Anda di halaman 1dari 4

Judul : Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat

Sifat : monodisipliner

Bidang : Indonesia bersih

A.Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang
untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat.
Program PHBS telah dilaksanakan sejaktahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
yang saat ini disebut Pusat Promosi Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan,
seperti tatanan rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya. kebutuhan kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan sekaligus merupakan ivestasi sumber daya manusia yang akan datang.

Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil optim. Data hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014 menunjukkan bahwa diIndonesia sebanyak
38,5% masyarakat masih merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain.
Perokok laki-laki lebih tinggi dari perempuan (72%dibanding 28%). Upaya peningkatan perilaku
sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil optimal.

Indonesia memiliki lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai
tingkatan
. Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta
orang Besarnya jumlah anak usia sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa
depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah merupakan tempat
yangstrategis untukkehidupan anak, sehingga dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu
institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia
sekolah dengan upaya promotif dan preventif
(Kemenkes RI, 2010)

Institusi pendidikan dipandang sebagai sebuah tempat yang strategis untuk mempromosikan
kesehatan. Sekolah juga merupakan institusi yang efektif untuk mewujudkan pendidikan kesehatan,
dimana peserta didik dapat diajarkan tentang maksud perilaku sehat dan tidak sehat serta
konsekuensinya. Selain itu, usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai
PHBS dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun masyarakat (Linda dan Adiwiryono, 2010).Anak sekolah sebagai sasaran
promosi PHBS terutama tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP). Hal ini dikarenakan kelompok
umur ini mudah menerima inovasi baru dan punya keinginan kuat untukmenyampaikan pengetahuan
dan informasi yang diterimanya kepada oranglain.Anak sekolah merupakan kelompok anak yang
usianya seimbang, sehingga memiliki kemampuan dan perkembangan yang sama. Metode pendidikan
kesehatan yang cocok untuk kelompok adalah metode ceramah, tanya jawab,dan diskusi. Metode
ceramah sederhana dan efektif dalam upaya penyampaian informasi secara cepat kepada kelompok
sasaran yang cukup besar (Notoatmodjo, 2003).
Metode ceramah baik untuk sasaran yang berpendidikan rendah atau tinggi. Hal yang perlu
diperhatikan dalam metode ceramah adalah persiapanbagi penceramah yang harus menguasai materi
yang akan disampaikan.Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah penceramah dapat
menguasai sasaran dalam arti secara psikologis.
Penceramah harus mampu memberikan pemahaman bagi anak bahwa PHBS penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Beberapa contoh pelaksanaan PHBS disekolah dapat
disampaikan misalnya mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, dan lain-lain.
Pelaksanaan PHBS di sekolah dapat dimulai dari hal yang sederhana seperti mencuci tangan dengan
sabun.
Meningkatnya perilaku cuci tangan yangbenar (cuci tangan dengan air yang mengalir
dansabun),setelah buang air besar, sebelum makan serta sebelummenyiapkan makanan maka perilaku
ini bermanfaat untuk meningkatkan pencapaian derajat kesehatan.dampak dari pengetahuan dan
pemahaman yang kurang tentang PHBS diduga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kasus
penyebaran penyakit menular seperti diare , DBD, dan lain-lain.

B. Tujuan
1. membekali pengetahuan tentang PHBS bidang kesehatan lingkungan utamanya mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir ,serta cara menggosok gigi yang benar.
2. memberikan sosialisasi kepada siswa siswi agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS ) baik disekolah maupun dirumah.

C.Proses
pelaksanaan program penyuluhan PHBS diawali dengan berkordinasi dengan bapak kepala desa,desa
penanggoosi untuk pemberitahuan pogram yang kemudian dilanjutkan dengan pemberitahuan dan
permohonan pelaksanaan kegiatan di SD N 1 PENANGGOOSI kepada pihak kepala sekolah SD N 1
penanggoosi yang sekaligus dilakukan perkenalan mahasiswa dan program-program yg akan
dilakukan selama pelaksanaan KKN REVOLUSI MENTAL universitas haluoleo,dilaksanakan pada
hari .....
Materi yang kami sampaikan pada pelaksanaan penyuluhan yaitu penjelasan mengenai
tujuan,danmpak dan bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar. dalam
menyampaikan materi kami berusaha untuk menggunakan metode yang menarik dan secara langsung
melibatkan anak-anak misalnya dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kepada anak-anak
mengenai materi penyuluhan dan diberikan hadiah jika bisa menjawab pertanyaan dari pemateri.

d. biaya
adapun biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penyuluhan PHBS adalah sebagai berikut :
no Nama pengeluaran jumlah Harga satuan (Rp) Total (Rp)
1. Sabun cair
2. Sikat gigi
3. Pasta gigi
4 hadiah

total pengeluaran :

e. pelaksanaan
adapun rincian kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :
Hari/tanggal Jenis waktu tempat peserta Jumlah jam
kegiatan
Menyebar SD N 1 4 1
surat izin ke Penanggoosi
SD
Persiapan Posko KKN 15 2
materi RM UHO
PHBS
Pelaksanaan SD N 1 16 3
kegiatan Penanggoosi
PHBS

f. hasil

program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD N 1 penanggoosi di ikuti oleh
siswa kelas 1 dan 2 yg berjumlah 46 0rang. selama kegiatan dilaksanakan seluruh siswa terlihat sangat
antusias ,begitu juga dengan pihak sekolah yang sangat mendukung dan membantu kelancaran
kegiatan. dapat dikatakan program tsb berhasil dan berjalan dengan lancar.

g. hambatan
hambatan dalam pelaksanaan program yaitu masih kurangnya kedisiplinan siswa siswi dalam
menyimak berhubung sasaran dari program ini adalah siswa siswi SD kelas 1 dan 2.

h. evaluasi

evaluasi dalam pelaksanaan program PHBS masih perlu dilakukan kordinasi dan komunikasi yg baik
dengan panitia pelaksana kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai