Anda di halaman 1dari 1

Review Maket Konservasi Vegetatif

Teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman/vegetasi


maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran
permukaan, peningkatan kandungan kesuburan tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat
fisik, kimia maupun biologi. Tanaman ataupun sisa-sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung
tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan
(run off), serta meningkatkan peresapan air ke dalam tanah.

Pemilihan model konservasi secara vegetatif ini adalah karena melihat banyaknya lahan
khususnya didaerah pegunungan/perbukitan yang mengalami erosi ataupun longsor akibat
bencana alam ataupun ulah manusia. Penyebab dari ulah manusia inilah yang memiliki efek
berkepanjangan apabila tidak dilakukan rehabilitasi dan penanggulangan tanah secara optimal
dengan baik dan tepat.

Dengan memanfaatkan konservasi tanah secara vegetatif, maka diharapkan lahan yang
berada di lereng perbukitan/pegunungan tidak lagi mengalami erosi/longsor. Tentunya, pada
daerah lahan lereng perbukitan/pegunungan ditanami dengan pepohonan ataupun dilakukan
penghijauan.

Pada lereng pegunungan atau perbukitan dapat dilakukan reboisasi (penghijauan hutan)
yang telah mengalami kerusakan untuk menghambat laju air saat hujan dan menyerap air
berlebih, sehingga meminimalisir banjir ataupu erosi dan kelongsoran. Diatas perbukitan dan
dibawah kaki pegunungan atau perbukitan, juga dapat dilakukan penanaman dengan konsep
persawahan terasering, agar menghambat laju air dan juga memperbaiki fungsi tanah.

Oleh sebab itulah, kami memilih konservasi vegetatif karena dalam praktek dan
pelaksanaannya tidak susah dan tidak memerlukan biaya yang banyak. Dan dapat dimanfaatkan
sebagai pendapatan ataupun mata pencaharian masyarakat setempat yang mengelolal kawasan
lahan tersebut menjadi tempat kegiatan ekonomi yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai