PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagian pun dari terbitan ini dapat digandakan, disimpan
dalam sistem yang diperbaiki, dipindahkan dalam bentuk, atau dengan cara apapun; baik
elektronik, mekanik, photocopy, dicatat atau lainnya; terutama tanpa izin tertulis dari
Management Representative
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
A. KETENTUAN DASAR
PERALATAN PERLENGKAPAN
2.1. 2 kain dan 1 handuk bersih
2.2. Celemek plastik
2.3. Lampu sorot 60 watt
2.4. Oksitosin 10 unit
2.5. Larutan Betadin
2.6. Kassa steril
2.7. Alat suntik 3 ml steril sekali pakai
2.8. Benang pengikat tali pusat
2
2.9. Partus set
2.10. Sarung tangan DTT
2.11. Larutan klorin 0,5%
2.12. Dopller
2.13. Jelly
2.14. Tissue
2.15. Bengkok
2.16. Partograf
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dijalankan sesuai Aturan yang 3.1. Lampiran;
3
berlaku, maka akan menyulitkan Pelayanan di Bidang 3.2. Arsip / Dokumen;
atau Bagian Instansi yang membutuhkan. 3.3. Standar Penulisan Huruf : Arial;
4 ESTIMASI WAKTU PELAYANAN : 60 Menit BIAYA : Tidak/ Ditetapkan
5 JENIS PELAYANAN RETRIBUSINON RETRIBUSI
6 PENANGGUNG JAWAB KEPALA PUSKESMAS KAWALU
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 2 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
7 PETUGAS BIDAN
B. MAKSUD DAN TUJUAN :
1. INTERNAL
Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman atas tahapan yang diLakukan
untuk menyelesaikan suatu proses pekerjaan dalam lingkup pelayanan di
Puskesmas Kawalu – Kota Tasikmalaya;
2. EKSTERNAL
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Penyelenggaraan Pemberian Pelayanan
pada BP KIA-KB di Puskesmas Kawalu, sebagai Pedoman kerja Petugas KIA
dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal pada ibu bersalin
C. RUANG LINGKUP :
Prosedur ini digunakan untuk semua pasien ibu bersalin yang akan dilakukan
pertolongan persalinan normal
E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum :
Prosedur yang menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan
asuhan persalinan normal
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 3 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
2. Prosedur :
2.1 Persiapan Alat:
1. 2 kain dan 1 handuk bersih
2. Celemek plastik
3. Lampu sorot
4. Oksitosin 10 unit
5. Larutan Betadin
6. Kassa steril
7. Alat suntik 3 ml steril sekali pakai
8. Benang pengikat tali pusat
9. Partus set
10. Sarung tangan DTT
11. Larutan klorin 0,5%
12. Dopller
13. Jelly
14. Tissue
15. Bengkok
16. Partograf dan alat tulis
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa
dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan
7. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai
sarung tangan DTT) pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik
16. Saat kepala janin terlihat di pulpa dengan diameter 5-6 cm, Letakkan handuk
bersih di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-
6cm
17. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
18. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
19. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
20. Saat sub occiput tampak di bawah simfisis tangan kanan melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal. Bila didapatkan mekonium pada air ketuban
segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan dan hidung janin
menggunakan penghisap lendir De Lee
21. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
jika hal tersebut terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
22. Jika tali pusat melilit secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi
Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong
diantara kedua klem
23. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
24. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang kepala secara
biparietal, anjurkan ibu untuk meneran pada saat kontraksi dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
25. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas
26. Setelah tubuh dan lengan, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai, dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-
jari lainnya
Jika bayi tidak tidak menangiss, tidak bernafas atau megap-megap lakukan
langkah resusitasi
28. Keringkan tubuh bayi, keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian
tubuh lain. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering, biarkan bayi
di atas perut ibu
29. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam uterus
30. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin
31. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3
paha atas bagian distal lateral lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan
oksitosin
32. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal ibu dan jepit kembali
pada 2 cm distal dari klem pertama
33. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut
Ikat tali pusat dengan benang DTT /steril pada satu sisi, kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya
Lepaskan klem dan masukkan ke dalam wadah yang telah disediakan
34. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi, letakkan bayi tengkurap
di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu
35. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi
dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorso kranial)
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:
Beri dosis ulang oksitosin 10 unit IM
Lakukan katerisasi jika kandung kemih penuh
Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila
terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual
40. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan. Jika
selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian jari-jari tangan atau klem DTT/steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal
Menilai perdarahan
42. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bagian bayi dan pastikan
selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung
plastik atau tempat khusus
43. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan yang
menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan
46. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri anterolateral
47. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B
di paha kanan anterolateral
Evaluasi
48. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
c. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
d. Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang
sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
49. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai kontraksi
50. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
51. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1
jam pasca persalinan dan setiap 30 menit selam jam kedua
a. Memeriksa temperatur tubuh ibu setiap jam selama 2 jam pertama pasca
persalinan
b. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan tidak normal
52. Periksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernafas dengan baik (40-60
x/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5 0C)
53. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi selama 10 menit. Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi
54. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tampat sampah yang sesuai
55. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban,
lendir, dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
56. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan
57. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan korin 0,5%
58. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian
dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan pada air mengalir, kemudian keringkan
Dokumentasi
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda-tanda vital
dan asuhan kala IV
NOMOR SOP PKMKWL/P.08/KIA-01
REVISI 00
TANGGAL BERLAKU
HALAMAN 9 dari 9
LOKASI SIMPAN BP KIA-KB & MR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS KAWALU – KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL PKMKWL/P.08/KIA-01
JlPerintisKemerdekaan 283 Kel. KarsamenakKec. KawaluTasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 326006
E-mail : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
F. FORM TERKAIT
a. Register Persalinan
b. Kartu Rekam Medik
c. Buku KIA
d. Partograf