Anda di halaman 1dari 7

Evidence Based Medicine

Critical Appraisal

A Study to Compare the Efficacy and Safety of Intravenous Iron Sucrose


and Intramuscular Iron Sorbitol Therapy for Anemia During Pregnancy

Disusun oleh :

Amanda Azizha Hakim 1102010016

Kelompok 2

Pembimbing :

Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2017
EBM

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE

Skenario

Pasien G2P1A0 hamil 29 minggu datang ke Puskesmas Gambir untuk kontrol kehamilan
trimester ke III. Pasien mengeluh sering merasa pusing dan mudah lelah. Os juga merasakan
badan terkadang terasa sakit dan sering ingin BAK. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi
sayur - sayuran karena pasien kurang menyukai sayuran. Pasien juga mengaku lebih
menyukai makan buah-buahan. Selama kehamilan pasien rutin kontrol di bidan Puskesmas
Gambir. Keluhan mules mules yang sering dan kuat belum dirasakan pasien. Pasien
khawatir mengenai kesehatan pasien dan anaknya. Pasien merasa sakit yang diderita saat ini
tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb pasien dibawah normal. Lalu pasien didiagnosa Anemia oleh petugas
kesehatan di Puskesmas.

Pertanyaan (foreground question)


Bagaimana efektivitas Intravenous Iron Sucrose dalam mengatasi anemia dalam kehamilan
dibanding Intramuscular Iron Sorbitol?

PICO
Population : Wanita hamil 33 tahun dengan anemia
Intervention : Intravenous Iron Sucrose
Comparison : Intramuscular Iron Sorbitol
Outcomes :Terapi dengan Intraveous Iron Sucrose lebih efektif dibandingkan dengan
Intramuscular Iron Sorbitol dalam mengatasi anemia dalam kehamilan
Pencarian bukti ilmiah
Alamat website : http:// web.ebscohost.com
Kata kunci : Intravenous Iron AND Intramuscular Iron AND Anemia in Pregnancy
Limitasi : 2012 2017
Hasil Pencarian : 14

Dipilih artikel berjudul


A Study to Compare the Efficacy and Safety of Intravenous Iron Sucrose and Intramuscular
Iron Sorbitol Therapy for Anemia During Pregnancy

1
REVIEW JURNAL
ABSTRACT

Aims and Objectives To compare the efficacy, safety, and rate of response of intravenous iron
sucrose and intramuscular iron sorbitol therapy for anemia during pregnancy. Material and
Methods 100 antenatal cases of gestational age 1432 weeks were included in this
prospective study. Cases were randomly divided into two groups. Group A, having 50 cases
received intravenous iron sucrose, and 50 cases in Group B received intramuscular iron
sorbitol. Response to therapy in both groups was studied and compared. Results The mean
pretherapy hemoglobin in group A was 6.49 gm/dl and in group B was 6.48 gm/dl. The rise in
hemoglobin after 4 weeks of starting therapy was 3.52 gm/dl in group A and 2.33 gm/dl in
group B. The difference was statistically significant (P\0.01). The mean time taken to achieve
target hemoglobin (C11 gm/dl) was 6.37 weeks in group A and 9.04 weeks in group B. In
group A, 8 % (four) cases had grade I adverse effects. In group B, 24 %(12) cases had grade I
adverse effects. The difference was statistically significant (P = 0.027). In both the groups, no
case discontinued the therapy.

Conclusion : Intravenous iron sucrose is safe, convenient, more effective, and faster acting
therapy than intramuscular iron sorbitol therapy for treating moderate to severe anemia
during pregnancy.

2
Critical Appraisal: ARTIKEL TERAPI

A Study to Compare the Efficacy and Safety of Intravenous Iron Sucrose


and Intramuscular Iron Sorbitol Therapy for Anemia During Pregnancy

Telaah Kritis Jurnal Terapi

Validity

1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik


randomisasi yang digunakan

Tidak terdapat randomisasi pada penelitian di jurnal tersebut.

2. Menentukan ada atau tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien


dalam pembuatan kesimpulan

a. Mengidentifikasi lengkap atau tidaknya follow up

Dilakukan follow up sampai 4-8 minggu

b. Mengidentifikasi ada atau tidaknya analisis pasien pada kelompok


randomisasi semula

Ya, Ada analisis yang dilakukan selama 4 sampai 8 minggu, tetapi tidak dilakukan
randomisasi berdasarkan jurnal tersebut.

3
3. Mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi, dan peneliti

Tidak ada

4. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal


penelitian

Ya, Ada persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian

5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain


perlakuan eksperimen

Ya, Adanya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain perlakuan eksperimen

4
Importance

1. Menentukan besarnya efek terapi

Tidak ada
Pengobatan Kenaikan Hb Jumlah
Kenaikan Hb
Iron Sucrose 42 (a) 8 (b) 50

Iron Sorbitol 17 (c) 33 (d) 50

Total 59 41 100

EER (Experimental Event Rate) = a/a+b = 42/50 = 0,84


CER (Control Event Rate)= c/c+d = 17/50 = 0,34
RR (Relative Risk)= EER/CER = 0,84/0,34 = 2,47
RRR (Relative Risk Reduction) = 1-RR = 1 2,47= 1,47
ARR (Absolute Risk Reduction) = CER EER = 0,34 0,84= 0,5
NNT (Number Needed to Treat) = 1/ARR = 1/0.5 = 2

2. Menentukan presisi estimasi efek terapi (95% CI)

5
Applicability
1. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spectrum pasien dan setting)

Pada kasus wanita hamil usia 33 tahun anemia dengan diberi intravenous iron
sucrose dapat menaikan Hb dan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian
intramuscular iron sorbitol. Pada kasus ini terapi tidak dapat diterapkan dikarenakan
belum ada sediaan intravenous iron sucrose maupun intramuscular iron sorbitol di
Indonesia.

2. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien

Tidak terdapat penjelasan mengenai biaya dalam jurnal tersebut. Dalam jurnal
tersebut terbukti kedua obat tersebut bermanfaat dalam perbaikan anemia, tetapi lebih
efektif intravenous iron sucrose.

Anda mungkin juga menyukai