Anda di halaman 1dari 29

Kehidupan Nikah di Akhir Zaman

TAHUN 2000.

Kemajuan teknologi yang pesat mewarnai hari-hari yang akan datang dan itu
menggembirakan sebab membawa banyak faedah bagi umat manusia. Tetapi selain itu
di hari-hari yang akan datang itu kita juga melihat dosa bertambah-tambah di mana-
mana dengan luar biasa, sehingga banyak kehidupan terluka dan rusak, bahkan
banyak yang hancur total. Kemajuan teknologi tidak dapat menghentikan pertumbuhan
dosa yang sangat merusak ini. Tidak ada yang dapat menghentikan nafsu-nafsu jahat
dan kotor di dalam hati manusia, bahkan justru kemajuan teknologi itu mempercepat
laju kebejatan manusia.

Misalnya: Alat-alat KB dengan teknologi modern yang canggih itu menolong banyak
umat manusia; tetapi yang rusak moralnya, yang berkeras hati dalam perbuatan-
perbuatan dosanya, itu tambah aman dengan segala hasil teknologi yang canggih ini
sehingga makin ganas, liar menjadi-jadi dan baru sadar sesudah kena . AIDS!

NUBUAT ALKITAB

Apakah Allah sudah mengetahui perkembangan ini semua? Bahkan apakah Allah tahu
bagaimana bentuk kehidupan manusia dalam hari-hari yang akan datang ini?

Ya! Ada banyak nubuat dalam Alkitab yang menceritakan bagaimana bejatnya manusia
akhir zaman, supaya orang-orang yang percaya Tuhan Yesus berjaga-jaga dan yang
mau terlepas dari kerusakan (yang membinasakan jiwa dalam neraka kekal) jangan ikut
segala kenajisan dosa itu.

Kejadian 6:2, 5 Maka dipandanglah oleh anak laki-laki Allah akan anak perempuan
manusia sebab elok parasnya, lalu diambilnyalah bagi dirinya akan bini barang siapa
yang disukainya. Maka dilihat Tuhan kejahatan manusia itu terlampau banyak di atas
bumi dan pada sediakala segala akal pikiran hatinya jahat semata-mata (TL)

Ini adalah keadaan pada zaman Nuh, dan ini akan terulang lagi pada akhir zaman ini.

Matius 24:37-38 Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya
kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman
sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari
Nuh masuk ke dalam bahtera.
Pikiran manusia hanya penuh dengan makanan enak, hidup mewah dan sex. Semua
kehidupan orang berdosa arahnya ke sini. Tetapi orang-orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus lepas dari segala pengaruh yang membudaya ini, budaya dosa.

Salah satu dari nubuatan tentang jeleknya moral manusia di akhir zaman ini diceritakan
dalam kitab nabi Daniel. Perilaku manusia akhir zaman ini digambarkan seperti perilaku
binatang yang mau menuruti nafsunya tanpa malu dan tanpa batas.

Daniel 7:5 Dan nampaklah seekor binatang yang lain yang kedua, seperti Beruang. Ia
berdiri pada satu sisi dan adalah tiga tulang rusuk di dalam mulut nya di antara gigi-
giginya, dan demi- kianlah mereka berkata kepadanya: Bangkitlah, makanlah daging
banyak- banyak! (TL, TB, KJV).

Beruang adalah binatang yang sama buas dan jahatnya dengan singa (Nud 3:10 Hos
13:7-8 1Sam 17:34 Ams 28:15).

(Salah satu tanda bahwa bumi sudah berubah menjadi damai dan sejahtera ialah:
beruang tidak lagi mencarik-carik mangsa nya, tetapi sudah berubah menjadi seperti
Lembu yang makan rumput Yes 11:7).

Daniel 7:17 Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan
muncul dari bumi.

Artinya: Inilah raja-raja dalam dosa yang hidupnya seperti binatang buas, jahat,
keji seperti beruang.

Raja dalam dosa, dengan bebas tanpa rem menuruti hawa nafsunya; begitu limpah
dalam kedagingan dan hawa nafsu (2Pet 2:10; 3:3), tidak ada rasa takut akan Allah
dalam matanya (Maz 36:1) durhaka, tidak mau tunduk, tidak mau diperintah (1Tim 1:9)
dan buas seperti singa, menyesatkan dan menjatuhkan orang beriman ke dalam dosa
(1Pet 2:18, 1Pet 5:8).

Orang yang bergaul dengan dia akan terpengaruh sehingga rusak rohaninya, seolah-
olah orang itu dirobek-robek sebagai mangsanya sehingga hancur berantakan
kehidupan rumah tangganya (Tit 1:11).

Jumlah orang seperti ini akan limpah pada akhir zaman, dan orang- orang beriman
yang tidak berjaga-jaga akan diseret dalam segala kenajisan dosanya. Hebat!

Dalam Wahyu fatsal 13, sifat ke empat binatang ini terkumpul dalam binatang Antikris
itu, tetapi dalam Daniel 7 diuraikan dalam 4 binatang, sehingga kita lebih mudah
mengikuti perkembangannya.
Sebelum antikris muncul, orang-orang yang seperti raja-raja dalam dosa ini akan limpah
bermunculan dan Antikris adalah puncaknya.

KAKI BERUANG

Dalam Wah 13 kaki binatang Antikris itu seperti kaki beruang. Jadi sifat-sifat beruang
yang dipakai di sini terutama kakinya.

Apakah artinya?

Kaki itu untuk memikul berat badan dan untuk berjalan. Ia memikul beban beruang,
artinya beban hawa nafsu saja. Seluruh hidupnya untuk hawanafsu atau kedagingan
saja. Inilah kerinduan dan cita-citanya.

Kejadian 6:3 Maka Firman Tuhan: Bahwa RohKu tidak akan berban- tah-bantah
selama-lamanya dengan manusia, karena hawa nafsu jua adanya, melainkan tinggal
lagi panjang umurnya seratus dua puluh tahun (TL. Lihat juga ayat 5).

Beban hidupnya semata-mata untuk menuruti hawa nafsu kedagingan saja.

1Timotius 5:6 Tetapi yang mencari kesukaan itu hidup seperti mati (TL).

Beban dan tujuan hidupnya hanya untuk bersenang-senang, makan minum, kawin,
berlazat-lazat, berkelahi memuaskan nafsunya dan sebagainya. Tidak peduli dosa atau
tidak, yang penting asalkan hatinya puas. Mereka bertambah-tambah terus di dalam
dosa sampai hukuman jatuh atasnya, baru mereka terpaksa berhenti menuruti hawa
nafsunya.

Mereka buta dan sesat sebab:

1. Mereka mengira bahwa inilah jalan yang menyenangkan, tetapi sesung- guhnya ini
jalan kematian. Bukan jalan sejahtera (Rom 3:17).

Amsal 14:12-13 Adalah jalan yang disangka orang betul adanya, tetapi akhirnya kelak
menjadi jalan kepada maut. Lagi dalam tertawa pun hati akan merasai sakit, dan
akhirnya kesukaan itu kedukaan juga (TL).

Orang-orang yang buta dalam dosa akan berduyun-duyun berjalan dalam jalan lebar
yang ramai ini, tetapi akhirnya kebinasaan.

Matius 7:13-14 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan
luaslah jalan menuju kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; Karena
sesaklah pintu dan sempit lah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang
yang mendapatinya.

2. Mereka mengira bahwa cara hidup demikian ini dari kehendak dirinya sen- diri,
keinginannya sendiri, tetapi sebetulnya mereka diperbudak setan, diperhamba (Rom
7:18, Gal 5:17, Yoh 8:34).

Jangan mau diperbudak setan. Tiap orang Kristen seharusnya bebas dari perhambaan
setan, kalau mau. Kita dapat menang di dalam Kristus.

Tuhan Yesus sudah menang untuk kita di Golgotha. Terimalah kemenangan atas dosa
dengan iman.

Roma 6:11 Demikianlah juga kamu wajib menghisabkan (KJ: memper- hitungkan)
dirimu mati lepas dari pada dosa, tetapi hidup bagi Allah di dalam Kristus Yesus (TL).

Kita harus membuang segala keinginan daging ini.

Kolose 3:9b kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuan- nya.

Galatia 5:16 Maksudku ialah: Hiduplah oleh Roh (KJ: berjalanlah di dalam Roh), maka
kamu tidak akan menuruti keinginan daging. (lihat juga Roma 8:13).

Keinginan daging harus disalibkan dan dimatikan (Gal 5:24 Kol 3:5) terus menerus
(2Kor 4:10), baru ada beban untuk pekerjaan Tuhan dan dengan sukacita mau tunduk
dan taat dipimpin oleh Roh Kudus seperti Paulus. Janganlah berjalan dalam cara hidup
seperti beruang ini (1Pet 4:2). Orang yang berjalan menuruti hawa nafsunya akan
masuk jerat iblis yang lebih dalam (Luk 21:34).

BERDIRI PADA SATU SISI ( = PINCANG)

Tidak lurus, tidak jujur.

Orang yang berjalan menuruti hawa nafsunya itu tidak akan berjalan jujur, tetapi
hidupnya bengkok (Pil 2:15).

Hawa nafsu itu tidak tahu aturan dan tidak jujur, selalu berdusta asal dapat menuruti
kehendak dagingnya.

Inilah ciri-ciri raja dosa, selalu berdusta atau sombong dan lain-lain. Semua dosa itu
sejenis, yaitu gelap dan tiap-tiap dosa akan beranakkan dosa- dosa yang lain lagi.
3 TULANG RUSUK DI MULUT

Rusuk = istri.

Kejadian 2:22 Dan dari rusukyang diambil Tuhan Allah dari manusia itu,
dibangunnyalah seorang perempuan (istri), lalu dibawanya kepada manusia itu.

