Anda di halaman 1dari 3

E. Bagaimna Melakukan ADS?

Ada beberapa cara hal yang harus dilakukan dalam ADS. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

1. Merumuskan Masalah
Sama dengan metode yang lain, ADS dimulai dengan ketertarikan peneliti pada sebuah
masalah sosial. Dalam penelitian mengenai “Bias gender dalam Prestasi Akademik Mahasiswa
Unsoed”, masalah pokok yang diteliti adalah: bagaimanakah perbedaanprestasi akademik
mahasiswa laki-laki dan perempuan di Unsoed? Masalah ini dapat diteliti dengan memanfaatkan
data sekunder yang tersedia di Unsoed

2. Menentukan Unit Observasi dan Unit Analisis


Hal ini akan menjawab pertanyaan: konteks penelitian kita akan memanfaatkan data di
tingkat mana? Apakah di tingkat organisasi, tingkat daerah, atau bahkan Negara. Konteks inilah
yang nantinya akan menentukan init analisisnya. Lalu, apa yang akan kita observasi untuk
menjawab masalah penelitian?

3. Menguji atau Mengecek Kembali Ketersediaan Data


ADS menggunakan data sekunder, untuk itu peneliti harus melakukan pengecekan, apakah
data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian tersedia atau tidak? Bila data tersedia,
apakah data itu dapat diakses? Bila data dapat diakses, apakah data tersebut sangat lengkap
sehingga tidak ada data yang hilang? Pertanyaan inilah yang perlu di jawab terlebih dahulu
sebelum memutuskan untuk menggunakan ADS.

4. Melakukan Studi Pustaka


Studi pustaka dilakukan untuk memperkaya pengetahuan kita mengenai berbagai konsep
yang akan digunakan dalam proses penelitian. Studi pustaka juga digunakan sebagai bahan atau
pedoman dalam merumuskan hipitesis. Selain itu juga dugunakan untuk mempermudah proses
operasionalisasi konsep menjadi defenisi oprasional. Literratur yang harus dikumpulkan dalam
penelitian mengenai “Bias Gender dalam Prestasi akademik di Unsoed” (Martono, dkk.,2010)
adalah mengenai konsepsi gender, pendidikan, prestasi akademik, hubungan antarvariabel
tersebut serta hasil-hasil penelitian yang relevan dengan tema tersebut. Penelitian mengenai
“Faktor-faktor yang mempengaruhi usuia nikah dan tingkat perceraian di Singapura” (Ciptosari,
2010), maka variabel yang harus dijelaskan adalah variabel usia nikah, tingkat perceraian, jenis
kelamin, agama, etnis serta hubungan antarvariabel tersebut.

5. Mengumpulkan Data
Tentu saja ADS tidak memerlukan studi di lapangan karena data yang diperlukan adalah data
sekunder. Data yang dikumpulkan dalam penelitian mengenai bias gender dalam prestasi
akademik diatas adalah data mengenai: jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan, IPK
mahasiswa serta IPK dan lama masa studi mahasiswa yang telahmenyelesaikan studi. Data yang
harus dikumpulkan dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia nikah dan
tingkat perceraian di Singapura adalah data usia nika penduduk Singapura, dan data mengenai
tingkat perceraian di Singapura.
6. Menguju Reliabilitas
Setelah data terkumpul, langkah berikutya kita perlu menguji data tersebut, terutama menguji
reliabilitasnya.

7. Melakukan Pengodingan
Sama halnya denagan analisis isi, ADS juga memperlukan proses pengodingan. Prosedur
pengodingan dalam ADS sama dengan pengodingan dalam analisis isi.

8. Mengolah Data Sekunder


Data yang diperoleh dari analisi atau lembaga kemudian diolah dengan alat uji statistic yang
sesuai. Agar lebih mudah, data dapat diolah sengan bantuan computer (program SPSS). Namun,
data sekunder yang akan diolah menggunakan komputer harus dikonversi ke dalam data
berbentuk angka (sama dengan proses koding data dan data enrty dalam analisis isi).

9. Menyajikan Data dan Memberikan Interprestasi


Data yang telah diolah menggukan komputer kemudian disajikan dengan berbagai teknik
penyajian data. Kita dapat menggunakan tabel, grafik, atau pie chart. Hal ini perlu dilakukan agar
hasil penelitian tersebut mudah dibaca oleh orang lain.

10. Menyusun Laporan Hasil Penelitian


Langaka terakhir dalam proses penelitian adalah menyusun laporan penelitian.

F. Kelebihan dan Kelemahan ADS


Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kelemahan ADS. Kelebihan ADS antara laian:
1. Hemat waktu, tenaga, dan biaya (Vartanian, 2011), sama halnya dengan analisi isi, tipe
penelitian ini tidak berhubungan dengan manusia sebagai objek penelitian. ADS
menggunakan data sekunder yang sudah tersedia di instansi atau lembaga pemerintahan. Dari
segi biaya ADS dapat diminimalisasi, dari segi waktu, dapat diperdiksi kapan penelitian dapat
selesaikan dan dari segi tenaga, tentu saja ADS tidak memerlukan tenaga yang cukup besar
karena peneliti lebih banyak di “belakang meja”. Hambatan teknis selama penelitian pun
kemungkinannya sangat kecil dijumpai.
2. ADS lebih aman dilakukan. Sama halnya dengan analisis isi, ADS juga juga relatif aman
dilakukan atau memiliki risiko kegagalan yang sangat munim.
3. ADS memungkinkan kita meneliti dalam jangka waktu yang sangat panjang (Vartanian
2011). Kita dapat meneliti objek penelitian dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Misalnya kita dapat memanfaatkan data atau dokumen dari beberapa tahun yang lalu sebagai
objek penelitian.
4. ADS memungkinkan kita meneliti gejalah sosial secara makro (Vartanian, 2011). ADS
memanfaatkan peneliti meneliti permasalana dalam lingkup yang sangat luas, misalnya di
tingkat kabupaten, provinsi, Negara, bahkan lingkup internasional sekalipun. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih, memudahkan peneliti untuk mengakses data dari berbagai
sumber dengan bantuan internet.
5. ADS tidak memiliki efek sosial karena objeknya bersifat pasif. ADS memanfaatkan data yang
yang sudah ada dan dipublikasikan kepada khalayak umum. Hal ini berarti, pemanfaatan
sumber-sumber data dalam ADS tidak memiliki risiko apapun, sehingga relatif tidak
memiliki efek sosial.
Meskipun demikian, ADS juga memiliki beberapa kelemahan, anatara lain:
1. Masalah ketersedian data (Vartanian, 2011). Kadang kala, topic penelitian yang akan
dilakukan ternyata tidak didukung data yang lengka. ADS sangat tergantungdengan masalah
ketersediaan dan aksesibilitas data sekunder. Bila data memang tersedia, belum tentu data itu
dapat diakses oleh peneliti karena mungkin ada pihak-pihak yang tidak menginginkan data
tersebut dipublikasikan.
2. Masalah validitas dan reliabilitas data. Masalah ini harus “diwaspadai” peneliti sejak awal
agar data sekunder yang akan digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Peneliti juga dapat mengantisipasi dengan memilih atau menggunakan data yang sudah valid
dan reliable.
3. Kadang kala data yang tersedia sudah tidak up to date, atau sudah using (Vartanian,2011). Hal
ini tentu saja dapat mempengaruhi hasil penelitian kita karena penelitian sudah tidak sesuai
dengan kondisi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai