Anda di halaman 1dari 15

Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Perubahan dan Perkembangan Politik pada Masa Awal


Kemerdekaan
Hubungan KNIP dan Lembaga Pemerintahan
22 Agustus 1945 Sidang PPKI 3 salah satu hasilnya membentuk KNIP

KNIP tugas awalnya membantu dan mengawasi kinerja presiden


KNID sama dengan KNIP tapi di bawah presiden (Gubernur, bupati)
Ada tuntutan dari KNIP untuk memperluas kewenangan mereka (Sutan
Syahrir)
Sutan Syahrir mencoba melobi pemerintah untuk mengubah status
KNIP.
16 Oktober 1945 Maklumat X tentang perubahan status KNIP (Semacam
MPR sementara, BP KNIP sebagai DPR sampai terlaksananya pemilu untuk
memilih anggota DPR sebenarnya)
Keragaman Ideologi Parpol
Sutan Syahrir dkk cukup puas, namun baru ada 1 parpol (PNI).
Mereka mendesak supaya ada banyak
parpol.
Kelebihan Partai Tunggal
1. Lebih mudah mempersatukan
2. Gak ada friksi antar partai
Kekurangan
1. Tidak menggambarkan keragaman
2. Cenderung dekat dengan negara2 fasis
3. Sulit menarik simpati negara2 barat untuk mengakui negara Indonesia
-karena terkesan tidak demokrasi.
Maklumat no X 3 November 1945 Pembentukan partai politik
Bertujuan mengakomodasi suara rakyat yang majemuk.
Nasionalis (PNI)
Agama (Masyumi)
Komunis (PKI)
Maklumat 14 November Perubahan dari presidensil menjadi
parlementer, Sutan Syahrir sbg Perdana Menteri.
Hubungan antara Keragaman Ideologi dan Pembentukan Lembaga
Kepresidenan

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

2 September 1945 Lembaga kepresidenan yang dibentuk terdiri dari


orang-orang dari beragam kelompok golongan. Kenapa bisa, padahal belum
ada partai? Karena sebenarnya sudah berdiri banyak parpol sejak dulu,
namun semua dibubarkan saat Jepang berkuasa. Orang2 dari berbagai
golongan/parpol tsb masih ada.

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Perjuangan Bersenjata
1. Kedatangan Sekutu dan NICA
Jepang menyerah, tentaranya masih banyak.
Sekutu membuat SEAC (Southeast Asian Command) Lord Louis
Mounbatten
Yang bertugas di Indonesia adalah AFNEI (Allied Forces
Netherlands East Indies) Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
AFNEI terdiri dari 2 pasukan
o Inggris (Sumatera, Jawa)
o Australia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dll yg Timur)
Tugas sekutu:
o Mengurus penyerahan, perlucutan, dan pemulangan
tentara Jepang.
o Membebaskan tawanan perang atau Relief of Allied
Prisoners and War Internes (RAPWI)
o Memulihkan keamanan dan ketertiban, dan menyerahkah
kedaulatan kepada pemerintah sipil.
o Mencari dan mengadili para penjahat perang.
24/8 ada agreement antara Inggris & Belanda (sama2 di blok
sekutu) wilayah Indonesia akan dikembalikan ke pemilik aslinya
(Belanda)
Kedatangan sekutu:
1. 8 September 1945 Mayor Greenhalg
2. 29 September 1945 Laksamana Patterson
3. Kapal Perang Belanda, Tromp.
Dengan tugas2 sekutu sbb, para pemimpin Indonesia
menyambut baik kedatangan mereka. Namun setelah diketahui
sekutu membawa NICA, itikad mereka mulai diragukan.

2. Pusat Konflik di Berbagai Daerah

A. Pertempuran Surabaya
25 Oktober 1945, pasukan sekutu Brigade 49 mendarat di
Tanjung Perak, dipimpin A. W. S. Mallaby.
Tindakan provokasi:
1) 26/10/45 satu peleton pasukan Sekutu menyerbu Penjara
Kalisosok untuk membebaskan seorang Kolonel Angkatan
Laut Belanda.
2) 27/10/45 Sekutu menduduki Tanjung Perak, Kantor Pos
Besar, Gedung Internatio, dll
3) Pesawat terbang sekutu menyebarkan pamflet yg berisi
perintah untuk menyerahkan sejata dari Jepang.

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Tindakan tsb menghapus kepercayaan pemerintah RI di


Surabaya thd Sekutu.
27/10/45 terjadi pertempuran, meluas jadi serangan
Presiden Soekarno dihubungi Jenderal D.C. Hawthorn untuk
membantu meredakan serangan pasukan Indonesia.
29/10/1945 Pres. Soekarno, wapres Moh. Hatta, Amir
Syarifuddin sepakat membentuk panitia penghubung (contact
comitee) untuk menjernihkan kesalahpahaman dan
menyerukan gencatan senjata.
Gencatan senjata berakhir setelah insiden di Gedung
Internatio yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby Sekutu
menambah pasukan di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C.
Mansergh.
9/11/1945 Ultimatum
o Pihak Sekutu menuntut balas atas kematian Brigjen
A.W.S Mallaby yang menjadi tanggung jawab rakyat
Surabaya
o Menginstruksikan kepada seluruh pimpinan
pemerintahan, pemuda, dan TKR untuk melapor,
menyerahkan senjata, dan menandatangani
penyerahan tanpa syarat.
Ultimatum tsb disertai ancaman, akan menggempur Surabaya
dari darat, laut, dan udara apabila rakyat Surabaya tidak
menjalankan instruksi sampai
batas waktu (10/11/45, jam 6
WIB)
Pemerintah RI melalui Menteri LN
Ahmad Subarjo menyerahkan
keputusan pada rakyat Surabaya.
Gub Suryo secara resmi
mengumumkan penolakan
Surabaya siap berperang.
Soengkono (komandan
pertahanan) membagi Surabaya
jadi 3 sektor pertahanan Barat,
Koenkiyat Tengah, Kretarto dan
Marhadi Timur, Kadim
Prawirodirjo.
Bung Tomo membakar semangat
melalui pidato di radio (Jl Mawar
no 4)

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Kontak sejata pertama di Tanjung Perak, sekutu berhasil


menguasai garis pertahanan pertama arek Suroboyo
Tiga minggu untuk menguasai Surabaya
Pertempuran terakhir di Gunungsari 28/11/45

B. Bandung Lautan Api


Oktober 45, sekutu memasuki Bandung. TKR bersama rakyat
sedang berjuang merebut senjata dari Jepang.
Sekutu menuntut pasukan Indonesia untuk menyerahkan
senjata, disertai ultimatum supaya TKR meninggalkan
kota Bandung bagian utara, paling lambat 29/10/1945.
Tidak dihiraukan Dipimpin Aruji Kartawinata, TKR
menyerang kedudukan sekutu berlanjut sampai 1946.
23/3/46 Ultimatum supaya TRI (dulu TKR) meninggalkan kota
Bandung.
Sehari sebelumnya, pemerintah pusat mengeluarkan perintah
yang sama, namun bertentangan dengan perintah Markas
Besar TRI di Yogyakarta. Memilih patuh pada
pemerintah pusat.
TRI mundur sambil membumihanguskan kota Bandung bagian
Selatan.
Bandung Lautan Api membawa akibat fatal bagi pasukan
sekutu yang kesulitan akomodasi dan logistik akibat
kehancuran kota.
Nama Bandung Lautan Api berasal dari wartawan yang mau
menulis headline di surat kabar.
C. Pertempuran Medan Area
9/10/45, sekutu dan NICA mendarat di Belawan (Brigjen T.E.D.
Kelly)
Sekutu membebaskan tawanan perang yang kebanyakan
orang Belanda, dipersenjatai dan dibentuk Medan Batalyon
KNIL.
Sikap arogan batalyon tsb memancing perlawanan pihak
pemuda
13/10/45 pertempuran di Medan. Menyebar ke kota2 lain
seperti Pematang Siantar dan Brastagi.
Bekas Giyugun dan Heiho membentuk TKR Sumatera Timur
Ahmad Taher sbg komandan. Membentuk organisasi
kelaskaran spt Pemuda Republik Indonesia Sumatera Timur
18/10/45 Ultimatum Brigjen Kelly perintah TKR dan
laskarnya menyerahkan senjata.

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

1/12/45 memasang pembatas Fixed Boundaries Medan Area


(batas resmi wilayah Medan) di pinggiran kota Medan, lalu
melakukan aksi pembersihan thd unsur2 pasukan RI di
seluruh kota.
April 1946, Sekutu mendesak unsur2 RI keluar Kota Medan.
Gubernur, TKR, dan walikota Medan pindah ke Pematang
Siantar.
Para Komandan Medan Area mengadakan pertemuan di
Tebing Tinggi 10/8/1946, memutuskan untuk membentuk
suatu komando bernama Komando Resimen Laskar Rakyat
Medan Area, berpusat di Sudi Mengerti, Trepes. Serangan thd
kedudukan Sekutu di Medan Area lebih efektif.
D. Palagan Ambarawa
20/10/45 pasukan Sekutu mendarat di Semarang (Brigjen
Bethell)
Tujuan: membebaskan RAPWI dan mengurus tentara Jepang di
Jateng. Disambut baik
NICA mulai ikut campur pembebasan RAPWI, mempersenjatai
orang2 Belanda yang baru dikeluarkan dari kamp interniran
pertempuran antara TKR melawan Sekutu dan NICA di
Magelang.
Sekutu mundur ke Ambarawa, membuat konsentrasi
pertahanan di benteng Willem I di tengah kota. TKR
mengepung. Bala bantuan datang dari kota2 sekitar, dipimpin
Kolonel Sudirman.
Sekutu menggunakan kendaraan lapis baja dan mengebom
dari udara, namun gagal menembus kepungan
menjatuhkan mental Sekutu
Perintah Kolonel Sudirman: seluruh pasukan TKR di sekitar
Ambarawa melakukan serangan serentak 12/2/45 dini hari
(strategi serangan
akhir: Supit Urang)
sekutu digempur
habis-habisan selama
4 hari.
15/12/45 Sekutu
meminta agar sisa
pasukannya di
Ambarawa diberi
jalan untuk mundur ke Semarang pernyataan kalah.
Monumen Palagan Ambarawa, 15/12 Hari Juang Kartika.

E. Peristiwa Merah Putih di Manado


Hak cipta dilindungi undang-undang
ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Kedatangan Sekutu dari Australia di Manado diboncengi


pasukan NICA. Mereka mempersenjatai pasukan KNIL Belanda
bekas tawanan Jepang Tangsi Putih.
Akhir 1945, setelah menyerahkan kekuasaan pada NICA,
Sekutu meninggalkan Sulawesi Utara. NICA sewenang-wenang
melakuakn penangkapan thd sejumlah tokoh RI, mengundang
reaksi keras dari rakyat.
Para pemuda dan bekas anggota KNIL dari Indonesia yang
mendukung kemerdekaan (Tangsi Hitam) membentuk Pasukan
Pemuda Indonesia (PPI).
Sejak Januar 46 PPI rapat untuk menggalang aksi perlawanan,
diketahui NICA, beberapa pimpinan ditangkap, senjata KNIL
Tangsi Hitam dilucuti.
14/2/46 PPI menyerbu kedudukan NICA di Teling,
membebaskan tokoh yang ditawan di sana, menawan
komandan NICA dan pasukannya di tempat itu, mengambil
bendera Belanda yg disimpan di pos penjagaan, merobek
warna birunya dan mengibarkan Merah Putih Peristiwa
Merah Putih di Manado
PPI menguasai markas NICA di Tomohon dan Tondano
16/2/46 NICA disingkirkan dari Sulut, dibentuk pemerintah
sipil, B.W. Lapian sebagai residen.
TRI dipimpin Ch. Taulu, Wuisan J. Kaseger.

F. Agresi Militer Belanda I


Perbedaan interpretasi terhadap isi perjanjian Linggarjati.
Belanda Republik Indonesia berkedudukan sbg negara
persemakmurannya
Indonesia Negara merdeka dan berdaulat penuh.
27/5/47 Nota diplomatik Belanda menekan Indonesia agar
mengikuti kemauannya, ditolak Kabinet Syahrir dan Kabinet
Amir Syarifuddin
20/7/47 Belanda mengumumkan tidak terikat lg pada
Perjanjian Linggarjati
Keesokan harinya Belanda menyerang AM I
Tujuan AM I:
o Politik: mengepung ibu kota dan menghancurkan
kedaulatan RI
o Ekonomi: merebut pusat2 penghasil bahan makanan
dan ekspor
o Militer: menghancurkan TNI
Mengundang reaksi keras dari LN

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Pemerintah India dan Australia mengajukan resolusi pada DK


PBB
AS mengeluarkan himbauan Indonesia Belanda
menghentikan tembak-menembak
Polandia dan Uni Soviet mendesak Belanda ditarik dari
wilayah RI
AM I dihentikan Belanda 3 Agustus 1947.
G. Agresi Militer Belanda II
Indonesia Belanda mengirim nota pada KTN, berisi tuduhan
thd pihak lawan yg tidak menghormati hasil perundingan
Renville
18/12/48 Wali Tinggi Mahkota Belanda Dr. Beel
mengumumkan Belanda tidak terikat lagi dgn perjanjian
Renville
19/12/48 pesawat terbang Belanda membombardir lapangan
terbang Maguwo (bandara Adisucipto) dan sejumlah
bangunan penting di Yogyakarta awal AM II
Pemerintah RI melakukan rapat kilat dan menghasilkan
keputusan darurat:
o Melalui Radiogram, pemerintah RI memberikan mandat
kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatra
o Pres dan wapres RI tetap tinggal di dalam kota dengan
risiko ditangkap Belanda. Tujuannya agar lebih dekat
dengan KTN (di Kaliurang)
o Pimpinan TNI menyingkir ke luar kota dan melancarkan
perang gerilya dengan membentuk wilayah pertahanan
(sistem wehrkreise) di Jawa dan Sumatera.
Pasukan Belanda menawan presiden, wapres, dan sejumlah
pejabat
Pres ke Prapat, wapres ke Bangka, lalu pres dipindahin ke
Bangka. Jenderal Sudirman tetap bergerilya meski sakit.
Jika PDRI gagal dibentuk, maka akan dibentuk pemerintah RI
di pengasingan (L.N. Palal dan A.A. Maramis di New Delhi)
Belanda melalui AMB II ingin menunjukkan pada dunia bahwa
pemerintah Republik Indonesia dan TNI secara de facto tidak
ada lagi. Digagalkan oleh perjuangan diplomasi oleh Palar,
Sujatmiko, Sumitro, Sudarpo.
Perjuangan diplomasi:
o Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa AM II
merupakan tindakan melanggar perjanjian damai
(Renville)

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

o Meyakinkan dunia bahwa Indonesia cinta damai,


terbukti dari sikap menaati hasil Perundingan Renville
dan penghargaan terhadap KTN
o Membuktikan bahwa RI masih ada, ditunjukkan dengan
eksistensi PDRI dan keberhasilan TNI dalam Serangan
Umum.
Perjuangan diplomasi mengundang simpati dunia. AS
mendesak Belanda menarik pasukannya dari Indonesia.
Karena desakan internasional, Belanda menghentikan AM II.

H. Serangan Umum 1 Maret 1949


Selama AM II Belanda melancarkan propaganda TNI sudah
hancur. Menuduh gerilya sebagai rombongan bersenjata yg
mengacaukan keamanan.
Membuktikan eksistensi TNI serangan umum 1 Maret
Sirine tanda berakhir jam malam berbunyi, serangan umum
ke Yogyakarta dimulai.
Dilakukan pasukan TNI Brigade 10 dipimpin Letkol Soeharto
Dipusatkan pada 5 sektor barat (letkol Vence Sumual),
selatan & timur (Mayor Sarjono), utara (Mayor Kusno), kota
(Letnan Amir Murtono & Letnan Marsudi)
Peran Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam membantu TNI
menyusup ke Yogyakarta
TNI menguasai Yogyakarta selama 6 jam, lalu mundur
Pengaruh serangan umum cukup besar dalam
menjatuhkan mental pasukan Belanda secara
keseluruhan.
Dampak Serangan Umum:
o Meningkatkan semangat para pejuang Indonesia
o Mengundang simpati para pemimpin negara federal di
wilayah Indonesia yang merupakan bentukan Belanda
o Menjadi dasar bagi para diplomat Indonesia dan negara
yang mendukung, seperti India untuk membawa
persoalan Indonesia ke forum PBB
o Mengubah sikap AS untuk berbalik menekan Belanda.

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Perjuangan Diplomasi
1. Perjuangan Menarik Dukungan Internasional
Langsung: mengemukakan masalah Indonesia di hadapan sidang
Dewan Keamanan PBB
Tidak langsung: Pendekatan dan hubungan baik dengan negara-
negara yang mendukung Indonesia dalam sidang-sidang PBB.
Usaha:
o Membina hubungan baik dengan Australia
o Membina hubungan baik dengan India, dimulai dengan
mengirimkan bantuan beras sejak Agustus 1946
o Membina hubungan baik dgn Liga Arab
o Mengadakan pendekatan dengan negara-negara anggota
Dekan PBB
2. Kontak Awal Indonesia-Belanda
10/2/46 perundingan yang
diprakarsai Panglima Sekutu.
Penengah: Sir Arcibald Klark
Kerr
Wakil Belanda: Dr. H.J. van
Mook menyampaikan
pernyataan mengulangi pidato
Ratu Belanda 7/12/42
o Indonesia negara
persemakmuran federasi
dalam lingkungan
kerajaan Belanda
o Masalah dalam negeri
Indonesia, LN Belanda
o Pemerintahan peralihan
selama 10 tahun
o Indonesia dimasukkan sebagai anggota PBB
12/3/46 Indonesia membalas
o RI berdaulat penuh
Van o Federasi Indo-Belanda dilakukan pada waktu tertentu, LN
dan pertahanan diserahkan kepada badan federasi yg
terdiri dari org Indo dan Belanda
o Tentara Belanda ditarik mundur dari Indonesia
o Selama perundingan berlangsung, semua aksi militer harus
dihentikan
Perundingan diadakan di Hooge Veluwe, Belanda, tapi gagal
sama2 ngotot

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Dari dalam negeri ada rongrongan thd pemerintah Peristiwa


3 Juli 1946
Mr. Ahmad Subarjo, Mr. Iwa Kusumasumantri, Mayor Jenderal
Sudarsono memaksa presiden agar menandatangani konsep
susunan pemerintahan yang baru, sbb:
o Agar presiden menghentikan semua Menteri dalam kabinet
Syahrir dan Amir Syarifuddin
o Agar presiden menyerahkan kekuasaannya di bidang
militer kepada Panglima Angkata Perang. Politik, ekonomi,
sosial kpd Dewan Pimpinan Politik yang anggotanya akan
segera diumumkan.
Presiden menolak, usaha gagal, tokoh2 yg terlibat ditangkap dan
diadili. Di belakang peristiwa tsb
berdiri Persatuan Perjuangan
dipimpin Tan Malaka.
Belanda mulai melaksanakan
rencana penyusunan negara
federal dimulai dari Indonesia
bagian Timur.
Juli 46 Inggris secara resmi
menyerahkan Indonesia bagian
Timur pada Belanda.
Usaha ditingkatkan dengan
membentuk negara2 bagian
yang gagasannya disampaikan
dalam Konferensi Malino yg
bertujuan untuk membangun
suatu susunan politik di daerah2
dalam rangka membentuk
negara federal di bawah kekuasaan Belanda.
Wilayah Jawa dan Sumatra digunakan Inggris dan Belanda untuk
mengulur waktu dengan cara berunding dengan pemerintah RI,
sambil mendatangkan dan memasukkan pasukan dari Belanda.
Tan Malaka
Operasi militer dan tekanan thd para pejuang Indonesia untuk
mengamankan Konferensi Malino.
7/10/46 diadakan perundingan di kediaman Konsul Jenderal
Inggris di Jakarta
Indonesia PM Sutan Syahrir, Belanda Schermerhorn, ketua:
Lord Killearn (penengah)
Persetujuan gencatan senjata:

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

o Gencatan senjata diadakan atas kedudukan militer pada


waktu itu dan atas dasar kekuatan militer sekutu serta
Indonesia
o Dibentuk sebuah komisi bersama untuk mengatur
masalah2 teknis pelaksanaan gencatan senjata
Daerah yang sudah dikosongkan sekutu diduduki Belanda.
Akhir November 46, seluruh pasukan sekutu telah meninggalkan
Indonesia.
3. Perundungan Linggarjati
Indonesia: Sutan Syahrir
Belanda: Prof Schermerhorn
Penengah: Lord Killean (Inggris)
o Hasil: Pemerintah Belanda mengakui secara de facto
kedaulatan RI atas Jawa, Sumatera, dan Madura
o Pemerintah Belanda dan Indonesia sama-sama
menyelenggarakan berdirinya sebuah negara federal
bernama Negara Indonesia Serikat
o Pemerintah Negara Indonesia Serikat akan bekerja sama
dengan pemerintah Belanda membentuk Uni Indonesia-
Belanda
Ditandatangani di Istana Rijswijk
Indo: Sutan Syahrir, Mr Moh Roem, Mr Susanto Tirtoprojo, A.K.
Gani.
Belanda: prof Schermerhorn, Dr
van Mook, Van Pool
Alasan Indo menerima:
o Cara damai cara terbaik
o Cara damai mengundang
simpati
o Perdamaian dan
gencatan senjata
memberi peluang militer
konsolidasi
Dapat dukungan dan tentangan KNIP. Penentang Linggarjati
kekalahan Indonesia. Kabinet Syahrir jatuh.
Dapat dukungan Internasional.
4. Perundingan Renville
Committee of Good Offices KTN

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Anggota: Australia (Indo),


Richard C. Kirby; Belgia
(Belanda), Paul van Zeeland;
AS (Aus, Belgia), Frank B.
Graham
Tugas pokok: pencari
penyelesaian damai antara
Indonesia-Belanda

Indonesia: Amir Syarifuddin

Belanda: Abdulkadir Wijoyoatmojo

Hasil:
o Penghentian tembak menembak
o Daerah2 belakang garis van Mook harus dikosongkan dari
pasukan Indonesia
o Belanda bebas membentuk negara2 federal di daerah2 yg
didudukinya
o Dalam uni Indonesia-Belanda, negara Indonesia Serikat
sederajat dengan Kerajaan Belanda.
Dapat reaksi keras dari TNI dan parpol kabinet Amir
Syarfuddin jatuh
5. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
Syafruddin Prawiranegara membentuk PDRI di Bukittinggi
Susunan:
o PM, Menteri Pertahanan dan Penerangan: Syafruddin
Prawiranegara
o Menteri LN: A.A. Maramis
o Mendikbud, Menteri dalam negeri, menag: Teuku
Mohammad Hasan
o Menkeu, kehakiman: Lukman Hakim
o Mensos, perburuhan, pembangunan, organisasi pemuda,
keamanan: Sutan Rasyid
o Menteri pekerjaan umum, menkes: Ir. Sitompul
o Menhub, kemakmuran: Ir. Indracahaya
Menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia masih ada
23/12/48 PDRI memberi instruksi lewat radio kpd wakil Indonesia
di PBB pihak Indonesia bersedia menghentikan tembak-
menembak dan berunding dengan Belanda
PDRI kecewa dgn pemimpin di Bangka yang mengadakan
perundingan dengan Belanda tanpa sepengetahuan mereka,
juga tidak setuju hasil Roem-Royen
Pertemuan pemimpin PDRI dan pimpinan Indonesia yg pernah
ditawan di Bangka:

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

o PDRI menyerahkan hasil perundingan Roem-Royen kepada


kabinet, BP KNIP, pimpinan TNI
o Syafruddin Prawiranegara menyerahkan mandat secara
resmi pada wapres.
6. Perundingan Roem-Royen
PBB membentuk UNCI (United Nations Comissions for Indonesia)
Indonesia: Moh. Roem
Belanda: van Royen
Tokoh UNCI: Merle Cochran AS, Critchley Australia,
Harremans Belgia
Pernyataan Indonesia:
o Perintah kpd TNI untuk menghentikan perang gerilya
o Bekerja sama mengendalikan perdamaian, ketertiban, dan
keamanan
o Turut serta dalam KMB di Den Haag, untuk mempercepat
pengakuan kedaulatan Negara Indonesia Serikat secara
lengkap dan tanpa syarat.
Pernyataan Belanda:
o Menyetujui pemulihan pemerintahan RI di Yogyakarta
o Menjamin penghentian operasi militer dan membebaskan
semua tahanan politik
o Menyetujui Indonesia sebagai negara bagian dari negara
Indonesia Serikat
o Menyiapkan pelaksanaan KMB di Den Haag.
Pemulihan pemerintahan Indonesia diawasi UNCI
Tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta, TNI masuk
7. Konferensi Inter-Indonesia
BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg) Badan Musyawarah
Negara2 Federal
Indonesia dgn negara2 federal bentukan Belanda
Hasil:
o BFO mendukung tuntutan RI agar pengakuan kedaulatan
diberikan tanpa ikatan2 politik atau ekonomi
o RI dan BFO membentuk panitia persiapan nasional untuk
mengkoordinasikan kegiatan sebelum dan sesudah KMB.
o Negara Indonesia Serikat berganti nama jadi Republik
Indonesia Serikat (RIS), bendera kebangsaan Merah Putih,
lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa nasional Bahasa
Indonesia, 17 Agustus hari Nasional
o Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah
angkatan perang nasional.
8. Konferensi Meja Bundar
Indonesia, BFO, Belanda, UNCI

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017
Arini Dina Hanifa XI MIPA 4

Indonesia: Moh. Hatta


BFO: Sultan Hamid II
Belanda: Van Maarseven
UNCI: Herremans, Merle Cochran,
Chritchley
Hasil:
o Kerajaan Belanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat.
Pengakuan kedaulatan akan dilaksanakan selambat-
lambatnya 30 Des 1949
o RIS terdiri atas 15 negara federal. Corak pemerintahan RIS
diatur menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI dan
BFO selama KMB berlangsung
o Pasukan Belanda akan ditarik mundur dari Indonesia,
sedangkan KNIL dibubarkan dengan catatan bahwa
anggotanya boleh masuk jajaran TNI.
o Masalah Irian Barat akan dibicarakan setahun kemudian
setelah penyerahan kedaulatan RIS.
27 Des 1949 Ratu Yuliana menandatangani piagam pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia Serikat di Amsterdam
Istana Merdeka, penandatanganan kedaulatan dari Wali Tinggi
Mahkota Belanda, Lovink, kpd wakil pemerintah RI, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.

Hak cipta dilindungi undang-undang


ADH2017

Anda mungkin juga menyukai