Rusuk seharusnya di dalam dada, ini yang patut, yang betul dan baik, bukan digigit
dalam mulut.

Ini mencerminkan hidup nikah yang rusak, yang tidak wajar, tidak seperti yang
seharusnya.

Binatang ini adalah binatang nubuatan di akhir zaman. Inilah ciri-ciri kerusakan hidup
nikah di akhir zaman yang tepat ada di muka kita.

Kerusakan-kerusakan hidup nikah itu ialah:

1. ISTRINYA TIDAK LAGI SATU,

(jumlahnya bukan lagi 1+1=1) tetapi lebih.

Kejadian 6:2 Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa
saja yang disukaimereka.

Mereka kawin dan mengawinkan seperti binatang, lebih dari satu, dengan siapa saja
yang disukainya, baik dalam pikiran dan dalam perbuatan.

Dalam nikah yang suci, 1 istri, 1 suami, 2 menjadi 1.

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu, apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Bukan 3 menjadi satu atau 4 menjadi 1, tetapi 2 menjadi 1. Lebih daripada itu najis (Ibr
13:4). Raja-raja dalam dosa ini penuh dengan kenajisan semacam ini. Dalam
masyarakat umum, kebebasan dan kesempatan untuk mengulurkan hawa nafsu
perzinahan seperti ini akan makin limpah, sehingga hampir semua rumah tangga kena
racunnya. Di mana- mana hidup nikah menjadi retak, pecah, cerai bahkan hancur
berantakan.

Juga banyak rumah tangga Kristen yang:


a. Tidak berdiri di dalam kebenaran Firman Tuhan, yaitu percaya dan sung- guh-
sungguh memegang rumus Firman Tuhan: 2 menjadi 1 (Mat 19:6).

b. Tidak penuh dengan kuasa Rohkudus tidak akan dapat bertahan dalam zaman yang
semakin rusak ini dan akhirnya ikut hancur. Juga syarat pelayanan di akhir zaman tetap
suami seorang istri (1Tim 3:2) sekalipun dalam dunia hal ini sudah kuno, sebab
mereka mempunyai kebebasan dalam kebudayaan yang baru).

Peganglah prinsip nikah ini dengan banyak berdoa dalam Roh, kalau tidak rumah
tangga akan hanyut dalam arus perzinahan ini dan hancur, rohani hancur, akhirnya di
Neraka.

2. DI DALAM MULUT.

Mulut ini untuk merasakan/ menikmati. Mereka mengambil istri hanya untuk dirasakan
dengan hawa nafsunya saja, sebagai mangsa atau akibat perbudakan hawa nafsunya
belaka.

Sebab itu hidup nikah seperti ini tidak tahan lama. Hanya sebentar, sebab nafsu itu
cepat bosan. Rumah tangga menjadi tawar, rusak dan berantakan.

Nafsu itu tidak stabil, tidak setia, tidak tetap, dapat cepat berubah, ingat 2Sam 13:15
habis manis sepah dibuang.

Nafsu itu seringkali tidak mengandung kasih. Nafsu dan Kasih itu tidak sama. Ingatlah
akan laba-laba betina yang besar nafsunya tetapi tiada kasih.

Ada sejenis binatang dari golongan laba-laba yang mempunyai naluri sex yang kuat,
tetapi tidak mempunyai kasih. Laba-laba betinanya sangat kuat dan sangat besar
dibandingkan dengan yang jantan (yang sangat kecil).

Pada waktu musim kawin, laba-laba jantan mendatangi sang betina; tetapi segera
selesai, si jantan langsung melompat lari secepat kilat! Mengapa? Sebab kalau si jantan
tidak lari, ia akan dibunuh dan dimakan oleh sang betina kekasihnya yang sangat
lapar!

Ada naluri sex (bahkan sangat besar) tetapi tidak ada kasih.

Definisi Kasih menurut dunia dan menurut Alkitab itu lain. Dunia sulit membedakan
antara nafsu dan kasih.
Tetapi Firman Tuhan memberikan definisi yang jelas tentang kasih/ cinta ini (1Kor 13).
Nafsu itu tidak dapat menunggu, egoistis, tidak berani korban, suka mencuri, tidak
berjalan dalam terang, tidak tahu aturan dan seterusnya. Jangan hidup menuruti nafsu
saja seperti beruang ini. Jangan meniru cara raja-raja dosa ini, kawin hanya berdasar-
kan hawa nafsunya saja, sehingga lekas bosan lalu kawin berulang-ulang dan
bersundal tanpa batas dan tanpa malu. Semua orang- orang yang akan menikah
hendaknya memilih istri dalam hal yang kudus dan hormat (1Tes 4:4).

3. DIGIGIT DI ANTARA GIGI-GIGI

Tulang rusuk itu untuk menjadi istri, menjadi badan, untuk dicintai dan dilindungi (Ef
5:28-29), bukan untuk digigit. Istri bukan untuk digigit dan sewaktu-waktu diludahkan
keluar.

Istri itu seperti badan/ tubuh bagi suami (yang menjadi kepala dari tubuh tersebut).

Kalau kepala dan tubuh dipisah, mati. Firman Tuhan tidak mengizinkan perceraian
dengan alasan apapun jua (Mat 19:6). Perceraian itu dosa perzinahan dan jahat. Niat
ceraipun tidak boleh, itu merusak keharmonisan dan ketenangan rumah tangga. Kalau
hati sesudah penuh dengan dosa, lebih-lebih dosa perzinahan, maka kasih suami istri
menjadi tawar. Dengan istri sendiri tidak cinta, tetapi cinta (=bernafsu) dengan
perempuan lain. Kalau tidak ada kasih, tetapi dekat terus satu sama lain, maka akan
timbul kebosanan, mudah salah faham, mudah berkelahi kemudian benci sehingga niat
perceraianpun tumbuh makin kuat. Suami atau istri yang mempunyai niat cerai,
(sebab dosa-dosa zinah sudah masuk), akan saling bergigit-gigitan terus, dan saling
telan menelan.

Galatia 5:15 Tetapi jikalau kamu sa ling menggigit dan saling menelan, awaslah,
supaya jangan kamu saling membinasakan.

Tidak ada damai, selalu ribut dan berkelahi. Sedikit-sedikit sudah berkelahi dan saling
menyakiti, seperti tulang- tulang rusuk yang digigit beruang ini. Ini keadaan yang tidak
baik dan tidak betul. Ini hidup nikah yang rusak.

Jangan saling menggigit, tapi saling mengasihi. Orang yang rusak hidup nikahnya (atau
kesucian bujangnya) juga rusak hidup rohaninya dan ini kerusakan yang berat, sebab
ini erat hubungannya dengan kerusakan hidup kekalnya.

Zinah itu dosa yang lain dari pada yang lain (1Kor 6:18, 2Kor 7:1), itu merusak rencana
Allah yang indah dalam hidup seseorang (Kej 49:1-4 Mat 1:25).
Taburlah hidup ini dalam kesucian, baik waktu bujang juga waktu sudah menikah, maka
kita akan heran dan penuh syukur melihat penuaian yang indah dari Tuhan (Gal 6:7-8).

ORANG-ORANG BERKATA KEPADANYA.

Ini perkataan orang banyak, masyarakat pada umumnya. Ini sudah menjadi umum,
menjadi kebudayaan baru diakhir zaman ini yaitu kebudayaan hawa nafsu,
kebudayaan porno, kebudayaan daging. Akan ada kesempatan yang limpah untuk
menuruti hawa nafsu, di mana-mana di seluruh dunia. Sebab ini sudah menjadi
kebudayaannya bahkan menjadi kemuliaannya (Pil 3:19). Kalau tidak di rem oleh Allah
(dengan penyakit-penyakit yang hebat seperti AIDS, Hepatitis-B dan lain-lain, sesuai
dengan nubuatan Firman Tuhan dalam Wah 2:22, maka lebih banyak lagi orang-orang
beriman yang gugur dalam kebudayaan dosa yang hebat di akhir zaman ini.

Wahyu 2:22 Tengoklah, Aku akan menjatuhkan dia sakit ke atas tempat tidurnya, dan
mereka itu yang berzinah dengan dia masuk ke dalam kesusahan yang besar, kecuali
mereka itu bertobat daripada mengikut segala perbuatan perempuan itu (TL).

Jangan ikut orang banyak dalam dosa.

Keluaran 23:2a Jangan engkau turut- turut kebanyakan orang melakukan kejahatan,

Keluarlah dari segala kebudayaan yang bejat ini, supaya jangan sama-sama kena
hukumannya.

Wahyu 18:4 Lalu aku mendengar suara lain dari Surga berkata: Pergilah kamu, hai
umatKu, pergilah dari padanya supaya jangan mengambil bagian dalam dosa- dosanya,
dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.

Jangan dijamah, jangan dicoba atau diicipi, nanti terjerat di dalamnya, tidak dapat
lepas lagi dan itu berarti binasa selama- lamanya dalam Neraka.

2Korintus 6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu
dari mereka, fir man Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan
menerima kamu.

Lukas 5:39 Maka tiada seorangpun yang minum air anggur yang lama, (kesukaan
dosa) ingin akan anggur yang baharu (kesukaan dari Tuhan), karena katanya: Yang
lama itulah sedap rasanya (TL).

Tidak mudah hidup melawan arus. Ikan yang hidup yang mempunyai sirip dan sisik (ini
yang halal, Imamat 11) itu dapat hidup melawan arus, tetapi ikan yang mati akan hanyut
terbawa arus. Begitu juga orang-orang yang rohaninya mati (sekalipun masih mengaku
Kristus) akan hanyut dalam arus kebudayaan dosa yang bejat ini, hanyut dan binasa.
Tetapi orang-orang beriman yang dipimpin Roh, ia dapat hidup melawan arus dunia
yang najis ini.

BANGKITLAH BERDIRI (TB: AYO!)

Ajakan dan dorongan itu akan makin bertambah-tambah kuat di mana- mana di seluruh
dunia, dalam segala segi hidup.

Di mana-mana ada perangsangan dan godaan hawa nafsu yang nyata-nyata dan tidak
malu-malu. Gambar-gambar, film-film, Video, percakapan dan pergaulan porno, semua
penuh dengan perangsangan-perangsangan. Hampir kebanyakan rekreasi dan hiburan
dalam dunia ini bernafas porno sehingga di mana-mana orang dirangsang terus
menerus. Apalagi manusia itu lemah, tidak mempunyai cukup kemampuan untuk
menguasai hawa nafsunya sendiri, bahkan manusia itu budak hawa nafsunya. Tidak
heran kalau semua orang rusak, juga orang-orang Kristen yang mati.

MAKANLAH (LAHAPLAH) OLEHMU DAGING BANYAK.

Ini slogan orang-orang akhir zaman, melahap daging sebanyak-banyaknya, terus


menerus menuruti daging dan nafsunya dengan rakus.

Mereka selalu dipimpin oleh hawa nafsunya, baik dalam berkata-kata dan bersikap,
baik dalam bekerja dan berpikir, dalam rencana dan angan- angannya, bahkan dalam
segala perbuatannya. Apalagi iblis sudah membuka jalan sehingga ada kesempatan
yang limpah untuk hidup dalam kedagingan. Segala macam dosa dilegalisir, diizinkan,
diresmikan, bahkan orang berlomba-lomba merebutnya menjadi kemuliaannya (Pil
3:19) sehingga kesempatan untuk hidup sebagai binatang makin terbuka amat luas.

Lukas 17:26-27 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya
kelak pada hari- hari anak manusia;Mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah
dan membinasakan mereka semua.

Wai, celaka bagi orang Kristen yang kanak- kanak,yang lemah,yang tidak penuh dan
tidak dipimpin Roh,yang tidak mempunyai pengertian Firman Tuhan yang
mendalam,mereka semua akan hanyut dan gugur dalam arus budaya dosa ini. Ini
sudah dinubuatkan dalam Alkitab, yaitu akan ada kejatuhan yang begitu banyak (2Tes
2:3, 1Tim 4:1).
Kita harus hidup menurut kebenaran Firman Tuhan, misalnya Ams 22:3 1Tes 5:22
1Yoh 5:8 Rom 13:14 Kol 3:5, Mat 26:41, Kis 1:8, Zak 4:6, Pil 4:13 dan lain-lain).

Hanya hidup yang beralas dalam Firman Tuhan serta doa dalam Roh dan kebenaran
yang dapat menyelamatkan kita dari kejatuhan. Nuh taat kepada Firman Tuhan dengan
segenap hatinya, sebab itu ia sekeluarga terpelihara (Kej 6:22).

Tetapi hidup seperti ini untuk ukuran orang zamannya dianggap seperti orang gila;
sehari-harian hanya membangun kapal untuk bahaya yang tidak nampak.

Begitu orang beriman pada akhir zaman ini, hidupnya penuh dengan usaha
membangun kapal rohani untuk kehidupan kekal yang belum nampak. Hanya orang-
orang semacam ini yang dapat lepas dari pengaruh dunia yang jahat. Orang yang tidak
mau menjadi gila seperti Nuh akan menjadi gila dalam dosa- dosa orang dunia.

Betapa sukarnya bertahan dalam masa- masa yang jahat ini, bagi orang yang hanya
asal selamat. Sebab mereka hanya membangun hidup jasmaninya dan tidak mau
membangun kapal rohani nya seperti Nuh (Mat 19:23).

Jangan ikut cara hidup melahap daging sebanyak-banyaknya, nanti mabuk, pasti jatuh
dan binasa.

Jangan ingin, jangan dijamah, larilah daripadanya dan masuklah dalam kesu- kaan
anggur yang baru dari Rohkudus dan FirmanNya (1Tes 5:22, 2Kor 6:17).

BAGAIMANA SEKARANG?

Bagaimana caranya kita menghadapi hari-hari yang akan datang yang jenuh dengan
segala macam dosa, termasuk dosa-dosa sex ini. Kita akan melihat ada 2 golongan
yang dapat menjadi contoh bagi kita, yaitu:

A. Golongan yang tetap mau menuruti hawa nafsunya dan melawan Allah, akhirnya
akan binasa dan dibuang ke Neraka kekal.

B. Golongan yang lain, yiatu yang tetap memelihara kesuciannya sehingga tumbuh
dalam rencana Allah yang indah-indah. Juga termasuk orang-orang yang rusak tetapi
mau sungguh-sungguh bertobat sehingga hidupnya yang luka dan rusak diperbaiki dan
ia masih dapat menikmati hidup yang bahagia di dalam Tuhan sampai kekal selama-
lamanya di dalam Kerajaan Sorga.

A. PAHIT DAN KERAS HATI DI DALAM HAWA NAFSUNYA


Markus 6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes
dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodiah istri Pilipus
saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai istri.

HERODIAH DAN HERODES

Herodiah adalah seorang perempuan yang cantik, genit dan jahat, penuh dengan
ketamakan yang keji. Herodes adalah raja yang jaya, besar dan berkuasa, tetapi sangat
bengis. Mula-mula Herodiah adalah istri Pilipus, yaitu saudara Herodes.

Tetapi Herodiah yang tamak yakin kalau ia menjadi istri Herodes (yang lebih besar dari
suaminya yang sekarang, yaitu saudara Herodes) ia akan lebih senang. Memang orang
berdosa itu selalu kena tipu setan. Dikira dengan banyak uang dan kuasa ia akan
menjadi lebih bahagia sekalipun harus menempuh jalan maksiat.

Sebab itu Herodiah pindah dengan begitu gampang, dari Pilipus kepada Herodes.
Tidak tertuduh? O, Tidak! Memang perasaan hatinya sudah rusak, asal senang, semua
jalan dihalalkan, inilah kesesatan orang yang gila hormat, gila kedudukan, gila
kekayaan (gila = ikatan!!).

Nabi Yohanes (Yohanes pembaptis) datang menegur. Herodes yang jahat itu mulai
gelisah, tetapi Herodiah sama sekali tidak peduli, bahkan ia memaksa Herodes untuk
menangkap Yohanes. Lalu Herodiah mencari jalan untuk membunuh Yohanes dan
akhirnya ia berhasil mendapatkan kepala Yohanes di atas baki (hanya kepala, tanpa
tubuh, kaki dan tangan!).

Ini orang yang mata gelap sebab menuruti hawa nafsunya, jadi begitu kejam. Ingin
harta, ingin kuasa dan kedudukan, ingin kemewahan lalu.. menjual diri, selagi
masih laku, sebelum layu. Memang manusia diciptakan sebagai mahluk yang bebas,
boleh berbuat sesuka hatinya, tetapi satu kali kelak ia harus mempertanggungjawabkan
semua perbuatannya di hadapan pengadilan Allah untuk kekal!

Dunia semakin banyak berisi orang- orang laki dan perempuan seperti Herodes dan
Herodiah ini, sebab mereka tidak mau berhenti dari pada menuruti nafsunya, seperti
binatang yang tidak tahu malu dan tidak tahu batas.

Siapa Herodes dan Herodiah ini?

Banyak orang mengiria dirinya bukan seperti itu. Tetapi makin lama akan ternyata
bahwa benih-benih Herodes dan Herodiah itu ada dalam tabiat manusia!
Memang tumbuhnya tidak sama, tetapi kalau tumbuh terus, semua akan menjadi mata
gelap, atau gila seperti Herodes dan Herodiah!

Justru akhir zaman ini, dengan teknologi yang canggih, kemakmuran yang meningkat
dengan liburan setiap Sabtu Minggu dan dengan segala perangsangan dan dorongan
dosa yang kuat, hampir semua orang akan terjerumus ke jalan Herodes dan Herodiah.
Kecuali kalau ia mau percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia akan bebas dari segala
pengaruh jahat ini. Percayalah kepada Tuhan Yesus, maka kita akan disucikan
sehingga terlepas dari hidup yang pahit, menderita dan tersiksa seperti orang-orang
binatang yang dipimpin hawa nafsunya ini. Hidup seperti binatang ini bukanlah hidup
yang bahagia. Sesungguhnya hidup dalam dosa seperti ini adalah hidup yang
menderita, gelisah dan tiada damai yang sesungguhnya, sebab api Neraka sudah pasti
baginya, belum lagi hukuman Allah selama di dunia seperti Kanker dan AIDS, mati
mendadak dan dibunuh orang!

Hidup seperti Herodes dan Herodiah sekalipun mewah, itu tidak akan bahagia.
Percayalah akan Tuhan Yesus maka hidup kita akan menang atas dosa dan hawa
nafsu, sehingga tidak dirusakkan pengaruh dosa yang limpah ini dan tetap bahagia
sampai sesudah matipun, di Surga yang indah dan kekal selama-lamanya.

B. BAHAGIA DAN SUCI DI DALAM TUHAN.

Ada orang yang luka dan rusak hidupnya, tetapi sebab mau bertobat dan percaya
kepada Tuhan, Tuhan menyembuhkannya dan ia masih dapat berbahagia di dunia dan
di Surga. Salah satu contoh orang semacam itu ialah raja Daud.

