Anda di halaman 1dari 5

Api Zaman Lho, apa yang salah, Pak? Tukiran kebingungan tak mengerti.

Yohanes 21:15-19 Tukiran, ini mah bahan baku untuk membuat jalan di sorga,
(Persekutuan Remaja GSRI Taman Sari, 25 November 2007) kata Petrus sambil mengeluarkan emas batangan Tukiran. Lalu,
Intro. kata Petrus sambil mengeluarkan mutiara, Ini sih bahan untuk
Ini mah bahan baku untuk membuat jalan di sorga temboknya...
Tukiran adalah seorang pengusaha yang sukses. Ia Tuhan tidak menghendaki hartamu Tukiran. Yang harus
memfokuskan seluruh hidupnya pada pekerjaannya. Begitu kau berikan kepada-Nya adalah buah hidupmu, sebagai bukti
sibuknya sampai-sampai ia tidak sempat melayani Tuhan. Jika ia bahwa kau mengasihi-Nya.
diminta untuk terlibat di dalam pelayanan, maka ia selalu berkata, Penjelasan
Huaduh, saya gak sempat, nih. Tapi kalau butuh dana, ngomong Tuhan Yesus meminta agar Petrus menggembalakan
aja. Nanti saya sediakan. Uang Tukiran selalu menggantikan domba-domba-Nya sebagai bukti kasihnya. Jika kita
pelayanannya. memperhatikan format kalimat yang Yesus gunakan, maka kita
Setelah Tukiran meninggal dunia, ia berjumpa dengan dapat melihat bahwa pertanyaan tentang kasih kepada Yesus selalu
Petrus di gerbang surga. Petrus bertanya kepadanya, Tukiran, apa dibarengi dengan perintah untuk menggembalakan umat Allah.
yang kau bawa untuk menghadap Tuhan Pencipta langit dan Tiga kali Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus, Simon, anak
bumi? Tukiran kebingungan, Sebentar bapak Petrus. Saya ingat, Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka
saya punya simpanan di rumah. Saya akan kembali ke bumi, ini? Tiga kali pula Petrus menjawab, Benar Tuhan, Engkau tahu,
mengambil simpanan saya untuk saya berikan kepada Tuhan. bahwa aku mengasihi Engkau. Pertanyaannya sekarang: mengapa
Lalu pergilah Tukiran ke rumahnya. Ia membongkar Tuhan Yesus harus menanyakan pertanyaan ini sebanyak tiga kali?
brankasnya dan mengambil tiga batang emas dan sekantong Jawaban klasik yang dapat diberikan adalah Tuhan Yesus ingin
mutiara. Dengan bergegas, ia kembali kepada Petrus. Bapak memulihkan Petrus. Petrus telah tiga kali menyangkal Tuhan, jadi
Petrus, ini persembahan saya untuk Tuhan, katanya sambil Tuhan ingin memulihkan Petrus dengan tiga pertanyaan dan tiga
memberikan kantong bawaannya. perintah.
Petrus pun membuka kantong itu. Ketika ia melihat isinya, ia Saya tidak menyangkali kebenaran penafsiran ini. Namun
pun tertawa terbahak-bahak, Huaahaha, Tukiran...kamu kok saya ingin mengajak Saudara untuk melihatnya dari sudut pandang
mempersembahkan beginian? yang berbeda. Mengapa Tuhan Yesus harus bertanya kepada Petrus
apakah dia mengasihi Yesus? Apakah Tuhan Yesus tidak tahu akan Pendeta itu menjawab, Saya akan menceritakan padamu
hal ini? Tuhan Yesus pasti mengetahuinya. Tiga kali Petrus sebuah perumpamaan tentang seekor babi dan seekor sapi. Babi
menjawab dengan kalimat awal Engkau tahu..., bahkan dalam termasuk binatang yang kurang disukai orang, sedangkan sapi
jawabannya yang terakhir Petrus berkata, Engkau tahu segala disayangi banyak orang. Hal ini membuat si babi bingung, ia
sesuatu, Engkau tahu, ... Dengan demikian, Tuhan Yesus tidak berkata kepada sapi, Orang selalu memuji badanmu yang bagus
bertanya untuk mencari tahu. Lalu untuk apa Ia bertanya? dan matamu yang bening. Mereka pikir engkau sangat dermawan,
Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus untuk Petrus. sebab tiap hari kau memberi mereka susu dan krim? Tapi
Pertanyaan-Nya adalah sebuah pertanyaan rhetorik yang bagaimana dengan aku? Aku telah memberikan semua yang
menghujam ke dalam hati Petrus. Ya, Yesus tahu segala sesuatu. Ia kumiliki pada mereka. Aku telah memberikan daging panggang
tahu apakah Petrus mengasihi-Nya atau tidak. Masalahnya, apakah dan ham. Aku telah menyediakan bulu-bulu untuk membuat sikat,
Petrus tahu akan hal ini? Apakah Petrus sungguh-sungguh bahkan mereka telah mencincang kakiku untuk dijadikan chukiok,
mengerti apa artinya mengasihi Yesus? tapi kenapa tak seorangpun menyukaiku, mengapa demikian?
Mengasihi Yesus bukanlah pernyataan rhetorik belaka. Itu Tahukah kamu apa jawaban si sapi? tanya Pendeta itu
bukan lip service atau sebuah nyanyian penggugah semata. kepada orang kaya tadi, Sapi itu mengatakan demikian,
Mengasihi Yesus harus dinyatakan dalam tindakan konkret. Dalam Barangkali karena saya mengasihi mereka dan mau memberikan
kasus Petrus, mengasihi Yesus itu harus dibarengi dengan yang saya miliki ketika saya masih hidup dan terus memberi sampai
pelayanan yang nyata bagi kawanan domba Allah. Itulah sebabnya saya mati.
ada kaitan yang erat antara pertanyaan Yesus dengan perintah Saudaraku, selagi kita masih ada di dunia ini, kita memiliki
Yesus kepada Petrus untuk melayani. kesempatan yang besar untuk memberikan hidup kita untuk
Ilustrasi melayani Tuhan. Jika kita sungguh mengasihi Tuhan, maka kita
Seekor Sapi dan Seekor Babi akan memberikan segala yang ada pada kita, selagi kita hidup,
Seorang kaya bertanya kepada pendetanya, Bapak Pendeta, untuk melayani Tuhan.
mengapa orang menyebut saya pelit sementara mereka semua tahu Aplikasi
bahwa jika aku mati nanti, aku akan mewariskan semua yang Saudaraku, apakah Anda mengasihi Allah? Jangan terburu-
kumiliki pada gereja? buru menjawab. Kasih kepada Yesus tidak semata-mata diucapkan.
Lebih dari itu, kasih kepada Yesus seharusnya ditunjukkan melalui
ketaatan kepada perintah-Nya. Tanpa ketaatan, kasih kepada Yesus maka kita akan menyebut mereka NATO (No Action Talk Only).
hanyalah sebuah permainan rhetorika belaka. Kita akan sangat meragukan pernyataan cinta mereka.
Saudara, jika kita berkata bahwa kita mengasihi Yesus, Orang yang mengasihi Allah akan membuktikan kasihnya di
maka kita harus mentaati perintah-Nya; kita harus hidup saling dalam tindakan. Orang yang mengasihi Allah tidak akan takut
melayani. Di gereja, khususnya di gereja besar, kerinduan untuk untuk terlibat. Orang yang mengasihi Allah akan memiliki
saling melayani ini sulit ditemukan. Banyak orang Kristen yang kerinduan yang dalam untuk melayani orang lain, karena ia tahu
beranggapan bahwa pelayanan adalah sebuah pilihan sukarela. bahwa ini adalah hal yang menyenangkan hati Allahnya.
Kita melayani karena kita sukarela melakukannya. Memang kita Penutup
harus terlibat dalam pelayanan dengan sukarela. Namun pelayanan David Marks
itu sendiri bukanlah dinas sosial. Pelayanan adalah sebuah David Marks telah menjadi pengkhotbah selama 25 tahun.
perintah. Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Yesus, maka kita Sejak usia 15 tahun, ia telah berkhotbah pada ribuan orang,
akan mentaati perintah-Nya untuk saling mengasihi, dimana hidup mengorganisir gereja-gereja Freewill Baptist di seluruh New
yang saling melayani adalah komponen yang tidak dapat dilepaskan England, menerbitkan buku-buku, menuliskan artikel, mengajar
dari dalamnya. Dengan kata lain, orang yang sungguh-sungguh sekolah, dan bekerja dengan rajin menentang perbudakan dan
mengasihi Yesus akan hidup saling melayani. untuk mendukung misi keluar negeri.
Zaman ini membutuhkan orang-orang yang mau memberi Namun salah satu khotbahnya yang paling luar biasa
diri untuk melayani. Saat ini, kita berkelimpahan dengan orang- disampaikannya pada tanggal 13 Mei 1828, di sebuah kota kecil
orang egois yang hanya memperhatikan kepentingan dan Ancester, Ontario. Ia berkhotbah di hadapan sekelompok kecil
kenyamannya sendiri. Gereja saat ini dipenuhi oleh kritikus- orang, dengan bertanya apakah ada yang mempunyai teks yang
kritikus yang selalu mengomentari kekurangan-kekurangan di ingin ia khotbahkan. Seorang pria dengan main-main berkata,
dalam pelayanan dan fasilitas gereja. Sayangnya, saat mereka Tidak ada.
diminta untuk terlibat, mereka menolak dengan 1001 alasan. Marks langsung berkhotbah tentang Tidak Ada. Allah
Ironisnya, mereka adalah orang-orang yang berani berkata bahwa menciptakan dunia dari tidak ada, katanya. Tuhan memberi kita
mereka mencintai Tuhan. Jika kekasih kita berkata bahwa mereka hukum dimana di dalamnya tidak ada yang tidak adil. Kita telah
mencintai kita, namun tidak pernah melakukan apapun untuk kita, melanggar hukum Tuhan dan tidak ada apapun di dalam diri kita
yang bisa membenarkan kita. Tidak ada apapun untuk menghibur
orang berdosa di dalam kematian atau di dalam neraka. Tetapi Setelah diperkenalkan, Marks mengawali khotbah
walaupun tidak ada apa-apa di dalam diri kita untuk dibanggakan, terakhirnya. Teksnya adalah Mikha 2:10. Ia berkata:
kita mempunyai Kristus. Dan tidak ada yang Ia lakukan untuk Saudara-saudara yang baik, saya bersyukur pada Tuhan
membuat kita berduka, tidak ada apapun untuk mengganggu karena saya memiliki kesempatan untuk berbicara sekali lagi
kedamaian kita, dan tidak ada yang perlu ditakutkan dalam pada Anda, dan untuk terakhirkalinya. Ini sudah menjadi
kekekalan. kerinduan hati saya. Lentera kehidupan sudah beberapa lama
Setelah menyelesaikan khotbahnya, Marks menaiki kudanya berkedip-kedip di sumbunya, dan menurut pendapat teman-
dan pergi ke desa berikutnya. Tetapi beberapa waktu kemudian, ia teman, saya hanya punya beberapa jam tersisa untuk hidup.
kembali ke Ancester. Kali ini kerumunan yang lebih besar Saya kira, peti mati saya sedang dikerjakan.
berkumpul, dan gedung pertemuan terbuka baginya. Kelemahan saya yang parah, dan masalah sesak nafas
Semua itu datang dari seorang penunggang kuda keliling yang diakibatkan penimbunan cairan di dada saya, yang
yang muda dan tidak berpendidikan, pikirannya dipenuhi Alkitab mungkin sedang menenggelamkan jantung saya, tidak
dan hatinya penuh dengan Kristus, dan ia telah bertekad untuk mengijinkan saya satu menit pun untuk mempersiapkan
hidup berpadanan dengan panggilannya. pertemuan ini. Karena itu, ucapan saya harus dilakukan tanpa
Tahun-tahun berlalu. Tanggal 18 November 1845, David persiapan. Pikiran utama dan terutama yang ingin saya pegang
Marks berumur empat puluh tahun dan sedang sekarat, kehabisan adalah Tuhan tidak merancang tempat ini sebagai rumah
tenaga karena bekerja tanpa lelah. Namun, walaupun ia sedang terakhir kita. Seperti kata nabi, Bangkitlah dan pergilah, sebab
menanti ajal, ia bertanya kepada temannya Charles Finney, apakah ini bukan tempat perhentian bagimu... Terang kekekalan yang
ia boleh berbicara dengan para mahasiswa di Oberlin College. indah terbit di balik kubur. Kristus begitu dekat dan begitu
Teman-teman Marks berusaha membujuknya untuk berharga sampai saya tidak takut pada kematian. Oh, saudara-
membatalkan niatnya, tetapi ia bersikeras. Ia digotong ke kolese itu saudaraku, tidak ada kenyataan yang begitu pasti, tidak ada
dan Finney mengumumkan kedatangannya pada para mahasiswa yang begitu manis, tidak ada yang begitu mulia, seperti
yang tercengang, memperingatkan mereka bahwa saudara Marks pengharapan Kristen ini...
mungkin saja tidak bertahan hidup sampai akhir khotbahnya. Ia berbicara tentang singkatnya hidup, kepastian sorga,
Seandainya ia meninggal saat berkhotbah, para mahasiswa diminta kemudian mengakhirnya dengan mendesak para mahasiswa,
tetap tenang dan tidak meninggalkan bangku mereka.
O Hiduplah bagi Tuhan dan angkatan Anda! Anda
memasuki masa kehidupan yang indah ada begitu banyak hal
untuk dilakukan bagi Tuhan. Selamat tinggal. Saudara Finney,
saya ingin menyalamimu. Kalian semua yang mengasihi Tuhan,
selamat tinggal.
Tidak seorang mahasiswa pun pernah melupakan khotbah
dramatis itu. Marks dibawa kembali ke rumahnya dimana tidak
lama kemudian ia bangkit dan pergi ke tempat perhentiannya.
David Marks membuktikan kasihnya untuk Tuhan. Seumur
hidupnya diberikan untuk melayani Tuhan. Bahkan ia mengakhiri
hidupnya dengan sebuah khotbah yang manis, dimana ia
memberikan tongkat estafet pelayanan ini pada generasi
berikutnya, kepada kita.
David Marks mungkin telah tiada. Namun ia mewariskan
kasihnya untuk Allah kepada kita. Ia mewariskan semangat
pelayanannya kepada kita. Dan jika kita menerima warisannya ini
dengan tangan terbuka, jika kita berkata, Ya, aku mau mengasihi
Tuhan dan melayani Dia, maka kita akan mengakhiri hidup kita
dengan penuh kemenangan, dan membawa dampak yang luas bagi
mereka yang kita tinggalkan.
Jika engkau mengasihi Tuhan, layanilah Dia!

Anda mungkin juga menyukai