LATAR BELAKANG
1
yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) setempat
menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan (iv) Kesanggupan
untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk
membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan
potensi yang dimiliki (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Program promosi menekankan aspek bersama masyarakat. Maksudnya adalah
(i) bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam
kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan
inginkan, (ii) bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang
menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air
besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman serta (iii) bersama dengan
masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan memantau
dampaknya secara terus-menerus (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Jumlah Rata-
Luas Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Rumah Rata
Wilayah Penduduk Penduduk
Tangga Jiwa/Rt
1 Kec. Senen 80.9 8,297 37 224.24 102.56
2 Kel. Kenari 91.5 11,061 54 204.83 120.89
3 Kel. Kramat 70.9 35,432 96 369.08 499.96
4 Kel. 44.7 18,517 81 228.60 414.25
Kwitang
5 Kel. Bungur 64.4 22,902 122 187.72 355.62
6 Kel. 71.4 28,684 115 249.43 401.68
Paseban
JUMLAH 423.8 124,893 505 247.31 295
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Kecamatan Senen, 2016
2
Pada tabel 1.1.1.1a dapat dilihat bahwa Kelurahan Senen memiliki wilayah
80,90 ha, dengan jumlah penduduk 8.297 jiwa, 37 RT, dan kepadatan
2
penduduk 102,56 per km .
b. Batas Wilayah
3
1.1.1.2 Keadaan Demografi
Berdasarkan laporan tahunan Kecamatan Senen 2016, jumlah
penduduk di wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat
Tahun 2016 berjumlah 123.976 jiwa, terdiri dari laki-laki 63.311 jiwa dan
perempuan 60.665 jiwa, sedangkan jumlah rumah tangga ada 33.114.
Adapun rincian jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Senen adalah
sebagai berikut:
4
Tabel 1.1.1.2b Jumlah Kepala Keluarga di Wilayah Kecamatan Senen
1.1.1.3 Kependudukan
a. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Kecamatan Senen
sebagian besar adalah karyawan swasta.
Karyawan
Kelurahan Pengusaha PNS Pedagang ABRI Pensiunan Buruh Tukang
swasta
Senen 2.872 2.631 874 37 135 526 415 3
Kwitang 2.158 1.586 961 963 258 51 794 9
Kenari 2.341 4.017 471 1.346 554 1.035 569 8
Kramat 9.931 3.863 446 2.374 181 457 15.219 7
Paseban 1.258 247 451 468 75 352 1.274 233
Bungur 763 1.875 254 547 1.722 388 632 134
Total 19.323 14.219 3.457 5.735 2.925 2.809 18.903 394
5
Berdasarkan dari tabel 1.1.1.3a terlihat karyawan swasta di Kelurahan
Senen berjumlah 2.872 orang.
b. Agama
6
Tabel 1.1.1.4 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Senen
1. TK - 20 20
2. SD 32 12 44
3. SMP 1 11 12
4. SMA / SMK 2 15 17
5. Universitas 1 16 17
Jumlah 36 74 110
Sasaran bayi, balita, wanita usia subur, dan pasangan usia subur tahun 2016.
Tabel 1.1.1.5 Sasaran Bayi, Balita, Wanita Usia Subur, Dan Pasangan Usia Subur
Sasaran
No. Kelurahan
Bayi Balita WUS PUS
7
Berdasarkan dari tabel 1.1.1.7 terlihat sasaran kesehatan pada bayi
berjumlah 1.426.
96% 96%
95% 95%
4. Cakupan Ibu Nifas 90% 95%
8
11. Senen Kesehatan Siswa SD dan 100% 100%
Setingkat
Berdasarkan dari tabel 1.1.1.6 terlihat target dan pencapaian cakupan kunjungan
ibu hamil mencapai 100%.
9
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya., yang mempunyai misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Memberdayakan masyarakat & keluarga dalam pembangunan kesehatan
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu secara
menyeluruh dan terpadu.
Berdasarkan misi tersebut, Puskesmas mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat
yang secara administrative berdomisili di wilayah kerjanya.
Mengacu kepada misi dan strategi di atas, maka fungsi Puskesmas adalah
sebagai berikut :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, artinya Puskesmas
bertindak bertindak sebagai motivator, fasilitator dan memantau
terselenggaranya proses pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan, artinya pemberdayaan masyarakat yaitu masyarakat tahu, mau
dan mampu menjaga serta mengatasi masalah kesehatannya secara
mandiri; arti pemberdayaan keluarga yaitu menjaga keluarga sehat tetap
sehat dan keluarga sakit menjadi sehat.
c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama, artinya penyelenggaran
pelayanan kesehatan dasar dalam upaya meningkatkan status kesehatan
10
masyarakat, meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan.
11
perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara
lain :
a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya
kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan
kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif,
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated),
c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah,
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat
d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee
for service menjadi pembayaran secara pra-upaya
e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
konsumtifmenjadi investasi
f. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah,
akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra
pemerintah (partnership)
g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization),
menjadi otonomi daerah (decentralization)
h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
12
atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat
rujukan bagi Puskesmas Kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.
13
1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Senen
1.1.3.1 Visi dan Misi Puskesmas
Visi Puskesmas
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang terjangkau seluruh lapisan
masyarakat
2. Menjadi Kemacatan Senen sehat 2017
Misi Puskesmas
1. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang ditetapkan
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang professional, ramah, dan
berkualitas
3. Meningkatkan efektifitas sistem manajemen Puskesmas
4. Mengembangkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
5. Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral
Kebijakan Mutu
Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada
peningkatan kepuasan pelanggan serta secara terus menerus melakukan
peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan sistem manajemen mutu.
14
2007 dimana semua Puskesmas di DKI Jakarta menjadi Badan Layanan
Umum bertahap (BLU Bertahap) dimana diharapkan Puskesmas dapat
mengatur anggarannya sendiri sesuai kebutuhan dan lebih fleksibel dari
Swadana. Tekhnisnya Penyusunan perencanaan melibatkan Puskesmas
Kelurahan dan koordinator program lalu diolah dan disesuaikan dengan
pagu anggaran dari Bapeda DKI Jakarta. Perencanaan dibuat melalui
proses yang panjang karena harus dikoreksi dan disahkan oleh DPRD dan
departemen dalam negeri (DDN). Dokumennya disebut DPA yaitu
dokumen pelaksanaan anggaran.
b. Penyusunan Rencana Kerja
Seluruh koordinator program maupun koordinator unit pelayanan
membuat rencana kerja di setiap kegiatan rutinnya maupun kegiatan
yang anggarannya disetujui sebagai tupoksinya sebagai koordinatr
rencana kerja tersebut dilaporkan ke kepala urusan dan diketahui oleh
kepala Puskesmas.
c. Komunikasi Internal dan Pembinaan Pegawai
Mini lokakarya, rapat koordinator program dan rapat lainnya
merupakan wadah komunikasi internal bagi karyawan. Masalah
masalah Puskesmas dapat dikemukakan, dibahas, dan diberi solusinya
sehingga tercipta suasana kerja yang diharapkan.
d. Pemantauan Pelaksanaan dan Pengendalian Program/Kegiatan
Pemantauan pelaksanaan dan pengendalian program/kegiatan
dilakukan setiap hari oleh kepala urusan dan di awal bulan
melaporkan kegitatan-kegiatannya maupun anggaran dalam bentuk
monitoring. Hasil laporan anggaran ini langsung dilaporkan ke dinas
kesehatan oleh kepala Puskesmas dalam rapat monitoring.
e. Evaluasi Kinerja Pegawai/Organisasi
Dalam rangka menciptakan aparatur Pemda DKI yang professional,
akuntabel dan berorientasi terhadap pelayanan prima kepada
masyarakat maka setiap bulan kepala urusan dan kepala Puskesmas
membuat penilaian kinerja pegawai sesuai UU no.43/1999, PP no.30
15
tahun 1990 tentang peraturan disiplin PNS, dan Pergub no.31 tahun
2006 tentang Juklak pemberian TPP Pegawai Pemda DKI Jakarta.
15.00%
Pada diagram 1.1.3.3 dapat dilihat sumber daya manusia terbanyak pada
Puskesmas Senen yaitu perawat, sebanyak 22%
16
Tabel 1.1.3.3 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen
Pada tabel 1.1.3.3 dapat dilihat bahwa rasio dokter umum terhadap 100.000 penduduk adalah 17.845 dan rasio dokter gigi terhadap 100.000
penduduk adalah 7.648.
17
1.1.3.4 Sarana dan Prasarana
18
Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas
Kecamatan Senen adalah:
1. Meubel
1.1 Meja periksa 16 buah.
1.2 Meja rapat 2 buah.
1.3 Meja kerja 40 buah.
1.4 Kursi 60 buah.
1.5 Bangku tunggu 60 buah.
2. Kendaraan/transportasi
2.1 Mobil Puskesmas keliling 2 buah.
2.2 Sepeda motor 9 buah.
3. Perlengkapan kantor
3.1 Administrasi (formulir,kertas,map,dll).
3.2 Mesin ketik (portable, elektronik).
3.3 Mesin hitung.
3.4 Brankas.
3.5 Personal computer 10 unit.
3.6 LCD 1 buah.
4. Alat komunikasi : Telepon, intercom.
5. Alat penerangan : PLN dan generator diesel.
6. Alat Rumah Tangga Kantor:
6.1 Televisi.
6.2 Radio kaset/radio.
6.3 Kulkas.
6.4 Peralatan dapur.
6.5 Kasur, bantal, gorden, taplak.
6.6 Alat-alat kebersihan.
19
aktif adalah desa atau yang di sebut dengan nama lain atau
kelurahan, yang:
- Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui
pos kesehatan desa (atau poskesdes) atau sarana kesehatan yang
ada di wilayah tersebut seperti, pusat kesehatan masyarakat
pembantu (PUSTU), pusat kesehatan masyarakat
(PUSKESMAS) atau sarana kesehatan lainnya.
- Penduduknya mengembangkan UKBN dan melaksanankan
surveilans berbasis masyarakat (meliputi pelayanan penyakit,
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan sehingga masyarakat menerapkan
berilaku hidupo bersih dan sehat (PHBS).
20
kegawatdaruratan / kejadian luar biasa (KLB). Tujuan dari
pembinaan RW Siaga secara umum adalah terwujudnya RW Siaga
dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap
masalah kesehatan di wilayahnya. Sementara tujuan RW Siaga
adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat RW
tentang pentingnya kesehatan; Meningkatakan kewaspadaan dan
kesiap siagaan masyarakat terhadap resiko bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan (bencana wabah,
kegawatdaruratan, dan sebagainya); Meningkatakan keluarga sadar
gizi; Meningkatan kesehatan lingkungan masyarakat, dan
meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan. Tujuh aspek kegiatan
RW Siaga yaitu, adanya pos RW siaga; UKBM (donor siaga,
transparan siaga, posyandu, dll); Surveilans berbasis masyarakat;
Sistem kegawatdaruratan; Pembiayaan kesehatan (jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat); lingkungan sehat, dan
perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Dalam pelaksaana RW Siaga
ini ditemukan kendala dan masalah. Warga mengharapkan adanya
pembinaan dari petugas yang datang ke lapangan untuk pemantauan
kegiatan RW Siaga ini. Pembinaan RW siaga perlu dilakukan untuk
melihat sejauh mana pencapaian RW siaga dan untuk mengetahui
kendala yang dihadapi dalam pelaksaan RW Siaga sehingga dapat
memberikan alternatif pemecahan maslaah bersama-sama. Manfaat
RW Siaga ini harus benar-benar dirasakan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat sehingga RW Siaga tau, mau dan
mampu menghadapi permasalahan yang ada di lingkungannya
secara mandiri.
c. Survey Mawas Diri (SMD)
Survei Mawas Diri merupakan bagian dar kegiatan RW Siaga. RW
Siaga adalah Rw yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya, kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan atau
21
kejadian luar biasa (KLB). Inti kegiatan RW SIaga adalah
memberdayakan masyarakat agar mampu dan mau untuk hidup sehat.
Oleh karena itu maka dalam pengembangannya diperlukan langkah-
langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi
(memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang
berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Untuk menuju desa siaga perlu dikaji berbagai kegiatan
bersumberdaya masyarakat yang ada dewasa ini seperti Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa, Danan Sehat, Desa siap-antar-jaga dan lain-
lain, sebagai embrio atau titik awal pengembangan menuju RW Siaga.
Dengan demikian, mengubah RW dan RW Siaga akan lebih cepat bila
di RW tersebut ada berbagai UKBM. Peran Puskesmas dalam kegiatan
SMD adalah melakukan pendamping dalam proses pembelajaran
masyarakat untuk mengenali potensi dan masalah-masalah yang
dihadapi oleh RW tersebut. Dengan mengenali potensi dan masalah
yang dihadapi diharapkan masyarakat di wilayah RW tersebut akan
mampu memecahkan masalah melalui musyawarah masyarakat desa
(MMD). SMD dilakukan di kelurahan Senen.
2. Pengembangan Perilaku Hidup dan Sehat di Masyarakat
a. Pendataan PHBS
Pendataan PHBS dilakukan bersamaan dengan kegiatan ketuk
pintu layani dengan hati.
Senen 76,6
Kenari 63,6
Kwitang 55,4
Kramat 62,2
Paseban 62,7
Bungur 54,7
Kecamatan Senen 62,5
22
Pendataan dilakukan dengan cara wawancara langsung ke
rumah warga dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang telah
disediakan oleh puskesmas. Pendataan PHBS ini dilakukan di enam
kelurahan yang diwawancara sebanyak sebanyak 1.186 RT. Dari hasil
pendataan diperoleh data persen rumah tanda yang ber PHBS adalah
62,5%. Dari hasil pendataan PHBS dapat disimpulkan bahwa persen
jumlah RT yang ber PHBS masih rendah dari standar minimum dan
dinas DKI Jakarta sebnayak 70%. Oleh karena itu, perlu ada nya
pembinaan dan sosialisasi lebih keras lagi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat pentingnya perilaku PHBS untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
23
2. Sosialisasi program prioritas
- Peningkatkan kewasapadaan DBD
- Sosialisasi ABATE
24
Tabel 1.1.4a Rekapitulasi Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Kecamatan Senen Periode Januari Maret 2017
PENYULUHAN KELOMPOK
DEMAM 277 22
6. 4 0 167 110 36 322 110 468
BERDARAH
25
PENYULUHAN KELOMPOK
ROKOK & 3
10. 10 0 81 0 81 0 0 130 130
NARKOBA
KEGANASAN / 4
11. 22 0 96 0 96 230 0 156 386
KANKER
PENYAKIT 9
12. 41 0 224 0 224 258 0 0 258
DEGENERATIF
AIR DAN
KESEHATAN 10
13 LINGKUNGAN 5 0 229 50 279 162 0 50 212
14 TBC 35 0 400 0 400 6 257 0 0 257
KUSTA / 0
15. 1 0 20 0 20 0 0 0 0
FRAMBOSIA
KESEHATAN GIGI 19
16. 11 0 270 710 980 20 873 1466 2359
DAN MULUT
KESEHATAN 0
19. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KERJA
20. KECACINGAN 0 0 0 0 0 1 0 0 50 50
26
PENYULUHAN KELOMPOK
21. PHBS 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1.32
JUMLAH 357 2 4.202 5 5.527 136 162 3409 2702 7144
Sumber: Laporan Bulanan Promosi Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari Maret 2017
Ket: TM: Tokoh Masyarakat MU: Masyarakat Umum MS: Masyarakat Sekolah
27
Tabel 1.1.4b Cakupan Penyuluhan KIA di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017
28
Tabel 1.1.4c Cakupan Penyuluhan KB di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017
29
Tabel 1.1.4d Cakupan Penyuluhan Gizi di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017
31
Tabel 1.1.4f Cakupan Penyuluhan Diare di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017
32
Tabel 1.1.4g Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
33
Tabel 1.1.4h Cakupan Penyuluhan AIDS di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
34
Tabel 1.1.4i Cakupan Penyuluhan Hepatitis di Wilayah Kecamatan Senen pada
bulan Januari Maret 2017
1 Kelurahan 0 1 0 - - -
Paseban
2 Kelurahan 0 1 0 - - -
Kramat
3 Kelurahan 1 1 100 - - -
Kenari
4 Kelurahan 1 1 100 - - -
Kwitang
5 Kecamatan 2 5 40 - - -
Senen
6 Kelurahan 1 1 100 - - -
Bungur
Jumlah 7 10 70 - - -
35
Tabel 1.1.4j Cakupan Penyuluhan ISPA di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
36
Tabel 1.1.4k Cakupan Penyuluhan Keganasan/Kanker di Wilayah Kecamatan
Senen pada bulan Januari Maret 2017
37
Tabel 1.1.4l Cakupan Penyuluhan Penyakit Degeneratif di Wilayah Kecamatan
Senen pada bulan Januari Maret 2017
38
Tabel 1.1.4m Cakupan Penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan di Wilayah
Kecamatan Senen pada bulan Januari Maret 2017
39
Tabel 1.1.4n Cakupan Penyuluhan TB di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung
Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 7 5 140 0 2 0
Paseban
2 Kelurahan 1 5 20 1 2 50
Kramat
3 Kelurahan 8 10 80 2 2 100
Kenari
4 Kelurahan 5 7 71,4 2 2 100
Kwitang
5 Kecamatan 10 10 100 3 2 150
Senen
6 Kelurahan 3 5 60 2 2 100
Bungur
Jumlah 34 42 471,4 13 12 550
40
Tabel 1.1.4o Cakupan Penyuluhan Kusta/Frambosia di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
41
Tabel 1.1.4p Cakupan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah
Kecamatan Senen pada bulan Januari Desember 2016
42
Tabel 1.1.4q Cakupan Penyuluhan Kesehatan Mata di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Desember 2016
NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Kesehatan Mata dikarenakan tidak
tersedianya anggaran tahun 2016 untuk program tersebut.
43
Tabel 1.1.4r Cakupan Penyuluhan Jiwa di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Desember 2016
44
Tabel 1.1.4s Cakupan Penyuluhan Kesehatan Kerja di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Desember 2016
NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Kesehatan Kerja dikarenakan tidak
tersedianya anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.
45
Tabel 1.1.4t Cakupan Penyuluhan Kecacingan di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
46
Tabel 1.1.4u Cakupan Penyuluhan PHBS di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
NB: Tidak ada penyuluhan dalam program PHBS dikarenakan tidak tersedianya
anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.
47
Tabel 1.1.4v Cakupan Penyuluhan RW Siaga di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
48
Tabel 1.1.4w Cakupan Penyuluhan Lain-lain di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
NB: Tidak ada penyuluhan dalam program lain-lain dikarenakan tidak tersedianya
anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.
49
6. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
7. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 4 kali
8. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
9. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
10. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 27 kali
11. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
12. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 11 kali
13. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 23 kali
14. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 15 kali
15. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 32 kali
16. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 14 kali
17. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 10 kali
18. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 27 kali
19. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 14 kali
20. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 14 kali
21. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kramat Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 13 kali
50
22. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kenari Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
23. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 11 kali
24. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 4 kali
25. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
26. Frekuensi penyuluhan diare luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 11 kali
27. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
28. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 2 kali
29. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 59 kali
30. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 6 kali
31. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan luar gedung se-
Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 25
kali
32. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 3 kali
33. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
34. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 5 kali
35. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 3 kali
36. Frekuensi penyuluhan TB luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 3 kali
51
37. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kramat Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 4 kali
38. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kenari Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 14 kali
39. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 3 kali
40. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 7 kali
41. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Bungur Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 5 kali
42. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut luar gedung di Puskesmas
Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 21
kali
52
4. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 9 kali dari jumlah target 12 kali
5. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 21
kali dari jumlah target 24 kali
6. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 9
kali dari jumlah target 10 kali
7. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 4
kali dari jumlah target 14 kali
8. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali
9. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 9 kali dari jumlah target 7 kali
10. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah pencapaian 27
kali dari jumlah target 25 kali
11. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Bungur Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 9 kali dari jumlah target 10 kali
12. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 11 kali dari jumlah target 15 kali
13. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kenari Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 23 kali dari jumlah target 20 kali
53
14. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 15 kali dari jumlah target 10 kali
15. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 32 kali dari jumlah target 25 kali
16. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Bungur Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 14 kali dari jumlah target 10 kali
17. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 10
kali dari jumlah target 12 kali
18. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah pencapaian 27
kali dari jumlah target 25 kali
19. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 14 kali dari jumlah target 10 kali
20. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 14 kali dari jumlah target 10 kali
21. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kramat Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 13 kali dari jumlah target 15 kali
22. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kenari Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 8 kali dari jumlah target 10 kali
23. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 11 kali dari jumlah target 10 kali
54
24. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 4 kali dari jumlah target 3 kali
25. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 8 kali dari jumlah target 7 kali
26. Frekuensi penyuluhan diare luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 11
kali dari jumlah target 12 kali
27. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali
28. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 2 kali dari jumlah target 5 kali
29. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 59 kali dari jumlah target 60 kali
30. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 6 kali dari jumlah target 7 kali
31. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan luar gedung se-
Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan
jumlah pencapaian 25 kali dari jumlah target 48 kali
32. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kramat Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 3 kali dari jumlah target 5 kali
33. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali
55
34. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 5 kali dari jumlah target 7 kali
35. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Bungur Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 3 kali dari jumlah target 5 kali
36. Frekuensi penyuluhan TB luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah pencapaian 3 kali
dari jumlah target 2 kali
37. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kramat Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 4 kali dari jumlah target 12 kali
38. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kenari Januari-Desember 2016 lebih dari target
dengan jumlah pencapaian 14 kali dari jumlah target 12 kali
39. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kwitang Januari-Desember 2016 kurang dari
target dengan jumlah pencapaian 3 kali dari jumlah target 12 kali
40. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 7 kali dari jumlah target 12 kali
41. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Bungur Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 5 kali dari jumlah target 12 kali
42. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut luar gedung di
Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 21 kali dari jumlah target 43 kali
56