Mula-mula matanya tidak pernah puas melihat dan menuruti nafsunya, sebab itu hidup
dan rumah tangganya rusak. Anak dengan anak memperkosa, berbunuh-bunuhan,
tidak terdidik, kacau balau sehingga seluruh kerajaan juga kacau balau sebab keluarga
Daud sendiri kacau akibat terlalu banyak mengejar perempuan.

Semua ini karena nafsunya yang terus dituruti. tetapi sesudah ditegur nabi Natan, ia
insyaf dan ia sungguh- sungguh bertobat.

2Samuel 12:13-14 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: Aku sudah berdosa kepada
Tuhan. Dan Natan berkata kepada Daud: Tuhan telah menjauhkan dosamu itu;
engkau tidak akan mati. Walaupun demikian karena engkau dengan perbuatan ini telah
sangat menista Tuhan, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.
Sesudah bertobat ia mulai memakai imannya untuk mengalahkan nafsunya, sehingga
hidup yang suci dan bahagia mulai bersemi lagi, dan luka-lukanya mulai sembuh,
bahkan tabiatnya yang rusak berubah menjadi baru.

Memang kerusakan dosa yang berat seringkali menghancurkan rencana Allah yang
indah-indah di dalam anak- anak Allah, sehingga masa depannya rusak sama sekali.

Ada seorang penderita AIDS yang bertobat sungguh-sungguh, tetapi Tuhan


membiarkannya mati sebab waktu dan kesem patannya sudah diobral habis dalam
nafsu-nafsu dosanya.

Meskipun ia mati, dosanya sudah diampuni dan jiwanya selamat. Kalau waktunya
masih ada, Tuhan akan dan sanggup menyem buhkan sekalipun dari maut (1Pet 2:24).

Bertobatlah dan percayalah kepada Tuhan sebelum habis waktu dan kesempatan
saudara. Bawa semua luka-luka dan kerusakan hidup saudara kepada Tuhan, ia penuh
kasih dan pengampunan, asalkan kita mau bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus
dengan sungguh- sungguh.

Pemuda-pemudi yang sudah salah jalan, bertobatlah kepada Tuhan, percayalah


kepada Tuhan Yesus, supaya jangan seluruh masa depan saudara rusak total.
Bertobatlah sekarang sebelum hati saudara menjadi keras oleh tipu daya kemanisan
racun dosa. Tuhan masih akan membuat suatu hidup yang baik dan Ia akan
memberkati bahkan sampai kekal di Surga. Rumah tangga yang rusak, penuh
kebencian, tidak dapat mengampuni satu sama lain, sudah hampir mau bercerai atau
sudah bercerai, bertobatlah. Jangan terus dengan hidup yang pahit di dalam dosa.
Percayalah pada Tuhan Yesus, Dia sanggup memperbaharui hidup yang rusak. Kalau
kita masih hidup, itu berarti masih ada kesempatan untuk bertobat dan mengalami kasih
Allah yang luarbiasa!

Anak terhilang pulanglah

Percayalah akan Tuhan Yesus, maka Tuhan akan mengubah hidup kita menjadi baru,
bebas dari dosa dan nafsu-nafsunya, lalu Tuhan akan membangun kembali hidup kita
di atas puing-puing yang berserakkan ini. Sesudah percaya, datanglah ke Gereja yang
benar, yang melepaskan orang dari dosa dan mengajarkan segenap kebenaran Allah.

Bergabunglah dengan orang-orang yang sudah dilepaskan oleh Tuhan Yesus supaya
saling menguatkan dan hidup ini akan menjadi bahagia!

Saudara yang sunggug-sungguh mau percaya kepada Tuhan Yesus, berdoalah dengan
segenap hati sebagai berikut:
Tuhan Yesus, saya orang berdosa. Engkau mengenal hidupku ini. Sekarang saya
percaya kepadaMu. Saya minta ampun, ampuni dan lepaskanlah saya dari semua
ikatan dosa ini. Saya percaya bahwa sementara saya berdoa ini Engkau memberikan
kekuatan baru padaku.

Sekarang saya bebas dari semua dosaku dan menjadi anak Allah di dalam Tuhan
Yesus. Mulai sekarang saya akan bebas dan bahagia di dalam Tuhan, saya dan
seluruh keluarga saya. Terimakasih Tuhan Yesus. Saya berdoa di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus. Amin.

MEMBANGUN RUMAH TANGGA KRISTEN BAHAGIA ( Oleh : Pdt. Daud kotouki)


Pendahuluan
Musuh utama si setan adalah keluarga Kristen. Keluarga Kristen yang tidak menyadari
akan hal ini, tidak mengijinkan keluarganya mendapat perlindungan dengan darah
Kristus dan mendapat pembinaan melalui gereja setempat. Oleh karena itu acara /
kegiatan Marriage Encounter sangat diperlukan untuk diselenggarakan oleh setiap
gereja lokal.
Selama seminar keluarga ini kita akan membahas arti dan tujuan pernikahan, alasan
dibentuknya suatu Rumah Tangga Kristen , Peran suami / Istri, resep R.T Kristen yang
bahagia, empat bahaya yang menghancurkan R.T Kristen, Ekonomi keuangan Rumah
Tangga Kristen, Manajemen Konflik, dsb.
I. ARTI DAN TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN
Apakah definisi pernikahan itu ? Setelah banyak merenung dan berdoa, Tuhan
memberikan kepada saya suatu definisi meskipun cukup panjang tetapi lengkap untuk
mudah dimengerti oleh siapapun.
PERNIKAHAN KRISTEN ADALAH IKATAN DAN PERSEKUTUAN HIDUP YANG
MENYELURUH ( TOTAL ) DARI SEORANG PRIA (SUAMI) DENGAN SEORANG
WANITA (ISTRI) YANG TELAH DITEGUHKAN ALLAH DALAM PERNIKAHAN KUDUS;
YANG MELIPUTI ROH, JIWA DAN TUBUH; MASA KINI DAN MASA YANG AKAN
DATANG ( SAMPAI SALAH SEORANG MENINGGAL DUNIA ), DENGAN TUJUAN
UNTUK MEMBENTUK SECARA BERTANGGUNG JAWAB SUATU RUMAH TANGGA
KRISTIANI YANG KUDUS, HARMONIS, DAN BAHAGIA SERTA MEMULIAKAN DAN
MELAYANI TUHAN. (daud kotouki).

1. IKATAN adalah istilah Hukum, artinya Pernikahan harus diikat dan didasarkan atas
Hukum Allah dan Hukum Negara (catatan sipil).
2. PERSEKUTUAN adalah istilah Kristen/ Alkitab yang mengandung arti kesatuan,
kebersamaan, keakraban, hubungan saling.antar Suami Istri yang didasari oleh Kasih
Kristus ( Baca I Petrus 3:7-9 + Kol 3:14)
3. SEORANG PRIA DAN SEORANG WANITA untuk menentang pernikahan Poligami
dan Homoseksual / Lesbian ( baca I Tes 4:4 )
4. DETEGUHKAN OLEH ALLAH dalam pernikahan yang kudus artinya disahkan oleh
Allah dalam acara peneguhan dan pemberkatan nikah oleh gereja. Hidup sebagai
Suami Istri yang belum diteguhkan oleh Tuhan melalui gereja adalah tidak sah, tidak
berkenan dihati Tuhan, suatu bentuk perjinahan / kenajisan dan permusuhan dengan
Allah ( Kel 20:14 dan Yak 4:4 ). Kata tidak setia (Baca Yak 4:4 ) dalam bahasa
Mandarin, Inggris dan Gerika ditulis dengan arti sebenarnya sebagai penjinah (Bhs
Gerika: Moichalis ) dan tindakan/ perbuatan jinah tersebut menurut Yakobus 4:4 adalah
tindakan / perbuatan yang memusuhi Allah. Saudara dapat membayangkan, bila
seorang begitu berani memusuhi Allah, ia pasti akan merasakan efek negatif. Nasehat
kami jangan dahulu/ coba-coba untuk kumpul bersama (kumpul Kebo ), tidur bersama
dsb. Tunggulah sampai hari pernikahan yang dilaksanakan oleh gereja.
5. MELIPUTI ROH, JIWA DAN TUBUH. ROH berbicara mengenai iman kepada Tuhan
Artinya kedua mempelai harus satu Iman, satu Tuhan, lebih baik lagi satu gereja.
Jangan menikah dengan calon Istri / Suami dari agama lain. JIWA berbicara mengenai
kehendak, kemauan yang didasari atas saling mencintai. Jangan menikah karena
paksaan dari ortu atau calon teman hidup dsb. TUBUH berbicara mengenai hubungan
tubuh/ jasmani/ seksualitas. Pada awal pernikahan, mobilitas seksual cukup tinggi dan
cukup sering dilakukan, tetapi setelah 5, 10, 20 tahun kelihatannya mobilitas seksual
sudah mulai berkurang, malah ada yang sudah 8 tahun tidak lagi berhubungan seksual,
padahal kesetiaan, kebahagiaan dan kenikmatan hubungan pasutri harus juga selalu
dibarengi dengan melakukan hubungan intim suami istri ( Seksual ).
6. SAMPAI SALAH SEORANG MENINGGAL DUNIA, maksudnya adalah agar hidup
nikah harus selalu dipupuk dengan Kasih Kristus, agar jangan tejadi perceraian dengan
Suami / Istri sebelum salah seorang meninggal dunia ( Baca : Maleakhi 2:16 )
7. RUMAH TANGGA YANG BERTANGGUNG JAWAB, maksudnya bertanggung
jawab atas keperluan jasmani, jiwani/ batin dan rohani.
8. MEMULIAKAN DAN MELAYANI PEKERJAAN TUHAN ( Baca: Yosua 24: 15 ).
Pasutri yang tidak beribadah ( jarang kegereja) dan tidak terlibat pelayanan rasanya
belum serasi dan belum mencapai tujuan pernikahan tersebut.

Saudara kekasih, saya tidak memberatkan saudara dengan uraian arti dan tujuan
Pernikahan Kristen yang sesungguhnya, tetapi inilah Firman Allah yang harus anda
indahkan. Yesaya 48: 18 ( tandai dalam Alkitab-mu) mengatakan:

SEKIRANYA ENGKAU MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAHKU, MAKA DAMAI


SEJAHTERAMU AKAN SEPERTI SUNGAI YANG TIDAK AKAN PERNAH KERING,
DAN KEBAHAGIAANMU AKAN TERUS MELIMPAH SEPERTI GELOMBANG-
GELOMBANG LAUT YANG TIDAK PERNAH BERHENTI .
II. ALASAN PERNIKAHAN KRISTEN, supaya kita :
1. Diselamatkan dari RASA KESEPIAN yang tak tertahankan ( Kej 2 : 18 )
2. Dapat melatih, mempratekkan dan menerapkan nilai-nilai saling dan kebersamaan (
Fil 2 : 1-5 ) Eps 5 :33, I Pet 3: 8-9 ( konteks ayat 1-7 )
3. Dapat menghayati kebahagiaan seksualitas dan melalui hal tersebut dapat
memberikan dan menerina kenikmatan dan kepuasan bersama ( I Kor 7 : 3-5 )
4. Dapat belajar bertanggung- jawab dalam memelihara dan membahagiakan istri dan
anak ( Ams 18 : 22 ; 31 : 10 31 )
5. Dengan kehendak Allah bisa mendapatkan keturunan ( Regenerasi ) ( Kej 1 : 28 =
Beranak- cuculah )
6. Dapat belajar bertanggung jawab untuk membesarkan, memelihara, mendidik,
membina anak- anak sehingga bertumbuh secara jasmani, jiwani, dan rohani ( Ul 6: 6
9 ; Maz 78 : 5 7 )
7. Dapat menyelamatkan keluarga dari penyakit kelamin yang membahayakan diri
mereka dan janin yang akan dilahirkan dan menghindari kelahiran anak diluar
pernikahan ( dengan WIL / PIL / Kumpul Kebo )
8. Dapat menjadi satu sel dari suatu kehidupan masyarakat di negara kita

III. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SUAMI / ISTRI


A. SANG SUAMI / AYAH :
1. MENGASIHI DENGAN KASIH AGAPE ( Eps 5 : 25 a )
1) Sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat ( Eps 5 : 25 b )
1. Suami harus berkorban dan menyerahkan dirinya untuk istri ( Eps 5 : 25 c )
2. Suami harus mengasihi istri seperti tubuhnya sendiri
Menerima dia sebagaimana adanya
Tidak memukul / menyakitinya / berlaku kasar ( Kol 3 : 19 )
Menyediakan keperluan jasmani dan memeliharanya
3. Rela merendahkan diri kepadanya dan melayani dia ( Eps 5 : 21 )
2) Ingin dan berusaha agar istri Cemerlang , tanpa cacat, kudus, dan tak bercela (
Eps 5 : 26 27 ), supaya dengan demikian bisa :
1. Mencapai sasaran untuk kehidupannya
2. Terpenuhi dalam peranannya sebagai ibu rumah tangga
3. Bertumbuh dan terampil dalam pelayanan
3) Memprioritaskan hubungannya dengan istri ( Eps 5 : 31 ) daripada dengan ORTU,
anak- anak, sahabat dekat, karier dan pelayanan
4) Hidup secara harmonis dan bijaksana dengan istri dan menghormatinya ( I Pet 3 : 7 )
serta menghargai anak anak.
5) Mengasihi, peduli dan turut membina anak anak ( Ul 6 : 6 9 )

2. SEBAGAI KEPALA RUMAH TANGGA YANG BERTANGGUNG- JAWAB KEPADA


KRISTUS ( I Kor 11 : 3 ; I Tim 3 : 4 , 5 )
Sebagai kepala rumah tangga, suami harus bertindak / melakukan tugasnya :
1) Sebagai IMAM dalam keluarga ( PRIEST )
1. Mengucap syukur kepada Tuhan ( Ibr 13 : 15 )
2. Menaikkan doa syafaat untuk istri dan anak-anak ( Ayub 1 : 4,5 )
3. Membuka jalan untuk keselamatan keluarga ( Kel 1 : 3, 22, 23 )
4. Menerapkan IMAN bagi keluarganya ( Mark 9 : 23, 24 )
5. Memimpin MEZBAH KELUARGA ( FAMILY ALTAR ) .
2) Sebagai NABI dalam keluarga ( PROPHET )
1. Mewakili Tuhan melalui TELADAN KRISTIANI
2. Mewakili Tuhan melalui pengajaran FIRMAN TUHAN
3. Menyelamatkan keluarga melalui nasehat, peringatan, teguran, awasan dan
dorongan dari Firman Tuhan.
4. Mendidik istri dan anak-anaknya ( Ul 6 : 6 9 )

3) Sebagai RAJA dalam keluarga ( KING )


1. Melindungi keluarga secara jasmani, sosial dan rohani
2. Mencukupi keperluan ( Sandang , Pangan , Papan ) bagi keluarga.
3. Menjalankan disiplin bagi keluarga
4. Bertanggung jawab dalam pembuatan keputusan keputusan keluarga.
B. SANG ISTRI / IBU, harus :
1. TUNDUK kepada SUAMI ( Efs 5 : 22 24 ; Kol 3 : 18 )
Istri harus memandang suami sebagai Kepala Rumah Tangga ( Eps 5 : 23 ) ; sebagai
Penyelamat ( Eps 5 : 23, 28, 29 ) ; dan sebagai Tuan ( I Pert 3 : 16 )
2. Mengasihi suami ( Titus 2 : 4 )
3. Menjadi PENOLONG yang sepadan bagi suami ( Kej 2 : 18 )
1) Dalam kebutuhan spiritual ( Kerohanian ) = mendoakan suami
2) Dalam kebutuhan Intelektual ( Penalaran ) = berdiskusi dengan suami
3) Dalam kebutuhan emosional ( Perasaan ) = berbuat apa yang menyenangkan hati
suami. dengan cara menciptakan rumah tangga yang serasi dan menggembirakan
4. Menghormati Suami ( Efs 5 : 33 ; Ams 31 : 26 )
5. Terbuka sepenuhnya kepada suami ( Kej 2 : 25 )
6. Menyerahkan tubuhnya kepada suaminya ( I Kor 7 : 3 4 )
7. Sebagai Ibu Rumah Tangga :
1) Dapat mengatur diri ; untuk menjadi mahkota suami ( Ams 12 : 14 ), tetap menarik
dan saleh ( I Petr 3 : 1 6 )
2) Dapat mengatur pekerjaan rumah tangga seperti, mengatur PRT, kebersihan rumah
tangga, dsb. ( Ams 31 : 10, 15, 21, 22, 27 )
3) Dapat mengatur sumbangan bagi fakir miskin dan orang tertindas ( Ams 31 : 20 )
4) Penuh perhatian terhadap anak-anak dengan cara : ( 1 ). Menerima dan mengasihi
anak, ( 2 ). Menjaga dan merawat anak, ( 3 ). Mendidik anak ( Ams 31 : 26 ), (4 ).
Mendoakan anak, ( 5 ). Menjadi teladan Iman, kesalehan dan ibadah dihadapan anak-
anak.

IV. RESEP UNTUK PERNIKAHAN YANG MESRA


Agar kehidupan nikah orang Kristen tidak pudar, melainkan bertambah hari menjadi
lebih sehat, mesra dan bahagia, kita harus dapat memberikan yang THE BEST ( terbaik
) kepada pasangan kita. The Best dimaksud adalah MEMBERKATI (blessing ),
MEMBANGUN (Edifying ), MEMBAGI
(Sharing ) dan MENYENTUH (Touching).
1. MEMBERKATI (Blessing ). (Rom 12: 14, MaT 5:44 )
Prinsip memberkati merupakan prinsip yang Alkitabiah dan orang Kristen diperintahkan
untuk mempraktekkannya, demi untuk mengatasi masa-masa sulit dalam pernikahan.
Praktek ini akan mengakhiri kata-kata tajam yang merusak.

Cara membuktikannya adalah:


1. Melalui kata-kata anda yang BAIK dan penuh KASIH yang diucapkan kepadanya
atau mengenai dirinya, sekalipun pasangan anda kasar, kritis dan menghina.
2. Melalui TINGKAKAH LAKU anda sebagai tanda KASIH
3. Melalui penyampaian SIKAP BERTERIMAKASIH dan sikap MENGHARGAI
4. Melaui DOA anda kepada Allah demi kepentingannya.
Oleh karena itu para suami- istri hendaklah saling memberkati
2. MEMBANGUN ( Edifying )
Maksudnya adalah memberinya SEMANGAT dalam setiap bidang kehidupan dan
meningkatkan RASA HARGA DIRINYA. Caranya:
1. Mengejar dan menciptakan suasana DAMAI SEJAHTERA ( Baca : Rom 14:19 )
2. Mengusahakan KESENANGAN SESAMA ( Baca : Rom 15:2 )
3. Memberi NASEHAT ( Baca: 1 Tes 5:11 )
Dalam I Kor 8:1 ( Baca), diringkaskan bahwa KASIH ITU MEMBANGUN Ingat
membangun berarti menegakkan, bukan meruntuhkan ! Membangun harus mulai dari
pikiran ( Filipi 4:8), baru tindakan.

3. MEMBAGI ( Sharing )
Sharing atau lebih tepatnya berarti BERBAGI yang dapat menyentuh semua bidang
kehidupan, baik bidang WAKTU, AKTIFITAS, KEPENTINGAN, PERHATIAN,
KEHIDUPAN ROHANI, TUJUAN dan SASARAN KELUARGA ANDA. Berbagi menuntut
sikap memberikan diri Anda sendiri, mendengarkan pasangan Anda dan saling berbagi
pengalaman hidup. Bagikanlah pengalaman berkat, perasaan duka, kesaksian bahkan
sesuatu (makanan, dll ) untuk dapat dinikmati bersama.

4. MENYENTUH ( Touching )
Sentuhan yang lembut dapat berarti bahwa kita diperhatikan. Sentuhan dapat
menenangkan RASA TAKUT meredakan RASA SAKIT, membawa KENYAMANAN
atau memberi KEPUASAN. Bagi pasangan suami istri, sentuhan harus lebih banyak
dilakukan. Bagi yang belum menikah, harus dibatasi dengan sesama jenis. Ketika kita
hendak memberikan kata-kata penghiburan, atau secara UMUM, sentuhan yang dapat
diterima adalah JABATAN TANGAN dan MENEPUK PUNDAK.

V. EKONOMI KEUANGAN RUMAH TANGGA


Kerukunan keluarga dapat tercipta juga bila keluarga saling terbuka dan sehati dalam
mengatur keuangan keluarga. Bila hal tersebut diremehkan, bisa menimbulkan
kecurigaan, percekcokkan dan ketidak harmonisan dalam rumah tangga.
Oleh karena itu setiap keluarga harus memperhatikan saran-saran dibawah ini demi
untuk menjaga keutuhan, keharmonisan keluarga dan kemantapan kondisi keuangan
keluarga, yakni :
1. SEHATI ( Maz 133 : 1 3 )
2. TAKUT AKAN ALLAH ( Ul 14 : 22 , 33 ; Mal 3 : 10 )
3. BERLAKULAH SEBAGAI ORANG SEDERHANA, sebelum Tuhan melimpahkan
berkat-Nya yang besar kepadamu ( Ams 12 : 9 ; 10 : 16 ; 15 : 17 ).
4. BUATKANLAH ANGGARAN ( BUDGET ) keluarga yang TRANSPARAN ( Luk 14 :
28, 29 ; Ams 19 : 2 ; 28 : 19 )
5. DAPAT MENAHAN DIRI ( Ams 25 : 28 ; 15 : 16, 17 ; 27 : 20 ; 17 : 19 )
6. TENTUKAN SIAPA PEMEGANG KAS KELUARGA. Lebih diutamakan dipegang oleh
Istri, bila istri bukan seseorang wanita konsumerisme, melainkan seorang wanita yang
jujur dan hemat.

VI. KELUARGA dan MISI ( Yosua 24 : 15 )


Bila kita kembali ke Bab I, tentang ARTI dan TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN , kita
temukan bahwa tujuan Pernikahan Kristen adalah :
untuk membentuk secara BERTANGGUNG JAWAB suatu rumah tangga Kristiani
yang KUDUS,
HARMONIS dan BAHAGIA serta untuk MEMULIAKAN dan MELAYANI TUHAN .

1. MISI PELAYANAN adalah PANGGILAN bagi SETIAP KELUARGA.


Ingatlah bahwa Allah adalah TUHAN atas SEGALA KELUARGA ( Yer 31 : 1 ) dan
Yesus Kristus adalah KEPALA tiap laki-laki ( SUAMI ) = I Kor 11 : 3 b . Artinya Allah
dikenal oleh dunia melalui PASUTRI / KELUARGA KRISTEN.
Keluarga Kristen harus memancarkan PRIBADI dan KASIH ALLAH melalui
KESAKSIAN dan PELAYANAN KELUARGA kepada DUNIA.
YOSUA 24 : 15 , tujuan Rumah Tangga adalah Untuk beribadah kepada Tuhan .
Dalam terjemahan Alkitab Kabar Baik, diterjemahakan : Untuk Mengabdi Hanya
kepada Tuhan .
Dalam terjemahan The New King James Version diterjemahkan bahwa tujuan Rumah
Tangga adalah untuk MELAYANI TUHAN ( As For Me and My House , We WILL
SERVE The Lord ).
Kesimpulannya adalah bahwa Allah memanggil setiap keluarga Kristen untuk melayani
pekerjaan TUHAN secara maximal, karena Pasturi / Keluarga terdiri lebih dari 1 ( satu )
orang.

2. MISI PELAYANAN INTERNAL ( DALAM ) KELURGA


1) Melayani dengan cara saling menyatu, mengasihi, merendahkan hati dan
memberkati dengan sesama anggota keluarga ( I Pet 3 : 8, 9 )
2) Suami / Ayah melayani sebagai IMAM, NABI dan RAJA terhadap anggota keluarga /
seisi rumah tangga.
3) Istri / Ibu melayani sebagai penolong ( Kej 2 : 18 ), mengatur pekerjaan rumah
tangga, menjaga / merawat yang sakit dan membina anak , pendoa syafaat bagi
keluarga dll.
4) Anak anak menolong ORTU sesuai tugas yang diberikan oleh ORTU

3. MISI PELAYANAN EXTERNAL ( DILUAR ) KELUARGA


Pelayanan tsb dapat dilaksankan didalam Gereja maupun diluar gereja, misalnya :
1) Sebagai Pengurus Gereja / Diaken / Pengurus Komisi / Komsel, Pelayan Ibadah,
dsb, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh gereja.
2) Sebagai Konselor, Penasehat, Pengerja Gereja ( KPR 18 : 24 , 27 )
3) Sebagai anggota TEAM BEZOEK dan Penginjilan ( EE ) = KPR 18 : 18 = menyertai
dan pasti terlibat dalam kegiatan penginjilan bersama Paulus.
4) Menyediakan rumahnya untuk tempat ibadah komsel dan rumah tangga. PKS harus
terlebih dahulu menjadi contoh ( Baca : I Kor 16 : 19 ).
5) Membayar PESEPULUHAN, Persembahan Ucapan Syukur dan Korban ke Gereja (
Mal 3 : 10 ; Ibr 9 : 6 ; Ams 9 : 10 )
6) Membantu fakir miskin atau keluarga Pra Sejahtera .
7) Menjadi Pendoa, penyanyi vocal / special, bersaksi, dll.

VII. MANJEMEN KONFLIK RUMAH TANGGA


A. PENYEBAB KEHANCURAN dan PERCERAIAN
1. DATA DARI LAPORAN DEPAG R.I Th. 2008
Nomor urut pertama s/d terakhir menentukan urutan dari tingkat terbanyak / tertinggi
sampai tingkat terendah dari penyebab kehancuran dan perceraian dalam rumah
tangga.
1) Selingkuh 8). Penganiayan dan KDRT
2) Tidak harmonis 9). Poligami
3) Faktor Ekonomi 10). Cacat biologis
4) Gangguan pihak keluarga 11). Kawin dibawah umur
5) Krisis keluarga 12). Perbedaan politik
6) Cemburu 13). Kawin lagi
7) Kawin paksa
2. PENYEBAB PRINSIPIL KEHANCURAN dan PERCERAIAN
1) KACAUNYA PERAN ANGGOTA KELUARGA
1. SUAMI, tidak melakukan perannya sebagai PRIA SEJATI, Kepala Rumah Tangga,
dalam tugasnya sebagai IMAM, NABI, RAJA.
2. ISTRI, tidak melakukan perannya sebagai istri yang bijak dan tunduk kepada suami,
sebagai Ibu Rumah Tangga yang baik, rajin dan penuh perhatian kepada suami dan
anak-anak dsb.
3. ANAK-ANAK, tidak melakukan perannya sebagai anak taat, anak saleh, anak Tuhan
yang baik.

2) EGOISME
1. SUAMI terlalu egois dalam masalah harta, seksualitas dan kepentingan-kepentingan
pribadinya ( hobby, karier, dsb )
2. ISTRI, terlalu egois dalam masalah harta dari warisan ORTU, seksualitas, hak
kepemimpinan rumah tangga, dll.
3) MENGANGKAT BANGKAI LAMA
Maksudnya menyangkut masalah-masalah yang sudah lama diselesaikan atau diatasi
4) GAGAL DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi adalah kunci ke Pengenalan, Pengetahuan, Pemahaman dan kasih
terhadap sesama anggota keluarga. Kurangnya komunikasi akan menimbulkan kesalah
pahaman , konflik dan ketegangan dalam keluarga. Gagal dalam komunikasi berarti
gagal dalam menciptakan suasana saling pengertian, saling menghargai, saling
menghormati dan saling
mencintai.
5) KURANGNYA KEPERCAYAAN
1. Cemburu menjadi penyebab suami kurang percaya kepada istri
2. Curiga menjadi sebab Istri kurang percaya kepada Suami
3. Suka bohong menjadi penyebab sang anak kurang percaya kepada ORTU
6) KURANGNYA KASIH
1. Antar Suami Istri
2. Antar ORTU Anak
7) JARANG ke GEREJA
8) SEBAB UTAMA adalah HUBUNGAN dengan TUHAN TELAH RENGGANG.

