Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Dzat yang telah menjadikan sebab untuk segala
perkara, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hamba-Nya. Yang mengutus
Saya menyadari bahwa penulisan dan pembuatan makalah ini tak lepas dari peran
dahsyat orang-orang yang membantu dalam proses pembuatannya, ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
2. Bapak K. Hasan Arif selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darul Jannah Al-Mawa
Saya juga membuat makalah ini untuk mengerjakan ujian akhir semester (UAS) ganjil dan saya
akan mengerjakan dengan semampu saya,apabila ada kata-kata yang tidak pas di hati bapak guru
Summasalam mualaikummusalam
BAGUS SABIQUL.A
DAFTAR ISI
H alaman Cover
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Operasi Aljabar Pada Fungsi
B. Menemukan Konsep Fungsi Komposisi
C. Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi.
.. Uji Kompetensi 3.1
D. Fungsi Invers
E. Menentukan Rumus Fungsi Invers
Uji Kompetensi 3.2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kesan
C. Pesan
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang digunakan oleh BPK adalahadopsi dari Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Generally
Accepted Auditing Standard (GAAS). Sebagai Konsekuensinya, aturan aturan, pedomanteknis,
dan pedoman pelaksanaan yang disahkan SPAP dan GAAS seharusnyadiikuti oleh BPK. Namun,
yang terjadi tidak seperti itu. Masih ada beberapa hal yang terkesan diabaikan oleh BPK.
Padahal hal tersebut sangat esensial dalam melakukan pemeriksaan, seperti konsep dasar mengenai
perencanaan danpelaksanaan pemeriksaan keuangan. Hal ini menjadi sangat krusial karena ituartinya BPK
tidak benar-benar menjadikan keduanya sebagai referensi.Namun, GAAS dan SPAP tidak lebih
dari standar. Dalam praktiknya, tentuauditor menggunakan Professional Judgement saat menyelesaikan
auditnya. Hal inimemungkinkan auditor berimprovisasi dengan kreativitas masing-masing.
Walaubegitu, tak semua pekerjaan auditor ini dapat dilakukan dengan mudah. Olehkarenanya, Best Practice
yang biasa dipraktikkan auditor bisa dijadikan salah satupertimbangan dalam menyelesaikan
audit.Perbedaan Best Practice menurut Arens dengan matriks pemeriksaan BPKRI inilah yang
kemudian kami cermati. Baik dari segi langkah, penggunaan bahasa,ataupun konsep dasar
pemeriksaan. Alasannya, perbedaan yang ada dapatmempengaruhi kualitas pemeriksaan keuangan yang
dilakukan BPK RI.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Best Practice Arens benar-benar dijadikan referensi oleh BPK dalammenyusun matriks
pemeriksaan keuangan negara?
2. Adakah langkah pemeriksaan yang tidak tepat yang dimasukkan ke matriksyang disusun BPK?
C. Tujuan Penulisan
BPK RI menyusun SPKN berdasarkan GAAS dan SPAP. Oleh karena itu,seharusnya
BPK menerapkan pernyataan GAAS dan SPKN terkait pemeriksaansecara konsisten. Walaupun
sektor komersial dan sektor pemerintahan adalah duasisi yang berbeda, namun secara konsep
tetap bisa dicari jalan tengah. Tulisan inidibuat untuk membuktikan konsistensi BPK terkait
pelaksanaan pemeriksaan yangterdapat pada GAAS dan SPKN.Konsistensi yang dimaksud disini bukan
berarti bahwa semua hal yang diaturdalam GAAS dan SPKN harus pula diikuti seluruhnya oleh BPK.
Namun, ini lebihkepada pemahaman konseptual dan cara BPK merumuskannya menjadi
langkahpemeriksaan.
D. Sistematika Penulisan
H alaman Cover
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Operasi Aljabar Pada Fungsi
B. Menemukan Konsep Fungsi Komposisi
C. Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi.
.. Uji Kompetensi 3.1
D. Fungsi Invers
E. Menentukan Rumus Fungsi Invers
Uji Kompetensi 3.2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kesan
C. Pesan
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup Penulis
BAB II PEMBAHASAN
A. Operasi Aljabar Pada Fungsi
Pada subbab ini, kita akan mempelajari operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian pada fungsi). Perhatikan masalah berikut.Masalah-3.1
Seorang photografer dapat menghasilkan gambar yang bagus melalui dua tahap, yaitu;
tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya yang diperlukan pada tahap pemotretan (B1) adalah
Rp500,- per gambar, mengikuti fungsi: B1(g) = 500g + 2500 dan biaya pada tahap editing (B2)
adalah Rp100,- per gambar, mengikuti fungsi: B2(g) = 100g + 500, dengan g adalah banyak
gambar yang dihasilkan.
a) Berapakah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar
dengan kualitas yang bagus?
b) Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dengan biaya pada tahap editing untuk
5 gambar.
Alternatif Penyelesaian
Fungsi biaya pemotretan: B1(g) = 500g + 2.500
Fungsi biaya editing: B2(g) = 100g + 500
a) Untuk menghasilkan gambar yang bagus, harus dilalui 2 tahap proses yaitu pemotretan dan
editing, sehingga fungsi biaya yang dihasilkan adalah:
B1(g) + B2(g) = (500g + 2.500) + (100g + 500) = 600g + 3.000
Total biaya untuk menghasilkan 10 gambar (g = 10) adalah:
B1(g) + B2(g) = 600g + 3.000
B1(10) + B2(10) = (600 10) + 3.000 = 9.000
Jadi total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan kualitas yang bagus
adalah Rp9.000,-
9
b) Selisih biaya tahap pemotretan dengan tahap editing adalah:
B1(g) B2(g) = (500g + 2.500) (100g + 500) = 400g + 2.000
Selisih biaya pemotretan dengan biaya editing untuk 5 gambar (g = 5) adalah:
B1(g) B2(g) = 400g + 2.000
B1(5) B2(5) = (400 5) + 2.000 = 4.000
Jadi selisih biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 5 gambar dengan kualitas yang bagus
adalah Rp4000,-
Perhatikan jumlah biaya pada bagian (a) dan selisih biaya pada bagian (b).
B1(g) = 500g + 2500 sehingga B1(5) = 5.000 dan B1(10) = 7.500.
B2(g) = 100g + 500 sehingga B2(5) = 1.000 dan B2(10) = 1.500
BJ (g) = B1(g) + B2(g) = 600g + 3000 sehingga BJ (10) = 9.000 dan B1(10) + B2(10)
= 7.500 + 1.500 = 9.000
Demikian juga,
BS (g) = B1(g) B2(g) = 400g + 2000 sehingga BS (5) = 4.000 dan B1(5) B2(5)
= 5.000 1.000 = 4.000.
Definisi 3.1
Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan daerah
asal Dg , maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dinyatakan sebagai berikut.
a) Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai ( f + g )(x) = f (x) + g (x) dengan daerah asal
D D D f + f = _ g g.
b) Selisih f dan g ditulis f g didefinisikan sebagai ( f g)(x)= f (x)g(x)dengan daerah asal D D
D f f = _ g g.
c) Perkalian f dan g ditulis f g didefinisikan sebagai ( f g)(x)= f (x)g (x)dengan daerah asal D
D D f f = _ g g.
d) Pembagian f dan g ditulis
dengan daerah asal D
D. Fungsi Invers
Berikutnya, kita akan mempelajari balikan dari fungsi yang disebut dengan fungsi invers.
Dengan demikian, mari kita memahami masalah berikut.
Masalah-3.4
Seorang pedagang kain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan setiap x potong kain
sebesar f(x) rupiah. Nilai keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi f(x) = 500x + 1.000,
(dalam ribuan rupiah) x adalah banyak potong kain yang terjual.
a) Jika dalam suatu hari pedagang tersebut mampu menjual 50 potong kain, berapa keuntungan
yang diperoleh?
b) Jika keuntungan yang diharapkan sebesar Rp100.000,00 berapa potong kain yang harus terjual?
c) Jika A merupakan daerah asal (domain) fungsi f dan B merupakan daerah hasil (range) fungsi f,
gambarkanlah permasalahan butir (a) dan butir (b) di atas.
Alternatif Penyelesaian
Keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi f(x) = 500x + 1000, untuk setiap x potong kain
yang terjual.
a) Penjualan 50 potong kain, berarti x = 50 dan nilai keuntungan yang diperoleh adalah:
f(x)= 500x + 1.000
untuk x = 50 berarti f(50) = (500 50) + 1.000
= 2.500 + 1.000
= 3.600
Jadi keuntungan yang diperoleh dalam penjualan 50 potong kain sebesar
Rp3.600.000,-
b) Agar keuntungan yang diperoleh sebesar Rp100.000,-, maka banyak potong kain
yang harus terjual adalah:
f(x) = 500x + 1.000
100.000 = 500x + 1.000
500x = 100.000 1.000
500x = 99.000
X = 99 000
500.
= 198
Jadi banyak potong kain yang harus terjual adalah 198 potong.
c) Jika A merupakan daerah asal fungsi f dan B merupakan daerah hasil fungsi f, permasalahan
butir (a) dan butir (b) di atas digambarkan seperti berikut.
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa, karena berkat
karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi mengenai fungsi
komposisi, fungsi invers, grafik dua fungsi invers satu terhadap yang lain. Ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah pengantar komputer yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang
selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah diatas kami memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai
berikut:
A. Mengetahui definisi arti fungsi komposisi, fungsi invers, grafik dua fungsi invers satu
terhadap yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh Soal 1:
Diketahui f(x) = 3x - 4 dan g(x) = 2x, maka tentukanlah rumus (f o g)(x) dan (g o f)(x) ...
Jawab:
(f o g)(x) = g dimasukkan ke f menggantikan x
(f o g)(x) = 3(2x)-4
(f o g)(x) = 6x - 4
Contoh Soal 2
Misal fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan terurut :
f : {(-1,4), (1,6), (3,3), (5,5)}
g : {(4,5), (5,1), (6,-1), (7,3)}
Tentukan :
a. f o g d. (f o g) (2)
b. g o f e. (g o f) (1)
c. (f o g) (4) f. (g o f) (4)
Jawab :
Pasangan terurut dari fungsi f dan g dapat digambarkan dengan diagram panah berikut
ini
a. (f o g) = {(4,5), (5,6), (6,4), (7,3)}
c. (f o g) (4) = 5
d. (f o g) (2) tidak didefinisikan
e. (g o f) (1) = -1
Tidak Komutatif
(g o f)(x) = (f o g)(x)
Asosiatif
(f o (g o h))(x) = ((f o g) o h)(x)]
Cara Menentukan fungsi bila fungsi komposisi dan fungsi yang lain diketahui
Misalkan jika fungsi f dan fungsi komposisi (f o g) atau (g o f) telah diketahui maka kita
dapat menentukan fungsi g. demikian juga sebaliknya.
Contoh Soal 3
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -4x + 4 dan f (x) = 2x + 2.
Tentukan fungsi g (x).
Jawab :
(f o g) (x) = -4x + 4
f (g (x)) = -4x + 4
2 (g (x)) + 2 = -4x + 4
2 g (x) = -4x + 2
g (x) = -4x + 2
2
g (x) = -2x + 1
Jadi fungsi g (x) = -2x + 1
Fungsi Invers
Apabila fungsi dari himpunan A ke B dinyatakan dengan f, maka invers dari fungsi f
merupakan sebuah relasi dari himpunan A ke B. Sehingga, fungsi invers dari f : A -> B
adalah f-1: B -> A. dapat disimpulkan bahwa daerah hasil dari f-1 (x) merupakan daerah
asal bagi f(x) begitupun sebaliknya.
Pertama
Ubah persamaan y = f (x) menjadi bentuk x sebagai fungsi dari y
Kedua
Hasil perubahan bentuk x sebagai fungsi y itu dinamakan sebagai f-1(y)
Ketiga
Ubah y menjadi x [f-1(y) menjadi f-1(x)]
Contoh Soal:
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah ini kami tulis, semoga bisa memberi manfaat dan dorongan
untuk kita dalam mengetahui penjelasan fungsi komposisi, fungsi invers, grafik dua fungsi
invers satu terhadap yang lain di berbagai bidang. Mohon maaf jika banyak kesalahan
dalam penulisan. Terimakasih.
SUMBER : http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/pembahasan-fungsi-
komposisi-dan-fungsi-invers.html
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus tertentu dengan
buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan para pelajar merasa
bosan untuk belajar matematika. Seringkali mereka bertanya, Apa sih manfaat belajar
matematika dalam kehidupan sehari-hari? Apa manfaat Aljabar? Apa manfaat himpunan?
Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu
menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan
serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika, sekalipun kita mengambil
jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau
matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan himpunan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai
satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan
merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya,
studi mengenai himpunan sangatlah berguna.
Himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat
dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik. Sebetulnya
pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif. Mengingat demikian
pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan dijabarkan beberapa konsep
mengenai teori himpunan.
1. Rumusan Masalah
1. Tujuan
Untuk mengetahui tentang himpunan, syarat agar dapat disebut sebagai himpunan dan
ketentuan-ketentuan lainnya dari himpunan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Himpunan
. Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 1918), seorang ahli matematika Jerman. .
Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan atas objek-objek. Objek tersebut dapat
berupa benda abstrak maupun kongkret. Pada dasarnya benda-benda dalam suatu himpunan tidak
harus mempunyai kesamaan sifat/karakter atau Himpunan merupakan kumpulan benda-benda
atau objek-objek yang didefinisikan dengan jelas.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam sebuah
himpunan.
Contoh:
1) dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda
kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara ini disebut
juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o}
3) Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum
(role) dari anggotanya.
Contoh Soal :
Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-sifatnya
himpunan berikut ini :
Penyelesaian :
A = {2, 3, 4, 5}
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika Inggris
bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan segiempat dan
himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.
1. Keanggotaan Himpunan
Nama suatu himpunan biasanya menggunakan huruf kapital seperti A, B, C, dan X. Sedangkan
anggota suatu himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil seperti a, b, c, x, dan y.
Misalnya H adalah himpunan semua huruf hidup dalam alfabet Latin maka benda-benda yang
termasuk dalam himpunan H adalah a, i, u, e, dan o. Benda-benda yang masuk dalam suatu
himpunan disebut sebagai anggota himpunan tersebut. Notasi untuk menyatakan anggota suatu
himpunan adalah sedangkan notasi untuk bukan anggota adalah . Dengan demikian
a H, iH, u H, e H, dan o H sedangkan b H, c H dan d H. Istilah anggota yang
digunakan di atas dapat diganti dengan istilah elemen atau unsur.
Simbol Arti
atau Himpunan kosong
Operasi gabungan dua himpunan
Operasi irisan dua himpunan
, , , Subhimpunan, Subhimpunan sejati, Superhimpunan, Superhimpunan sejati
Komplemen
Contoh :
Ditulis: a A; b A; dan c A
1. Macam-Macam Himpunan
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A B , jika setiap
anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
Contoh :
Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya.
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A juga
merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.
Syarat :
Sebab : { 0 } { }
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai
satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf yunani (phi).
3) Himpunan Semesta
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula sebaliknya.di
notasikan dengan A=B
Contoh :
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang
anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki
anggota yaitu { c,d,e }.
5) Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu
tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
AC = {xx U, x A}
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) AB, dikatakan sederajat atau
ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }n (A) = 4
B = { r,s,t,u } n (B) = 4
Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila
himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan
anggota himpunan A atau himpunan B. Dinotasikan A B
Notasi : A B = {x | x A atau x B}
1. b) Irisan
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan
anggota dari himpunan A dan anggota himpunan B.
Notasi : A B = {x | x A dan x B}
c)Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah himpunan yang anggotanya
merupakan anggota S yang bukan anggota A. Dinotasikan Ac
1. d) Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A
dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A dan B adalah komplemen himpunan B
terhadap himpunan A. Dinotasikan A-B
Notasi : A B = {x | x A dan x B}
Hasil kali kartesius himpunan A dan B, dinotasikan A x B, adalah himpunan yang anggotanya
semua pasangan terurut (a,b) dimana a anggota A dan b anggota B
A x B = {(a,b)| a A dan b B}
Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan akan
memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena dalam hidup, logika memiliki peran
penting karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika antara lain:
1) Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
3) Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4) Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.
Berikut ini merupakan beberapa contoh kasus teori himpuanan dalam kehiupan sehari-hari.
Soal:
1. Dalam sebuah kelas terdapat 40 orang siswa, 24 orang gemar musik 30 orang gemar olah
raga dan 16 orang gemar keduanya. Tentukan banyaknya siswa yang gemar musik saja
dan yang gemar olahraga saja?
2. Dari survey 100 orang warga terdapat 60 orang gemar membaca 50 orang gemar menulis,
45 orang gemar melukis, 40 orang gemar melukis dan menulis, 35 orang gemar membaca
dan melukis, 30 orang gemar ketiganya. Tentukan :
3. a) Orang yang gemar melukis dan menulis saja
4. b) Orang yang gemar membaca dan melukis saja
5. c) Orang yang gemar membaca saja
6. d) Orang yang gemar menulis saja
7. e) Orang yang gemar melukis saja
8. f) Orang yang tidak suka ketiganya
Penyelesaian:
1. Perhatikan dalam soal tersebut terdapat dua himpunan siswa yaitu siswa yang gemar
musik dan siswa yang gemar olahraga. Siswa yang gemar keduanya sebanyak 16 orang.
Dalam konsep himpunan, anggota yang gemar keduanya merupan anggota irisansehingga
dapat dicari siswa yang gemar musik saja dan siswa yang gemar olahraga saja.
Karena irisan siswa yang gemar keduanya sebanyak 16 orang sehingga siswa yang hanya gemar
Musik dan olah raga saja yaitu :
Musik = 24 16 = 8
Olahraga = 30 16 = 14
S = 8 + 14 +16 = 40 siswa.
2. Dari soal nomor 2, terdapat tiga himpunan yang berbeda yaitu yang gemar membaca,
menulis dan melukis. Untuk menyelesaikan soal tersebut, terlebih dahulu kita cari irisan
ketiganya. Sehingga dapat disimpulkan :
PENUTUP
1. Simpualan
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam pembuatan makalah ini, diantaranya yaitu:
1. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk kehidupan
sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu yang
lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih seius dalam mempelajari matematika
dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena
matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumushitung.com/2013/05/25/soal-himpunan-matematika-dan-pembahasannya diakses
pada tanggal 25 Juni 2013
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tetang pengertian Himpunan?
2. Menyebutkan jenis-jenis himpunan?
3. Menjelaskan cara penulisan himpunan?
4. Menjelaskan operasi dan hokum aljabar pada himpunan?
5. Mejabarkan manfaat mempelajari himpunan dalam kehidupan sehari-hari?
6. Menjabarkan penerapan himpunan?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang
Himpunan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Himpunan
Konsep himpunan mendasari hampir semua cabang matematika. Gerorg
Cantor dianggap sebagai Bapak teori himpunan. Himpunan adalah kumpulan benda
atau objek-objek atau lambang-lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan
dengan jelas mana yang merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota
himpunan. Istilah didefinisikan dengan jelas dimaksukkan agar orang dapat
menentukan apakah suatu benda merupakan anggota himpunan yang dimaksud tadi
atau tidak.
Perhatikan objek yang berada di sekeliling kita, misal ada sekelompok mahasiswa
yang sedang belajar di kelas A, setumpuk buku yang berada di atas meja belajar,
sehimpunan kursi di dalam kelas A, sekawanan itik berbaris menuju sawah, sederetan
mobil yang antri karena macet dan sebagainya, semuanya merupakan contoh
himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kita amati semua objek yang berada disekeliling kita yang dijadikan contoh di
atas, dapat didefinisikan dengan jelas dan dapat dibedakan mana anggota himpunan
tersebut dan mana yang bukan.Himpunan makanan yang lezat, himpunan gadis yang
cantik dan himpunan bunga yang indah adalah contoh himpunan yang tidak dapat
didefinisikan dengan jelas. Lezatnya makanan, cantiknya gadis dan indahnya bunga
bagi setiap orang relatif. Lezatnya suatu hidangan bagi seseorang atau sekelompok
orang belum tentu lezat bagi orang lain atau sekelompok orang lainya.
Demikian juga indahnya sekuntum bunga bagi seseorang belum tentu indah bagi
orang lain. Bagi A yang indah adalah mawar merah bagi B yang indah adalah melati.
Jadi relatif bagi setiap orang. Benda atau objek yang termasuk dalam himpunan disebut
anggota atau elemen atau unsur himpunan tersebut. Umumnya penulisan himpunan
menggunakan huruf kapital A, B, C dan seterusnya, dan anggota himpunan ditulis
dengan huruf kecil.
B. Jenis-Jenis Himpunan
1. Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A B ,
jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
A B, dibaca : A himpunan bagian dari B
A B, dibaca : A bukan himpunan bagian dari B
B A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
B A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka B A
Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya
.
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan
A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling
berkaitan.
2. Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama
sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong = A atau { } Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab : { 0 } { }
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf
yunani (phi).
3. Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan U atau S (Universum) yang
berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya
himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.
4. Himpunan Sama (Equal)
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula
sebaliknya.di notasikan dengan A=B
Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={ c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang
anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan
memiliki anggota yaitu { c,d,e }.
5. Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang
sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling
lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua
himpunan itu tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
6. Himpunan Komplemen (Complement set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC . Himpunan komplemen jika
di misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A U. Himpunan {1,2,6,7} juga
merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan
ditulis :
AC = {xx U, x A}
7. Himpunan Ekuivalen (Equal Set)
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan
himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) AB, dikatakan sederajat
atau ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }n (A) = 4
B = { r,s,t,u } n (B) = 4
Maka n (A) =n (B) AB
Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut,
bila himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.
C. Cara Penulisan Himpunan
Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan
1. Dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang
tanda kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma.
Cara ini disebut juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o}
B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2. menyebutkan syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi.
Contoh: ambil bilangan asli kurang dari 5
3. Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum
(role) dari anggotanya.
Contoh Soal :
Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-
sifatnya himpunan berikut ini :
A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6
Penyelesaian :
A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6
Dengan menulis tiap-tiap anggotanya A = {2, 3, 4, 5}
Dengan menulis sifat-sifatnya A = {x | 1 < x < Asli}6, x
4. Himpunan juga dapat di sajikan secara grafis (Diagram Venn)
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika
Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan
segiempat dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.
D. Operasi Pada Himpunan
1. Gabungan
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B. Dinotasikan A B
Notasi : A B = {x | x A atau x B}
2. Irisan
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota dari himpunan A dan anggota himpunan B.
Notasi : A B = {x | x A dan x B}
3. Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A. Dinotasikan Ac
Notasi : Ac = {x | x S dan x A} atau
4. Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A dan B adalah
komplemen himpunan B terhadap himpunan A. Dinotasikan A-B
Notasi : A B = {x | x A dan x B}
5. Hasil Kali Kartesius ( cartesion Product )
Hasil kali kartesius himpunan A dan B, dinotasikan A x B, adalah himpunan yang
anggotanya semua pasangan terurut (a,b) dimana a anggota A dan b anggota B
Secara matematis dituliskan : A x B = {(a,b)| a A dan b B}
Misalkan :
I = himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa inggris.
P =himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa perancis.
J = himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa jerman.
Maka ,
|I | = 1232 |P | = 879 |J| = 114 | I P | = 103
| I J | = 23 | P J | = 14 dan |I P J| = 2092
Penyulihan nilai- nilai diatas pada persamaan
|I P J| = |I | + |P | + |J| | I P | | I J | | P J | + |I P J|
2092 = 1232 + 879 + 114 103 23 14 + |I P J|
Sehingga |I P J| = 7
Jadi ada 7 orang mahasiswa yang mengambil ketiga buah kuliah bahasa inggris ,
perancis dan jerman
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.
5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan serta kesesatan.
6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
Soal:
1. Dalam sebuah kelas terdapat 40 orang siswa, 24 orang gemar musik 30 orang gemar
olah raga dan 16 orang gemar keduanya. Tentukan banyaknya siswa yang gemar musik
saja dan yang gemar olahraga saja?
2. Dari survey 100 orang warga terdapat 60 orang gemar membaca 50 orang gemar
menulis, 45 orang gemar melukis, 40 orang gemar melukis dan menulis, 35 orang
gemar membaca dan melukis, 30 orang gemar ketiganya. Tentukan :
Penyelesaian:
1. Perhatikan dalam soal tersebut terdapat dua himpunan siswa yaitu siswa yang gemar
musik dan siswa yang gemar olahraga. Siswa yang gemar keduanya sebanyak 16
orang. Dalam konsep himpunan, anggota yang gemar keduanya merupan
anggota irisansehingga dapat dicari siswa yang gemar musik saja dan siswa yang
gemar olahraga saja.
Karena irisan siswa yang gemar keduanya sebanyak 16 orang sehingga siswa yang
hanya gemar Musik dan olah raga saja yaitu :
Musik = 24 16 = 8
Olahraga = 30 16 = 14
2. Dari soal nomor 2, terdapat tiga himpunan yang berbeda yaitu yang gemar membaca,
menulis dan melukis. Untuk menyelesaikan soal tersebut, terlebih dahulu kita cari irisan
ketiganya. Sehingga dapat disimpulkan :
B. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih serius
dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang
menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.
Contoh Soal 1
Dalam suatu kelas terdapat 48 siswa. Mereka memilih dua jenis olahraga
Penyelesaiannya:
banyaknya siswa yang gemar bermain basket dan voli diketahui, maka cari
terlebih dahulu banyaknya siswa yang gemar bermain basket dan voli:
n{AB} = 14
Contoh Soal 2
Pada sebuah kelas yang terdiri atas 46 siswa dilakukan pendataan pilihan
banyaknya siswa yang hanya memilih PMR saja dan KIR saja.
Penyelesaiannya:
n{AB} = 12
dibawah ini.
Jadi banyaknya siswa yang hanya memilih PMR saja ada 11 siswa dan KIR
Contoh Soal 3
matematika dan 26 siswa gemar pelajaran fisika. Jika 2 siswa tidak gemar
Penyelesaiannya:
n{AB} = 18
Jadi banyaknya siswa yang gemar matematika dan fisika ada 18 siswa
Contoh Soal 4
Penyelesaiannya:
7 = 45 - 50 + n{X}
7 = - 5 + n{X}
n{X} = 7 + 5
n{X} = 12
Jika digambarkan ke dalam diagram venn maka gambarnya seperti
dibawah ini.
Jadi banyaknya siswa yang tidak gemar matematika dan fisika ada 12 siswa
Contoh Soal 5
olahragawan tersebut.
Penyelesaiannya:
Contoh Soal 6
Siswi-siswi kelas VIIC dan VIID salah satu SMP Negeri di Jakarta
mengikuti lomba memasak dan menjahit yang diadakan dalam waktu yang
pernyataan di atas dalam diagram Venn dan hitung berapa siswi yang tidak
Penyelesaiannya:
Contoh Soal 7
mengikuti kegiatan apa pun. Kegiatan bola voli diikuti 15 orang, tenis
diikuti 19 orang, dan catur diikuti 25 orang. Warga yang mengikuti bola voli
dan catur sebanyak 12 orang, bola voli dan tenis 7 orang, sedangkan tenis
Penyelesaian:
yang ikut:
dari diagram venn di atas yang mengikuti ketiga kegiatan olahraga tersebut
adalah
=>> 35 = 31 +x
=>> x = 4
Dari 42 kambing yang ada di kandang milik pak Arman, 30 kambing menyukai rumput gajah,
dan 28 ekor kambing menyukai rumput teki. apabila ada 4 ekor kambing yang tidak menyukai
kedua rumput tersebut, berapa ekor kambing yang menyukai rumput gajah dan rumput teki?
Pembahasan:
Jadi, jumlah kambing yang menyukai kedua jenis rumput tersebut adalah 20 ekor.
Contoh Soal 2:
Siswa kelas 7 SMP Tunas Mekar adalah 45. tiap-tiap siswa memilih dua jenis pelajaran yang
mereka sukai. diketahui ada 27 siswa yang menyukai pelajaran Matematika dan 26 siswa
menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Sementara siswa yang tidak menyukai kedua pelajaran
tersebut ada 5 orang. Tentukanlah banyaknya siswa yang menyukai pelajaran bahasa inggris dan
matematika serta gambarlah diagram venn-nya.
Pembahasan:
Kita cari terlebih dahulu jumlah siswa yang menyukai kedua pelajaran tersebut:
Di dalam sebuah ruangan terdapat 150 siswa yang baru lulus SMP. Diketahui ada 75 siswa
memilih untuk masuk SMA dan 63 siswa memilih untuk masuk SMK sementara ada 32 siswa
yang belum menentukan pilihannya. Lalu, berapakah banyaknya siswa yang hanya memilih
untuk masuk SMA dan SMK saja?
Pembahasan:
Contoh Soal 4:
Dari 40 orang bayi, diketahui bahwa ada 18 bayi yang gemar memakan pisang, 25 bayi gemar
makan bubur, dan 9 bayi menyukai keduanya. Lalu ada berapa bayi yang tidak menyukai pisang
dan bubur?
Pembahasan:
Contoh Soal 5:
Dari sekelompok atlet diketahui bahwa 17 orang menyukai sepak bola, 13 menyukai renang, dan
12 orang menyukai keduanya. coba kalian gambarkan diagram venn dan tentukan pula jumlah
keseluruhan dari atlet tersebut.
Pembahasan: