701 2335 1 PB PDF
701 2335 1 PB PDF
Herman Waris
Npm : 07.11.1001.7311.040
INTISARI
Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota
provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai
dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang
membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju
pedalaman Kalimantan Timur. Kota Samarinda memiliki luas wilayah 718
kilometer persegi2 dan berpenduduk 726.223 jiwa (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2010), menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh
Kalimantan.
Pada umumnya perhitungan jembatan terbagi atas dua bagian penting yaitu
bagian atas jembatan dan bagian bawah jembatan. Bagian atas jembatan akan
memikul langsung beban beban lalu lintas diatasnya sedangkan bagian bawah
jembatan memikul beban diatasnya dan meneruskan beban beban tersebut
kelapisan tanah keras.
II. PERMASALAHAN
Lokasi yang diteliti untuk dijadikan bahan skripsi ini berada Di Desa Sungai
Kapih Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. Untuk memperoleh data yang
sesuai dengan masalah yang diteliti atau akan dibahas, maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
Data Sekunder adalah data yang didapatkan dari instansi terkait, data
tersebut antara lain :
- Studi Literatur
- Data Tanah
- Data Curah Hujan
- Data Pendukung Lain
IV. PEMBAHASAN
A. Penulangan lentur
Momen tumpuan ultimit rencana Mu = 1.01 kNm
Kuat karakteristik beton f'c = 20.75 MPa
Kuat leleh baja fy = 240 MPa
Lebar Tiang reling b = 160 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar d' = 35 mm
Modulus elastisitas baja Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton 1 = 0.85
Rasio penulangan kondisi seimbang
b = 0,85.1.(f'c/fy).(600/(600 + fy)) b = 0.045
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0,75.b.fy.[1 - 0,5.0,75.b.fy/(0,85.f'c)] Rmax = 6.203
Faktor reduksi kekuatan lentur = 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser = 0.60
Lebar efektif tiang d = h - d' d = 125 mm
Momen nominal Mn = Mu / Mn = 1.27 kNm
Faktor tahanan Rn = Mn.106 / (b.d2) Rn = 0.51 < Rmax (Ok)
B. Penulangan geser
Gaya geser rencana Vu = 2.03 kN = 2025 N
Kuat geser beton Vc = (1/6). f'c . b .d = 15184 N
Luas tul. geser perlu .Vc = 9110 N
Kontrol .Vc > Vu 9110 > 2025 ( Oke)
Momen maksimal pada pelat injak akibat beban roda dihitung dengan
persamaan : Mmax = TTT/2*[1-(*2/I)0.6]
Nilai I = [Ec*h 3/(12*(1-2)*Ks)]0.25
Angka poisson () = 0.2
Modulus reaksi tanah (Ks) = 81500 kN/m3
Modulus elastisitas beton (Ec) 4700 * f'c = 21409518 kN/m3
Lebar penyebaran beban terpusat (b)
= (b' / 2) = 0.3 m
3 2 0.25
Nilai l I = [Ec*h /(12*(1- )*Ks)] = 0.65 m
Momen maksimal M max = TTT/2*[1-(*2/I)0.6] = 20.85 kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan :
Mu = KTT*Mmax = 41.703 kNm
1. Rekapitulasi Momen
Sd Sd Sd Sd Sd
L
Gambar 4.15. Penampang Balok Diafragma
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan > 12 mm : U 39
Tegangan leleh baja, fy = U x 10 = 390 MPa
Untuk baja tulangan dengan 12 mm : U 24
Tegangan leleh baja, fy = U x 10 = 240 MPa
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dimensi Struktur
No. Elemen Struktur Lebar
Panjang (cm) (cm) Tinggi (cm)
1 Tiang Sandaran 150 15 100
2 Trotoar 1500 50 25
3 Plat Injak 1500 60 20
4 Lantai kendaraan 1500 600 20
5 Balok "T" Girder 1500 50 120
6 Balok Diafragma 150 30 50
Dimensi Struktur
No. Elemen Struktur Lebar
Panjang (cm) (cm) Tinggi (cm)
1 Breast wall 1000 125 150
2 Back wall atas 1000 25 100
3 Back wall bawah 1000 25 30
5 Pile Cap 1000 330 80
6 Wing wall 250 50 260
Kebutuhan Tulangan
No. Elemen Struktur T. T. Bagi T. Geser
Lentur(mm) (mm) (mm)
1 Breast wall 2 D 25 - 100 16 - 150 D 16 - 150
2 Back wall atas 16 - 200 13 - 200 0
3 Back wall bawah D 16 - 100 13 - 100 0
5 Pile Cap D 19 - 150 12 - 100 12 - 150
6 Wing wall D 19 - 150 D 19 - 150 12 - 100
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat berikan dari hasil analisa perhitungan skripsi
ini, adalah sebagai berikut :
1. Dalam melakukan perhitungan sebaiknya mengumpulkan data - data
yang diperlukan terlebih dahulu agar perhitungan sesuai dengan data
data lapangan dan data yang telah di uji laboratorium.
2. Dalam perhitungan pembebanan sebaiknya lebih teliti dalam
mengasumsikan beban beban yang mungkin bekerja pada jembatan
3. Dalam melakukan perhitungan sebaiknya harus mengacu pada
peraturan yang sudah ditetapkan agar tidak terjadi kelebihandimensi
dan volume pembebanan pada struktur.