Tugas Ilahi d) Jika ia mencela kesalahan, ia dianggap cepat marah; jika ia
Yohanes 1:6-8 tidak berkhotbah menentang dosa, ia dianggap melakukan
Tujuan
1. Mempelajari karakteristik seorang hamba Tuhan melalui
teladan Yohanes Pembaptis.
2. Mengumandangkan panggilan untuk menjadi hamba Tuhan
bagi mereka yang memang dipanggil oleh Tuhan.
3. Menyadarkan jemaat untuk bersikap tepat terhadap hamba
Tuhan.
Intro.
1) Ketika krisis moneter pertama kali menghantam Indonesia,
seorang ibu berkata dengan sinis kepada hamba Tuhannya,
Wah, enak ya jadi hamba Tuhan. Gak perlu mikirin krismon.
Mau perlu apa tinggal ngomong sama jemaat.
Dengan tersenyum hamba Tuhan itu menjawab, Iya Bu,
makanya anak ibu jadi hamba Tuhan aja, bagaimana?
Mesam-mesem, ibu itu ngeloyor pergi.
2) Ini adalah anggapan dan sikap yang umum tentang hamba
Tuhan. Hamba Tuhan dibutuhkan namun tidak diinginkan.
3) Kehidupan sebagai rohaniwan adalah kehidupan yang paling
menimbulkan kontroversi, dan selalu enak untuk digosipkan.
Tidak heran jika beberapa hamba Tuhan mengalami Celebrity
Syndrome. Coba dengarkan ini:
a) Jika ia berusia muda, ia dianggap kurang berpengalaman;
jika rambutnya telah memutih, ia dianggap terlalu tua bagi
kaum muda.
b) Jika ia dikaruniai lima atau enam anak, ia dianggap
memiliki anak terlalu banyak; jika ia tidak mempunyai anak
seorangpun, ia dianggap tidak bisa memimpin kelas
konseling pranikah.
c) Jika ia melayani orang-orang miskin di gereja, ia dianggap
pamer; jika ia menaruh perhatian pada orang-orang kaya, ia
dianggap berusaha cari tambahan.
kompromi.
e) Jika ia mengkhotbahkan kebenaran, ia dianggap terlalu
menyerang; jika ia tidak menyampaikan seluruh kebenaran
Allah, ia dianggap orang munafik.
f) Jika ia gagal menyenangkan semua orang, ia dianggap
melukai gereja dan harus pergi; jika ia membuat semua
orang bahagia, ia dianggap tidak berpendirian.
g) Jika ia mengendarai motor tua, ia dianggap
mempermalukan jemaat; jika ia membeli motor baru, ia
dianggap menunjukkan kecintaannya pada harta duniawi.
h) Jika ia terus menerus berkhotbah, jemaatnya bosan
mendengar satu orang pengkhotbah saja; jika ia
mengundang pembicara tamu, ia dianggap menghindari
tanggung jawab.
i) Jika ia menerima upah yang besar, ia dianggap mata duitan;
jika ia menerima upah kecil, mereka mengatakan bahwa ia
memang layak mendapat segitu, semakin kecil semakin
bagus.
4) Kondisi kontroversi semacam inilah yang seringkali membuat
kita tidak menghargai dan menanggapi tugas ilahi yang
diembankan kepada kita. Ketika berada di Batu, Malang, Pdt.
Benny Solihin memaparkan satu fakta bahwa perbandingan
kebutuhan hamba Tuhan dengan ketersediaan mahasiswa
praktek satu tahun adalah 1:3 atau 1:4. Itu berarti bahwa hanya
ada satu mahasiswa praktek 1 tahun untuk 3 atau 4 gereja.
Mengapa bisa begitu? Jawabannya sederhana. Karena memang
hanya ada sedikit pendaftar ke Sekolah Teologi, dan dari sedikit
yang mendaftar itu, hanya sedikit yang terpilih.
Pertanyaan kita selanjutnya adalah mengapa hanya ada
sedikit yang mendaftar? Jawabannya sekali lagi sederhana,
siapa yang mau bekerja di ladang yang penuh kontroversi
seperti ini? Ini adalah tugas ilahi, namun jalan yang dilaluinya
terlalu berduri.
 Hari ini saya rindu mengajak Anda untuk mempelajari siapa Seorang pria bertubuh tegap berwajah tampan.
hamba Tuhan dan apa yang dikerjakannya melalui teladan Pandai berkhotbah.
Yohanes Pembaptis. Diutamakan yang menguasai tiga bahasa: Indonesia,
Prop. Inggris dan Mandarin.
Melalui teladan Yohanes Pembaptis, kita Giat visitasi/bezuk.
mempelajari 3 Karakteristik Hamba Tuhan yang Mampu melakukan tugas administrasi gereja.
mengemban tugas ilahi.
Bisa memainkan alat musik, minimal piano.
1) Hamba Tuhan yang mengemban tugas ilahi adalah manusia
Bisa memimpin paduan suara.
biasa.
a) Penjelasan Bertanggung jawab secara alkitabiah dan teologis.
Alkitab berkata, Datanglah seorang. Ia seorang manusia Mampu memimpin.
yang memiliki kelemahan dan keterbatasan seperti orang Mempunyai sim A dan sim C.
lainnya. Yohanes bukan malaikat; ia bukan ciptaan Jika mungkin, mempunyai karunia melakukan
adikodrati; ia bukan duta dengan fisik super. Alkitab mukjizat atau kesembuhan ilahi (yang terakhir
dengan jelas berkata bahwa ia manusia biasa. Ketika ia tambahan saya, he3X).
berada di dalam penjara, ia meminta murid-muridnya untuk Seorang penulis menuliskan kriteria yang dicari dari
bertanya kepada Yesus, apakah Ia adalah Mesias yang seorang hamba Tuhan: hamba Tuhan harus memiliki...
dimaksudkan? Ada keraguan di hati Yohanes. Padahal Kekuatan seekor rubah,
sebelumnya, Allah dengan jelas menyatakan bahwa akan Kegigihan seekor bulldog,
ada Roh Allah dalam rupa burung merpati hinggap pada Keberanian seekor singa,
Mesias setelah Ia dibaptiskan. Ketika Yohanes membaptis Kebijaksanaan seekor burung hantu,
Yesus, tanda itu dinyatakan denga jelas. Bahkan, Allah Bapa Ketulusan seekor merpati,
memproklamirkan bahwa Yesus lah Anak yang dikasihi- Kelembutan seekor domba,
Nya. Jadi pertanyaan Yohanes jelas tidaklah pantas. Kecerdikan seekor bunglon,
Pertanyaan itu menunjukkan keraguan. Mengapa nabi
Pandangan seekor rajawali,
besar seperti Yohanes Pembaptis bisa ragu juga? Karena
nabi besar ini adalah manusia biasa. Hamba Tuhan juga Kulit seekor kuda nil,
manusia. Sudut pandang seekor jerapah,
b) Ilustrasi Ketahanan seekor unta,
Sewaktu saya berada di Batu-Malang untuk Retreat Lompatan seekor kanguru,
Majelis, Pdt. Benny Solihin memaparkan isi permintaan Perut seekor kuda,
gereja untuk mahasiswa praktek. Permintaan-permintaan Watak seorang malaikat,
itu terdengar sopan. Namun sesungguhnya, permintaan Kesetiaan seorang rasul,
gereja untuk hamba Tuhan seringkali tidak realistis. Ketika Kepatuhan seorang nabi,
saya masih berada di seminari, seorang dosen pernah Kelembahlembutan seorang gembala,
memaparkan permintaan gereja untuk mahasiswa praktik Semangat seorang penginjil,
demikian: Pengabdian seorang ibu, dan
 Ia masih tidak bisa menyenangkan semua orang!
c) Aplikasi
Saya kerap kali bertanya, Mengapa banyak orang
memberikan tuntutan yang begitu tinggi kepada hamba
Tuhan-nya? Saya berpikir, ini mungkin karena disebabkan
oleh keinginan jemaat melihat teladan dari hamba Tuhan.
Ini kata kuncinya: teladan. Menjadi teladan berarti apapun
yang dilakukannya harus bisa ditiru orang lain. Itu berarti
bahwa apapun yang jemaat tuntut dari hamba Tuhan-nya
seharusnya bisa dituntut kembali dari mereka. Jadi, jika
hamba Tuhan dituntut untuk mempunyai wawasan seperti
jerapah, jemaat pun harus mempunyai wawasan demikian.
Jika kita hidup di dalam konsep seperti ini, yang terjadi
adalah kondisi tuntut menuntut; dan kemudian, jemaat
akan mulai menjerit, Pak, saya kan hanya manusia biasa. d)
OK! Jadi, hamba Tuhan bukan manusia?
Daripada ada kondisi saling menuntut seperti itu,
bukankah lebih baik jika kita berada dalam kondisi saling
mendoakan? Anda manusia, saya manusia. Anda memiliki
kelemahan, saya pun demikian. Anda mau saya berdoa
untuk pergumulan dan kelemahan Anda, saya lebih lagi!
(hamba Tuhan itu manusia biasa, ia penuh dengan kelemahan,
sama seperti Anda. Namun di saat yang bersamaan, ia adalah
orang yang diberi otoritas ilahi)
2) Hamba Tuhan yang mengemban tugas ilahi diberi otoritas ilahi.
a) Relevansi: Pdt. Cornelius Wing, Semua orang adalah
hamba Allah. Benar, namun dari semua hamba Allah ada
beberapa orang yang diberi otoritas ilahi untuk menjadi
hambanya hamba Allah. Jika tidak demikian, semua
orang boleh melayankan perjamuan kudus, membaptis, dan
menikahkan orang lain.
b) Penjelasan
Demikian pula halnya dengan Yohanes Pembaptis.
Ia memang hanya manusia biasa. Namun demikian, ia
adalah ...seorang yang diutus Allah. Kata diutus
menunjukkan asal seseorang. Jika dikatakan bahwa ia
diutus McDonald, maka kita tahu bahwa ia berasal dari
McDonald. Jika dikatakan bahwa ia diutus Allah, maka kita
tahu bahwa ia berasal dari Allah.
Kata diutus berasal dari kata apostollov, yang
berarti seorang utusan atau duta, seseorang yang diurapi
untuk mewakili tuan dan negaranya. Seorang duta adalah
orang yang mewakili negara dan rajanya. Jika seorang duta
diterima, itu berarti raja dan negaranya diterima. Jika
seorang duta ditolak atau dilukai, maka raja dan
negaranyalah yang ditolak dan dilukai. Mungkin inilah
sebabnya muncul pepatah mau lempar anjing, lihat dulu
siapa tuannya.
c) Ilustrasi
Di dalam PL, muncul satu kisah mengenai seorang duta
Allah yang ditolak dan dicemooh, yaitu kisah tentang Elisa
di Betel.
e) Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka
keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia
serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"
Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat
mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka
keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik
dari mereka empat puluh dua orang anak. Dari sana
pergilah ia ke gunung Karmel dan dari sana pula kembalilah
ia ke Samaria (II Raj.2:24-25).
f) Kata anak-anak dalam teks ini berasal dari kata naar,
yang bukan hanya berarti anak kecil, namun dapat juga
berarti remaja, pemuda atau dewasa muda. Jadi, ejekan itu
bukanlah ejekan kekanak-kanakan. Namun suatu ejekan
yang dilakukan di dalam maksud tertentu.
g) Di dalam kasus Elisa, kita bisa dengan mudah memahami
hal itu karena Elisa di pihak yang benar. Wajar jika Allah
membela Elisa. Namun bagaimana jika hamba Tuhan lah
yang ternyata salah? Mari kita lihat kasus Daud dalam I Raj.
26:6-11.
h) Berbicaralah Daud kepada Ahimelekh, orang Het itu, dan
kepada Abisai, anak Zeruya, saudara Yoab, katanya: "Siapa
turun bersama-sama dengan aku kepada Saul ke tempat
perkemahan itu?" Jawab Abisai: "Aku turun bersama-sama
dengan engkau." Datanglah Daud dengan Abisai kepada
rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul
berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan
tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya,
sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya. Lalu
berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada hari ini Allah telah
menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu
izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan
tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia
kutancapkan dua kali." Tetapi kata Daud kepada Abisai:
"Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat
menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari
hukuman?" Lagi kata Daud: "Demi TUHAN yang hidup,
niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai
ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan
hilang lenyap di sana. Kiranya TUHAN menjauhkan dari
padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN.
Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya
dan kendi itu, dan marilah kita pergi."
i) Daud mengerti hal ini dengan jelas. Itulah sebabnya ia tidak
melukai Saulus, yang mengejar untuk membunuhnya,
sekalipun ia memiliki kesempatan (I Sam.26:7-11). Ia tidak
ingin menjamah orang yang diurapi Tuhan.
j) Aplikasi
Saudara, ketika ada ketidakpuasan terhadap hamba
Tuhan atau terjadi konflik dengan hamba Tuhan, kita
seringkali lupa bahwa ia adalah orang yang diutus dan
diurapi Allah. Kita kemudian bertindak seperti para
pemuda Betel itu. Seharusnya, tidak demikian. Jika ada
ketidakpuasan atau konflik, seharusnya kita mengupayakan
jalan penyelesaian yang benar.
Namun, jika Anda merasa tidak dapat lagi sejalan
dengan hamba Tuhan Anda, mungkin Anda harus
mempertimbangkan untuk memberhentikan hamba Tuhan
Anda. Tentu saja, Anda harus melakukannya dengan cara
yang Kristen. Richard W. De Haan memberikan beberapa
tips mudah bagi Anda untuk membuat hamba Tuhan Anda
keluar dari gereja:
Tataplah dia tepat di matanya ketika ia
berkhotbah dan katakan Amin!!! setiap saat,
maka ia akan mengkhotbahi dirinya sendiri
sampai mati.
Tepuklah bahunya dan pujilah khotbahnya
yang baik. Maka ia akan melakukan apa yang ia
khotbahkan sampai mati.
Persembahkan kembali hidup Anda bagi Kristus,
dan mintalah kepadanya suatu tugas untuk Anda
kerjakan, lebih baik lagi jika ada beberapa jiwa
yang dapat Anda menangkan bagi Kristus, maka
ia akan mati karena serangan jantung.
Ajaklah seluruh jemaat untuk bersatu
mendoakannya, maka ia akan segera menjadi
begitu berhasil sehingga sebuah gereja lain yang
lebih besar akan memintanya untuk pindah
melayani mereka.
Jika Anda melakukan apa yang disarankan De Haan,
percayalah bahwa Anda akan segera kehilangan hamba
Tuhan Anda, entah karena sakit jantung atau karena
diminta oleh gereja lain.
(Hamba Tuhan itu manusia biasa. Ia memiliki kelemahan manusia,
namun di saat yang bersamaan memiliki otoritas ilahi. Mengapa ia
memiliki otoritas ilahi? Sebab Allah yang mengutusnya mau agar ia
melakukan pekerjaan ilahi)
3) Hamba Tuhan yang mengemban tugas ilahi melakukan
pekerjaan ilahi.
a) Penjelasan
Alkitab menjelaskan bahwa tugas seorang hamba
Tuhan adalah memberi kesaksian tentang terang itu.
Memberi kesaksian dapat dimengerti dalam dua sisi. Sisi
 yang pertama, seorang hamba Tuhan bertugas untuk
berkhotbah. Ia harus memberitakan Kristus. Kita melihat
bahwa dalam Kis.6:1-7, para rasul memandang tugas
berkhotbah sebagai tugas yang tidak dapat digantikan
dengan tugas lain.
Namun di sisi lain, tugas memberi kesaksian bisa
dimengerti sebagai tugas mengajar. Di dalam Ef.4:11-16,
Paulus menekankan pentingnya tugas para pelayan, apapun
bidangnya, adalah untuk memperlengkapi jemaat, sehingga
jemaat tidak diombang-ambingkan oleh ajaran sesat dan
dapat bertumbuh ke arah Kristus.
Memang semua orang Kristen adalah hamba Tuhan.
Namun, ada perbedaan antara hamba Tuhan yang menjadi
rohaniwan dan jemaat yang adalah hamba Tuhan. Hamba
Tuhan yang menjadi rohaniwan diperlengkapi secara khusus
untuk bersaksi, yaitu untuk berkhotbah dan mengajar.
Sekolah teologi menjadi tempat penggodokan yang berat
untuk secara khusus mendidik calon-calon rohaniwan
dalam mengajar dan berkhotbah.
b) Ilustrasi
Kembali ke pengalaman kami di Retreat Majelis,
Batu-Malang. Pdt. Benny Solihin kembali memaparkan
suatu fakta yang menyadarkan saya. Seringkali kita
mengutus anak-anak kita yang sudah tidak punya harapan
ke sekolah teologi. Kita mengutus mereka yang kurang
pandai, yang sudah tidak diterima di universitas lain ke
sekolah teologi. Kita menahan yang baik untuk kita sendiri.
Bahkan kita mempengaruhi anak-anak kita yang potensial
dan dipanggil Tuhan untuk mempertimbangkan kembali
panggilannya. Konsep kita jelas: berikan yang terbaik
untuk Tuhan, asal jangan mengorbankan atau merugikan
diri sendiri. Kita mengutus anak-anak kelas singkong!
Anak-anak kelas singkong ini kita utus ke sekolah
teologi. Anak-anak singkong ini kemudian dibina di
sekolah teologi, mengalami penggodokan yang luar biasa.
Anda tahu apa hasilnya? Kripik singkong yang enak sekali!
Kripik singkong ini kemudian diutus ke gereja. Anda
tahu apa yang diberikan oleh kripik singkong pada warga
gereja? Kripik singkong memberi dirinya sendiri! Jadi
jemaat setiap minggu makan kripik singkong! Minggu 1-3
kita tidak keberatan. Tapi bagaimana kalau hal ini
berlangsung selama 3 tahun atau bahkan 10 tahun? Kita
semua pasti sakit-sakitan dan tumbuh seperti anak kurang
gizi! Dan celakanya, yang makan kripik singkong bukan
hanya kita, tapi anak-anak kita!
Kita lalu mengeluh. Kita mulai menekan hamba
Tuhan kita. Kita mulai memperhatikan kelemahannya. Kita
mulai menyalahkan sekolah teologi yang mendidiknya.
Padahal, siapa yang seharusnya disalahkan? Jika kita kirim
singkong, maka kita akan mendapatkan singkong. Kita
mulai menjerit, Kami mau KEJU!!!
Hamba Tuhan kripik singkong ini keluar dari gereja.
Hamba Tuhan baru pun masuk. Anda tahu apa yang di
dapatkan gereja? Hamba Tuhan Kripik Singkong rasa keju.
c) Aplikasi
Banyak orang yang seringkali mengeluh tentang
pengajaran hamba Tuhan. Namun mungkin, tanggung
jawab ini harus dibagi secara rata. Gereja juga bertanggung
jawab atas calon-calon hamba Tuhan yang masuk sekolah
teologi. Dalam hal ini, kita seringkali bersikap tidak masuk
akal dan kurang ajar terhadap Tuhan. Kita percaya bahwa
Tuhan sanggup memberkati kita, namun kita tidak ingin
memberi sesuatu kepada Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan
mampu memberkati ekonomi kita, namun ketika kita
diminta untuk memberikan dana bantuan gereja, kita
memberi sedikit sekali karena takut kekurangan. Kita mau
mendapat yang terbaik, namun enggan memberi yang
terbaik.
Kita bahkan bersikap lebih adil di dalam bisnis
daripada di dalam Tuhan. Kita ingin anak-anak kita
menjadi orang sukses nantinya. Apa yang kita lakukan?
Kita menyekolahkan mereka di sekolah terbaik. Kita rela
berkorban demi mendapatkan yang terbaik. Itu untuk selama satu tahun. Jika Anda telah menyelesaikan kuliah
hidup kita sendiri, namun bukan untuk Tuhan. Anda, saya menantang Anda untuk memberikan satu tahun
Sekarang, bagaimana gereja bisa mendidik anak- waktu Anda bagi Anda sebelum Anda bekerja.
anak Anda jika hamba Tuhan yang Anda punya adalah Jika Anda merasa bahwa hal ini berat bagi Anda,
hamba Tuhan kripik singkong, dan yang paling bagus maka Anda bisa menggunakan waktu Anda selama satu
adalah hamba Tuhan kripik singkong rasa keju? Bagaimana tahun melayani sambil sekolah atau kuliah.
gereja bisa bersaing dengan dunia sekular dan
menggaraminya jika selama ini yang terbaik selalu Penutup
dipersembahkan ke dunia sekuler? Bukankah dunia akan
semakin kuat dan gereja akan semakin lemah dan
kehilangan pengaruhnya? Bukankah ini berarti bahwa masa
depan kaum muda kita menjadi suram dan masa depan
keluarga-keluarga kita terancam perceraian?
Ini saatnya untuk mempersembahkan yang terbaik
bagi Tuhan. Apa itu yang terbaik bagi Tuhan? Yang terbaik
bagi Tuhan tidak bisa diukur dengan materi. Yang terbaik
bagi Tuhan adalah sesuatu atau seseorang yang kita cintai
lebih dari diri kita sendiri. Jika kita begitu mencintai anak
kita, bukankah seharusnya kita meneladani Abraham
dengan mempersembahkan anak-anak kita kepada Tuhan?
Anak muda mungkin harus mempertimbangkan ini
dengan baik. Banyak dari kita enggan mempersembahkan
hidup kepada Tuhan karena kita menginginkan masa depan
yang lebih baik. Saya tidak menentang hal itu. Namun saya
ingin mengingatkan bahwa masa depan yang baik itu ada di
dalam tangan Tuhan dan di dalam ketaatan pada perintah-
Nya. Jika Anda dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan
penuh waktu, jangan keraskan hatimu. Jika Anda sungguh
dipanggil, jangan takut dengan masa depanmu karena
Tuhan yang akan memeliharamu. Jika Anda sungguh
dipanggil Tuhan, jangan takut dengan kelemahan dan
kekuranganmu karena Tuhan yang akan menguatkan dan
memperlengkapi.
Jika Anda tahu bahwa Anda tidak mendapatkan
kehormatan itu, maka saya ingin menantang Anda untuk
tetap mempersembahkan hidup Anda pada Tuhan. Saya
menantang Anda untuk melayani Tuhan sepenuh waktu