Anda di halaman 1dari 11

Afriansyah, E.A.

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut


jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

Penggunaan Software ATLAS.ti


sebagai Alat Bantu Proses Analisis Data Kualitatif

Ekasatya A;di;a Afriansyah


STKIP Garut
e-mail: e_satya@yahoo.com

ABSTRAK

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan


matematika, penelitian kualitatif masih kurang diminati. Hal ini menjadi salah satu dasar permasalahan
yang ingin peneliti bahas yang bertujuan untuk menumbuhkan minat para peneliti dalam melakukan
penelitian kualitatif dengan tujuan setelah para peneliti melihat penelitian ini, minat dari para peneliti
muncul untuk melakukan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti memperkenalkan salah satu
software analisis data kualitatif dengan nama ATLAS.ti. Software ini berguna dalam membantu proses
analisis data jenis penelitian kualitatif grounded theory, dalam pengolahan datanya setiap data diberi
coding sehingga memudahkan peneliti nantinya untuk memanggil kembali data tersebut sebagai bahan
diskusi dalam penelitiannya. Melalui penelitian ini, peneliti memiliki harapan agar muncul prosedur
proses analisis data kualitatif berbantuan ATLAS.ti, melalui contoh penerapan pada salah satu kasus di
bidang pendidikan matematika. Hasil dari penelitian ini berupa prosedur versi peneliti berdasarkan kasus
yang peneliti gunakan.
Kata kunci: penelitian kualitatif, grounded theory, ATLAS.ti, coding

ABSTRACT

According to some Indonesian research, especially in mathematics education, qualitative


research is still less interested. It became one of basic problem that the researcher wants to
discuss. Hoping after all researchers read this study, the interest of them appeared to do
qualitative research. In this study, researcher introduced one of data analysis qualitative
software, namely ATLAS.ti. This software was useful in helping with the process of data analysis
qualitative research, especially grounded theory. Grounded theory, as ATLAS.ti, was given
coding in any research data. It would be making easier for researchers to call back data later,
or so on. Based on this helpful thing, researcher hoped through this research it would create a
procedure data analysis qualitative research assisted by ATLAS.ti. This procedure appeared
through an example of an application of one case in the field of mathematics education. The
result of this research was a procedure based on the case of researcher used.
Keywords: qualitative research, grounded theory, ATLAS.ti, coding

PENDAHULUAN ternyata kedua rival ini dapat berdiri


Pada era penelitian sekarang ini, tidak beriringan dalam satu metode, yaitu metode
banyak perubahan yang terjadi jika kita campuran (kombinasi dari kuantitatif dan
melihat dari sisi metode penelitian yang kualitatif dalam satu penelitian). Metode ini
digunakan oleh para peneliti. Beberapa muncul dimungkinkan akibat dari
peneliti lebih memilih untuk menyusun ketidakpuasan peneliti dalam menggunakan
penelitian kuantitatif, dan ada juga yang lebih salah satu metode yang telah ada. Perdebatan
memilih untuk melakukan penelitian ini tidak akan menurunkan kualitas dari
kualitatif. Kedua metode ini, sudah bertahun- penelitian, justru akan memperkaya penelitian
tahun lamanya menjadi rival sebagai pilihan ke depannya.
peneliti dalam menentukan metode penelitian Berkaitan dengan perdebatan tentang
yang digunakan (ODonoghue, 2007). Seiring metode penelitian sebelumnya, para peneliti
dengan berkembangnya dunia penelitian, memiliki alasan tersendiri dalam memilih
Jurnal Mosharafa, Volume 8. Nomor 1, April 2016 9
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

jenis dari metode penelitian yang akan Afriansyah (2012). Melalui studi literatur ini,
mereka adaptasi dalam penelitiannya. peneliti berharap dapat menjawab pertanyaan
Beberapa fakta ini, telah memberikan penelitian.
sumbangsih yang real terhadap munculnya Peneliti bertujuan untuk menumbuhkan
alat bantu (software) analisis penelitian, baik minat para peneliti Indonesia khususnya di
itu kuantitatif maupun kualitatif. Alat bantu bidang pendidikan matematika untuk
ini berkembang seiring dengan berjalannya melakukan penelitian kualitatif dengan
waktu dan berkembangnya pengetahuan dari memperkenalkan salah satu software yang
para peneliti. Sampai saat ini sudah dapat membantu proses analisis data
bermunculan berbagai software kuantitatif kualitatif. Peneliti memiliki harapan setelah
maupun kualitatif, seperti SAS, R, SPSS, melihat penelitian ini, minat dari para peneliti
Mplus, HLM, Stata, Amos, Stat/Transfer, muncul untuk melakukan penelitian kualitatif.
ATLAS.ti, MAXQDA, QSR Merge,
Ethnograph, Nvivo dan N6. Berbagai macam KAJIAN TEORI
software tersebut memiliki fungsi dan ATLAS.ti
keunggulan tersendiri jika dibandingkan ATLAS.ti ini digunakan dalam
dengan software lainnya. Pada kesempatan penelitian kualitiatif. Software ini
kali ini, peneliti ingin membahas salah satu termasuk jenis program CAQDAS
software yang dapat digunakan pada (Computer-Aided Qualitative Data
penelitian kualitatif yang masih jarang Analysis Software) atau sama halnya
digunakan para peneliti Indonesia, khususnya dengan QDA software (Qualitative Data
di bidang pendidikan matematika. Analysis Software). Dalam penamaan
Para peneliti di Indonesia, khususnya di software ini, masyarakat umum lebih
bidang pendidikan matematika, masih mengenal nama atlas ini sebagai kumpulan
memiliki kecenderungan untuk memilih peta (model dari dunia, sebuah globe)
kuantitatif sebagai metode penelitian mereka. yang dapat membantu kita agar sampai ke
tempat tujuan. Berbeda cerita dengan
Alasan mengapa mereka tidak memilih
bangsa Yunani, mereka lebih mengenal
kualitatif, perlu observasi atau penelitian lebih
nama atlas ini sebagai nama pahlawan di
lanjut. Sedangkan di era penelitian di dunia
negaranya. Sementara itu, kasus berbeda
sekarang ini khususnya pendidikan
untuk penamaan software ATLAS.ti
matematika, penelitian kuantitatif dan
sendiri. Dilihat dari sejarahnya, pencetus
kualitatif memiliki peminat yang berimbang software ATLAS.ti ini bernama Thomas
atau bisa dikatakan lebih banyak ke penelitian Muhr, berasal dari Jerman. Dikarenakan
kualitatif. Hal ini berbanding terbalik dengan hal tersebut, dalam Bahasa Jerman
situasi penelitian di Indonesia. Oleh karena ATLAS.ti memiliki singkatan Archiv fur
itu, secara tidak langsung, peneliti ingin Technik, Lebenswelt, Alltags Sprache
mengajak para peneliti di Indonesia untuk (Archieve of Technology, Lifeworld and
melakukan penelitian kualitatif dengan cara Everyday Language). Nama ATLAS
memperkenalkan salah satu software yang menopang ide sebagai peta dunia dan ini
dapat digunakan, yaitu ATLAS.ti. digambarkan dalam pengelolaan dokumen
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki yang bermakna. Sementara untuk
pertanyaan penelitian Bagaimana prosedur singkatan .ti dalam penamaan software
proses analisis data penelitian kualitatif tersebut, memberikan makna interpretasi
berbantuan software ATLAS.ti?. Dalam teks (Friese, 2014).
pencarian prosedur tersebut, peneliti terapkan Dari tahun ke tahun, ATLAS.ti
dalam studi literatur data penelitian berkembang seiring dengan perkembangan
10 Jurnal Mosharafa, Volume 8, Nomor 1, April 2016
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

penelitian. Sekarang ini, untuk update menggunakan ATLAS.ti. Berikut beberapa


terbaru sudah mencapai ATLAS.ti 7. penelitian yang telah menggunakan
Software ini pun ternyata cukup banyak software ATLAS.ti dalam penelitiannya,
penggunanya di dunia sehingga memiliki sebagai berikut:
konferensi tersendiri yang diadakan setiap 1. Van Nes & Doorman (2010)
tahunnya, dimulai sejak tahun 2013 yang menganalisis data penelitiannya
diselenggarakan di tempat lahirnya secara kualitatif dibantu dengan
software ini yaitu Berlin, Jerman. Laporan software ATLAS.ti dalam pemberian
tentang konferensinya dapat dilihat dalam kode.
pelaporan dari Evers & Silver (2014), 2. Doorman dkk (2012) menggunakan
mereka mendeskripsikan bagaimana ATLAS.ti sebagai alat bantu proses
konferensi berlangsung, dan siapa saja analisis data kualitatif, dimulai dari
yang berbicara dalam konferensi tersebut. pengorganisasian data, pemberian
ATLAS.ti dapat membantu kita kode, sampai pendeskripsian data.
mengorganisasi, memberikan kode, dan 3. Jupri (2015) dalam penelitiannya
menganalisis data penelitian kita secara melakukan analisa data melalui tiga
efisien dan terstruktur. Software ini langkah dengan bantuan ATLAS.ti,
mampu membaca berbagai jenis data, yaitu: (1) pengorganisasian data
seperti data audio, data video, data sesuai dengan klasifikasinya, (2)
gambar, maupun data tertulis (artikel, pendeskripsian data sesuai dengan
buku, data survey, ataupun transkip kategorinya, dan (3) hasil di cek ulang
wawancara). Hal ini memungkinkan kita melalui koding yang telah diberikan
dalam melakukan trianggulasi dengan di awal analisis.
berbagai jenis pengumpulan data. Sejalan Dalam artikel ini, peneliti akan
dengan apa yang telah dikatakan oleh menyajikan penerapan ATLAS.ti melalui
Drijvers (2012), ATLAS.ti memiliki kajian literatur Afriansyah (2012). Hal ini
empat keunggulan jika dibandingkan dimaksudkan agar para peneliti lainnya
dengan software lainnya, yaitu: (1) khususnya di bidang pendidikan
ATLAS.ti dapat membaca berbagai matematika memiliki gambaran dalam
macam jenis data, (2) software ini pun mengaplikasikan software ATLAS.ti ini ke
popular dikalangan peneliti kualitatif, dalam penelitiannya. Dikarenakan pada
bukti dari kepopuleran software ini salah kenyataannya kasus yang ada pada
satunya adalah konferensi khusus yang panduan ATLAS.ti ini adalah kasus
dimiliki oleh para pengguna ATLAS.ti, (3) umum, yaitu ranah kesehatan.
ATLAS.ti memiliki panduan yang baik, Sementara itu, kembali pada bidang
terdapat bantuan secara online, dan pendidikan matematika, salah seorang
dokumentasi lengkap, dan (4) harganya peneliti dari Belanda yang bernama
terjangkau. Drijvers berpendapat bahwa software
Walaupun memiliki beberapa ATLAS.ti ini memiliki alur yang
keunggulan yang telah disebutkan sistematik, sesuai dengan standar metode
sebelumnya, Friese (2014) dalam bukunya penelitian kualitatif design research yang
mengatakan bahwa ATLAS.ti ini sama telah menjadi tradisi lama FISME
halnya seperti software kualitatif lainnya, (Freudenthal Institute for Science and
tidak benar-benar menganalisa data, hanya Mathematics Education). Selain itu,
alat bantu sederhana yang dapat membantu software ini pun memiliki dasar grounded
proses analisis data kualitatif. Hal ini theory, dan itu bersesuaian dengan
dibenarkan oleh beberapa peneliti yang penelitian-penelitian di dalam FISME.

Jurnal Mosharafa, Volume 8. Nomor 1, April 2016 11


ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

Dalam penerapannya, perlu kita


ketahui bagaimana prosedur penggunaan
software ATLAS.ti. Van Nes (2009)
mengungkapkan bagaimana ia
menggunakan ATLAS.ti dalam
penelitiannya. ATLAS.ti membantu
mengorganisir data mentah penelitiannya,
dan juga membantu memberikan coding
Gambar 1. Prosedur penerapan ATLAS.ti menurut
pada masing-masing data yang telah Drijvers (2012)
dikategorisasi. Berikut penjelasan Van Nes
yang telah dianalisis lebih mendalam oleh Desain penelitian kualitatif (grounded
peneliti, yaitu: theory)
1. Kita memilah masing-masing Berbicara tentang penelitian kualitatif,
pertanyaan di dalam wawancara ke para peneliti Indonesia sendiri khususnya di
dalam sebuah kutipan. Secara umum, bidang pendidikan matematika, masih cukup
data yang perlu ditandai sebagai jarang yang menggunakannya. Hal ini
kutipan tidak diharuskan berupa hasil dikarenakan peminat dari penelitian kualitatif
wawancara, dapat berupa data lain ini masih kalah dibandingkan metode
seperti literatur dari penelitian penelitian lain. Peneliti memberikan
relevan, hasil kerja siswa, catatan pernyataan ini sesuai dengan apa yang dilihat
peneliti, foto dan/atau video oleh peneliti di lapangan dan hasil observasi
pembelajaran. peneliti di institusi tertentu. Peneliti
2. Kita mengkategorikan masing-masing melakukan observasi kecil terhadap para
temuan dari kutipan yang telah mahasiswa di tingkat tertentu dalam
diinputkan ke dalam software, dan mengajukan tugas akhirnya. Hasil observasi
menandai ke dalam daftar kode yang tersebut menghasilkan mahasiswa yang
kita inginkan. Kutipan-kutipan memilih penelitian kualitatif ini hanya 10%
tersebut diklasifikasikan ke dalam saja. Oleh karena itu, perlunya kita mengkaji
beberapa kode yang telah ditentukan lebih lanjut penelitian kualitatif ini sebagai
menurut penelitian relevan ataupun awal mula dalam mengembangkan penelitian
temuan dari peneliti sendiri. kualitatif di Indonesia.
3. Kita menganalisis data wawancara Menurut Creswell (2012), tipe desain
dengan menghubungkan kode yang penelitian kualitatif ini dapat diklasifikasikan
relevan pada masing-masing kutipan berdasarkan tiga hal, yaitu:
yang telah ditandai. Berbagai data 1. Fenomena utama berdasarkan
ketertarikan terhadap suatu hal (cth.
temuan yang ingin dipaparkan oleh
budaya kelompok tertentu, atau individu
peneliti diperkuat oleh hubungan dari
tertentu),
kode dan kutipan yang telah dibuat
2. Tujuan penelitian (cth. untuk
sehingga nantinya dapat kita lihat menggambarkan dan
gambaran temuan tersebut (semacam menginterpretasikan, atau
network/jaringan dari temuan itu). mengembangkan sebuah teori), dan
Prosedur penerapan ATLAS.ti lainnya 3. Prosedur inti penelitian (cth. bagaimana
dipaparkan oleh Drijvers (2012), data diperoleh, dianalisis, dan
digambarkan dalam bentuk bagan (Gambar 1) diinterpretasi; dan bagaimana hasil
sebagai berikut: penelitian dilaporkan)
Dari ketiga hal tersebut, Clark &
Creswell (2014) mengungkap beberapa jenis
12 Jurnal Mosharafa, Volume 8, Nomor 1, April 2016
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

desain penelitian kualitatif. Gambaran jenis- dipaparkan dalam tabel 1. sebagai berikut:
jenis desain penelitian kualitatif ini
Tabel 1. Jenis desain penelitian kualitatif menurut Clark & Creswell (2014)
Nama Desain Fenomena utama Tujuan Prosedur Inti
Basic Topik tertentu Untuk Mengumpulkan data kualitatif, menganalisis data
qualitative mengeksplorasi untuk membangun sebuah tema, dan
research berbagai pendapat mendiskusikan kesimpulan umum tentang tema
approach tersebut
AutoethnograPengalaman Untuk memahami Merekam, merefleksi, dan menganalisis data
phy peneliti pribadi suatu permasalahan tentang pengalaman pribadi peneliti dalam
budaya yang besar konteks budaya yang besar
Case study Suatu aturan Untuk Mengumpulkan dan menganalisis berbagai
manusia (sebuah menggambarkan dan bentuk data sebagai gambaran, tema, dan
kasus) yang diikat menginterpretasikan pembelajaran yang telah dipelajari
oleh ruang dan apa yang terjadi
waktu
Discourse Bagaimana Untuk memeriksa Mengumpulkan data secara apa adanya yang
analysis individu penggunaan bahasa muncul secara tertulis ataupun tertulis dan
mengkomunikasik menganalisis bagaimana penggunaan bahasa
an sebuah topik dalam data (daripada memfokuskan pada isi dari
data tersebut)
Ethnography Bahasa, tingkah Untuk Mengumpulkan data utama melalui observasi
laku, dan menggambarkan dan menganalisis data untuk mendeskripsikan
kepercayaan (cth kebiasaan dari suatu kebiasaan dari suatu budaya melalui bahasa
budaya) pada budaya sehari-hari, tingkah laku, dan sikap dari suatu
suatu komunitas komunitas
Grounded Sebuah proses, Untuk menghasilkan Mengumpulkan data, mengidentifikasi dan
theory sikap, atau sebuah teori menghubungkan kategori di dalam data,
interaksi membuat suatu gambar yang melukiskan suatu
teori, dan menyatakan dugaan dari teori tersebut
Historical Peristiwa yang lalu Untuk Mengumpulkan artifak yang merepresentasikan
analysis merekonstruksi suatu baerbagai sumber data tentang peristiwa tertentu,
sejarah mengevaluasi kebenaran artifak tersebut, dan
merekonstruksi peristiwa tertentu
Narrative Pengalaman Untuk Mengumpulkan data seperti catatan lapangan
research seseorang atau mendeskripsikan arti dari catatan pribadi sumber, menganalisis data
lebih dari pengalaman untuk membangun sebuah cerita, dan
tersebut melalui menceritakan kembali cerita tersebut dan
cerita mengidentifikasi konteks dan tema dari cerita
tersebut
Phenomenolo Sebuah Untuk Mengumpulkan data dari seseorang yang
gy pengalaman mendeskripsikan memiliki pengalaman tersebut, menganalisis data
suatu makna yang bermakna berupa suatu pernyataan yang
berpengaruh penting, dan mendeskripsikan tema
dan/tentang pentingnya suatu pengalaman
Photovoice Keadaan individu Untuk Menyediakan kamera pada individu tersebut dan
seseorang menginformasikan meminta mereka untuk mengambil gambar dari
keadaan seseorang suatu keadaan yang menjadi permasalahan,
melalui bentuk visual mewawancarai mereka tentang foto tersebut, dan
ataupun tulisan mempresentasikan foto tersebut dalam bentuk
gambar dan tulisan
Portraiture Permasalahan Untuk mendapatkan Mengumpulkan data yang utama melalui
sehari-hari suatu gambaran wawancara, memposisikan peneliti dalam
situasi yang penelitiannya, dan membuat suatu gambaran
baik/benar tentang tentang apa yang dipelajari dari ahlinya.
permasalahan
tertentu dari
Jurnal Mosharafa, Volume 8. Nomor 1, April 2016 13
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

seorang/lebih yang
ahli di bidangnya

Dari sekian banyaknya jenis desain yaitu: pengumpulan dan analisis data
penelitian kualitatif di atas, peneliti penelitian sebelumnya (Afriansyah, 2012) dan
menggunakan desain penelitian grounded penerapan data penelitian dengan berbantuan
theory. Desain penelitian grounded theory ini software ATLAS.ti (prosedur pengolahan
merupakan sekumpulan prosedur kualitatif data dengan ATLAS.ti).
yang sistematik, digunakan oleh para peneliti Untuk pengumpulan dan analisis data
untuk menghasilkan sebuah penjelasan penelitian sebelumnya (Afriansyah, 2012),
(disebut grounded theory) yang menjelaskan penelitian ini menggunakan design research,
suatu proses, tindakan, atau interaksi diantara terdapat tiga fase dalam melakukan design
sejumlah orang yang diteliti (Clark & research tersebut (Gravemeijer & Cobb,
Creswell, 2014). Teori ini menjelaskan 2006). Pertama, Preliminary design, pada fase
terdapat kemungkinan hubungan antar ini peneliti mengkaji literatur dan merancang
konsep, dan dikatakan grounded theory suatu HLT (Hypothetical Learning
karena penjelasan dari pengumpulan dan Trajectory) awal, melakukan observasi kelas,
analisis data kualitatifnya dibangun dari (atau meneliti kemampuan awal siswa, dan
grounded dalam) sebuah pengalaman dan
berdiskusi dengan guru. Kedua, Teaching
pandangan dari sampel yang diteliti.
experiment (1st and 2nd cycle), di siklus
Desain penelitian grounded theory ini
pertama peneliti mengujicobakan HLT, lalu
digunakan oleh para peneliti dengan tujuan
untuk membangun sebuah teori baru, disertai memperbaikinya. HLT yang sudah diperbaiki,
penjelasan yang mendukung teori tersebut. diujicobakan kembali pada siklus kedua.
Teori ini lahir grounded melalui data yang Ketiga, Retrospective analysis, melakukan
telah dikumpulkan dan dianalisis yang analisis data yang dilakukan di setiap siklus
ditemukan selama penelitian berupa proses, setelah fase teaching experiment. Pada fase ini
tindakan, ataupun interaksi yang terjadi peneliti memperbaiki HLT yang telah
didalamnya. Banyaknya sampel yang diujicobakan sehingga HLT tersebut nantinya
dibutuhkan dalam desain penelitian grounded dapat diangkat menjadi sebuah teori baru.
theory ini adalah 20-30 orang. Untuk analisis data dalam penelitian ini
dilakukan terhadap berbagai situasi, dimulai
PEMBAHASAN dari tes awal, percobaan mengajar di setiap
Peneliti mengkaji ulang data penelitian aktivitas yang diberikan, dan tes akhir.
yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya Beberapa situasi tersebut dianalisis dalam dua
dengan judul Design Research: Konsep Nilai siklus. Pembahasan analisis di setiap siklus
Tempat pada Operasi Penjumlahan Bilangan diposisikan pada fase Retrospective analysis.
Desimal di Kelas V Sekolah Dasar tahun Pada siklus pertama, tidak banyak temuan
2012, dengan alasan peneliti ingin yang berarti diluar dugaan peneliti sehingga
mengetahui proses analisis sebelum dan revisi hanya dilakukan pada soal (perubahan
sesudah menggunakan software ATLAS.ti. dari segi bahasa dan banyak soal saja).
Selain itu, pengambilan literatur Afriansyah Perubahan penyampaian guru pun dilakukan
(2012) ini dapat memberikan gambaran yang dengan harapan tujuan dari setiap aktivitas ini
jelas tentang bagaimana software ATLAS.ti dapat tersampaikan lebih baik lagi. Pada
diterapkan dalam desain penelitian kualitatif siklus kedua, terdapat temuan kekeliruan
khususnya di bidang pendidikan matematika. siswa terhadap pemahaman bilangan desimal
Adapun prosedur analisis data dalam (kepadatan desimal, penjumlahan desimal,
penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, dan konsep nilai tempat desimal). Kekeliruan-
14 Jurnal Mosharafa, Volume 8, Nomor 1, April 2016
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

kekeliruan tersebur dipaparkan pada setiap


bagiannya secara deskriptif dilengkapi dengan
lampiran foto hasil pekerjaan siswa ataupun
gambaran situasi. Dari apa yang diperoleh
melalui dua siklus yang berbeda, HLT direvisi
kembali sehingga menghasilkan LT
(Learning Trajectory), atau dapat dikatakan Gambar 3. Tampilan langkah membuat HU
LIT (Local Instruction Theory) dalam
penjumlahan bilangan desimal. Berikut 2. Input data: Membuat beberapa PD
merupakan teori yang dihasilkan pada (Primary Document), masukkan data
penelitian Afriansyah (2012), digambarkan yang ingin di analisis ke dalam
dalam sebuah proses lintasan pembelajaran software ATLAS.ti, data dapat berupa
pada topic penjumlahan bilangan desimal text, pdf, gambar, foto, audio, ataupun
(Gambar 2). video. Secara tidak langsung beberapa
PD terekam oleh ATLAS.ti sebanyak
dengan data yang telah dimasukkan.
Untuk melihat beberapa PD yang
telah dimasukkan, dapat kita lihat
dalam satu tampilan Primary
Document Manager (Gambar 4).

Gambar 2. Lintasan pembelajaran pada


penjumlahan bilangan desimal

Untuk penerapan data penelitian


dengan bantuan software ATLAS.ti
(prosedur pengolahan data dengan
ATLAS.ti), peneliti mencoba Gambar 4. Tampilan Primary Document
menggambarkan sendiri bagaimana Manager
penerapan ATLAS.ti ini dalam beberapa
tahapan sederhana. Prosedur analisis data 3. Memilih data: Membuat beberapa
dengan bantuan ATLAS.ti ini meliputi: quotation dari setiap data yang
1. Membuat HU (Heurmeunistic Unit), sekiranya penting bagi peneliti.
sebagai langkah awal dalam Dalam suatu penelitian, tidak jarang
penggunaan software ATLAS.ti. peneliti menemukan pernyataan
Seperti halnya membuat dokumen ataupun suatu hal yang menarik
baru di dalam Microsoft Office Word, perhatian sebagai bahan penunjang
lalu beri nama HU tersebut (Gambar data penelitian. Dengan cara
3). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan quotation di setiap data,
memberikan nama Tesis Ekasatya A ATLAS.ti memberikan kemudahan
Afriansyah. kepada para peneliti untuk
menyimpan dokumen penunjang dan
nantinya dapat dengan mudah peneliti
panggil kembali. Quotation yang telah
dibuat, dapat dilihat dalam Quotation
Manager. Berikut contoh gambaran
quotation yang terdapat pada
Jurnal Mosharafa, Volume 8. Nomor 1, April 2016 15
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

penelitian ini dalam beberapa macam


data (Gambar 5, 6, dan 7).

