Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STATUS DOKUMEN

TANGGAL DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI


KEPALA UPTD PUSKESMAS
MANAGEMENT
29 Oktober 2016 BP. UMUM DTP MAMPU PONED
REPRESENTATIVE
CIBEUREUM

STAMP / STEMPEL dr.Santi Padmasari Ai. Kurniawati Sip drg. Titin Hajari
NIP.198504192011012005 NIP. 196504151986032015 NIP. 197711222003122006

PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagian pun dari terbitan ini dapat digandakan, disimpan dalam
sistem yang diperbaiki, dipindahkan dalam bentuk, atau dengan cara apapun; baik elektronik,
mekanik, photocopy, dicatat atau lainnya; terutama tanpa izin tertulis dari Management
Representative
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com

RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

No. Bagian Perubahan No. Rev Tgl. Rev

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 1 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
A. KETENTUAN DASAR

NO DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1.1. UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran 1.1. Pendidikan, minimal Profesi Kedokteran
1.2. UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 53 Umum;
menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak atas 1.2. Berpengalaman minimal 2 tahun dibidang
informasi yang sama;
1.3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 1.3. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi);
4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; 1.4. Memiliki Kemampuan komunikasi yang
akses atas sumber daya; pelayanan kesehatan yang baik dan Asertif
aman, bermutu dan terjangkau 1.5. Memiliki Jiwa Bertanggung Jawab,
1.4. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Komitmen, dan Integritas
Kesehatan Masyarakat 1.6. Memahami dan menguasai penggunaan
sistem operasional komputer
1.5. Permenkes RI No. 5 tahun 2014 tentang praktik klinis
bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer 1.7. Memiliki Kecermatan dan Ketelitian;

1.6. Keputusan bersama Menkes dan Kepala Badan 1.8. Menguasai Peraturan dan Undang
1 Undang yang berkaitan dengan
Kepegawaian Negara No 733/MenkesSKB/IV/2002
Pelayanan Kesehatan
dan No 10 tahun 2002 tentang pelaksanaan jabatan
fungsional perawat dan angka kreditnya DISAHKAN OLEH :
KEPALA UPTD PUSKESMAS
1.7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA
1280/Menkes/SK/X/2002 tentang petunjuk teknis TASIKMALAYA JAWA BARAT
jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya

drg. Titin Hajari


NIP. 197711222003122006
PERALATAN PERLENGKAPAN
2.1. Alat Tulis Kantor
2 2.2. Alat Diagnostik

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Jika SOP ini tidak dijalankan sesuai Aturan yang berlaku, 3.1. Lampiran;
3
maka akan menyulitkan Pelayanan di Bidang atau Bagian 3.2. Arsip / Dokumen;
Instansi yang membutuhkan. 3.3. Standar Penulisan Huruf : Arial;
4 ESTIMASI WAKTU PELAYANAN : 10 menit BIAYA : Tidak / Ditetapkan
5 JENIS PELAYANAN RETRIBUSI NON RETRIBUSI
KEPALA UPTD PUSKESMAS DTP
6 PENANGGUNG JAWAB
MAMPU PONED CIBEUREUM
7 PETUGAS DOKTER UMUM,PERAWAT

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 2 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
B. MAKSUD DAN TUJUAN :

1. INTERNAL

Standar Operasional Prosedur sebagai Pedoman atas Tahapan yang dibakukan untuk

menyelesaikan suatu Proses Pekerjaan dalam Lingkup Pelayanan di UPTD Puskesmas

DTP Mampu Poned Cibeureum Kota Tasikmalaya;

2. EKSTERNAL

Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Penyelenggaraan Pemberian Pelayanan pada BP

Umum di UPTD Puskesmas DTP Mampu Poned Cibeureum, agar Terjamin Kepastian

dalam mendapatkan pelayanan Kesehatan tanpa ada yang terlewatkan.

C. RUANG LINGKUP :

Penatalaksanaan kasus Frangitis sesuai standar terapi.

D. ISTILAH DAN DEFINISI

1. UPTD Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya di

wilayah kerjanya.

2. Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis.

3. Resep adalah suatu pesanan (terutama dalam bentuk tertulis) dari professional, perawat
kesehatan kepada apoteker (farmasis) atau terapis lain untuk memberikan terapi pada
pasiennya

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 3 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
4. Anamnesa adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien dan dokter

atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk memperoleh keterangan-

keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien

5. Faringitis (pharyngitis) Akut adalah peradangan didnding faring yang disebabkan oleh
virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan, dll.
6. Anamnesis
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorokkan, sakit menelan dan batuk.
Secara garis besar faringitis menunjukkan gejala dan tanda umum seperti lemas, anoreksia,
demam, suara serak, kaku dan sakit pada otot leher. Gejala khas berdasarkan jenisnya yaitu
:
1. Faringitis viral (rhinovirus) : diawali dengan gejala rhinitis beberapa hari, gejala faringitis,
demam, rhinore, mual.
2. Faringitis Bakterial : nyeri kepala hebat, muntah, kadang demam suhu tinggi, jarang
batuk.
3. Faringitis fungal : nyeri tenggorokkan dan nyeri menelan.
4. Faringitis kronik hiperplastik : tenggorokkan kering, gatal, batuk berdahak.
5. Faringitis kronik atrofi : tenggorokkan kering tebal, mulut berbau
6. Faringitis tuberkulosis : nyeri hebat pada faring, tidak berespon kepada pengobatan
bakteri non spesifik.
Faringitis GO atau Luetika : Riwayat Hubungan seksual

E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum :
1.1 Suatu tindakan pemeriksaan pada pasien Faringitis Akut
1.2 Persiapan: Perawat Umum
1.2.1 Menyiapkan alat alat diagnostic

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 4 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
Pemeriksaan Fisik
1. Faringitis Viral : Faring dan Tonsil Hiperemis, eksudat (virus influenza,
cytomegalovirustidak menghasilkan eksudat. Coxsachievirus dapat menimbulkan lesi
orofaring , dan lesi kulit berupa maculopapular rash)

2. Faringitis Bakterial : Tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis, terdapat eksudat di
permukaan. Beberapa hari kmd bercak petechie pada palatum dan faring. Kadang ada
pembesaran kel limfa anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan.
3. Faringitis fungal : Plak putih orofaring, pangkal lidah, mukosa faring lainnya hiperemis.
4. Faringitis kronis hiperplastik : Kel limfa bawah mukosa faring dan lateral band
ahiperplasia. Tampak mukosa dinding posterior tidak rata dan bergranular ( cobble
stone)
5. Faringitis kronik atrofi : mukosa faring ditutupi oleh lendir kental, bila diangkat mukosa
kering
6. Faringitis Tuberkulosis ; granuloma perkijuan pada mukosa faring dan laring
7. Faringitis Luetika tergantung stadium penyakit :
a) Stadium primer
Pada lidah palatum mole, tonsil, dan dinding posterior faring berbentuk bercak
keputihan. Bila infeksi berlanjut timbul ulkus pada daerah faring seperti ulkus pada
genitalia yaitu tidak nyeri. Juga didapatkan pembesaran kelenjar mandibula
b) Stadium sekunder
Stadium ini jarang ditemukan. Pada dinding faring terdapat eritema yang menjalar ke
arah laring.
c) Stadium tersier
Terdapat guma. Predileksi pada tonsil dan palatum. Stadium primer

Faktor Resiko
1. Paparan udara dingin
2. Menurunnya daya tahan tubuh
3. Konsumsi makanan yang kurang gizi

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 5 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
4. Iritasi kronik oleh rokok, minuman alkohol, makanan, refluksa asam lambung, inhalasi
uap yang merangsang mukosa faring

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap.
2. Terinfeksi jamur, menggunakan slide dengan pewarnaan KOH.
3. Pemeriksaan mikroskop dengan pewarnaan gram.
Penegakkan diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang bila diperlukan.

Klasifikasi faringitis :
1. Faringitis Akut
a. Faringitis Viral
Dapat disebabkan oleh rinovirus, adenovirus, Epstein Barr Virus (EBV), virus
influenza, coxsachievirus, cytomegalovirus, dan lain-lain. Pada adenovirus juga
menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada anak.
b. Faringitis Bakterial I
Infeksi grup A stereptokokus beta hemolitikus merupakan penyebab faringitis akut pada
orang dewasa (15%) dan pada anak (30%).
Faringitis akibat infeksi bakteri streptococcus group A dapat diperkirakan dengan
menggunakan Centor criteria, yaitu :
Demam
Anterior Cervical lymphadenopathy
Eksudat tonsil
Tidak adanya batuk

Tiap kriteria ini bila dijumpai di beri skor 1. Bila skor 0-1 maka pasien tidak mengalami
faringitis akibat infeksi streptococcus group A, bila skor 1-3 maka pasien memiliki

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 6 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
kemungkian 40% terinfeksi streptococcus group A dan bila skor 4 pasien memiliki
kemungkinan 50% terinfeksi streptococcus group A.

c. Faringitis Fungal
Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring.
d. Faringitis Gonorea
Hanya terdapat pada pasien yang melakukan kontak orogenital
e. Faringitis Kronik
a) Faringitis Kronik Hiperplastik
b) Pada faringitis kronik hiperplastik terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring.
c) Faringitis Kronik Atrofi Faringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis
atrofi. Pada rhinitis atrofi, udara pernafasan tidak diatur suhu serta kelembapannya
sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.
d) Faringitis Spesifik
Faringitis Tuberkulosis
Merupakan proses sekunder dari tuberculosis paru. Pada infeksi kuman tahan
asam jenis bovinum dapat timbul tuberkulosis faring primer. Cara infeksi eksogen
yaitu kontak dengan sputum yang mengandung kuman atau inhalasi kuman
melalui udara. Cara infeksi endogen yaitu penyebaran melalui darah pada
tuberculosis miliaris
Faringitis Luetika
Treponema palidum dapat menimbulkan infeksi di daerah faring, seperti juga penyakit lues
di organ lain. Gambaran klinik tergantung stadium penyakitnya.

Komplikasi
a. Sinusitis
b. Otitis media
c. Epiglotitis
d. Abses peritonsilar
e. Abses retrofaringeal.
f. Septikemia

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 7 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
g. Meningitis
h. Glomerulonefritis
i. Demam rematik akut

Penatalaksanaan
1. Istirahat cukup
2. Minum air putih yang cukup
3. Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk
menjaga kebersihan mulut. Pada faringitis fungal diberikan Nystatin 100.000-400.000 IU,
2 x/hari. Untuk faringitis kronik hiperplastik terapi lokal dengan melakukan kaustik faring
dengan memakai zat kimia larutan nitras argentin 25%.
4. Untuk infeksi virus, dapat diberikan anti virus metisoprinol (isoprenosine) dengan dosis
60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 x/hari pada orang dewasa dan pada anak <5 tahun
diberikan 50 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 x/hari.
5. Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group A,
diberikan antibiotik Penicillin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal bila pasien
tidak alergi penisilin, atau Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 x/hari selama 10 hari
dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari, atau Eritromisin 4 x 500 mg/hari.
6. Pada faringitis gonorea, dapat diberikan sefalosporin generasi ke-3, seperti Ceftriakson
2 gr IV/IM single dose.
7. Pada faringitis kronik hiperplastik, penyakit hidung dan sinus paranasal harus diobati.
Pada faringitis kronik atrofi pengobatan ditujukan pada rhinitis atrofi. Sedangkan, pada
faringitis kronik hiperplastik dilakukan kaustik 1 x/hari selama 3-5 hari.
8. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspektoran.
9. Selain antibiotik, kortikosteroid juga diberikan untuk menekan reaksi inflamasi sehingga
mempercepat perbaikan klinis. Steroid yang diberikan dapat berupa deksametason 3 x
0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 x/hari selama 3 hari.

Konseling dan Edukasi


Memberitahu pasien dan keluarga untuk:

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 8 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
1. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi dan olahraga teratur.
2. Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok.
3. Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorok.
4. Selalu menjaga kebersihan mulut
5. Mencuci tangan secara teratur

Pemeriksaan Penunjang
1. Kultur resistensi dari swab tenggorok
2. GABHS rapid antigen detection test bila dicurigai faringitis akibat infeksi bakteri
streptococcus group A-

Kriteria Rujukan
1. Faringitis luetika
2. Timbul komplikasi: epiglotitis, abses peritonsiler, abses retrofaringeal, septikemia,
meningitis, glomerulonefritis, demam rematik akut.

Sarana Prasarana
a. Lampu kepala
b. Spatula lidah
c. Lidi kapas
d. Pemeriksaan laboratorium sederhana
e. Larutan KOH
f. Pewarnaan gram
g. Obat-obatan: antibiotik, antiviral, obat batuk antitusif atau ekspektoran, obat kumur
antiseptik.

Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam, namun hal ini bergantung pada jenis dan komplikasinya

Unit terkait
1. BP Umum

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 9 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN FARINGITIS PKMCBR/P.23/BPU

Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 kel.kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
2. KIA
3. MTBS

F. FORM TERKAIT
Kartu Rekam Medis (PKMCBR/P.01/F.01/Pend)
Kertas Resep (DINAS KESEHATAN)
Register rawat jalan JKN (PKMCBR/P.01/F.01/BPU)
Register rawat jalan Umum (PKM CBR/P.01/F.02/BPU)
Surat Keterangan Sakit (PKMCBR/P.01/F.03/BPU)
Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (PKMCBR/P.01/F.01/Lab)
Rujukan intern (PKMCBR/P.01/F.04/BPU)
Rujukan BPJS (BPJS)
Rujukan Umum (PKMCBR/P.01/F.06/IGD)
Rujukan Jamkesda (PKMCBR/P.01/F.07/IGD)
Register KIP-K (PKMCBR/P.01/F.02/Klint)

NOMOR SOP PKMCBR/P.23/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 10 dari 10
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO

Anda mungkin juga menyukai