Anda di halaman 1dari 16

RUMAH SAKIT KHUSUS

MATA REGINA EYE PEMASANGAN GELANG ALERGI


CENTER PADANG
No. Dokumen No. Revisi
Halaman
RSKM-REC
1/1
/SPO/SKP/01/2016

Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RSKM-REC
SPO
(STANDAR PROSEDUR 05 April 2016
OPERASIONAL)

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM


Pemasangan gelang alergi adalah teknik tata cara pemasangan gelang
tanda alergi pada pasien yang bertujuan untuk mencegah atau
PENGERTIAN
menghindari pemberian obat yang sama penyebab alergi.

Mencegah dan mengurangi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan


TUJUAN (KTD) atau error terkait dengan proses pelayanan kesehatan kepada
pasien.
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016
Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus
KEBIJAKAN Mata Regina Eye Center Padang

1. Pasien yang mempunyai riwayat alergi terhadap sesuatu bahan


obat tertentu harus dilakukan assesmen.
PROSEDUR
2. Hasil assesmen alergi ini menentukan keputusan untuk di
pasang tanda alergi atau tidak.
3. Pemasangan tanda alergi berwarna merah pada gelang identitas
utama.
4. Tanda alergi pada pasien ini harus selalu dilakukan pengecekan
setiap pemberian obat atau terjadinya perubahan pengobatan,
baik obat oral maupun suntikan.
1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. UGD
4. Ruang Tindakan

IDENTIFIKASI PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN OPERASI


RUMAH SAKIT KHUSUS
MATA REGINA EYE No. Dokumen No. Revisi : -
CENTER PADANG Halaman
RSKM-REC
/SPO/SKP/01/2016 1/1

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSKM-REC
SPO 05 April 2016
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM


PENGERTIAN Identifikasi pasien sebelum pasien menjalani tindakan operasi.

1. Memastikan identitas pasien dengan benar sebelum


menjalani tindakan operasi.
TUJUAN 2. Mencegah Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016
Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus
KEBIJAKAN Mata Regina Eye Center Padang

1. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas


pasien.
PROSEDUR 2. Mencocokkan kembali nama pasien yang di status dengan yang
ada
pada gelang pasien.
3. Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama
dilakukan
operasi, seorang perawat diberi tugas di kamar operasi untuk
bertanggung jawab melepas dan memasang kembali gelang identifikasi
pasien.
4. Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam
medik pasien.
5. Gelang Identifikasi yang tidak di pakai harus di gunting menjadi
Potongan Potongan kecil sebelum di buang ke tempat sampah.

1. Unit Kamar Bedah (OK)


2. Rekam Medik
UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT KHUSUS IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT
MATA REGINA EYE
CENTER PADANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSKM-REC 1/1
/SPO/SKP/01/2016

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSKM-REC
SPO 05 April 2016
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM

PENGERTIAN Identifikasi pasien sebelum dilakukan pemberian obat

1. Memastikan identitas pasien dengan benar sebelum pemberian


obat.
TUJUAN 2. Mencegah Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016
Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus
KEBIJAKAN Mata Regina Eye Center Padang

1. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal


lahir dan nomor rekam medik.Periksa dan bandingkan data pada
PROSEDUR gelang identitas dengan rekam medik. Jika data yang diperoleh
sama, lakukan prosedur / berikan obat.
2. Jika terdapat 2 pasien di ruangan rawat inap dangan nama yang
3. sama maka periksa ulang identitas dengan melihat tanggal lahir
dan nomor rekam medik.
4. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus
diperoleh sebelum pemberian obat dilakukan.
1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Unit Gawat darurat
4. Unit Farmasi
5. Unit Rekam Medik
RUMAH SAKIT KHUSUS
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN
MATA REGINA EYE
CENTER PADANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 1/3
/SPO/SKP/01/2016

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSKM-REC
SPO 05 April 2016
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM


Pemasangan gelang identitas adalah tata cara teknik pemasangan
PENGERTIAN gelang identifikasi pasien menggunakan tiga parameter yaitu nama
lengkap, tanggal lahir dan nomor rekam medik, untuk mencegah dan
mengurangi kemungkinan terjadinya error dalam proses pelayanan
kesehatan di rumah sakit oleh karena identitas.

Mencegah dan mengurangi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD)


atau error terkait dengan proses pelayanan kesehatan kepada pasien.
TUJUAN

Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016


Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus
KEBIJAKAN Mata Regina Eye Center Padang .

A. Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap :
PROSEDUR a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengkapan atribut
Alat-alat :
a. Gelang identifikasi pasien (biru/pink/kuning/merah)
b. Berkas Rekam Medik
c. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
1. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin.
2. Isi label gelang dengan identitas pasien ( nama, tempat tanggal
lahir dan nomor rekam medis ) sesuai berkas rekam medis pasien.
3. Ucapkan salam : Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu
4. Sebut nama dan departemen/unit kerja anda.
Saya..... (nama), dari unit kerja ........(sebutkan)
RUMAH SAKIT KHUSUS
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN
MATA REGINA EYE
CENTER PADANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 2/3
/SPO/SKP/2016

5. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi


PROSEDUR kepada pasien.
Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan
memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan
Bapak/Ibu. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
Bapak/Ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama di rumah sakit ini. Setelah Bapak/Ibu
berada di ruang rawat inap, staf kami akan selalu melakukan
konfirmasi identitas dengan meminta Bapak/Ibu
menyebutkan nama dan tanggal lahir Bapak/Ibu untuk
dicocokkan dengan data pada gelang identifikasi. Prosedur
konfirmasi tersebut akan selalu dilaksanakan pada saat
pemberian obat, pemberian transfusi darah, pengambilan
sampel untuk pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
radiologi dan bila akan dilakukan tindakan kedokteran.
6. Lakukan Verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan keluarga
faham atas informasi tersebut pasangkan gelang identifikasi pada
pergelangan tangan pasien (sesuai kondisi pasien).
7. Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu di pakai hingga pasien di perbolehkan
pulang,
Bapak/Ibu mohon agar gelang identifikasi ini jangan di lepas
selama dalam masih perawatan di rumah sakit ini.
8. Ucapkan terimakasih dan sampaikan Terima kasih atas pengertian
dan kerjasamanya.
C. Prosedur
1. Pemberian penomoran rekam medik sesuai ketentuan.
2. Pencatatan data .pasien dilakukan untuk pasien baru yang
belum terdaftar sebagai pasien di Rumah Sakit Khusus Mata
Regina Eye Center
3. Pencatatan data pasien sesuai dengan data identitas diri
yang sah seperti yang tertera pada KTP / KTA / SIM /
Paspor.
RUMAH SAKIT KHUSUS
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN
MATA REGINA EYE
CENTER PADANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 3/3
/SPO/SKP/01/2016

4. Identifikasi pasien yang perlu dicantumkan adalah: nama lengkap,


PROSEDUR
tanggal lahir (sesuai kartu identitas) dan nomor rekam medik.
5. Gelang berwarna biru untuk pasien pria sedangkan gelang
berwarna pink untuk pasien wanita.
6. Gelang identitas dipasang di tangan kanan, bila tidak
memungkinkan dipasang pada tangan kiri. Lakukan pemasangan
pada kaki bila pada tangan tidak memungkinkan, pasang pada
pakaian bila tangan dan kaki tidak memungkinkan atau pasien
alergi gelang.
7. Petugas Rekam Medik mencantumkan data pasien di gelang
identitas, kemudian memasangkan gelang identitas dan
menjelaskan kegunaan pemasangan gelang di UGD.
8. Petugas Poliklinik /UGD memasangkan gelang dan memberikan
edukasi pada pasien yang akan dirawat yang berasal dari Poliklinik.

1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rekam Medik
RUMAH SAKIT KHUSUS PELAPORAN HASIL KRITIS PEMERIKASAAN
MATA REGINA EYE ELEKTRO KARDIO GRAM ( EKG )
CENTER PADANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 1/2
/SPO/SKP/01/2016

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSKM-REC
SPO 05 April 2016
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM


1. Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil kritis
PENGERTIAN pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus
dilaporkan kepada DPJP dalam kurun waktu kurang dari satu jam.
2. Nilai hasil kritis EKG (Panic Value) suatu nilai abnormal dari
gambaran EKG yang menunjukkan nilai abnormal bila didapatkan
pada seorang pasien dapat menimbulkan kondisi yang berbahaya
atau mengancam jiwa dan mempengaruhi penentu
penatalaksanaan pasien yang sifatnya segera.
1. Mendapatkan penanganan segera oleh DPJP untuk menurunkan
angka kecacatan dan atau kematian pasien.
TUJUAN
2. Meningkatkan keselamatan pasien
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016
Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus
KEBIJAKAN Mata Regina Eye Center Padang

1. Perawat / dokter yang melakukan perekaman EKG menyampaikan


hasil kritis kepada DPJP
PROSEDUR 2. Mekanisme pelaporan sebagai berikut :
a. Diluar Jam Kerja dan IGD :
Lima belas (15 menit ) pertama : dr jaga IGD / dokter jaga
ruangan / perawat rawat inap melaporkan gambaran EKG kepada
dr jaga Kardiologi dengan mengirimkan gambaran EKG broad
chast messanger, WhatsApp, line, jika tidak berhasil lanjutkan ke
langkah berikut:
Lima belas (15) menit kedua : laporkan kepada dokter
Kardiolog yang lain, jika tidak berhasil;
b. Di Ruang rawat Inap pada jam kerja :
Lima belas (15 ) menit pertama : perawat / dr jaga ruangan
melaporkan kepada DPJP Kardiolog, jika tidak berhasil.
Lima belas (15) menit kedua laporkan kepada dr sejawat
Kardiolog yang ditunjuk (dr piket ).
Lima belas (15) menit ke tiga : Jika tidak bergasil,
laporkan hasil kritis kepada kepala Spesialis Penyakit Dalam.

RUMAH SAKIT
PELAPORAN HASIL KRITIS PEMERIKASAAN
KHUSUS MATA
ELEKTRO KARDIO GRAM ( EKG )
REGINA EYE CENTER
PADANG No. Revisi
No. Dokumen Halaman

RSKM-REC 2/2
/SPO/SKP/01/2016

3. Perawat/ dokter jaga melaporkan hasil kritis gambaran EKG


dengan tehnik SBAR (Situasi - Background - Asesment
Rekomendasi )
Contoh :
a. Situasi : saya Perawat / dr ... melaporkan ..... sebutkan identitas
PROSEDUR pasien (Tn/Ny......no RM....tanggal lahir......) tanda-tanda vital
suhu..., frekuensi nadi...., pernapasan....,saya khawatir tentang....
b. Background / latar belakang : hasil gambaran EKG ST- depresi,
pasien dengan terapi oksigen......
Assesment/penilaian : masalah yg saya pikirkan adalah
(katakan apa hasil penilaian/pemerikasaan fisik terjadi) saya
curiga pasien mengalami serangan iskemia / infark jantung
tetapi saya tidak yakin dan pasien tampak memburuk.
4. Rekomendasi : katakan apa yang ingin disarankan. (Apakah
diperlukan pemerikasaan tamabahan selain EKG).
5. Pelaporan hasil kritis didokumentasikan di catatan terintegrasi
dan di tanda tangani oleh pelapor dan beri cap Konfirmasi serta di
verifikasi oleh pemberi instruksi ( DPJP Kardiolog ) dalam kurun
waktu 24 jam.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
RUMAH SAKIT KHUSUS
MATA REGINA EYE KOMUNIKASI LISAN
CENTER PADANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 1/1
/SPO/SKP/01/2016

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSKM-REC
SPO 05 April 2016
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM


Suatu usaha atau kegiatan antar dokter, perawat / petugas kesehatan
PENGERTIAN untuk menyampaikan dan menerima berita / perintah secara lisan,
tertulis maupun via telepon. Komunikasi efektif juga dilakukan untuk
mengurangi kesalahan pada saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis dan hasil laboratorium klinik cito.
1. Menjamin penyampaian dan penerimaan berita / perintah tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh pihak-pihak
terkait dalam rangka peningkatan keselamatan pasien.
2. Menunjang pelaksanaan administrasi pasien dengan benar.
TUJUAN
3. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan yang
benar.
4.Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian
yang tidak diharapkan pada pasien (pasien safety).
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Khusus Mata Regina Eye Center Padang
1. Perintah / instruksi lengkap lisan secara langsung dicatat oleh
perawat / dokter jaga / petugas medis lain (si penerima perintah).
2. Perintah / instruksi lengkap lisan secara langsung di baca ulang
oleh perawat / dokter jaga / petugas medis lain (si penerima
perintah).
3. Perintah / instruksi dari hasil tes lengkap lisan secara langsung di
PROSEDUR konfirmasi ulang oleh si penerima perintah ( Dokter / petugas
medis dari penunjang) yang dieja menggunakan daftar alphabet.
4. Perawat / dokter jaga / petugas medis tetap mengutamakan
komunikasi secara tertulis.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. Semua Staf Rumah Sakit
5. Kamar Operasi
RUMAH SAKIT KHUSUS KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN
MATA REGINA EYE SBAR DAN KONFIRMASI
CENTER PADANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
RSKM-REC
/SPO/SKP/01/2016

Tanggal terbit Ditetapkan,


SPO Direktur RSKM-REC
(STANDAR PROSEDUR 05 April 2016
OPERASIONAL )

dr.Ellya Thaher, SpM.MKM


Komunikasi efektif adalah penyampaian informasi secara tepat antara
Dokter dan petugas pemberi perawatan yang lain dengan tehnik SBAR
PENGERTIAN (Situation, Background, Assessment, dan Recommendation) serta
Konfirmasi.

