Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN STRUKTUR PRECAST PRESTRESS

JEMBATAN BETAPUS - BELIMAU


SEMPAJA SELATAN KECAMATAN SAMARINDA UTARA
Amirul Haq 1)

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRAK
Jembatan Precast Prestress merupakan jembatan yang terbuat dari perpaduan antara
Beton dan Baja Prategang yang sudah mengalami tegangan internal dengan besar (akibat
stressing) dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu

tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.


Desa Betapus Bayur termasuk kedalam salah satu kelurahan di kecamatan Samarinda
Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kelurahan Sempaja Selatan
berbatasan dengan wilayah Utara yaitu SempajaTimur, wilayah Selatan berbatasan dengan
kelurahan Gunung Kelua Samarinda Ulu, wilayah Barat berbatasan dengan kelurahan Gunung
Kelua Samarinda Ulu dan wilayah Timur berbatasan dengan Sungai Karang Mumus.
Analisa perhitungan jembatan precast prestress menggunakan peraturan RSNI T-02-
2005 tentang pembebanan pada jembatan. Tinjauan perhitungan meliputi perhitungan tiang
sandaran, trotoar, pelat injak, lantai kendaraan, PCI girder, abutment, wing wall, dan pondasi
tiang pancang.
Dari proses analisa diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan penulangan masing-masing
elemen struktur berbeda-beda, kebutuhan tulangan mulai dari diameter 10mm, 12mm, 13mm,
16mm, 19mm, dan 22mm. Baja prategang yang digunakan pada PCI girder adalah 7 wire super
standar ASTM A-4 16 grade 270. Untuk pondasi tiang pancang digunakan diameter 50cm,
kedalaman 24 meter dan 22 meter dalam keadaan End Bearing, serta dibutuhkan masing-masing
24 buah titik pancang.

Kata Kunci: tiang sandaran, trotoar, plat injak, lantai kendaraan, PCI girder, abutment, wing
wall, pondasi.
1)
Karya Siswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
PENGANTAR Penelitian yang akan dilakukan
Jembatan adalah suatu konstruksi ditempat tersebut menggunakan jembatan
yang terletak di atas permukaan air atau struktur Precast Presstress, diharapakan
permukaan tanah yang menghubungkan dapat dijadikan solusi untuk jembatan
daerah satu dengan daerah yang lainnya tersebut jika baja struktur sudah berkarat dan
yang dipisahkan oleh rintangan-rintangan tidak terawat pada struktur jembatan.
seperti sungai atau lalu lintas yang Oleh karena itu, diperlukan
padat.Seiring dengan meningkatnya perencanaan perhitungan struktur jembatan
perkembangan kegiatan kehidupan manusia yang akurat dan teliti sesuai dengan standar
terhadap kebutuhan moda transportasi maka yang diberikan oleh Pemerintah, sehingga
jembatan menjadi suatu solusi dalam tidak akan terjadi kegagalan struktur seperti
mempercepat laju transportasi darat dengan retak atau bahkan runtuh. Terlebih apabila
mengurangi jarak tempuh dan waktu untuk hal tersebut terjadi pada saat kegiatan
melalui lalu lintas yang padat. masyarakat sedang berlangsung.
Desa Betapus Bayur termasuk Berdasarkan latar belakang di atas,
kedalam salah satu kelurahan di kecamatan maka dapat ditarik beberapa masalah yang
Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi kemudian difokuskan pada bagai mana
Kalimantan Timur, Indonesia. Kelurahan menghitung pembebanan pada jembatan,
Sempaja Selatan berbatasan dengan wilayah serta mhenghitung dimensi struktur
Utara yaitu SempajaTimur, wilayah Selatan bangunan atas dan bangunan bawah
berbatasan dengan kelurahan Gunung Kelua jembatan.
Samarinda Ulu, wilayah Barat berbatasan Adapun dalam penelitian ini,
dengan kelurahan Gunung Kelua Samarinda adalah untuk mengetahui perhitungan
Ulu dan wilayah Timur berbatasan dengan struktur Jembatan Precast prestress untuk
Sungai Karang Mumus. keperluan pembangunan Jembatan Betapus -
Pertumbuhan ekonomi dan Bayur. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai
pengembangan suatu daerah sangat dalam penelitian ini adalah untuk
ditentukan oleh tersedia atau tidaknya sarana mengetahui perhitungan pembebanan
transportasi yang memadai. Sarana jembatan, mengetahui dimensi struktur
transportasi tersebut dapat berupa bangunan atas dan bangunan bawah
pelabuhan, bandara, jalan raya, atau jembatan, serta mengetahui penulangan pada
jembatan. Jembatan sebagai salah satu struktur bangunan jembatan.
sarana transportasi darat sangat diperlukan Untuk membatasi luasnya ruang
untuk dapat mengakses pemukiman lingkup pembahasan, maka dalam penelitian
penduduk lain yang susah dicapai ini lebih difokuskan kepada perhitungan
dikarenakan keadaan topografi daerah pembebanan pada Jembatan Precast
tersebut yang dipisah oleh sungai. Prestress, dimensi bangunan atas jembatan
meliputi trotoar / pedestrian, plat lantai
jembatan, dan PCI Girder, dimensi
bangunan bawah jembatan meliputi
abutment dan pondasi pada jembatan.

