Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PENYAKIT DIARE

Ditetapkan Oleh
No. Kode : SOP/UKP/PO/15 Kepala Puskesmas
Terbitan : 01
Karang Pule
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Mulai Berlaku : 24/11/2014
Halaman : 1/3.

dr. Indrijati Achmad


NIP:19621205 199803 2 001

1. Pengertian 1. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang Buang Air


Besar (BAB) dengan konsistensi lembek atau cair bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering
(biasanya 3 kali atau lebih) dalam satu hari.
2. Penyebab Diare secara klinis penyebab diare dapat
dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu:
1) Infeksi, disebabkan oleh bakteri, virus atau infeksi
parasit
2) Mal-absorpsi
3) Alergi
4) Keracunan
5) Imunodefesiensi
6) Sebab-sebab yang lain
Penyebab yang paling sering ditemukan dilapangan
ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi
dan keracunan.
3. Jenis-jenis diare:
1) Diare akut; adalah diare yang berlangsung kurang dari
() 14 hari
2) Diare persisten atau diare kronis, adalah diare yang
berlangsung lebih dari () 14 hari.

2. Tujuan Terlaksananya pelayanan pengobatan penyakit diare dengan


22 baik dan benar bagi pasien/klien yang akan mendapatkan
pelayanan kesehatan.
3. Kebijakan 1). SK Kepala Puskesmas Karang Pule No.004/2014 tentang
pelayanan klinis
2). Pelayanan Satu Pintu di Puskesmas

4. Referensir 1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1216/MENKES/SK/XI/2001 tentang Pedoman
Pengendalian Diare.
2) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.

1
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
1) Meja kerja
2) Alat tulis / bolpoin
3) Buku register
4) Seperangkat komputer
5) Tempat tidur pasien
6) Stetoskop
7) Termometer
8) Kasa steril
9) Timbangan bayi
10) Timbangan dewasa
11) Baki tempat cuci termometer
12) Tempat cuci tangan
13) Lap tangan
14) Pojok oralit (gelas, sendok, air matang)

2. Bahan:
1) Oralit

6. Langkah- Langkah

1) Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien dewasa ke Ruang BP, pasien
bayi dan balita ke Ruang MTBS)
2) Melakukan identifikasi pasien.
3) Petugas mempersilakan pasien duduk.
4) Petugas melakukan anamnase mendalam.
5) Petugas melakukan pemeriksaan, meliputi:
a. Keadaan umum anak ataupun pasien dewasa dengan cara (timbang
berat badan, suhu, RR, nadi)
b. Melihat kesadarannya (sadar atau tidak sadar)
c. Melihat lemas atau terlihat sangat mengantuk
d. Melihat apakah anak gelisah
e. Melihat ketika ditawarkan minum, apakah dia mau minum. Jika ya,
apakah ketika minum ia tampak sangat haus
f. Melihat apakah matanya cekung atau tidak cekung
g. Melakukan cubitan kulit perut (turgor), apakah kulitnya kembali
segera, lambat, atau sangat lambat ( 2 detik)
- Diagnosa : - diare akut, atau diare persisten
(menilai tingkat/derajat dehidrasi):
diare tanpa dehidrasi
diare dengan dehidrasi ringan/sedang
diare dengan dehidrasi berat
6) Petugas melakukan rujukan lintas program (di Puskesmas) bila diperlukan
7) Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) kepada
keluarga pasien dan pasien sendiri
8) Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis kepada pasien
9) Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan sekunder (UGD RSU);
jika terindikasi rujukan
10) Petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan selesai.

2
7. Hal-hal yang perlu 1) Mengecek/mencocokkan kartu identitas pasien/klien,
diperhatikan meliputi:
Nama,
Tempat tanggal lahir,
Jenis kelamin,
Umur,
sesuai dengan folder KRJ yang bersangkutan.
2) Mencatat identitas pasien/klien serta pengobatannya
kedalam buku register kunjungan harian
3) Memberikan pelayanan dengan baik dan menjunjung
tinggi kesopanan.

8. Unit terkait 1) Poli umum ( usia 5 th S/D dewasa)


2) Poli MTBS ( usia 2 bulan s/d 59 bulan)
3) Poli KIA ( usia 0 s/d 2 bulan)
4) Poli gizi (konseling)
5) Klinik sanitasi (konseling)
6) Petugas apotek Puskesmas.
9. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Catatan tidakan

3
Insisi Abses
Ditetapkan Oleh
No. Kode : SOP/UKP/PO/14 Kepala Puskesmas
Terbitan : 01
Karang Pule
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Mulai Berlaku : 24/11/2014
Halaman : 1.

dr. Indrijati Achmad


NIP:19621205 199803 2 001

3. Pengertian Insisi abses dalam arti umum berarti melakukan irisan


pada kulit. Sedangkan dalam arti khusus, insisi abses
berarti mengiris abses untuk mengeluarkan pus yang ada di
dalamnya.
4. Tujuan 1. Melindungi petugas dari penularan penyakit
22 2. Memberi rasa aman dan nyaman dalam melakukan
pelayanan
3. ...........................................
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Karang Pule No.004/2014 tentang
pelayanan klinis
2. Pelayanan Satu Pintu di Puskesmas

5. Referensir 3) Buku Pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2005.


4)
5. Alat dan Bahan 2. Alat :
1)
2)

2. Bahan:
1)

6. Langkah- Langkah

11) Mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir sebelum mulai tindakan
12) Memakai jas laboratorium/celemek/kacamata bila diperlukan.
13) Memakai masker dan sarung tangan staandar (handscond).
14) Memulai tindakan/bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP).
15) Melepas hanscond, masker, celemek, dan lain-lain (tergantung masing-masing
poli)
16) Mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir setelah selesai melakukan
tindakan

Anda mungkin juga menyukai