Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT TATA LAKSANA PEMBERIAN OBAT

KHUSUS MATA DENGAN METODE 5 (LIMA) BENAR


REGINA EYE CENTER No. Dokumen: No. Revisi :
PADANG Halaman :
01.19.23 00
1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan :


STANDAR PROSEDUR RSKM Regina Eye Center
OPERASIONAL 10 Maret 2023

dr. Musbar, M.Kes


Direktur

PENGERTIAN 1. Tatalaksana pemberian obat dengan metode 5 (lima) benar adalah


suatu rangkaian proses yang harus dilaksanakan oleh staf klinis sebelum
memberikan obat atau terapi dengan memperhatikan 5 (lima) benar
komponen pemberian obat.
2. Jenis terapi atau obat -obatan yang dimaksud meliputi oral, injeksi,
tetes mata, tetes telinga, tetes hidung, suppositoria, ovula, topikal dan
cairan infus.

1. Keselamatan pasien (patient safety)untuk mencegah salah dalam


TUJUAN
pemberian obat (medication error).
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan pemberian
obat dengan benar.

1. Permenkes No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien


KEBIJAKAN
2. Permenkes 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien

PROSEDUR 1. Lakukan pengecekan kembali obat yang telah disiapkan oleh Apoteker
sesuai Unit Dose Dispensing (UDD) .
2. Berikan obat sesuai dengan jadwal pemberian obat sebagai berikut :
a. Pemberian obat dengan aturan 4 x 1 diberikan pada pukul 06.00,
12.00, 18.00 dan 24.00.
b. Pemberian obat dengan aturan 3 x 1 diberikan pada pukul 06.00,
14.00 dan 22.00.
c. Pemberian obat dengan aturan 2 x 1 diberikan pada pukul 06.00 dan
18.00.
d. Pemberian obat dengan aturan 1 x 1 diberikan pada pukul 06.00.

a.
.
RUMAH SAKIT KHUSUS CARA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTAR
MATA REGINA EYE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN
CENTER PADANG No. Dokumen: No. Revisi : - Halaman :
001/SKP 2. /EP.1 2/2

1. Tulis nama dan tanda tangan petugas yang menerima pesan.


PROSEDUR 2. Verifikasi dokter pengirim pesan dengan menandatangani catatan pesan
yang ditulis penerima pesan sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1x24
jam.
A. B. Metode Komunikasi Tertulis
1. Komunikasi tertulis adalah metode komunikasi yang lebih akurat
Dibandingkan komunikasi verbal, namun kesalahan masih dapat terjadi
2. Penulisan instruksi dilakukan secara lengkap dan dapat terbaca dengan
jelas sehingga sumber instruksi dapat dilacak bila diperlukan verifikasi.
3. Setiap penulisan instruksi harus disertai dengan nama lengkap dan tanda
tangan penulis instruksi, serta tanggal dan waktu penulisan instruksi.
4. Hindari penggunaan singkatan, akronim, dan simbol yang berpotensi
menimbulkan masalah dalam penulisan instruksi dan dokumentasi medis
(misalnya catatan lanjutan keperawatan, anamnesis, pemeriksaan fisik,
pengkajian awal keperawatan, media elektronik, dan sebagainya).
1. 1. UGD
UNIT TERKAIT
2. 2. Laboratorium
3. 3. Rawat Inap
4. 4. Rawat Jalan
5. 5. Gizi
6. 6. Farmasi
7. 7. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai