Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN RUJUKAN PONEK

BAB I

DEFINISI

1. PENGERTIAN

Pelaksanaan Rujukan Ponek merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan


pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah rujukan kesehatan. Rujukan kesehatan dapat disebut
sebagai penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang
lain. sistem rujukan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara
horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan
mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu ditangani
keadaan sakitnya.

Sistem Rujukan adalah system yang dikelola secara strategis, pragmatis, merata proaktif
dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya terutama bagi ibu dan bayi
baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi manapun, agar dapat
dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu hamil dan bayi melalui peningkatan mutu dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di wilayah mereka berada.
Sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor 23 tahun 1972 tentang system rujukan adalah suatu
system penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti unit-unit
yang setingkat kemampuannya.

Jenis Rujukan
Rujukan medis :
o Rujukan pasien,
o Rujukan laboratorium atau bahan pemeriksaan.
Rujukan Kesehatan :
o Rujukan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan, misalnya :pengiriman dokter ahli
terutama ahli bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam dan dokter anak dari RSU
Provinsi ke RSU Kabupaten
o Pengiriman asisten ahli senior ke RS Kabupaten yang belum ada dokter ahli dalam jangka
waktu tertentu.
o Pengiriman tenaga kesehatan dari puskesmas RSU Kabupaten ke RS Provinsi.
o Alih pengetahuan dan ketrampilan di bidang klinik, manajemen dan pengoperasian peralaan.
Rujukan Manajemen
o Pengiriman informasi
o Obat, biaya, tenaga, peralatan
o Permintaan bantuan :, mengatasi wabah (KLB)

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan
2. Tujuan Khusus
a. Mendukung upaya mengurangi kematian ibu hamil dan melahirkan dan angka kematian
bayi
b. Terlaksananya sistem rujukan yang komprehensif.
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Intensif
3. Instalasi Rawat Inap
BAB III

TATA LAKSANA

Alur Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal


a. Sistem rujukan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada prinsip
utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif an sesuai dengan kemampuan dan
kewenangan fasilitas pelayanan.
b. Setiap kasus dengan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang ke RSUD Badung harus
langsung dikelola sesuai Prosedur tetap sesuai dengan Standar Operasional Prosedur.
Setelah dilakukan stabilisasi kondisi pasien di IGD obstetri Ginekologi dan di ruang bersalin,
kemudian ditentukan apakah pasien akan dikelola di RSUD Badung atau dilakukan rujukan ke
RS PONEK yang lebih tinggi (RSUP Sanglah).
c. Bila pasien sudah mendapat tindakan (seperti operasi) dan dalam perawatan terjadi sesuatu
yang memerlukan penanganan yang lebih komplek maka bisa dilakukan rujukan dari ruangan
yang merawat ( ICU, HCU, NICU/Perinatologi dan ruang jepun ) ke Rumah Sakit rujukan
PONEK yang lebih tinggi.
d. Semua rujukan yang dilakukan terlebih dahulu menghubungi rumah Sakit yang akan dituju
untuk kesinambungan dan kontinuitas pelayanan.
e. Rujukan dilakukan setelah menyelesaikan administrasi dan mempertimbangkan kestabilan
pasien.
BAB IV

DOKUMENTASI

Adanya formulir rujukan untuk pasien ponek yang dirujuk maupun yang merujuk.
DAFTAR PUSTAKA

Syafrudin dan Hamidah,2009, Kebidanan Komunitas.EGC

Zaenab, Sitti Noor.2O12, Sistem Rujukan dan pengembangan manual rujukan KIA, Strenghening leadershif
and capacites for healt service Delivery.
TRANFER / RUJUK KE RUMAH SAKIT LAIN

RINGKASAN PASIEN YANG DILAKUKAN TRANSFER / RUJUK KERUMAH SAKIT LAIN


Dari Ruangan : Ke Rumah Sakit :
Staf yang dikontak Staf yang menerima kontak
Nama : Tanggal dan Pukul : Nama :
No.Telepon :
Ambulance berangkat pukul : Tiba ditempat tujuan pukul :
Alasan merujuk :
Klinikal ..........................................................................................................
Non Klonikal : Tidak ada tempat di ICU Ruangan rawat
inap penuh
Permintaan pasien atau keluarga L Lain lain
Diagnosa Medis :
Dokter yang merujuk :
Catatan Klinis :
1. Alergi : Tidak Ya
2. Pengobatan 1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
3. Riwayat penyakit
4. Intake oral terakhir : kapan .........................
5. Tindakan yang telah dilakukan : Tidak ada Ada
Kondisi pasien saat ini :
Kesadaran :GCS : E ......V :.........M :.........Pupil :......mm.....mm Reflek cahaya :...................................
TD :.........................mmHg Nadi : .......x/m Suhu :.........x/m Pernafasan : ............x/m Spo2 :.............
Pasien memakai peralatan medis tidak infus EET Oksigen CVC NGT
Ya Cateter Bidal Pump Lain lain
Perawatan pasien yang dibutuhkan

Kejadian klinis selama dilakukan tranfer Tidak ada Ada....................................

Tanggal dan pukul serah terima pasien :

Staf yang melakukan rujukan Staf yang menerima pasien

Nama dan tanda tangan Nama dan tanda tangan Nama dan tan

Anda mungkin juga menyukai