Anda di halaman 1dari 26

DIAGNOSTIK HOLISTIK

ANEMIA DALAM KEHAMLAN DENGAN POLA MAKAN


YANG TIDAK BAIK MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
GAMBIR

Pembimbing :

Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS

Oleh :

AMANDA AZIZHA HAKIM

1102010016

Kelompok 2

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

JAKARTA 2017
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Anemia pada Ibu Hamil
dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Gambir
Periode 25 April sampai dengan 05 Mei 2017 telah disetujui oleh pembimbing
untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.

Jakarta,
Pembimbing,

Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS


BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Status : Menikah
Alamat ` : Timbul Ujung
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
No.Rekam medis : 0935**
Puskesmas : Puskesmas Gambir
Tanggal berobat : 2 Mei 2017

B. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 2 Mei 2017 :
1. Keluhan Utama
Pasien G2P1A0 hamil 29 minggu datang untuk kontrol kehamilan.

2. Keluhan Tambahan
Os mengeluh merasa mudah pusing dan lelah.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien G2P1A0 hamil 29 minggu datang ke Puskesmas


Gambir untuk kontrol kehamilan trimester ke III. Pasien
mengeluh sering merasa pusing dan mudah lelah. Os juga
merasakan badan terkadang terasa sakit dan sering ingin
BAK. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi sayur -
sayuran karena pasien kurang menyukai sayuran. Pasien
juga mengaku lebih menyukai makan buah-buahan.
Selama kehamilan pasien rutin kontrol di bidan Puskesmas
Gambir. Keluhan mules mules yang sering dan kuat
belum dirasakan pasien. Pasien khawatir mengenai kesehatan pasien
dan anaknya. Pasien merasa sakit yang diderita saat ini tidaklah berat dan
dapat sembuh dengan pertolongan dokter serta dengan kehendak dari
Allah swt.
Pasien berharap dengan rutin kontrol ke puskesmas kondisi kesehatan
pasien dan bayi yang dikandungnya tidak bermasalah serta mendapat
informasi yang cukup tentang penanganan dan pencegahan terhadap
penyakitnya.

Riwayat Obstetri : Hamil ini


Riwayat Pernikahan : : 33 th, SMA, Karyawan swasta
: 35 th, SMA, Karyawan swasta
HPHT : 20 Oktober 2016
TP : 27 Juli 2017
TUK : 29 minggu

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat hipertensi : disangkal


b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat penyakit TBC : disangkal
d. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
e. Riwayat asma : disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : disangkal
g. Riwayat alergi obat : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan ibu pasien menderita penyakit diabetes mellitus tipe 2
yang terkontrol.

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan
suaminya dan pasien sendiri yang bekerja sebagai Karyawan swasta.
Penghasilan suaminya dan pasien masing-masing sekitar Rp 3.100.000,-
/bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

7. Riwayat Kebiasaan
a. PNC : Di bidan Puskesmas Gambir
Vaksin : TT 3x di bidan saat kehamilan pertama
b. KB :(-)

C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 2 Mei 2017 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36,3 0 C

3. Status Generalis
- Berat badan : 56 kg
- Tinggi badan : 146 cm
- Lila : 29 cm
- Kepala : Bentuk oval, simetris
- Rambut : Hitam, tumbuh lebat
- Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-),
pupil
bulat, isokor
- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Telinga : tidak terdapat sekret
- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil
T1-T1
- Leher : tidak teraba pembesaran KGB
- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
- Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur
- Abdomen
Inspeksi : Cembung simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran
vena (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai

- Genitalia : Tidak diperiksa


- Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)
4. Status Lokalis : Status Obstetrik

Pemeriksaan Luar
Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (-)
Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae
(+)
Papila mammae menonjol, colustrum (-)
Abdomen : Membesar, striae gravidarum
Tinggi Fundus : 28 cm
Letak Anak : Lintang, punggung atas, kepala kanan
DJJ : 125 x/menit
His : (-)
Inspekulo
Tidak dilakukan
Pemeriksaan fornises
Tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam
Vulva : Tidak ada kelainan
Vagina : Tidak ada kelainan
Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Hb : 9,0 mg/dl
Leukosit : 8.800/mm3
Trombosit : 277.000/mm3
Hematokrit : 27,2 %
Eritrosit : 3,26 juta/l

E. Penatalaksanaan
Non farmakologi : Menyarankan agar pasien makan makanan bergizi
yang mengandung zat besi, vitamin dan asam folat serta istirahat yang
cukup. Rujuk ke bagian gizi.
Farmakologi : Sulfas Feros 2 x 1 tablet
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Tanggal lahir : 18 November 1982
Status : Menikah
Alamat : Timbul Ujung RT 02 RW 05, Kelurahan Jati Pulo
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. E
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Tanggal lahir : 10 Maret 1984
Status : Menikah
Alamat : Timbul Ujung RT 02 RW 05, Kelurahan Jati Pulo
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta

c. Struktur Komposisi Keluarga : Nuclear Family


Keluarga terdiri atas Tn. A sebagai kepala keluarga dan Ny. E sebagai
istri, sudah menikah sejak 7 tahun yang lalu. Ny. E saat ini sedang
mengandung anak kedua mereka. Keluarga Tn. A tinggal bersama
istri, ayah pihak istri, ibu pihak istri, dan anak pertama Tn. A di rumah
milik sendiri. Penghasilan Tn. A sebesar Rp. 3.100.000 / bulan yang
digunakan untuk kebutuhan makan dan kebutuhan rumah tangga
sehari-hari. Ny. E juga memiliki penghasilan perbulan sebesar Rp
3.100.000 / bulan.
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No Nama Status Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


keluarga Tambahan
1 Tn. A Kepala L 35 thn SMA Karyawan Tn. A selaku
Keluarga swasta ayah pasien,
berperan
sebagai kepala
keluarga yang
bertugas
memberi
nafkah dan
pengambil
keputusan di
keluarga.
2 Ny. E Istri P 33 thn SMA Karyawan Ny. E selaku
swasta ibu pasien
berperan
sebagai ibu
rumah tangga
sekaligus
memberi
nafkah untuk
keluarga
3 An. T Anak P 5,5 - -
thn
4 Tn. M Ayah L 69 thn Sekolah -
dari Ny. rakyat
E
5 Ny. R Ibu dari P 75 thn Sekolah Ibu rumah
Ny. E rakyat tangga
d. Fungsi Keluarga

1. Biologis :
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Psikologis :
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian kepada anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
3. Sosial :
- Membina sosialisasi pada anak
- Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat
perkembangan anak
- Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti,
tolong menolong)
4. Ekonomi :
- Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
- Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.
5. Pendidikan :
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


A. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah: Milik Sendiri
Daerah perumahan: Padat Bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 6 x 5 m2 Keluarga tinggal di sebuah
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5 orang
rumah milik sendiri yang
Luas halaman rumah : tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat : bertingkat terletak di lingkungan padat
Lantai rumah terbuat dari : ubin penduduk. Rumah tersebut
Dinding rumah terbuat dari : tembok
Jamban keluarga : ada cukup nyaman untuk
Tempat bermain : tidak ada ditempati oleh anggota
Penerangan listrik : 100 watt
Air bersih : ada (PAM) keluarga serta cukup
Tempat pembuangan sampah : ada memenuhi syarat - syarat
rumah sehat.

B. Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Ny. E memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain
yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah
penghangat nasi, satu buah kompor gas. Kemudian, keluarga Tn. A juga
memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. A untuk
bekerja.

