Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA


UPTD PUSKESMASKAWALU
KOTA TASIKMALAYA - PROVINSI JAWA BARAT
STATUS DOKUMEN

SOP KB – BP KIA-KB PUSKESMAS


TANGGAL DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI
MANAGEMENT KEPALA UPTD
04-01-2017 BP KIA - KB
REPRESENTATIVE KAWALU

H. Asep H, SKM, MMKes,


STAMP / STEMPEL Hj. Enung Rohimah SST Ditta Septikawati.S.Sos.MKM
MHKes
NIP. 197304121992032001 NIP. 197809211999032001 NIP. 196405201984011001

PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagian pun dari terbitan ini dapat digandakan, disimpan
dalam sistem yang diperbaiki, dipindahkan dalam bentuk, atau dengan cara apapun; baik
elektronik, mekanik, photocopy, dicatat atau lainnya; terutama tanpa izin tertulis dari
Management Representative
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

No. Bagian Perubahan No. Rev Tgl. Rev

NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 1 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

A. KETENTUAN DASAR

NO DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1.1. UU No 29 tahun 2004tentang praktik kedokteran 1.1. Pendidikan, minimal DIII Kebidanan
1.2. UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 1.2. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi);
53 menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak 1.3. Memiliki SIKB (Surat Izin Kerja Bidan)
atas informasi 1.4. Memiliki Kemampuan komunikasi yang
1.3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada baik dan efektif
pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas 1.5. Memiliki Jiwa Bertanggung Jawab,
kesehatan; akses atas sumber daya; pelayanan Komitmen, dan Integritas
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau 1.6. Memahami dan menguasai
1.4. Kepmenkes No.369/MENKES/SK/III/2007 tentang Penggunaan alat KIA
standar profesi bidan 1.7. Memiliki Kecermatan dan Ketelitian;
1.5. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat 1.8. Memiliki Etika Profesi
Kesehatan Masyarakat 1.9. Menguasai Peraturan dan Undang –
1.6. Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/X/2010 Undang yang berkaitan dengan
1 tentang Izin dan penyelenggaraan praktek Pelayanan Kesehatan
1.7. Permenkes RI No.551/MENKES/Per/VII/2009
DISAHKAN OLEH :
tenyang petunjuk teknis jabatan fungsional bidan
dan angka kredit nya KEPALA PUSKESMAS KAWALU
KOTA TASIKMALAYA JAWA BARAT

H. Asep H, SKM, MMKes, MHKes


NIP. 196405201984011001

PERALATAN PERLENGKAPAN
2.1. 2 kain dan 1 handuk bersih
2.2. Celemek plastik
2.3. Lampu sorot 60 watt
2.4. Oksitosin 10 unit
2.5. Larutan Betadin
2.6. Kassa steril
2.7. Alat suntik 3 ml steril sekali pakai
2.8. Benang pengikat tali pusat
2
2.9. Partus set
2.10. Sarung tangan DTT
2.11. Larutan klorin 0,5%
2.12. Dopller
2.13. Jelly
2.14. Tissue
2.15. Bengkok
2.16. Partograf
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dijalankan sesuai Aturan yang 3.1. Lampiran;
3
berlaku, maka akan menyulitkan Pelayanan di Bidang 3.2. Arsip / Dokumen;
atau Bagian Instansi yang membutuhkan. 3.3. Standar Penulisan Huruf : Arial;
4 ESTIMASI WAKTU PELAYANAN : 60 Menit BIAYA : Tidak/ Ditetapkan
5 JENIS PELAYANAN RETRIBUSINON RETRIBUSI
6 PENANGGUNG JAWAB KEPALA PUSKESMAS KAWALU
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 2 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

7 PETUGAS BIDAN
B. MAKSUD DAN TUJUAN :
1. INTERNAL
Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman atas tahapan yang diLakukan
untuk menyelesaikan suatu proses pekerjaan dalam lingkup pelayanan di
Puskesmas Kawalu – Kota Tasikmalaya;

2. EKSTERNAL
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Penyelenggaraan Pemberian Pelayanan
pada BP KIA-KB di Puskesmas Kawalu, sebagai Pedoman kerja Petugas KIA
dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal pada ibu bersalin

C. RUANG LINGKUP :
Prosedur ini digunakan untuk semua pasien ibu bersalin yang akan dilakukan
pertolongan persalinan normal

D. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
2. Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis.
3. Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala suatu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik. 
4. Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan
membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya
berat cairan dan adanya tekanan di dalam rongga amnion
5. Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
perlengkapan,sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang terkontaminasi.
6. Genikologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-
penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium).

E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum :
Prosedur yang menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan
asuhan persalinan normal
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 3 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

2. Prosedur :
2.1 Persiapan Alat:
1. 2 kain dan 1 handuk bersih
2. Celemek plastik
3. Lampu sorot
4. Oksitosin 10 unit
5. Larutan Betadin
6. Kassa steril
7. Alat suntik 3 ml steril sekali pakai
8. Benang pengikat tali pusat
9. Partus set
10. Sarung tangan DTT
11. Larutan klorin 0,5%
12. Dopller
13. Jelly
14. Tissue
15. Bengkok
16. Partograf dan alat tulis

2.2 Langkah Kerja:


Mengenali tanda dan Gejala Kala II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan spinkter ani membuka
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obat essensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan BBL
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam
partus set
3. Pakai celemek plastik
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun bersih mengalir kemudian keringkan dengan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering

NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 4 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa
dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan
7. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai
sarung tangan DTT) pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik

Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik


8. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan
ke belakang dengan kapas atau kassa yang dibasahi dengan air DTT
9. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap : bila
pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban masih utuh maka lakukan
amniotomi
10. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan
rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Cuci kedua tangan memakai sabun dan pada air mengalir, kemudian
keringkan
11. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi / saat uterus relaksasi
untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ, dan semua hasil
penilaian serta asuhan lainnya dalam partograf

Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses Bimbingan Meneran


12. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan
bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya
13. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk
atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman)
14. Laksanakan bimibingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
untuk meneran
15. Anjurkan ibu berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman bila
ibu merasa belum ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit

Persiapan pertolongan Kelahiran Bayi

NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 5 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

16. Saat kepala janin terlihat di pulpa dengan diameter 5-6 cm, Letakkan handuk
bersih di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-
6cm
17. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
18. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
19. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
20. Saat sub occiput tampak di bawah simfisis tangan kanan melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal. Bila didapatkan mekonium pada air ketuban
segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan dan hidung janin
menggunakan penghisap lendir De Lee
21. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
jika hal tersebut terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
22. Jika tali pusat melilit secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong
diantara kedua klem
23. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
24. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang kepala secara
biparietal, anjurkan ibu untuk meneran pada saat kontraksi dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
25. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas
26. Setelah tubuh dan lengan, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai, dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-
jari lainnya

Penanganan Bayi Baru Lahir


27. Lakukan penilaian selintas
 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan
 Apakah bayi bergerak dengan aktif

NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 6 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

 Jika bayi tidak tidak menangiss, tidak bernafas atau megap-megap lakukan
langkah resusitasi
28. Keringkan tubuh bayi, keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian
tubuh lain. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering, biarkan bayi
di atas perut ibu
29. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam uterus
30. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin
31. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3
paha atas bagian distal lateral lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan
oksitosin
32. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal ibu dan jepit kembali
pada 2 cm distal dari klem pertama
33. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut
 Ikat tali pusat dengan benang DTT /steril pada satu sisi, kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya
 Lepaskan klem dan masukkan ke dalam wadah yang telah disediakan
34. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi, letakkan bayi tengkurap
di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu
35. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

Penatalaksanaan Aktif Kala III


36. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
37. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis untuk
mendeteksi, tangan lain menegangkan tali pusat
38. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso kranial) secara
hati-hati untuk mencegah inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur di atas
39. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat ke arah sejajar lantai
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 7 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorso kranial)
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:
 Beri dosis ulang oksitosin 10 unit IM
 Lakukan katerisasi jika kandung kemih penuh
 Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
 Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
 Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila
terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual
40. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan. Jika
selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian jari-jari tangan atau klem DTT/steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal

Rangsangan taktil Uterus


41. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan massase dengan gerakan
melingkar dan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)

Menilai perdarahan
42. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bagian bayi dan pastikan
selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung
plastik atau tempat khusus
43. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan yang
menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan

Melakukan Prosedur Pasca Persalinan


44. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam
45. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam

NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 8 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

46. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri anterolateral
47. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B
di paha kanan anterolateral

Evaluasi
48. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
c. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
d. Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang
sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
49. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai kontraksi
50. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
51. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1
jam pasca persalinan dan setiap 30 menit selam jam kedua
a. Memeriksa temperatur tubuh ibu setiap jam selama 2 jam pertama pasca
persalinan
b. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan tidak normal
52. Periksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernafas dengan baik (40-60
x/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5 0C)
53. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi selama 10 menit. Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi
54. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tampat sampah yang sesuai
55. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban,
lendir, dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
56. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan
57. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan korin 0,5%
58. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian
dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan pada air mengalir, kemudian keringkan

Dokumentasi
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda-tanda vital
dan asuhan kala IV
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 9 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com

F. FORM TERKAIT
a. Register Persalinan
b. Kartu Rekam Medik
c. Buku KIA
d. Partograf

NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 10 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR

Anda mungkin juga menyukai