Anda di halaman 1dari 2

LOMPAT TINGGI

Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi


1) Mistar Lompat
Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter
minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua
ujung yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m
dan maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg.

2) Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki


Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.

3) Tiang Lompat
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah
memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.

4) Tempat Mendarat
Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa
pengalas lompatan.

5) Peraturan Lain
Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan
mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang diinginkan di
atas tinggi mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak
berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh
satu kaki.

6) Peserta
Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal lebih
dari 13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi lompatan yang
sama (tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie terjadi, dia
pemenangya. Bila tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal terkecil dari
perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama peserta yang jumlah lompatannya terkecil
dari seluruh perlombaan dia menang. Bila masih sama dan ini berkenan dengan penentuan 1
juara, harus bertanding lagi (jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan
diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan bila tidak ada
keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat
dipecahkan.
Gaya Lompat Tinggi
Untuk menyingkat waktu baiklah akan saya jabarkan lebih lanjut, berikut jenis gaya lompat
tinggi yang bisa anda pelajari;

Gaya Gunting (Scissors)


Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya
dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si
pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan
pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di
udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat
awalan tadi.

Gaya Guling sisi (Western Roll)


Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila
kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

Gaya Guling (Straddle)


Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang
penting saat men

gambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/
kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap
badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. Pada
waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila
tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan
terakhir pada bahu.

Gaya Fosbury Flop


Cara melakukanya:
- Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah
untuk awalan tersebut kira kira 7-9 langkah.
- Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya.Yakni, harus
kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan.
Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri
mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping
kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan
bersama-sama.
- Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar
dengan busur melintang.
- Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60
cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 20 cm, dan prtama kali yang
mendarat punggung dan bagian belakang kepala.

Anda mungkin juga menyukai