Anda di halaman 1dari 12

Manajemen Pemasaran (2)

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK

Pendahuluan
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai
satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan;
produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses
pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi
pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
pemasaran.

Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah

(1) faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat,

(2) faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Selain itu dalam mengambil keputusan tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan, seorang manajer
pemasaran dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yang dapat dikendalikan dan faktor eksternal yang
tidak dapat dikendalikan.

1. Faktor Internal

a. Program periklanan

b. Merek

c. Saluran Pemasaran

d. Organisasi Internal

e. Harga

f. Pola Produk

g. Media Pengangkutan

h. Dan lain-lain

2. Faktor Eksternal

a. Persaingan

b. Perubahan ekonomi
c. Pemerintah

d. Peraturan dan Undang-undang

e. Dan lain-lain.

Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis
(place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar
(promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan
(customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan
komunikasi (communication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya (Total Customer Statisfaction). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti
memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka
inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan
pelanggan.

Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta keuntungan industri.
Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga
yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas
meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak
punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (Total Quality Management).

Konsep Pemasaran

1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana
manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau
pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan
pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan
membelinya.

Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa
pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi
keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah
didapatkan oleh pelanggan yang dituju.

2. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan.
Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.
Oleh karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan
produk tersebut.

3. Nilai, Biaya dan Kepuasan


Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.
Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan
memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya
tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.

4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan

Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan
pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya
dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan
kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan
mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan
pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling
percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi,
teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali,
tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu
produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.

5. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau
dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk
menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.

6. Pemasaran dan Pemasar

Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau
menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada
pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.

Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan
kegiatan pemasarannya.
A. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang mudah didapat dan murah
harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta
cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi
penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah
pelayanan tidak ramah dan buruk.

B. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk


Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik
dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan
kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
C. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk
industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep
ini sering digunakan pada Produk yang tidak dicari atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri
yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.

D. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran


Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu

pasar sasaran,

kebutuhan pelanggan,

pemasaran yang terkoordinir serta

keuntungan.

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :

Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan

Temukan keinginan dan penuhilah

Cintailah pelanggan bukan produknya

Dapatkanlah sesuai kesukaan anda

Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.

Perbedaan antara Pemasaran berwawasan penjualan dengan pemasaran berwawasan pemasaran adalah
penjualan mempunyai prespektif dari dalam ke luar, sedangkan pemasaran mempunyai prespektif luar ke
dalam.

Penjualan :

Pabrik -- Produk yang sudah ada -- Penjualan dan Promosi -- Laba diperoleh melalui Volume Penjualan.

Pemasaran :

Pasar -- Kebutuhan Pelanggan -- Pemasaran Terpadu -- Laba diperoleh melalui Kepuasan Pelanggan.

E. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat


Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta
kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya
dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep
pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan
kebijaksanaan pemasaran, yaitu
keuntungan industri jangka pendek,

kepuasan pelanggan jangka panjang dan

kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.


Macam-macam Konsep Kegiatan Pemasaran / Marketing

Terdapat lima konsep yang dapat dipilih organisasi atau perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran, diantaranya adalah konsep produksi, konsep produk, konsep menjual/penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran berwawasan sosial.

1. Konsep Produksi

Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menyatakan bahwa
konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer
organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi
produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.

Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang
rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi.

Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara
berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan
produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi.

Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.
Beberapa organisasi jasa juga menerapkan konsep produksi. Banyak praktek dokter dan dokter gigi
dikelola dengan prinsip lini perakitan, seperti juga beberapa agen pemerintah (seperti kantor tenaga kerja
dan biro lisensi). Memang, orientasi manejemen ini dapat manangani banyak kasus perjam, namun
konsep ini sering dituding tidak ramah dan memberikan pelayanan yang buruk.

2. Konsep Produk

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja
dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan
perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.

Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat
dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Perusahaan yang berorientasi
produk sering merancang produk mereka dengan sedikit atau tanpa masukan dari pelanggan. Mereka
yakin bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang dan menyempurnakan produk mereka dan
bahkan mereka tidak menganalisis produk pesaing.
Konsep produk mengarahkan pada myopia pemasaran, sebagaimana yang telah kita bicarakan pada
awal bab ini. Manajemen kereta api berpendapat bahwa pengguna kereta api menginginkan kereta api,
bukanlah tranportasi, dan memandang enteng tantangan dari pesawat udara, bus dan mobil. Pabrik
mistar geser berpendapat bahwa insinyur menginginkan mister geser, bukan kemampuan menghitung
dan memandang enteng tantangan kalkulator saku.

Toserba dan kantor pos mengasumsikan bahwa mereka menyediakan produk yang tepat bagi
masyarakat dan heran mengapa penjualan mereka tersendat -sendat. Organisasi-organisasi ini terlalu
sering melihat ke dalam cermin saat mereka seharusnya melihat keluar jendela.

3. Konsep Menjual/Penjualan

Konsep menjual menyatakan bahwa konsumen, jika diabaikan, biasanya tidak akan membeli produk
orgainisasi dalam jumlah yang cukup. Karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif.

Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu
harus didorong. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi
yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.

Konsep menjual paling banyak dianut untuk barang yang tidak dicari, yaitu barang-barang yang biasanya
tidak terpikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi, ensiklopedi, dan tanah pemakaman. Industri-
industri ini telah menyempurnakan berbagai teknik penjualan untuk menemukan calon pembeli dan
berusaha keras menjual keunggulan produk mereka.

Konsep menjual juga dipakai dalam organisasi nirlaba oleh pengumpul dana, bagian penerimaan
mahasiswa dan partai politik. Suatu partai politik akan "menjual" calonnya dengan gencar. Sang calon
berkeliling ke daerah pemilihan dari pagi sampai sore, bersalaman, mencium bayi, bertemu dengan
penyandang dana dan berpidato. Sangat banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan di radio dan televisi,
poster, dan surat.

Kelemahan calon ditutup-tutupi, karena tujuannya melakukan penjualan bukannya keputusan setelah
penjualan. Setelah pemilihan umum, pejabat baru tersebut terus menganut orientasi penjualan dalam
menghadapi warganya. Sedikit sekali riset yang dilakukan mengenai apa yang di inginkan masyarakat
dan banyak penjualan yang dilakukan untuk membuat masyarakat menerima kebijakan yang di inginkan
politisi atau partai tersebut.
Kebanyakan perusahaan menganut konsep menjual ini jika mereka kelebihan kapasitas. Tujuan mereka
adalah menjual apa yang mereka hasilkan, bukannya membuat apa yang pasar inginkan. Dalam
perekonomian industrial (yaitu, pembeli lebih dominan) dan penjual harus berjuang keras untuk
mendapatkan pelanggan.

10.0pt;">Calon pembeli diberondong dengan iklan televisi, iklan di surat kabar, iklan melalui
surat dan penjualan melalui telepon. Di setiap tempat, seseorang sedang berusaha menjual
sesuatu. Akibatnnya, masyarakat sering mengidentifikasi pemasaran dengan usaha keras
penjualan dan periklanan.

Karena itu, banyak orang terkejut saat mereka diberitahu bahwa bagian terpenting dalam pemasaran
bukanlah menjual. Menjual hanyalah puncak dari gunung es pemasaran. Peter Drucker, salah seorang
ahli manajemen terkemuka, menyatakan :

Seseorang dapat mengasumsikan bahwa penjualan selalu tetap dibutuhkan. Namun, tujuan pemasaran
adalah membuat kegiatan menjual berjalan lancar. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan
memahami para pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan cocok
dengan mereka dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan
pelanggan yang siap untuk membeli. Sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produk atau
jasa tersebut tersedia

Ketika Sony merancang Walkman, ketika Nitendo merancang permainan video yang unggul, dan ketika
Toyota memperkenalkan mobil Lexusnya, pabrikan-pabrikan ini kebanjiran pesanan karena mereka telah
merancang produk yang "tepat". Berdasarkan pekerjaan rumah pemasaran yang teliti.

Memang, pemasaran berdasarkan penjualan yang keras memiliki resiko yang tinggi. Pandangan ini
mengasumsikan bahwa pelanggan yang berhasil dibujuk untuk melakukan pembelian suatu produk akan
menyukainya dan jika mereka tidak menyukainya, mereka tidak akan menjelek-jelekkannya atau
mengajukan keluhan pada organisasi konsumen.

Dan mereka mungkin akan melupakan ketidakpuasan mereka dan membeli kembali produk tersebut.
Asumsi ini tidak beralasan. Suatu studi menunjukkan bahwa pelanggan yang tidak puas akan menjelek-
jelekkan produk yang bersangkutan kepada sepuluh atau lebih kenalannya, kabar buruk menyebar
dengan cepat.

4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menentang tiga konsep diatas. Pemikiran dasarnya
terwujud pada pertengahan tahun 1950-an. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih
tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

Konsep menjual atau penjualan memusatkan perhatian pada kebutuhan penjual, konsep pemasaran
pada kebutuhan pembeli. Konsep menjual/penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah
produknya untuk menjadi uang tunai; konsep pemasaran sibuk dengan gagasan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan melalui produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan, pertukaran,
pengiriman,dan akhirnya pengkonsumsian produk tersebut.

Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terpadu dan profitabilitas.

Konsep menjual menganut pandangan dari dalam keluar. Konsep ini dimulai dari pabrik, memusatkan
perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan menuntut penjualan dan promosi yang gencar untuk
menghasilkan penjualan yang mendatangkan laba.

Konsep pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam. Ia memulai dengan pasar yang
didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua
kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemusatan pelanggan.

5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

Dalam tahun-tahun belakangan ini, beberapa orang mempertanyakan apakah konsep pemasaran
merupakan falsafah yang tepat dalam era perusakan lingkungan hidup, keterbatasan sumber daya,
ledakan jumlah penduduk, kelaparan dan kemiskinan dunia, dan pengabaian pelayanan sosial.

Perlukah perusahaan yang telah melaksanakan tugas memuaskan keinginan konsumen dengan sangat
baik untuk beroperasi bagi kepentingan jangka panjang konsumen dan masyarakat?

Konsep pemasaran mengesampingkan pertentangan potensial antara keinginan konsumen dan


kesejahteraan sosial jangka panjang.
Keadaan ini memerlukan konsep baru yang memperluas konsep pemasaran. Beberapa konsep yang
diusulkan adalah "pemasaran berkemanusiaan" dan "pemasaran sadar lingkungan hidup". Kemudian
yang terakhir adalah konsep pemasaran berwawasan sosial.

Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraaan konsumen dan masyarakat.

Konsep berwawasan sosial mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam
praktek pemasaran mereka. Mereka harus menyeimbangkan dan menyelaraskan tiga faktor yang sering
menjadi pertikaian yaitu laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen, kepentingan publik. Sejumlah
perusahaan telah mencapai penjualan dan laba yang mengesankan dengan menerima dan menerapkan
konsep pemasaran berwawasan sosial.
6 Konsep Kegiatan Pemasaran

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran
suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran sosial, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep Produksi.

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dengan
harganya murah.

Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk
yang tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin,
karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2. Konsep Produk.

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performans
dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk yang berkualitas, karena konsumen
dianggap menyukai produk yang berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.

3. Konsep Penjualan.

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep Pemasaran.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar target serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan yang dilakukan para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Sosial.

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah "menentukan kebutuhan, keinginan
dan kepentingan pasar target, serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif
dan efisien daripada yang dilakukan para pesaing dengan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat".

6. Konsep Pemasaran Global.


Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan
yang mempengaruhi pemasaran, melalui manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya
untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat didalam perusahaan

Anda mungkin juga menyukai