PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang kelainan organ genetalia pada pria atau pun wanita.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui
PEMBAHASAN
Gangguan Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita- Sistem reproduksi manusia
dapat mengalami gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit.
1. Gangguan menstruasi
2. Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium.
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, mungkin karena iritasi yang
disebabkan oleh virus. Pengobatannya dengan kemoterapi dan bedah laser.
Kanker serviks terjadi bila pertumbuhan sel-sel yang abnormal di seluruh
lapisan epitel serviks. Penanganannya dengan pengangkatan uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker
ovarium gejalanya tidak jelas. Biasanya dapat berupa rasa pegal pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan vagina
abnormal. Penanganannya dengan kemoterapi dan pembedahan.
3. Endometriosis
4. Infeksi vagina
Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena
infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma
sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan
pembuahan sulit terjadi.
6. Kemandulan/infertilitas
memiliki peluang untuk dapat membuahi sel telur. Apabila kandungan sperma
di bawah angka 120 juta dalam setiap ejakulasi, sudah termasuk tidak subur
atau kategori mandul. Bagi wanita, kesuburan ditandai dengan matangnya satu
buah sel telur sekali dalam sebulan. Jika dalam perjalanan hidupnya tidak
setiap bulan sel telur yang siap dibuahi, wanita tersebut dikategorikan kurang
subur atau mandul.
Gangguan ini dialami oleh wanita. Kanker leher rahim adalah kanker yang
menyerang leher rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia
ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan
menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah
senggama, pendarahan setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan
kekuningkuningan, berbau dan bercampur dengan darah.
8. Kanker Payudara
Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah
menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini.
9. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan,
atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang
sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas).
Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi
gelembunggelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat
menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding
rahim oleh proses mola dan infeksi.
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria.
Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan
tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke
atas.
2. Kriptorkidisme, merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun
dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat
dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk
merangsang testoteron.
3. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering
buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum, atau virus herpes.
7. Impotensi
Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat
melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi
(fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu
terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor
psikologis atau emosional seseorang.
8. Sifilis
Pengkajian
1. Aktifitas/istirahat
- Malaise, letargi.
2. Sirkulasi
- Takikardi.
3. Eliminasi
4. Integritas ego
- Anoreksia, mual/muntah.
6. Neurosensori
- Sakit kepala.
7. Nyeri/ketidaknyamanan.
- Nyeri/kekakuan abdomen.
8. Pernapasan
9. Keamanan
jam pascapartum.
- Demam ringan.
- Menggigil.
- Infeksi sebelumnya.
- Pemajanan lingkungan.
10. Seksualitas
- Hemorargi pascapartum.
Pemeriksaan Diagnostik
b. Laju sedimentasi darah dan jumlah sel darah merah: sangat meningkat pada
adanya infeksi.
penyebab.
yang sering diisolasi dari darah pasien dengan endometritis setelah seksio
Nilai dari tes ini sangat terbatas karena derajat sedimentasi cenderung meningkat
Foto abdomen
Diagnosa Keperawatan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan yang
tidak adekuat.
Intervensi
1. Diagnosa Keperawatan I:
Intervensi:
- Pertahankan kebijakan mencuci tangan dengan ketat untuk staf, klien dan
pengunjung.
- Anjurkan ibu bahwa menyusui secara periodik memeriksa mulut bayi terhadap
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan yang
tidak adekuat.
Intervensi:
- Anjurkan pilihan makanan tinggi protein, zat besi dan vitamin C bila masukan
oral dibatasi.
- Tingkatkan masukan sedikitnya 2000 ml/hari jus, sup dan cairan nutrisi lain. - Anjurkan
tidur/istirahat adekuat.
Intervensi:
kehangatan.
Berikan analgesik/antibiotik.
EVALUASI
1. Diagnosa Keperawatan I
risiko komplikasi.
2. Diagnosa Keperawatan II
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibuktikan oleh pemulihan luka tepat waktu, tingkat
energi tepat, penurunan berat badan dan Hb/Ht dalam batas normal yang diharapkan
pasca partum.