CARA PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Lokasi penelitian perhitungan
struktur jembatan Precast Prestress ini
berada di Desa Betapus Bayur, Kecamatan
Samarinda Utara, Provinsi Kalimantan
Timur. Dalam melakukan pemilihan
lokasi jembatan, ada beberapa aspek
yang perlu dipertimbangkan yaitu Aspek
Lalu lintas, Aspek Teknis dan Aspek
Estetika. Ada pun data-data pendukung
seperti Survey Pendahuluan, Survey
Topogafi, dan Survey Hidrologi. Dalam
penelitian ini, digunakan dua jenis data
sebagai pedoman dalam perhitungan, antara
lain data primer dan data sekunder.
Jembatan Betapus Bayur merupakan
jembatan kelas A dengan panjang 50 meter
dan lebar 9 meter.
Tabel 1 Data Struktur Jembatan
Nama Notasi Satuan Nilai
A. Data dimensi penampang
Tebal slab lantai jembatan ts m 0,22
Tebal lapisan aspal + overlay ta m 0,05
Tebal genangan air th m 0,03
Jarak abtara balok girder S m 1,85
Lebar jalur lalu lintas B1 m 7,00
Lebar trotoar B2 m 1,00
Lebar total jembatan m 9,00
Panjang bentang jembatan L m 50,00
B. Bahan struktur beton
Mutu Beton K Kg/m2 350
Mutu beton yang diisyaratkan f’c Mpa 29,05
Modulus elastisitas Ec Mpa 25332
Angka poison U 0,2
Modulus geser G Mpa 10555
o
Koefisien muai panjang beton α C 0,000010
C. Bahan struktur baja
Mutu baja tulangan utama U 39
Mutu baja tulangan geser U 24
Tegangan leleh baja tulangan utama fy MPa 390
Tegangan leleh baja tulangan geser fy MPa 240
D. Berat jenis material
Berat jenis beton bertulang wc kN/m3 25,00
Berat jenis beton w’c kN/m3 24,00
Berat jenis aspal wa kN/m3 22,00
Berat jenis air ww kN/m3 9,80
Berat jenis baja ws kN/m3 78,50

Dari data di atas kemudian dilakukan analisa perhitungan beban yang bekerja akibat
beban mati dan beban hidup pada struktur bagian atas jembatan untuk mendapatkan nilai momen
sebagai berikiut:
Tabel 2 Momen Slab
Jenis Faktor Daya Keadaan Momen Momen
Beban Beban Layan Ultimit Tumpuan Lapangan
Berat sendiri KMS 1.0 1.30 1.568 0.785
Beban mati tambahan KMA 1.0 2.00 0.479 0.249
beban truk "T" KTT 1.0 1.80 42.262 38.068
Beban angin KEW 1.0 1.2 0.291 0.262
Temperatur KET 1.0 1.2 0.011 0.056
Tabel 3 Kombinasi 1 Beban yang bekerja pada slab
Jenis Keadaan Momen Momen Mu Mu
Beban Ultimit Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Berat sendiri 1.30 1.568 0.785 2.038 1.020
Beban mati tambahan 2.00 0.479 0.249 0.958 0.497
beban truk "T" 1.80 42.262 38.068 76.071 68.523
Beban angin 1.2 0.291 0.262 0.350 0.315
Temperatur 1.2 0.011 0.056 0.014 0.068
Total momen ultimit slab, Mu = 79.431 70.423
kNm
Tabel 4 Kombinasi 2 Beban yang bekerja pada slab
Jenis Keadaan Momen Momen Mu Mu
Beban Ultimit Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Berat sendiri 1.30 1.568 0.785 2.038 1.020
Beban mati tambahan 2.00 0.479 0.249 0.958 0.497
beban truk "T" 1.80 42.262 38.068 42.262 38.068
Beban angin 1.20 0.291 0.262 0.350 0.315
Temperatur 1.20 0.011 0.056 0.014 0.068
Total momen ultimit kombinasi 2 Mu = 45.622 39.968
kNm

Tabel 5 Posisi masing – masing cable


trace posisi masing- masing cable
Jarak
Zo Z1 Z2 Z3 Z4 Z5
0.00 0.890 1.4808 1.1856 0.8904 0.5952 0.3000
5.00 0.432 1.0881 0.8470 0.6059 0.4169 0.2280
10.00 0.442 0.7826 0.5836 0.3845 0.2783 0.1720
15.00 0.302 0.5644 0.3954 0.2265 0.1792 0.1320
20.00 0.218 0.5312 0.3668 0.1316 0.1198 0.1080
25.00 0.190 0.5015 0.3412 0.1000 0.1000 0.1000

Tabel 6 Strands Cable


DATA STRANDS CABLE - STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strand fpy = 1580000 Kpa
Kuat tarik strand fpu = 1860000 Kpa
Diameter nominal strands 0.0127 m (6/10)
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m²
Beban putus minimal satu strands Pbs = 187.32 kN (100%UTS / 100% beban pusat)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 19 kawat untaian tiap tendon (sebagai dasar perhitungan)
Diameter selubung ideal 84 mm
Luas tampang strands 0.00159 m²
Beban putus satu tendon Pb1 = 3559.08 kN (100%UTS / 100% beban pusat)
Modulus elastis strands Es = 1.9E+08 Kpa
Tipe dongkrak VSL 19
Tabel 7 Posisi Cable
trace posisi masing- masing cable
Jarak
Zo Z1 Z2 Z3 Z4 Z5
0.00 0.890 1.4808 1.1856 0.8904 0.5952 0.3000
5.00 0.432 1.0881 0.8470 0.6059 0.4169 0.2280
10.00 0.442 0.7826 0.5836 0.3845 0.2783 0.1720
15.00 0.302 0.5644 0.3954 0.2265 0.1792 0.1320
20.00 0.218 0.5312 0.3668 0.1316 0.1198 0.1080
25.00 0.190 0.5015 0.3412 0.1000 0.1000 0.1000

5.0000

4.5000

4.0000

3.5000

3.0000 Series25
Series19
2.5000
Series13
2.0000 Series7
Series1
1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Gambar 1 Lintasan Tendon

Tabel 8 Kombinasi Pembebanan untuk Tegangan Ijin


KOMBINASI PEMBEBANAN
Aksi / Beban Simbol
1 2 3 4 5
A. Aksi Tetap
Berat sendiri MS √ √ √ √ √
Beban Mati Tambahan MA √ √ √ √ √
Susut dan Rangkak SR √ √ √ √ √
Prategang PR √ √ √ √ √
B. Aksi Transien
Beban Lajur "D" TD √ √ √ √ √
Gaya Rem TB √ √ √ √
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh Temperatur ET √ √
Beban Angin EW √ √
Beban Gempa EQ √

Tabel 9 Kontrol Tegangan Kombinasi 1


Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -30802 -2859 1165 22904 -10304 -146 -20041 < Fc' (AMAN
f'ac -25872 -2401 158 17518 -8655 -122 -19374 < Fc' (AMAN
f"ac -25872 -2401 4948 17518 -8655 -122 -14585 < Fc' (AMAN
fbc 25891 2403 3081 -39044 8661 122 1114 < Fc' (AMAN
Tabel 10 Kontrol Tegangan Kombinasi 2
Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -30802 -2859 1165 22904 -10304 -146 4171 -15870 < Fc' (AMAN
f'ac -25872 -2401 158 17518 -8655 -122 2838 -16536 < Fc' (AMAN
f"ac -25872 -2401 4948 17518 -8655 -122 2838 -11746 < Fc' (AMAN
fbc 25891 2403 3081 -39044 8661 122 -4705 -3591 < Fc' (AMAN
Tabel 11 Kontrol Tegangan Kombinasi 3
Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -30802 -2859 1165 22904 -10304 -146 -1158 -21199 < Fc' (AMAN
f'ac -25872 -2401 158 17518 -8655 -122 -973 -20347 < Fc' (AMAN
f"ac -25872 -2401 4948 17518 -8655 -122 -973 -15557 < Fc' (AMAN
fbc 25891 2403 3081 -39044 8661 122 973 2087 < Fc' (AMAN
Tabel 12 Kontrol Tegangan Kombinasi 4
Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -30802 -2859 1165 22904 -10304 -146 4171 -1158 -17028 < Fc' (AMAN
f'ac -25872 -2401 158 17518 -8655 -122 2838 -973 -17509 < Fc' (AMAN
f"ac -25872 -2401 4948 17518 -8655 -122 2838 -973 -12719 < Fc' (AMAN
fbc 25891 2403 3081 -39044 8661 122 -4705 973 -2618 < Fc' (AMAN
Tabel 13 Kontrol Tegangan Kombinasi 5
Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -30802 -2859 1165 22904 -2474 -12065 < Fc' (AMAN
f'ac -25872 -2401 158 17518 -2078 -12675 < Fc' (AMAN
f"ac -25872 -2401 4948 17518 -2078 -7886 < Fc' (AMAN
fbc 25891 2403 3081 -39044 2080 -5590 < Fc' (AMAN
Tabel 14 Kontrol Lendutan Kombinasi 1
Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Lend Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
δ 0.08162 0.01525 -0.02923 -0.17951 0.09939 0.00048 -0.01199 < L/240 (OK)

Tabel 15 Kontrol Lendutan Kombinasi 2


Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Lend Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
δ 0.08162 0.01525 -0.02923 -0.17951 0.09939 0.00048 0.0274 0.01537 < L/240 (OK)

Tabel 16 Kontrol Lendutan Kombinasi 3


Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Lend Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
δ 0.08162 0.01525 -0.02923 -0.17951 0.09939 0.00048 0.00618 -0.00582 < L/240 (OK)

Tabel 17 Kontrol Lendutan Kombinasi 4


Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa TEGANGAN
Lend Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
δ 0.08162 0.01525 -0.02923 -0.17951 0.01319 -0.09867 < L/240 (OK)
Tabel 18 Kontrol Kombinasi 1 Momen Ultimit

Mome Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa MOMEN ULT
Keterangan
Ultimi KMS*MMSKMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTB*MTBKET*METKEW* MEW KEQ*MEQ KOMB
MXX 10891.26 1555.16 1504.66 -9154.62 5605.18 79.17 10480.80 < Mu (aman)

Tabel 19 Kontrol Kombinasi 2 Momen Ultimit


Mome Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa MOMEN ULT
Keterangan
Ultimi KMS*MMSKMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTB*MTBKET*METKEW* MEW KEQ*MEQ KOMB
MXX 10891.26 1555.16 1504.66 -9154.62 5605.18 79.17 2717.29 13198.09 < Mu (aman)
Tabel 20 Kontrol Kombinasi 3 Momen Ultimit
Mome Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa MOMEN ULT
Keterangan
Ultimi KMS*MMSKMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTB*MTBKET*METKEW* MEW KEQ*MEQ KOMB
MXX 10891.26 1555.16 1504.66 -9154.62 5605.18 79.17 378.00 10858.80 < Mu (aman)
Tabel 21 Kontrol Kombinasi 4 Momen Ultimit

Mome Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatu Angin Gempa MOMEN ULT
Keterangan
Ultimi KMS*MMSKMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTB*MTBKET*METKEW* MEW KEQ*MEQ KOMB
MXX 10891.26 1555.16 1504.66 -9154.62 5605.18 13194.93 23596.56 < Mu (aman)

Tabel 22 Rekap Kombinasi Beban Ultimit Pile Cap


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 12479 1266.85 118.409 758.081 706.08
2 KOMBINASI - 2 15354 1016.85 0.00 -213.78 0.00
3 KOMBINASI - 3 11424 1016.85 118.409 -143.42 706.08
4 KOMBINASI - 4 11424 1016.85 118.409 -144.07 706.08
5 KOMBINASI - 5 10352 1830.39 1143.86 2699.38 4048.1

Tabel 23 Rekap Kombinasi Beban Ultimit Breast Wall


Pu Vux Vuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 10137 1142.02 142.09 2185.61 612.85
2 KOMBINASI - 2 10485 1142.02 0.00 2185.61 0.00
3 KOMBINASI - 3 10137 1142.02 142.09 2185.61 612.85
4 KOMBINASI - 4 8026.8 1142.02 142.09 2185.61 612.85
5 KOMBINASI - 5 8007.4 1102.68 590.479 2018.06 1482.7
Tabel 24 Beban Ultimit Back Wall Bawah
Faktor T M Vu Mu
No Jenis Beban
Beban (kN) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Tekanan Tanah (TA) 1.25 48.7789 21.6253 60.9737 27.032
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.00 19.3029 8.82023 19.3029 8.8202
3 Gempa tek.tnh. dinamis (EQ) 1.00 15.0164 8.25021 15.0164 8.2502
Beban ultimit pada Back wall : 95.293 44.102

Tabel 25 Beban Ultimit Back Wall Atas


Faktor T M Vu Mu
No Jenis Beban
Beban (kN) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Tekanan Tanah (TA) 1.25 13.2142 2.4226 16.5177 3.0283
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.00 4.85 0.97 4.851 0.9702
3 Gempa tek.tnh. dinamis (EQ) 1.00 15.6957 3.15941 15.6957 3.1594
Beban ultimit pada Back wall : 37.0644 7.1579
Tabel 26 Gaya Geser dan Momen Ultimit Corbel
N Faktor P Vu e Mu
Jenis Beban
o Beban (kN) (kN/m) (m) (kNm)
4912.6 6386.4 957.9
1 Berat sendiri 1.30 5 5 0.15 7
337.87 101.3
2 Beban mati tambahan 2.00 5 675.75 0.15 6
3 Beban lajur "D" 2.00 1055 2110 0.15 4220
5279.
Total : 9172.2 3

Tabel 27 Beban Ultimit Wing Wall


N Vu Muy Mux
Jenis Beban
o (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan tanah (TA) 44.673 47.949 37.972
6.1225 3.7172
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 8.7465 5 6
3.2714 5.6544 2.7807
3 Gempa tek.tanah dinamis (EQ) 6 8 4
56.690
9 59.726 44.47

Tabel 28 Gaya Aksial Pada Tiang Pancang Arah X


2
P Mx P/n Mx .xmax /Ʃx Pmax Pmin
Kombinasi Beban kN kN.m kN kN kN kN
Kombinasi 1 9020.39 -1302.03 375.85 -12.056 363.794 387.905
Kombinasi 2 9036.59 -192.77 376.52 -1.785 374.740 378.309
Kombinasi 3 9036.59 142.74 376.52 1.322 377.846 375.20
Kombinasi 4 9036.59 225.94 376.52 2.092 378.616 374.43
Kombinasi 5 7781.39 2253.74 324.22 20.868 345.092 303.36

Tabel 29 Gaya Aksial Tiang Pancang Arah Y


2
P My P/n My .ymax /Ʃy Pmax Pmin
Kombinasi Beban kN kN.m kN kN kN kN
Kombinasi 1 9020.39 0.00 375.85 0.00 375.85 375.85
Kombinasi 2 9036.59 706.08 376.52 0.737 377.26 375.79
Kombinasi 3 9036.59 706.08 376.52 0.737 377.26 375.79
Kombinasi 4 9036.59 706.08 376.52 0.737 377.26 375.79
Kombinasi 5 7781.39 4048.14 324.22 4.224 328.45 320.00

Tabel 30 Gaya Lateral Pada Tiang Pancang


Tx Ty Tmax Hmax
Kombinasi Beban kN kN kN kN
Kombinasi 1 519.12 0.00 519.12 21.63
Kombinasi 2 769.12 118.41 778.18 32.424
Kombinasi 3 863.63 118.41 871.71 36.321
Kombinasi 4 887.07 118.41 894.94 37.289
Kombinasi 5 1181.49 1143.86 1644.5 68.52

Tabel 31 Daya Dukung Ijin Aksial Arah X


Persen Pmax Kontrol Terhadap Pijin
Kombinasi Daya Dukung Keterangan
Beban Pijin kN Ijin kN
Kombinasi 1 100% 363.79 <100% .Pijin = 685.186 AMAN
Kombinasi 2 125% 374.74 <125% .Pijin = 856.482 AMAN
Kombinasi 3 140% 377.85 <140% .Pijin = 959.26 AMAN
Kombinasi 4 140% 378.62 <140% .Pijin = 959.26 AMAN
Kombinasi 5 150% 345.09 <150% .Pijin = 1027.78 AMAN

TAbel 32 Daya Dukung Ijin Aksial Arah Y


Persen Pmax Kontrol Pijin
Kombinasi Terhadap Daya Keterangan
Beban Pijin kN Dukung Ijin kN
Kombinasi 1 100% 375.85 <100% .Pijin = 685.186 AMAN
Kombinasi 2 125% 377.26 <125% .Pijin = 856.482 AMAN
Kombinasi 3 140% 377.26 <140% .Pijin = 959.260 AMAN
Kombinasi 4 140% 377.26 <140% .Pijin = 959.260 AMAN
1027.77
Kombinasi 5 150% 328.45 <150% .Pijin = 9 AMAN

Tabel 33 Daya Dukung Ijin Lateral


Persen Hmax Kontrol Terhadap Pijin
Kombinasi Daya Dukung Keterangan
Beban Hijin kN Ijin kN
Kombinasi 1 100% 21.63 <100% .Pijin = 104.334 AMAN

Kombinasi 2 125% 32.42 <125% .Pijin = 130.417 AMAN

Kombinasi 3 140% 36.32 <140% .Pijin = 146.067 AMAN

Kombinasi 4 140% 37.29 <140% .Pijin = 146.067 AMAN

Kombinasi 5 150% 68.52 <150% .Pijin = 156.500 AMAN

KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil analisis data survey lapangan, perhitungan pada pembahasan Skripsi tentang
“Kajian Struktur Precast Prestress Jembatan Betapus – Belimau Sempaja Selatan Kecamatan
Samarinda Utara”, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Tabel 34 Dimensi Struktur Atas Jembatan

No Dimensi Struktur
Elemen Struktur
. Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)
1 Tiang Sandaran 16 15 100
2 Trotoar 5000 100 25
3 Plat Injak 700 500 25
4 Lantai kendaraan 5000 700 25
5 Balok PCI Girder 5000 80 210

Tabel 35 Dimensi Tulangan Struktur Atas Jembatan

No Dimensi Struktur
Elemen Struktur
. Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)
1 Tiang Sandaran 16 15 100
2 Trotoar 5000 100 25
3 Plat Injak 700 500 25
4 Lantai kendaraan 5000 700 25
5 Balok PCI Girder 5000 80 210

