METODOLOGI KHUSUS
METODE PEMBELAJARAN KLINIK
BED SIDE TEACHING
KELOMPOK VI :
ERLI SEFTRIA ANGGRAINI
ERMI INDAH PUTRI
EVA PURNAMA SARI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat
dan Hidayah-Nya Makalah Metodologi Khusus ini dapat penyusun selesaikan tepat waktunya.
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk melengkapi tugas mata kuliah
Metodologi Khusus, Jurusan D IV kebidanan semester II Stikes Tri Mandiri sakti Bengkulu.P
Dalam penyusunan tugas ini, penyusun tidak banyak menemukan hambatan yang begitu
berarti, hal ini berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga dapat diselesaikan
Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar tugas
ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang. Penyusun berharap mudah
mudahan tugas ini dapat berperan dalam kehidupan masyarakat dan bermanfaat bagi pembaca,
Penulis
2
DAFTAR PUSTAKA
BAB.I PENDAHULUAN
3. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB. II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
2. Saran .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pembelajaran yang tepat efektif dan efisien sangat dibutuhkan bagi pendidikan
di bidang kesehatan. Pada dasarnya luaran suatu sistem pendidikan, bukanlah semata-mata
tergantung dari metodenya, tetapi lebih kepada bagaimana suatu metode diterapkan secara
benar dan dilaksanakan oleh orang yang sangat kompeten atau profesional dalam metode
tersebut.
metode pembelajaran tidak memahami secara benar tentang konsep dan cara penggunaanya,
maka hasilnya juga tidak akan lebih efektif dari berbagai metode sebelumnya. Tiga puluh
(30) tahun yang lalu pelaksanaan bedside teaching mencapai 75 % dari waktu pembelajaran.
Sedangkan pada tahun 1978 menurun hingga 16 % dan pada tahun 2007 tidak diketahui
didik di klinik yang memungkinkan pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang
sesuai dengan objektif (tujuan), dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan
kerangka konsep pembelajaran (Nursalam, 2002). Maka pemilihan dan penerapan metode
bimbingan klinik dalam kondisi tertentu dengan Metode Bedside Teaching sangat
dimungkinkan.
pembelajaran klinik dan memilih atau menerapkan metode pembelajaran klinik dengan
4
Bedside Teaching penting untuk dilakukan dengan harapan peserta didik dapat menguasai
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan dokter
kepada pasien.
mendekatkan pembelajaran pada real clinical setting. Bedside teaching merupakan metode
dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra
pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada peserta
kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara
6
4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung.
1. Adanya kesiapan fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta didik dan
klien.
3. Diskusi di awal dan akhir demonstrasi di depan klien dilakukan seminimal mungkin.
5. Kaji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang dilakukan.
6. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta
bahwa bedside teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari keterampilan klinik.
1. Observasi langsung.
5. Memperagakan fungsi :
a. Perawatan
b. Keterampilan interaktif
7
Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit, keterampilan bedside
6. Pelajar lelah.
kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif.
1. Persiapan
8
3. Persiapan Pasien
4. Lingkungan/Keadaan
a. Tarik gorden.
b. Tutup pintu.
b. Mencakup etika.
2. Perkenalan
mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan didiskusikan, mungkin
9
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
3. Anamnesa
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk
memperjelas.
4. Pemeriksaan fisik
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan
b. Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada mahasiswa yang
merawat pasien.
10
d. Saya tidak tahu adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan kesempatan untuk
mencari jawaban.
Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang mungkin timbul
5. Pelajar lelah.
2. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan dokter
kepada pasien. Metode bedside teaching merupakan salah satu metode pembelajaran klinik
yang efektif, namun hingga saat ini publikasi bedside teaching tidak terlalu gencar,
B. Saran
Dengan makalah ini kami berharap para pembaca dapat mengerti dari apa yang telah
dijelaskan di dalam makalah ini. Dan kami juga berharap makalah ini dapat dipergunakan
dengan sebaiknya dalam proses pencarian ilmu bagi para pembaca sehingga makalah ini
dapat bermanfaat.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
14