LATAR BELAKANG
1. Desa Kresek
2. Desa Talok
3. Desa Renged
4. Desa Patrasana
5. Desa Pasirampo
6. Desa Koper
7. Desa Jengkol
8. Desa Kemuning
9. Desa Rancasilat
1
Gambar 1.2 Peta Desa Patrasana
Kecamatan Kresek berupa dataran rendah dan berupa lahan pertanian dengan
batas wilayah Kecamatan Kresek sebagai berikut :
2
1.1.3 Gambaran Umum Kecamatan Secara Demografi
Jumlah Rumah Tangga : 17.363 KK. Dengan rata-rata per KK 3,69 jiwa,
tingkat kepadatan penduduk mencapai 2.292 jiwa per Km2
3
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kecamatan Kresek tahun 2015
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK
NO LAKI- LAKI-LAKI +
UMUR (TAHUN) PEREMPUAN
LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 <1 278 301 579
2 14 2.088 2.517 4.605
3 5-9 2.862 2.608 5.470
4 10- 14 3.255 3.037 6.292
5 15- 19 3.550 3.408 6.958
6 20-24 3.356 3.214 6.570
7 25-29 3.233 3.028 6.261
8 30-34 2.669 2.796 5.465
9 35-39 2.562 2.535 5.097
10 40-44 2.244 2.195 4.439
11 45-49 1.889 1.822 3.711
12 50-54 1.611 1.511 3.122
13 55-59 1.155 1.062 2.217
14 60-64 750 717 1.467
15 65-69 422 472 894
16 70-74 249 334 583
17 75+ 165 258 423
4
Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Puskesmas Kresek
Tahun 2015
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0-4 5-9 10- 14 15- 19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+
Laki-Laki Perempuan
Dalam penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu angka
harapan hid up (AHH), Angka indeks pendidikan (lama sekolah), dan kemampuan
daya beli (PPP).
5
kesehatan akan terpelihara dan dapat lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan
lingkungan kurang sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakat.
1. Rumah Sehat
Tabel 1.3 Laporan Cakupan Rumah Sehat Puskesmas Kresek Tahun 2016
Rumah
No Desa Jumlah Jumlah % Jumlah %
Seluruhnya Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat
1 Kresek 1593 1160 72,82 858 73,97
2 Talok 1187 808 68,07 467 67,80
3 Renged 2310 1081 48,80 444 41,07
4 Patrasana 1439 772 53,65 464 60,10
5 Pasirampo 1101 875 78,47 534 61,03
6 Koper 1171 681 68,18 430 63,14
7 Jengkol 1286 975 76,82 858 73,87
6
8 Kemuning 1755 820 48,72 451 66,0
9 Rancailat 1388 900 84,84 504 68,0
Jumlah 13.230 8.072 4.788
Dari jumlah penduduk 64.153 Jiwa, yang mendapat akses air bersih
ada 61.542 Jiwa (95.9%), terdiri dari sumur gali terlindung 1332 jiwa, sumur
bor dengan pompa 36228 dan pengguna PD AM sebanyak 23982 jiwa.
7
1.3.3.4 Keadaan Prilaku Masyarakat
Perilaku dapat diartikan sebagai suatu keadaan jiwa (berfikir, berpendapat,
bersikap) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subyek yang dapat
bersifat pasif (tanpa tindakan) atau aktif yaitu dengan adanya tindakan. Komponen
perilaku terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan, dari mulai mengetahui
lalu menerima atau menolak dan melakukan tindakan sebagai perwujudan dari
pikiran dan jiwa.
Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dan jumlah
rumah tangga tersebut yang yang mempunyai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
hanya 1.188 rumah tangga (62.9 %) menunjukan bahwa persentase rumah
tangga sehat di Kecamatan Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan
si&ndar pel ay an an minimal (65 %).
2. ASI Ekslusif
Air Susu Ibu diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang
paling tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek
dari berbagai kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan
Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA) dari seluruh bayi 0-6
bulan yang ada 774 bayi yang diberi ASI mencapai 584 bayi (75.5 %),
cakupan ini sudah melampaui target pencapaian dibandingkan standar
pelayanan minimal yaitu (75 %).
8
3. Desa dengan garam beryodium yang baik
4. Posyandu
9
6. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
1.1.3.5 Kesehatan
Grafik 1.2 Jumlah Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kresek Tahun 2015
10
Selain itu penyakit tidak menular seperti hipertensi dan gastritis juga banyak
terjadi di Wilayah Kresek ini, karena jumlah kunjungan yang berulang ulang.
Grafik 1.3 Jumlah Penderita Kasus Suspek TB Paru dan BTA + Puskesmas Kresek
Tahun 2015
250
200
150 P = BTA +
P=
100 Suspek
L = BTA +
L=
50
suspek
0
L = Suspek L = BTA + P = Suspek P = BTA +
B. Sarana Kesehatan
1. Sarana Prasarana
11
2. Ruang Tunggu
3. Ruang Periksa BPU
4. Ruang Periksa Kesehatan Anak
5. Ruang Gigi
6. Kamar Obat / Apotik
7. Ruang Periksa Kesehatan Ibu]
8. Ruang Gudang Farmasi
9. Ruang Administrasi Bidan
10. Ruang Tata Usaha
11. Ruang Pelayanan terbatan 24 jam (UGD)
12. Ruang Kepala Puskesmas
13. Ruang Bendahara
14. Mushalla untuk Pegawai
15. Ruangan Kamar Inap dengan 5 tempat tidur
16. Ruangan Persalinan (PONED)
17. Ruang Klinik Gizi
18. Ruang Aula
19. Ruang Laboratorium
12
2. Ketenagaan
Tabel 1.4 Kategori Tenaga dan Status Pekerja Puskesmas Kresek 2015
NO KATAGORI STATUS
TENAGA PNS PTT / HONORER JUMLAH
TKK
1 Kepala Puskesmas 1 - - 1
2 Kepala Tata Usaha 1 - - 1
3 Dokter Umum - 2 - 2
4 Dokter Gigi 1 - - 1
5 S2 Kesehatan 1 - - 1
6 SKM 1 - - 1
7 D IV Kebidanan 2 - - 2
8 D III Kebidanan 5 11 3 18
9 D1 Kebidanan 1 - - 1
10 S1 Keperawatan 1 - - 1
11 DIV Keperawatan - - - -
12 DIII Keperawatan 4 - 3 7
13 Perawat Kesehatan 1 - - 1
14 Sanitarian 1 - - 1
15 Nutrition - - - -
16 Perawat Gigi - - - -
17 Pekarya - - - -
18 Asisten Apoteker - - - -
19 Analis Kesehatan 1 - - 1
20 SMA / Administrasi - - 3 3
13
21 Petugas Kebersihan - 2 - 2
22 Sopir - 1 - 1
23 Petugas Keamanan - 5 - 5
Jumlah 21 21 9 51
Tabel 1.5 Jumlah Fasilitas Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kresek tahun 2015
NO Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit Umum 0
2 Rumah Sakit Jiwa 0
3 Rumah Sakit bersalin 0
4 Rumah Sakit Khusus Lainnya 0
5 Puskesmas 1 (unit)
6 Poskesdes 9
7 Puskesmas Keliling 13 (pos)
8 Posyandu 57 (pos)
9 Polindes 3 (unit)
10 Posbindu 9 (pos)
11 Rumah Bersalin 0
12 Balai Pengobatan / Klinik 4
13 Apotik 3 (unit)
14 Toko Obat 0
15 Praktek Dokter Umum 4 (unit)
16 Praktek Dokter Gigi 2
17 Praktek Dokter Spesialis 0
Jumlah 94
14
C. Upaya Kesehatan
a) Pelayanan Kesehatan
- Cakupan K1 : 99,2%
- Cakupan K4 : 81,5%
dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan integritas yang kegiatanya
15
lapisan masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas dalam memberikan
pelayanan dan pembinaan kesehatan baik kegiatan dalam gedung dan di luar Gedung.
1.2.1 Visi
1.2.2 Misi
1.2.3 Motto
16
5) AMANAH menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh
17
B
S U
Rumah Tn.Ramun T
Rumah Tn.Umar
.
Gambar 1.3 Denah Desa Patrasana, Kecamatan Kresek
Gambar 1.4 Tampak Kiri Desa Patrasana, Kecamatan Kresek (dari arah masuk
ke desa)
18
Gambar 1.5 Tampak Atas Desa Patrasana, Kecamatan Kresek
Keluarga Tn. Mantra terdiri dari 12 anggota keluarga yang tinggal serumah,
yang terdiri dari istri, 3 orang anak kandung, 3 orang menantu, dan 5 cucu. Istrinya
bernama Ny. Enah bertindak sebagai kepala keluarga dikarenakan Tn. Mantra
meninggal kurang lebih 1 tahun yang lalu karena sakit. Tn. Mantra dan Ny. Enah
memiliki 3 anak, yang pertama bernama Ny. Sanah yang menikah dengan Tn. Ahmad
dan memiliki 5 anak yang bernama Partiwi, Karmila, Neli, Rudi, dan Ahmad. Anak
kedua bernama Ny. Asni yang menikah dengan Tn. Sarwani. Anak ketiga bernama
Ny. Suherni yang menikah dengan Tn. Mulyono. Mereka semua tinggal di dalam satu
rumah milik Tn. Mantra di Kampung Nambo, RT 010/RW 004, Desa Patrasana,
Kecamatan Kresek, Tanggerang, Provinsi Banten.
Tn. Mantra memiliki seorang istri yang bernama Ny. Enah yang saat ini
berusia 57 tahun dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar. Ny. Enah
merupakan seorang ibu rumah tangga, dan tidak memiliki penghasilan. Keseharian
Ny. Maisaroh setiap harinya membersihkan rumah, memasak dan mencuci.
19
Tn.Mantra dan Ny.Enah memiliki 3 orang anak kandung yang tinggal dalam satu
rumah. Sehingga didalam satu rumah terdapat 4 keluarga. Sumber penghasilan
keluarga Ny. Enah berasal dari 3 menantunya, yaitu menantu pertamanya yaitu Tn.
Ahmad bekerja sebagai kuli borong bangunan yang per bulan penghasilannya Rp
350.000. menantu keduanya yaitu Tn. Sarwani bekerja sebagai kuli yang per bulan
penghasilannya tidak tetap, rata-ratanya Rp. 300.000 Rp 450.000 per bulannya.
Menantu ketiganya bekerja sebagai buruh di pabrik kopi dan gaji perbulannya sebesar
Rp 3.270.936.
Air yang digunakan untuk sehari-hari berasal dari sumur untuk pasien mandi
dan mencuci, sedangkan untuk minum dan makan pasien menggunakan air galon
yang ia beli dari warung sebelah rumahnya. Pada kamar mandi tidak terdapat pintu,
20
hanya terdapat tirai sebagai penutup, tidak ada bak mandi, tidak ada WC, hanya
terdapat sumur, ember yang terdapat penutupnya dan tempayan yang terbuat dari
tanah liat untuk menampung air untuk mencuci, baik mencuci baju ataupun mencuci
sayuran. Air nya berwarna keruh dan terdapat jentik nyamuk pada sumurnya.
Keluarga Tn. Mantra biasa buang air besar dan buang air kecil di WC umum yang
airnya juga berasal dari sumur. Lokasi WC umum kurang lebih 7 meter dari rumah
Tn. Mantra, lantai terbuat dari keramik dan bangunan terbuat dari semen. Di dapur
dan di atas kamar mandi Tn. Mantra terdapat tumpukan barang bekas, pencahayaan
yang minimal, kompor gas, dan tidak terdapat tempat sampah.
Rumah keluarga Tn. Mantra terletak di daerah yang padat penduduk dengan
jarak 0,2 meter dengan rumah depan. Keluarga Tn. Sahidin memiliki kebiasaan
membuang sampah di lahan kosong belakang rumahnya. Biasanya sampah tersebut di
bakar setelah terkumpul banyak.
Keluarga Tn. Mantra memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Enah
memasak makanan dengan menu yang tidak menentu, contoh menu yang disajikan
sehari-hari ialah nasi dan sayur, tempe, tahu terkadang ikan dan ayam. Menurut Ny.
Enah, semua makanan dimasak sampai matang, keluarga Tn. Mantra jarang
memakan buah.
Anak pertama Tn. Mantra bernama Ny. Sanah yang lahir secara normal,
cukup bulan lahir dirumah dan dibantu oleh dukun, dengan berat badan dan tinggi
badan saat lahir yang tidak diketahui, dan menurut Ny. Sanah mendapatkan imunisasi
lengkap, dan mengkonsumsi ASI sampai usia 1 tahun. Saat kecil, Ny. Sanah pernah
mengalami penyakit campak pada usia kurang lebih 9 bulan. Anak kedua Tn. Mantra
bernama Ny. Asni yang lahir secara normal, cukup bulan lahir dirumah dan dibantu
oleh dukun, dengan berat badan dan tinggi badan saat lahir yang tidak diketahui, dan
menurut Ny. Sanah mendapatkan imunisasi lengkap, dan mengkonsumsi ASI sampai
usia 1 tahun. Anak ketiga Tn. Mantra bernama Ny. Suherni yang lahir secara normal,
cukup bulan lahir dirumah dan dibantu oleh dukun, dengan berat badan dan tinggi
21
badan saat lahir yang tidak diketahui, dan menurut Ny. Sanah mendapatkan imunisasi
lengkap, dan mengkonsumsi ASI sampai usia 1 tahun.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke
puskesmas, jika puskesmas sedang tidak ada dokter untuk pertolongan pertama
kadang keuarga Tn. Mantra juga datang ke bidan dekat rumahnya. Menurut Ny.
Enah, Tn. Mantra meninggal karena menderita penyakit paru-paru yang ditandai
dengan batuk yang terus menerus dan mengalami pengobatan selama 1 tahun. Tn.
Mantra memiliki kebiasaan merokok dan minum kopi setiap hari. Ny. Enah mengaku
setelah Tn. Mantra dinyatakan sembuh, Tn. Mantra masih mengkonsumsi rokoknya
setiap hari. Para menantu Tn. Mantra memiliki kebiasaan merokok dan juga minum
kopi setiap hari. Biasanya mereka merokok didalam rumah atau didepan rumahnya.
Keluarga Tn.Mantra mengaku selalu cuci tangan setiap mau makan, walaupun
kadang tidak menggunakan sabun. Ny. Enah juga mengatakan selalu mencuci tangan
ketika akan masak. Keluarga Tn. Mantra selalu mandi menggunakan sabun. Keluarga
Tn. Mantra tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Dalam kesehariannya keluarga Tn.
Sahidin selalu menggunakan alas kaki jika keluarga rumah.
22
B
Kamar mansdi
S U
Sumur Kamar
T
Dapur Kamar
Kamar
Teras
23
Gambar 1.8 Tampak Depan Rumah Tn. Mantra
Keluarga Tn. Umar terdiri dari 4 anggota keluarga yang tinggal serumah,
yaitu Tn. Umar sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Sainah dan kedua
orang anaknya yang bernama Nurhayati dan Asep Nurmanah. yang tinggal di
Kampung Nambo, Desa Patrasana RT 010 RW 004, kecamatan Kresek, Tanggerang,
provinsi Banten. Tn. Umar sebagai kepala keluarga berusia 53 tahun, dengan latar
belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Umar saat ini bekerja sebagai buruh,
dengan penghasilan yang tidak menetap dalam seminggu berpendapatan kurang lebih
Rp. 300.000 per minggu.
Tn. Umar memiliki seorang istri yang bernama Ny. Sainah yang saat ini
berusia 50 tahun dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar. Ny. Sainah
merupakan seorang ibu rumah tangga tetapi memiliki warung kecil didepan
rumahnya. Keseharian Ny. Sainah setiap harinya membersihkan rumah, memasak,
mencuci dan berjualan di warung. Pendapatan Ny. Sainah dari menjaga warung hanya
sekitar Rp. 80.000 per hari. Tn. Umar dan Ny. Sainah memiliki dua orang anak, anak
24
pertama perempuan berusia 25 tahun saat ini sudah bekerja di pabrik dan anak kedua
laki laki berusia 19 tahun dan saat ini masih bersekolah SMA kelas 3.
Air yang digunakan untuk sehari-hari berasal dari sumur untuk pasien mandi
dan mencuci, sedangkan untuk minum dan makan pasien menggunakan air gallon.
Pada kamar mandi tidak ada bak mandi, hanya terdapat ember untuk menampung air.
Dapur Tn. Umar terdapat tumpukan barang bekas, pencahayaan yang minimal,
kompor gas, dan tidak terdapat tempat sampah.
Rumah keluarga Tn. Umar terletak di daerah yang padat penduduk dengan
jarak meter dengan rumah depan. Keluarga Tn. Umar memiliki kebiasaan membuang
sampah di lahan kosong belakang rumahnya. Biasanya sampah tersebut di bakar
setelah terkumpul banyak.
Keluarga Tn. Umar memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Sainah
memasak makanan dengan menu yang sama, contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi dan tempe tahu dan sayur. Menurut Ny. Sainah, semua makanan dimasak
sampai matang, keluarga Tn. Umar jarang memakan buah.
25
Anak pertama Tn. Umar bernama Nurhayati yang lahir secara normal, cukup
bulan lair di Rumah dan dibantu oleh paraji, dengan berat badan saat lahir 3200
gram, Nurhayati juga mendapatkan imunisasi lengkap, dan mengkonsumsi ASI
sampai usia 2 tahun. Anak kedua Tn. Umar bernama Asep Nurmanah lahir normal,
cukup bulan dibantu oleh bidan , berat badan saat lahir 3400 gram, Asep Nurmanah
mendapatkan ASI ekslusif sampai usia 2 tahun.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke
puskesmas, jika puskesmas sedang tidak ada dokter untuk pertolongan pertama
kadang keuarga Tn. Umar juga datang ke bidan dekat rumahnya. Tn. Umar pernah
menjalani pengobatan TB selama 1 bulan sekitar 1 tahun yang lalu, namun berhenti
akibat malas meminum obat terus menerus.
Keluarga Tn.Umar mengaku selalu cuci tangan setiap mau makan, walaupun
kadang tidak menggunakan sabun. Ny. Sainah juga mengatakan selalu mencuci
tangan ketika akan masak. Keluarga Tn. Umar selalu mandi menggunakan sabun.
Keluarga Tn. Umar tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Dalam kesehariannya
keluarga Tn. Umar selalu menggunakan alas kaki jika keluar atau di dalam rumah.
S U
Kamar
warung
26
Gambar 1.10 Tampak Atas Rumah Tn. Umar
Keluarga Tn. Ramun terdiri dari 4 anggota keluarga yang tinggal serumah,
yaitu Tn.Ramun Sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Surnama dan kedua
orang anaknya yang bernama Lutfiatul Hasanah dan M. Fatur Rohman yang tinggal
27
di kampong nambo , desa patrasana RT 10 RW 004, kecamatan kresek, Tangerang,
provinsi Banten. Tn. Ramun sebagai kepala keluarga berusia 35 tahun, dengan latar
belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Ramun saat ini bekerja sebagai buruh
tidak tetap, dengan penghasilan yang tidak menetap dalam sebulan berpendapatan
kurang lebih Rp. 1.000.000 perbulan.
Tn. Ramun memiliki seorang istri yang bernama Ny. Surnama yang saat ini
berusia 31 tahun dengan latar belakang pendidikan sekolah menengah pertama. Ny.
Surnama merupakan seorang ibu rumah tangga dan memiliki warung kecil sebagai
penghasilan tambahannya. Dalam sebulan berpendapatan kurang lebih Rp 2.000.000
perbulan. Keseharian Ny. Surnama setiap harinya membersihkan rumah, memasak,
mencuci,mengurus anaknya yang berusia 10 bulan, dan menjaga warungnya. Tn.
Ramun dan Ny. Surnama memiliki dua orang anak, anak pertama perempuan berusia
8 tahun saat ini duduk dikelas 2 SD dan anak kedua laki laki berusia 10 bulan.
Air yang digunakan untuk sehari-hari berasal dari sumur untuk pasien mandi
dan mencuci, sedangkan untuk minum dan makan pasien menggunakan air galon
yang dimasak terlebih dahulu. Keluarga Tn.Ramun tidak memiliki kamar
28
mandi,sehingga menggunakan wc umum yang letaknya persis didepan rumah.
Didalam rumah terlihat sampah berceceran dilantai.
Rumah keluarga Tn. Ramun terletak di daerah yang padat penduduk dengan
jarak 0,2 meter dengan rumah depan. Keluarga Tn. Ramun memiliki kebiasaan
membuang sampah di lahan kosong dibelakang rumahnya. Biasanya sampah tersebut
di bakar setelah terkumpul banyak.
Keluarga Tn. Ramun memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Surnama
memasak makanan dengan menu yang tidak menentu, contoh menu yang disajikan
sehari-hari ialah nasi dan tempe tahu terkadang ikan, ayam dan sayur. Menurut Ny.
Surnama, semua makanan dimasak sampai matang, keluarga Tn. Ramun jarang
memakan buah.
Anak pertama Tn. Ramun bernama Lutfiatul Hasanah yang lahir secara
normal, cukup bulan lahir di rumah dan dibantu oleh bidan, dengan berat badan saat
lahir 3500 gram, Lutfiatul Hasanah juga mendapatkan imunisasi lengkap, namun
mengkonsumsi ASI sampai usia 2 tahun. Anak kedua Tn. Ramun bernama M. Fatur
Rohman lahir normal, cukup bulan dibantu oleh bidan , berat badan saat lahir 4000
gram, M. Fatur Rohman saat ini mendapat ASI eksklusif dan makanan pendamping
seperti biscuit dan bubur.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke
puskesmas, jika puskesmas sedang tidak ada dokter untuk pertolongan pertama
kadang keuarga Tn. Ramun juga datang ke bidan dekat rumahnya.
Keluarga Tn. Ramun mengaku selalu cuci tangan setiap mau makan,
walaupun kadang tidak menggunakan sabun. Ny. Surnama juga mengatakan selalu
mencuci tangan ketika akan masak. Keluarga Tn. Ramun selalu mandi menggunakan
sabun. Keluarga Tn. Ramun tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Dalam
29
kesehariannya keluarga Tn. Ramun selalu menggunakan alas kaki jika keluarga
rumah.
B
Lahan S U
Kamar
Kosong
Kamar
Ruang
Keluarga
Kamar
Kamar
Teras
Warung
30
Gambar 1.14 Tampak Depan Rumah Tn. Ramun
Keluarga Tn. Ruslan terdiri dari 5 anggota keluarga yang tinggal serumah,
yaitu Tn. Ruslan sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Sutinah dan ketiga
orang anaknya yang bernama Ipah Halipah , Rusmayanti , dan Alip yang tinggal di
kampong Nambo , desa Patrasana RT 010 / RW 004 , kecamatan Kresek,
Tanggerang, provinsi Banten. Tn. Ruslan sebagai kepala keluarga berusia 51 tahun,
dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Ruslan saat ini bekerja
sebagai kuli matrial, dengan penghasilan yang tidak menetap dalam sebulan kurang
lebih berpendapatan kurang lebih Rp. 1.500.000 perbulan.
Tn. Ruslan memiliki seorang istri yang bernama Ny. Sutinah yang saat ini
berusia 49 tahun dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar. Ny. Sutinah
merupakan seorang ibu rumah tangga, dan tidak memiliki penghasilan. Keseharian
Ny. Sutinah setiap harinya membersihkan rumah, memasak, dan mencuci. Tn.Ruslan
31
dan Ny.Sutinah memiliki empat orang anak, anak pertama laki laki berusia 31 tahun
saat ini sudah menikah dan tinggal terpisah, anak kedua perempuan berusia 25 tahun
saat ini bekerja sebagai buruh dan anak ketiga perempuan berusia 17 tahun saat ini
masih duduk di kelas XII Sekolah Menengah Atas dan anak keempat berusia 8 tahun
dan saat ini masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar.
Air yang digunakan untuk sehari-hari berasal dari sumur untuk mandi dan
mencuci, sedangkan untuk minum dan makan pasien menggunakan air galon yang
dimasak terlebih dahulu. Dapur Tn. Ruslan terdapat tumpukan barang bekas,
pencahayaan yang minimal, kompor gas, dan tidak terdapat tempat sampah.
Rumah keluarga Tn. Ruslan terletak di daerah yang padat penduduk dengan
jarak 1,5 meter dengan rumah depan. Keluarga Tn. Ruslan memiliki kebiasaan
membuang sampah di lahan kosong samping rumahnya. Biasanya sampah tersebut di
bakar setelah terkumpul banyak.
Keluarga Tn. Ruslan memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Sutinah
memasak makanan dengan menu yang tidak menentu, contoh menu yang disajikan
32
sehari-hari ialah nasi dan tempe tahu dan sayur. Menurut Ny. Sutinah, semua
makanan dimasak sampai matang, keluarga Tn. Ruslan jarang memakan buah.
Anak pertama Tn. Ruslan bernama Riman yang lahir secara normal, cukup
bulan lahir di Rumah dan dibantu oleh Paraji, dengan berat badan saat lahir 3000
gram, Riman juga mendapatkan imunisasi lengkap, namun mengkonsumsi ASI
sampai usia 4 tahun. Anak kedua Tn. Ruslan bernama Ipah Halipah yang lahir secara
normal, cukup bulan lahir di Rumah dan dibantu oleh Paraji, dengan berat badan saat
lahir 3200 gram, Ipah Halipah juga mendapatkan imunisasi lengkap, namun
mengkonsumsi ASI sampai usia 4 tahun. Anak ketiga Tn. Ruslan bernama
Rusmayanti yang lahir secara normal, cukup bulan lahir di Rumah dan dibantu oleh
Paraji, dengan berat badan saat lahir 3100 gram, Rusmiyanti juga mendapatkan
imunisasi lengkap, namun mengkonsumsi ASI sampai usia 9 tahun. Anak keempat
Tn. Ruslan bernama Alip yang lahir secara normal, cukup bulan lahir di Rumah dan
dibantu oleh Paraji, dengan berat badan saat lahir 2900 gram, Alip juga
mendapatkan imunisasi lengkap, namun mengkonsumsi ASI sampai usia 5 tahun.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke
puskesmas, jika puskesmas sedang tidak ada dokter untuk pertolongan pertama
kadang keuarga Tn. Ruslan juga datang ke bidan dekat rumahnya. Tn. Ruslan dan
istri memiliki riwayat penyakit batuk, pilek, demam dan diare.
Keluarga Tn. Ruslan mengaku selalu cuci tangan setiap mau makan,
walaupun tidak menggunakan sabun. Ny. Sutinah juga mengatakan selalu mencuci
tangan ketika akan masak. Keluarga Tn. Ruslan selalu mandi menggunakan sabun.
Keluarga Tn. Ruslan tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Dalam kesehariannya
keluarga Tn. Ruslan selalu menggunakan alas kaki jika keluar rumah.
33
B
Dapur S U
Kamar T
Ruang
Keluarga
Kamar
Ruang Tamu
Kamar
Teras
34
Gambar 1.17 Denah Rumah Tn. Ruslan
Tn. Sarkadi berusia 40 tahun, mampu membaca dan menulis karena ia sempat
mengenyam pendidikan hingga lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Istrinya,
Ny. Maryani berusia 39 tahun, bekerja berjualan kue dan gorengan. Ny. Maryani
mampu membaca dan menulis karena ia sempat mengenyam pendidikan hingga lulus
Sekolah Dasar (SD). Tn. Sarkadi dan Ny. Maryani memiliki dua orang anak. Anak
pertama laki - laki bernama Tn. Marsita berusia 24 tahun, anak kedua permpuan
35
bernama Ny. Neni berusia 22 tahun. Anak kedua Tn. Sarkadi sudah berumah tangga
dan tinggal serumah dengannya.
Keluarga Tn. Mahdi tinggal di rumahnya sendiri, dengan luas tanah sekitar
100 m2 dan luas bangunan berukuran 6 m x 10 m. Air yang digunakan untuk sehari-
hari berasal dari sumur yang letaknya di samping rumah. Kamar mandi terletak di
luar rumah, hanya terdapat ember untuk menampung air. Air tampaj agak keruh
tersebut di gunakan untuk mandi, dan mencuci. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat, berlantaikan semen dan tidak menggunakan plafon, di dalam rumah
terdapat ruang tamu 2 x 4 m2, satu kamar tidur dengan ukuran 3 x 4 m2, satu
ruangan untuk menyimpan barang dan solat berukuran 3 x 4 m2 dan satu dapur,
Keluarga Tn. Sarkadi biasa tidur di ruang tamu dengan menggunakan kasur kapuk.
Untuk kamar tidur biasa digunakan oleh anaknya (Ny. Neni) dan suaminya (Tn.
Mulyana) Di dalam rumah tidak terdapat jamban, keluarga Tn. Sarkadi biasanya
menggunakan wc umum untuk buang air besar. Dapur keluarga Tn. Sarkadi. Dinding
dapur tampak kotor. Dapur Tn. Sarkadi terdapat rak piring yang tidak terutup,
pencahayaan yang sangat minimal, tidak terdapat ventilasi, kompor gas, dan terlihat
hewan (kecoa) keluar masuk dapur tersebut. Seluruh ruangan di dalam rumah ini
berlantaikan semen. Rumah tersebut juga tidak menggunakan plafon. Dinding rumah
36
terbuat dari batu bata dan semen. Rumah ini memiliki dua pintu masuk, yaitu dari
ruang tamu dan dari dapur. Ruang tamu memiliki dua jendela dan memiliki ventilasi
namun hanya satu jendela yang dapat dibuka. Sehingga sirkulasi rumah tidak
berfungsi dengan baik.
Keluarga Tn.Sarkadi membeli air bersih dari depot isi untuk air minum dan
memasak. Keluarga Tn. Sarkadi tidak mempunyai tempat sampah sendiri, sehingga
mereka membuang dan membakar sampah di belakang rumahnya.
Keluarga Tn. Sarkadi memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Maryani
memasak sendiri dengan menu yang disajikan sehari-hari adalah nasi, sayur, tempe,
tahu, ikan, dan ayam bila uang mencukupi. Masakan dimasak dengan menggunakan
gas 3 kilogram (kg). Menurut Ny.Maryani semua makanan dimasak sampai matang.
Riwayat kelahiran anak dari Tn. Sarkadi lahir secara normal dalam usia cukup
bulan. Anak pertama Tn. Sarkadi, bernama Tn. Marsita, sekarang berusia 24 tahun,
lahir normal dirumah dengan dibantu oleh dukun beranak, berat bedan saat lahir 3000
gram. Ny. Maryani mengaku anak pertamanya mendapatkan imunisasi lengkap dan
memeriksakan kehamilan ke puskesmas ketika masih mengandung. Anak kedua Tn.
