Anda di halaman 1dari 1

Formasi Kabuh

Formasi Kabuh terletak di dukuh Ngampon, desa Krikilan, Kecamatan Klaijambe


dan Kabupaten Sragen. Lokasi tipe dari Formasi Kabuh adalah di daerah Desa Kabuh, 18 km
dari utara Jombang dan juga dapat dijumpai di Kali Sumberingin, 3,5 km di sebelah timur
Kabuh pada koordinat 110 14 47 E dan 7 27 16,7 S. Umur formasi ini adalah Plestosen
atas sampai plestosen tengah (900ribu-200ribu tahun yang lalu).

Formasi Kabuh termasuk cekungan sistem fluvial. Kabuh diantaranya telah


mengalami perubahan atau pergeseran alur secara berangsur dan mendadak (umum terjadi
pada cekungan fluvial di bawah pengaruh tektonik/ synsedimentaty tectonics). Ketebalan
Formasi Kabuh antara 10 m- 60 m. Alat-alat batu purba ditemukan pada formasi ini. Dengan
ditemukannya alat-alat batu seperti tersebut menunjukan bahwa manusia pada waktu itu telah
mengenal alat -alat perburuan dalam rangka memenuhi kebutuhan.

Endapan pada formasi kabuh terdiri dari endapan batupasir vulkanik dengan ukuran
kasar dan konglomerat yang berasal dari erupsi gunungapi yang berupa batutuff, batupasir
dan konglomerat. Formasi ini mengandung moluska air tawar dan fosil vertebrata Trinil. Hal
ini mengindikasikan bahwa formasi ini berumur Middle Pleistocene, terlihat pada bagian
paling timur di dekat Surabaya terdapat interkalasi batuan sedimen marine.

Di sebelah Barat, pada antiklin Sangiran di dekat Solo, terdiri dari batupasir fluviatil
cross-bedded dengan bagian atasnya terdapat interkalasil lapisan pebble dan juga vulkanik tuf
halus, dengan ketebalan kurang lebih 100 m. Di dekat Trinil, lebih ke timur, fasiesnya sama
dengan ketebalan 175 m. Vertebrata ditemukan pada bagian bawah lapisan, di atas Formasi
Pucangan (Breksi vulkanik).

Kandungan fosil formasi kabuh meliputi hewan vertebrata dan moluska air payau.
Fosil vertebrata yang ditemukan antara lain : bovidae, babi, buaya, bulus, banteng, gajah dan
rusa. Sedang fosil moluska air payau yang ditemukan meliputi astartea, melania, dan
corbicula. Selain itu ditemukan pula fosil cetakan daun. Pada lapisan tersebut juga ditemukan
fosil Pithecantropus Dubois bersama dengan banyak fosil vertebrata dari Von Koenigswald.
Lebih ke arah timur (50 km) di daerah Gunung Butak, Formasi Kabuh berkembang menjadi
batupasir andesitik kasar dan konglomerat, cross bedded, tetapi dengan beberapa interkalasi
dari napal yang mengandung Globigerina (salah satunya dengan ketebalan 30 m, di dekat
Kedungbrubus, Gunung Butak). Pada jarak 50-100 km lagi ke arah Timur, Formasi Kabuh
berkembang menjadi batulempung dengan interkalasi lapisan batupasir tipis sedimen laut.
Menuju ke arah selatan, fasies marine berubah kembali menjadi fasies fluviovulkanik.

Ketebalan total dari Formasi ini adalah 400 m. Formasi Kabuh menumpang secara
selaras di atas Formasi Pucangan dan ditumpangi oleh Formasi Notopuro secara selaras dan
tidak selaras pada beberapa bagian, maupun ditumpangi oleh endapan Holosen secara tidak
selaras. Di daerah selatan dari Sidoarjo, Formasi Kabuh ditumpangi oleh Formasi Jombang
yang merupakan produk vulkanik. Lokasi tipe dari Formasi Kabuh adalah di daerah Desa
Kabuh, 18 km dari utara Jombang dan juga dapat dijumpai di Kali Sumberingin, 3,5 km di
sebelah timur Kabuh.

Anda mungkin juga menyukai