Gambar 8. Tampilan Code Manager


Gambar 5. Tampilan quotation pada data
video 5. Melakukan analisis: Membuat suatu
gambaran jaringan (network).
Gambaran jaringan ini dapat
membantu peneliti dalam menelusuri
hubungan dari temuan yang akan
dianalisis dengan temuan-temuan
lainnya ataupun dengan kutipan
dan/atau kode yang telah ditandai.
Berikut contoh gambar network pada
Gambar 6. Tampilan quotation pada data pdf
penelitian ini (Gambar 9).

Gambar 9. Tampilan contoh network


Gambar 7. Tampilan quotation pada data
gambar/jpg/jpeg
6. Mencari data: Menggunakan Query
4. Memberikan coding: Menentukan tool, peneliti dapat menganalisis
kode yang akan digunakan hubungan antara masing-masing data
(disesuaikan menurut sumber ataupun melalui kode yang telah dibuat
temuan pribadi) dan menandai data sebelumnya pada setiap data. Pada
dengan kode yang sesuai. Penentuan penelitian ini, peneliti memberikan
kode dalam penelitian ini difokuskan contoh dalam mencari data yang
terhadap temuan dari penelitian berhubungan antara kode Afriansyah
rujukan penelitian Steinle (dalam (2012) dengan salah satu temuannya
Widjaja, 2008) dan temuan peneliti yaitu wrong number line (Gambar
sendiri (Afriansyah, 2012). Berikut 10). Dari gamba tersebut, terdapat
gambaran kode yang dibuat pada empat data yang menunjukkan adanya
Code Manager (Gambar 8). hubungan antara kedua hal tersebut.

16 Jurnal Mosharafa, Volume 8, Nomor 1, April 2016


ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

pada kenyataannya telah cukup banyak


membantu peneliti. ATLAS.ti memiliki
caranya sendiri sebagai fungsinya dalam
membantu proses analisis data, seperti
halnya mengorganisir data dengan baik,
menyimpan rapi data penelitian,
memudahkan peneliti dalam memanggil
data yang diperlukan melalui kode yang
Gambar 10. Tampilan Query Tool
telah ditandai sebelumnya, mencari tahu
hubungan antar data penelitian, dan lain-
7. Membuat memo, digunakan untuk
lain. Banyaknya bantuan yang diberikan
mendokumentasikan/memberikan
ATLAS.ti ini memperkuat keyakinan kita
komentar terhadap analisismu.
sebagai peneliti untuk menggunakannya
Berikut contoh gambaran memo pada
ketika kita melakukan penelitian kualitatif.
penelitian ini (Gambar 11).
PENUTUP
Simpulan
Dalam penelitian ini, melalui data
Afriansyah (2012) yang diolah kembali
dengan menggunakan software ATLAS.ti,
peneliti ingin memaparkan jawaban
pertanyaan penelitian yang telah diajukan
sebelumnya. Hasilnya berupa gambaran
Gambar 11. Tampilan Memo Manager
prosedur dalam proses analisis data
penelitian kualitatif secara visual. Berikut
8. Menghasilkan suatu output, luaran
merupakan prosedur analisis penelitian
yang dapat diperoleh dari analisis data
kualitatif berbantuan ATLAS.ti: (1)
berbantuan ATLAS.ti ini berupa
Membuat HU (Heurmeunistic Unit), (2)
XML, table/bagan, HTML, PROLOG
Editor, ataupun SPSS (Gambar 12). Input data dengan membuat beberapa PD
(Primary Document), (3) Memilih data
dan membuat beberapa quotation, (4)
Memberikan coding, (5) Membuat suatu
gambaran network, (6) Mencari data
dengan menggunakan Query tool, (7)
Membuat memo dengan memberikan
komentar pada setiap data analisismu, dan
Gambar 12. Tampilan pembuatan output (8) Menghasilkan suatu output.

Beberapa hal yang dapat menjadi Saran


catatan di dalam penelitian ini yaitu Melalui penelitian ini, peneliti
kebermanfaatan software ATLAS.ti dalam menyarankan kepada para peneliti di
membantu peneliti menganalisis data. Indonesia, khususnya peneliti di bidang
Walaupun benar dengan apa yang pendidikan matematika, untuk dapat
dikatakan Friese (2014) bahwa ATLAS.ti melakukan penelitian kualitatif dan
ini tidak mengolah data dengan sendirinya menerapkan software ATLAS.ti agar
seperti halnya software-software lain memudahkan peneliti dalam proses
dalam penelitian kuantitatif, ATLAS.ti ini analisis data.
Jurnal Mosharafa, Volume 8. Nomor 1, April 2016 17
ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

Qualitative Sozialforschung /
UCAPAN TERIMA KASIH Forum: Qualitative Social
Penulis berterima kasih kepada Drs. Research, 15(1), Art. 19.
Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. atas bimbingan
Friese, S. (2014). Qualitative Data
dan dukungannya dalam penyusunan artikel
Analysis with ATLAS.ti (2nd Ed).
ilmiah ini.
SAGE Publications.
DAFTAR PUSTAKA Gravemeijer, K., & Cobb, P. (2006).
Design research from the learning
Afriansyah, E. A. (2012). Design
design perspective. Educational
Research: Konsep Nilai Tempat
design research (pp. 17-51).
pada Penjumlahan Bilangan
London: Routladge.
Desimal. Tesis yang tidak
dipublikasikan berasal dari Jupri, A. (2015). The use of applets to
Beasiswa DIKTI dengan program improve Indonesian student
IMPoME (International Master performance in algebra.
Program on Mathematics Unpublished Dissertation of
Education). Universitas Sriwijaya Freudenthal Institute for Science
Palembang Universitas and Mathematics Education, Faculty
UTRECHT Belanda. of Science. The Netherlands:
Utrecht University.
Creswell, J. W. (2012). Educational
research. Planning, conducting, and O'Donoghue, T. (2007). Planning your
evaluating quantitative and qualitative research project, An
qualitative research (4th ed.). introduction to interpretivist
Boston, MA: Pearson. research in education. London &
New York: Routledge Taylor &
Clark, V. L. P. & Creswell, J. W. (2014).
Francis Group.
Understanding Research (2nd
Edition). Pearson Education, Inc. Steinle, V. (2004). Changes with age in
students' misconceptions of desimal
Doorman, M., Drijvers, P., Gravemeijer
numbers. Unpublished PhD thesis,
K., Boon P., & Reed H. (2012).
University of Melbourne,
Tool use and the development of the
Melbourne.
function concept: From repeated
calculations to functional thinking. Van Nes, F. (2009). Young Childrens
International Journal of Science Spatial Structuring Ability and
and Mathematics Education 10: Emerging Number Sense.
1243-1267. Unpublished Dissertation of
Freudenthal Institute for Science
Drijvers, P. (2012). Analysing qualitative
and Mathematics Education, Faculty
data with ATLAS.ti. Modul
of Science. The Netherlands:
Presentation in Freudenthal
Utrecht University.
Institute: (pp. 1-37). The
Netherlands: Utrecht University. Van Nes, F. & Doorman, M. (2010). The
Interaction Between Multimedia
Evers, J. & Silver, C. (2014). Conference
Data Analysis and Theory
Report: The First ATLAS.ti User
Development in Design Research.
Conference [23 paragraphs]. Forum

18 Jurnal Mosharafa, Volume 8, Nomor 1, April 2016


ISSN 2086 4280
Afriansyah, E.A. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut
jurnalmtk.stkip-garut.ac.id

Mathematics Education Research


Journal Vol. 22, No. 1: 6-30.
Widjaja, W. (2008). Local Instruction
Theory on Desimals: The Case of
Indonesian Pre-Service Teachers.
Unpublished PhD thesis. Australia:
University of Melbourne.

RIWAYAT HIDUP PENELITI


Ekasatya Aldila Afriansyah, M.Sc..
Lahir di Bandung, 4 April
1986. Dosen Tetap
Yayasan STKIP Garut.
Studi S1 Matematika
Konsentrasi Statistika UPI,
Bandung, lulus tahun 2009;
S2 Pendidikan Matematika
UNSRI-UTRECHT, Palembang-Utrecht,
lulus tahun 2012; dan S3 Pendidikan
Matematika UPI, Bandung, sampai
sekarang.

Jurnal Mosharafa, Volume 8. Nomor 1, April 2016 19


ISSN 2086 4280

Anda mungkin juga menyukai