Anda di halaman 1dari 53

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Kecamatan Secara Geografis


1.1.1 Situasi Keadaan Umum
Kecamatan Kresek merupakan salah satu wilayah di Kabupaten
Tanggerang terletak sebelah Barat Kabupaten Tangerang dengan jarak 27 Km 2 .
Kecamatan Kresek memiliki 9 desa binaan/ wilayah kerja diantaranya :
1. Desa Kresek
2. Desa Talok
3. Desa Renged
4. Desa Patrasana
5. Desa Pasirampo
6. Desa Koper
7. Desa Jengkol
8. Desa Kemuning
9. Desa Rancasilat

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Kresek

1
Gambar 1.2 Peta Desa Pasir Ampo

1.1.2 Batas Wilayah


Kecamatan Kresek berupa dataran rendah dan berupa lahan pertanian dengan
batas wilayah Kecamatan Kresek sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Kronjo
Sebelah Barat : Kabupaten Serang
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukamulya
Sebelah Timur : Kecamatan Gunung Kaler

1.1.3 Gambaran Umum Kecamatan Secara Demografi


1.1.3.1 Situasi Kependudukan
Menurut Profil Puskesmas Kresek tahun 2016, jumlah penduduk wilayah
Kecamatan Kresek 64.153 jiwa, yang terdiri dari :
Laki - Laki : 32.338 Jiwa
Perempuan : 31.815 Jiwa
Jumlah Rumah Tangga : 17.363 KK. Dengan rata-rata per KK 3,69 jiwa,
tingkat kepadatan penduduk mencapai 2.292 jiwa per km2.

2
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kecamatan Kresek tahun
2016

Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk

Jumlah Rumah Tangga

Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga


Jumlah

Kepadatan Penduduk
KelurahanDesa+
Kelurahan
No Kecamatan

Desa
1 Kresek 3.81 1 0 1 9,079 2,279 3.98 2,382.94
2 Talok 2.48 1 0 1 6,435 1,612 3.99 2,594.76
3 Renged 3.18 1 0 1 7,575 2,225 3.40 2,382.08
4 Patrasana 2.34 1 0 1 7,592 2,209 3.44 3,244.44
5 Pasirampo 2.45 1 0 1 6,032 1,627 3.71 2,462.04
6 Koper 2.60 1 0 1 4,398 1,489 2.95 1,691.54
7 Jengkol 3.57 1 0 1 6,107 1,587 3.85 1,710.64
8 Kemuning 4.47 1 0 1 9,903 2,468 4.01 2,215.44
9 Rancailat 3.09 1 0 1 7,032 1,867 3.77 2,275.73
64,15
Jumlah Kab/Kota 27.99 9 0 9 17,363 3.69 2,292.00
3

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kecamatan Kresek tahun 2016

JUMLAH PENDUDUK
N KELOMPOK
LAKI- LAKI-LAKI +
O UMUR (TAHUN) PEREMPUAN
LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 <1 278 301 579
2 14 2.088 2.517 4.605
3 5-9 2.862 2.608 5.470
4 10- 14 3.255 3.037 6.292
5 15- 19 3.550 3.408 6.958
6 20-24 3.356 3.214 6.570
7 25-29 3.233 3.028 6.261
8 30-34 2.669 2.796 5.465
9 35-39 2.562 2.535 5.097
10 40-44 2.244 2.195 4.439
11 45-49 1.889 1.822 3.711
12 50-54 1.611 1.511 3.122
13 55-59 1.155 1.062 2.217

3
14 60-64 750 717 1.467
15 65-69 422 472 894
16 70-74 249 334 583
17 75+ 165 258 423

Jumlah (Kecamatan) 32.338 31.815 64.153

1.1.3.2 Indeks Pembangunan Manusia


IPM merupakan kinerja pembangunan wilayah terhadap pembangunan
manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan kualitas penduduk sumber daya,
baik aspek fisik (keseshatan), aspek intelektual (pendidikan), aspek kesejahteraan
ekonomi (daya beli) serta pasrtisipasi pembangunan akan meningkat.
Dalam penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu angka
harapan hid up (AHH), Angka indeks pendidikan (lama sekolah), dan kemampuan
daya beli (PPP).

1.1.3.3 Keadaan Lingkungan


Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap
derajat kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status derajat
kesehatan akan terpelihara dan dapat lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan
lingkungan kurang sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan
masyarakat.
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu bangunan yang memiliki jamban, sarana air bersih, tempat sampah dan
sarana pengelolaan air limbah, ventilasi rumah yang cukup, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah bersih dan kedap air.
Berdasarkan data puskesmas tahun 2016 tentang rumah sehat, jumlah rumah yang
ada 12.375 rumah dengan jumlah rumah yang dibina 12.230 (98.83%) sedangkan
jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan 6.755 (51.06%) dari jumlah
rumah yang diperiksa menurut data PHBS.
Sementara untuk data tahun 2016 tentang laporan cakupan rumah sehat
Puskesmas Kresek, dijabarkan secara detail per desa baik dari jumlah seluruh
rumah yang ada di desa tersebut, jumlah yang diperiksa, jumlah rumah sehat, serta
persentase untuk rumah sehat.

4
Tabel 1.3 Laporan Cakupan Rumah Sehat Puskesmas Kresek Tahun 2016
Rumah
No Desa Jumlah Jumlah % Jumlah %
Seluruhnya Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat
1 Kresek 1593 1160 72,82 858 73,97
2 Talok 1187 808 68,07 467 67,80
3 Renged 2310 1081 48,80 444 41,07
4 Patrasana 1439 772 53,65 464 60,10
5 Pasirampo 1101 875 78,47 534 61,03
6 Koper 1171 681 68,18 430 63,14
7 Jengkol 1286 975 76,82 858 73,87
8 Kemuning 1755 820 48,72 451 66,0
9 Rancailat 1388 900 84,84 504 68,0
Jumlah 13.230 8.072 4.788

2. Akses terhadap air bersih


Dari jumlah penduduk 64.153 Jiwa, yang mendapat akses air bersih ada 61.542
Jiwa (95.9%), terdiri dari sumur gali terlindung 1332 jiwa, sumur bor dengan
pompa 36228 dan pengguna PD AM sebanyak 23982 jiwa.
3. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi , jamban, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah dari jumlah 12.230 rumah yang diperiksa jumlah yang
memiliki jamban keluarga 6.755 rumah (55.23%).
Tempat tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan (TUPM)
merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi
tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar, tempat ibadah,
statsiun, tempat rekreasi, dll. Sedangkan TUPM meliputi hotel, restoran, depot air
dll. TTU dan 1 PM yang sehat adalah yang memenuhi syarat kesehalan yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan samah, sarana pembungan air
imbah (SPAL), ventilasi yang baik dan luas lantai ruangan yang sesuai dengan
jumlah pengunjungdan memiliki pencahayaan yang cukup.
Jumlah Tempat-tempat Umum yang ada di Kecamatan Kresek 47 unit sedang
yang memenuhi svarat kesehatan 19 unit (40.43 %). Untuk Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) berjumlah 133 unit TPM semuanya memenuhi syarat kesehatan
(100%).

1.3.3.4 Keadaan Prilaku Masyarakat


Perilaku dapat diartikan sebagai suatu keadaan jiwa (berfikir, berpendapat,
bersikap) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subyek yang dapat
bersifat pasif (tanpa tindakan) atau aktif yaitu dengan adanya tindakan. Komponen

5
perilaku terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan, dari mulai
mengetahui lalu menerima atau menolak dan melakukan tindakan sebagai
perwujudan dari pikiran dan jiwa.
Untuk menggambarkan prilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan
digunakan indikator Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari 10
indikator:
1. Rumah Tangga Sehat
Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dan jumlah rumah
tangga tersebut yang yang mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya
1.188 rumah tangga (62.9 %) menunjukan bahwa persentase rumah tangga sehat
di Kecamatan Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan standar pelayanan
minimal (65 %).
2. ASI Ekslusif
Air Susu Ibu diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling tinggi
manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari berbagai
kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan Kelompok Peminat
Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA) dari seluruh bayi 0-6 bulan yang ada 774 bayi
yang diberi ASI mencapai 584 bayi (75.5 %), cakupan ini sudah melampaui target
pencapaian dibandingkan standar pelayanan minimal yaitu (75 %).
3. Desa dengan garam beryodium yang baik
Dari Jumlah 9 desa yang ada di Kecamatan Kresek seluruh desa masyarakat masih
ada yang menggunakan garam kasar (krosok) yang kandungan yodiumnya sangat
rendah, ini menunjukan prilaku masyarakat belum peduli terhadap manfaaat
kandungan yodium pada garam yang digunakan sehari hari.
4. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan Posyandu merupakan salah satu UKBM yang sangat populer. Posyandu
dikelompokkan menjadi Pratama, Madya, Pumama dan Mandiri. Di Kecamatan
Kresek jumlah Posyandu ada 57 pos, terdiri dari Posyandu Pratama berjumlah 0
posyandu, Madya 55 Posyandu, Pumama 0 Posyandu dan Mandiri 2 posyandu.
Dari data tersebut Posyandu di wilayah Kecamatan Kresek masih di dominasi
oleh Strata Madya.
5. Polindes dan Poskesdes
Pondok bersalin desa didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehalan ibu dan anak khususnya di wilayah pedesaan yang jauh dari jangkauan
pelayana kesehatan . Selain Polindes dalam upaya mendukung pelaksanaan desa
siaga di wilayah Kecamatan Kresek terdapat 3 polindes terdiri dari Desa

6
Pasirampo dan Desa Jengkol masih berfungsi sedangkan Polindes Desa Renged
keadaan bangunan tidak terawat karena keadaan bangunan sudah rusak
6. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan masyarakat yang jauh
Puskesmas kresek melaksanakan Puskesmas Keiling yang menjangkau 9 desa
dilaksanakan setiap hari selasa dengan mobil puskesmas keliling.

1.1.3.5 Kesehatan
A. Sepuluh Besar Penyakit
Grafik 1.1 Jumlah Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kresek Tahun 2016

Dari grafik diatas 10 besar penyakit di Puskesmas Kresek penyakit ISPA (Infeksi
Saluran Nafas Atas) berada diposisi teratas yaitu 5477, diikuti Gastritis sebanyak
1347 dan Hipertensi 1277, sedangkan yang ke 10 ( sepuluh ) yaitu Penyakit Diare
sebanyak 852.
Selain itu penyakit tidak menular seperti hipertensi dan gastritis juga banyak
terjadi di Wilayah Kresek ini, karena jumlah kunjungan yang berulang ulang.
Sementara untuk penderita penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kresek
tahun 2016 ditemukan suspek 431 kasus sedangkan TB paru BTA + dan di obati
sebanyak 58 kasus.

