Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 1

Materi Pembelajaran Pertemuan 2


TEKNIK ,STRATEGI DAN TAKTIK DALAM SIMULASI PERLOMBAAN NOMOR
ATLETIK LOMPAT TINGGI GAYA STRADLLE

Teknik Lompat Tinggi Gaya Stradle(belly roll)


1. Awalan :
- Awalan dari arah samping ( jika menolak dengan kaki kiri maka awalan dari
arah kiri )
- Langkah 3 terakhir merupakan langkah panjang.
- Menolak dengan kaki yang terdekat dengan mistar.
- Sikap badan sedikit condong ke belakang.
- Kedua tangan diayun ke atas untuk membantu mengangkat titik berat beban. 
2. Pelaksanaan :
- Saat akan menolak badan agak rendah, kaki tolak lurus dan kaki ayun
bengkok
- Kaki ayun ( kanan ) diayunkan lurus dan kuat ke atas disamping
mistar,bersamaan dengan itu kaki tolak ditolakkan sekuat-kuatnya.
- Setelah kaki ayun lewat di atas mistar, badan dengan cepat dibalikkan, serta
kepala menunduk.
- Pantat lebih tinggi dari pundak, kaki tolak dilipat kemudian digerakkan ke
samping atas.
3. Akhiran :
- Yang pertama kaki mendarat adalah kaki ayun dan kedua tangan
- Jika menggunakan matras dengan lompatan yang sempurna maka mendarat
akan terjadi pada sisi kanan tubuh dan menggguling dengan bahu terlebih
dahulu.
Jika

Hal-hal yang Harus Diutamakan


1. Rendahkan titik pusat garvitasi pada saat langkah terakhir.
2. Bertolak dan angkatlah vertikal ke atas dengan gerakan lengan secara benar.
3. Angkatlah kaki ayun dengan gerakan tendangan.
4. Luruskan kaki ayun pada saat melewati kaki penolak.
5. Angkatlah kaki penolak bengkok ke arah bahu.
6. Turunkan kepala dan bahu.
7. Turunkanlah kaki ayun di sebelah lain dari mistar.
8. Bukalah keluar dari kaki tolak.

Kesalahan-kesalahan yang Sering Terjadi


1. Ketika melakukan awalan terlalu cepat ataupun kurang cepat.
2. Ketika melakukan tumpuan kaki tidak kuat sehingga tidak terdapat gerakan
yang  vertikal ke atas.
3. Ketika berada di atas garis  mistar pelompat mendahulukan kepalanya untuk
melewati mistar sehingga titik ketinggian tidak berada di atas mistar.
4. Memperpendek langkah ketika mendekati mistar.
5. Kaki tumpu membengkok ketika melakukan take off.
6. Badan condong ke arah belakang pada saat akan melewati mistar.
7. Pinggang tidak melakukan putaran ketika berada diatas mistar.
Sumber Belajar

1. http://www.materi-sma.com/2014/03/penjelasan-teknik-lari-jarak-menengah.html
2. http://baimtrisna.blogspot.com/2009/04/lari-jarak-menengah.html
3. http://ilmu-fakta.blogspot.com/2012/04/lompat-tinggi-gaya-straddle-guling.html
4. http://nancywijaya.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
5. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA Kelas XII oleh
Muhajir.Halaman 133.Penerbit Erlangga.
6. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP Kelas IX oleh Roji.Halaman 97.
Penerbit Erlangga.

Lomba Lompat Tinggi Gaya Straddle dengan Peraturan yang Dimodifikasi 

Pembelajaran yang dapat dilakukan, salah satu di antaranya adalah seperti berikut: 

Model lomba Gerakan Lompat Tinggi gaya straddle

1. Anda harus mampu melompati 4 mistar lompat yang dipasang rendah, sedang,
tinggi, paling tinggi. 

2. Penentuan kemenangan 

a. Bila Anda dapat melakukan lompatan mistar I, skor 1 (satu), mistar II, skor 2 (dua),
mistar III, skor 3 (tiga), dan mistar IV, skor 4 (empat). 

b. Kemenangan  regu ditentukan dengan jumlah skor yang diperoleh setiap anggota
regu.

Beberapa tujuan dari kegiatan ini, di antaranya: 


1. Untuk menerapkan teknik-teknik dasar yang telah dipelajari dari Gerakan Lompat
Tinggi; 

2. Agar Anda dapat mengukur kemampuan Anda, baik secara teknik maupun tingginya
hasil lompatan; 

3. Untuk menumbuhkan kerja sama yang baik di antara siswa. 

4. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan/kebugaran tubuh Anda.

Peraturan Lompat Tinggi dalam Pertandingan


Peraturan lompat tinggi mengharuskan atletnya untuk menggunakan satu kaki dan
melewati tiang penyangga. Olahraga ini merupakan nomor perlombaan dalam cabang
olahraga atletik.

Olahraga atletik lompat tinggi dipertandingkan untuk memperoleh lompatan setinggi-


tingginya saat melewati mistar dengan ketinggian tertentu.

Peraturan dalam perlombaan lompat tinggi juga telah ditetapkan oleh Federasi Atletik
Internasional (IAAF). Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Ketentuan dan Peraturan Lompat Tinggi


Peraturan yang berlaku saat pertandingan atau kejuaraan lompat tinggi berlangsung
adalah sebagai berikut:

 Para atlet nantinya akan bertanding untuk melewati mistar tanpa


menjatuhkannya hingga mencapai batas tertinggi.
 Peserta yang tidak dapat melanjutkan lompatan lagi dinyatakan gugur.
 Setiap atlet memiliki tiga kesempatan untuk melewati mistar dengan ketinggian
yang sama. Jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal dalam melewati
mistar, maka dinyatakan gugur.
 Tolakan hanya diperbolehkan dengan menggunakan satu kaki.
 Jika peserta menjatuhkan mistar dalam percobaan ketiga, maka dinyatakan
gugur.
 Peserta atau menggunakan seragam serta segala atribut lain yang sesuai
dengan standar yang sudah ditetapkan panitia.

Diskualifikasi

Peserta lompat tinggi akan diskualifikasi apabila melakukan:

 Dalam tiga menit panggilan, pelompat belum melakukannya.


 Pelompat kembali ke arah awalan sesudahnya.
 Pelompat mendarat dengan menggunakan dua kaki.
 Pelompat mendarat di luar matras.

Peraturan Pertandingan Lompat Tinggi

1. Mistar Lompat
Pada olahraga lompat tinggi, mistar lompat digunakan sebagai pembatas bagi atlet
ketika melakukan lompat tinggi. Mistar lompat tersebut bisa terbuat dari alumunium,
metal, kayu, atau bahan lain yang tipis dan aman bagi pelompat.

Berikut ini adalah ketentuan mistar lompat:

 Mistar berbentuk bulat atau segitiga.


 Diameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm dengan permukaan yang
datar atau rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkannya pada
bagian papan penopang.
 Memiliki panjang 3,98 hingga 4,02 meter yang disesuaikan dengan jarak tiang.
 Memiliki berat maksimal, yaitu 2 kilogram.
 Mistar tipis dan datar dengan ukuran 3 cm x 15 cm x 20 cm.
 Penopang mistar pada tiang lompat memiliki ukuran panjang 6 cm dengan lebar
4 cm.
2. Lapangan Lompat Tinggi
Lapangan lompat tinggi dibagi menjadi empat jenis, yaitu jalur awalan, daerah
tolakan, mistar serta penyangganya, dan matras untuk mendarat.

 Area atau jalur awalan bentuknya menyerupai bujur sangkar atau setengah
lingkaran yang memiliki jarak dari tepi ke titik pusat sejauh 15 meter.
 Daerah tolakan berada di sekitar depan dan bawah mistar. Area tolakan harus
dibuat sedatar mungkin, bersih, dan tidak licin. Hal tersebut dilakukan agar tidak
membahayakan atlet pada saat melakukan tolakan.
 Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dan berat maksimal 2 kg,
lalu disanggah dengan menggunakan penyangga mistar yang diletakkan secara
bersejajar dengan jarak yang sama dengan panjang mistar. Tiang penyangga
wajib memiliki ukuran, salah satunya sebagai penentu tinggi mistar atau tinggi
lompatan.
 Mistar ditopang dengan menggunakan penopang mistar yang ada pada masing-
masing tiang penyangga. Ukuran dari penopang mistar adalah 4x6cm.
 Tempat pendaratan atau matras berukuran 3×5 meter yang terbuat dari bahan
busa dengan ketebalan 60 cm.

3. Tiang Lompat
Seluruh bentuk atau model untuk tiang lompat dapat digunakan dalam kompetisi
lompat tinggi. Asalkan, tiang lompat tersebut bersifat kaku dan kekar.

 Tiang memiliki penopang yang kokoh dan kaku untuk mistar.


 Tiang lompat harus cukup tinggi untuk melebihi tiang yang sebenarnya. Di mana,
mistar akan dinaikkan minimal setiap 10 cm.
 Jarak antara tiang lompat tidak kurang dari 4 meter, sedangkan jarak antara
tiang lompat juga tidak lebih dari 4,04 meter.
 Tiang lompat tidak boleh dipindahkan ketika perlombaan atau kompetisi sedang
berlangsung. Namun, apabila tiang tersebut sudah tidak sesuai dengan titik atau
tempat bertumpu dan sudah tidak sesuai dengan tempat mendarat, maka wasit
dapat mengambil keputusannya untuk menyesuaikan tiang tersebut. Dalam hal
ini, perlombaan harus dilakukan setelah satu tahap telah lengkap dan telah
selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai