Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perhitungan beban kerja dapat dilakukan melalui observasi


langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan. Simamora (2004) teknik
analisis beban kerja (workload analysis)I memerlukan pedoman
penyusunan staf, standar dalam upaya mengidentifikasikan kebutuhan
sumber daya manusia. Ilyas (2004), beban kerja dapat dihitung secara
sederhana dengan menanyakan langsung kepada yang bertugas tentang
beban kerja yang dilaksanakan. Ada 4 metode mengukur pekerjaan
perawat

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui kebutuhan jumlah perawat yang harus seimbang


dengan pasiennya.
2. Untuk menentukan tingkat kualitas SDM yang memadai pada suatu
ruangan.
3. Agar tercapainya pemenuhi kebutuhan tenaga keperawatan yang
tersedia

C. Rumusan masalah

1. Bagaimana metode perhitungan jumlah tenaga yang baik dan benar ?


2. Metode apa saja yang di gunakan sebagai perhitungan jumlah tenaga ?
3. Bagaimana kebijakan kepala ruangan jika kebutuhan tenaga di
ruangannya kurang atau belum mencukupi ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kasus dan soal

1. Kasus

Hasil pengumpulan data pada tanggal 1 april 2015 dari ruangan bedah
rumah sakit XYZ yang memiliki kapasitas tempat tidur 24 buah, dengan
bed occupancy rate (BOR) = 70%. Adapun kondisi pasien Pada ruangan
tersebut, sebagai berikut :

1. 35,3% dengan kebutuhan nutrisi dan cairan di penuhi dengan


terapi Naso Gastric tube (NGT), terapi intravena, dan observasi
tanda-tanda vital setiap kurang dari 1 jam; 47,1% dengan
observasi tanda-tanda vital setiap empat jam dan membutuhkan
bantuan 1 orang untuk naik turun tempat tidur; dan 17,6% mampu
naik turun tempat tidur, ambulasi dan berjalan sendiri.
2. Klasifikasi ketegaan perawat :
a. S 1 keperawatan/Ners = 1 orang
b. DIII keperawatan = 14 orang
3. Pembagian tenaga perawat pada setiap shift dinas :
a. Pagi : 6 orang ( termasuk 1 orang kepala ruangan
merangkap ketua tim da n 1 orang ketua tim)
b. Sore : 6 orang
c. Malam : 3 orang
Soal :

1. Lakukan klasifikasi terhadap tingkat keterantungan pasien di ruangan


tersebut !
2. Lakukan analisis kebutuhan tenaga di ruangan sesuai dengan metode yang
ada (minimal 3 metode )!
3. Apakah tenaga yang ada di ruangan baik secara kuallitas dan kuantitas
sudah tercukupi kebutuhan setelah di lakukan analisis! Jelaskan alasan
kelompok.
4. Apabila tenaga yang ada tidak mencukupi kebutuhan, kelompok tenaga
perawatan dengan pendidikan apa yang harus di tambah ? apa yang harus
di lakukan oleh kepala ruangan untuk memperoleh kebutuhan tenaga yang
kurang tersebut ? uraikan jawaban kelompok tahap demi tahap !
5. Setelah kelompok menghitung jumlah tenaga dengan metode swanburg
dan warstler, susunlah jadwal dinas untuk perawat ruangan tersebut selama
1 minggu !

Jawaban:

1. Tipe faktor : kebutuhan-kebutuhn pasien diberi nilai pada tulisan perawat


yang banyak karena klasifikasi para penulis yang di gunakan untuk
mengkur kebutuhan-kkebutuhan ketrgantunngn para pasien adalah
kegiatan-kegiatan kehidupan sehari-hari : memberi makan, merawat.
Membantu ke kamar mandi ,memuaskan ukuran dan mobilitas. Waktu
yang di butuhkan untuk membantu seorang pasien dengan setiap kegiatan
di kuantitatif dari (umlah waktu yang paling sedikit do perlukan (memberi
makan sendiri) sampai dari jumlah waktu yang paling banyak di gunakan
(memberi makan lewat tabung).
Kegiatan-kegiatan dari kehidupan sehari-hari :
a. Memandikan
b. Merawat
c. Mobilisasi
d. Memberi makan
e. eksresi

jadi jumlah pasien dengan kebutuhan minimal adalah 17,6%, pasien


dengan kebutuhan partial 47,1% dan yang berkebutuhan tottal adalah
35,3%.
2. melalui perhitungan jumlah tenaga yang di butuhkan untuk setiap jenis
pekerjaan!

A. Metode Douglas

Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999)


menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi klien, dimana masingmasing kategori mempunyai
nilai standar per shift nya, yaitu sebagai berikut :

Jumlah Klasifikasi Klien

Pasien Minimal Parsial Total

Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

Dst

Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 (17,6%) orang dengan


ketergantungan minimal, 8 (47%) orang dengan ketergantungan partial dan 6
(35,3%) orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :

Minimal Parsial Total Jumlah

Pagi 0,17 x 3 = 0,51 0.27 x 8 = 0.36 x 6 = 4.83 (5)


2.16 2.16 orang

Sore 0.14 x 3 = 0.42 0.15 x 8 = 1.2 0.3 x 6 = 1.8 3.42 (4)


orang

Malam 0.07 x 3 = 0.21 0.10 x 8 = 0.8 0.2 x 6 = 1.2 2.21 (2)


orang

Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 11


Orang

B. Metode Gillies

Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8


orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan
total)
Jumlah jam kerja tiap perawat = 42 jam/minggu ( 7 hari/minggu ) jadi
jumlah jam kerja perhari 42 jam dibagi 7 = 6 jam /hari.

Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)

Jumlah jam keperawatan langsung

Ketergantungan minimal = 3 orang x 1 jam = 3 jam

Ketergantungan partial = 8 orang x 3 jam = 24 jam

Ketergantungan total = 6 orang x 6 jam = 36 jam

Jumlah jam = 63 jam


Jumlah keperawatan tidak langsung

17 orang klien x 1 jam = 17 jam

Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam

Sehingga Jumlah total jam keperawatan /klien/hari :

63 jam + 17 jam + 4,25 jam = 4,96 Jam/klien/hari


17 orang

Jumlah tenaga yang dibutuhkan :

Jumlah jam keperawatan rata rata jumlah

yang dibutuhkan klien/hari klien/hari hari/tahun

Jumlah hari/tahun hari libur jumlah jam kerja


masing-masing tiap perawat
perawat

4,96 x 17 x 365 = 30.776,8 = 17,56 orang ( 18 orang )


(365 73) x 6 1752

C. Metode Swansburg

Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .

Jumlah jam kontak langsung perawat klien = 6 jam /klien/hari.

1) total jam perawat /hari : 17 x 6 jam = 102 jam

jumlah perawat yang dibutuhkan : 102/ 7 = ( 15 orang) perawat/hari

2) Total jam kerja /minggu = 6x7 = 42 jam

jumlah shift perminggu = 15 x 7 (1 minggu) = 105 shift/minggu


jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 105/6 = 17 orang

(jumlah staf sama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu
dan 7 jam/shift)

Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999),


merekomendasikan untuk pembagian proporsi dinas dalam satu hari
pagi: siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %

Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang

- Pagi : 47% x 17 = 8 orang


- Sore : 36% x 17 = 6 orang
- Malam : 17% x 17 = 3 orang

D. Menurut PPNI
Hasil analisis Pada ruangan didapatkan rata-rata pasien yang dirawat : Self
care 5 orang, partial care 10 orang dan total care 5 orang

Jawaban:
Dari data di atas kita sudah tahu untuk rata-rata pasien (TT x BOR) = 20
orang, dan langkah selanjutnya kita harus menghitung terlebih dahulu jam
asuhan yang harus diberikan :

Dengan jumlah pasien 17 orang, dengan pasien minimal care 3


orang ,partial care 8 orang, total care 6 orang :

Rumus :

Self Care = (3 x 1 jam) + (3 x 1 jam) + (3 x 0,25 jam) = 6,75 jam


Partial Care = (8 x 3 jam) + (8 x 1 jam) + (8 x 0,25 jam) = 34 jam
Total Care = (6 x 6 jam) + (6 x 1 jam) + (6 x 0,25) = 43,5 jam

Total Jam asuhan = 6,75 + 34 + 43,5 = 84,25 jam/ 17 pasien


Rata-rata jam asuhan = 5 jam

Maka Jumlah keseluruhan kebutuhan tenaga keperawatan adalah


TP=((5 x52x7x17)/(1640 jam) ) x 125% = 23,75 orang perawat

Dibulatkan menjadi 24 orang perawat pelaksana

3. Secara kualitas sudah baik karena tenaga yang ada mayoritas lulusan DIII
keperawatan yang pastinya ilmu yang ada di DIII kurang terlalu mendalam
di bandingkan dengan lulusan S 1 atau Ners, seharusnya kualitas
pendidikan itu menunjukkan kemampuan kerja yang baik dan sistem
manajemen yang baik, dan jumlah perawat yang lulusan s1/nurs dan tim
medis lainnya harus di tambahkan untuk menunjang keberhasilan proses
keperawatan.

Secara kuantitas sudah baik karena jumlah tenaga yang ada sudah cukup
untuk mengatur dan melaksanakan proses keperawatan, namun jumlah
yang dinas pada malam hari harus di tambah, karena jumlah bed yang ada
tidak sesuai dengan jumlah perawat yang tersedia ,seharusnya di
tambahkan lagi jumlah personel keperawatan dan tenaga medis.
4. A. Metode Douglas

Menurut perhitungan metode douglas bahwa kebutuhan tenaganya


sudah cukup ,karena menurut kasus kebutuhan tenaga yang ada 15
orang dengan 1 orang berijazah S1/ners dan yang lainnya berijazah DIII
keperawatan ,sedangkan menurut perhitungan rumus hanya 11 orang
yang di butuhkan.

B. Metode Gillies

Menurut perhitungan Gillies bahwasanya kebutuhan


perawat yang di perlukan adalah 18 orang sedangkan yang terera di
panduan 14 orang di perlukan dan harus di tambahkan 4 orang agar
bisa memenuhi 18 orang, dan lulusan yang harus di tambah adalah
lulusan S1 /ners berdasarkan teori yang di ketahui bahwasanya
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin dalam
ilmu yang di miliki. Dan yang harus di lakukan kepala ruangan
yaitu mengajukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang kurang.

C. Metode Swansburg

Menurut Metode Swansburg bahwa jumlah perawat hasil


perhitungan metode ini sudah mencukupi namun pada shift siang
perlu di tambah menurut perhitungan metode ini. Metode ini paling
mudah di gunakan dan paling mudah melakukan perhitungannya
dengan metode ini.
D. Metode PPNI

Menurut metode PPNI ini jumlah perawat yang tersedia


masih kurang, sahrusnya di tambahkan kembali umlah perawatnya
agar beban kerja tiap anggota ringan, namun perhitungan ini
mungkin masih baru dan masih jarang untuk di pakai.

5. Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .

Jumlah jam kontak langsung perawat klien = 6 jam /klien/hari.

3) total jam perawat /hari : 17 x 6 jam = 102 jam

jumlah perawat yang dibutuhkan : 102/ 7 = ( 15 orang) perawat/hari

4) Total jam kerja /minggu = 6x7 = 42 jam

jumlah shift perminggu = 15 x 7 (1 minggu) = 105 shift/minggu

jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 105/6 = 17 orang

(jumlah staf sama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu
dan 7 jam/shift)

Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999),


merekomendasikan untuk pembagian proporsi dinas dalam satu hari
pagi: siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %

Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang

- Pagi : 47% x 17 = 8 orang


- Sore : 36% x 17 = 6 orang
- Malam : 17% x 17 = 3 orang
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat di simpulkan bahwa menghitung kebutuhan tenaga


keperawatan seharusnya berdasarkan dengan rumus agar kita mengetahui
jumlah pasien dan kebutuhan pasien serta tenaga keperawatan yang
tersedia.
Dengan menggunakan metode yang sudah di terapkan tadi kita bisa
mengetahui kebutuhan pasien dan tenaga perawat yang tersedia agar
terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan tenaga yang tersedia.
B. Saran
Seharusnya cara menentukan tenaga yang di butuhkan di suatu
ruangan harus sesuai dan berdasarkan dnegan metode agar sesuai antara
tenaga keperawatan dan pasien yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Douglas, laura mae. (1992) the effective nurse : leader and manager. 4Th.
Ed,Mosby-year book,inc

Huber, diane L. (2006). Leadership and nursing care management. 3Th.


Ed. Hal ;pennsylvania: Elseveir

Swansburg, russel C. (1999). Introductory management and leadership for


nurses. Massachussets: jones and bartlett publishers

Anda mungkin juga menyukai