Elemen Mesin 1 PDF
Elemen Mesin 1 PDF
BAB I
PENDAHULUAN
Materi Prasyarat:
Ilmu Kekuatan Bahan
Standar Kompetensi :
Mampu mendskripsikan langkah-langkah perencanaan elemen mesin 1
Kompotensi Dasar:
1. Mampu mendefenisikan elemen mesin
2. Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pembebanan
3. Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis tegangan.
2. Elemen-elemen Transmisi
a. Poros dan pasak
b. Kopling
c. Sabuk dan rantai penggerak
d. Roda gigi
e. Rem
3. Elemen Penyangga
a. Pegas
b. Bantalan
1.3 Prinsip Dasar Perencanan Elemen Mesin
Pada dasarnya perencanaan elemen mesin merupakan perencanaan komponen yang
diadakan/dibuat untuk memenuhi kebutuhan mekanisme suatu mesin. Tahap-tahap dalam
perencanaan elemen mesin adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan
Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan elemen mesin yang akan
direncanakan, sesuai dengan fungsinya.
2. Pemilihan mekanisme
Berdsarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari elemen tersebut.
Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan roda gigi
miring.
3. Beban mekanis
Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2 beban-beban mekanis yang akan
terjadi harus dihitung berdasarkan data pada tahap ke 1, hingga diperoleh gaya-gaya yang
bekerja pada elemen tersebut.
Contoh: Data-data : daya yang ditransmisikan, putaran
4. Pemilihan Material
Untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai, dilakukan pemilihan material dengan
kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban yang terjadi.
5. Menetukan Ukuran
Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis, dapat dicari ukuran-
ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standar.
6 Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin yang direncanakan telah pernah dibuat
sebelumnya.
7. Gambar kerja
Pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar kerja diperoleh, baik gambar detail
maupun gambar perakitan.
b.Momen
Momen adalah sebuah gaya yang bermaksud untuk menggerakkan atau memutar benda.
c.Kesetimbangan
Suatu benda kaku dikatakan dalam keadaan setimbang bila resultante (jumlah) gaya-gaya yang
bekerja = 0 dan momen disetiap titik benda = 0
Syarat kesetimbangan benda
Jika satu syrat diatas tidak dipenuhi maka benda tersebut dikatakan tidak seimbang.
1.5.2 Dasar-dasar Kekuatan Bahan
Tegangan-tegangan yang akan terjadi dalam perencanaan elemen mesin adalah.
a.Tegangan Tarik
b.Tegangan Geser
c.Tegangan Puntir
d.Tegangan Bengkok
1.5.2.1 Tegangan Tarik
Tegangan Tarik adalah tegangan yang disebabkan oleh gaya yang tegak lurus terhadap luas
bidang gaya.
Materi Prasyarat:
Teknologi Bahan, Kekuatan Bahan
Standar Kompotensi:
Mampu merencanakan konstruksi sambungan lem
Kom[potensi Dasar:
1. Mampu menyebutkan dan menjelaskan keuntungan dan kerugian sambungan lem
2. Mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis sambungan lem
3. Mampu menyebutkan sifat-sifat sambungan lem
4. Mampu menyebutkan tahapan-tahapan proses perekatan
5. Mampu menghitung kekuatan sambungan lem
2.1 Pendahuluan
Sambungan adhesive adalah penyambungan bahan yang sama atau bahan yang berbeda baik
logam maupu bukan logam dengan memanfaatkan kontak permukaan ditambah bahan adhesive
sebagai media penyambungan. Dulu sambungan lem umumnya digunakan untuk sambungan
bukan logam, seperti: kertas, karbon, kulit, karet, kayu, plastic, dan lain-lain. Dengan kemajuan
teknologi sekarang, sambungan lem dapat digunakan pula untuk menyambung logam. Terutama
pada konstruksi ringan. Bahkan pada keadaan-keadaan tertentu perekat dapat mengganti
sambungan las, keeling atau solder dengan keuntungan yang lebih besar.
2.3 Pemakaian
a. Pemakaian dalam konstruksi umum:
- Konstruksi-konstruksi ringan
- Perpipaan
- Mekanik
- Konstruksi kayu
b. Pemakaian dalam industri transportasi:
- Terutama untuk rangka dan body pesawat
- Body mobil
- Kanvasrem/kopling
c. Pemakaian dalam industri elektronik:
- Pelat-pelat transformator
- Lempengan pelat pada electromotor
d. Pemakaian pada industri lain
- Peralatan foto
- Mainan
- Mebel
- Sepatu, tas, dll
- Vinyl lantai
- Pengepakan
- Wallpaper
Sifat-sifat Mekanik
Sifat-sifat mekanik sambungan adhesive yang diperhitungkan dalam perhitungan adalah:
1. Kekuatan Cohesive.
2. Kekuatan Membuka
3. Batas Kelelahan
2.7 Perhitungan Sambungan Adhesive
(21)
dengan: = Tegangan geser
F = Gaya
A= Luas
Diagram dibawah ini menunjukkan hubungan antara tegangan kohesi dengan lebar komponen
dan panjang sambungan.
l = panjang sambungan (mm)
b = lebar sambungan ( mm )
F = Gaya ( N )
S = tebal komponen ( mm )
2.7.2.Kekuatan Membuka
Soal-soal Latihan
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan sambungan lem
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sambungan lem
3. Sebutkan sifat-sifat sambungan lem
4. Sebutkan tahapan-tahapan proses perekatan.
BAB III
SAMBUNGAN SOLDER
Materi Prasyarat:
Teknologi Bahan, Kekuatan Bahan
Standar Kompotensi:
Mampu merencanakan konstruksi sambungan solder
Kom[potensi Dasar:
1. Mampu menyebutkan dan menjelaskan keuntungan dan kerugian sambungan solder
2. Mampu menjelaskan pengertian sambungan solder
3. Mampu menjelaskan dan menyebutkan jenis-jenis sambungan solder
3. Mampu menghitung kekuatan sambungan solder
3.1 Pendahuluan
Sambungan solder merupakan penyambungan dari logam ( besi, baja, tembaga, kuningan, seng
dan baja paduan) dengan pewngkatan oleh bahan tambah yang dicairkan, dimana titik cair bahan
tambah lebih rendah dari titik cair logam yang disambungkan.
Untuk sambungan yang membutuhkan kekuatan, kerapatan dan ketahanan terhadap korosi maka
permukaan logam yang akan disolder harus benar-benar dibersihkan. Pada permukaan logam
juga ditambahkan bahan pengalir untuk membantu pengaliran bahan tambah ke seluruh
permukaan bidang yang dlsolder.
3.2 Jenis-jenis Solder
Berdasarkan cara penyambungan, penyolderan dikelompokkan menjadi dua jenis:
1. Penyolderan lunak : titik lebur bahan tambah 300 C
2. Penyolderan keras: titik lebur bahan tambah 720 C
3.2.1 Penyolderan Lunak (Patri)
Penyolderan lunak digunakan pada semua logam terutama untuk logam-logam tipis dengan
beban ringan serta kedap udara dan air.
Contoh pemakaian:
- Pelat-pelat pendingin pada kendaraan
- Tangki air/minyak
- Wadah/kotak peralatan
- Instalasi pipa tekanan rendah
- Sambungan kabel
- Talang air dan tutup atap
- Penyambungan logam yang dilapisi seng
CuZn46
53-55 % Cu, sisanya Zn Penyolderan pada:
- Instalasi pipa-pipa
- Konstruksi kendaraan
Ag15P
15 % Ag, 5 % P, sisanya Cu Penyolderan pada:
- Pelat-pelat,perpipaan,kawat
- Industri optic
- Peralatan mekanik yang kecil
Ag45Cd
45 % Ag, 20 % Cd, 18 % Cu, sisanya Sn Peyolderan pada:Logam-logam mulia dengan bahan
seperti:
- perak (Ag)
- emas (Au)
- platina (Pt)
AlSiSn Minimal 72 % Al, 10-12 % Si, 8-12 % Sn, dan Cd, sisanya Cu dan Ni Penyolderan pada :
-Benda tuangan
- pelat, kawat
- profil aluminium dan paduannya
AlSi13
Minimal 72 % Al, 13 % Si, sisanya Cu,dan Ni Penyolderan pada konstruksi logam-logam ringan
Penyolderan pada konstruksi yang menggunakan baja,tuangan, juga baja temper
3.5.2 Kerugian
1. Untuk penyolderan masal biaya lebih besar.(karena bahan tambah harus dicampur timah putih
atau tembaga).
2. Bahan pengalir yang tersisa dapat menimbulkan korosi listri
(31)
(32)
dengan F = gaya geser pada sambungan solder ( N ); b = lebar penyolderan ( mm ); l = panjang
penyolderan ( mm ).
Soal-soal Latihan
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan sambungan solder
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sambungan solder
3. Sebutkan teknik-teknik penyolderan
BAB IV
SAMBUNGAN LAS
Materi Prasyarat:
Teknologi Bahan, Kekuatan Bahan
Standar Kompotensi:
Mampu merencanakan konstruksi sambungan las
Kom[potensi Dasar:
1. Mampu menyebutkan dan menjelaskan keuntungan dan kerugian sambungan las
2. Mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis sambungan las
3. Mampu menyebutkan dan menjelaskan proses-proses pengelasan
5. Mampu menghitung kekuatan sambungan las
4.1 Defenisi
Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah logam sejenis dengan cara memanaskan
sampai suhu lebur tanpa atau dengan menggunakan bahan tambah.
4.2 Sumber panas pengelasan
1. Secara mekanik, misalnya dengan gesekan, pukulan, dan tekanan dari material yang akan
disambung.
2. Dengan energi listrik, misalnya melalui busur listrik, tahanan listrik, dan pancaran electron.
3. Dengan gas, misalnya udara panas, argon, helium, dan hydrogen.
Jenis pengelasan yang termasuk las tahanan listrik sangat banyak diantaranya:
a. Las Titik ( spot welding)
Elektroda pengalir arus listrik terbuat dari tembaga atau paduan Cu+Mo yang dibagian dalamnya
berongga untuk mengalirkan cairan pendingin. Las ini biasa digunakan untuk menyambung
pelat-pelat yang tipis.
b. Las Tumpul
Pengelasan ini dilakukan dengan cara menyambungkan benda kerja kemudian dialiri arus listrik.
Jenis material benda kerja harus sama, serta arus listrik yang dialirkan harus merata pada
permukaan yang akan disambung.
4.4 Jenis-jenis Sambungan Las
1. Sambungan Temu (butt joint)
Butt joint digunakan untuk plat-palt rata dan tiang-tiang. Kemampuan butt joint untuk bebab
statis maupun dinamis , lebih tinggi kekuatannya dari pad alas fillet, tetapi las butt biayanya
lebih tinggi. Kapasitas beban dinamis dapat diperhitungkan dari kerapatan pengelasan dan
pengerjaan finishing. Diagonal atau kemiringan pengelasan juga dapat menambah kapsitas beban
statis. Untuk tebal plat sampai 4 mm, tanpa dibuat miring ujung-ujungnya, untuk tebal plat 5 mm
s.d. 15 mm perlu dibuat kampuh V ( bersudut V, 60 ) dan untuk tebal plat 10 mm s.d. 30 mm
perlu dibuat kampuh X, untuk tebal plat lebih besar lagi ujung-ujung plat dibuat kampuh U dobel
U.
4.5.2 Kerugian
1. Untuk produksi masal biaya lebih tinggi
2. Kesulitan untuk mengetahui mutu las
3. Pengerjaannya memerlukan pengalaman khusus.
4. Memerlukan pengetahuan tentang bahan yang akan dilas.
Sambungan las pada gambar diatas dimaksudkan untuk menahan tegangan geser akiabat dari
gaya geser F. Bentuk pengelasannya las sudut dengan tebal las a adalah BD.
BC dengan BC= tebal plat
Soal-soal Latihan
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan sambungan las
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sambungan las
3. Sebutkan dan jelaskan proses pengelasan
4. Sebuah plat baja dilas butt, tebal plat 8 mm, panjang pengelasan 200 mm, tebal pengelasan 8
mm. Hitung besar gaya yang bekerja pada konstruksi tersebut jika tegangan yang diijinkan dari
bahan las 90 Mpa.
5. Dua buah plat akan disambung dengan las parallel fillet, bila tebal plat 6 mm, gaya yang
bekerja 10 kN, dan tegangan geser yang diijinkan dari bahan las 60 Mpa. Hitunglah panjang
pengelasan.