Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 1

AYUNAN SEDERHANA
Oleh Danar Darmawan

A. Tujuan
Untuk mengetahui besar periode dan frekuensi dari sebuah ayunan
sederhana.

B. Landasan Teori
Bandul sederhana adalah benda yang digantungkan pada salah satu ujung
seutas tali, sedangkan ujung lain tali diikatkan pada tempat yang kokoh. Bila benda
ditarik kesamping dan dilepaskan, benda akan berayun mengadakan gerak bolak
balik disekitar titik keseimbangannya. Jadi gerak bandul dapat digolongkan kedalam
getaran. Getaran adalah gerak bolak balik suatu partikel secara periodik melalui titik
keseimbangan. Getaran yang dimaksud adalah getaran harmonik sederhana yaitu
getaran yang tidak mengalami redaman.

Perhatikan gambar di samping!


Sebuah beban yang digantung pada seutas tali
disimpangkan sejauh q. Maka jika beban dilepaskan
akan mengalami getaran harmonik sederhana dari A-
q
B-C-B-A dan seterusnya.
A B C

Satu getaran adalah gerak beban dari A-B-C-B-A dan seterusnya. Periode
adalah waktu yang dibutuhkan untuk membutuhkan 1 (satu) kali getaran. Frekuensi
adalah banyak getaran yang dilakukan tiap satuan waktu (sekon).

t 1
T= atau f =
n T
Ket :
T = periode getaran (sekon)
f = frekuensi getaran (getaran/sekon atau Hz)
t = waktu (sekon)
n = banyaknya getaran

C. Alat dan Bahan


a. Benang
b. Statif (penjepit)
c. Stopwatch
d. Busur derajat
e. Beban

D. Langkah Kerja

a. Gantungkan beban 50 gram dengan benang sepanjang 100 cm dan 50 cm


seperti gambar!
b. Beri simpangan sebesar 150 lalu ayunkan usahakan ayunan stabil (satu
bidang datar / membentuk garis lurus).
c. Ukurlah waktu untuk 20 kali ayunan penuh. Hitung besar periode dan
frekuensinya

E. Pembahasan
Dari hasil percobaan diatas didapatkan:
a. Panjang talinya adalah 100 0,05 cm ( 0,05 merupakan kesalahan relatif
karena menggunakan mistar yang satuan terkecilnya 0,1 cm 0,1 cm dibagi
dua = 0,05 cm). Menggunakan massa 50 gram.
1). Untuk t 1 = 41,23 sekon, maka:
t 1 41,32
T 2,06sekon
n 20
1 1
f 0,49Hz
T 2,06

2). Untuk t2 = 41,02 sekon, maka:


t 2 41,02
T 2,05sekon
n 20
1 1
f 0,49Hz
T 2,05

3). Untuk t3 = 41,31 sekon, maka:


t 3 41,31
T 2,07sekon
n 20
1 1
f 0,48Hz
T 2,07

Rata-rata:
T1 T2 T3 2,06 2,05 2,07 6,18
T 2,06sekon
3 3 3
f f 2 f 3 0,49 0,49 0,48
f 1 0,49Hz
3 3
Dengan menggunakan rumus:
L 1
T 2 6,28 6,28 0,32 2,01sekon
g 10
1 1
f 0,5Hz
T 2,01

b. Panjang talinya adalah 50 0,05 cm ( 0,05 merupakan kesalahan relatif


karena menggunakan mistar yang satuan terkecilnya 0,1 cm 0,1 cm dibagi
dua = 0,05 cm). Menggunakan massa 50 gram.
1). Untuk t 1 = 31,32 sekon, maka:
t 1 31,32
T 1,56sekon
n 20
1 1
f 0,64Hz
T 1,56

2). Untuk t2 = 31,48 sekon, maka:


t 2 31,48
T 1,57sekon
n 20
1
f 1,57 0,64Hz
T
3). Untuk t3 = 31,38 sekon, maka:
t3
T 31,38 1,57sekon
n
1 1
f 0,64 Hz
T 1,57

Rata-rata:
T1 T2 T3 1,56 1,57 1,57 4,7
T 1,57sekon
3 3 3
f f 2 f 3 0,64 0,64 0,64
f 1 0,64Hz
3 3
Dengan menggunakan rumus:
L 0,5
T 2 6,28 6,28 0,22 1,4sekon
g 10
1 1
f 0,71Hz
T 1,4

Jadi gerak bandul sederhana dapat dipandang sebagai getaran harmonic


selama s kecil atau sudut simpangan () kecil. Periodenya sebanding dengan akar
panjang bandul dan tidak bergantung pada massa bandul.

F. Kesimpulan
Besarnya periode tidak dipengaruhi oleh panjang tali atau amplitudo. Akan
tetapi dipengaruhi oleh jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik atau
frekuensi.
Besarnya frekuensi suatu getaran berbanding terbalik dengan periode
getarannya atau dengan kata lain semakin besar frekuensi getaran maka
periode semakin kecil.
1 1
Bila ditulis dalam bentuk persamaan : T = f atau f = T

Anda mungkin juga menyukai