C. Denah Rumah
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. A yang sakit, maka Tn. A
akan membeli obat warung terlebih dahulu.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A memiliki jaminan kesehatan
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga
kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. A didapatkan
dari membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya
atau Ibu dari Ny. E.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila tidak membaik, maka Tn. A akan membawa keluarganya yang
sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Cara mencapai pusat Kendaraan pribadi Keluarga Tn. A berobat ke
pelayanan kesehatan atau angkutan puskesmas dengan
umum menggunakan kendaraan
Tarif pelayanan
Murah pribadi miliknya (motor) atau
kesehatan
angkutan umum. Menurut Tn.

Kualitas pelayanan A tarif berobat di puskesmas


Memuaskan murah dan pasien puas
kesehatan
dengan pelayanannya.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makanan
Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai
tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam
hari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. A didapatkan dari
membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.
Mereka membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan
mereka setelah selesai makan.

a. Penerapan Pola Gizi Seimbang


Untuk penerapan pola gizi seimbang Ny. E sebaiknya mengikuti
Pedoman Gizi Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar,
sebagai berikut :
1. Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan
fisik dan meningkatkan produktivitas kerja
2. Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah
dari kebutuhan energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok
per hari. Idealnya sekitar 50-60% kebutuhan energy diperoleh dari
karbohidrat kompleks atau setara dengan 3-4 piring nasi
3. Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat
pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral)
4. Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui
komposisi bahan penyusun, gizi, serta tanggal kadaluarsa
5. Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari
kecukupan energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan
dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan
penyakit jantung koroner
6. Menggunakan garam yang mengandung yodium untuk mencegah
timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat
menghambat perkembangan tingkat kecerdasan, penyakit gondok,
dan kretin (kerdil). Konsumsi garam dianjurkan tidak lebih dari 6
gram (1 sendok teh) per hari
7. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia.
Sumber zat besi yang baik diantaranya adalah sayuran berwarna
hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging
8. Memberikan ASI ekslusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu
perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu
9. Makan untuk memenuhi kebutuhan energi, yang dapat terpenuhi
dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
10. Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup, yaitu minimal
2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya
11. Menghindari konsumsi minuman berakohol
12. Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas
dari bahan kimia dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan
sakit.
13. Melakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk
mendapatkan berat badan normal dan mengimbangi konsumsi
energi yang berlebihan.
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dikonsumsi oleh Ny. E
antara lain nasi, bubur ayam, ayam, tempe, telur, dan buah seperti contohnya
pisang serta meminum susu. Sedangkan menu lainnya seperti daging dan sayur-
sayuran jarang sekali dikonsumsi. Pola gizi seimbang belum cukup diterapkan
pada keluarga Ny. E.
Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal : 29 April 2017


Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur 175 kkal 4 gr 40 gr 0 gr


Ayam 50 kkal 7 gr 0 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Makanan camilan :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Chiki 80 kkal 1 gr 8 gr 3 gr

Jumlah : 80 kalori
Tanggal : 30 April 2017
Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 522 kalori

Tanggal : 1 Mei 2017


Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Bubur 175 kkal 4 gr 40 gr 0 gr
Ayam 50 kkal 7 gr 0 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Pisang 88,7 kkal 1,1 gr 23 gr 0,3 gr

Susu 42,3 kkal 3,4 gr 5 gr 1 gr

Jumlah : 131 kalori

Kebutuhan Kalori Basal berdasarkan rumusan Broca adalah:


1. Berat badan ideal (BBI) = 90 % (TB-100) = 90 % (46) = 41,4 kg
2. Penentuan status gizi = BB : TB2
( 56 : 2,13) =26,2
LILA = 29 cm (Normal)
3. Kebutuhan basal = BBI X 25 kal (wanita)
41,4 X 25 kal = 1.035 kal
4. Koreksi
Aktifitas ringan + 10%
Stres metabolik +10%
Kehamilan trimester 3 +500 kal
5. Total kebutuhan basal =
= Keb. basal + (Keb. basal x 10%) + (Keb. basal x 10%) + 500 k
= 1.035 + 103,5 + 103,5 + 500
= 1.742 kal/hari
6. Kebutuhan zat gizi
a. Karbohidrat (60-70%) = 1.742 X 60% = 1.045,2 kal : 5 = 209,04
gr
b. Protein (10-15%) = 1.742 X 10% = 303,45 kal : 4 = 75,86 gr
c. Lemak (20-25%) = 1.742 X 20% = 348,4 kal : 9 = 38,71 gr
7. Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. H mendapat total kalori per
hari:
a. Tanggal 29 April 2017 : 824,26 kal
b. Tanggal 30 April 2017 : 1.639,16 kal
c. Tanggal 1 Mei 2017 : 953,9 kal
Rata rata kalori perhari : (824,26 + 1.639,16 + 953,9) / 3 =
1.139,11 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta


kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien
selama 3 hari didapatkan total rata-rata makan pasien selama 3 hari sebesar
1.139,11 kal sedangkan kebutuhan pasien dalam sehari sebesar 1.742 kal
sehingga masih dibutuhkan kalori tambahan sebesar 602,89 kal. Maka
dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang dari
jumlah kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. A selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. E. Setiap
kali Ny. E mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. A selalu
menyarankan istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan
di Puskesmas. Tn. A selalu meluangkan waktu untuk mengantarkan Ny.
E ke Puskesmas walaupun terkadang Ny. E pulang ke rumahnya sendiri
dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan Tn. A harus segera
memulai pekerjaannya.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
- Ny. E masih bekerja sehingga masalah tidak terselesaikan karena
kurangnya waktu untuk berisitirahat.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti (Nuclear Family)
Bentuk keluarga ini adalah keluarga dengan anak usia pra sekolah ,
dimana dalam keluarga ini hanya terdapat suami dan istri yang bekerja
dengan seorang anak usia 5,5 tahun.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. A berada pada tahapan
siklus keluarga yang keempat, yaitu pada tahap ini anak sudah mulai
mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya,
tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan karena tidak mengetahui
mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat
sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-
norma sosial budaya, dsb. Untuk mencegah konflik, perlu dikembangkan
sikap empati, saling mendukung, serta komunikasi secara terbuka dan
sopan.

Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:


a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga Berencana.
3. Family Map
C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :

1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien masih bekerja dan shiftnya


sering sampai sore hari, sehingga pasien jarang bertemu keluarganya dan
kurang mendapat perhatian.
2. Masalah dalam fungsi biologis : Pola makan yang tidak teratur serta
makanan kurang sehat dan bergizi.
3. Masalah dalam fungsi psikologis : karena pasien adalah anak bungsu,
sehingga sifat kekanak kanakannya masih terbawa.
4. Masalah lingkungan : Lingkungan disekitar rumah yang kurang
mendukung untuk kesehatan kehamilan pasien, dimana pasien tinggal di
lingkungan yang padat penduduk serta kurang bersih, sehingga sirkulasi
udara dan higine rumah pasien kurang baik.
5. Masalah perilaku kesehatan : Pasien dan suami cukup mengerti akan
pentingnya kesehatan kehamilan, dan pasien rutin memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas.

D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
- Alasan Datang : Pasien datang berobat ke puskesmas karena
keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap
kehamilan keduanya.
- Kekhawatiran : Pasien sangat mengkhawatirkan pengaruh
makannya yang tidak teratur terhadap tumbuh kembang dari anak
dikandungannya.
- Harapan : Pasien berharap dapat mengetahui pengaruh gizi
ibu hamil yang kurang terhadap kandungannya, serta pasien ingin
mengetahui kondisi kehamilannya tersebut.
- Persepsi Penyakit : Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah
berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter dan dengan kehendak
Allah swt.
2. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa
mual, badan terasa lemas dan nafsu makan dirasakan berkurang. Saat ini
pasien hamil trimester ke III, sehingga harus mendapat perhatian khusus
terhadap bayi dalam kandungannya.
Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan konjungtiva terlihat
anemis, lain lain dalam batas normal. Dari hasil laboratorium,
didapatkan kadar Hb yang rendah, (dibawah normal) yaitu 9,0 mg/dl.
Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa :
- Diagnosis Kerja : G2P1A0 Gravida 29 minggu dengan Anemia
- Diagnosis Banding : Kehamilan dengan Thalassemia
3. Aspek Resiko Internal
Penyakit Anemia pada Kehamilan dapat dipengaruhi oleh faktor internal
antara lain adalah pola makan Ny. E yang kurang baik. Ny. E memiliki
kebiasaan kurangnya memakan sayuran. Ny. E juga terkadang cenderung
bermalas malasan untuk makan. Karena sudah terbiasa dengan keadaan
ini, menyebabkan berkurangnya nafsu makan selama kehamilan.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor yang menghambat kesembuhan pasien, Ny. E masih terus bekerja
dan suaminya juga bekerja. Sedangkan faktor yang dapat mendukung
kesembuhan pasien yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien
untuk membina komunikasi yang baik dan perhatian keluarga untuk
kesembuhan Ny. E.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 1
berdasarkan urutan ICPC, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas
sehari-harinya tanpa bantuan orang lain.
E. Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan


Mengedukasi pasien dan keluarga Pasien dan Pada saat Pasien dapat memahami Pasien bersedia
tentang penyakit yang dideritanya keluarga kunjungan dengan baik tentang penyakit
yakni Anemia dalam kehamilan pasien ke rumah yang sedang dideritanya
(definisi, penyebab, gejala,serta sehingga di kemudian hari ia
cara penanganannya) dapat mengupayakan
Mengingatkan pasien untuk pencegahan untuk
berobat ke dokter dan periksa penyakitnya.
Aspek kesehatan dan kehamilan secara Pasien rutin memeriksakan
Personal rutin. kehamilannya.
Mengingatkan pasien untuk Pasien menjaga pola makan.
menghabiskan suplemen penambah
darah yang telah diresepkan.
Mengedukasi dan mengingatkan
pasien untuk mengonsumsi jenis
buah-buah yang kaya akan nutrisi
ibu hamil.
Pemberian suplemen zat besi Pasien Puskesmas Pasien dapat minum suplemen Pasien bersedia
sebanyak dua tablet setiap harinya. dengan teratur dan kontrol
kembali ke Puskesmas sesuai
Aspek
dengan waktunya.
Klinik

Mengedukasi pasien bahwa salah Pasien Puskesmas Pasien dapat mengkonsumsi Pasien
satu penyebab dari penyakit yang makanan-makanan yang bersedia
dideritanya saat ini adalah asupan bergizi selama kehamilan yaitu
gizi yang kurang. karbohidrat, protein hewani
Mengedukasi pasien tentang dan nabati, sayuran, buah dan
makanan bergizi yang diperlukan susu. Terlebih lagi mulai
Aspek
selama kehamilan. mengonsumsi daging dan
Risiko
sayuran yang menurut
Internal
pengakuan pasien, pasien
jarang mengonsumsi.
Mengedukasi suami dan keluarga Pasien dan Pada saat Keluarga memberi perhatian Pasien dan
pasien agar dapat selalu keluarga kunjungan lebih kepada pasien. keluarga
Pasien meminum suplemen
memperhatikan pasien dan pasien ke rumah bersedia
kehamilannya serta mengingatkan dan kontrol kehamilan secara
Aspek pasien untuk mengkonsumsi teratur.
Psikososial suplemen secara teratur.
Keluarga

Aspek Pasien melakukan aktivitas seperti Pasien Puskesmas Aktivitas tetap dilakukan dan Pasien
Fungsional biasanya seperti bekerja, namun kehamilan pasien terjaga bersedia
tetap menjaga kondisi dan jangan dengan baik.
terlalu lelah.
Mengingatkan untuk makan teratur
serta makan makanan dengan gizi
seimbang.
Mengingatkan pasien agar istirahat
yang cukup setiap harinya.
F. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai