Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

PERCETAKAN
CV. CIPTA KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : Agus Salim
Tempat /Tgl. Lahir : Jakarta, 25 Desember 1970
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kebanggaan Bersama, Jawa Tengah.

Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Nama : M. Boy Surjanto


Tempat /Tgl. Lahir : Jakarta, 14 April 1974
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ketenaran X, Kebajoran Baru, Jakarta Pusat

Selanjutnya disebut Pihak Kedua.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut


sebagai PARA PIHAK.

Menimbang bahwa:

PIHAK PERTAMA mempunyai keahlian dalam bidang bisnis percetakan


PIHAK PERTAMA membutuhkan perluasan usaha percetakan
PIHAK KEDUA memiliki lahan luas di areal strategis
PIHAK KEDUA mempunyai keahlian dalam manajemen bisnis
Mengingat:

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mempunyai keunggulan masing-masing


dalam bidang-bidang yang dibutuhkan dalam kerjasama usaha percetakan ini.
Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian joint venture.
Selanjutnya perjanjian ini disebut dengan Perjanjian Joint Venture.
Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mendirikan usaha kerjasama dalam bidang
percetakan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia. Dimana pendirian CV.
CIPTA KARYA ini tidak bertentangan dengan hukum dan perundang-undangan
yang ada.

Pasal 1
Definisi
Untuk menghindarkan perbedaan penafsiran tentang istilahistilah yang mungkin
timbul, dalam perjanjian joint venture ini disusun istilah-istilah yang digunakan dalam
perjanjian ini.
1. Perjanjian : adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada
seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal.
2. Joint Venture : adalah suatu usaha kerjasama yang dilakukan antara
penanaman modal asing dengan modal nasional berdasarkan suatu
perjanjian/kontrak.
3. Perusahaan modal ventura (Venture Capital Company ) : adalah badan usaha
yang melaksanakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke
dalam suatu perusahaan pasangan usaha (Investee Company) untuk jangka
waktu tertentu.
4. Perusahaan pasangan usaha (Investee Company) : adalah perusahaan
yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal dari
perusahaan modal ventura.
5. Asset : dalam perjanjian ini adalah gedung percetakan, lahan percetakan,
mesin-mesin, dan asset lainnya dalam rangka kerjasama ini tidak terbatas
pada waktu tertentu sebagai hasil peralatan mesin, laba ditahan jika ada dan
jumlah kredit dari perusahaan modal ventura di kas Bank.
6. Rahasia : adalah know how sebagai pokok atau kelompok penting dan
perakitan komponenkomponen tidak secara umum diketahui atau mudah
didapat, tidak terbatas pada semua hal yang diketahui oleh masing masing
pihak dikenal sebagai knowhow yang secara keseluruhan tidak
diketahuiatau dapat dipilih diluar bisnis sumpit.
7. Bahan baku : adalah bahan bahan yang dibutuhkan dalam proses
percetakan buku.

Anggaran dasar CV
Anggaran dasar CV. CIPTA KARYA telah sesuai dengan tujuan dan maksud
perjanjian joint venture, tetapi tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan
perundangundangan di negara Republik Indonesia. Pendirian CV. CIPTA KARYA
sudah sesuai dengan persyaratan yang disetujui dan terdaftar di Menteri kehakiman
Republik Indonesia.

PASAL 2
Modal Awal
1. Modal dasar CV. CIPTA KARYA adalah Rp 2.000.000.000,00. Modal
tersebut terbagi atas Rp 1.000.000.000,00 dari PIHAK PERTAMA sedangkan
dari PIHAK KEDUA adalah tanah dan bangunan seluas 12 M yang bernilai
Rp 300.000.000,00 serta uang sebesar Rp 700.000.000,00
2. Setoran dalam bentuk uang dibayarkan secara tunai oleh PARA PIHAK.

PASAL 3
Pembagian Hasil
1. Bahwa masing-masing pihak berhak untuk mendapatkan pembagian hasil
50% dari keuntungan. di hitung setelah usaha berjalan selama Tiga Bulan.
dan Selanjutnya dihitung setiap bulan.
2. Bahwa apabila kekayaan perusahaan telah melebihi dari modal awal, maka
masing-masing pihak berhak menarik modalnya kembali dan tidak
mempengaruhi hak atas pembagian keuntungan.
PASAL 4
Kewajiban Para Pihak
1. Bahwa hak-hak tersebut pada perjanjian ini akan menjadi gugur/tidak sah
apabila pihak yang bersangkutan mengundurkan diri atau melakukan
pelanggaran-pelanggaran yang merugikan perusahaan.
2. Bahwa apabila dikemudian hari perusahaan mengalami pailit, maka masing-
masing pihak memiliki kewajiban atau tanggung jawab.

PASAL 5
Tidak Bersaing
Bahwa para pihak tidak boleh bekerjasama dengan pihak lain untuk membuka
perusahaan joint venture yang lain untuk memproduksi barang barang yang
sama, atau bersaing di Indonesia.

PASAL 6
Penggantian Para Pihak
1. Bahwa perjanjian ini hanya berlaku bagi para pihak dan penggantinya yang
berhak, akan tetapi para pihak tidak dapat memindahkan hak dan
kewajibannya dalam perjanjian ini secara langsung maupun tidak langsung
kepada pihak ketiga, tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari pihak lainnya
dan perpindahan itu tidak dimungkinkan pada waktu pembangunan CV.
CIPTA KARYA ini.
2. Seandainya pihak yang lain sudah memberikan persetujuan untuk
penggantian salah satu pihak dalam perjanjian joint venture ini, penggantian
itupun harus mendapat persetujuan pemerintah Republik Indonesia.

PASAL 7
Wanprestasi (Default)
Kewajiban PIHAK PERTAMA:
1. Apabila PIHAK PERTAMA tidak menyetor modal yang disetujui dan
disepakati dalam perjanjian joint venture ini.
2. Tidak melaksanakan ketentuan yang telah disepakati bersama.
Kewajiban PIHAK KEDUA:
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak menyetor modal yang disetujui dan disepakati
dalam perjanjian joint venture ini.
2. Tidak melaksanakan ketentuan yang telah disepakati bersama.

PASAL 8
Ganti Rugi
PIHAK KEDUA dapat meminta ganti rugi sebagai akibat dari tindakan yang
timbul atau yang berhubungan dengan pelanggaran terhadap perjanjian joint
venture ini oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA mempunyai hak hak
sebagai berikut :
1. Memutuskan seluruh atau sebagian dari perjanjian joint venture ini.
2. Mengkompensasikan modal ventura dengan pembayaran modal yang
disetor dari PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian joint venture ini
atau yang lainnya.
PIHAK PERTAMA dapat meminta ganti rugi sebagai akibat dari tindakan
yang timbul atau yang berhubungan dengan pelanggaran terhadap perjanjian
joint venture ini oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA mempunyai hak
hak sebagai berikut :
1. Memutuskan seluruh atau sebagian dari perjanjian joint venture ini.
2. Mengkompensasikan modal ventura dengan pembayaran modal yang
disetor dari PIHAK PERTAMA berdasarkan perjanjian joint venture ini
atau yang lainnya.

PASAL 9
Force Majeur
1. Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya karena mengalami keadaan
darurat tidak bisa dimintakan ganti rugi.
2. Keadaan darurat adalah suatu keadaan yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, pada waktu perjanjian tersebut ditandatangani, atau suatu akibat
yang tidak tertanggungkan, karena suatu peristiwa yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya akan terjadi termasuk, tetapi tidak terbatas pada
bencana alam, pemogokan buruh, huruhara, sabotase, banjir,
pemberontakkan, dan juga keluarnya peraturan pemerintah.
3. Pihak yang mengalami keadaan darurat harus memberitahukan hal itu
kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 30 hari setelah terjadinya keadaan
darurat. Setelah itu kedua belah pihak harus bertemu untuk merundingkan
bagaimana mengatasi akibat dari keadaan darurat tersebut. Keadaan darurat
tidak otomatis bisa membatalkan kontrak.

PASAL 10
Hukum Yang Berlaku
Perjanjian joint venture ini tunduk dan ditafsirkan menurut hukum negara Republik
Indonesia.

PASAL 11
Penyelesaian Sengketa
Apabila para pihak tidak dapat mencapai persetujuan untuk menyelesaikan segala
sengketa yang timbul dari perjanjian joint venture ini, dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari, maka salah satu pihak dapat menyerahkan sengketa tersebut kepada Badan
Arbitrase tunduk pada peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Arbitrase akan
dilakukan di Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat.

PASAL 1
Jangka Waktu Perjanjian

Kecuali disetujui lain secara tertulis atau dinyatakan lain atau ditentukan lain dalam
perjanjian joint venture ini, jangka waktu perjanjian ini adalah 20 (dua puluh) tahun
terhitung sejak tanggal perjanjian joint venture ini ditandatangani.

PASAL 13
Pengakhiran Perjanjian
1. Para pihak dapat memutuskan perjanjian joint venture ini dengan memberikan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya kepada pihak lain
tanpa memberi alasan apapun.
2. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian joint venture ini, semua hak dan
kewajiban dari para pihak berdasarkan perjanjian joint venture ini pada
akhirnya berhenti dan berakhir pada tanggal pemutusan perjanjian joint
venture ini.

Demikianlah perjanjian joint venture ini ditandatangani pada tanggal sebagaimana


tertulis diatas.

Pihak Pertama Pihak Kedua

AGUS SALIM M. BOY SURJANTO

Anda mungkin juga menyukai