LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis : xxx xxxx
Perawatan ke : 1
Tahun : 2013
Kelas : III
Tanggal mulai dirawat : 29 November 2013
Di aula pasien sering bergaya seperti penyanyi, kadang bergaya seperti sedang menabuh
drum atau bermain gitar, sering bergumam sendiri, dan senyum-senyum sendiri. Pasien
juga sering berjalan-jalan tanpa tujuan di aula, pasien jarang berbicara dengan pasien lain
dan hanya berbicara dengan pasien tertentu yang sudah dianggapnya sebagai teman.
Pasien mengaku berpacaran dengan Angel Pieters (seorang penyanyi Idola Cilik) yang
sering datang menemui pasien di dalam kamar pada malam hari untuk mengobrol dengan
pasien. Pasien mengaku sering berduet dengan Donni vokalis Ada Band (band kesukaan
pasien) untuk menyanyikan lagu di depan Angel Pieters. Dari data sebelumnya, pasien
juga pernah mengaku berpacaran dengan Jessica Milla (seorang artis), yang sekarang
tidak diakui lagi oleh pasien sebagai kekasihnya, melainkan hanya teman. Pasien juga
mengaku kuliah jurusan musik semester 5 di Universitas Tarumanagara karena pasien
mau menjadi musisi.
Saat sedang diajak berbicara, pasien bersikap cukup kooperatif, cukup menjawab
pertanyaan dan dapat dimengerti namun suara yang diucapkan kurang jelas dan volume
suara kecil. Pasien menjawab pertanyaan dengan singkat, hanya kadang-kadang
berinisiatif memulai pembicaraan dengan menanyakan pertanyaan yang sama berulang-
ulang, terkadang pasien diam jika ditanya sehingga harus diulang.
D. RIWAYAT KELUARGA
Pada awal tahun 2013, hubungan kedua orang tua pasien sudah tidak harmonis, sering
bertengkar dan kemudian bercerai. Hubungan pasien dengan adiknya G harmonis.
Keterangan :
: Pasien
: Pria
: Wanita
: Bercerai
1. Nama : Tn. V
Pekerjaan : Konsultan
Agama : Kristen
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung pasien
2. Nama : Ny. F
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Kristen
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung pasien
3. Nama : Sdr. G
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Hubungn dengan pasien : Saudara kandung (adik)
Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja sebelumnya.
Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak mempunyai masalah seksual.
Riwayat Agama
Pasien beragama Kristen seperti kedua orangtuanya. Sebelum dirawat di
Sanatorium Dharmawangsa pasien masih rajin beribadah ke Gereja. Tetapi semenjak
dirawat, pasien malas beribadah jika diajak kebaktian di Sanatorium Dharmawangsa.
Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.
Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien kurang bersosialisasi dan hanya ingin berbicara dengan beberapa pasien
saja. Sehari-hari pasien lebih banyak berjalan-jalan tanpa tujuan di aula, kadang
mengikuti kegiatan karaoke. Untuk melakukan suatu kegiatan, pasien harus selalu
dimotivasi.
Riwayat Situasi Kehidupan Ekonomi Sekarang
Kondisi ekonomi keluarga pasien cukup dan keluarga pasien tinggal di daerah
Jakarta Barat. Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa dengan sumber biaya dari
orang tua.
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya adalah seseorang yang baik, tampan, rajin, pandai
bermain musik (piano dan gitar) dan jika sedang bermain musik dan saat menyanyi
pasien merasa percaya diri.
Impian
Pasien mempunyai keinginan untuk menjadi seorang musisi.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 23 tahun, dengan penampilan tampak tidak
sesuai dengan usianya. Pasien cenderung terlihat seperti anak-anak, bukan seperti
seorang remaja pada umumnya. Berperawakan cukup tinggi, berbadan gemuk, kulit
sawo matang dan rambut pasien rapi berwarna hitam. Pasien mengenakan kaos bewarna
biru, celana pendek hitam, dan menggunakan sandal berwarna hitam. Kebersihan diri
cukup baik, terlihat dari pakaian yang bersih dan rutinitas membersihkan diri setiap hari
secara teratur, walaupun terkadang harus disuruh oleh perawat. Wajah tampak datar dan
bicara sedikit.
2. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap cukup kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa. Pasien bersedia
bersalaman ketika diajak berkenalan.
3. Karakteristik dalam Berbicara
Pasien dapat berbicara fasih dan menjawab pertanyaan sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan dalam kalimat singkat. Suara yang diucapkan tidak terlalu
jelas dan volume suaranya kecil, terkadang pasien diam jika ditanya sehingga
pertanyaan harus diulang. Pasien sesekali dapat memulai pembicaraan, tetapi hanya
untuk menanyakan nama dan umur orang yang dianggapnya belum kenal.
4. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Selama wawancara, kontak mata antara pasien dan pemeriksa cukup, pasien
dapat berperilaku sopan, duduk tenang dan tidak agresif. Pasien sering bergaya seperti
penyanyi, kadang bergaya seperti sedang menabuh drum, berbicara sendiri, dan
senyum-senyum sendiri, sering berjalan-jalan tanpa tujuan di aula. Pasien jarang
berbicara dengan pasien lain dan hanya berbicara dengan pasien tertentu yang sudah
dianggapnya sebagai teman. Saat ada kegiatan karaoke di aula, pasien kadang ikut
bernyanyi.
Sebelum wawancara : Pasien sedang berjalan-jalan di aula.
Selama wawancara : Pasien dapat duduk dengan cukup tenang dan sesekali
mengubah posisi duduknya. Bila diajukan pertanyaan pasien
Sesudah wawancara : Pasien segera bangun dari tempat duduknya dan meninggalkan
pemeriksa.
C. FUNGSI BERPIKIR
1. Bentuk / Proses Pikir
a. Asosiasi longgar : Tidak ada
b. Flight of ideas : Tidak ada
c. Inkoherensi : Tidak ada
d. Verbigerasi : Tidak ada
e. Perseverasi : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Fobia : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Kompulsi : Tidak ada
d. Ide bunuh diri : Tidak ada
e. Waham : Ada
i. Erotomania : Pasien membicarakan bahwa dirinya dicintai oleh Angel Pieters
(seorang penyanyi)
ii. Kebesaran : Pasien membicarakan bahwa dirinya kuliah jurusan musik
semester 5 di UNTAR
f. Thought insertion : Tidak ada
g. Thought withdrawal : Tidak ada
h. Thought broadcasting : Tidak ada
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Ada
a. Halusinasi visual
Pasien mengatakan bahwa ia melihat Angel Pieters (seorang artis) menemui
pasien di dalam kamar pada malam hari untuk mengobrol dan menonton pasien
berduet dengan Donni Ada Band.
b. Halusinasi auditorik
Pasien mengatakan bahwa ia mendengar suara Angel Pieters (seorang artis)
yang menanyakan kabar pasien dan memuji suara pasien ketika pasien
bernyanyi.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
2. Orientasi
a. Waktu :
Baik, pasien dapat mengetahui hari dan juga tahun pada saat wawancara.
b. Tempat:
Pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang berada di Sanatorium
Dharmawangsa.
c. Orang:
Pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa, anggota keluarganya, dan pasien-
pasien lainnya di Sanatorium Dharmawangsa.
3. Daya Ingat
a. Daya ingat jangka panjang
Daya ingat jangka panjang baik. Pasien dapat mengingat alamat tempat
tinggalnya, kegiatan apa saja yang dilakukannya dan tempat-tempat yang
pernah dikunjungi sebelum ia dirawat dan mengingat lirik lagu.
A. STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15 = E4V5M6)
Keadaan Gizi : Baik
Nadi : 84 kali / menit
Pernafasan : 16 kali / menit
Suhu : 36,5 C
Tekanan darah: 130 / 80 mmHg
Berat badan : 89 kg
Tinggi Badan : 170 cm
B. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba adanya benjolan,
rambut hitam terdistribusi merata dan tidak mudah dicabut.
Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.
Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret.
Mulut : Bibir kering, lidah tidak kotor, mukosa mulut tidak hiperemis.
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Jantung dalam batas normal.
Auskultasi : BJ I dan BJ II murni, gallop (-), murmur (-).
Dada (Paru)
Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam maupun bernapas.
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi : Sonor di seluruh lapang.
Auskultasi : Vesikuler, ronchi (-), wheezing (-).
Abdomen
Inspeksi : Abdomen agak membuncit, supel, nyeri tekan (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani.
Auskultasi : Bising usus normal.
Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak terdapat oedema dan deformitas, akral hangat.
Kesan : Tidak ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan fisik.
C. STATUS NEUROLOGIS
Rangsang Meningeal : (-)
Tanda-tanda Peningkatan TIK : (-)
Nn. Craniales : Baik
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 cm
Motorik : Baik
Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
Fungsi Luhur : Baik
Refleks Fisiologis : + N/ + N
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di Sanatorium Dharmawangsa pada
tangga 29 November 2013 adalah sebagai berikut:
A. HEMATOLOGI
Haemoglobin 15,5 g/dl 13-16 g/dl
Leukosit 7,6 ribu/ul 5-10 ribu/ul
Hitung Jenis :
Basofil 0% <1 %
Eosinofil 2% 1-3 %
Batang 2% 2-6 %
Segmen 65 % 50-70 %
Limfosit 29 % 20-40 %
Monosit 2 % 2-8 %
Laju Endap Darah 15 mm/jam <15 mm/jam
Jumlah Eritrosit 5,2 juta/ul 4,5-5,5 juta/ul
Jumlah Hematokrit 46 % 40-48 %
Jumlah Trombosit 200 ribu/ul 150-400 ribu/ul
MCV 88 fl 80-96 fl
MCH 30 pg 27-31 pg
MCHC 34 g/dL 32-36 g/dL
A. KIMIA DARAH
Protein Total 7,2 gr/dl 6-8,4gr/dl
Albumin 3,6 gr/dl 3.5-5.2gr/dl
Globulin 3,6 gr/dl 2.3-3.5gr/dl
SGOT-SGPT
SGOT 30 u/l <37 u/l
SGPT 24 u/l <40 u/l
Gamma GT (GGT) 29 u/l < 31 u/l
Lemak
Trigliserida 101 mg/dL < 200 mg/dL
Kolesterol Total 204 mg/dL < 200 mg/dL
HDL-Kolesterol 45 mg/dL 45-65 mg/dL
LDL-Kolesterol 139 mg/dL < 130 mg/dL
Karbohidrat
Glukosa Puasa 70 mg/dL < 110 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum 20 mg/dl 10-50 mg/dl
BUN 9 mg/dl 7-22 mg/dl
Creatinin 0,9 mg/dl 0.5-1.4 mg/dl
Lain-lain
Asam Urat 7,8 mg/dl 2.4 7 mg/dl
Kesan : Globulin sedikit meningkat, kolesterol total, LDL-kolesterol, dan asam urat
meningkat
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun, suku Minahasa, beragama Kristen,
merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pendidikan terakhir pasien adalah SMA.
Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa dengan keluhan pasien sering berteriak-teriak
pada malam hari.
Hubungan kedua orang tua pasien tidak harmonis, sering bertengkar dan kemudian
bercerai. Pada saat masa kanak pertengahan pasien termasuk anak yang hiperaktif dan saat
SMA, pasien pernah memukul temannya dan ingin mencekik gurunya dengan alasan yang
tidak diketahui. Pada bulan November 2013 pasien sering berteriak-teriak pada malam hari
karena tidak diizinkan untuk bernyanyi, tidak bisa diam, tidak tidur dan suka membanting-
banting barang.
Saat tiba di Sanatorium Dharmawangsa penampilan pasien cukup rapi dan terawat,
namun pasien tidak kooperatif karena sempat melawan dan menolak untuk dirawat. Selama
perawatan di Sanatorium Dharmawangsa, pasien sering bergaya seperti penyanyi, kadang
bergaya seperti sedang menabuh drum atau bermain gitar, sering berbicara sendiri, dan
senyum-senyum sendiri, sering berjalan-jalan tanpa tujuan di aula, pasien jarang berbicara
dengan pasien lain dan hanya berbicara dengan pasien tertentu yang sudah dianggapnya
sebagai teman. Pasien terlihat malas untuk melakukan aktivitas, terkadang harus dimotivasi
untuk melakukan kegiatan.
Pasien mengaku berpacaran dengan Angel Pieters (seorang penyanyi Idola Cilik) yang
sering menemuinya di dalam kamar untuk mengobrol dan menonton pasien berduet dengan
Donni Ada Band. Ketika sedang bernyanyi, pasien merasa bahwa Angel berada didepannya
dan mendengar dirinya bernyanyi dan memuji pasien. Dari data sebelumnya, pasien juga
pernah mengaku berpacaran dengan Jessica Milla (seorang artis), yang sekarang tidak diakui
lagi oleh pasien sebagai kekasihnya, melainkan hanya teman. Pasien juga mengaku kuliah
jurusan musik semester 5 di UNTAR.
Saat sedang diajak berbicara, pasien bersikap cukup kooperatif, cukup menjawab
pertanyaan dan dapat dimengerti namun suara yang diucapkan kurang jelas dan volume suara
kecil. Pasien menjawab pertanyaan dengan singkat, kadang berinisiatif memulai
pembicaraan. Posisi duduk pasien sesekali berubah, pasien tidak meminta izin untuk
mengambil minum atau pergi meninggalkan pembicaraan tanpa berbicara.
Secara umum didapat kesan bahwa informasi yang diberikan pasien cukup dapat
dipercaya, dimana informasi yang diperoleh dari pasien sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari perawat maupun rekam medis. Dapat dinilai pula bahwa tilikan pasien
terganggu, discriminative judgment terganggu (pasien tidak meminta izin ketika hendak
mengakhiri suatu wawancara), dan adanya gejala psikiatri seperti waham, halusinasi, bicara
dan perilaku kacau, afek datar dan inappropriate.
Dari pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang bermakna. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan globulin sedikit meningkat, kolesterol total, LDL-
kolesterol dan asam urat meningkat.
VII. DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang
secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan
penderitaan dan gangguan dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.
AXIS I:
A. Berdasarkan gejala-gejala, terdapat pola perilaku atau psikologik yang secara klinik
bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu:
1. Reality Testing Ability terganggu
2. Discriminative Insight terganggu
3. Lingkungan mengeluh
4. Aktivitas sehari-hari dan fungsi sosial terganggu
5. Terdapat gejala-gejala psikiatri (waham, bicara dan perilaku kacau, afek datar dan
inapproriate)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS.
AXIS II:
AXIS III:
AXIS IV:
AXIS V:
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 20 Maret 2017 22 April 2017 19
Rasita Zahrina / 406151027
100-91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
biasa.
80-71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan,
sosial, sekolah dll.
70- 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik
60- 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50- 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat
40- 31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30- 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang
20- 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10- 01 = Seperti diatas persisten dan lebih serius
0 = Informasi tidak adekuat
Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat
dievaluasi mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level
Past Year/HLPY) dan saat ini ( current) berada dalam rentang 70 - 61, yaitu beberapa gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. (Pasien
cenderung menyendiri atau tidur di kamarnya dan kurang bergaul dengan pasien lainnya).
Axis V : Current : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas fungsi
secara umum masih baik)
HLPY (Highest Level Past Year) : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas fungsi secara umum masih baik)
A. Rawat Inap
B. Farmakologi
Abilify 10 mg 1 x 1 (pagi hari)
C. Non Farmakologi
Psikoterapi (Supportive Therapy)
o Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang.
X. PROGNOSA
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Keterangan:
Awal tahun 2013 : Hubungan kedua orang tua pasien sudah tidak harmonis,
sering bertengkar, dan kemudian bercerai.
November 2013 : Pasien sering berteriak-teriak pada malam hari karena tidak
diizinkan untuk bernyanyi, tidak bisa diam, tidak tidur, dan suka membanting-banting
barang.
Akhir November 2013 : Pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa oleh Ibunya
WAWANCARA I
Hari / Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
Pukul : 09.00 WIB
Pakaian : Penampilan pasien cukup baik dan bersih. Pasien memakai
kaos warna biru, celana pendek hitam dan sandal warna hitam
Aktivitas : Pasien sedang berjalan-jalan di aula
Tempat : Di aula
Keterangan :
A : Pemeriksa
B : Pasien
B : Main tembak-tembakan.
A : Ooh tembak-tembakan. K, aslinya tinggal dimana?
B : Di Jalan A No. Jakarta Barat (daya ingat jangka panjang baik)
A : Ngomong-ngomong K tau ga sekarang ada dimana?
B : Di Dharmawangsa (orientasi tempat baik)
A : Iya bener.. hmm.. K kalo lagi liburan suka jalan-jalan sama keluarga ya?
B : Iya
A : Oh iya.. kemarin sempet pulang ya? Pergi jalan-jalan ya? Ceritain dong K jalan-jalan
kemana aja?
B : Ke Central Park.
A : Wah.. K seneng gak?
B : Seneng.
A : Coba dong K cerita, kalo dulu itu jalan-jalan sama mama papa suka nya pergi kemana?
B : Plaza Senayan.
A : K Sekolah terakhirnya kelas berapa?
B : Kuliah. Eh, kamu dari universitas mana?
A : Oohh, K kuliah ya. Kuliah dimana? Aku dari UNTAR
B : Aku juga di UNTAR jurusan musik. (waham kebesaran)
A : Waahh, di UNTAR juga ya, udah semester berapa sekarang?
B : Semester 5.
A : Sekarang masih kuliah?
B : (pasien tidak menjawab)
A : K suka main musik apa ? Bisa main semua alat musik?
B : Gak, Cuma suka piano sama gitar.
A : Eh, sudah jamnya makan snack ya. K mau makan dulu?
B : Iya (langsung pergi mengambil makanan) (social judgment terganggu)
KESAN WAWANCARA I :
WAWANCARA II
A : Halo K.
B : Halo Rasita (orientasi orang baik)
A : Ngobrol yuk. (sambil ngarahin K untuk duduk)
B : (K duduk dihadapan pemeriksa)
A : Tadi pagi makan apa K?
B : Nasi sama ayam goreng
A : Obatnya pagi ini udah diminum?
B : Udah.
A : K tau gak hari apa sekarang?
B : Senin (orientasi waktu baik)
A : K awalnya kenapa bisa disini?
B : Gak tau (tilikan derajat 1)
A : K ngerasa sakit gak disini?
B : Gak. Biasa aja
A : Nyaman ya disini?
B : Iya enak.
A : Kalau disini K ngapain aja?
B : (diam)
A : K disini dekat sama siapa aja?
B : Pak J sama Z
A : Yang perempuan ada?
B : Nggak.
A : K hobinya apa?
B : Nyanyi
A : Wah, suaranya bagus dong kalau suka nyanyi. Coba nyanyi dong K.
B : (nyanyi)
A : Lagu apa itu K?
B : Karena wanita ingin dimengerti. Tau gak?
A: Tau, lagunya Ada Band kan?
B : Iya lagunya AdaBand, aku suka AdaBand. Punya kertas sama pen?
A : Udah lama suka AdaBand? (sambil kasih kertas dan pen)
B : (diam sambil tulis sesuatu) (kemampuan menulis baik)
A : Tulis apa K?
B : Nulis surat buat Angel Pieters
A : Angel Pieters itu sapa?
B : Pacar aku (waham erotomania)
A : Udah lama pacarannya?
B : Iya. Aku suka nyanyi duet sama Donni, Kamu tau kan Donni? Vokalisnya Ada Band. Aku
sering nyanyi bareng dia, terus Angel nonton.
A : Suratnya ini mau dikasih ke Angel?
B : Iya.
A : K kenal sama Jessica Mila gak? Katanya dulu pacar kamu ya ?
B : Kenal, gak kok cuma teman.
A : Oohhh cuma teman ya sekarang. K suka nonton berita gak?
B : (diam).
A : K tahu Presiden Indonesia sekarang siapa?
B : Tau. Jokowi (kemampuan informasi dan intelegensi tidak terganggu)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 20 Maret 2017 22 April 2017 28
Rasita Zahrina / 406151027
KESAN WAWANCARA II
Kesadaran Neurologis : Compos Mentis (GCS 15 = E4V5M6)
Kontak Mata : Cukup
Afek : Datar, Inappropriate
Orientasi Orang : Baik
Orientasi Waktu : Baik
Waham : Ada (erotomania)
Tilikan : Tilikan derajat 1
Kemampuan menulis : Baik
Kemampuan Informasi dan Intelegensi : Tidak terganggu
WAWANCARA III
Hari /Tanggal : Selasa, 18 April 2017
Pukul : 10.00 WIB
Pakaian : Penampilan cukup baik dan bersih. Pasien memakai kaos warna biru,
celana pendek warna abu-abu, dan sandal warna hitam.
Aktivitas : Pasien sedang berjalan mengelilingi meja ping-pong tanpa tujuan
Tempat : Di aula
A : Oh ya ?? Ambil apa K?
B : Musik, semester 5. (waham kebesaran)
A : Ooh, semester 5 ya, K bisa berhitung nggak? tau gak 100-7 berapa?
B : 93
A : Kalo 93-7?
B: 86
A: 86-7?
B : hmm....... gak tau (konsentrasi dan kalkulasi menurun)
A : K ini bacanya apa ya? (menunjukkan sebuah tulisan)
B : (pasien dapat membaca dengan benar) (kemampuan membaca baik)
A : K tau ga artinya Besar pasak daripada tiang?
B : Ga tau. (kemampuan berpikir abstrak terganggu)
A : K coba dong gambarin sekarang jam berapa?
B : (pasien menggambar jam 10.30) (kemampuan visuospasial baik)
A : K, misalnya nih kalo uang K hilang yang bakal K lakuin apa?
B : Lapor ke polisi (discriminative judgment tidak terganggu)
(berdiri lalu pergi) (social judgement terganggu)