1. Meningkatkan mutu pelayanan pasien yang berorientasi pada


keselamatan pasien.
2. Menyeragamkan pola komunikasi pelaporan pasien.
TUJUAN 3. Mencegah terjadinya kesalahan penyampaian hasil pemeriksaan.
4. M
eningkatkan budaya keselamatan pasien.
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016 Tentang
Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus Mata Regina
KEBIJAKAN Eye Center Padang
1. Perawat memperkenalkan diri saat melaporkan keadaan pasien via
telpon.
2. Menyampaikan laporan situasi: nama pasien, diagnosa dan keadaan
pasien saat ini (S).
3. Menyampaikan data pendukung dan riwayat pendukung berkaitan
PROSEDUR dengan kondisi pasien saat ini termasuk tindakan yang sudah
perawat lakukan (B).
4. Menyampaikan kemungkinan masalah yang sedang terjadi pada
pasien (A).
5. Mengusulkan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan (contoh
: dokter segera datang untuk memeriksa kondisi pasien, usul agar
RUMAH SAKIT
KHUSUS MATA REGINA KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN
EYE CENTER PADANG SBAR DAN KONFIRMASI

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 2/2
/SPO/SKP/02/2016

diberikan terapi medikasi tertentu, dll) (R).


6. Lakukan Konfirmasi pada program yang di instruksikan dengan
menggunakan metode TULBAKON (Tulis, Baca Ulang, Konfirmasi).
7. Bila program dokter berupa pemberian medikasi, maka lakukanlah hal-
hal sebagai berikut:
a. Menulis nama obat pada Rekam Medik pasien
b. Mengulang kembali nama obat, dilanjutkan dengan mengeja
nama obat tersebut huruf demi huruf untuk obat-obatan
LASA (nama hampir mirip dg obat lain) dengan huruf
PROSEDUR Alphabet
c. Ulang kembali penyebutan dosis, cara pemberian dan waktu
pemberian
Pastikan kembali pada dokter bahwa isi Konfirmasi sudah benar
9. Tutup pembicaraan dengan mengingatkan dokter segera datang
untuk menandatangani program yang sudah diberikan
10. Cap Konfirmasi pada program yang sudah ditulis pada catatan
perkembangan terintegrasi

1. Unit rawat jalan


2. Unit rawat inap
UNIT TERKAIT 3. OK
4. UGD
5. Semua staf rumah sakit
RUMAH SAKIT KHUSUS
KOMUNIKASI EFEKTIF DI LABORATORIUM
MATA REGINA EYE
CENTER PADANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSKM-REC 1/1
/SPO/SKP/2016

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSKM-REC
SPO 05 April 2016
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)
dr.Ellya Thaher, SpM.MKM
Komunikasi efektif adalah penyampaian informasi secara tepat antara
PENGERTIAN Dokter dan petugas pemberi perawatan yang lain dengan tehnik SBAR
(Situation, Background, Assessment, dan Recommendation) serta
Konfirmasi.
1. Pedoman dalam memberikan obat kepada pasien.
2. Meningkatkan keberhasilan terapi, memaksimalkan efek
TUJUAN terapi, meminimalkan risiko efek samping, meningkatkan cost
effektif dan menghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi
Surat keputusan Direktur Nomor : 087/RSKMR/ADM/SK/IV/2016
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Khusus
Mata Regina Eye Center Padang.
1. Selamat pagi / siang / sore / malam bapak / ibu.
2. Saya .............. dari unit kerja ............. akan mengambil spesimen
bapak / ibu ...................
3. Sesuai peraturan keselamatan pasien dimohon bapak / ibu
menyebutkan nama dan tanggal lahir untuk dicocokan dengan data
pada status / gelang identifikasi.
4. Lakukan tindakan yang bersangkutan.
PROSEDUR 5. Jika tindakan telah selesai dilakukan, ucapkan terima kasih.

1. Unit farmasi
2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai