Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Pembimbing:
KECAMATAN SENEN PERIODE 25 APRIL 5 MEI 2017 ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu
I. Berkas Pasien
A. Identitas Pasien
Nama : Tn R
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Agustus 1998
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kramat Lontar RT 001 RW 001
Suku Bangsa : Betawi
Tempat berobat : Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat
Tanggal berobat : 2 Mei 2017
B. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesa pada Selasa tanggal 2 Mei 2017 pukul 10.00
WIB di Puskesmas Kecamatan Senen.
1. Keluhan Utama :
Batuk Berdahak Sejak 1 bulan
2. Keluhan Tambahan :
Demam yang naik turun
6. Riwayat Berobat :
Pasien mengaku telah minum obat batuk dan obat penurun demam yang
dijual bebas akan tetapi tidak kunjung sembuh.
8. Riwayat Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 14 tahun, pasien sering
begadang karena bermain bersama teman-teman nya.
C. Pemeriksaan Fisik
4. Status Gizi :
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 176 cm
Metode Brocca
BB Ideal : (Tinggi Badan-100) - 10% (Tinggi Badan-100)
: (176 100) - 10% (76)
: 68,4 kg
5. Status Generalis :
- Kepala : Normocephal
` - Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor
- THT : Dalam batas normal
- Leher : Pembesaran KGB (-/-), JVP meningkat, trakea
berada di tengah
- Thoraks
Cor
a) Inspeksi : Ictus cordis terlihat
b) Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
c) Perkusi : Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS IV linea linea mid clavicula sinistra
Pinggang Jantung : ICS III linea parasternal sinistra
d) Auskultasi : BJ I-II, murni, regular cepat; gallop (-), murmur (-)
Pulmo
a) Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada simetris
b) Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri
c) Perkusi : sonor diseluruh lapang paru
d) Auskultasi: vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-/-),rhonki(+/-)
Abdomen
a) Inspeksi : Perut datar simetris, massa (-)
b) Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak membesar, turgor
baik, ballotemen (-), tes undulasi (-)
c) Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
d) Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas
Akral hangat: Edema (-/-) Sianosis (-/-)
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
2. Identitas Kepala Keluarga : Tn. I (Ayah pasien)
3. Identitas Pasangan : Ny. A (Ibu pasien)
4. Struktur Komposisi Keluarga :
Pasien adalah anak kedua dari tiga anak dari pasangan Tn I
dan Ny A.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga inti (Nuclear Family) terdiri dari Ny. A (45) menikah dengan Tn. I (47)
dan memiliki 3 orang anak, yaitu: Tn. C (21) , Tn R (18) dan An A (10). Ketiga anak
tersebut belum menikah dan semuanya tinggal dalam satu rumah yang sama.
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Luas rumah : 15 x 7 m 2
Tempat bermain: Tidak ada rumah dari tembok, ada jamban keluarga dan
dengan penerangan yang cukup.
Penerangan listrik: Cukup
155 kal
162 kal
7. Dinamika Keluarga
Komunikasi keluarga Tn R berjalan dengan baik karena semuanya tinggal dalam
satu rumah dan tetap saling berkumpul saat makan malam hari untuk menjaga
komunikasi yang baik setelah beraktivitas masing-masing.
8. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologi
Keluarga ini dapat meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
keturunan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pernikahan Tn. I dan Ny. A mempunyai
3 anak.
2. Fungsi Psikologi
Intensitas bertemu Tn R dengan keluarga nya cukup sering karena mereka
berada di satu rumah yang sama dan saling memberi dukungan terutama
pengawasan minum obat
3. Fungsi Ekonomi
Pasien berada ditingkatan sosial ekonomi menengah ke bawah. Pasien
tinggal di rumah milik sendiri bersama dengan keluarganya. Ayah pasien bekerja
di sebuah restoran dengan penghasilan Rp 2.500.000/bulan dan ibu Pasien tidak
bekerja tetapi ibu rumah tangga yang mengurus rumah
4. Fungsi Sosial
5. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan keluarga Tn cukup baik dan keluarga pasien dapat
menuntaskan pendidikan wajib 12 tahun.
DIAGNOSIS HOLISTIK
2. Aspek klinik:
a. Diagnosis kerja: Tuberculosis paru
5. Aspek fungsional:
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yaitu tidak ada
keterbatasan fungsi apapun.
Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan sasara Waktu Hasil yang B k
n
diharapkan i e
a t
y
a
Aspe - Menjelaskan kepada Pasien Pada -Pasien - -
k pasien bahwa penyakitnya &oran saat optimis
perso dapat disembukan asalkan gtua home penyakitnya
nal patuh minum obat. visit dapat sembuh
- Menjelaskan pada
-Pasien tidak
pasien bahwa biaya
khawatir
pengobatan tuberculosis
masalah
ditanggung oleh BPJS
- Memberi edukasi pembiayaan
kepada pasien agar tidak karena
menularkan penyakitnya ke ditanggung
orang lain dengan tidak oleh BPJS
membuang sputum -Pasien
sembarangan dan memakai mengetahui
masker cara agar
tidak
menularkan
penyakitnya
ke orang lain
Aspe Tuberculosis paru: Pasien Saat -Gejala - -
k 3 Tablet 4 FDC dan ke penyakit
Klini - Isoniazid 300 mg ibu puske pasien
- -Rifampisin 450mg
k pasien smas menghilang
- Pirazinamid 500 mg
- Etambutol 275 mg -Pasien dapat
sembuh total
Aspe - Menjelaskan pada pasien Saat -Pasien dapat
k pasien untuk mengkonsumsi home mengkonsum
Risik gizi yang baik seperti visit si gizi yang
o minum susu lebih baik
- Memberi edukasi
inter -Pasien dapat
bahwa merokok
nal berhenti
memperberat penyakit tbc
merokok
- Menjelaskan bahwa
-Pasien dapat
pasien harus istirahat
beristirahat di
yang cukup dan
malam hari
tidak bergadang
hanya untuk main-
main saja.
Aspe Menganjurkan keluarga Keluar home Agar pasien
k memberi dukungan kepada ga visit teratur
psiko pasien agar selalu pasien minum obat
sosial mengingatkan pasien
kelua meminum obat secara
rga teratur
Aspe Menyarankan pasien untuk pasien home Agar pasien
k selalu menjalani pola hidup visit menjalankan
Fung sehat dengan menghindari pola hidup
sional kebiasaan merokok, tidak sehat
begadang,konsumsi
makanan yang lebih bergizi
dan berolahraga
PROGNOSIS
1. Ad vitam : ad bonam
1. Ad sanasionam : ad bonam
2. Ad functionam :ad bona