Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

MORBII
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : Puskesmas
Halaman : ...............................
Pemerintah Ttd Kepala Puskesmas dr. ................................
Kabupaten NIP. ....................................
Malang
1. Pengertian Prosedur penanganan suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai
dengan gejala prodromal berupa demam, batuk, pilek, konjungtivitis,
eksantem patognomonik, diikuti dengan lesi makulopapular eritem
pada hari ketiga hingga hari ketujuh.
2. Tujuan Menangani Morbii
3. Kebijakan Sebagai pedoman penanganan Morbii
4. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Penanganan Morbii
4. Tatalaksana
a. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
b. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik.
c. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.
d. Suplementasi vitamin A diberikan pada:
1. Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2
dosis.
2. Umur 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
3. Umur di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
4. Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama
sesuai umur, dilanjutkan dosis ketiga sesuai umur yang
diberikan 2-4 minggu kemudian.
e. Konseling dan Edukasi
Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan
penyakit yang menular. Namun demikian, pada sebagian
besar pasien infeksi dapat sembuh sendiri, sehingga
pengobatan bersifat suportif. Edukasi pentingnya
memperhatikan cairan yang hilang dari diare/emesis.
Untuk anggota keluarga/kontak yang rentan, dapat
diberikan vaksin campak atau human immunoglobulin
untuk pencegahan. Vaksin efektif bila diberikan dalam 3
hari terpapat dengan penderita. Imunoglobulin dapat
diberikan pada individu dengan gangguan imun, bayi umur
6 bulan -1 tahun, bayi umur kurang dari 6 bulan yang lahir
dari ibu tanpa imunitas campak, dan wanita hamil.
f. Kriteria rujukan
Perawatan di Rumah Sakit untuk campak dengan komplikasi
(superinfeksi bakteri, pneumonia, dehidrasi, croup, ensefalitis)
5. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai