Anda di halaman 1dari 59

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Program-program kesehatan, terutama yang terkait dengan PHBS perlu selalu
disosialisasikan secara terus-menerus, hal ini dikarenakan perubahan tingkah laku
kadang-kadang hanya dapat terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama. Dari
pengalaman bertahun-tahun pelaksanaan promosi atau penyuluhan kesehatan
masyarakat mengalami berbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya,
yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakat. Dari penelitian-
penelitian yang ada terungkap meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat
sudah tinggi tentang kesehatan, namun perilaku kesehatan masyarakat masih
rendah (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Dari berbagai aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu mendapatkan
perhatian secara seksama adalah tentang metode dan alat peraga yang digunakan
dalam promosi kesehatan. Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga
yang tepat sasaran, maka materi atau bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam
promosi kesehatan akan mudah diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran,
sehingga kesadaran masyarakat akan PHBS lebih mudah terwujud (Departemen
Kesehatan RI, 2008).
Promosi kesehatan adalah upaya memengaruhi masyarakat agar menghentikan
perilaku berisiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau
paling tidak berisiko rendah. Program Promosi Kesehatan tidak dirancang di
belakang meja. Supaya efektif, program harus dirancang berdasarkan realitas
kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran setempat (Departemen Kesehatan RI,
2008).
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar
merubah perilakunya, yaitu : (i) Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat
hidup masyarakat yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya
sumber air bersih yang lebih dekat; (ii) Pengertian yaitu bila perilaku yang baru
masuk akal bagi masyarakat dalam konteks pengetahuan lokal, (iii) Persetujuan,

1
yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) setempat
menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan (iv) Kesanggupan
untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk
membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan
potensi yang dimiliki (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Program promosi menekankan aspek bersama masyarakat. Maksudnya adalah
(i) bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam
kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan
inginkan, (ii) bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang
menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air
besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman serta (iii) bersama dengan
masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan memantau
dampaknya secara terus-menerus (Departemen Kesehatan RI, 2008).

1.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Senen


1.1.1.1 Keadaan Geografis
a. Luas Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat
adalah 423.7 Ha, terdiri dari enam Kelurahan (kantor lurah), 47 RW
(Rukun Warga), dan 512 RT (Rukun Tetangga).

Tabel 1.1.1.1a Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah RT

Jumlah Rata-
Luas Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Rumah Rata
Wilayah Penduduk Penduduk
Tangga Jiwa/Rt
1 Kec. Senen 80.9 8,297 37 224.24 102.56
2 Kel. Kenari 91.5 11,061 54 204.83 120.89
3 Kel. Kramat 70.9 35,432 96 369.08 499.96
4 Kel. 44.7 18,517 81 228.60 414.25
Kwitang
5 Kel. Bungur 64.4 22,902 122 187.72 355.62
6 Kel. 71.4 28,684 115 249.43 401.68
Paseban
JUMLAH 423.8 124,893 505 247.31 295
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Kecamatan Senen, 2016

2
Pada tabel 1.1.1.1a dapat dilihat bahwa Kelurahan Senen memiliki wilayah
80,90 ha, dengan jumlah penduduk 8.297 jiwa, 37 RT, dan kepadatan
2
penduduk 102,56 per km .

b. Batas Wilayah

Gambar 1.1.1.1b Peta Wilayah Kecamatan Senen


Sumber : google maps

Bagian Utara : Jl. Pejambon, Jl. Abdurahman Saleh, Jl.


Kalilio Senen, Jl. Kepu Selatan, Jl.
Gunung Sahari I, dan Jl. Kalibaru Timur
Raya
Bagian Timur : Jl. Kereta Api dan Kali Sentiong
Bagian Selatan : Jl. Pramuka, Jl. Matraman, Jl. Letjen
Suprapto (Tanah Tinggi Barat/Poncol)
Bagian Barat : Kali Ciliwung

3
1.1.1.2 Keadaan Demografi
Berdasarkan laporan tahunan Kecamatan Senen 2016, jumlah
penduduk di wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat
Tahun 2016 berjumlah 123.976 jiwa, terdiri dari laki-laki 63.311 jiwa dan
perempuan 60.665 jiwa, sedangkan jumlah rumah tangga ada 33.114.
Adapun rincian jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Senen adalah
sebagai berikut:

Tabel 1.1.1.2a Jumlah Penduduk di wilayah Kecamatan Senen Berdasarkan


Golongan Usia, Kewarganegaraan, dan Jenis Kelamin

Golongan WNI WNA


No. Usia L P L P
1. 0 4 3.941 4.659 - -
2. 5 9 4.650 5.525 - -
3. 10 14 4.653 5.589 1 -
4. 15 19 4.543 4.465 - -
5. 20 24 4.650 4.658 1 1
6. 25 29 5.695 5.223 - 1
7. 30 34 6.891 5.236 2 1
8. 35 39 6.689 5.986 12 8
9. 40 44 4.589 4.546 - -
10. 45 49 4.896 4.205 1 -
11. 50 54 2.358 3.013 - 1
12. 55 59 2.869 1.769 - -
13. 60 64 2.032 1.123 1 -
14. 65 69 651 659 - -
15. 70 74 465 561 - -
16. 75 KEATAS 403 456 - -
Jumlah 61.613 60.059 18 12
Sumber: Kantor Statistik Puskesmas Kecamatan Senen, 2016

Berdasarkan dari tabel 1.1.1.2a terlihat WNI di wilayah Kecamatan Senen


berjumlah 121.672 orang.

