Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DIGITAL

PAM

Oleh :
KELOMPOK 2 TT-2B

Cera Metilda 07
Dianita Nurazizah 09
Eko Cahyo Bayu S. 10
Januari Christy 13
Rega T. 16
Ryan Tegar R. 21

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
ALIASING DAN PRE FILTERING
6.1 Tujuan

- Untuk mengetahui aliasing dengan domain waktu


- Untuk mengetahui hasil dari pre filter yang bisa mengurangi aliasing
- Mengamati dan menganalisa untuk menentukan sampling sinyal

6.2 Alat dan Bahan

Osiloskop : 1 buah
Power Supply : 1 buah
Modul PAM : 1 buah
Kabel BNC to Aligator : secukupnya
Kabel BNC to Banana : secukupnya

6.3 Teori Dasar

Kecepatan pengambilan sampel (frekuensi sampling) dari sinyal analog yang akan
dikonversi haruslah memenuhi kriteria Nyquist yaitu:

dimana frekuensi sampling (Fs) minimum adalah 2 kali frekuensi sinyal analog yang akan
dikonversi (Finmax). Misalnya bila sinyal analog yang akan dikonversi mempunyai frekuensi
sebesar 100Hz maka frekuensi sampling minimum dari ADC adalah 200Hz. Atau bila dibalik,
bila frekuensi sampling ADC sebesar 200Hz maka sinyal analog yang akan dikonversi harus
mempunyai frekuensi maksimum 100Hz. Apabila kriteria Nyquist tidak dipenuhi maka akan
timbul efek. Disebut aliasing karena frekuensi tertentu terlihat sebagai frekuensi yang lain
(menjadi alias dari frekuensi lain).
6. 4 Langkah Percobaan
Siapkan modul dan atur ADJ. Dan atur terminal ke MIN
Hubungkan SINE ke output CLK dari sumber sinyal menuju J2 dari modul PAM
Hubungkan J3 ke J4 dan J6 ke J13 di modul PAM
Atur osiloskop :
Time/ div = 0,2 ms
CH- 1volt/div = 2V
CH- 2volt/div = 1V
Trigger mode = Auto
Trigger source = CH-1
Vertical mode = dual
Input copling = DC
Slope +
Probe input CH-1 dari osiloskop ke J1 modul PAM, kemudian atur frekuensi
1Khz dengan ADJ
Frekuensi dari GENERATOR AUDIO di SUMBER SINYAL dan amplitudo
4Vpp dengan mengatur Amplitudo ADJ
Mengatur FREQUECY SELECTOR dari SIGNAL SOURCE ke 8Khz
Mengatur SAMPLING MODE switch SW1 ke mode FLAT- TOP dan hubungkan
probe input CH-2dari osiloskop ke J6.
Naikkan frekuensi ke 2Khz dengan mengatur Frequency ADJ dari AUDIO
GENERATOR dan amati
Naikkan frekuensi ke 4Khz dengan mengatur Frequency ADJ dari AUDIO
GENERATOR dan amati
Naikkan frekuensi ke 4Khz dengan mengatur Frequency ADJ dari AUDIO
GENERATOR dan amati
Ubah ORDER SELECTOR SW2 ke order tingkat 4 dengan menghubungkan
input probe CH1 dari osiloskop ke AUDIO OUTPUT. Kemudian akan muncul
gelombang PAM dan demodulasi pada osiloskop
Pindah konektor diantara output SINE dari SIGNAL SOURCE dan J2, lalu
hubungkan ke output TRIANGLE ke J2
Hubungkan CH1 dan CH2 probe input dari osiloskop ke J2 dan AUDIO
OUTPUT 2 dari PAM
Atur amplitudo 4Vpp dengan mengatur amplitudo ADJ dari AUDIO
GENERATOR di SIGNAL SOURCE
6.5 Tabel Hasil Percobaan

No. Sinyal Input Sinyal Output Gambar Gelombang


Vpp = 3,88V
Fm= 1 Khz
F = 1Mhz
T = 100s
1
V = 4V
v/div=2v
v/div= 1V
Vpp = 3,92V
Fm= 2 Khz
F = 7,97kHz
T = 100s
2
V = 3,76V

v/div= 1V
Vpp = 2,64V
Fm= 4 Khz
F = 4kHz
3 T = 100s
V = 2,32V
v/div= 1V
Vpp = 2,24V
Fm= 4 Khz
F = 2,5MHz
T = 100s
4
V = 2,32V

v/div= 1V
Vpp = 3,04V
Fm= 6 Khz
F = 2,7Khz
T = 100s
5
V = 2,88V

v/div= 1V
Vpp = 4,20V
Fm= 1 Khz
F = 7,97Khz
5 T = 100s
V = 2V
v/div= 1V
6 Vpp = 2,56V
Fm= 2 Khz
F = 15,8Khz
V = 1,24V T = 100s
v/div= 1V
Vpp = 2,48mV
Fm= 4 Khz
F = 15,8Khz
T = 100s
7
V = 640mV

v/div= 1V
Vpp = 1,62V
Fm= 6 Khz
F = 15,6Khz
T = 100s
8
V = 520mV

v/div= 1V
Demod Vpp = 2,58V
Fm= 1 Khz F = 1Khz
T = 250s
9
V = 4,16V

v/div= 1V

Vpp = 1,68V
10
Demod
Fm= 2 Khz F = 3,8Khz
T = 250s
V = 4,24V
v/div= 1V
Vpp =640mV
Fm= 4 Khz F = 4Khz
T = 50s
11
V = 4,18V

v/div= 500mV
12 Vpp = 620mV
Fm= 6 Khz F = 1Khz
V = 4,08V T = 100s
v/div= 500mV
Vpp = 1,78V
Fm=1 Khz F = 1kHz
13 T = 500s
V = 4,16V
v/div= 500mV
Vpp = 1,02V
Fm= 2 Khz F = 2 KHz
14 T = 100s
V = 4,16V
v/div= 500mV
Vpp = 860mV
Fm= 4 Khz F = 7,5 KHz
15 T = 100s
V = 4,16V
v/div= 500mV
Vpp = 1,42V
Fm= 6 Khz F = 1,3 KHz
T = 100s
16
V = 4,24V

v/div= 1V

6. 6 Analisa Data dan Pembahasan


- Pada praktikum hasil yang didapatkan adalah pada fm= 6 KHz terjadi aliasing.
Aliasing terjadi pada saat suatu sampling yang tidak mencukupi atau aliasing

terjadi saat kriteria Nyquist fs 2 fmax tidak terpenuhi.


- Pada setiap frekuensi bertambah besar, maka amplitudo sinyal demodulasi
semakin kecil. Hal ini dapat dipengaruhi oleh prefiltering dan jika tidak ada
filtering maka akan menghasilkan gelombang demodulasi yang amplitudonya
tidak mengalami penurunan.
-

6. 7 Kesimpulan
Aliasing terjadi ketika suatu rentang sampling tidak mencukupi untuk digunakan
Demodulasi menghasilkan gelombang asli yang memiliki amplitudo lebih kecil dari
sinyal informasinya.
Pengaruh terjadinya sinyal amplitudo semakin kecil adalah karena adanya prefiltering.

Anda mungkin juga menyukai