Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang keluarannya dapat diukur dengan satuan
moneter, sedangkan masukannya tidak. Jadi, prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan pada
pusat pertanggungjawaban yang dipimpin.
1. Dalam system informasi akuntansi manajerial, informasi mengalir menuju 2 arah, yaitu mengalir dari
atas ke bawah (top-down) dari bawah ke atas (botton-up). Top down flow adalah system yang mencatat
dan meringkas transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi di jenjang manajemen puncak dalam sebuah
organisasi dan meneruskan serta mendistribusikan informasi ke jenjang organisasai yang lebih rendah.
Botton-up flow adalah system yang mencatat dan meringkas transaksi dan kejadian ekonomi yang
terjadi pada jenjang organisasi paling bawah, kemudian secara terstruktur melaporkan informasi kepada
manajemen puncak.
Struktur Organisasi
Sebuah strktur organisasi memberikan lingkungan bagi aliran informasi. Agar system
penganggaran dapat berfungsi secara tepa, lingkungan tersebut harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:
Organisasi harus menetapkan sebuah struktur yang membedakan setiap segmen yang terlibat.
Organisasi harus memiliki ketentuan yang jelas mengenai wewenang dan tanggungh jawab
setiap manajer segmen.
Setiap karyawan harus memberikan laporan hanya kepada atasan langsungnya.
Manajemen puncak harus menetapkan secara jelas hubungan atasan-bawahan antar karyawan.
Pernyataan Kebijakan
Pernyataan kebijakan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan menjelaskan tentang harapan
manajemen puncak tentang perilaku karyawan. Pernyataan kebijakan itu memberikan arahan
bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan. Agar dapat berjalan secara
efektif, pernyataan kebijakan harus lengkap dan memiliki daya paksa. Salah satu jenis
pernyataan kebijakan adalah standar perilaku sebagai berikut:
Tujuan Kerja
System penganggaran yang efektif m,ensyaratkan bahwa manajemen menetapkan tujuan
kinerjauntuk setiap dalam organisasi. Selanjutnya manajemen puncak mengkomunikasikan
tujuan ini ke setiap manajer segmen dengan mengeluarkan anggaran periodic. System ini disebut
system penganggaran kerja.
Tujuan Organisasi dan Tujuan Departemen
System penganggaran kinerja menjabarkan tujuan perusahaan yang menggunakan ukuran
return on invested capital ke dalam tujuan yang lebih rinci dan spesifik untuk jenjang yang lebih
bawah seperti departemen, divisi, biro, bagian dan lain-lain.
Pusat Pertanggungjawaban
System informasi akuntansi pertanggungjawabanmengumpulkan informasi tentang
realisasi kegiatan dan tujuan kinerja pada jenjang organisasi yang paling rendah dalam hirarki
organisasi. Segmen organisasi yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pusat
pertanggung jawaban. Pusat pertanggungjawaban yang ada yaitu busat biaya, pusat laba dan
pusat investasi.
Laporan Kinerja
System akuntansi pertanggung jawaban mengkomunikasikan informasi yang dihasilkan
dalam laporan yang berisi informasi tentang realisasi, anggaran, selisih antararealisasi dan
anggaran. Untuk setiap pusat pertanggungjawaban.laporan kinerja untuk pusat laba dan pusat
investasi pada dasarnya sama, yang berbeda adalah isi laporannya.
Kode Pertanggungjawaban
Kode ini digunakan untuk mencatat tempat terjadinya transaksi. Karena setiap unit dalam
organisasi terlibat dalam berbagai macam transaksi, maka setiap unit tersebut merupakan tempat
terjadinya transaksi, maka setiap unit harus memiliki kode khusus yangdisebut dengan kode
pertanggungjawaban.
Kode Rekening
Kode pertanggungjawaban hanya digunakan untuk mengidentifikasi siapa yang
bertanggungjawab terhadap transaksi tersebut. Oleh karena itu perusahaan tetap membutuhkan
kode rekening untuk keperluan pencatatan dan pelaporan informasi. Oleh karena itu struktur
kode rekening dalam system akuntansi pertanggungjawaban merupakan kombinasi antara kode
rekening dan kode pertanggungjawaban.
Kode Anggaran
Kode tambahan disisipkan antara kode pertanggungjawaban dank ode rekening, untuk
dapat membedakan secara tegas yaitu kode anggaran dan kode rekening.
1. Atas dasar dokumen sumber, dicatat setiap jenis biaya ke dalam buku pembantu biaya
2. Secara periodik (misalnya sebulan sekali) biaya yang dicatat dalam buku pembantu