Grafik 1.2 Jumlah Penderita Kasus Suspek TB Paru dan BTA + Puskesmas
Kresek Tahun 2016

7
B. Sarana Kesehatan
1. Sarana Prasarana
UPT Puskesmas Kresek memiliki gedung utama dan gedung tambahan yang
diuraikan sebagai berikut :
a. Gedung Utama /Rawat Jalan :
1. Ruang Loket / Pensdaftaran
2. Ruang Tunggu
3. Ruang Periksa BPU
4. Ruang Periksa Kesehatan Anak
5. Ruang Gigi
6. Kamar Obat / Apotik
7. Ruang Periksa Kesehatan Ibu]
8. Ruang Gudang Farmasi
9. Ruang Administrasi Bidan
10. Ruang Tata Usaha
11. Ruang Pelayanan terbatan 24 jam (UGD)
12. Ruang Kepala Puskesmas
13. Ruang Bendahara
14. Mushalla untuk Pegawai
15. Ruangan Kamar Inap dengan 5 tempat tidur
16. Ruangan Persalinan (PONED)
17. Ruang Klinik Gizi
18. Ruang Aula

8
19. Ruang Laboratorium

b. Gedung Tambahan yang berada di depan gedung utama terdiri dari :


1. Ruang Periksa TB Paru
2. Ruang Pos Satpam
c. Untuk sarana penunjang kegiatan Puskesmas dilengkapi antara lain :
1. Mobil Puskesmas keliling 1 unit
2. Mobil Ambulan untuk Merujuk Pasien Gawat Darurat 1 unit
3. Sepeda motor dinas 4 unit

1.2. Profil Puskesmas Kresek


Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu diwilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan integritas yang
kegiatanya merupakan kegiatan lintas sektoral. Puskesmas Kresek berupaya
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat secara
maksimal, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yang mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan mengedepankan mutu setiap bidang pelayanan dan
berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat yang berada di wilayah kerja
Puskesmas dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kesehatan baik kegiatan
dalam gedung dan di luar Gedung.
1.2.1 Visi dan Misi
Dalam menjalankan fungsinya, maka Puskesmas Kresek telah menentapkan Visi,
yaitu : mewujudkan pembangunan kesehatan bewawasan lingkungan menuju
masyarakat kecamatan kresek sehat dan mandiri, dengan melaksanakan misi:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara paripurna
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara terpadu
3) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit
4) Meningkatkan sinergi kemitraan dengan sektor terkait

1.2.2 Moto
Motto Puskesmas Kresek adalah BERSINAR yang artinya adalah :
1) Bersih adalah Puskesmas bebas dari sampah lingkungan, sampah medis dan
non medis, sampah organic dan non organik
2) Sehat adalah memiliki lingkungan kerja yang sehat dan tidak menjadi
sumber penularan penyakit
3) Indah adalah keselarasan penataan lingkungan kerja
4) Nyaman adalah kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam memenuhi
kepuasan pelanggan

9
5) amanah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati dan
bertanggungjawab
6) Ramah memberikan pelayanan dengan penuh kesantunan dengan moto
pelayanan 5S (senyum safa salam sopan dan santun)

1.2.3 Sistem Pelaporan


Strategi penyusunan profil dilakukan dengan metode cek silang data analisa,
korelasi antar table dari seluruh program, sehingga keakuratan dan informasi yang
disajikan dapat memberikan gambaran yang jelas dari kondisi dan situasi yang
ada, sehingga dapat dilakukan pengolahan data di tingkat Puskesmas. Penyajian
data dilakukan dalam bentuk tabe dan grafik, sedang dalam pembahasan
menyajikan perbandingan pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target
yang akan dicapai. Profil Puskesmas mengacu kepada tabel indikator Indonesia
Sehat 2010, SPM (Sistem Pelayanan Minimal) dengan sumber data yang
diperoleh dari Kecamatan, Pendidikan, BPS Kecamatan, Balai Pengobatan Swasta
yang ada di Kecamatan Kresek dan dari kegiatan internal puskesmas.
1.2.4 Wilayah Kerja dan Kependudukan

Gambar 1.3 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kresek


Grafik 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Puskesmas Kresek
Tahun 2016

10
1.2.5 Derajat kesehatan
A. Jumlah Kematian
1. Kematian Bayi dan Balita
Jumlah kelahiran hidup di Puskesmas Kecamatan Kresek pada tahun 2016 adalah
1.366 bayi dengan jumlah kematian bayi sebanyak 9 bayi atau angka kematian
bayi (yang dilaporkan) adalah 6.59 / 1.000 kelahiran hidup. Untuk Balita
berjumlah 4.260 balita tidak ada kematian balita yang dilaporkan sedangkan
jumlah ibu maternal 237 di Puskesmas Kecamatan Kresek tahun 2016, tidak ada
kematian yang dilaporkan. Jumlah kematian bayi tahun 2016 di Wilayah
Puskesmas kresek mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 yang
sebelumnya sebanyak 2 (dua) kematian.
Grafik 1.4 Jumlah Kematian Bayi Puskesmas Kresek Tahun 2016

11
Grafik 1.5 Presentasi Jumlah Kematian Bayi Menurut Jenis Kelamin Puskesmas
Kresek Tahun 2016

Adapun kematian Balita di Puskesmas Kresek dalam 3 (tiga) tahun terakhir


rentang tahun 2013 2016 tidak ditemukan.
Kejadian kematian bayi dan balita ini dapat dicegah dengan upaya meningkatkan
pengetahuan ibu pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga dan masyarakat
terutama pola hidup sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat serta pelayanan
kesehatan yang baik.
2. Jumlah Kematian Ibu
Jumlah kematian Ibu (AKI) di Puskesmas Kresek dari tauhn 2014 2016 tidak
ada. Hal Ini menggambarkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
berperilaku hidup sehat, dan tingkat palayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas.

B. Jumlah Kesakitan
10 besar penyakit di Puskesmas Kresek penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas) berada di posisi teratas yaitu 5477, diikuti Gastritis sebanyak
1347 dan Hipertensi 1227, sedangkan yang ke 10 (sepuluh) yaitu Penyakit Diare
sebanyak 852.
Selain itu penyakit tidak menular seperti hipertensi dan gastristis juga banyak
terjadi di Wilayah Kresek ini, karena jumlah kunjungan yang berulang-ulang.
1. Penyakit Menular
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular terdiri dari :
a. Penyakit menular melalui binatang
i. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada
kegiatan PSN (Pemberanatasan Sarang Nyamuk) disemua wilayah.
Tabel 1.4 Data kasus DBD Puskesmas Kresek Tahun 2016

12
N JUMLAH KASUS MENINGGAL
DESA
O L P L+P L P L+P
1 KRESEK 2 4 6 0 0 0
2 TALOK 1 1 2 0 0 0
3 RENGED 2 4 6 0 0 0
PATRASAN
4 0 0 0 0 0 0
A
5 PASIRAMPO 0 1 1 0 0 0
6 KOPER 0 0 0 0 0 0
7 JENGKOL 0 2 2 0 0 0
8 KEMUNING 0 0 0 0 0 0
9 RANCAILAT 2 1 3 0 0 0
TOTAL 7 13 20 0 0 0

Grafik 1.6 Jumlah Penderita DBD Per Desa Puskesmas Kresek Tahun 2016

ii. Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh protozoa parasit
golongan Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk Anopheles. Di
wilayah Kec. Kresek sampai sekarang belum ditemukan penderita malaria.
iii. Filariasis
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang bersifat kronik
(menahun) disebabkan oleh cacing filariasis ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Penderita Filariasis dari 2011 s/d 2014 tidak ditemukan kasus suspeck Filariasis.
b. Penyakit menular langsung
i. Penyakit Diare
Penyakit diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja encer
dapat juga disertai dengan darah/lendir.

13
Tabel 1.5 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas
N DIARE DITANGANI
DESA
O L P L+P
1 KRESEK 97 101 198
2 TALOK 54 62 116
3 RENGED 87 87 174
4 PATRASANA 38 57 95
5 PASIRAMPO 22 28 50
6 KOPER 29 26 55
7 JENGKOL 19 17 36
8 KEMUNING 14 15 29
9 RANCAILAT 2 8 10
JUMLAH 362 401 763

Grafik 1.7 Jumlah Diare Yang di Tangani Perdesa di Wilayah Puskesmas Kresek

Dari grafik diatas Desa Kresek menempati urutan pertama sebanyak 198
penderita, di ikuti Desa Renged 174 penderita, dan Desa Talok 116 penderita
adapun daerah terendah penderita diare yang ditangani yaitu Desa Rancailat 10
penderita.

c. Kusta
Penyakit Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan Mycobacterium
leprae dengan masa inkubasi rata 3-5 tahun. Di wilayah kerja Puskesmas Kresek
masih ditemukan kasus penyakit kusta baru sebanyak 20 penderita. Penderita
Pausi Basiler (PB) / Kusta Kering sebanyak 2 orang dan Kusta Multi Basiler
(MB) / Kusta Basah sejumlah 18 orang.
Grafik 1.8 Penderita Kusta Puskesmas Kresek

14
d. HIV/AIDS/ IMS
HIV / AIDS / IMS penyakit ini menular melalui hubungan seksual (vaginal, oral,
anal) dengan pasangan yang sudah tertular, semakin sering ganti pasangan
semakin besar kemungkinan untuk tertular. Jumlah kasus HIV / AIDS dan Infeksi
Menular Seksual (IMS) pada tahun 2016 menurut data tidak ditemukan kasus
atau zero kasus.
e. Pneumonia
Penyakit Pneumoni adalah penyakit peradangan pada paru yang dapat
disebabakan oleh virus, bakteri, jamur atau parasit juga dapat disebabkan oleh
iritasi kimia/fisik dari paru paru akibat penyakit lain. Pada tahun 2016 di
Puskesmas Kresek penderita penyakit pneumonia ditemukan dan ditangani
sejumlah 112 kasus.
Grafik 1.9 Kasus Pneumonia Puskesmas Kresek Tahun 2016

f. TB Paru
Penderita penyakit Tuberculosis Paru (TB paru) di Puskesmas kresek tahun 2016
ditemukan suspek 431 kasus sedangkan TB paru BTA + dan di obati sebanyak 58
kasus.

C. Status Gizi

15
Status gizi merupakan ekspresi suatu aspek atau lebih dari nutriture seorang
individu dalam suatu variable atau keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.
Faktor yang menyebabkan kurangnya gizi baik secara langsung maupun tidak
langsung,penyebab langusung yaitu makanan anak dan penyakit inpeksi yang
mungkin diderita oleh anak dan penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan
di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan
lingkungan.
1. Balita Dengan Gizi Buruk
Gizi buruk atau Malnutrisi dapat diartikan sebagai asupan gizi yang buruk.
Dikarenakan akibat kurangnya asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang
tidak tepat atau dikarenakan seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan
kurang terserapnya nutrisi dari makanan.
Status gizi balita di wilayah Puskesmas Kresek memerlukan perhatian yang lebih
terhadap penanganan Gizi Buruk dan pada balita Bawah Garis Merah (BGM)
agar tidak menjadi gizi buruk.
Di Wilayah Kec. Kresek jumlah balita di bawah garis merah (BGM) dari tahun
2016 terdapat 34 balita. Jumlah balita gizi buruk ini kebanyakan karena tingkat
ekonomi masyarakat dan juga kesalahan orang tua dalam mengatur pola asuh serta
pola makan anaknya.
Grafik 1.10 Kasus Balita Gizi Yang Ditemukan dan Di Rawat

1.2.6 Upaya Kesehatan


A. Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Standar pelayanan antenatal pada ibu hamil minimal empat kali pada masa
kehamilan dari triwulkan pertama sampai dengan triwulan ke tiga.

16
Ibu hamil memiliki banyak faktor resiko yang menyebabkan terhadap keselamatan
ibu hamil dan janinnya. Pemeriksaan ibu hamil pada Trimester I di Puskesmas
dan di Posyandu dilakukan dengan sistim 10 T seperti Timbang Berat Badan,
ukur Tekanan Darah, imunisasi TT 1, ukur Tiggi Fundus Uteri, pemeberian Tablet
Fe1, Temu wicara, Tes laboratorium.
Pada tahun 2016 jumlah ibu hamil di Puskesmas Kresek terdapat 1.461 ibu hamil,
cakupan kunjungan K1 sebanyak 1.450 orang (99.2%), dan kunjungan K4 1.191
orang (81,5%) .
Grafik. 1.11 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4

2. Cakupan persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Pertolongan persalinan yang aman dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dengan memperhatikan hal hal sbb :
a. Pencegahan infeksi
b. Metode pertolongan persalinan sesuai standar
c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi
d. Melakukan IMD
e. Memberikan injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
Dari jumlah 1.394 ibu bersalin, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan pada tahun 2016 sebanyak 1.392 orang.
Grafik. 1.12 Pertolongan Persalinan di Puskesmas Kresek Tahun 2016

17
3. Cakupan Kunjungan Neonatus KN 1 dan KN Lengkap
Pada usia kurang dari 1 bulan bayi merupakan golongan yang beresiko tinggi
terhadap kejadian gangguan kesehatan, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, pelayanan kesehatan pada neonatus dan cara perawatan bayi yang
benar.
Pelayanan Neonatus bayi umur 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan
minimal 3 kali (KN 3), yaitu 1 kali pada 6 48 jam (KN 1) ,1 kali 3-7 hari dan 1
kali pada umur 21-28 hari.
Pada tahun 2016 Cakupan kunjungan neonatus 1 kali (KN 1) sejumlah 1.366
bayi, dan kunjungan lengkap (KN 3) sejumlah 1.366 bayi. Semua Neonatus di
wilayah Puskesmas Kresek mendapatkan pelayanan kesehatan.
Grafik. 1.13 Jumlah Kunjungan Neonatal KN 1 dan KN Lengkap Puskesmas
Kresek Tahun 2016

4. Cakupan BBLR

18
Jumlah bayi dengan Berat badan lahir rendah (BBLR) tahun 2016 Jumlah 71 atau
mencapai (5.2%).
Grafik. 1.14 Jumlah BBLR berdasarkan Jenis Kelamin Puskesmas Kresek Tahun
2016

B. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah Dan Usia Sekolah


1. Cakupan pemeriksaan Kesehatan Siswa
a. SD/MI
Dari seluruh jumlah siswa siswi SD di Puskesmas Kresek terdapat 1.181 siswa,
dan dalam penjaringan pemeriksaan kesehatan siswa Pada tahun 2016 tingkat SD
sejumlah 1.160 siswa. Terdiri dari laki laki 614 siswa dan perempuan 546 siswa.
Grafik. 1.15 Jumlah Penjaringan Siswa-siswi SD/setingkat Puskesmas Kresek
tahun 2016

C. Pelayanan Keluarga Berencana


Pelayanan KB di wilayah Puskesmas Kresek dilakukan di dalam dan diluar
gedung. Seperti pelayanan safari KB.
Dari PUS sejumlah 14.228, Cakupan peserta akseptor KB baru pada tahun 2016
sebanyak 2.636 akseptor (18,5%) , dan peserta KB Aktif sejumlah 7.264 Akseptor
(51.1%).
Grafik. 1.16 Peserta KB Puskesmas Kresek tahun 2016

19
D. Pelayanan Imunisasi
Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
2. Cakupan Desa Yang Mencapai UCI
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi
terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada kelompok bayi, imunisasi secara
lengkap tersebut meliputi TN, Hepatitis, Campak dan Pertusis. Indikator yang
dipakai untuk mengukur cakupan pencapaian UCI adalah campak. Bila cakupan
UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah, berarti dalam wilayah tersebut
tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat dan bayi (herd immunity)
terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Target
pencapaian UCI pada wilayah desa/ kelurahan yaitu 100 % untuk campak,
pencapaian di Puskesmas Kresek dari 9 desa hanya 4 Desa yang mencapai UCI
atau ( 44,4 %) yaitu Desa Talok, Renged, Patrasana dan Pasirampo. Dan 5 desa
tidak mencapai target yaitu Desa Kresek, Koper, Jengkol, Kemuning dan
Rancailat.
Grafik. 1.17 Cakupan Imunisasi Puskesmas Kresek tahun 2016

3. Cakupan Imunisasi Bayi

20
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir
sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang
perlindungan dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
bayi akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
4. Pelayanan Imunisasi rutin
Pelayanan imunisasi rutin untuk bayi dan ibu hamil dilaksanakan dalam dan luar
gedung. Pelayanan dalam gedung dilayani diruang imunisasi dan di poli KIA,
untuk pelayanan luar gedung dilayani di Posyandu. Jenis dan cakupan imunisasi
di Puskesmas Kresek mencakup :
a. Imunisasi BCG, akan memberikan ketahanan terhadap penyakit TB
(Tuberkulosis), Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kresek
tahun 2016 mencapai 972 bayi (73.19%)
b. Imunisasi DPT Hb, beranfaat untuk mencegah penyakit-penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( DPT tidak
boleh diberikan sebelum umur 6 minggu ) dengan interval 4-8 minggu.
Pada tahun 2016 cakupan imunisasi DPT Hb mencapai 1295 bayi (97.%)
c. Imunisasi DPT Hb 3 terjadi peningkatan pada cakupan mencapai 1228
bayi (92,5%).
d. Imunisasi Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis (penyakit lumpuh
layu secara mendadak). Imunisasi ini diberikan segera setelah lahir.
Cakupan Imunisasi polio wilayah Puskesmas Kresek 1151 bayi (83,9%)
e. Imunisasi Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles). pada
umur 9 bulan Cakupan Imnisasi campak pada tahun 2016 mencapai 1161
bayi (87,4%)
Grafik. 1.18 Cakupan Imunisasi Puskesmas Kresek Tahun 2016

5. Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan Imunisasi TT


Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya melindungi bayi dan ibu dari tetanus neonatorum. Cakupan imunisasi TT
Bumil pada tahun 2016 sebagai berikuat : TT-1 79.4 %, TT-2 67.5 %, TT-3
11.4% , TT-5 2.3% dan TT 2+ 86.3 % seperti dalam table dibawah ini:

21
Tabel 1.6 Cakupan Imunisasi TT Bumil
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUM
LAH
N TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
DESA IBU
O HAM JU JU JU JU
JUMLA JUM
IL % ML % ML % ML % ML % %
H LAH
AH AH AH AH

1 KRESEK 206 177 154 74. 12 11 13 190


85.9 5.8 5.3 6.3 92.2
8

2 TALOK 144 161 111. 137 95. 35 24. 20 13. 9 201


6.3 139.6
8 1 3 9

3 RENGED 171 151 149 87. 24 14. 3 3 179


88.3 1.8 1.8 104.7
1 0

PATRASA
4 171 131 120 70. 38 22. 13 3 174
NA 76.6 7.6 1.8 101.8
2 2

PASIRAMP
5 154 93 75 48. 11 8 2 96
O 60.4 7.1 5.2 1.3 62.3
7

6 KOPER 91 76 63 69. 18 19. 6 3 90


83.5 6.6 3.3 98.9
2 8

7 JENGKOL 136 120 90 66. 10 4 1 105


88.2 7.4 2.9 0.7 77.2
2

KEMUNIN
8 223 93 186 83. 6 5 0 197
G 41.7 2.7 2.2 - 88.3
4
RANCAILA
9 159 153 8 12 3 0 23
T 96.2 5.0 7.5 1.9 - 14.5
JUMLAH
1.45 16 1.25
(KAB/KOTA) 5
1.155 982 67. 6 11. 73 34
5
79.4 5.0 2.3 86.3
5 4

E. Pelayanan Pengobatan / Perawatan :


1. Kunjungan Rawat Jalan Umum
Jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kresek tahun 2016 kunjungan
mencapai 31.241 pasien.
Grafik 1.19 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kresek tahun
2016

22
2. Cakupan Rawat Jalan Gigi
Pelayanan Kesehatan gigi di puskesmas Kresek selain pelayaanan di puskesmas
juga melaksanakan pemeriksaan gigi anak sekolah melalui kegiatan UKGS.
Pelayanan kesehatan Gigi dan mulut di Puskesmas Kresek Tauhn 2016 tumpatan
gigi tetap 160 orang dan pencabutan gigi tetap 139 orang.
Grafik. 1.20 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Kresek tahun 2016

a. Murid SD/MI yang mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut


Cakupan pemeriksaan gigi dan mulut pada murid SD/MI tahun 2016 dari 36
SD/MI terdapat 7.149 siswa, jumlah yang diperiksa 1.062 siswa (14,9%).
Grafik. 1.21 Jumlah Murid SD/MI yang Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut

23
b. Murid SD/MI yang mendapatkan perawatan Gigi danMulut
Cakupan perawatan gigi dan mulut pada murid SD/MI tahun 2016 murid yang
mendapat perawatan gigi dan mulut 786 orang (90,4 %) dari jumlah murid yang
harus mendapat perawatan dengan jumlah 870 orang hasil pelaksanaan
penjaringan.
Grafik. 1.22 Pelayanan Perawatan Gigi di SD/MI Puskesmas Kresek tahun 2016

3. Kunjungan Rawat Inap


Di Puskesmas Kresek jumlah kunjungan pasien rawat inap terdiri dari pasien
umum 394, yang terdiri dari pasien laki-laki sebanyak 161 orang dan perempuan
233 orang. Dari total pasien tersebut dikelompokan berdasar jenis pasien terdiri
dari pasien umum 157 orang (39.85%) orang, BPJS 223 orang (56.60%), KS 12
orang (3.0%) , dan peserta Jamkesda 2 orang (0.5%).
Grafik 1.23 Presentase Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jenis Pasien di
Puskesmas Kresek tahun 2016

24
F. Pelayanan Kesehatan Jiwa
Di Puskesmas Kresek Pelayanan Kesehatan Jiwa pelaksanaannya sebatas
pendatan jumlah penderita dan tindakan rujukan ke Rumah Sakit belum
melakukan pengobatan atau perawatan di puskesmas.

G. Pemantauan pertumbuhan balita


1. Balita yang di Timbang
Untuk mengetahui keadaan berat badan pada balita pelaksanaan lebih banyak
dilakukan diluar gedung melalui kegiatn posyandu. Cakupan yang ditimbang pada
tahun 2016 dari 5.453 balita yang datang dan ditimbang 5.391 orang (98.9%)
Grafik. 1.24 Jumlah Balita yang Ditimbang Puskesmas Kresek tahun 2016

2. Balita Bawah Garis Merah ( BGM)


Dari hasil Balita yang di timbang berat badannya dibawah garis merah tahun 2016
yaitu 109 balita (2%) dari 5.391 balita yang ditimbang. Adapun distribusinya
menurut jenis kelamin terdiri dari laki-laki 61 balita dan perempuan 48 balita.
Berat badan balita dibawah garis merah (BGM) hal ini disebabkan karena

25
penghasilan masyarakat rendah dan pola asuh yang salah sehingga mengakibatkan
anak yang mengalami gizi buruk.
Grafik. 1.25 Balita dengan BGM Menurut Jenis Kelamin Puskesmas Kresek
tahun 2016

H. Pelayanan Gizi
1. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun
Pembagian Vitamin A pada balita dilakukan 2 kali dalam tahun, yaitu pada bulan
Februari dan Agustus dengan tujuan untuk mencegah terjadi kekurangan Vitamin
A yang akan menyebabkan kebutaan. Dari jumlah 565 bayi (6-11 bulan) di
wilayah Puskesmas Kresek pada tahun 2016 yang mendapatkan Vitamin A
mencapai 584 bayi (103,3%). sedangkan untuk balita (12-59 balita) dari 1.452
balita yang mendapatkan Vitamin A mencapai 4.605 balita (110,9%).
Grafik. 1.26 Cakupan Pemberian Vitamin A Puskesmas Kresek tahun 2016

2. Cakupan Ibu Hamil mendapat tablet Fe


Pada ibu hamil tablet Fe merupakan suplemen yang penting untuk meningkatkan
haemoglobin dan mencegah kecacatan pada janin, dari 1.461 ibu hamil yang

26
mendapatkan F1 (30 tablet) yaitu 1.450 (99,2%) dan yang mendapatkan F3 (90
tablet) yaitu 1.191 (81,52%).
Grafik 1.27 Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Puskesmas Kresek
tahun 2016

3. Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan


Jumlah balita Gizi buruk yang mendapat perawatan di puskesmas pada tahun
2016 dari 23 penderita semua mendapatkan perawatan (100%), laki-laki 9 orang
dan perempuan 14 orang.
Grafik. 1.28 Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Puskesmas Kresek
tahun 2016

I. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar


1. Akses ketersediaan darah
Akses ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu
hamil dan neonatus Di Puskesmas Kresek tidak melakukan persediaan darah.
2. Ibu hamil resiko Tinggi /Komplikasi yang ditangani

27
Dari Jumlah 1.450 ibu hamil, perkiraan ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi
tahun 2016 sebanyak 290 orang dan yang dapat ditangani mencapai 206 orang
(71%).
Grafik. 1.29 Jumlah Penanganan Komplikasi Kebidanan Puskesmas Kresek tahun
2016

3. Neonatal risiko tinggi / komplikasi yang di tangani


Kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu
dan /atau bayi, dengan komplikasi dalam kehamilan seperti Abortus, Hiperemesis
gravidarum, Perdarahan per vaginam, Hipertensi dalam kehamilan
(preeklamsia,ekslamsia), Infeksiberat/sepsis, Kontraksi dini/persalinan premature,
Kehamilan ganda, Komplikasi dalam Nifas seperti :Hipertensi dalam kehamilan
(pre eklamsia, ekslamsia), Infeksi nifas, Perdarahan nifas.
Jumlah ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi pada tahun 2016 perkiraan
neonatal resiko tinggi sebanyak 182 orang dan jumlah ditangani 182 orang
(100%).

J. Pelayanan Gawat Darurat


Mulai tahun 2009 di Puskesmas Kresek dengan kemampuan dan peralatan yang
ada telah melaksanakan pelayanan gawat darurat 24 jam pada pertolongan
pertama dan melayani persalinan 24 jam.

K. Penyelidikan epidemiologi
1. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Padatahun 2016 di wilayah Puskesmas Kresek tidak terjadi kasus kejadian luar
biasa baik penyakit maupun keracunan.
2. Desa Bebas Rawan Gizi

28
Dari 9 desa yang ada di Wilayah Kecamatan Kresek, semua desa termasuk
kategori rawan gizi.

L. Pemantauan Rumah Tangga Yang Ber PHBS


1. Rumah Tangga yang Ber PHBS
Dari hasil kegiatan pemantauan Rumah tangga ber PHBS pada tahun 2016 jumlah
sarana/rumah yang diperiksa 1.890 rumah dan yang ber PHBS mencapai 938
rumah ( 50 %).
Grafik. 1.30 Rumah Tangga yang Ber PHBS Puskesmas Kresek tahun 2016

M. Pelayanan Kesehatan Kerja


1. Cakupan kesehatan kerja pada pekerja informal
Diwilayah Puskesmas Kresek tidak terdapat kelompok pengasinan, industri rumah
tangga dan tidak dilakukan pembinaan belum rutin melaksanakan.
Tahun 2016 tidak dilaksanakan pemeriksaan dan pembinaan Pos UKK diwilayah
kecamatan Kresek.

N. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


1. Cakupan Pelayanan Pra Usia lanjut dan Usia lanjut
Pelayanan kesehatan lanjut usia dilakukan di dalam gedung ( Klinik Lansia) dan
luar gedung (Posbindu) di desa.
Pada tahun 2016 jumlah lansia usia diatas 60 tahun yang ada 3.367 orang
sedangkan yang diperiksa laki-laki sebanyak 197 orang (12,42 %) orang dan
perempuan 1.126 orang (63.11%).
Grafik. 1.31 Cakupan Pelayanan Lansia Puskesmas Kresek tahun 2016

29
1.3. Keluarga Binaan
Keluarga binaan kelompok 2 terdiri dari 5 keluarga, yaitu:
1. Keluarga Tn. Sudin
Keluarga Tn. Sudin tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 2 kepala keluarga,
yaitu keluarga Tn. Sudin beserta istri Ny. Rumiyati, anak kedua Tn. Jamaludin,
dan anak ketiga An. Peri Febrian. Anak pertama Tn. Sudin yang sudah menikah
juga tinggal di rumah yang sama, yaitu Ny. Nengsih serta anak pertamanya, yaitu
An. Rizki Putra Pratama.
Tabel 1.7 Data Anggota Keluarga
No Nama Status Jenis Usi Pendidik Pekerja Penghasilan
Keluarga Kela- -a -an -an
min
1. Tn. Sudin Bapak L 58 Tidak Tidak Tidak
tamat SD bekerja berpenghasil
-an
2. Ny. Ibu P 56 Tidak Petani Rp 300.000
Rumiyati tamat SD
3. Jamalu- Anak ke- L 20 SMP Tidak Tidak
din 2 bekerja berpenghasil
-an
4. Peri Anak ke- L 16 SMP Tidak Tidak
Febrian 3 bekerja berpenghasil
-an

30
Keluarga Tn. Sudin bertempat tinggal di Desa Pasir Ampo RT 01/RW 01,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Sudin berusia 58
tahun dan tidak bekerja. Istrinya, Ny. Rumiyati, bekerja sebagai petani dengan
rata-rata penghasilan per bulan Rp 300.000. Tn. Sudin dan Ny. Rumiyati memiliki
4 anak; 2 anak sudah menikah dan salah satunya tinggal serumah. Dua anak yang
belum menikah dan tinggal serumah adalah Jamaludin berusia 20 tahun dan
belum bekerja, serta Peri Febrian berusia 16 tahun dan belum bekerja.
Penghasilan Ny Rumiyati tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
sehingga biaya hidup seringkali dibantu oleh anak kedua yang rumahnya
bersebelahan langsung dengan rumah Tn. Sudin.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Sudin tinggal di perumahan yang jarang penduduk. Rumah milik
sendiri, dengan ukuran bangunan 7 m x 8 m dan luas bangunan 56 m 2. Di dalam
rumah terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 ruang tamu.
Bangunan rumah tidak bertingkat, lantai rumah sebagian keramik dan sebagian
semen. Atap terbuat dari genteng dengan kerangka bambu, di dalam rumah
terdapat plafon terbuat dari gipsum. Terdapat 2 jendela di depan rumah yang
jarang dibuka dan 3 jendela di bagian belakang rumah. Ventilasi terdapat di depan
rumah sebanyak 2 buah, permanen terbuka. Pada ketiga kamar tidur masing-
masing terdapat 1 jendela dan 1 ventilasi. Luas masing-masing kamar tidur kurang
lebih 3x2 m, pencahayaannya kurang karena tidak ada jendela. Di bagian depan
rumah terdapat teras berukuran 1x3 m, dan ruang tamu dengan luas 3x4 meter. Di
bagian belakang rumah terdapat dapur berukuran kurang lebih 4x4 m dan kamar
mandi di dalam rumah ukuran 1x2 m. Air untuk MCK didapat dari sumur, dan
sifat airnya seringkali keruh, berwarna kekuningan, serta bau. Pembuangan
limbah cair rumah tangga langsung ke sungai yang berjarak 10 meter dari rumah.
Tiap ruangan kurang mendapat sinar matahari. Terdapat 1 buah lampu dengan
daya 14 watt di tiap ruangan.
d. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Sudin terletak di pemukiman yang jarang penduduk. Bagian belakang
rumah Tn. Sudin berbatasan langsung dengan tanah kosong serta sawah. Bagian
kanan rumah berbatasan dengan rumah anak ke-2 Tn. Sudin, sementara bagian
kiri rumah berbatasan dengan rumah orangtua dari Ny. Rumiyati. Di depan rumah
terdapat halaman yang merangkap tempat hewan ternak. Hewan ternak tidak
memiliki kandang, ragamnya meliputi bebek dan burung dara. Sepuluh meter dari
depan rumah terdapat sungai yang dibatasi dengan tanggul setinggi 1,5 meter.
Tanggul ini pernah jebol pada tahun 2001 dan membuat daerah pemukiman Tn.
Sudin terkena banjir bandang. Banjir di daerah pemukiman Tn. Sudin terakhir kali
terjadi pada tahun 2013 serta 2016. Limbah padat (sampah) Tn. Sudin ditimbun di
pinggiran tanggul sungai dan dibakar jika sudah tinggi.
e. Pola Makan

31
Keluarga Tn. Sudin rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam.
Makanan seringkali diolah sendiri oleh Ny. Rumiyati. Menu sehari-hari antara lain
nasi, sayur, tempe, tahu, dan ikan. Keluarga Tn. Sudin jarang makan daging,
ayam, dan telur, namun rutin mengonsumsi sayur dan buah. Air minum didapat
dari air galon isi ulang. Keluarga Tn. Sudin selalu mencuci tangan sebelum
makan.
f. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak ada balita dalam keluarga
Tn. Sudin. Anak pertama dan kedua Tn. Sudin lahir di rumah tanpa bantuan
tenaga kesehatan, sementara anak ketiga serta keempat lahir dengan pertolongan
bidan.
g. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga memilih untuk
membeli obat warung apabila ringan, namun apabila tidak sembuh dengan obat
warung, keluarga berobat ke Puskesmas Kresek yang berjarak sekitar 6 km dari
rumah. Untuk mencapai puskesmas, biasanya Tn. Sudin menggunakan motor.
Keluarga Tn. Sudin jarang minum jamu untuk mengobati penyakit-penyakit
tertentu, dan juga tidak pernah berobat ke dukun atau orang pintar. Seluruh
anggota keluarga Tn. Sudin terdaftar BPJS dengan faskes tingkat I di Puskesmas
Kresek.

h. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, riwayat stroke, dan TB paru tidak
ada di keluarga Tn. Sudin. Penyakit yang sering terjadi adalah ISPA serta diare
akut. Saat ini Tn. Sudin mengalami gatal-gatal di bagian lengan yang sudah
dikeluhkan selama 2 bulan, sudah berobat ke puskesmas namun tidak menghilang.
Selain itu, Ny. Rumiyati mengalami batuk yang sudah dirasa sejak 1 bulan yang
lalu. Batuk memberat saat menghirup asap rokok, dikarenakan Tn. Sudin serta
Jamaludin sering merokok di dalam rumah. Selain itu, baik Tn. Sudin dan Ny.
Rumiyati memiliki riwayat sakit maag (gastritis), gejala biasanya muncul apabila
makan pedas.
i. Perilaku dan Aktivitas Sehari-Hari
Tn. Sudin dan Jamaludin merupakan perokok aktif, sehari bisa menghabiskan 1
bungkus rokok, dan seringkali merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Sudin
memiliki kebiasaan berolahraga 1 minggu sekali. Olahraga yang rutin dilakukan
adalah jalan pagi. Keluarga Tn. Sudin terbiasa mandi 2 kali sehari, dan sikat gigi
2-3 kali sehari. Selain itu keluarga Tn. Sudin juga rutin bersih-bersih rumah.

32
Tabel 1.8 Faktor Internal Keluarga Tn. Sudin
No
Faktor Internal Permasalahan
.
Tn. Sudin dan Jamaludin merokok 1
1. Kebiasaan merokok bungkus/hari, dan seringkali merokok di dalam
rumah.
Keluarga Tn. Sudin berolahraga 1 minggu
2. Olahraga
sekali, jenis olahraganya adalah jalan pagi.
Keluarga Tn. Sudin umumnya makan 3 kali
sehari, menu makanan antara lain nasi, sayur,
3. Pola makan
tahu, tempe, ikan, serta buah. Keluarga jarang
makan daging, ayam, dan telur.
Keluarga Tn. Sudin berobat ke Puskesmas
Pola Pencarian Kresek apabila sakit. Seluruh anggota keluarga
4.
Pengobatan terdaftar BPJS Kesehatan dengan faskes tingkat
I di Puskesmas Kresek.
Penghasilan per bulan tidak cukup untuk
5. Menabung
menabung
Tn. Sudin dan 2 anaknya hanya beraktivitas di
6. Aktivitas sehari-hari rumah, sementara Ny. Rumiyati bertani ke
sawah.
Di keluarga Tn. Sudin, tidak ada yang
7. Alat Kontrasepsi
menggunakan alat kontrasepsi.

Tabel 1.9 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sudin


No
Faktor Eksternal Permasalahan
.
1. Luas bangunan Luas bangunan 56 m2
Ruang tamu berukuran 3x4 meter, 3 kamar tidur
dengan ukuran masing-masing 3x2m, kamar
2. Ruangan dalam rumah
mandi dalam rumah ukuran 1x2 m, dan dapur
ukuran 4x4 m
Keluarga Tn. Sudin memiliki jamban di dalam
3. Jamban
rumah, limbah cair langsung dibuang ke sungai
Terdapat jendela dan ventilasi terbuka permanen
4. Jendela dan Ventilasi sebanyak 2 buah di ruang tamu, dan 1 jendela
serta ventilasi di masing-masing kamar.
5. MCK MCK dilakukan di dalam rumah
Setiap ruangan memiliki 1 lampu daya 14 watt.
6. Pencahayaan
Sinar matahari tidak masuk ke tiap ruangan.
Air didapatkan dari sumur pribadi. Air bersifat
7. Sumber air
keruh, berwarna kekuningan dan berbau.
Saluran pembuangan Limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke
8.
limbah cair sungai

33
Keluarga Tn. Sudin tidak memiliki tempat
Tempat pembuangan pembuangan sampah. Sampah dibuang di
9.
sampah pinggir sungai dan dibakar apabila sudah
menumpuk tinggi.
Sebelah kanan dan kiri rumah Tn. Sudin
berbatasan dengan rumah orangtua Ny.
Rumiyati serta anak ke-2 Tn. Sudin. Dinding
Lingkungan sekitar
10. ketiga rumah tidak saling menempel. Bagian
rumah
belakang rumah Tn. Sudin berbatasan dengan
tanah kosong dan sawah, sementara bagian
depan bebatasan dengan jalan serta sungai.

Sungai

Jalan
beton

Tanggul

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Nahudin

2. Keluarga Tn. Sukma


Keluarga Tn. Sukma terdiri atas Tn. Sukma sebagai kepala keluarga, istrinya
bernama Ny Alinah, dan memiliki 4 orang anak yaitu Siti Fauziah, Suryadi,
Aliman dan Andi.
Tabel 1.10 Data Anggota Keluarga

34
No Nama Status Jenis Usia Pendidik Pekerja- Pengha-
Keluarga Kelamin -an an silan
1 Sukma Ayah L 42 SD Pedagang Rp2.000
tahun sayur .000
2 Alinah Ibu P 40 SD IRT
tahun
3 Siti Anak P 27 SMP -
Fauziah tahun
4 Suryadi Anak L 24 SMP -
tahun
5 Aliman Anak L 21 SMP -
tahun
6 Andi Anak L 15 SD -
tahun

Keluarga Tn. Sukma bertempat tinggal di Kampung Bojong, RT 001 RW 001,


Kelurahan Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten. Tn. Sukma berusia 42 tahun dan bekerja sebagai pedagang sayur di Pasar
Jakarta 3 kali dalam seminggu. Penghasilan Tn. Sukma berkisar Rp2.000.000 per
bulan. Pendapatan Tn. Sukma digunakan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.
Ny. Alinah berusia 40 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasangan suami
istri ini memiliki 4 orang anak. Pendidikan Tn. Sukma dan Ny. Alinah SD.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Sukma tinggal di rumah milik sendiri dengan luas bangunan 8x4
m2. Rumah ini beralaskan semen dan beratapkan genting, memiliki 2 kamar tidur,
1 ruang tamu, 1 ruang tengah, dan 1 kamar mandi. Terdapat tiga buah jendela di
bagian depan rumah yang dapat dibuka. Ventilasi udara terdapat di bagian depan
rumah dan kamar tidur. Terdapat 1 buah lampu di setiap kamar tidur, ruang tamu
dan ruang tengah. Keluarga ini mendapatkan sumber air dari sumur. Tidak ada
jamban sendiri di dalam rumah, sehingga jika perlu BAK atau BAB keluarga ini
pergi ke jamban di kali.
b. Lingkungan
Rumah Tn. Sukma pada bagian depan rumah berbatasan dengan jalan, bagian
samping kanan dan belakang berbatasan dengan rumah warga, sedangkan bagian
samping kiri berbatasan dengan warung kecil.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Sukma biasa makan tiga kali dalam sehari, yaitu pagi, siang dan
sore. Keluarga ini sering memasak sendiri untuk makan sehari-hari. Menu
makannya adalah nasi dan lauk. Menu lauknya cukup beragam, yaitu ikan, ikan
asin, tempe, tahu dan sayur-sayuran. Ayam dan daging jarang, hanya pada saat
tertentu seperti saat lebaran. Keluarga ini jarang mengonsumsi buah.

35
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak
Ny. Alinah hamil sebanyak 4 kali dan anak hidup 4 orang. Anak pertama berusia
27 tahun, anak kedua berusia 24 tahun, anak ketiga berusia 21 tahun dan anak
keempat berusia 15 tahun. Ny. Alinah kontrol kehamilan di Posyandu. Semua
anak di keluarga Tn. Sukma ditolong persalinannya oleh dukun beranak dan
mendapatkan asi ekslusif sampai berusia 6 bulan, dan selanjutnya diberi ASI dan
bubur nasi hingga 2 tahun. Anak-anak di keluarga Tn. Sukma mendapatkan
imunisasi dari Posyandu. Ny. Alinah menggunakan alat kontrasepsi berupa implan
3 tahun.
e. Kebiasaan Berobat
Keluarga Tn. Sukma berobat ke Puskesmas jika sakit karena biaya ditanggung
oleh BPJS. Semua anggota keluarga Tn. Sukma memiliki kartu BPJS.
f. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Sukma tidak memiliki riwayat penyakit keluarga turunan, hanya saja
ibu Tn. Tapsin dulu memiliki penyakit hipertensi.
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Tn. Sukma dan semua anak laki-lakinya memiliki kebiasaan merokok. Dalam
sehari bisa habis 1 bungkus rokok. Keluarga Tn. Sukma tidak memiliki kebiasaan
berolahraga rutin. Keluarga Tn. Sukma memiliki kebiasaan mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan, juga setelah BAB. Kebersihan rumah biasanya rajin
disapu dan dibersihkan oleh Ny. Alinah. Keluarga Tn. Sukma memiliki kebiasaan
mandi 2 kali dalam sehari dan sikat gigi 2 kali dalam sehari.

Tabel 1.11 Faktor Internal Keluarga Tn. Sukma


No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Sukma dan anak laki-lakinya
biasa merokok 1 bungkus/hari
2 Olah raga Keluarga Tn. Sukma jarang
berolahraga
3 Pola Makan Ny. Alinah memasak sendiri untuk
makan sehari-hari di keluarga Tn.
Sukma. Menunya adalah nasi dengan
lauk ikan, tempe, tahu dan sayuran.
Makan besar 3x dalam sehari.
4 Pola Pencarian Pengobatan Puskesmas
5 Menabung Keluarga Tn. Sukma memiliki
tabungan untuk kesehatan dan
pendidikan anak.
6 Aktivitas Sehari-hari 1. Tn. Sukma bekerja sebagai
pedagang sayur di Pasar

36
Jakarta 3x dalam seminggu,
jika tidak sedang bekerja Tn.
Sukma beristirahat di rumah
2. Ny. Alinah bekerja sebagai ibu
rumah tangga
7 Alat Kontrasepsi Ny. Alinah menggunakan alat
kontrasepsi implan 3 tahun.

Tabel 1.12 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sukma


No Kriteria Permasalahan
1 Luas Bangunan Luas rumah 8x4 m2
2 Ruangan dalam rumah Ruang tamu berukuran 3x2 m2, ruang
tengah berukuran 2x1 m2, kamar tidur
masing-masing 2x1 m2, dan kamar
mandi 1x1 m2.
3 Jamban Keluarga Tn. Sukma tidak memiliki
jamban sendiri di dalam rumah.
4 Ventilasi Terdapat ventilasi udara di ruang tamu,
ruang tengah dan kamar tidur. Jendela
dapat dibuka.
5 Pencahayaan Terdapat 1 lampu masing-masing di
kamar tidur, ruang tamu dan ruang
tengah.
6 Sumber Air Sumur
7 Saluran pembuangan limbah Saluran pembuangan limbah ke kali.
8 Tempat pembuangan sampah Tidak ada tempat sampah sendiri di
dalam rumah. Sampah dibuang ke kali
atau ditumpuk di seberang rumah
kemudian dibakar.
9 Lingkungan sekitar rumah Depan rumah dibatasi oleh jalan.
Samping kanan dan belakang rumah
dibatasi oleh rumah warga, samping
kiri dibatasi oleh warung kecil.

Kamar Ruang Kamar Kamar


tengah tidur tidur
mandi

Ruang
tamu 37
Dapur
Gambar 1.5 Denah Rumah Keluarga Tn. Sukma

3. Keluarga Tn. Jaya Rahmat


Keluarga Ny. Nurlena tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 kepala keluarga,
yaitu keluarga Ny. Nurlena yang sedang mengandung anak kedua beserta
suaminya, Tn. Jaya Rahmat, dengan anak pertama, An. Azzam berusia 3 tahun.

Tabel 1.13 Data Anggota Keluarga


No Nama Status Jenis Usia Pendidik Pekerja Penghasilan
Keluarga Kelamin -an -an
1. Tn. Bapak L 30 S1 Guru Rp
Jaya Honore 3.600.000,
Rahmat r dan -/bulan
Montir
2. Ny. Ibu P 23 SMA Ibu -
Nurlena Rumah
Tangga
3. An. Anak ke- L 3 Belum Tidak Tidak
Azzam 1 Bersekol bekerja berpengha-
ah silan

Keluarga Ny. Nurlena bertempat tinggal di Desa Pasir Ampo RT 01/RW 01,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Ny. Nurlena berusia
23 tahun dan tidak bekerja. Suaminya, Tn. Jaya Rahmat, bekerja sebagai seorang
guru honorer dan sebagai montir dengan rata-rata penghasilan per bulan Rp
3.600.000. Tn. Jaya Rahmat dan Ny. Nurlena memiliki 1 anak berusia 3 tahun dan
Ny. Nurlena sedang mengandung anak kedua dengan usia kandungan 6 bulan.
Penghasilan dari bulanan suami Ny. Nurlena mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Ny. Nurlena tinggal di perumahan yang jarang penduduk. Rumah milik
sendiri, dengan ukuran bangunan 6 m x 8 m dan luas bangunan 48 m2. Di dalam
rumah terdapat 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 ruang tamu.

38
Bangunan rumah tidak bertingkat, lantai rumah sebagian keramik dan sebagian
semen. Atap terbuat dari genteng dengan triplex, di dalam rumah terdapat plafon
terbuat dari gipsum. Terdapat 1 jendela di depan rumah yang jarang dibuka dan 1
jendela di samping ruang tamu dan samping kamar yang tidak pernah dibuka.
Ventilasi terdapat di depan rumah sebanyak 2 buah, permanen terbuka. Luas
masing-masing kamar tidur kurang lebih 3x2 m, pencahayaannya kurang karena
jendela tidak bisa dibuka. Di bagian depan rumah terdapat ruang tamu berukuran
3x3 m, dan dapur dengan luas 3x4 meter. Di bagian depan rumah terdapat warung
berukuran kurang lebih 3x5 m dan kamar mandi di dalam rumah ukuran 3x1 m.
Air untuk MCK didapat dari sumur, dan sifat airnya seringkali keruh, berwarna
kekuningan, serta bau. Pembuangan limbah cair rumah tangga langsung ke sungai
yang berjarak 10 meter dari rumah. Tiap ruangan kurang mendapat sinar matahari.
Terdapat 1 buah lampu dengan daya 14 watt di tiap ruangan.
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Ny. Nurlena terletak di pemukiman yang cukup padat penduduk. Dibagian
depan rumah berbatasan langsung dengan sawah, bagian belakang berbatasan
dengan rumah warga, bagian kanan dan kiri juga berbatasan dengan rumah warga.
Tempat pembuangan sampah di kebun warga didekat rumahnya.
c. Pola Makan
Keluarga Ny. Nurlena biasa makan dua kali sehari. Menu makannya adalah nasi
dan lauk. Lauknya biasanya adalah ikan, ayam, atau tahu tempe. Keluarga ini
mengkonsumi sayuran hampir setiap hari. Keluarga ini jarang mengkonsumsi
buah.
d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Ny. Nurlena hamil sebanyak dua kali. Anak pertama lahir ditolong oleh bidan
dengan usia kehamilan 9 bulan, seorang anak laki-laki sekarang berusia 3 tahun
dengan berat lahir 2900 gram.. Anak kedua masih berada dalam kandungan
dengan usia kehamilan 6 bulan. Rencana saat melahirkan ditolong oleh bidan.
Anak dari keluarga Ny. Nurlena menyusu ASI ekslusif dan berhenti menyusu saat
usia 6 bulan.

e. Kebiasaan Berobat
Ketika sakit, keluarga Ny. Nurlena biasa berobat di puskesmas. Alasan utamanya
selalu berobat di puskesmas karena keluarga Ny. Nurlena merasa lebih tepat dan
yakin bila berobat pada tenaga kesehatan.
f. Riwayat Penyakit
Ny. Nurlena memiliki riwayat alergi kulit dan maag, dirasakan sejak kecil. Alergi
muncul saat kulit Ny. Nurlena memakai plester coklat untuk luka, timbul
kemerahan, gatal dan membengkak pada kulit. Bila gejala timbul, Ny. Nurlena ke

39
puskesmas terdekat atau ke saudaranya yang juga seorang tenaga kesehatan dan
meminta obat untuk alerginya. Ny. Nurlena juga mengatakan bila terlambat
makan perutnya terasa perih tetapi itu jarang terjadi. Ia juga mengatakan ibunya
mengalami gejala yang serupa. Anak keluarga Ny. Nurlena sering terkena batuk-
pilek.
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-Hari
Dikeluarga ini suami Ny. Nurlena memiliki kebiasaan merokok. Keluarga ini
tidak memiliki kebiasana berolahraga rutin. Aktifitas fisik yang biasa dilakukan
hanya terkait pekerjaan saja, seperti mencuci.

Tabel 1.14 Faktor Internal Keluarga Tn. Jaya Rahmat


No
Faktor Internal Permasalahan
.
1. Kebiasaan merokok Suami Ny. Nurlena merokok 1 bungkus/hari.
Keluarga Ny. Nurlena jarang berolahraga setiap
2. Olahraga
harinya. Hanya melakukan kegiatan sehari-hari.
Keluarga Ny. Nurlena umumnya makan 2 kali
sehari, menu makanan antara lain nasi, sayur,
3. Pola makan
tahu, tempe, ikan, serta ayam. Keluarga jarang
makan daging.
Keluarga Ny. Nurlena berobat ke Puskesmas
Pola Pencarian
4. Kresek apabila sakit. Seluruh anggota keluarga
Pengobatan
terdaftar BPJS Kesehatan.

Tabel 1.15 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Jaya Rahmat


No
Faktor Eksternal Permasalahan
.
1. Luas bangunan Luas bangunan 48 m2
Ruang tamu berukuran 3x3 meter, 1 kamar tidur
dengan ukuran 3x2m, kamar mandi dalam
2. Ruangan dalam rumah
rumah ukuran 3x1 m, dan dapur ukuran 3x4 m,
serta warung berukuran 3x5 m.
Keluarga Ny. Nurlena memiliki jamban di dalam
3. Jamban
rumah, limbah cair langsung dibuang ke sungai.
4. Jendela dan Ventilasi Terdapat jendela dan ventilasi terbuka permanen
sebanyak 1 buah di ruang tamu, dan 1 jendela

40
serta ventilasi di kamar.
5. MCK MCK dilakukan di dalam rumah
Setiap ruangan memiliki 1 lampu daya 14 watt.
6. Pencahayaan
Sinar matahari tidak masuk ke tiap ruangan.
Air didapatkan dari sumur pribadi. Air bersifat
7. Sumber air
keruh, berwarna kekuningan dan berbau.
Saluran pembuangan Limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke
8.
limbah cair sungai
Keluarga Ny. Nurlena tidak memiliki tempat
Tempat pembuangan pembuangan sampah. Sampah dibuang di pinggir
9.
sampah sungai dan dibakar apabila sudah menumpuk
tinggi.
Sebelah kanan dan kiri rumah Ny. Nurlena
berbatasan dengan rumah orangtua Ny. Rumiyati
serta anak ke-2 Tn. Sudin. Dinding ketiga rumah
Lingkungan sekitar
10. tidak saling menempel. Bagian belakang rumah
rumah
Tn. Sudin berbatasan dengan tanah kosong dan
sawah, sementara bagian depan bebatasan
dengan jalan serta sungai.

Gambar 1.6 Denah Rumah Keluarga Tn. Jaya Rahmat

4. Keluarga Tn. Nahudin


Keluarga binaan Tn. Nahudin terdiri dari 3 anggota keluarga, yaitu Tn. Nahudin
sebagai kepala keluarga, Istrinya bernama Ny. Nurafifah, dan anaknya bernama
Dela Amelia, serta ibu mertua Ny. Sursiah.
Tabel. 1.16 Data dasar Keluarga Tn. Nahudin

41
No Nama Status Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Kelamin (tahun terakhir
(L/P) )

1 Tn. Bapak L 37 SD Pekerja


Nahudin Pabrik
2 Ny. Ibu P 33 SMP Ibu
Nurafifah Rumah
Tangga

3 Dela Anak P 14 SD Pelajar


Amelia
4 Ny. Sursiah Mertua P 70 - -

Keluarga Tn. Nahudin bertempat tinggal di kampung Bojong Koper, RT 01./RW


01, Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Tn. Nahudin berusia 37 tahun, bekerja sebagai pekerja pabrik di daerah Kresek
dengan penghasilan berkisar Rp. 1.200.000 perbulan. Pendapatan Tn. Nahudin
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli
makanan, membayar listrik, pengobatan, kebutuhan rumah, biaya sekolah anak
dan lain-lain. Istrinya, Ny. Nurafifah berusia 33 tahun, bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Pendidikan terakhir Tn. Nahudin adalah SD dan Ny. Nurafifah SMP, Tn.
Nahudin memiliki satu orang anak yang bernama Dela Amelia berusia 14 tahun
yang masih duduk di kelas 2 SMP.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Nahudin tinggal di perumahan jarang penduduk. Rumah milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 40 m2 dan luas bangunan berukuran 4 m x 5 m,
bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan sebagian ruangan keramik
dan ruang dapur masih tanah. Beratapkan genteng tanpa langit-langit, dan
dindingnya terbuat dari batako di sebagian dan sebagian lainnya terbuat dari
triplek kayu. Ventilasi yang ada berasal dari atas jendela depan 30 x 10 cm dan di
kamar tidur 30 x 15 cm. Jendela yang berada di samping pintu depan 100 cm x 40
cm dan memberikan jalan untuk cahaya tetapi tidak bias dibuka karena hanya
berupa kaca sehingga udara tidak bias masuk ke rumah lewat jendela depan.
Terdapat jendela di kamar tidur dengan ukuran 30 cm x 30 cm sehingga hanya
bisa sedikit dimasuki cahaya matahari. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu
sekaligus ruang keluarga dan berukuran 4 x 3 m, satu kamar tidur yang berukuran
2 x 2 m. Satu kamar digunakan oleh Tn. Nahudin bersama Ny. Nurafifak dan
anaknya Dela Amelia sering tidur di rumah bibinya yang tingga bersebelahan
dengannya. Selain itu terdapat satu ruang dapur yang berukuran 4 x 1 m.
pencahayaan di rumah ini 2 buah lampu di dalam rumah, berwarna putih. Dan

42
terdapat satu buah lampu di teras rumah, berwarna putih. Keluarga ini tidak
memiliki kamar mandi dan jamban di dalam rumah. Keluarga ini mandi di kamar
mandi milik saudaranya di sebelah rumah. Jarak kamar mandi dan rumah keluaga
ini sekitar 2 m. Apabila buang air besar keluarga ini menggunakan jamban
miliknya di belakang rumah mereka dengan jarak sekitar 3 m.
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Nahudin terletak di pemukiman yang jarang penduduk. Rumah Tn.
Ahmad Suaeb tidak berada di pinggir jalan utama. Di samping kiri dan kanan
terdapat rumah tetangganya. Di depan dan belakang rumahnya terdapat sawah
yang luas. Terdapat selokan di belakang rumah yang mengarah ke sawah.
Pembuangan sampah di belakang rumah pada lubang-lubang tanah dan kadang
dibakar. Setelah BAB dan membuang sampah anggota keluarga selalu mencuci
tangan.

c. Pola Makan
Keluarga Tn. Nahudin memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Istri Tn.
Nahudin memasak masakan sendiri dengan menu seadanya, contoh menu yang
disajikan sehari- hari adalah nasi, telur, tahu, tempe, sayuran dan terkadang
menggunakan ayam dan ikan. Ny. Nurafifah memasak satu kali sehari untuk
makan pagi, siang dan makan malam untuk semua anggota keluarga. Sebelum dan
sesudah makan keluarga Tn. Nahudin selalu mencuci tangan.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak
Anak Ny. Nurafifah lahir normal dengan bantuan dukun dan bidan. Ny. Nurafifah
tidak ingat berat badan lahir anaknya. Sejak lahir anak Tn. Nahudin mendapatkan
imunisasi, diberikan ASI dan air tajin dan mendapatkan pendamping ASI sejak
usia 6 bulan.
e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit ringan, keluarga ini biasanya memilih
berobat dengan membeli obat warung dulu, bila tidak ada perbaikan dan sakit
dirasa cukup berat baru berobat ke Posyandu dekat rumahnya atau ke Puskesmas.
f. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Nahudin jarang mengeluhkan sakit. Sakit dalam 6 bulan terakhir
yang terdapat pada keluarga Tn. Nahudin adalah sakit bagian lengan yang dialami
oleh Ny. Sursiah, ibu mertua dari Tn. Nahudin. Sakit ini diobati oleh dokter di
puskesmas dengan disuntikkan obat dan biaya 44.000 rupiah. Ny. Sursiah juga
memiliki hipertensi dan katarak serta gangguan pendengaran sejak 3 tahun
terakhir, namun belum mencari pengobatan untuk keluhan tersebut. Di keluarga
tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti diabetes, penyakit jantung,
dan asma, dan alergi.

43
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-Hari
Tn. Nahudin merupakan perokok aktif. Dua hari menghabiskan 1 bungkus rokok,
biasanya merokok di tempat kerja dan di rumah setelah makan malam. Keluarga
Tn. Nahudin mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tn. Nahudin
mengatakan tidak ada kebiasaan berolahraga. Ny. Nurafifah selalu memasak untuk
makan keluarga Ny. Nurafifah dan keluarganya memiliki pola makan yang teratur,
tiga kali dalam sehari. Apabila sakit, keluarga Tn. Nahudin lebih memilih untuk
membeli obat ke warung, jika tidak membaik baru membawa berobat ke
puskesmas/posyandu. Tn. Nahudin dan Ny. Nurafifah tidak memiliki kebiasaan
menabung.

Tabel 1.17 Faktor Internal Keluarga Tn. Nahudin


No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Tn. Nahudin merokok 1/2 bungkus perhari
Merokok
2 Olah raga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan
berolahraga.
3 Pola Makan Ny. Nurafifah memasak makanan sendiri dengan
mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, dan terkadang
ikan, ayam, dan mengonsumsi sayursayuran.
4 Pola Pencarian Apabila sakit, mereka berobat dengan menggunakan
Pengobatan obat warung serta melakukan pengobatan di
puskesmas atau posyandu terdekat dari rumah jika
keadaan tidak membaik.
5 Menabung Tidak pernah menabung karena penghasilan ynag
pas-pasan.
6 Aktivitas sehari- a. Tn. Nahudin bekerja sebagai buruh pabrik, bekerja
hari jam 6 sampai jam 3, berangkat dari rumah jam 5
pagi dan sampai rumah setelah kerja jam 4 sore.
b. Ny. Nurafifah bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan membantu menambah penghasilan keluarga
dengan membuka warung kecil di teras rumah.
c. An. Dela Amelia sebagai pelajar SMP
6 Alat kontrasepsi Ny. Nurafifah tidak menggunakan kontrasepsi.

Tabel 1.18 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Nahudin


No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 4 m x 5 m

44
2. Ruangan dalam Di dalam rumah terdapat satu kamar tidur
rumah dengan ukuran sekitar 2 m x 2 m yang
dipisahkan hanya oleh triplek kayu. Untuk
ruang keluarga berukuran 4 m x 3 m. Dapur Tn.
Nahudin berukuran sekitar 4 m x 1 m.
3. Jamban Keluarga Tn. Nahudin tidak memiliki jamban di
rumahnya.
4. Ventilasi Terdapat ventilasi yang berasal dari atas jendela
depan 30 x 10 cm dan di kamar tidur 30 x 15
cm.
5. Pencahayaan Terdapat 1 lampu pada ruang keluarga
Terdapat 1 lampu pada kamar tidur
Terdapat 1 lampu pada dapur
Terdapat 1 lampu pada teras
6 MCK Memiliki MCK di luar rumah.
6. Sumber Air Sumber air keluarga Tn. Nahudin berasal dari
pompa sanyo milik tetangga (keluarga kakak
Ny. Nurafifah), air berwarna kuning keruh dan
agak berminyak hanya digunakan untuk
mencuci piring dan mencuci baju. Untuk
minum, keluarga Tn. Nahudin membeli air
minum isi ulang yang dibeli. Untuk mandi,
BAK, dan BAB keluarga Tn. Nahudin
melakukan di rumah tetangga, atau di jamban
milik sendiri yang berlokasi di belakang rumah.
8. Saluran pembuangan Tidak terdapat saluran pembuangan limbah, air
limbah limbah dialirkan ke selokan belakang rumah
yang mengarah ke sawah.
9. Tempat pembuangan Sampah rumah tangga dikumpulkan di belakang
sampah rumah, kadang hanya dikumpulkan di tanah
yang berlubang atau dibakar
10. Lingkungan sekitar Di bagian belakang rumah terdapat halaman
rumah yang digunakan untuk menumpuk sampah
rumah tangga serta tidak terdapat selokan yang
layak untuk pembuangan limbah. Sebelah kiri
dan kanan rumah bersebelahan dengan rumah
penduduk lainnya.

45
Gambar 1.7 Denah Rumah Keluarga Tn. Nahudin

5. Keluarga Tn. Sukemi


Keluarga binaan Tn. Sukemi terdiri atas 4 anggota keluarga, yaitu Tn sukemi
sebagai kepala keluarga, Ny. Kastunah sebagai Isteri serta Ny. Eni dan Ny.
Nuryanah sebagai anak.

46
Tabel. 1.19 Data dasar Keluarga Tn. Sukemi

No Nama Status Jenis Usia Pendidik Pekerja Penghasil-


Keluarga Kelamin -an -an an
1. Tn. Suami Laki-laki 61 th SD Petan 500.000
Sukem i 1000.000/
i bulan
2. Ny. Istri Perempua 52 Th Tidak Ibu -
Kastun n bersekol rumah
ah ah tangga

3. Ny. Anak Perempua 24 th SMP - -


Eni n
4 Ny. Anak Perempua 22 th SMP - -
Nurya n
nah

Keluarga Tn. Sukemi bertempat tinggal di kampung Bojong Koper, Desa Pasir
Ampo RT 01/RW 01, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Tn. Sukemi
berusia 61 Tahun, bekerja sebagai petani di daerah Tegal Angus dengan
penghasilan tidak tentu, tergantung dengan panennya padi. Kira-kira 500.000-
1000.000/ bulan. Pendapatan Tn. Sukemi dipakai untuk kehidupan sehari-hari,
seperti membeli makanan, membayar listrik, air, pengobatan dan kehidupan
sehari-hari lainya. Tn. Sukemi mempunyai istri bernama Ny. Katsunah dan
berumur 52 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai dua anak
yaitu Ny. Eni dan Ny. Nuryanah.
a. Bangunan tempat tinggal
Keluarga Tn. Sukemi tinggal disebuah bangunan rumah berukuran 9 x 6 m.
Ventilasi di rumah tersebut sangat kurang baik karena hanya terdapat sebuah
ventilasi yang terletak diatas pintu masuk rumah, beberapa kamar dan cahaya
matahari hanya dapat masuk lewat ventilasi tersebut. Pada ruang pertama terdapat
TV, rak, lemari, kipas angina. Ruangan tersebut digunakan sebagai ruang
keluarga. Ruangan di depan Ruang tamu adalah kamar utama, lalu terdapat 2
kamar lagi dibagian belakang. Serta dibagian paling belakang terdapat dapur dn
kamar mandi. Di dalam kamar terdiri dari lemari, tempat tidur, karpet dan kamar
tidur dipasang kelambu, tidak semua kamar terdapat jendela, dan pencahayaan
dari lampunya kurang terang. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 daun pintu
di dapur. Tidak seluruh ruang di rumah ini teralasi dengan lantai ubin, hanya di
bagian ruang tamu, sedagkan kamar dan dapur teralasi tanah. Dinding rumah
terbuat dari bata merah, kemudian atap rumah terbuat dari seng dan atap-atap
menggunakan plastik. Keluarga Tn.Sukemi menggunakan air sumur dari masjid
sebagai sumber air untuk keperluan mandi dan mencuci. Rumah Tn. Sukemi
mempunyai kamar mandi yang berisi bak dan jamban. Dapur terdiri dari kompor

47
gas dan rak-rak untuk piring dan gelas dengan pencahayaan yang kurang serta
tidak terdapat ventilasi. Sedangkan untuk memasak dan minum menggunakan air
gallon isi ulang.Keluarga Tn.Sukemi mengaku selalu mencuci tangan setelah
melakukan aktivitas dan sebelum makan.
b. Lingkungan pemukiman
Rumah Tn.Sukemi terletak di pemukiman yang tidak padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, di samping kiri terdapat rumah lainnya yang hanya
berbataskan tembok. Terdapat beberapa kandang ayam yang terbuat dari bambu
dan tidak terawat kebersihannya. Binatang peliharaan tersebut berkeliaran di
sekitar rumah dan sering kali masuk kedalam teras rumah. Terdapat tempat
pembuangan sampah di seberang rumah dengan jarak 1,5m dan terdapat sebuah
tempat penampungan sampah bagi warga yang terletak di lahan kosong di
seberang rumah. Sampah tersebut dibakar jika telah menumpuk yang
menimbulkan asap ke sekitar rumah.
c. Pola makan
Ny.Katsunah memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak
makanan dengan sayur-sayuran menu seperti bayam dan kangkung. Ny. Katsunah
mengaku sering mengkonsumsi temped an tahu. Sehari-harinya mereka makan
besar 2 kali. Mereka juga mengatakan bahwa mereka mencuci tangannya
sebelum dan sesudah makan.
d. Riwayat obstetrik dan pola asuh anak
Anak Tn.Sukemi lahir di dukun desa di daerah kresek. Setiap kehamilan,
Ny.Sukemi mengaku tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke bidan atau
petugas kesehatan lainnya. Untuk imunisasi, Ny. Katsunah tidak pernah membawa
anaknya untuk imunisasi di Posyandu. Ny.Katsunah mengaku anaknya diberikan
ASI eksklusif sampai usia anak usia 1 tahun 6 bulan, kemudian setelah itu
anaknya diberikan makanan tambahan selain ASI. Kemudian sampai saat ini Ny.
Katsunah tidak pernah memakaia KB
e. Kebiasaan berobat
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn. Sukemi berobat ke Puskesmas Kresek untuk
berobat jika terdapat salah satu anggota keluarganya yang sakit. Gangguan
kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk, pilek, dan
nyeri bagaian otot.

f. Perilaku dan aktivitas sehari-hari


Tn. Sukemi, memiliki kebiasaan merokok, dalam satu hari mampu menghabiskan
sebungkus rokok dan sering merokok di dalam rumah. Keluarga Tn.Sukemi
mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor. Tn.
Sukemi beserta istri dan anak tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Tn. Sukemi

48
beserta keluarga memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari dan sikat gigi setiap
kali mandi. Dan juga Ny. Katsunah mengaku membersihkan rumahnya setiap hari.
Tabel 1.20 Faktor Internal Keluarga Tn. Sukemi
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn.Sukemi menghabiskan sebungkus rokok setiap
harinya
2 Olah raga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan
berolahraga
3 Pola Makan Ny.Katsunah memasak makanan sendiri untuk
keluarganya. Ia sering memasak makanan dengan
menu seperti bayam, kangkung, ayam, tahu dan
tempe. Sehari-harinya mereka makan besar 2 kali.
4 Pola Pencarian Menurut Ny.Sukemi, mereka segera membawa
Pengobatan berobat ke puskesmas jika salah satu anggota
keluarganya ada yang sakit.
5 Menabung Mereka tidak pernah menabung karena merasa pas-
pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6 Aktivitas sehari-hari a. Bapak bekerja sebagai petani, bekerja setiap hari
dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore.
b. Ibu sebagai ibu rumah tangga.
c. Anak tidak bersekolah lagi.
7 Alat kontrasepsi Di keluarga Tn. Sukemi tidak menggunakan KB.

49
Tabel 1.21 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sukemi
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 9x6 m
2. Ruangan dalam rumah Bagian depan terdiri dari kamar tidur dan ruang
tamu dengan luas masing-masing 3x3 m,
bagian tengah terdiri dari dua kamar dengan
luas masing-masing 3x3 m dan bagian
belakang terdiri dari dapur yaitu 3x4 m dan
kamar mandi 3x2 m

3. Jamban Keluarga Tn. Sukemi memiliki jamban dengan


jenis leher angsa di rumahnya.
4. Ventilasi Terdapat sebuah ventilasi udara yang terletak
pada atas pintu masuk rumah.
5. Pencahayaan Terdapat 1 lampu pencahayaan setiap ruangan
yang tidak terang pada rumah Tn. Sukemi
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Ismawan
menggunakan air sumur yang digunakan untuk
mandi dan mencuci baju, serta membeli air
galon isi ulang untuk kebutuhan air minum dan
memasak sehari-hari.
7. Saluran pembuangan Tidak terdapat saluran pembuangan limbah.
limbah
8. Tempat pembuangan Keluarga Sukemi tidak memiliki tempat
sampah pembuangan sampah didepan rumahnya dan
membuang sampahnya di lahan kosong di
sekitar rumahnya
9. Lingkungan sekitar Di samping kiri rumah terdapat rumah tetangga
rumah yang hanya dibatasi oleh sebuah tembok.
Terdapat banyak kandang binatang peliharaan
yang kurang terawat kebersihannya dan
terletak berdekatan dengan jemuran warga.
Warga membakar sampahnya yang
menimbulkan asap kelingkungan sekitar
rumahnya.

50
Gambar 1.8 Denah Rumah Keluarga Tn. Sukemi

1.4. Penentuan Area Masalah


1.4.1. Penjabaran Area Masalah Keluarga Binaan
Keluarga Tn. Sudin
Medis Non Medis
a. Tinea Versicolor a. Penerangan alami di dalam rumah tidak cukup
suspek Lepra b. Kebiasaan membakar sampah
h. Gastritis j. Kebiasaan merokok
i. Bronchitis kronik k. Tidak mengetahui mengenai penyakit kusta
l. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari yang
tercemar
Keluarga Tn. Sukma
Medis Non Medis
a. Gastritis a. Tidak memiliki jamban sendiri
b. Tinea Pedis b. Sering membuang sampah ke kali dan membakar
sampah
c. Tidak mengetahui cara mencegah penyakit batuk
pilek, diare, gatal-gatal
d. Kebiasaan merokok
e. Ventilasi yang kurang di dalam rumah
f. Tidak memiliki kebiasaan olahraga rutin

Keluarga Tn. Jaya Rahmat


Medis Non Medis
a. ISPA a. Kebiasaan Merokok

51
b. Alergi b. Kebiasaan membakar sampah
c. Gastritis c. Pencahayaan yang kurang.
Keluarga Tn. Nahudin
Medis Non Medis
a. Hipertensi a. Kebiasaan merokok dalam keluarga
b. Katarak b. Pengetahuan tentang rumah sehat
c. Pertukaran udara di rumah keluarga binaan
d. Kesadaran untuk berobat ke pelayanan
kesehatan
e. Ketersediaan kamar mandi dan jamban
f. Kelayakan ruangan dalam rumah
g. Pembuangan limbah cair rumah tangga ke
sawah
h. Pembuangan sampah
Keluarga Tn. Sukemi
Medis Non Medis
a. Gastritis a. Jamban yang tidak sehat
b. Rematik b. Kebiasaan membuang sampah ke kali
c. Area tempat tinggal yang tidak layak
d. Kebiasaan merokok
e. Pembuangan sampah tidak ada
f. Pendidikan yang rendah

1.4.2. Usulan Area Masalah Keluarga Binaan


Dari beberapa rumusan masalah keluarga binaan yang didapat, 5 masalah terbesar
yang menjadi usulan untuk diangkat antara lain:
1. Perilaku merokok
2. Pengetahuan mengenai kusta
3. Pengetahuan mengenai antisipasi banjir
4. Perilaku pengolahan sampah yang salah
5. Perilaku membuang limbah cair rumah tangga ke sawah

1.4.3. Penentuan Area Masalah Keluarga Binaan


Data hasil pre-survei dikumpulkan dan didiskusikan untuk memilih satu prioritas
area masalah. Cara penentuan prioritas area masalah pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik Delphi. Kelima usulan area masalah keluarga binaan
dijabarkan di depan anggota kelompok dan kemudian dilakukan voting untuk
menentukan prioritas. Berdasarkan hasil diskusi, dipilih area masalah
Pengetahuan tentang Penyakit Kusta pada Keluarga Binaan Kampung
Bojong Koper, Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.

52
1.4.4. Alasan Pemilihan Area Masalah
Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2016 menargetkan Indonesia
eliminasi Kusta tahun 2019. Target eliminasi kusta yang dimaksud adalah angka
prevalensi kusta nasional < 1/10.000.
Data Puskesmas Kresek tahun 2016 mencatat 21 kasus kusta baru dan lama,
dengan angka prevalensi 3,28/10.000, sementara tahun 2016 dan 2014 berturut-
turut tercatat 17 dan 15 kasus. Menimbang tingginya kesenjangan antara
prevalensi kusta di Kecamatan Kresek dengan target prevalensi nasional, dan
rendahnya pengetahuan masyarakat Kec. Bojong Koper Desa Pasir Ampo
Kecamatan Kresek mengenai kusta, maka kami mengangkat masalah pengetahuan
kusta dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan warga mengenai penyakit
kusta.

53

Anda mungkin juga menyukai