Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DASAR DAN INSTRUMENTASI


PEMAKAIAN OSILOSKOP UNTUK
MENGUKUR TEGANGAN AC

OLEH:

MELISA

42220011

1A TRJT

Program Studi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang 2020


TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat :
1. Menggunakan osiloskop untuk tegangan AC
2. Melihat bentuk sinyal / gelombang AC / bolak balik melalui layar osiloskop.
3. Membedakan gelombang AC, sinusoidal dan kotak.

DASAR TEORI
Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC (Alternating current)
dari suatu rangkaian (sinusoidal, gigi gergaji dan tegangan kotak)

T= Periode

Vrms 1
T=
f
Vpp Vp

Gambar 13.1

Vpp = Tegangan ke puncak


Vp = tegangan puncak / Vm
Vrms = Tegangan efektif = 0,707 Vm
Vav = Tegangan rata-rata = 6,636 Vm
Misal = dalam osiloskop
V

Gambar 13.2

Maka tegangan sinosioidal tersebut sebesar 7 Vpp


Vm = 2 Volt
Vrms = 2 Volt / V2
Bila tegangan tersebut diukur menggunakan voltmeter biasa Vac, maka harga yang
terbaca adalah merupakan harga efektif / Vrms

ALAT dan BAHAN


1. Fungtion Generator / generator Fungsi
2. Osiloskop
3. Voltmeter
4. Jumper

GAMBAR RANGKAIAN

GF

Generator
LANGKAH PERCOBAAN
1. Mengatur frekuensi generator sinyal pada I KH2, kemudian setelah selesai
mengubahnya pada posisi 600 HZ dan juga pada 2 KHz
2. Dengan tegangan sesuai tabel
3. Mengukur tegangan dengan osiloskop, mengatur – atur penguatannya
4. Menggambarkan juga hasilnya pada tabel 13.1

DATA PERCOBAAN
Gelombang Tegangan Posisi Gambar Pada Osiloskop V diukur
T/Div
500 1 KHz 2 KHz 500 1KHz 2KHz

Gelombang 2 VPP 1ms 0,577 0,572 0,555


V V V
Segitiga

1.088 1.078 1.048


4 VPP 1ms V V V

1,671 1,656 1,611


6 VPP 1ms V V V

Gelombang 2,252 2,231 2,171


Segitiga 8 VPP 1ms V V V
Gelombang 10 VPP 1ms 2.724 2.700 2.627
V V V
Segitiga

4 VPP 1ms 1,315 1,301 1,256


V V V
Gelombang
Sinus

8 VPP 1ms 2,798 2,771 2,683


V V V

2 VPP 1ms 0,630 0,623 0,602


V V V

6 VPP 1ms 2,046 2,025 1,961


V V V

Gelombang
Sinus
EVALUASI DAN PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran menggunakan osiloskop dengan menggunakan
Multimeter (Voltmeter) untuk gelombang sinusoidal. Jelaskan !
2. Apa kesimpulan yang saudara dapatkan ?

ANALISIS MASALAH
1. 2 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz
2. 4 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz
3. 6 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz
4. 8 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz

5. 10 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz

6. 4 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz

7. 8 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz

8. 2 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz

9. 6 VPP
 T = 2 Kotak X 1ms = 2ms
F= =
= 0,5 X 103
F = 500 Hz
 T = 1 Kotak X 1ms = 1ms
F= =
= 1 X 103
F = 1KHz
 T = 0,5 Kotak X 1ms = 0,5ms
F= =
= 2 X 103
F = 2KHz

Pada pengukuran besar tegangan AC, hasil yang diberikan antara multimeter
dengan osiloskop berbeda walaupun tidak terlalu besar. Namun kali ini, yang perlu
diperhatikan ialah bahwa pada multimeter, nilai tegangan yang didapat ialah besar
tegangan efektif. Sedangkan pada osiloskop berupa tegangan maksimal
Untuk pengukuran frekuensi pada generator fungsi, kita harus mengatur
osciloscop terlebih dahulu berapa frekuensi yang kita inginkan dimana antara generator
fungsi dan osciloskop harus sama-sama diatur untuk memperoleh frekuensi yang
diinginkan. Ambil contoh kita akan membuat gelombang 2Vpp 500Hz maka terlebih
dahulu kita harus membuat gelombang pada osciloscop yang menunjukan 2Vpp 500Hz
dengan mengatur Time/Dive dan Volt/ Dive serta mengatur panel frekuensi dan
amplitudo pada generator fungsi. Setelah itu kita lihat berapa frekuensi yang tertunjuk
pada generator fungsi.

KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dan analisa dapat disimpulkan bahwa Generator sinyal atau
generator fungsi digunakan sebagai sumber arus AC. Pada generator ini, kita dapat
mengatur berapa frekuensi yang dikeluarkan. Kita juga dapat mengatur besar
tegangannya. Untuk melakukan pengukuran seperti hambatan, tegangan, dan arus, alat
yang paling mudah digunakan ialah multimeter digital. Selain karena pengaturannya
yang mudah, hasi yang didapatkan pun lebih akurat. Berbeda dengan osiloskop yang
cukup rumit dalam pengaturan dan kalibrasinya. untuk mengukur frekuensi pada
generator fungsi kita harus memanfaatkan osciloscop agar frekuensi yang diinginkan
benar-benar presisi.

Anda mungkin juga menyukai