4
Tabel 1.1.1.2b Jumlah Kepala Keluarga di Wilayah Kecamatan Senen

Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga


Senen 8.527 3.023
Kenari 10.800 1.584
Kwitang 18.579 4.636
Kramat 34.255 11.746
Paseban 27.256 9.566
Bungur 22.345 2.559
Total 121.702 33.114
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Kecamatan Senen, 2016

Berdasarkan tabel 1.1.1.2b terlihat penduduk Kelurahan Senen berjumlah


8.527 orang.

1.1.1.3 Kependudukan
a. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Kecamatan Senen
sebagian besar adalah karyawan swasta.

Tabel 1.1.1.3a Mata Pencaharian

Karyawan
Kelurahan Pengusaha PNS Pedagang ABRI Pensiunan Buruh Tukang
swasta
Senen 2.872 2.631 874 37 135 526 415 3
Kwitang 2.158 1.586 961 963 258 51 794 9
Kenari 2.341 4.017 471 1.346 554 1.035 569 8
Kramat 9.931 3.863 446 2.374 181 457 15.219 7
Paseban 1.258 247 451 468 75 352 1.274 233
Bungur 763 1.875 254 547 1.722 388 632 134
Total 19.323 14.219 3.457 5.735 2.925 2.809 18.903 394

5
Berdasarkan dari tabel 1.1.1.3a terlihat karyawan swasta di Kelurahan
Senen berjumlah 2.872 orang.

b. Agama

Persentase agama yang paling banyak di wilayah Kecamatan Senen


adalah agama Islam yaitu 62%.

Tabel 1.1.1.3b Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama

Kelurahan Islam Protestan Katolik Budha Hindu

Senen 4.351 2.651 872 135 526

Kwitang 14.971 2.351 689 112 251

Kenari 8.108 887 810 669 302

Kramat 25.956 4.562 1.039 1.259 1.248

Paseban 13.811 9.545 1.097 1.399 1.383

Bungur 7.640 8.645 2.369 2.215 1.253

Jumlah 74.837 28.641 6.876 5.789 4.963

Berdasarkan dari tabel 1.1.1.3b terlihat penduduk kelurahan Senen


beragama Islam berjumlah 4.351 orang.

1.1.1.4 Fasilitas Pendidikan


Fasilitas pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen
berjumlah 94 buah. Adapun sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Senen
adalah Sebagai Berikut:

6
Tabel 1.1.1.4 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Senen

No. Jenis Sekolah Negeri Swasta Jumlah

1. TK - 20 20

2. SD 32 12 44

3. SMP 1 11 12

4. SMA / SMK 2 15 17

5. Universitas 1 16 17

Jumlah 36 74 110

Berdasarkan dari tabel 1.1.1.4 terlihat sarana pendidikan TK Universitas


negeri dan swasta di Kecamatan Senen berjumlah 110.

1.1.1.5 Sasaran Kesehatan

Sasaran bayi, balita, wanita usia subur, dan pasangan usia subur tahun 2016.

Tabel 1.1.1.5 Sasaran Bayi, Balita, Wanita Usia Subur, Dan Pasangan Usia Subur

Sasaran
No. Kelurahan
Bayi Balita WUS PUS

1. Senen 88 473 2.400 900

2. Kenari 161 859 3.053 1.720

3. Kwitang 190 1.013 596 2.050

4. Bungur 287 1.531 5.485 3.150

5. Kramat 383 2.047 7.222 4.243

6. Paseban 317 1.692 5.992 3.814

TOTAL 1.426 7.615 27.748 15.877

7
Berdasarkan dari tabel 1.1.1.7 terlihat sasaran kesehatan pada bayi
berjumlah 1.426.

1.1.1.6 Indikator dan Target Kesehatan

Target kesehatan mengacu kepada peraturan Menteri Kesehatan RI,


NO. 741MENKESPER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan di kabupaten/kota.

Tabel 1.1.1.6 Standar Pelayanan Minimal

No. Jenis Pelayanan Target Pencapaian

I Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

2. Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi


yang Ditangani
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan
atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
100% 100%

96% 96%

95% 95%
4. Cakupan Ibu Nifas 90% 95%

5. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi 80% 80%


yang Ditangani

6. Cakupan Kunjungan Bayi 95% 95%

7. Kelurahan Universal Child 100% 100%


Immunization (UCI)

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 85,2%

9. Cakupan Pemberian Makanan ASI pada 100% 100%


Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan 100% 100%

8
11. Senen Kesehatan Siswa SD dan 100% 100%
Setingkat

12. Cakupan Peserta KB Aktif 70% 70,6%

13. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100% 100%


Dasar Pasien Keluarga Miskin

II Pelayanan Kesehatan Rujukan

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100% 100%


Rujukan Pasien Keluarga Miskin
2. Cakupan Pelayanan Gawat 100% 100%
Darurat Level I
Penyelidikan Epidemiologi dan
III
Penanggulangan KLB

1. Cakupan Desa/Kelurahan 100% Tidak Ada Kasus


Mengalami KLB yang Dilakukan KLB
Penyelidikan Epidemiologi <24
jam
Promosi Kesehatan dan
IV
Pemberdayaan Masyarakat

1. Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 100%

Berdasarkan dari tabel 1.1.1.6 terlihat target dan pencapaian cakupan kunjungan
ibu hamil mencapai 100%.

1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas


1.1.2.1 Definisi

Pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) ialah fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

9
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya., yang mempunyai misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Memberdayakan masyarakat & keluarga dalam pembangunan kesehatan
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu secara
menyeluruh dan terpadu.
Berdasarkan misi tersebut, Puskesmas mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat
yang secara administrative berdomisili di wilayah kerjanya.

Untuk dapat mencapai misi Puskesmas diatas digunakan strategi sebagai


berikut :
a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan
b. Mengembangkan dan menetapkan asas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga
c. Meningkatkan profesionalisme petugas
d. Mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai degan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

Mengacu kepada misi dan strategi di atas, maka fungsi Puskesmas adalah
sebagai berikut :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, artinya Puskesmas
bertindak bertindak sebagai motivator, fasilitator dan memantau
terselenggaranya proses pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan, artinya pemberdayaan masyarakat yaitu masyarakat tahu, mau
dan mampu menjaga serta mengatasi masalah kesehatannya secara
mandiri; arti pemberdayaan keluarga yaitu menjaga keluarga sehat tetap
sehat dan keluarga sakit menjadi sehat.
c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama, artinya penyelenggaran
pelayanan kesehatan dasar dalam upaya meningkatkan status kesehatan

10
masyarakat, meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan.

Sebagai suatu unit organisasi yang melaksanakan berbagai usaha di bidang


kesehatan, Puskesmas memiliki wewenang dan tanggung jawab didalam
wilayah kerja tertentu, biasanya satu wilayah kecamatan atau sebagian wilayah
kecamatan. Penentuan luas wilayah kerja Puskesmas di dasarkan atas beberapa
faktor yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Keadaan geografis
b. Keadaan saran perhubungan
c. Keadaan infra struktur masyarakat lainnya

Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk


mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan.
Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi
pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi:
kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya,
kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private
goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi
Puskesmas. Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap
Puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang
dimiliki, namun Puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar
yang menjadi kesepakatan nasional.
Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif. Tidak terbatas pada aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.
Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan
oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi
daerah maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan,
yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi
Paradigma Sehat. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya

11
perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara
lain :
a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya
kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan
kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif,
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated),
c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah,
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat
d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee
for service menjadi pembayaran secara pra-upaya
e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
konsumtifmenjadi investasi
f. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah,
akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra
pemerintah (partnership)
g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization),
menjadi otonomi daerah (decentralization)
h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.

1.1.2.2 Wilayah Kerja

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari


kecamatan. Faktor kepada kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan
geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam
penentuan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas
ditetapkan oleh Walikota/Bupati, dengan saran teknis dari kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu
Puskesmas adalah sekitar 30.000 penduduk. Untuk jangkauan yang lebih luas,
dibantu oleh Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Puskesmas di
ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa

12
atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat
rujukan bagi Puskesmas Kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

1.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Menyeluruh

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :


1. Promotif (peningkatan kesehatan)
2. Preventif (upaya pencegahan)
3. Kuratif (pengobatan)
4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak
membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan
sampai meninggal.

1.1.2.4 Peran Puskesmas

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai


peran yang vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki
kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk
ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang
matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan
pemantauan yang akurat.

1.1.2.5 Upaya Kesehatan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan.

13
1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Senen
1.1.3.1 Visi dan Misi Puskesmas
Visi Puskesmas
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang terjangkau seluruh lapisan
masyarakat
2. Menjadi Kemacatan Senen sehat 2017

Misi Puskesmas
1. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang ditetapkan
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang professional, ramah, dan
berkualitas
3. Meningkatkan efektifitas sistem manajemen Puskesmas
4. Mengembangkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
5. Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral

Moto Puskesmas Kecamatan Senen


Anda Sehat Kami Puas

Kebijakan Mutu
Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada
peningkatan kepuasan pelanggan serta secara terus menerus melakukan
peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan sistem manajemen mutu.

1.1.3.2 Manajemen Puskesmas Senen


a. Penyusunan Perencanaan Anggaran
Mulai tahun 2000, semua Puskesmas di DKI Jakarta sudah berubah
menjadi Puskesmas swadana dimana terdapat dua sumber anggaran yaitu
swadana yaitu anggaran yang diperoleh dari retribusi dan boleh
digunakan langsung setelah disetor ke bank DKI selama satu bulan.
Anggaran lainnya adalah APBD. Dengan demikian system perencanaan
Puskesmas adalah bottom up planning yaitu perencanaan dari bawah
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Puskesmasnya. Tahun

14
2007 dimana semua Puskesmas di DKI Jakarta menjadi Badan Layanan
Umum bertahap (BLU Bertahap) dimana diharapkan Puskesmas dapat
mengatur anggarannya sendiri sesuai kebutuhan dan lebih fleksibel dari
Swadana. Tekhnisnya Penyusunan perencanaan melibatkan Puskesmas
Kelurahan dan koordinator program lalu diolah dan disesuaikan dengan
pagu anggaran dari Bapeda DKI Jakarta. Perencanaan dibuat melalui
proses yang panjang karena harus dikoreksi dan disahkan oleh DPRD dan
departemen dalam negeri (DDN). Dokumennya disebut DPA yaitu
dokumen pelaksanaan anggaran.
b. Penyusunan Rencana Kerja
Seluruh koordinator program maupun koordinator unit pelayanan
membuat rencana kerja di setiap kegiatan rutinnya maupun kegiatan
yang anggarannya disetujui sebagai tupoksinya sebagai koordinatr
rencana kerja tersebut dilaporkan ke kepala urusan dan diketahui oleh
kepala Puskesmas.
c. Komunikasi Internal dan Pembinaan Pegawai
Mini lokakarya, rapat koordinator program dan rapat lainnya
merupakan wadah komunikasi internal bagi karyawan. Masalah
masalah Puskesmas dapat dikemukakan, dibahas, dan diberi solusinya
sehingga tercipta suasana kerja yang diharapkan.
d. Pemantauan Pelaksanaan dan Pengendalian Program/Kegiatan
Pemantauan pelaksanaan dan pengendalian program/kegiatan
dilakukan setiap hari oleh kepala urusan dan di awal bulan
melaporkan kegitatan-kegiatannya maupun anggaran dalam bentuk
monitoring. Hasil laporan anggaran ini langsung dilaporkan ke dinas
kesehatan oleh kepala Puskesmas dalam rapat monitoring.
e. Evaluasi Kinerja Pegawai/Organisasi
Dalam rangka menciptakan aparatur Pemda DKI yang professional,
akuntabel dan berorientasi terhadap pelayanan prima kepada
masyarakat maka setiap bulan kepala urusan dan kepala Puskesmas
membuat penilaian kinerja pegawai sesuai UU no.43/1999, PP no.30

15
tahun 1990 tentang peraturan disiplin PNS, dan Pergub no.31 tahun
2006 tentang Juklak pemberian TPP Pegawai Pemda DKI Jakarta.

1.1.3.3 Sumber Daya Manusia


Pada diagram di bawah ini dapat dilihat sumber daya manusia pada
Puskesmas Kecamatan Senen pada tahun 2016.

Sumber Daya Manusia


Perawat
22.00% Bidan
5.00% Dokter Umum
7.00%
7.00% Petugas Loket
Apoteker
9.00%
Dokter Gigi
TU
20.00% Supir
15.00%

15.00%

Diagram 1.1.3.3 Sumber Daya Manusia pada Puskesmas Kecamatan Senen

Pada diagram 1.1.3.3 dapat dilihat sumber daya manusia terbanyak pada
Puskesmas Senen yaitu perawat, sebanyak 22%

16
Tabel 1.1.3.3 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen

DR SPE-SIALIS DOK-TER UMUM DOKTER


UNIT TOTAL DOKTER GIGI GIGI TOTAL
NO
KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
Puskesmas
- - - 5 16 21 5 16 21 1 8 9 - 1 8 9
kec.Senen
SUB
JUMLAH I - - - 5 16 21 5 16 21 1 8 9 - - - 1 8 9
(PKM)
SUB
JUMLAH II
- - - - - - - - - - - - - - - - - -
(RUMAH
SAKIT)
JUMLAH
- - - 5 16 21 5 16 21 1 8 9 - - - 1 8 9
(KAB/KOTA)
RASIO
TERHADAP
0 17.845 17.845 7.648 0 7.648
100.000
PENDUDUK

Pada tabel 1.1.3.3 dapat dilihat bahwa rasio dokter umum terhadap 100.000 penduduk adalah 17.845 dan rasio dokter gigi terhadap 100.000
penduduk adalah 7.648.

17
1.1.3.4 Sarana dan Prasarana

Di Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi fasilitas perlengkapan


medis dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah
perlengkapan dan alat-alat tidak habis pakai yang diberikan kepada
Puskesmas.
Perlengkapan alat-alat medis diantaranya:
1. Basic Equipment
2. Public Health Nursing and Midwifery kit
3. Diagnostic and Surgical Equipment
4. Physician kit
5. Health Education Equipment
6. Laboratory Equipment
7. Nebulizer
8. Screening kit bagi UKS di Puskesmas
9. Alat-alat Imunisasi
10. Alat-alat penyuluhan
11. Perangkat peralatan gigi
12. Perlengkapan/alat-alat pertolongan persalinan
13. USG
14. EKG
15. Slitlam
16. Optotip snellen/snellen chart
17. Optik kaca mata
18. Alat-alat KB
19. Bangku ginekologi
20. Rontgen
21. Klinik jiwa
22. Test Ishihara
23. Inkubator neonatus

18
Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas
Kecamatan Senen adalah:
1. Meubel
1.1 Meja periksa 16 buah.
1.2 Meja rapat 2 buah.
1.3 Meja kerja 40 buah.
1.4 Kursi 60 buah.
1.5 Bangku tunggu 60 buah.
2. Kendaraan/transportasi
2.1 Mobil Puskesmas keliling 2 buah.
2.2 Sepeda motor 9 buah.
3. Perlengkapan kantor
3.1 Administrasi (formulir,kertas,map,dll).
3.2 Mesin ketik (portable, elektronik).
3.3 Mesin hitung.
3.4 Brankas.
3.5 Personal computer 10 unit.
3.6 LCD 1 buah.
4. Alat komunikasi : Telepon, intercom.
5. Alat penerangan : PLN dan generator diesel.
6. Alat Rumah Tangga Kantor:
6.1 Televisi.
6.2 Radio kaset/radio.
6.3 Kulkas.
6.4 Peralatan dapur.
6.5 Kasur, bantal, gorden, taplak.
6.6 Alat-alat kebersihan.

1.1.4 Program Promosi Kesehatan


1. Pengembangan Keluarga Siaga Aktif
a. Pembinaan keluarga siaga aktif adalah bentuk pengembangan dari
desa siaga yang telah dimulai sejak tahun 2006. Kelurahan siaga

19
aktif adalah desa atau yang di sebut dengan nama lain atau
kelurahan, yang:
- Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui
pos kesehatan desa (atau poskesdes) atau sarana kesehatan yang
ada di wilayah tersebut seperti, pusat kesehatan masyarakat
pembantu (PUSTU), pusat kesehatan masyarakat
(PUSKESMAS) atau sarana kesehatan lainnya.
- Penduduknya mengembangkan UKBN dan melaksanankan
surveilans berbasis masyarakat (meliputi pelayanan penyakit,
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan sehingga masyarakat menerapkan
berilaku hidupo bersih dan sehat (PHBS).

Tujuan kelurahan siaga adalah untuk percepatan terwujudnya


masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan
mampumengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajata
kesehatannya meningkat
Komponen kelurahan siaga aktif: (1) pelayanan kesehatan dasar;
(2) pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBN dan
mendorong upaya surveilans berbasis masyarakat, kedaruratan
kesehatan dan penanggulan bencana serta penyehatan lingkungan;
(3) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Pembinaan Keluarga Siaga dilaksanakan pada tanggal di Kantor
Kelurahan Senen Kecamatan Senen Jakarta Pusat yang dihadiri oleh
Kasie Kesmas Kelurahan, Lurah, Pamong Kelurahan, Tokoh
Maysrakat, dan Kader.
b. Pembinaan RW Siaga
RW Siaga adalah RW yang penduduknya yang memiliki kesiapan
sumber daya, kemampuan, dan kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan

20
kegawatdaruratan / kejadian luar biasa (KLB). Tujuan dari
pembinaan RW Siaga secara umum adalah terwujudnya RW Siaga
dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap
masalah kesehatan di wilayahnya. Sementara tujuan RW Siaga
adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat RW
tentang pentingnya kesehatan; Meningkatakan kewaspadaan dan
kesiap siagaan masyarakat terhadap resiko bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan (bencana wabah,
kegawatdaruratan, dan sebagainya); Meningkatakan keluarga sadar
gizi; Meningkatan kesehatan lingkungan masyarakat, dan
meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan. Tujuh aspek kegiatan
RW Siaga yaitu, adanya pos RW siaga; UKBM (donor siaga,
transparan siaga, posyandu, dll); Surveilans berbasis masyarakat;
Sistem kegawatdaruratan; Pembiayaan kesehatan (jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat); lingkungan sehat, dan
perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Dalam pelaksaana RW Siaga
ini ditemukan kendala dan masalah. Warga mengharapkan adanya
pembinaan dari petugas yang datang ke lapangan untuk pemantauan
kegiatan RW Siaga ini. Pembinaan RW siaga perlu dilakukan untuk
melihat sejauh mana pencapaian RW siaga dan untuk mengetahui
kendala yang dihadapi dalam pelaksaan RW Siaga sehingga dapat
memberikan alternatif pemecahan maslaah bersama-sama. Manfaat
RW Siaga ini harus benar-benar dirasakan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat sehingga RW Siaga tau, mau dan
mampu menghadapi permasalahan yang ada di lingkungannya
secara mandiri.
c. Survey Mawas Diri (SMD)
Survei Mawas Diri merupakan bagian dar kegiatan RW Siaga. RW
Siaga adalah Rw yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya, kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan atau

21
kejadian luar biasa (KLB). Inti kegiatan RW SIaga adalah
memberdayakan masyarakat agar mampu dan mau untuk hidup sehat.
Oleh karena itu maka dalam pengembangannya diperlukan langkah-
langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi
(memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang
berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Untuk menuju desa siaga perlu dikaji berbagai kegiatan
bersumberdaya masyarakat yang ada dewasa ini seperti Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa, Danan Sehat, Desa siap-antar-jaga dan lain-
lain, sebagai embrio atau titik awal pengembangan menuju RW Siaga.
Dengan demikian, mengubah RW dan RW Siaga akan lebih cepat bila
di RW tersebut ada berbagai UKBM. Peran Puskesmas dalam kegiatan
SMD adalah melakukan pendamping dalam proses pembelajaran
masyarakat untuk mengenali potensi dan masalah-masalah yang
dihadapi oleh RW tersebut. Dengan mengenali potensi dan masalah
yang dihadapi diharapkan masyarakat di wilayah RW tersebut akan
mampu memecahkan masalah melalui musyawarah masyarakat desa
(MMD). SMD dilakukan di kelurahan Senen.
2. Pengembangan Perilaku Hidup dan Sehat di Masyarakat
a. Pendataan PHBS
Pendataan PHBS dilakukan bersamaan dengan kegiatan ketuk
pintu layani dengan hati.

Tabel 1.1.4 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

Kelurahan % RT YANG BER-PHBS

Senen 76,6
Kenari 63,6
Kwitang 55,4
Kramat 62,2
Paseban 62,7
Bungur 54,7
Kecamatan Senen 62,5

22
Pendataan dilakukan dengan cara wawancara langsung ke
rumah warga dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang telah
disediakan oleh puskesmas. Pendataan PHBS ini dilakukan di enam
kelurahan yang diwawancara sebanyak sebanyak 1.186 RT. Dari hasil
pendataan diperoleh data persen rumah tanda yang ber PHBS adalah
62,5%. Dari hasil pendataan PHBS dapat disimpulkan bahwa persen
jumlah RT yang ber PHBS masih rendah dari standar minimum dan
dinas DKI Jakarta sebnayak 70%. Oleh karena itu, perlu ada nya
pembinaan dan sosialisasi lebih keras lagi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat pentingnya perilaku PHBS untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

b. Penyuluhan dalam Gedung Puskesmas


1. Penyuluhan
Secara langsung :
- Dialog di kamar periksa antara paramedic/medis dengan
pasien atau keluarga pasien
- Penyuluhan kelompok di puskesmas
- Penyuluhan via radio 2x seminggu

Secara tidak langsung


- Memberi contoh atau teladan dari karyawan puskesmas
melalui penampilah, perilaku, dan keramahan
- Kebersihan gedung puskesmas terutama WC
- Tersedianya air bersih yang cukup
- Tersedianya media penyuluhan poster, spanduk, dll

23
2. Sosialisasi program prioritas
- Peningkatkan kewasapadaan DBD
- Sosialisasi ABATE

24
Tabel 1.1.4a Rekapitulasi Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Kecamatan Senen Periode Januari Maret 2017

PENYULUHAN KELOMPOK

DALAM GEDUNG LUAR GEDUNG


PROGRAM YANG
NO
DITUNJANG PENGUNJUNG PENGUNJUNG
FREK T FREK
MU MS JUMLAH TM MU MS JUMLAH
M

1. KIA 30 0 349 0 349 4 20 125 0 145

2. KB 23 0 255 0 255 2 0 100 0 100

3. GIZI 15 0 264 150 414 12 0 200 200 400

4. IMUNISASI 22 0 260 155 415 28 0 1051 390 1441

5. DIARE 51 0 178 0 178 1 0 0 50 50

DEMAM 277 22
6. 4 0 167 110 36 322 110 468
BERDARAH

7. AIDS 6 0 217 0 217 10 0 217 0 217

8. HEPATITIS 12 0 478 0 478 0 0 0 0 0

9. ISPA 52 0 629 0 629 0 0 0 0 0

25
PENYULUHAN KELOMPOK

DALAM GEDUNG LUAR GEDUNG


PROGRAM YANG
NO
DITUNJANG PENGUNJUNG PENGUNJUNG
FREK T FREK
MU MS JUMLAH TM MU MS JUMLAH
M

ROKOK & 3
10. 10 0 81 0 81 0 0 130 130
NARKOBA

KEGANASAN / 4
11. 22 0 96 0 96 230 0 156 386
KANKER

PENYAKIT 9
12. 41 0 224 0 224 258 0 0 258
DEGENERATIF

AIR DAN
KESEHATAN 10
13 LINGKUNGAN 5 0 229 50 279 162 0 50 212
14 TBC 35 0 400 0 400 6 257 0 0 257
KUSTA / 0
15. 1 0 20 0 20 0 0 0 0
FRAMBOSIA

KESEHATAN GIGI 19
16. 11 0 270 710 980 20 873 1466 2359
DAN MULUT

17. KESEHATAN MATA 6 0 27 0 27 0 0 0 0 0

18. KESEHATAN JIWA 7 0 26 50 76 2 0 521 100 621

KESEHATAN 0
19. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KERJA

20. KECACINGAN 0 0 0 0 0 1 0 0 50 50
26
PENYULUHAN KELOMPOK

DALAM GEDUNG LUAR GEDUNG


PROGRAM YANG
NO
DITUNJANG PENGUNJUNG PENGUNJUNG
FREK T FREK
MU MS JUMLAH TM MU MS JUMLAH
M

21. PHBS 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22. LAIN-LAIN 1 0 32 100 132 3 50 0 0 50

1.32
JUMLAH 357 2 4.202 5 5.527 136 162 3409 2702 7144

Sumber: Laporan Bulanan Promosi Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari Maret 2017

Ket: TM: Tokoh Masyarakat MU: Masyarakat Umum MS: Masyarakat Sekolah

27
Tabel 1.1.4b Cakupan Penyuluhan KIA di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Persen-
Penca- Persen- Tar-
Target Pencapaian tase
paian tase (%) get
(%)
1 Kelurahan 0 12 0 - - -
Paseban
2 Kelurahan 0 10 0 - - -
Kramat
3 Kelurahan 9 10 90 - - -
Kenari
4 Kelurahan 9 12 75 - - -
Kwitang
5 Kecamatan 21 24 87,5 - - -
Senen
6 Kelurahan 9 9 100 - - -
Bungur
Jumlah 64 67 499,17 - - -

28
Tabel 1.1.4c Cakupan Penyuluhan KB di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Persen-
Penca- Persen- Tar-
Target Pencapaian tase
paian tase (%) get
(%)
1 Kelurahan 0 10 0 0 7 0
Paseban
2 Kelurahan 0 14 0 7 7 100
Kramat
3 Kelurahan 8 10 80 7 7 100
Kenari
4 Kelurahan 9 7 128 7 7 100
Kwitang
5 Kecamatan 27 25 108 7 7 100
Senen
6 Kelurahan 9 10 90 7 7 100
Bungur
Jumlah 66 76 514,57 42 42 600

29
Tabel 1.1.4d Cakupan Penyuluhan Gizi di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 0 15 0 0 12 0
Paseban
2 Kelurahan 1 15 6,67 1 15 6,67
Kramat
3 Kelurahan 23 20 115 20 20 100
Kenari
4 Kelurahan 15 10 150 10 10 100
Kwitang
5 Kecamatan 32 25 128 27 25 108
Senen
6 Kelurahan 14 10 140 10 10 100
Bungur
Jumlah 110 95 706 92 82 591
30
Tabel 1.1.4e Cakupan Penyuluhan Imunisasi di Wilayah Kecamatan Senen pada
bulan Januari Maret 2017

No Dalam Gedung Luar Gedung


Puskes-
Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
mas
paian Get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 0 0 0 6 15 40
Paseban
2 Kelurahan 0 10 0 13 15 86,67
Kramat
3 Kelurahan 10 10 100 8 10 80
Kenari
4 Kelurahan 14 10 140 10 10 100
Kwitang
5 Kecamata 14 10 140 30 30 100
n Senen
6 Kelurahan 5 5 100 15 15 100
Bungur
Jumlah 63 55 680 91 95 566

31
Tabel 1.1.4f Cakupan Penyuluhan Diare di Wilayah Kecamatan Senen pada bulan
Januari Maret 2017

No Dalam Gedung Luar Gedung


Puskes-
Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
mas
paian Get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 3 10 33,3 - - -
Paseban
2 Kelurahan 0 5 0 5 5 100
Kramat
3 Kelurahan 1 1 100 - - -
Kenari
4 Kelurahan 4 3 133 - - -
Kwitang
5 Kecamata 8 7 114 10 10 100
n Senen
6 Kelurahan 4 4 100 11 12 91,66
Bungur
Jumlah 33 30 110 26 27 96

32
Tabel 1.1.4g Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

Puskes- Dalam Gedung Luar Gedung


No
mas
Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian Get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 0 23 0 0 18 0
Paseban
2 Kelurahan 0 0 0 18 18 100%
Kramat
3 Kelurahan 24 24 100% 18 18 100%
Kenari
4 Kelurahan 24 24 100% 18 18 100%
Kwitang
5 Kecamatan 28 28 100% 18 18 100%
Senen
6 Kelurahan 22 22 100% 18 18 100%
Bungur
Jumlah 120 120 600 108 108 600

33
Tabel 1.1.4h Cakupan Penyuluhan AIDS di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

Puskes- Dalam Gedung Luar Gedung


No
mas
Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian Get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan 1 1 100 - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan 5 5 100 8 10 80
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah 6 6 100 8 10 80

34
Tabel 1.1.4i Cakupan Penyuluhan Hepatitis di Wilayah Kecamatan Senen pada
bulan Januari Maret 2017

No Dalam Gedung Luar Gedung

Puskesmas Persentase Persentase


Pencapaian Target Pencapaian Target
(%) (%)

1 Kelurahan 0 1 0 - - -
Paseban

2 Kelurahan 0 1 0 - - -
Kramat

3 Kelurahan 1 1 100 - - -
Kenari

4 Kelurahan 1 1 100 - - -
Kwitang

5 Kecamatan 2 5 40 - - -
Senen

6 Kelurahan 1 1 100 - - -
Bungur

Jumlah 7 10 70 - - -

35
Tabel 1.1.4j Cakupan Penyuluhan ISPA di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 5 60 8,3 - - -
Paseban
2 Kelurahan 2 15 13,3 - - -
Kramat
3 Kelurahan 10 10 100 1 1 100
Kenari
4 Kelurahan 44 44 100 5 5 100
Kwitang
5 Kecamatan 5 5 100 1 1 100
Senen
6 Kelurahan 13 13 100 1 1 100
Bungur
Jumlah 146 147 99,3 8 8 400

36
Tabel 1.1.4k Cakupan Penyuluhan Keganasan/Kanker di Wilayah Kecamatan
Senen pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Keganasan/Kanker dikarenakan tidak


tersedianya anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.

37
Tabel 1.1.4l Cakupan Penyuluhan Penyakit Degeneratif di Wilayah Kecamatan
Senen pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Penyakit Degeneratif dikarenakan


tidak tersedianya anggaran tahun 2017 untuk program tersebut

38
Tabel 1.1.4m Cakupan Penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan di Wilayah
Kecamatan Senen pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 0 7 0 0 8 0
Paseban
2 Kelurahan 0 0 0 4 8 50
Kramat
3 Kelurahan 7 7 100 4 8 50
Kenari
4 Kelurahan 7 7 100 4 8 50
Kwitang
5 Kecamatan 7 7 100 4 8 50
Senen
6 Kelurahan 7 7 100 4 8 50
Bungur
Jumlah 41 42 585 25 48 312

39
Tabel 1.1.4n Cakupan Penyuluhan TB di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017
No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung
Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 7 5 140 0 2 0
Paseban
2 Kelurahan 1 5 20 1 2 50
Kramat
3 Kelurahan 8 10 80 2 2 100
Kenari
4 Kelurahan 5 7 71,4 2 2 100
Kwitang
5 Kecamatan 10 10 100 3 2 150
Senen
6 Kelurahan 3 5 60 2 2 100
Bungur
Jumlah 34 42 471,4 13 12 550

40
Tabel 1.1.4o Cakupan Penyuluhan Kusta/Frambosia di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Kusta/Frambosia dikarenakan tidak


tersedianya anggaran tahun 2016 untuk program tersebut

41
Tabel 1.1.4p Cakupan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah
Kecamatan Senen pada bulan Januari Desember 2016

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 0 12 0 0 43 0
Paseban
2 Kelurahan 0 0 0 0 43 0
Kramat
3 Kelurahan 14 12 116,66 43 43 100
Kenari
4 Kelurahan 3 12 25 43 43 100
Kwitang
5 Kecamatan 7 12 58,33 21 43 48,83
Senen
6 Kelurahan 5 12 41,66 43 43 100
Bungur
Jumlah 41 72 341.59 236 258 548,83

42
Tabel 1.1.4q Cakupan Penyuluhan Kesehatan Mata di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Desember 2016

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Kesehatan Mata dikarenakan tidak
tersedianya anggaran tahun 2016 untuk program tersebut.

43
Tabel 1.1.4r Cakupan Penyuluhan Jiwa di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Desember 2016

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan 0 8 0 0 3 0
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan 1 1 100 3 3 100
Kenari
4 Kelurahan 1 1 100 3 3 100
Kwitang
5 Kecamatan 3 3 100 3 3 100
Senen
6 Kelurahan 3 3 100 3 3 100
Bungur
Jumlah 16 16 500 18 18 600

44
Tabel 1.1.4s Cakupan Penyuluhan Kesehatan Kerja di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Desember 2016

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Kesehatan Kerja dikarenakan tidak
tersedianya anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.

45
Tabel 1.1.4t Cakupan Penyuluhan Kecacingan di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program Kecacingan dikarenakan tidak


tersedianya anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.

46
Tabel 1.1.4u Cakupan Penyuluhan PHBS di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program PHBS dikarenakan tidak tersedianya
anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.

47
Tabel 1.1.4v Cakupan Penyuluhan RW Siaga di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program RW siaga dikarenakan tidak


tersedianya anggaran tahun 2017 untuk program tersebut

48
Tabel 1.1.4w Cakupan Penyuluhan Lain-lain di Wilayah Kecamatan Senen
pada bulan Januari Maret 2017

No Puskesmas Dalam Gedung Luar Gedung


Penca- Tar- Persen- Penca- Tar- Persen-
paian get tase (%) paian get tase (%)
1 Kelurahan - - - - - -
Paseban
2 Kelurahan - - - - - -
Kramat
3 Kelurahan - - - - - -
Kenari
4 Kelurahan - - - - - -
Kwitang
5 Kecamatan - - - - - -
Senen
6 Kelurahan - - - - - -
Bungur
Jumlah - - - - - -

NB: Tidak ada penyuluhan dalam program lain-lain dikarenakan tidak tersedianya
anggaran tahun 2017 untuk program tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan


Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
2. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
3. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
4. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
5. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 21 kali

49
6. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
7. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 4 kali
8. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
9. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
10. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 27 kali
11. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 9 kali
12. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 11 kali
13. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 23 kali
14. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 15 kali
15. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 32 kali
16. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 14 kali
17. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 10 kali
18. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 27 kali
19. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 14 kali
20. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 14 kali
21. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kramat Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 13 kali

50
22. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kenari Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
23. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 11 kali
24. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 4 kali
25. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
26. Frekuensi penyuluhan diare luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 11 kali
27. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
28. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 2 kali
29. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 59 kali
30. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Paseban Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 6 kali
31. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan luar gedung se-
Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 25
kali
32. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 3 kali
33. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 8 kali
34. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 5 kali
35. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 3 kali
36. Frekuensi penyuluhan TB luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 3 kali

51
37. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kramat Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 4 kali
38. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kenari Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 14 kali
39. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kwitang Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 3 kali
40. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 7 kali
41. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Bungur Januari-Desember 2016 dengan jumlah
pencapaian 5 kali
42. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut luar gedung di Puskesmas
Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 dengan jumlah pencapaian 21
kali

1.3 Rumusan Masalah

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan


Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 8 kali dari jumlah target 12 kali
2. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali
3. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 9
kali dari jumlah target 10 kali

52
4. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 9 kali dari jumlah target 12 kali
5. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 21
kali dari jumlah target 24 kali
6. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 9
kali dari jumlah target 10 kali
7. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 4
kali dari jumlah target 14 kali
8. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali
9. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 9 kali dari jumlah target 7 kali
10. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah pencapaian 27
kali dari jumlah target 25 kali
11. Frekuensi penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Bungur Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 9 kali dari jumlah target 10 kali
12. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 11 kali dari jumlah target 15 kali
13. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kenari Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 23 kali dari jumlah target 20 kali

53
14. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 15 kali dari jumlah target 10 kali
15. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 32 kali dari jumlah target 25 kali
16. Frekuensi penyuluhan gizi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Bungur Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 14 kali dari jumlah target 10 kali
17. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 10
kali dari jumlah target 12 kali
18. Frekuensi penyuluhan gizi luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah pencapaian 27
kali dari jumlah target 25 kali
19. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 14 kali dari jumlah target 10 kali
20. Frekuensi penyuluhan imunisasi dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 14 kali dari jumlah target 10 kali
21. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kramat Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 13 kali dari jumlah target 15 kali
22. Frekuensi penyuluhan imunisasi luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Kenari Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 8 kali dari jumlah target 10 kali
23. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 11 kali dari jumlah target 10 kali

54
24. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 4 kali dari jumlah target 3 kali
25. Frekuensi penyuluhan diare dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah
pencapaian 8 kali dari jumlah target 7 kali
26. Frekuensi penyuluhan diare luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 11
kali dari jumlah target 12 kali
27. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali
28. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 2 kali dari jumlah target 5 kali
29. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 59 kali dari jumlah target 60 kali
30. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Paseban Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 6 kali dari jumlah target 7 kali
31. Frekuensi penyuluhan air dan kesehatan lingkungan luar gedung se-
Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan
jumlah pencapaian 25 kali dari jumlah target 48 kali
32. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kramat Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 3 kali dari jumlah target 5 kali
33. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah pencapaian 8
kali dari jumlah target 10 kali

55
34. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kwitang Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 5 kali dari jumlah target 7 kali
35. Frekuensi penyuluhan TB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Bungur Januari-Desember 2016 kurang dari target dengan jumlah
pencapaian 3 kali dari jumlah target 5 kali
36. Frekuensi penyuluhan TB luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
Januari-Desember 2016 lebih dari target dengan jumlah pencapaian 3 kali
dari jumlah target 2 kali
37. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kramat Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 4 kali dari jumlah target 12 kali
38. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kenari Januari-Desember 2016 lebih dari target
dengan jumlah pencapaian 14 kali dari jumlah target 12 kali
39. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kwitang Januari-Desember 2016 kurang dari
target dengan jumlah pencapaian 3 kali dari jumlah target 12 kali
40. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 7 kali dari jumlah target 12 kali
41. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Bungur Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 5 kali dari jumlah target 12 kali
42. Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut luar gedung di
Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Desember 2016 kurang dari target
dengan jumlah pencapaian 21 kali dari jumlah target 43 kali

56

Anda mungkin juga menyukai