3. RAHASIA MEMPERTAHANKAN RUMAH TANGGA BAHAGIA


1) KOMITMEN
Komitmen berarti, JANJI, TEKAD, TEKAD BULAT, NIAT BAJA, KEPUTUSAN YANG
KUAT. Komitmen dalam pernikahan haruslah komitmen yang dibuat untuk :
1. TETAP percaya dan setia kepada Kristus
2. TETAP mempertahankan hidup nikah sampai akhir hayat, dengan tidak mengizinkan
kamus cerai, istilah cerai keluar dari hati, pikiran dan mulut ketika menghadapi kemelut
rumah tangga.
3. TETAP hidup bersama dengan istri yang dinikahinya sampai akhir hayat, kecuali istri
atau suami meninggal dunia ( Mat 19 : 6 9 )
Masalah rumah tangga harus diselesaikan dengan cara berbicara dengan sikap rendah
hati dan dengan penuh kasih terhadap pasangan anda, atau dengan Pendeta /
Rohaniawan, Pakar Pakar RT atau Pakar Pakar Pernikahan dan teruatama
berbicara kepada Tuhan melalui
DOA dan PUASA, agar Allah berkarya untuk mengatasi kemelut R.T.

2) KASIH ( AGAPE )
Inilah KUNCI KEBAHAGIAAN dalam pernikahan. Bila kita sudah merasakan,
mengalami, memiliki kasih Allah yang dicurahkan kedalam hati kita melalui Roh Kudus (
Baca : Roma 5 : 5 ), maka kita pasti mampu mengasihi pasangan kita. Kita pasti tidak
akan mampu mengasihi pasangan kita dengan kasih yang sejati ( Kasih Allah ), kecuali
Allah terlebih dahulu mengasihi kita ( I Yoh 4 : 19 ). Kasih Allah yang berkembang
didalam hati kita, akan memampukan kita untuk mencintai pasangan kita dengan cinta
yang murni, mengampuni pasangan kita, menerima pasangan kita apa adanya, dlsb.
Kasih Allah yang berada didalam hati kita akan menjadi PEREKAT yang
MEMPERSATUKAN DAN MENYEMPURNAKAN hidup nikah pasutri Kristen ( Kol 3 : 14
)

3) HUBUNGAN YANG INTIM DENGAN ALLAH


Maksudnya hubungan pribadi sang suami dan isteri kepada Tuhan memberi dampak
terjadinya hubungan intim masing-masing pihak. Hubungan pribadi dengan Tuhan
dimaksud adalah suami maupun istri harus benar-benar jatuh cinta kepada Tuhan atau
hidup dekat, rapat dan melekat dengan Tuhan ( Lihat bagan disebelah )

Bila sang suami maupun istri begitu dekat dengan Tuhan, pastilah hubungan antar
pribadi sang suami dan istri semakin dekat, rapat, merekat dan nikmat, karena
keduanya berada
persis dihadapan Allah / tahta anugerah Allah.
4) SHARING
Sharing adalah hal berbagi rasa dan pengalaman suka dan duka, berbagi nilai-nilai
hidup yang akan mempererat hubungan antar pribadi yang meningkatkan sikap
kepedulian satu dengan yang lain.
Hal yang disharingkan a.l. tentang kesehatan / sakit penyakit, makanan, pembelian /
penjualan, suka-duka dalam bisnis, cara membesarkan dan mendisiplin anak,
pendidikan anak disekolah, ibadah dan pelayanan, cara mendapatkan uang /
penghasilan dan cara membelanjakannya, perumahan, cara menanggulangi fitnahan /
gosip, PHK, cara
menghadapi mertua / ortu, pacaran dan pernikahan anak, masalah dosa, dsb.
5) ASSET BERSAMA
Nikmatilah harta yang diperoleh secara bersama sejak berumah tangga. Meskipun istri
tidak bekerja mencari nafkah, tetapi hasil kerja suami adalah menjadi milik bersama,
karena istri berperan melalui dukungan moral, spiritual dan doa. Nikmatilah, hartamu
bersama dan katakan kepada pasanganmu : HARTAKU, HARTAMU ; HARTAMU,
HARTAKU ; HUTANGKU, HUTANGMU ; HUTANGMU, HUTANGKU. Tetapi jangan
katakan : HARTAKU, HARTAKU ; HARTAMU, HARTAMU atau HUTANGMU,
HUTANGMU ; HUTANGKU, HUTANGKU atau HARTAMU, HARTAKU HUTANGKU,
HUTANGMU

B. EMPAT KEKUATAN YANG MENGHANCURKAN PERNIKAHAN


1. 4 KEKUATAN YANG MENGHANCURKAN PERNIKAHAN
Daud kotouki dalam penelitiannya menyimpulkan 4 kekuatan yang menghancurkan
sebuah pernikahan yakni : Kecaman, Penghinaan, Membela Diri dan Membangun
Pembatas
1) KECAMAN ( Baca:Matius 7:1-5)
Inilah kekuatan pertama yang paling berbahaya ! Pada dasarnya kecaman atau celaan
MENYERANG, MENUDUH atau MENCARI KESALAHAN dalam kepribadian dan
karakter orang lain. Alasannya kelihatan baik, yakni agar pasangannya menjadi sadar
dan lebih baik, tetapi hasilnya adalah kebalikannya. Inilah keyakinan yang berbahaya (
Baca : Amsal 12 : 28 ). Untuk membuat CINTA dalam pernikahan anda tetap hidup,
JAUHILAH kecaman dalam
pernikahan anda.
2) PENGHINAAN ( Baca: 11:12; 14:21 )
Penghinaan adalah niat untuk merendahkan, memburukkan menyakiti, memaki,
mengejek, menistakan dan melecehkan pasangan hidup kita secara psikis ( kejiwaan ).
Penghinaan terjadi ketika KECAMAN telah menyelinap dalam hati kita. Amsal
menyatakan bahwa penghinaan dalah DOSA dan TAK BERAKAL BUDI. Penghinaan
adalah PEMBUNUH KARAKTER !
BANGUNLAH karakter pasanganmu dengan CINTA AGAPE !
3) MEMBELA DIRI ( Baca: Pengkhotbah 8: 21 )
Penghinaan ditutup dengan SIKAP PEMBELAAN / MEMPERTAHANKAN DIRI. Makin
tinggi tingkat pertahanan diri, makin KURANG KEINTIMAN ( EMOSIONAL ) dalam
hubungan PASUTRI. LALU timbul KERETAKAN KETERPISAHAN.

4) MEMBANGUN PEMBATAS
Inilah TAHAP AKHIR yang PALING BURUK. Contoh : Pisah selimut, pisah ranjang,
pisah kamar, pisah rumah, pisah meja makan, dll. Cara lain adalah menarik diri /
BUNGKEM. Kekuatan ke 4 ini, pada akhirnya akan menyuarakan KEMATIAN bagi
suatu pernikahan ! ( Sungguh memalukan, apalagi dihadapan anak-anak ).
2. CARA MENGATASI SERANGAN KEKUATAN YANG MENGHANCURKAN.
Cara yang benar adalah dengan menggunakan cara MUSA ( Bilangan 12 ), yakni (1 )
tidak membalas. (2). Tidak mempertahankan dirinya terhadap kecaman keluarganya.
Untuk mengatasi ke 4 kekuatan diatas, cukuplah kita mengatasi kekuatan pertama saja,
karena kekuatan pertamalah yang menjadi sebab munculnya 3 kekuatan yang lain.
Caranya adalah:
1. Terimalah kecaman tersebut dengan kepala dingin dan dengan penuh akalbudi
2. Pelajari hikmat dibalik kecaman pasanganmu
3. Temukan / bahas akar permasalahan yang timbul

C. MANAJEMEN KONFLIK.
Menurut kamus Webster, konflik adalah perselisihan, memanasnya emosi karena tidak
terpenuhinya kebutuhan atau dorongan. DR. H. Norman Wright mengatakan : Jika
suami istri ingin menikmati hubungan yang MEMUASKAN dan BERTUMBUH, perlu
dikembangkan OBJEKTIVITAS, KELUWESAN, KERELAAN untuk membiarkan orang
lain menjadi dirinya
sendiri dan kemauan yang kuat untuk BERDAMAI ( H. NORMAN WRIGHT, 1997: 148
)
10 PRINSIP MANAJEMEN KONFLIK menurut DR. H. NORMAN WRIGHT :
1. Jangan hindari konflik dengan mendiamkannya
2. Jangan mengoleksi Perangko Emosi
3. Jika mungkin tetapkan aturan main bagi perselisihan
4. Serang masalahnya, bukan saling menyerang ( Filipi 3 : 13 )
5. Jangan MELAMPIASKAN PERASAAN kepada suami atau istri ( Pengkhotbah 3 :
1, 7 )
6. Tetaplah pada pokok pembicaraan
7. TAWARKAN JALAN KELUAR dengan sikap kritis ( Roma 14 : 13 )
8. Jangan katakan KAMU TIDAK PERNAH atau KAMU SELALU ( Efesus 4 : 15 ) (
OGDEN NASH )
9. Jangan gunakan kritik sebagai LELUCON
10. JIKA SALAH, AKUILAH; JIKA BENAR, DIAMLAH. ( Yak 5 : 16; Ams 28 : 13 ; 13 :
18 ; 23 : 12 ; 25 : 12 ; 17 : 9 ; Kol 3 : 13 ; I Pet 4 : 8 )
( H. NORMAN WRIGHT, 1997 : 146 167 )
EVALUASI DIRI YANG MENCERDASKAN, BUKAN MENGHAKIMI

PERNIKAHAN

(1) SIKLUS HIDUP VS VISI ILLAHI

Manusia hidup dalam siklus yang relatif sama: LAHIR sekolah kuliah pacaran
bekerja menikah punya anak kerja terus mementaskan anak (sekolah, kerja,
nikah) pensiun MATI. Tujuan hidup siklus seperti itu sebenarnya berpusat pada diri
sendiri alias egosentrik.

Siklus hidup yang egosentrik bisa saja rohani, tetapi ya tetap egosentrik. Tuhan ditarik
atau dipaksa turun masuk dalam setiap siklus itu. Tuhan dipaksa memberkati setiap
siklus itu. Maka kalau anak sekolah doanya tiada lain dan tiada bukan: Ya Tuhan,
berkati sekolah saya. Anak mahasiswa berdoa, Tuhan berkati kuliah saya! Kalau
sudah bekerja, doanya, Tuhan berkati pekerjaan saya! Itu saja. Doa-doa yang sangat
egosentrik berbasis siklus hidup.

Pernikahan bagi orang Kristen, bahkan yang sudah rohani dan melayani Tuhan,
seringkali hanyalah bersifat siklus hidup yang egosentrik seperti itu. Maka, meskipun
sangat rohani, doa orang menikah hanyalah: Tuhan, berkati pernikahan kami. Titik.
Amin!!!

Seharusnya, seperti kata Paulus: hidup bagi Kristus, mati bagi Kristus! Implikasinya,
pertama, mempersembahkan semua siklus hidup itu bagi Tuhan. Bukan Tuhan bagi
siklus hidup kita. Tetapi, kita sekolah, kuliah, kerja, menikah dan seterusnya, semua
untuk memuliakan Tuhan.

Kedua, hidup dengan visi illahi. Visi berbeda dengan cita-cita. Kalau cita-cita, itu tujuan
hidup yang manusiawi, kepentingannya manusia, diri sendiri, basisnya siklus hidup.
Kalau visi, itu adalah tujuan hidup yang diimpartasikan oleh Tuhan (George Barna,
1992).

Dan, visi itu bisa saja sangat berbeda dengan cita-cita. Contoh, Maria, sebagai perawan
biasa di Yahudi, cita-citanya ya menikah dan punya anak, menjadi ibu yang baik. Tapi,
Tuhan memberi visi berbeda, menjadi ibu Yesus. Petrus, cita-citanya menjadi penjala
ikan, nelayan, kerja cari nafkah, itu saja. Tetapi, Tuhan memberi visi baru, menjadi
penjala manusia.
Orang visioner berani berbeda bahkan melawan arus. Bahkan hidup tak wajar alias
abnormal, tidak seperti manusia siklus hidup pada umumnya. Namun punya idealisme
yang dari Tuhan. Contohnya, Paulus. Kalau dilihat dari paradigma siklus hidup, Paulus
itu tidak wajar karena tidak menikah. Tetapi ia tidak menikah karena visi illahi.

Nah, kekristenan tidak sampai ke tataran seperti itu. Selama ini kita hanyalah menjadi
kristen siklus hidup yang egosentris, ditambah lagi: pragmatis, hedonis, materialistis,
dan oportunistik!!!!!!!!

(2) TAK MENCARI KEHENDAK TUHAN

Banyak orang Kristen menikah tanpa mencari kehendak Tuhan. Menikah hanya karena
faktor manusiawi saja, bukan karena mencari kehendak Tuhan. Orang Jawa berkata
witing tresno jalaran saka kulino, maksudnya jatuh cinta terjadi karena terbiasa
(terbiasa berteman, bergaul). Malahan ada pepatah lelucon Jawa mengatakan witing
tresno jalaran ora ana liya, artinya jatuh cinta karena tidak ada pilihan lain. He he he.

Pernikahan kristen dan pelajaran tentang pernikahan Kristen acapkali tidak mendorong
kita untuk benar-benar mencari kehendak Tuhan dalam pergumulan soal jodoh.
Padahal, kalau soal kehendak Tuhan (Gods will), minimal harus mengikuti (1) Gods
choice, pilihan yang dari Tuhan, (2) Gods way, cara-cara yang dari Tuhan, dan (3)
Gods time, waktu dan perencanaan waktu yang dari Tuhan.

Dalam pernikahan di Kana terjadi peristiwa demikian: Pada hari ketiga ada perkawinan
di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya
diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata
kepada-Nya: Mereka kehabisan anggur. Kata Yesus kepadanya: Mau apakah engkau
dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba. Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-
pelayan: Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu! (Yoh 2:2-5). Hal itu menunjukkan
bahwa Yesus punya waktu tersendiri (Gods time) dan cara tersendiri untuk membuat
mujizat (Gods way).

(3) PRAGMATISME: MUJIZAT DARI TUHAN, SUKSES UNTUK KITA

Pernikahan Kristen dan pelajaran tentang pernikahan Kristen yang diberikan seringkali
sangat pragmatis. Yang penting adalah bagaimana sukses, diberkati, berhasil, luar
biasa, penuh mujizat. Untuk kesuksesan itu, kita diajarkan supaya mengundang Yesus
dalam pernikahan kita.

Pelajaran itu benar tetapi egosentris sifatnya. Benar, Yesus diundang, diminta
memberkati, diminta membuat mujizat. Tetapi, kepentingannya adalah kita, untuk
kesuksesan kita. Nah, apa bedanya dengan pergi ke dukun untuk meminta berkah?
Kita menjadikan (tepatnya, memaksa) Yesus untuk datang dan memberkati kita saja.

Padahal, kalau kita lihat peristiwa pernikahan di Kana itu, mujizat itu terjadi tidak
semata-mata untuk kepentingan kedua mempelai dan keluarga yang berpesta. Yesus
tidak semata-mata datang untuk menyelamatkan acara dari aib karena kekurangan
minuman (anggur). Jika kita menafsirkannya hanya begitu, namanya pragmatis
egosentris!

Tentang mujizat air jadi anggur itu, Injil Yohanes mencatat demikian: Hal itu dibuat
Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan
dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-
Nya (Yoh 2:11). Artinya, Yesus mengadakan mujizat itu untuk kepentingan kemuliaan
Tuhan dan untuk kepentingan misi (supaya orang percaya kepada Kristus).

(4) DI MANAKAH YUSUF-MARIA?

Perjanjian baru dimulai dari kisah pasangan pertunangan Yusuf dan Maria. Mereka,
sebelum menikah, dipakai Tuhan secara luar biasa menjadi saluran kelahiran Sang
Mesias.

Bagaimana dengan pasangan-pasangan pra-nikah Kristen? Apa yang mereka lakukan


pasa masa pacaran dan pertunangan? Seringkali tidak melahirkan Kristus tetapi
melahirkan dosa dan dosa.

Yusuf dan Maria menjadi pasangan yang dipakai Tuhan karena mereka hidup dalam
kesucian. Injil Matius mencatat demikian: Hal itu terjadi supaya genaplah yang
difirmankan Tuhan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang
berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus (Mat 1:22-25).

(5) DI MANAKAH IDEALISME PAULUS?

Apa yang terjadi sekarang amat sangatamat sangatamat sangat jauh dari
idealisme rasul Paulus yang menulis demikian:

Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki,
kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki
mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya
sendiri.Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi
setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang
lain karunia itu. (1 Kor 7:1,2, 7)

Kalau Paulus memilih tidak menikah, hal itu menunjukkan tiga hal, pertama,
idealismenya sebagai seorang hamba Tuhan. Idealisme itu terlihat dari kalimat-kalimat
yang ditulisnya: Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin dan alangkah
baiknya, kalau semua orang seperti aku.

Kedua, Paulus tidak menikah karena ia diberi karunia untuk tidak menikah (karunia
melajang/selibat bagi Tuhan). Artinya, secara implisit Paulus mengatakan bahwa soal
kawin atau tidak itu adalah panggilan, karunia, pelayanan. Tidak semua diberi karunia
untuk menikah, sama seperti tidak semua diberi karunia untuk melajang. Kalau orang
mau menikah atau melajang, harus bertanya dan bergumul mengenai spesifikasi
panggilannya. Menikah bukan soal siklus hidup. Demikian juga tidak menikah bagi
Paulus bukan karena faktor tidak laku atau masalah lain, tetapi karena ia dipanggil
Tuhan demikian.

Ketiga, Paulus tidak menikah karena ia fokus hidup untuk Tuhan, komitmen untuk
melayani total bagi Tuhan. Paulus sendiri sangat menekankan soal fokus ini, bahkan
bagi mereka yang sudah menikah. Menikah itu sendiri tidak berdosa. Tetapi yang
Tuhan mau adalah hidup fokus bagi Tuhan. Menurut Paulus, secara logis, hidup
melajang akan lebih bisa hidup fokus bagi Tuhan. Idealisme semacam idealisme Paulus
itu tidak banyak dijumpai di kalangan Kristen saat ini. Padahal, semestinya itu menjadi
idealisme yang sangat wajar bagi para hamba Tuhan. Dalam hal ini umat dan
pemimpin Kristen perlu belajar dari komitmen total para pastor / romo Katolik.

Mengenai prinsip hidup berkomitmen total bagi Tuhan itu Paulus menulis demikian:

Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia
tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani
dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang
kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini
orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; dan orang-
orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira
seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak
memiliki apa yang mereka beli; pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-
barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia
seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa
kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan,
bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan
dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-
anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa
mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada
perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini
kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu
dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar
dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.Tetapi jikalau seorang menyangka,
bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua
dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia
menghendakinya. Hal itu bukan dosa. (1 Kor 7:28-36)

Paulus tidak memerintahkan supaya orang Kristen tidak menikah seperti dirinya. Ia
hanya mengharapkan, menganjurkan, dan mengidealkan demikian. Kawin itu sendiri
tidak dosa. Namun kalau ia mengatakan orang-orang yang beristeri harus berlaku
seolah-olah mereka tidak beristeri, hal itu menunjukkan bagaimana orang percaya
harus punya fokus hidup untuk Tuhan. Memusatkan hidupnya hanya bagi Tuhan.

Bagaiana dengan hamba Tuhan masa kini? Pikirannya hanya kawin dan kawin saja.
Bahkan ada yang menikah dua sampai tiga kali. Tidak punya idealisme seperti Paulus!

Anda mungkin juga menyukai