dengan gangguan jiwa : - orang
8. Kesehatan Kerja
a. Jumlah pekerja formal yang mendapat : 2.576 orang
pelayanan kesehatan
b. Jumlah pekerja formal yang ada :- orang
c. Jumlah klinik perusahaan yang berijin dan :- buah
dibina
d. Jumlah klinik perusahaan yang ada :- buah
TARGET
Pemberdayaan
masyarakat
dalam ber PHBS
II. 1.Pengkajian 20% x
PHBS : 6805 = 1361
a. RT dikaji Rumah 6805 1361
b. RT sehat Tangga 5812 65% x 3777
5812 =
2. Intervensi & 3777 100 %
462
Penyuluhan Rumah 6x 6x77 = 462
PHBS Tangga 462 100 % Tercapai
128
Institusi 2x 64= 128
Pendidikan 2x 128 100% Tercapai
Institusi
44
Kesehatan 2x 2x 22 = 44 Tercapai
Tempat- 44 50%
446
tempat 2x 2 x 446 = 892 Belum Tercapai
Umum 892
Institusi 2x 2x 105 50 % Belum Tercapai
tempat =210
210
kerja 210 Tercapai
Pondok 40% 40%x 10 100%
4
pesantren =4 4
T
III. Pengembangan 77
upaya kesehatan Posyandu
bersumberdaya 77 100% 77 77 100% Tercapai
Masyarakat
(UKBM)
C. Penyuluhan NAPZA
SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
Sekolah,
Hampir Tercapai
tempat 17,5 % x 1426 x 249 x 100%
1. Penyuluhan NAPZA 1426 205 (Masih dalam
kerja = 249
proses)
= 207 = 99 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai:
- Tatanan TTU yang dikaji
- Bina UKK ( Madya, PURI )
- Bina Poskestren ( Madya, PURI )
- Penyuluhan NAPZA
2. Penyebab masalah:
Belum semua tempat tempat umum mendapatkan penyuluhan karena
a. Perlu adanya koordinasi lintas sector dan lintas program
b. Terbatasnya waktu dan tenaga
Masih banyak masyarakat di tempat kerja yang kurang memahami
tentang PHBS di institusi tempat kerja karena
a. Tidak semua tempat kerja mau mengadakan penyuluhan.
3. Solusi masalah:
Meningkatkan koordinasi antara lintas sector dengan lintas program
untuk menyusun waktu mengadakan penyuluhan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS
Memberikan pengertian kepada tempat kerja mengenai pentingnya
penyuluhan PHBS tempat kerja dan bersedia memberikan waktu untuk
para pekerja mendengarkan penyuluhan dari Tim
A. PENYEHATAN AIR
Pembinaan
Belum Tercapai
1 tempat 95% x 55 x 52 x 100%
55 37 (program masih
pengolahan Tempat = 52
berjalan)
makanan ( TPM) = 43 = 86 %
pengelola
Tempat
pengolahan makanan Belum Tercapai
2 80% x 35 x 28 x 100%
makanan ( TPM) 35 16 (program masih
= 28
yang memenuhi berjalan)
= 19 = 84 %
syarat kesehatan
C. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR (PL)
Pembinaan
sanitasi Belum Tercapai
1 90% x 27.014 x 24.312 x 100%
perumahan dan 27.014 16.208 (program masih
= 24.312
sanitasi dasar berjalan)
Peruma- = 20.260 = 80 %
han
Jumlah rumah
Belum Tercapai
2 yang memenuhi 85% x 25.513 x 21.686 x 100%
25.513 14.457 (program masih
syarat kesehatan = 21.686
berjalan)
= 18.071 = 80 %
D. PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) (PL)
Jumlah kepala
keluarga (KK) Belum Tercapai
1 1100% x 10.169 x 10.169 x 100%
yang memiliki 10.169 6.779 (program masih
= 10.169
akses terhadap berjalan)
= 8.474 = 80 %
jamban
Jumlah desa /
kelurahan yang Tidak Tercapai
2 KK 100% x 18 x 18 x 100%
sudah ODF 18 0 (Masih ada warga
= 18
(Open defecation BAB di sungai)
= 15 = 0%
free)
Belum Tercapai
3 Jumlah jamban 80% x 24.405 x 19.524 x 100%
24.405 13.160 (program masih
sehat = 19.524
berjalan)
= 16.270 = 80 %
Belum Tercapai
4 Pelaksanaan kegiatan STBM 100% x 18 x 18 x 100%
18 12 (program masih
di PKM = 18
berjalan)
= 15 = 80%
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Pengawasan sarana air bersih (SAB)
Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB
Pembinaan tempat pengolahan makanan (TPM)
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan sarana tempat umum
Tempat-tempat umum yang memenuhi sarana kesehatan
Jumlah klien yang sudah mendapat intervensi / tindak lanjut yang
diperluhkan
Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban
Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open defecation free)
Jumlah jamban sehat
Pelaksanaan kegiatan STBM di PKM
2.Penyebab Masalah
Tidak adanya tenaga ahli di bidang sanitasi di puskesmas
Program masih berjalan
3. Solusi Masalah
Menambahkan tenaga ahli di bidang sanitasi dan memberikan pelatihan
kepada tenaga ahli.
Mengadakan bakti sosial dan mendirikan bantuan jamban bagi masyarakat
yang belum memiliki jamban.
b. Luar gedung
Kegiatan posyandu
Pemberian paket pertolongan gizi
Penyuluhan kelompok
Pemantauan status gizi
3. Pelaksanaan pojok gizi
a. Kegiatan pojok gizi
1. Penimbangan berat badan dan tinggi badan
2. Riwayat penyakit
3. Konsultasi gizi
4. Menentukan diet penyakit
4. Sasaran program pojok gizi
a. Bayi dan balita KEP
b. Ibu hamil resiko tinggi
c. Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, Typhoid, hiperkolesterol,
hiperuricemia
d. Rujukan dari posyandu atau posyandu lansia
5. Metode pelaksanaan
a. Waktu
Tiap hari sesuai dengan jam kerja Puskesmas
b. Sarana
Ruang gizi
Peralatan yang digunakan
c. Pelaksana
Satu orang D3 gizi
d. Metode
Wawancara observasi (ruang gizi dan posyandu)
Membaca kedalaman medis
Pengamatan langsung di lapangan
Cara evaluasi dengan monitor perkembangan BB, keadaan fisik,
data laboratorium dan data klinis
e. Alur pelayanan
D. Hasil Pencapaian
PENCAPAI
TARGET CAKUPAN
NO. KEGIATAN SATUAN SASARAN AN KETERANGAN
(%)
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN
a. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
1 Pemberian kapsul - bayi
6123x85% 5601 Tercapai
vitamin A dosis 85%
- balita 6123
tinggi pada balita = 5204
= 100%
2x pertahun
2 Pemberian Ibu hamil 1595 85% 1595x85% 887 Belum
tablet besi (90 =1355 Tercapai
tablet) pada
ibu hamil
= 65,4%
3 Bumil KEK Ibu hamil 1595 < 20% 1595x20% 30 Tercapai
= 319 =
9,4%
b. PENANGANAN GANGGUAN GIZI
1 Balita gizi buruk Anak 1 100% 1 1 Tercapai
mendapat =
perawatan
100%
2 MP-ASI pada Anak 98 100% 98 98 Tercapai
anak usia 6-24
bulan = 100%
3 Pemberian PMT Anak 1 100% 100% 1 Tercapai
pemulihan balita
gizi buruk pada
= 100%
gakin
4 Balita bawah Anak 3970 <2,5% <2,5 % 35 Tercapai
garis merah
5 Cakupan rumah RT 442 90 % 90 % 442 Tercapai
tangga
mengkonsumsi
= 100%
garam beryodium
c. PEMANTAUAN STATUS GIZI
1 Desa bebas Desa 17 85 % 85%x17= 17 Tercapai
rawan gizi 14
= 100 %
2 Balita naik Anak 3946 70 % 3946 x 70 2775 Belum
berat badannya % = 2775 Tercapai
(n/d)
= 72,3
%
3 Persentase Anak 6123 85 % 6123x 85 3946 Belum
balita yang Tercapai
% = 5204
ditimbang berat
= 76,15 %
badan
4 Persentase Bayi 932 70% 932x70%= 461 Belum
bayi dengan 652 Tercapai
ASI eksklusif = 70,7 %
d. PROGRAM GIZI
1 Kunjungan Kunjungan 570 60% 570x60% = 317 Belum
pojok gizi px 342 Tercapai
= 92,6 %
2 Remaja % 2466 80 % 2466 x 80 2159 Tercapai
putri/catin % = 1973
dapat Fe = 100 %
3 Pengamatan Kali 100 100% 4 4 Tercapai
pola konsumsi (4x) =
100 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Pemberian tablet besi pada ibu hamil
Balita naik berat badannya
Presentase balita yang di timbang berat badan
Presentase bayi dengan ASI eksklusif
Kunjungan pojik gizi
2. Penyebab :
Proses skriningnya masih berjalan
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan tablet besi dan ASI
ekslusif
3. Solusi masalah:
Menambah petugas agar skrining cepat slesai
Member sosialisasi tentang pentingnya tablet besi pada ibu hamil
dan ASI ekslusif.
x 100 %
Ibu 1.515 X
95% x 1.595 =
2 Drop out K1 - K4 Hamil <5% 1147 Belum tercapai
1.515 = 90 %
= 1262
K4-K1 = 90-75
= 15 %
Belum tercapai
Pelayanan persalinan
Ibu 95 % x 1.522 1.445 x x 100 % (masih kurang 2
3 oleh tenaga kesehatan 1.522 884
Bersalin = 1.445 bulan & ada desa
yang berkompeten =73 %
= 1204 yang tenggelam)
Belum tercapai
(masih kurang 2
Pelayanan Nifas 95 % x 1.522 1.445 x x 100 %
4 Ibu Nifas 1.522 851 bulan & ada desa
Lengkap sesuai standar = 1.445
Pelayanan Maternal
20 % x 320 64 x
x 100 %
5 Risti/komplikasi yang Ibu Hamil 320 127 Tercapai
= 64
ditangani = 100 %
= 53
b. Kesehatan Bayi
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN CAKUPAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN
Pelayanan Neonatal
15 % x 232 34 x
x 100 %
1 Risti/Komplikasi yang Bayi 232 38 Tercapai
= 34
ditangani = 29 = 100 %
Belum tercapai
Pelayanan Neonatal
95 % x 1.427 1.355 x x 100 %
(masih kurang 2
2 sesuai standar (KN Bayi 1.427 906
= 1.355 bulan & ada desa
lengkap) = 1129 = 80 %
yang tenggelam)
Belum tercapai
(masih kurang 2
Pelayanan kesehatan 90 % x 5.849 5.264 x
1 Balita 5.849 2230 x 100 % bulan & ada
anak Balita paripurna = 5.264
desa yang
= 4386 = 50,8 %
tenggelam)
Belum Tercapai
(masih kurang 2
Pelayanan kesehatan Anak Pra- 90 % x 3.213 2.892 x x 100 %
2 3.213 1875 bulan & ada
Anak Pra Sekolah Sekolah = 2.892
desa yang
= 2.410
= 77,8 %
tenggelam)
x 100% Tercapai
a. Murid kelas 1 SD/MI Murid 1.327 100% 1.327 1327
= 100%
80% x
b.Murid kelas VII x 100%
Murid 1.754 1754= 1403 1754 Tercapai
SMP/MTs
1403
= 100%
80% x
c.Murid kelas X x 100% Tercapai
Murid 559 559 = 447 559
SMA/MA
447
=100%
Frekuensi pembinaan
2.
kesehatan di sekolah
x 100%
a.SD/MI = 43 Kali 301 7x 301 301 Tercapai
= 100%
x 100% Belum
c.SMA/MA 7 Kali 49 7x 49 43
Tercapai
= 87%
x 100% Belum
a.Murid SD/MI Murid 8199 10% 819 671
Tercapai
= 82%
Belum
499 x 100%
b.Murid SMP/MTs Murid 4990 10% 440 Tercapai
= 88%
Belum
140 x 100%
c.Murid SMA/MA Murid 1466 10% 114 Tercapai
= 81 %
Cakupan pelayanan
4. Remaja - - - - - -
kesehatan remaja
Berdasarkan data kegiatan KIA selama bulan Januari - Agustus Tahun 2015
diambil kesimpulan bahwa belum semua program mencapai target yang
diharapkan.
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard, untuk kunjungan
lengkap (K4)
Drop out K1 K4
Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
Pelayanan nifas lengkap sesuai standard
Pelayanan neonatal sesuai standart atau KN lengkap
Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah
Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah
Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja (Jumlah kader yang
dilatih tentang kesehatan murid SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA ).
2. Penyebab masalah :
Ada 2 desa yang tengelam seluruhnya, dan 2 desa tenggelam sebagian,
tetapi jumlah penduduk masih dimasukkan ke sasaran, padahal penduduk
sudah pindah ke tempat lain.
Belum semua sekolah memprioritaskan program UKS
3. Pemecahan masalah :
Memberikan sosialisasi kepada ibu hamil agar tetap melakukan
kunjungan K4.
Mengusulkan agar 2 desa yang tenggelam tidak dimasukkan kedalam
sasaran.
Mengoptimalkan peran lintas sector dan lintas program dalam pembinaan
dan pembentukan kader UKS
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN
Dari data yang didapatkan, program pemberantasan penyakit diare telah berjalan
sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri dan lingkungan.
C. Hasil Kegiatan
Tabel 7. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Pneumonia
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
1 Cakupan Kasus 335 70/100 x 335 335/12 x 10 151 151/234 x 100% Belum Tercapai
Evaluasi
1. Program yang belum tercapai :
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
2. Penyebab masalah:
Jumlah kunjungan berkurang
Penduduk banyak berobat ke bidan dan dokter swasta
3. Pemecahan masalah:
Melakukan penyuluhan ke desa
Melakukan jaringan lagi
B. Sasaran
a. Penderita Kusta :
Pengobatan Kombinasi dengan MDT
Evaluasi Pengobatan
b. Masyarakat :
Pencarian Penderita
Penyuluhan tentang kusta
Pemeriksaan anak sekolah
c. Petugas, dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
menangani penyakit kusta
C. Kebijaksanaan
a) Obat kusta diberikan secara cuma-cuma
b) Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO
c) Penderita tidak boleh diisolasi
d) Program P2 kusta diintegrasikan kedalam sistem pelayanan kesehatan dan
rujukan
D. Target dan Pencapaian :
Tabel 8. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Kusta
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari - Oktober 2015
TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
Penemuan x
>10% x 1= 0,1
Penderita Kusta x 100% = Tercapai
1 Orang 100000 0,1+1= 1,1 1
Baru (Case
1,1 100%
Detection Rate) =1,07
Dari data yang didapatkan, program pemberantasan penyakit kusta telah berjalan
sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri sendiri dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari kontak
dengan pasien kusta.
Penemuan 70% x
1 suspect penderita Orang 871 871 =610 508 183 Belum tercapai
TB = 32%
Proporsi Pasien
TB Paru BTA
2 % 10 61 18 27 Tercapai
Positif diantara
=100%
suspek TB
Angka
keberhasilan
3 pengobatan % >85 - 9 8 Tercapai
pasien baru BTA =89%
positif
Angka kesalahan
Laboratorium
4 % - - - - - -
(untuk PPM &
PRM)
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Penemuan suspek penderita TB
2. Penyebab masalah:
Stigma masyarakat malu jika penyakitnya diketahui sehingga tidak
mau berobat.
3. Pemecahan masalah:
Melakukan penyuluhan tentang penyakit TB
Melakukan pendataan ulang guna menjaring penduduk dengan
tersangka TB
Angka Bebas Jentik % 40625 > 95 40625 37506 x 100% = Belum tercapai
4
(ABJ)
92,3%
x 100% =
Jumlah wilayah KLB Rumah 40625 100% 40625 40625 Tercapai
5
DBD
100%
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Angka Bebas Jentik (ABJ)
2. Penyebab masalah:
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
3. Pemecahan masalah:
Menggalakkan sosialisasi kebersihan lingkungan, khususnya dalam
pemberantasan jentik nyamuk.
