STAMP / STEMPEL Imas Haryati Tuti Suryasih dr. H. Mohamad Ali Syaban
NIP. 197112101991032010 NIP. 196309291990102002 NIP.197110032002121003
PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagian pun dari terbitan ini dapat digandakan, disimpan dalam
sistem yang diperbaiki, dipindahkan dalam bentuk, atau dengan cara apapun; baik elektronik,
mekanik, photocopy, dicatat atau lainnya; terutama tanpa izin tertulis dari Management
Representative
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DTP KAHURIPAN KOTA TASIKMALAYA
PENGANGKATAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT PKMKHP/KIA/P.16
Jl. Siliwangi BLK. No. 31B, Kahuripan, Kec Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
P:(0265) 321323
E-mail : pkmdtpkahuripan@gmail.com
A. KETENTUAN DASAR
N
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
O
1.1. UU No 29 tahun 2004tentang praktik kedokteran 1.1. Pendidikan, minimal DIII Kebidanan
1.2. UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 1.2. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
53 menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak 1.3. Memiliki Kemampuan komunikasi yang
atas informasi baik dan efektif
1.3. UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan 1.4. MemilikiJiwa Bertanggung Jawab,
Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Komitmen, dan Integritas
1.5. Memahami dan menguasai
1.4. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada
Penggunaan alat KB
pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas
1.6. Memiliki Kecermatan dan Ketelitian;
kesehatan; akses atas sumber daya; pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau 1.7. Memiliki Etika Profesi
1.8. Menguasai Peraturan dan Undang
1.5. UU No. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan
Undang yang berkaitan dengan
retribusi daerah Pelayanan Kesehatan
1 1.6. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat 1.9. Memiliki sertifikat CTU (kontrasepsi
Kesehatan Masyarakat terkini)
1.7. Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/X/2010 DISAHKAN OLEH :
tentang Izin dan penyelenggaraan praktek
KEPALA UPTDPUSKESMAS DTP
1.8. Perda No. 10 tahun 2012 tentang retribusi daerah
KAHURIPAN
KOTA TASIKMALAYA JAWA BARAT
1. INTERNAL
Standar Operasional sebagai pedoman atas tahapan yang dilakukan untuk
menyelesaikan proses pekerjaan dalam lingkup Pelayanan di UPTD Puskesmas
Kahuripan Kota Tasikmalaya dalam tentang Alat Kontrasepsi Pencabutan Implant 2
kapsul
2. EKSTERNAL
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Penyelenggaraan dan Pemberian Pelayanan
Pada AkseptorKB di UPTD Puskesmas DTP Kahuripan agar terjamin kepastian dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa ada yang terlewatkan
C. RUANG LINGKUP :
Prosedur ini mencakup Alat Kontrasepsi Pencabutan Implant di UPTD Puskesmas DPT
Kahuripan Kota Tasikmalaya.
1. UPTD Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah organisasi fungsional yang
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
2. Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit (Hanafi, 2004). Implant adalah
suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetsrel yang dibungkus dalam kapsul
silastic silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit.
3. Genikologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari
penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium).
E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum
2. Sapa klien dengan ramah dan tanyakan apa yang perlu dibantu
Prosedur yang menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
Pengangkatan alat kontrasepsi implant, berjangka waktu 3 tahun dan terdiri dari 2
batang susuk yang lembut terbuat dari sejanis materi karet elastis yang
mengandung hormon
3. Prosedur
Persiapan Alat
1. Meja periksa untuk klien berbaring
2. Alat penyangga lengan
3. Penutup steril/duk (desinfeksi tingkat tinggi)
4. Sarung tangan steril
5. Kom berisi larutan antiseptic
6. Obat anestesi local (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)
7. Disposible spuit (5-10 ml)
8. Kassa pembalut, band aid atau plester, kassa steril
9. Epinefrin untuk renjatan anafilaktik
10. Klem penjepit atau forceps mosquito
11. Bak/tempat instrument (tertutup)
Pelaksanaan
1. Langkah klinik
a. Periksa apakah lengan telah dicuci dengan air bersih dan sabun
b. Tentukan tempat pengangkatan dengan meraba kapsul implant
c. Periksa kelengkapan alar-alat untuk mencabut implant
2. Tindakan pra Pengangkatan
d. Cuci tangan dengan air dan sabun bilas dengan air bersih
e. Pakai sarung tangan steril
f. Usap tempat pengangkatan dengan larutan antiseptic
g. Pasang kain penutup /duk steril
implant dijatuhkan 90 kearah bahu ( bila perlu sampai 180 ) sampai kapsul
terlihat
m. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilingi dengan menggunakan
kasa atau skapel
n. Jepit Ujung kapsul yang sudah dibersihkan dengan lem lengkung (moskuito)
tarik keluar dan taruh pada larutan klorin 0,5 %
4. Pengangkatan yang sulit
a. Bila ujung kapsul agak jauh dari luka jepit ujung kapsul dengan klem lengkung
kearah bahu sehingga ujung kapsul tampak pada luka insisi.
b. Jepit ujung kapsul yang sudah dibersihkan dengan klem lain ,tarik keluar dan
taruh pada tempat yang berisi klorin (0,5 % ).
5. Tindakan pasca pengangkatan
a. Setelah seluruh kapsul terangkat, hitung kembali jumlah kapsul untuk
memastikan bahwa ke 2 kapsul telah tercabut dan perlihatkan pada klien
b. Rapatkan kedua tepi luka insisi dan tutup dengan band-aid
c. Pasang pembalut tekan.
d. Bilas jarum dan tabung suntik dengan larutan klorin untuk dekontaminasi dan
rendam semua alatalat yang sudah di pakai kedalam larutan klorin
e. Buang benda-benda habis pakai pada tempat yang sudah ditentukan.
f. Merapihkan pasien.
g. Membereskan alat.
h. Buka sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin.
Cuci sarung tangan dengans abun di air yang mengalir, kemudian keringkan
dengan kain bersih