Anda di halaman 1dari 7

Pelayanan - Pengutusan

Utuslah Aku
(Yesaya 6:8)
(Departemen Perindustrian, 15 Februari 2008)
Intro.
Mukjizat di Poso
Sejak awal Januari 2007 lalu, Selvin Bungge,
gadis kecil berusia 8 tahun dari desa Meko, kabupaten
Poso, menjadi berita berbagai media sehubungan
dengan karunia penyembuhan yang diklaim sebagai
anugerah Tuhan.
Puluhan ribu orang dilaporkan berduyun-duyun
datang ke desa Meko untuk disembuhkan oleh Selvin
Bungge, yang dijuluki dokter kecil. Ia dapat
menyembuhkan orang hanya dengan mengucapkan doa
Bapa Kami diiringi dengan lagu Allah Kuasa
Melakukan Segala Perkara. Banyak orang
disembuhkan. Pdt. Damanik, ketua umum GKST
(Gereja Kristen Sulawesi Tengah) melaporkan, Mereka
terbaring disana-sini. Ketika didoakan, saya lihat yang
buta bisa melihat dan yang lumpuh bisa berjalan. Saya
takjub, luar biasa. Banyak orang yang disembuhkan.
Namun ada pula orang yang tidak disembuhkan.
Orang yang belum disembuhkan disuruh pulang oleh
Selvin untuk bertobat dulu serta meminta maaf pada
siapa saja yang berseteru dengannya. Yang diinginkan
oleh Selvin adalah agar orang yang mau disembuhkan
mengerti isi doa Bapa Kami dan menghidupinya.
Saya melihat bahwa apa yang diminta oleh Selvin
adalah inti rahasia hidup yang diberkati dan dipakai
Allah. Tanpa kekudusan hidup tidak ada berkat Allah.
Tanpa kekudusan hidup, seseorang juga tidak mungkin
dipakai oleh Allah.
Penjelasan
Pada waktu Yesaya berjumpa dengan Allah di
Bait Allah, ia melihat kekudusan Allah (ay 1-4).
Mahkluk surgawi yang disebut serafim terbang
mengelilingi takhta Allah. Mereka adalah pelindung
kekudusan dan takhta ilahi.
1
Ketika mereka terbang mengelilingi takhta Allah,
mereka berseru, Kudus, kudus, kuduslah TUHAN
semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya.
Ketika mereka menyerukan kekudusan Tuhan, bahkan
bumi pun gemetar karenanya. Kata kudus berasal dari
kata qadosh yang artinya terpisah atau dikhususkan.
Ketika seekor domba dipisahkan untuk dipersembahkan
bagi Tuhan, maka domba itu disebut kudus bagi Tuhan.
Ketika para serafim menyatakan kekudusan Allah,
mereka sedang menyatakan bahwa Allah terpisah dari
dunia ini, dalam pengertian Ia benar-benar berbeda.
Perbedaan antara Allah dengan apapun di dunia
ini tampak dari sebutan para serafim untuk Allah dan
sebutan Yesaya untuk Allah. Para serafim menyebut
Allah sebagai TUHAN semesta alam. Terjemahan
aslinya menggunakan tetragramaton (empat huruf
kudus) YHWH. Ketika kata ini digunakan untuk
menyebut Allah, maka bangsa Yahudi bermaksud untuk
menyatakan otonomi Allah. Allah adalah Allah yang
eksistensi-Nya tidak tergantung pada apapun.
Dibandingkan dengan ciptaan, maka ciptaan adalah
makhluk yang lemah, yang membutuhkan hal lain untuk
eksistensinya. Makhluk hidup saling membutuhkan;
namun diatas semua itu, semua makhluk hidup
membutuhkan Allah.
Yesaya menyebut Allah sebagai Raja semesta
alam. Allah bukan hanya otonom di dalam eksistensi-
Nya, namun Allah juga menjadi Raja yang memerintah
semesta alam. Artinya, alam semesta bukan hanya
membutuhkan Dia untuk ada, namun alam semesta juga
harus tunduk dan taat pada kehendak-Nya.
Ketika para serafim menyerukan kekudusan
Allah, mereka sedang memproklamirkan eksistensi Allah
sebagai Penguasa alam semesta yang menuntut ketaatan
mutlak dari semua ciptaan-Nya. Kenyataan ini
memperhadapkan kita pada kenyataan lain, dihadapan
kekudusan Allah, dosa-dosa kita menjadi nyata. Itulah
sebabnya, Yesaya berlutut dihadapan Allah dengan
ketakutan.
2
Yesaya berkata, Celakalah aku! aku binasa!
Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di
tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku
telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam .
Dalam bahasa aslinya, Yesaya sesungguhnya berkata,
Celakalah aku! Aku menjadi bisu!... Mengapa Yesaya
menyatakan bahwa ia menjadi bisu? Alasannya,
sementara bibir para serafim memuji kekudusan Allah,
bibirnya sendiri membisu sebab bibirnya najis! Para
serafim melihat dan memuji Allah, dan tetap hidup
karena mereka kudus. Sementara ia orang berdosa.
Setiap orang berdosa yang melihat Allah pastilah mati!
Bibir melambangkan isi hati seseorang. Tuhan
Yesus berkata, Hai kamu keturunan ular beludak,
bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang
baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang
diucapkan mulut meluap dari hati (Mt.12:34). Lagi Ia
berkata, Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke
dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang
keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang
(Mt.15:11). Jelaslah bahwa Alkitab mengajarkan bahwa
bibir melambangkan kondisi hati dan hidup seseorang.
Ketika Yesaya mengatakan bahwa ia dan bangsanya
najis bibir, ia sedang menyatakan bahwa hatinya dan
hati bangsanya, hidupnya dan hidup bangsanya, telah
menjadi najis karena telah memberontak pada Raja
Semesta Alam.
Namun Yesaya tidak mati. Satu-satunya alasan
mengapa ia tidak mati setelah ia melihat kekudusan
Allah adalah karena ia telah menerima pengampunan
dari Allah. Salah seorang serafim menyentuh mulutnya
dengan bara dari mezbah korban bakaran. Ia berkata,
Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu
telah dihapus dan dosamu telah diampuni (ay 7).
Mezbah korban bakaran adalah mezbah pengampunan,
dimana hewan dikorbankan demi pengampunan dari
Allah. Jelas bahwa Allah memberikan belas kasihan,
kasih karunia, dengan memberikan pengampunan.
1) Arti diutus di dalam kekudusan
3
a) Dalam bahasa aslinya mengandung pengertian
dilepaskan atau ditembakkan seperti anak
panah.
b) Apa artinya diutus dalam pengertian ini ke
tengah keluarga, pekerjaan dan masyarakat?
Dilepaskan sebagai alat kasih karunia, karena
sebelumnya telah menerima kasih karunia
Allah/pengampunan.
PL
PB
Kristologi
Ilustrasi
Tanah Kudus
Bulan Januari 1995, J. Robert
Ashcroft memiliki kurang dari 48
jam untuk hidup, tetapi ia berjuang
untuk mempertahankan nyawanya
demi melihat putranya, John
Ashcroft, diambil sumpahnya
dalam Senat AS keesokan harinya.
Saat keluarga dan teman-teman
berkumpul di Washington untuk resepsi kecil, J. Robert
Ashcroft meminta anaknya untuk memainkan piano dan
semuanya bernyanyi, Kita berdiri di atas Tanah Kudus.
Setelah lagu itu, pria tua yang rapuh itu
mengucapkan beberapa kata yang penuh kekuatan,
John, aku ingin agar kau tahu bahwa bahkan
Washington sekalipun dapat menjadi tempat kudusmu.
Dimanapun kau mendengar suara Tuhan, tanah itu
dikuduskan. Itu adalah tempat dimana Tuhan bisa
memanggilmu ke tempat tertinggi dan terbaik.
Saat bekerja, kata mistikus tua Bruder Lawrence,
bagiku tidak berbeda dengan saat berdoa, dan di tengah
keriuhan dan kebisingan dapurku, ketika beberapa
orang berseru untuk hal-hal berbeda, aku memiliki
Tuhan dalam hatiku sebagai ketenangan besar, seolah
aku berlutut di tengah sakramen yang terberkati.
Apabila kita hidup di hadirat Kristus, kita selalu
berada di tanah yang kudus.
4
(John Ashcroft, born in 1942, governor of Missouri (1984-
1992); United States senator from Missouri (1994-2000); and
United States attorney general (2001-2004). Ashcroft was
appointed attorney general by President George W. Bush. He
resigned after Bush won his second term as president.

Born in Chicago, Illinois, Ashcroft grew up in Springfield,


Missouri. He began writing and performing gospel, patriotic,
and country-music songs in his youtha talent he continued
to nurture. He earned a bachelors degree from Yale
University in New Haven, Connecticut, in 1964 and a law
degree from the University of Chicago in 1967.

A Republican, Ashcroft was appointed state auditor of


Missouri in 1973 and was elected state attorney general in
1976 and 1980. He became governor of Missouri in 1984 and
was reelected in 1988. Ashcroft came to national
prominence in the late 1980s when Missouri brought suit to
enforce a state law restricting abortion in Webster v.
Reproductive Health Services. The U.S. Supreme Court
ultimately upheld Missouris law.

Prevented by state law from running for a third term as


governor, Ashcroft entered a law practice in St. Louis,
Missouri. When Republican John C. Danforth announced his
pending retirement from the U.S. Senate in 1994, Ashcroft
ran for the seat and won. In 2000 he was defeated for
reelection by Democrat Mel Carnahan, who was killed just
weeks before the election. The Missouri governor appointed
Carnahans wife, Jean Carnahan, to serve a special two-year
term.

5
After George W. Bush was elected president in 2000, he
nominated Ashcroft to oversee the Department of Justice as
attorney general. Although Ashcrofts nomination was
controversial because of his conservative views, the U.S.
Senate confirmed Ashcroft in early 2001.

As attorney general, Ashcroft oversaw key aspects of the


investigation into the September 11, 2001, attacks by
terrorists on the World Trade Center and the Pentagon. The
same year he helped draft the Patriot Act, which gave
federal law enforcement officials greater authority to use
electronic surveillance to track people or to eavesdrop on
them. The act quickly became controversial. Supporters said
the act successfully expanded the governments ability to
combat domestic terrorism. Critics, including former vice
president Al Gore, said it infringed on the civil liberties of
U.S. citizens and called for the act to be repealed. Despite
the criticism, in 2003 Ashcroft began traveling the country to
defend the Patriot Act and advocate a plan to expand it. See
also Civil Rights and Civil Liberties.

Ashcroft also oversaw the Justice Departments involvement


in the cases of several high-profile figures: convicted sniper
John Allen Muhammad, serial bombing suspect Eric Rudolph,
and alleged terrorist Zacarias Moussaoui. Ashcroft also led
the Justice Department in its investigations of corporate
governance scandals.

He oversaw the indictments in February 2004 of two former


chief executive officers of major corporations. They were
Bernard J. Ebbers, former chief executive officer of
WorldCom Inc., who was accused of presiding over the

6
largest accounting fraud in the history of U.S. business, and
Enron Corporations former chief executive officer Jeffrey
Skilling, who faced dozens of criminal charges involving
insider trading and fraud. See also Enron Scandal; History of
United States Business)

Aplikasi
Orang yang diutus harus menguduskan dirinya
terlebih dahulu
Menguduskan diri berarti mempersembahkan
diri hanya kepada dan untuk Tuhan
Memberikan diri terus menerus sampai hidup
itu dilayakkan di hadapan Allah

Anda mungkin juga menyukai