No. Revisi 00 SOP Tanggal Terbit Februari 2017 Halaman 1 dari 2
PUSKESMAS SUKASARI dr. Gumilar Farto Siswoyo
KECAMATAN CILAKU NIP.198202012010011013
1. Pengertian Rhinitis akut adalah peradangan pada mukosa hidung yang
berlangsung akut (<12 minggu). Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri ataupun iritan. Radang sering ditemukan karena manisfestasi dari rhinitis simplek (ommon cold), influenza, penyakit eksantem (seperti morbili, variola, varisela, pertussis), penyakit spesifik, serta sekunder dari iritasi local atau trauma. 2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk tatalaksana pasien rhinitis akut yang berobat di Puskesmas Sukasari. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukasari Nomor Tahun 2017 Tentang Standar Layanan Klinis 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 5. Alat dan Bahan Alat: a. Tensimeter b. Stetoskop c. Senter d. Speculum hidung 6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis, terutama adanya a. keluhan : 1) keluar hingus dari hidung (rinorea) 2) hidung tersumbat 3) dapat diserta rasa panas atau gatal pada hidung 4) bersin-berisn 5) dapat disertai batuk b. faktor resiko : 1) penurunan daya tahan tubuh 2) paparan debu,asap atau gas yang bersifat iritatif 3) paparan dengan penderita infeksi saluran nafas 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yaitu : a. Suhu dapat meningkat b. Rhinoskopi anterior : 1) Tampak kavum nasi sempit, terdapat secret serous atau mukopurulen, mukosa konka udem dan hiperemis 2) Pada rhinitis diptheri tampak secret yabg berampur darah. Membrane keabu-abuan tampak menutup konka inferior dan kavum nasi bagian bawah, membrannya lengket dan bila diangkat mudah berdarah 3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik 4. Petugas melakukan tatalaksana berupa: a. Non medikamentosa 1) Istirahat yang cukup 2) Menjaga asupan yang bergizi dan sehat b. Medikamentosa 1) Simptomatik : analgetik dan antipiretik (parasetamol), dekongestan topical, dekongestan oral (pseudoefedrin, fenilpropanolamin, fenilefrin) 2) Antibiotic : bila terdapat komplikasi seperti infeksi sekunder bakteri, amoksilin, eritromisin, sefadroksil 3) Untuk rhinitis ditheri : penisilin sistemik dan anti-toksin diptheri 5. Petugas melakukan konseling,Dan eduksi dengan : a. Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat b. Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh wajah c. Memperkecil kontak dengan orang-oran yang teralh terinfekasi d. Menutup mulut ketika batuk dan bersin e. Menikuti program imunisasi lenkap, dan tambahan seperti vaksin influenza, MMR untuk menceah terjadinya rhinitis eksantematosa f. Menhindari pajanan allergen bila terjadi factor alergi sebagai pemicu g. Melakukan bilas hidung secara rutin 7. Bagan Alir 8. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan 9. Unit Terkait Ruang BP Umum, RGD 24 jam, Ruang MTBS 10. Dokumen Terkait Rekam Medis 11. Riwayat Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan Dokumen