KELOMPOK 2
DIKA TRIANI
MELISA YULIA
META MALINDI
Kelas : DIV-A
T.A 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Metodik
yang berjudul Konsep pembelajaran klinik, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodik Khusus, jurusan DIV Bidan Pendidik Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN
C. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan
pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25) adalah membantu siswa pada siswa agar
memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud
meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali
diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik
setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti: perubahan yang secara psikologis akan
tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang
klien secara langsung dan menjadi jantung dari pendidikan di kesehatan. Pada program
pendidikan Ners contohnya, peserta didik dimungkinkan untuk memperoleh kesempatan praktik
klinik sebanyak mungkin dan mengenal area klinik diawal pembelajaran. Untuk program
cara pembimbing klinik meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran dalam praktik
sehari-hari.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja.
Tujuan pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25) adalah membantu siswa
pada siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah
laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang
diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta
didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti: perubahan yang secara
psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui
alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya. Hal ini dapat
semua komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Jadi proses
pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar komponennya di dalam
dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi
spesialis).
1. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu
kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa
sebelum ia masuk kelas. Oleh karena itu, guru tidak dapat terlalu banyak berbuat.
Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat dari kondisi tersebut dengan berbagai
2. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar
sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar.
Oleh karena itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik perhatian siswa pada
3. Motivasi
Motifasi adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong
orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah motif
yang sudah menjadi aktif, saat orang melakukan aktifitas. Motivasi dapat menjadi aktif
dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat belajar. Dalam hal seperti
ini, guru harus dapat memotivasi siswa agar siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan
baik.
4. Keaktifan Siswa
Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan
bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan
yang dimilikinya .
5. Mengalami Sendiri
Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan
prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri, akan memberikan hasil
6. Pengulangan
Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa perlu membaca,
berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi
yang dipelajari sehingga materi tersebut mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan sikap
seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul saat guru memberikan
pelajaran yang bersifat menantang atau problematis. Dengan pemberian materi yang
Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa maupun bagi guru.
Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemmpuannya dalam suatu hal,
dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk
9. Perbedaan Individual
Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik maupun psikis.
Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan belajar mereka tidak sama.
Guru harus memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model
pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang kurang berbakat.
klien secara langsung dan menjadi jantung dari pendidikan di kesehatan. Untuk program
cara pembimbing klinik meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran dalam praktik
sehari-hari.
keunggulan. Pembelajaran klinis berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktik
profesional. Peserta didik termotivasi oleh kesesuaian kompetensi yang dilakukan melalui
partisipasi aktif pembelajaran klinik, sedangkan pemikiran, tindakan, dan sikap professional
diperankan oleh pembimbing klinik. Lingkungan klinik merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
Berbagai prinsip mengajar yang baik dapat diintegrasikan kedalam pengajaran klinik. Salah
satu hal penting yang diperluakan adalah perencanaan. Fungsi perencanaan adalah memeberikan
panduan kepada pembimbing dan mahasiswa dalam struktur dan konteks seperti kerangka kerja
untuk refleksi dan evaluasi. Persiapan merupakan hal yang perlu diamati oleh peserta didik untuk
pertukaran anatar pengetahuan yang ada dengan pengetahuan yang baru. Faktor penting yang
mempengaruhi adalah apa yang telah diketahui oleh peserta didik. Kualitas akibat dari
pengetahuan baru bergantung tidak hanya dari pengetahuan yang baru saja diperoleh tetapi juga
efektif jika didasarkan pada pengalaman. Beberapa model telah dideskripsikan dan model yang
yang banyak digunakan adalah proses siklus yang menghubungkan antara pengalaman nyata
dengan konseptualisasi abstrak melalui refleksi dan perencanaan. Refleksi adalah merenung,
memahami, dan berpikir tentang pengalaman yang didapat. Perencanaan meliputi antisipasi
penerapan teori dan ketrampilan baru. Siklus belajar berbasis pengalaman dapat dimasukan pada
semua tahap sehingga memberikan kerangka kerja yang berguna untuk sesi perencanaan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses pembelajaran
klinik. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, social, dan
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari
klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan,
Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara
memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa
dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi
klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari
2. Diagnosa Klinik
Diagnosa Klinik adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat
data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan
kesehatan yang lain. Diagnosa kebidanan adalah diagnosis yang dibuat oleh bidant
profesional yang menggambarkan tanda dan gejala yang menunjukan masalah kesehatan
yang dirasakan klien dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalaman mampu
menolong klien. The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992)
keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah
kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu
mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan
tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisis
3. Implementasi
telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada implementasi
ini terdiri dari tindakan mandiri, saling ketergantungan / kolaborasi, dan tindakan
rencana tindakan kebidanan. Pada situasi nyata sering implementasi jauh berbeda dengan
rencana. Hal ini terjadi karena mahasiswa/perawat belun terbiasa menggunakan rencana
tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Yang biasa adalah rencana tidak
tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal ini sangat
membahayakan klien dan mahasiswa/perawat jika berakibat fatal, dan juga tidak
perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan
klien sesuai dengan kondisi saat ini. Mahasiswa/perawat juga menilai diri sendiri, apakah
akan dilaksanakan.
4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini
intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran
dari rencana keperawatan dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang mendukung
suatu evaluasi. Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses
yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari
keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
klien secara langsung dan menjadi jantung dari pendidikan di kesehatan. Pada program
pendidikan Ners contohnya, peserta didik dimungkinkan untuk memperoleh kesempatan praktik
klinik sebanyak mungkin dan mengenal area klinik diawal pembelajaran. Untuk program
spesialisasi, pembelajaran klinik merupakan inti dari pengembangan professional. Bagaimana
cara pembimbing klinik meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran dalam praktik
sehari-hari.
keunggulan. Pembelajaran klinis berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktik
profesional. Peserta didik termotivasi oleh kesesuaian kompetensi yang dilakukan melalui
partisipasi aktif pembelajaran klinik, sedangkan pemikiran, tindakan, dan sikap professional
B. Saran
klinik dan tahapan dalam pembelajaran klinik ini, mahasiswa mampu mengaplikasikanya dalam
dunia medis dan pada saat praktek klinik di lahan praktek. Serta diharapkan untuk
meminimalisirkan tindakan yang tidak diharapkan. Untuk para pembimbing, agar lebih dapat
membimbing mahasiswa nya dalam proses pembelajaran klinik di lahan praktek dengan sebaik
baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html