Sarkadi, bernama Ny. Neni, sekarang berusia 22 tahun, lahir normal dirumah dengan
dibantu oleh dukun, berat badan saat lahir 3000gram. Ny. Bibit mengaku anak
keduanya mendapatkan imunisasi lengkap dan memeriksakan kehamilan ke bidan
ketika masih mengandung. Anak kedua Tn. Sarkadi (Ny. Neni) sudah menikah dan
37
punya satu anak (An. Hambali) berusia 1,5 tahun lahir normal di rumah dengan
antuan bidan dan dukun beranak.
Saat ini di keluarga Tn. Sarkadi tidak ada yang sakit, namun istri Tn. Sarkadi
(Ny. Maryani) memiliki riwayat pengobatan penyakit paru selama 3 bulan dan
sekarang sudah berhenti tetapi tidak kontrol ke puskesmas. Alasan tidak minum obat
lagi karena obat sudah habis dan merasa sudah membaik. Ny. Maryani juga memiliki
riwayat darah tinggi tapi tidak memiliki keluhan keluhan lain. Tn. Sarkadi sendiri
memiliki riwayat pengobatan paru untuk PPOK namun hingga saat ini masih
merokok.
38
B
S U
WC
T
Dapur
Ruang
Keluarga
Kamar
Ruang Tamu
39
Gambar 1.20 Denah Rumah Tn. Sarkadi
Area masalah yang terdapat pada keluarga Tn. Mantra dibagi menjadi 2, yaitu
masalah medis dan non medis.
40
Masalah medis:
1. ISPA
2. TB
Area masalah yang terdapat pada keluarga Tn. Umar dibagi menjadi 2, yaitu
masalah medis dan non medis.
Masalah medis:
1. TB Paru
2. Diare
Area masalah yang terdapat pada keluarga Tn. Ramun dibagi menjadi 2, yaitu
masalah medis dan non medis.
41
2. Kebiasaan merokok di dalam rumah
3. Kebiasaan menyajikan makanan tanpa ditutup tudung makanan
4. Tidak ada penerapan pendidikan wajib sembilan tahun
5. Ketidaktersedianya tempat sampah dan pengelolaan sampah
6. Pendapatan setiap keluarga binaan mayoritas dibawah UMR
7. Kurangnya kesadaran berolahraga
8. Pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam rumah yang tidak baik
9. Tidak adanya jamban didalam rumah
Masalah medis:
1. ISPA
2. Demam
Area masalah yang terdapat pada keluarga Tn. Sahidin dibagi menjadi 2,
yaitu masalah medis dan non medis.
Masalah medis:
1. ISPA
42
2. Demam
3. Gatal-gatal
4. Diare
Area masalah yang terdapat pada keluarga Tn. Sarkadi dibagi menjadi 2, yaitu
masalah medis dan non medis.
Masalah medis:
1. ISPA
2. PPOK
3. TBC
43
1.5 Rumusan Area Masalah
Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh
suatu kelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Proses penetapan
Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari
penyelesaiannya.
44
1.5.2 Alasan Pemilihan Area Masalah
45
usia lebih dari 15 tahun. Dari hasil pre-survey didapatkan bahwa sebanyak 2 dari
14 responden keluarga binaan (14,2%), memiliki pengetahuan yang baik mengenai
rumah sehat sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat,
sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, sosial. Sebanyak
7 dari 14 responden keluarga binaan (50%) memiliki sikap yang baik mengenai
rumah sehat sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat,
sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, sosial, sementara
4 dari 14 responden (28,6%) yang memiliki perilaku yang baik mengenai mengenai
rumah sehat sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat,
sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, sosial. Oleh
karena 85,8% responden keluarga binaan masih memiliki pengetahuan yang buruk
mengenai rumah sehat, maka dari sekian masalah yang ada, diputuskan untuk
mengangkat permasalahan Pengetahuan Mengenai Rumah Sehat pada Keluarga
Binaan RT 010/RW 004, Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
Agama Islam menganjurkan kepada para pemeluknya agar senantiasa berusaha
mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak awal diupayakan
agar badan tetap sehat. Menjaga kesehatan saat sehat lebih baik daripada meminum
obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyah dinyatakan bahwa mencegah lebih baik
daripada mengobati, serta menolak lebih mudah daripada menghilangkan. Sunnah
nabi pada riwayat para sahabat menunjukan berbagai upaya untuk melakukan
tindakan pencegahan penyakit seperti dinyatakan dalam Al-Quran serta hadist
Rasulallah SAW. Sebagai berikut :
46
Artinya : Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan dan berbuat baik; sesungguhnya
Allah mencintai orang yang berbuat baik. (Q.S Al-Baqarah [2]: 195).
47