Mengaktifkan kader jumantik.
2. Hasil pencapaian
Tabel 11. Hasil pencapaian Program Imunisasi Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
PENCAPAIAN CAKUPAN
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN KETERANGAN
10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN
90% x x
Imunisasi DPT/HB x 100% Tercapai
4 Bayi 1339 1339= 1205 1021
3 pada bayi 1205 = 100%
= 1004
90% x x
Imunisasi campak x 100%
5 Bayi 1.427 1339= 1205 1041 Tercapai
pada bayi 1205 = 100%
= 1004
= - 3,3
Imunisasi DT pada
8
anak kls 1 sd
Anak - - - - - Masih berjalan
Imunisasi campak
x 1316
9 pada anak kelas 1 Anak 1316 100% 1280 100% Tercapai
SD =1096
Imunisasi TT pada
10 anak SD kls 2 dan Anak - - - - - Masih berjalan
3
100% x 19 x 100%
12 UCI desa (19) UCI 19 19 14 Belum tercapai
= 19
= 73%
13
Imunisasi TT2 plus
TT2 1.472
80% x 1472 x 1177= 324 33%
Belum Tercapai
bumil = 1177
980
Grafik
pemantauan suhu 100%
14
lemari es (pagi dan
Buku 624 480 480 100% Baik
sore)
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi
Imunisasi BCG pada bayi
Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi
Drop Out DPT/HB 1 Campak
Imunisasi DT pada anak kls 1 SD
Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD
Imunisasi TT pada anak kelas 2 dan 3 SD
Imunisasi TT 5 pada WUS
UCI desa
Imunisasi TT 2 + Bumil
2. Penyebab masalah:
Ada 3 desa yang tenggelam, masih masuk dalam sasaran
Ada program yang masih berjalan
3. Pemecahan masalah:
Melakukan pendataan ulang
Menilai program setelah 1 tahun
Menghilangkan sasaran pada desa yang tenggelam
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang imunisasi dengan
penyuluhan
Mengadakan kegiatan khusus untuk imunisasi TT5 pada WUS
Program imunisasi DT pada anak kelas 1 SD, imunisasi campak pada anak
kelas 1 SD, imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 akan dilaksanakan
pada bulan November.
Kelengkapan
2 Bulan 12 12 10 5 50 % Belum tercapai
laporan STP
Laporan C1
3 (campak) yang tepat Bulan 12 12 10 10 100% Tercapai
waktu
Kelengkapan
4 laporan C1 Bulan 12 12 10 10 100% Tercapai
(campak)
Laporan W2
5 (mingguan) yang Minggu 52 52 43 39 90% Belum Tercapai
tepat waktu
Kelengkapan
6 Minggu 52 52 43 43 100% Tercapai
laporan W2
Grafik penyakit
7 Minggu 52 52 43 43 100% Tercapai
potensial wabah
Desa/kelurahan yang
9 mengalami KLB di Desa - - 6 6 100% Tercapai
tanggulangi <24 jam
III.1.6.8 Pengobatan
Tabel 13. Hasil pencapaian Program Pengobatan Puskesmas Tanggulangin
Bulan Januari Oktober 2015
PENCAPAI
TARGET SASARAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN SASARAN AN KETERANGAN
1 TAHUN 10 BULAN (%)
10 BULAN
VI. PENGOBATAN
1. Visite Rate
- Jumlah
kunjungan baru 34.515
11.022 60% x 93.268 x 55.960
% 93.268 74 % Belum Tercapai
I - Jumlah = 55.960
kunjungan lama = 46.638
23.180
- Total kunjungan
34.515
2. Contact Rate
- Jumlah
kunjungan
kasus baru
38.592 penyakit.
- Jumlah Kali 38.592 < 1,5 x < 1,5 x 1,54 x
II Belum Tercapai
kunjungan
kasus lama
20.612 penyakit.
- Jumlah total
penderita
59.204 orang.
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Visite rate
Contact rate
2. Penyebab masalah:
Kepedulian diri akan kesehatan oleh penduduk yang masih kurang,
sehingga kurang dalam memeriksakan kesehatannya.
3. Pemecahan masalah:
Memberikasn penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan
kesehatannya secara rutin di Puskemas.
Pemeriksaan
sputum 70% x 147 x 129 183 x 100%
4. % 185 Tercapai
penderita = 129
= 107 = 100%
tersangka TB
Pemeriksaan
75% x 17 x 12 15 x 100%
5. protein urine % 17 Tercapai
=12
pada ibu hamil = 10 = 100%
Evaluasi:
1. Program yang masih belum tercapai :
Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
Pemeriksaan test kehamilan
2. Penyebab masalah:
Program masih berjalan
Tidak adanya fasilitas pemeriksaan trombosit
Ada desa yang tenggelam & data masih tetap dimasukkan
Tidak semua masyarakat mempergunakan fasilitas puskesmas untuk
test pemeriksaan kehamilan, banyak yang lebih memilih
memeriksakan ke dokter praktek, dokter spesialis dan bidan praktek.
3. Pemecahan masalah:
Melakukan pendataan ulang setelah 1 tahun
Melakukan pengadaan fasilitas untuk pemeriksaan trombosit
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya
sesuai standart
Pembinaan petugas kesehatan pada kelompok
2. Penyebab masalah:
Tidak semua lansia mau datang ke puskesmas untuk berobat.
3. Pemecahan masalah:
Mensosialisasikan kepada masyarakat pralansia dan lansia
untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau posyandu lansia
2. Hasil Pencapaian
Tabel 16. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Mata di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
NO KEGIATAN SATUAN SASARAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN KETERANGAN
(NOMINAL) 10 BULAN (%)
1 TAHUN 10 BULAN
Penemuan Kasus
di masyarakat
Penderita Hampir tercapai
dan Puskesmas, 50 % x 3882
1 yang 3882 50 % 1875 (Program imasih
melalui = 1.941
diperiksa = 96,5% berjalan)
pemeriksaan :
visus / refraksi
Penemuan kasus Belum tercapai
Kunjungan 50 % x 736
2 penyakit mata di 736 50 % 342 (Program masih
kasus mata = 368
Puskesmas = 92,9 % berjalan)
Jumlah
Penemuan kasus Belum tercapai
penduduk 45 % x 5.765
3 buta katarak pada 5.767 45 % 1862 (Program masih
usia > 45 = 2.594
usia > 45 tahun = 71,78% berjalan)
tahun
Pelayanan operasi Tidak ada fasilitas
4 katarak di - - - - - - ruang operasi
Puskesmas katarak
Pelayanan Penderita 40 % x 1862
5 1862 40 % 752 Tercapai
rujukan mata yang dirujuk = 744
= 100%
Penemuan kasus
sulit dan rujukan
spesialis di
Puskesmas 15% X322
1 Kasus 322 15 % 88 Tercapai
melalui = 48
= 100 %
pemeriksaan
fungsi
pendengaran
Penemuan kasus
25% X 382
2 penyakit telinga di Kasus 382 25 % 136 Tercapai
= 95
Puskesmas = 100 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Penemuan kasus dimasyarakat dan puskesmas, melalui pemeriksaan
visus/refraksi
Penemuan kasus mata di puskesmas
Penemuan kasus buta katarak di usia >45 tahun
Pelayanan operasi katarak di puskesmas
2. Penyebab masalah :
Kurangnya kunjungan masyarakat unuk melakukan pemeriksan mata
Tidak ada fasilitas ruang operasi mata
3. Pemecahan masalah:
Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kesehatan mata,
khususnya katarak sehingga masyarakat mau memeriksakan diri ke
puskesmas.
Melakukan pengadaan fasilitas ruang operasi mata
kasus gangguan
kejiwaan
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS/spesialis
Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatik, maslah NAPZA, dll) yang datang berobat
ke puskesmas
2. Penyebab masalah:.
Kurangnya ahli kesehatan yang berkompeten dalam menangani kasus
jiwa.
Kurangnya kerjasama lintas sektor.
c. Pemecahan masalah:
Melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat khususnya
kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan
perilaku.
Memberi penyuluhan kepada masyarakat bahwa penderita dan
keluarganya tidak perlu diasingkan, dikucilkan dan dijauhi.
Kelompok/klub
1 Klub 90 8% 15 15 x 100% Tercapai
olahraga yang
dibina =100 %
Pembinaan
kelompok
potensial/klub x 100%
2 Klub 90 100% 15 15 Tercapai
(khusus) dalam = 100%
kesehatan
olahraga
Pemeriksaan
x 100% Belum
3 kesegaran Murid 14575 80% 11660 9565
jasmani pada = 81%
tercapai
anak sekolah
Evaluasi
1. Program yang belum tercapai :
Pemeriksaan kesegaran jasmani pada anak sekolah
2. Penyebab masalah:
Kurangnya tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
jasmani.
Belum semua sekolah dilakukan pemeriksaan kesegaran jasmani oleh
puskemas.
3. Pemecahan masalah:
Membentuk tim pemeriksaan kesehatan jasmani.
Memberikan pengertian dan penjelasan tentang kesehatan jasmani
anak.
Pembinaan
1 35% X 78 27 X
kesehatan gigi posyandu 78 27 Tercapai
= 27
di Posyandu = 23 = 100%
Pembinaan
2 100% x 50 50 x x 100%
kesehatan gigi TK 50 44 Tercapai
= 50
pada TK = 40 = 100%
Pembinaan
dan bimbingan
3 100% x 42 42 x x 100%
sikat gigi SD / MI 42 39 Tercapai
= 42
massal pada = 35 = 100%
SD / MI
Perawatan
4 100% x 42 42 x x 100%
kesehatan gigi SD / MI 42 39 Tercapai
= 42
pada SD/Mi = 35 = 100%
Belum Tercapai
Murid SD/MI
(Jumlah jauh
mendapat
5 4.260 60% x 4.260 x 100% dibawah target
perawatan Murid 2130 1510
= 2.556 karena sebagian
kesehatan gigi =70,89 % murid berobat ke
paripurna
praktek swasta)
Rasio Gigi
tetap yang
6
ditambal Gigi 1:1 35% 1:1 100% Tercapai
terhadap gigi
yg dicabut
Bumil yg
7 mendapat 1.606 40% x 1.606 642 x x 100%
Bumil 579 Tercapai
perawatn = 642
kesehatan gigi = 535
= 100 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna.
2. Penyebab masalah:
Banyak murid-murid SD yang masih takut berkunjung ke pelayanan
kesehatan gigi.
3. Pemecahan masalah:
Mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Sasaran Kelompok :
a. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi:
1) Posyandu balita dan lansia
2) Kelompok Balita
3) Kelompok Ibu Hamil
4) Kelompok Usia Lanjut
5) Kelompok Penderita Penyakit tertentu:
a) Diabetes Melitus
b) Kanker
c) Hipertensi
d) Jiwa
b. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi
1) Sekolah
2) Pesantren
3) Panti asuhan
4) Panti usia lanjut
5) Rumah Tahanan ( Rutan)
6) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
7) Kelompok Pekerja.
c. Sasaran Masyarakat yaitu
Masyarakat di suatu wilayah (RT,RW,Kelurahan/Desa) yang
mempunyai :
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah lain
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
i. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular
(malaria,diare, demam berdarah dll)
ii. Masyarakat di lokasi barak pengungsian .
iii. Masyarakat di daerah terpencil/perbatasan..
iv. Pemukiman baru dengan transportasi sulit
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga rawan adalah
jumlah keluarga (KK) rawan yang dibina dan mendapat asuhan keperawatan
telah mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Kemandirian Keluarga berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
4. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok rawan adalah
jumlah kelompok rawan yang dibina telah mandiri dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember
tahun sebelumnya
Kemandirian Kelompok berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota Kelompok yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Evaluasi :
1. Program yang belum tercapai :
Jumlah pembatra dengan keterampilan yang dibina
Pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional
Frekuensi pembatra yang dibina
2. Penyebab masalah:
Kurangnya kerjasama dari pelaku pengobatan tradisional, sehingga
program pembinaan tidak dapat dilakukan secara maksimal
3. Pemecahan masalah:
Lebih meningkatkan kerjasama dan berusaha mengajak secara aktif
peran serta dari pelaku pengobatan tradisional agar pembinaan dapat
berjalan dengan baik.
2. Pencapaian
Tabel 23. Hasil Pencapaian Program Bina Kesehatan Kerja di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
TARGET SASARAN
SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN KETERANGAN
(NOMINAL) 1 TAHUN 10 BULAN 10 BULAN (%)
Jumlah
pekerja
formal yang 80% X 5.568 x 4.732 X 100% Belum
1 % 5.568 3150
mendapat = 4.732 tercapai
pelayanan = 80%
kesehatan
Jumlah
klinik
2 % - - - - - -
perusahaan
yg dibina
Evaluasi :
1. Program yang belum tercapai :
Jumlah pekerja formal yang mendapat pelayanan kesehatan
Jumlah klinik perusahaan yg dibina
2. Penyebab masalah:
Tidak semua perusahaan tempat pekerja bekerja memiliki sarana
pelayanan kesehatan
3. Pemecahan masalah:
Menghimbau kepada perusahaan agar di setiap perusahaan
memiliki tempat pelayanan kesehatan
III.2.9 Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS
A. Definisi
Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Sosial Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
B. Tujuan
Program ini juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat :
Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan
secara mandiri .
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah masalah
kesehatan.
Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
secara optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) seperti : posyandu, dana sehat, pondok bersalin desa
(polindes), arisan jamban, kelompok pemakai air, dll.
C. Pencapaian
Tabel 24 Hasil Pencapaian Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS
di Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari Oktober 2015
PENCAPAIAN CAKUPAN
SASARAN TARGET SASARAN
NO KEGIATAN SATUAN 10 BULAN (%) KETERANGAN
(NOMINAL)
1 TAHUN 10 BULAN
Institusi pendidikan
yang dikaji (institusi 60% x 64 = x 100%
A Sekolah 64 38 23 Belum Tercapai
pendidikan 38
= 60,5%
klasifikasi IV)
Institusi sarana
kesehatan yang
100% x 22 x 100%
B dikaji (institusi Sarkes 22 22 22 Tercapai
= 22
pendidikan = 100%
klasifikasi IV)
Tatanan tempat Belum Tercapai
kerja dikaji 60% x 452 271 x 100%
C TTU 452 77 (Masih dalam proses
(institusi pendidikan = 271
= 28,4% pengkajian)
klasifikasi IV)
Tempat Tempat
Tempat
Umum/TTU dikaji 40% x 105 x 100% Belum Tercapai
D kerja 105 42 7
(institusi pendidikan = 42
= 16 %
klasifikasi IV)
Tatanan pondok
E pesantren dikaji Ponpes 24% x 10 x 100%
10 6 Tercapai
(institusi pendidikan =2
= 100%
klasifikasi IV)
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Institusi pendidikan yang dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV)
Tatanan tempat kerja dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV
Program tatanan tempat-tempat umum / TTU yang dikaji (TTU
klasifikasi IV)
2. Penyebab masalah :
Masih dalam tahap proses
3. Pemecahan masalah :
Meningkatkan kerja sama lintas program.
Bina
Poskesdes
x 100%
1. (Jml. Madya, Poskesdes 18 18 18 18 Tercapai
Purnama,
= 100%
Mandiri)
x 11
Bina Polindes 80% x 14 x 100%
2. Polindes 10 Tercapai
(PURI) = 11
=7
= 100%
Bina UKK
x 100% Belum Tercapai
3. (Madya, UKK 3 3 3 3 (Program masih
berjalan)
PURI)
= 71 %
Bina
x 100%
24% x 6
4. Poskestren Poskestren 6 1 6 Tercapai
=1
(Madya,Puri)
= 100 %
Evaluasi:
1. Program yang belum tercapai :
Bina UKK ( Madya, PURI )
Bina Poskestren ( Madya, PURI )
2. Penyebab masalah:
Program masih berjalan
BAB IV
RUMUSAN MASALAH