Tabel 36 Dimensi Tulangan Balok Prategang

Kebutuhan Tulangan
No
Elemen Struktur T. Atas T. Tengah T. Bawah
.
(mm) (mm) (mm)
1 Balok PCI Girder 12 D 13 10 D 13 14 D 13

Tabel 37 Dimensi Struktur Bawah Jembatan

No Dimensi Struktur
Elemen Struktur
. Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)
1 Breast wall 1100 800 120
2 Back wall atas 1100 55 50
3 Back wall bawah 1100 55 120
4 Pile Cap 1100 400 100
5 Wing wall 250 170 390
6 Corbel 1100 100 40

Tabel 38 Dimensi Tulangan Struktur Bawah Jembatan

Kebutuhan Tulangan
No
Elemen Struktur T. T. Bagi T. Geser
.
Lentur(mm) (mm) (mm)
1 Breast wall 2 D 22 – 100 D 13 – 600 D 13 - 400
2 Back wall atas D 16 – 200 D 13 – 200 -
3 Back wall bawah D 16 – 200 Ø 13 – 200 -
4 Pile Cap D 19 – 150 Ø 12 – 100 Ø 12 – 150
5 Wing wall D 16 – 150 D 13 – 150 D 16 - 200
6 Corbel D 22 - 200 D 13 - 150 D 16 - 200

Tabel 39 Dimensi Pondasi Tiang Pancang Baja Arah Betapus

No. Keterangan

1 Diameter tiang pancang 50 cm


2 Kedalaman 24 m

3 Jumlah tiang pancang 24 buah

Tabel 40 Diemnsi Pondasi Tiang Pancang Arah Belimau

No. Keterangan

1 Diameter tiang pancang 50 cm

2 Kedalaman 22 m

3 Jumlah tiang pancang 24 buah

Tabel 41 Dimensi Tulangan Struktur Pondasi Tiang Pancang Baja

Kebutuhan Tulangan
No
Elemen Struktur T. T. Bagi T. Geser
.
Lentur(mm) (mm) (mm)
Tulangan tiang pancang
1 25 D 19 - Ø 12 - 100
Kanan
2 Tulangan tiang pancang Kiri 25 D 19 - Ø 12 - 100

Dalam pekerjaan dimensi struktur jarak yang telah di tentukan maka akan
sebaiknya mutu serta keutuhan ukuran berpengaruh terhadap kemampuan tulangan
strukturnya sangat di perhatiakan, karena menahan gaya yang bekerja.
dalam proses perhitungan dimensi struktur
ditinjau dari bentuk dimensinya. DAFTAR PUSTAKA
Dalam pemasangan tulangan RSNI T-02-2005, Standar Pembebanan
struktur, sebelum dilakukan proses Untuk Jembatan, Badan Standarisasi
pengecoran sebaiknya dipastikan terlebih Nasional, Jakarta.
dahulu jarak antar tulangan yang telah
terpasang, karena apabila melebihi batas Supryadi, Bambang dan Agus Setyo
Muntohar, 2007, Jembatan, Beta Offset,
Jogjakarta.

W. C. Vis dan Kusuma, Gideon, 1993,


Grafik Tabel Perhitungan Beton, Erlanggan,
Jakarta.

RSNI T-03-2005, Perencanaan Struktur


Baja Untuk Jembatan, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.

W. C. Vis dan Kusuma, Gideon, 1993,


Dasar Dasar Perencanaan Beton Bertulang,
Erlanggan, Jakarta.

Manual Konstruksi dan Bangunan, 2011,


Perencanaan Struktur Beton Pratekan
Untuk Jembatan, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Jakarta.

Noer, Ilham, Jembatan Tebing Rumbih


Kalimantan Selatan,
mnoerilham.blogspot.com (diakses tanggal
16 januari 2010)

RSNI T-04-2005, Perencanaan Struktur


Beton Untuk Jembatan, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai