(BUDIDAYA TERKONTROL)
Perkembangan budidaya terkontrol pada suatu daerah antara lain dipengaruhi faktor geografi,
iklim dan sosial - ekonomi.
Produk dari budidaya terkontrol biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga pusat
produksi harus dekat dengan pasar atau infrastruktur (jalan dan alat transportasi) harus baik
sehingga produk dapat secepat mungkin sampai ke konsumen
(pasar).
Tabel 10. Estimasi luas greenhouse di beberapa negara (hektar)
Di lain pihak, disana harus ada cukup banyak permintaan terhadap produk, dan konsumen
harus cukup uang (di Indonesia, kelas menengah ke atas) untuk membeli produk yang mahal
tersebut.
Ketersediaan modal dan tenaga kerja juga memegang peranan penting. Banyak pekerjaan
yang dapat dilakukan oleh orang dengan pendidikan rendah, dilain pihak pengetahuan manajerial
yang tinggi sangat diperlukan, lebih-lebih untuk memprediksi perkembangan budidaya di masa
mendatang. Iklim politik di suatu negara juga sangat penting. Disana harus ada kestabilan politik
untuk menjamin investasi jangka panjang.
Jadi faktor-faktor yang menentukan perkembangan budidaya terkontrol di suatu negara
antara lain: iklim, ketersediaan bahan dasar, tenaga kerja (pendidikan), infrastruktur, pemasaran,
kemakmuran masyarakat, kebijakan pemerintah dan kondisi politik.
Suatu daerah (negara) memiliki iklim yang berbeda dengan daerah (negara) yang lain
antara lain disebabkan karena perbedaan tinggi tempat (altitute) dan perbedaan lintang (latitute).
Faktor iklim yang dipengaruhi oleh perbedaan lintang maupun tinggi tempat antara lain:
temperatur, curah hujan, panjang hari, intensitas cahaya, kecepatan angin misal untuk kawasan
pantai dan kelembaban udara.
Bagaimana cara mengatur iklim dan faktor pendukung pertumbuhan tanaman pada
budidaya terkontrol (protected cultivation)!
Faktor iklim yang dikontrol terdiri dari intensitas cahya, temperatur, kelembaban udara,
dan kecepatan angin; dan faktor pendukung pertumbuhan terdiri dari nutrisi, kandungan CO
udara dan air. Di dalam rumah penanaman (greenhouse) yang modern, faktor-faktor tersebut
dapat dikendalikan secara teliti dengan menggunakan sistem komputerisasi.
Rumah kaca yang bersebelahan dengan gudang terbuka dengan atap genteng (saung),
dapat memberikan efek pendinginan (cooling effect), sehingga selalu terjadi aliran udara dingin
bergerak dari bawah saung.