Anda di halaman 1dari 5

Journal of Research and Technologies, Vol.

X (20XX): yy-yy
ISSN No.XXX XXXX XXXXX

Pengaruh Jumlah Pelarut Pada Proses Ekstraksi Minyak Kayu Cengkeh


Menggunakan Microwave

Arief Adhiksana*, Kusyanto

Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda1*


E-mail: adhiksana@polnes.ac.id

Abstrak

minyak cengkeh biasanya dihasilkan dari daun dan bunga, sementara pada ranting
cengkeh sebenarnya masih memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan.. Salah satu metode
terbaru yang bisa digunakan adalah ekstraksi berbantukan gelombang mikro. Kelebihan
gelombang mikro adalah kemampuannya untuk memberikan energi langsung ke semua
bahan, sehingga bisa menghemat waktu dibandingkan metode ektraksi konvensional.
Penelitan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pelarut pada ekstraksi
menggunakan microwave. Pelarut yang digunakan adalah air karena bersifat polar
sehingga sangat baik dalam menyerap gelombang mikro. Variabel penelitian adalah
berat bahan (75-150 gram) dan volume pelarut (400-500 ml), sedangkan daya
microwave dipilih pada 264 W. Hasil rendemen minyak kayu cengkeh terbaik diperoleh
sebesar 3,89,% pada volume pelarut 500 ml dengan berat bahan 150 gram.

Kata kunci: minyak cengkeh, microwave, pelarut

Abstract

clove oil is usually produced from the leaves and flowers , while the twigs cloves actually
has the potential to be exploited. One of the latest methods that can be used is the
microwave assisted extraction. The advantages of microwaves is its ability to deliver
energy directly to all material, so it can save time compared to conventional extraction
methods. This research aims to study the effect of solvents on the extraction using
microwaves . The solvent is water because the polar so very good at absorbing
microwave. The variables studied were the weight ( 75-150 grams ) and volume of
solvent ( 400-500 ml ) , while the microwave power of 264 W. The choice of wood clove
oil yield was obtained of 3.89 % on the amount of solvent to 500 ml with weight 150
grams.

Keywords: clove oil, microwave, solvent

1. PENDAHULUAN Potensi ekonomi yang besar tanaman


Selama ini pemanfaatan cengkeh berasal cengkeh mendorong upaya untuk meningkatkan
dari bunganya saja sehingga daun cengkeh dan penguasaan teknologi esktraksi dan kemudahan
ranting yang dihasilkan di perkebunan dibuang dalam pengembangan minyak atsiri. Dengan
karena dianggap sampah. Oleh karena itu, adanya pengembangan teknologi proses
perolehan minyak cengkeh dari ranting atau penyulingan minyak atsiri maka diharapkan
daun cengkeh dinilai sangat ekonomis. dapat memenuhi kebutuhan dunia akan minyak
Komponen terbesar yang terdapat dalam atsiri dari kayu cengkeh.
minyak atsiri cengkeh adalah eugenol sebesar Ada beberapa metode yang telah
70-80%. dilakukan untuk mendapatkan minyak atsiri,
biasanya adalah dengan hydro/water destilation

[Times New Roman 11pt] 1


Journal of Research and Technologies, Vol. X (20XX): yy-yy
ISSN No.XXX XXXX XXXXX

atau biasa disebut dengan penyulingan. Namun daun yang tumbuh di dahannya, kemudian
dengan menggunakan metode tersebut dikecilkan ukurannya menjadi 10 mesh.
dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk B. Tahap Ekstraksi
menghasilkan mutu minyak yang bagus. Saat 100 gram bahan kayu/dahan cengkeh yang
ini teknologi yang digunakan telah pesat, ada dimasukkan ke dalam labu 1 liter dan
bahkan hingga menggunakan microwave dicampur dengan auqadest sebagai pelarut.
sebagai menjadi alternatif pengganti teknik Campuran dimasukkan ke dalam
penyulingan/ekstraksi konvensional sehingga microwave oven yang telah dilengkapi
lebih efektif dan efisien [ CITATION Che13 \l dengan thermocouple dan pengatur
1033 ]. temperatur (temperature control). Proses
Komponen terbesar yang terdapat dalam ekstraksi dilangsungkan pada temperatur
minyak atsiri cengkeh adalah eugenol sebesar 110oC, dibantu oleh gelombang mikro 264
70-80%. [CITATION Nur10 \t \l 1033 ] W selama 3 jam. Prosedur tersebut diulangi
melakukan penyulingan daun cengkeh dalam untuk variasi pelarut 400 hingga 500 ml.
tangki stainless steel volume 100 liter selama C. Tahap Analisis
delapan jam menghasilkan rendemen 3,5 % Minyak atsiri yang diperoleh kemudian
dengan total eugenol 76.8 %. Minyak atsiri ditimbang massanya untuk mendapatkan
yang terdapat seluruh bagian tanaman cengkeh data yield yang dihitung dengan rumus :
dalam jumlah yang cukup besar, dalam
bunga (10-20%), tangkai (5-10%) maupun massa minyak atsiri( g)
daun (1-4%). Yield= x 100
massa bahan kering ( g )
Radiasi microwave telah terbukti sebagai
Selanjutnya konsentrasi minyak atsiri kayu
sumber pemanasan yang sangat efektif dalam
cengkeh dalam satuan mg/mL dianalisa
reaksi kimia. Microwave dapat mempercepat
dengan metode GC-MS.
kecepatan reaksi, menghasilkan rendemen
produk yang lebih baik karena pemanasan
2.3 Gambar peralatan
microwave bersifat langsung ke dalam bahan.
Penelitian ekstraksi kayu manis dengan
Dalam proses ekstraksi dengan pelarut yang
pelarut air menggunakan microwave dilakukan
bersifat polar, jika menggunakan microwave
dalam sistem yang ditunjukkan pada Gambar 1.
maka efek pemanasan akan langsung ke dalam
Kayu cengkeh yang digunakan adalah kayu
bahan yang diekstrak dan juga pelarutnya,
cengkeh yang diperoleh dari daerah malang.
biasanya disebut dengan pemanasan
Sistem ekstraksi dengan memanfaatkan
volumetrik.
microwave terdiri dari alat utama dan alat
Habibi dan Ziayul (2013) melakukan
pendukung. Alat utama pada penelitian ini
ekstraksi minyak atsiri berbahan daun cengkeh
adalah microwave jenis home comercial yang
menggunakan metode steam-hydro destilation
telah dimodifikasi dengan menambahkan sensor
dengan microwave memperoleh rendemen
suhu. Daya yang bisa dipilih pada microwave
minyak cengkeh sebesar 0,07% sampai 1,77%
tersebut mulai dari 100 W, 246 W, 400 W, 600
pada daya 400 Watt selama 2,5 jam dengan
W dan 800 W. Alat pendukung pada penelitian
kadar eugenol 79,21%.
ini terdiri dari (1) kondensor, (2) corong pisah,
2. METODE PENELITIAN dan (3) penampung produk. Bahan yang akan
2.1 Waktu dan lokasi diekstrak atau matriks yaitu kayu cengkeh
Penelitian akan dilakukan di laboratorium dalam bentuk potongan kecil sepanjang 1 cm
riset Jurusan Teknik Kimia,Politeknik Negeri dan diletakkan pada labu destilat yang ada
Samarinda selama 4 bulan (Juni-September dalam microwave.
2015).

2.2 Tahapan Penelitian Tabel 1: Probabilitas Kondisi Langit di


Penelitian akan dilakukan melalui tahap-tahap Surabaya untuk Tipe clear sky ( cs),
sebagai berikut : partly overcast sky (ps), and fully
overcast sky (os). [Judul Tabel:
A. Tahap Preparasi
Times New Roman 11pt]
Bahan kayu cengkeh dibeli dari kota
malang, terlebih dahulu dipisahkan daun-

[Times New Roman 11pt] 2


Journal of Research and Technologies, Vol. X (20XX): yy-yy
ISSN No.XXX XXXX XXXXX

Gambar 2 Pengaruh Volume pada rendemen untuk


daya microwave 264 Watt

Gambar 1 Metode Ekstraksi Kayu cengkeh Dengan Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa
Pelarut Air Menggunakan Microwave penellitian dimulai dari jumlah pelarut 400 ml
kemudian ditambahkan 50 ml dan 100 ml untuk
3. HASIL DAN DISKUSI dilihat pengaruhnya terhadap jumalh rendemen
Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi yang diperoleh. Pada berat 50 gram perolehen
menggunakan microwave pada penelitian ini rendemen minyak atsiri meningkat dari 2,53 %
adalah air. Secara umum, berdasarkan menjadi 2,745% saat volume pelarut bertambah
karakteristik fisik dan kimia, air adalah bersifat 50 ml atau meningkat sebesar 7,69%. Jika
polar dan memiliki nilai koefisien dielektrik pelarut ditambahkan 100 ml maka rendemen
yang tinggi yaitu 80 sehingga sangat bagus yang diperoleh menjadi 2,96% atau meningkat
dalam penyerapan gelombang mikro. Semakin sebesar 14,28%. Sedangkan pada variasi berat
tinggi nilai konstanta dielektrik maka semakin 75 gram rendemen minyak atsiri yang diperoleh
bagus penyerapannya terhadap radiasi saat volume pelarut ditambahkan 50 ml dengan
microwave. Beberapa pelarut yang juga penambahan 100 ml hasilnya tidak berbeda jauh
memiliki nilai koefisien dielektrik cukup tinggi yaitu sebesar 2,82% dan 2,96 %. Adapun hasil
adalah etanol dengan nilai konstanta dielektrik tertinggi diperoleh pada variasi berat 150 gram.
sebesar 30 dan propanol (20), tetapi pada Jika pelarut ditambahkan 50 ml menjadi 450 ml
penelitian ini ternyata tidak dapat digunakan maka rendemen meningkat sebesar 10% dari
untuk meng-ekstraksi minyak atsiri berbahan 3,17% menjadi 3,53%. Dan apabila volume
kayu cengkeh dikarenakan titik didihnya yang pelarut ditambah 100 ml maka rendemen
rendah (di bawah 100 oC). meningkat sebesar 18,18% dari 3,17% menjadi
Dielectric properties (konstanta dielektrik) pada 3,88%. Oleh karena itu dari semua variasi
suatu bahan/material berperan dalam memperlihatkan trend yang sama bahwa
menentukan interaksi antara medan listrik dan penambahan volume pelarut sebesar 50 ml dan
molekul bahan. Ukuran yang menunjukkan 100 ml dapat meningkatkan rendemen minyak
kemampuan untuk menyerap gelombang mikro atsiri.
itulah yang disebut dengan konstanta dielektrik Jumlah pelarut dalam ektraksi khususnya
(Chemat, 2013). yang menggunakan microwave merupakan
4.00 faktor yang harus dipertimbangkan untuk
3.80
Rendemen pada mendapatkan rendemen yang tinggi. Jumlah
Volume 400 ml
Rendemen pada pelarut dengan banyak bahan biasa disebut juga
3.60 Volume 450 ml dengan rasio bahan. Istilah lain yang terkait
Rendemen (%)

Rendemen pada
3.40 Volume 500 ml dengan rasio bahan per volume pelarut oleh
3.20 Chemat (2013) disebut dengan solvent-to-solid
3.00 (feed) rasio (S/F). Volume pelarut haruslah
cukup untuk menjamin bahwa semua bahan
2.80
sampel terendam sehingga terpengaruh selama
2.60 proses radiasi dari microwave. Dari berbagai
2.40 penelitian didapatkan bahwa jumlah volume
25 50 75 100 125 150 agar proses ekstraksi berlangsung dengan
Massa Bahan (gram) optimal adalah 30-34% (w/v) (Eskillson,2000).
Dari gambar di atas di ketahui bahwa yang
Pada penelitian ini volume ekstraksi yang paling banyak menghasilkan rendemen ada
digunakan adalah 400 ml, 450 ml dan 500 ml. pada volume pelarut 500 ml atau sekitar 20-
Sedangkan bahan baku yang akan diekstrak 30% (w/v). Secara keseluruhan terlihat bahwa
adalah kayu cengkeh dalam bentuk potongan peningkatan volume pelarut hingga titik tertentu
kecil (0,5-1 cm) dengan berat mulai dari 50 mampu memberikan peningkatan perolehan
gram, 75 gram, 100 gram, 125 gram dan 150 rendemen minyak atsiri.
gram. Adapun pengaruh pelarut pada persen Untuk kayu cengkeh, komponen yang
rendemen dapat dilihat pada gambar berikut : dominan dalam minyak atsiri adalah eugenol.
Berdasarkan SNI 06-2385-2006 kandungan
eugenol dalam minyak atsiri yang

[Times New Roman 11pt] 3


Journal of Research and Technologies, Vol. X (20XX): yy-yy
ISSN No.XXX XXXX XXXXX

dipersyaratkan untuk kualitas perdagangan


adalah 78%. Dari penelitian ini diperoleh kadar
eugenol pada minyak atisiri hasil ekstraksi kayu 4. KESIMPULAN
cengkeh mencapai 86 %. Adapun untuk hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengukuran property fisik seperti densitas dapat volume pelarut memiliki pengaruh terhadap
dilihat pada tabel berikut : jumlah rendemen minyak atsiri kayu cengkeh.
Persen (%) rendemen minyak atsiri kayu
Tabel 1. Hasil analisa Properti Fisk Minyak cengkeh tertinggi dihasilkan sebesar 3,88 %
Kayu Cengkeh pada volume pelarut 500 ml dengan berat kayu
150 gram pada daya 264 W.
Property Microwav
Standar SNI
Fisik e Saran
Densitas 1,025-1,0609 1,0579- Ke depanya dapat diteliti lebih jauh terkait
1,0596 optimasi jumlah pelarut pada metode ekstraksi
Indeks 1,520-1,540 1,532- dengan menggunakan microwave.
bias 20 oC 1,539

DAFTAR PUSTAKA

Candra, A. K. (2013). Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Bunga Kenangan (Cananga Odorata) Dengan
Menggunakan Metode Hydrodestilation, Microwave Hydrodestilation Dan Microwave Steam-
Hydro Distilation. Surabaya: ITS.

Chemat, F. (2013). Microwave-assited Extraction for bioactive compunds : theory and Practice. New
York: Springer.

Ernest , G. (1987). Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta: Penerjemah Ketaren S. Universitas Indonesia Press.

Ernest, G. (1952). Essential oil, 5th edition. New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.

Habibi. (2013). Perbandingan metode steam distilation dan steam-hydro distilation dengan
microwave terhadap jumlah rendemen serta mutu minyak daun cengkeh (syzygium aromaticum).
Surabaya: ITS.

Hadi, S. (2012). Pengambilan Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Clove Oil) Menggunakan Pelarut n-
Heksana dan Benzena. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 25-30.

Mandal, V., Mohan, Y., & Hemalatha, S. (2007). Microwave Assisted Extraction An Innovative and
Promising Extraction Tool for Medicinal Plant Research. Pharmacognosy Reviews, 7-18.

Nurdjanah, N. (2004). Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Jurnal Perspektif, 61-70.

Nurdjanah, N., Hardja, S., & Mirna. (1991). Distillationmethod influence the yield and quality of
clove leaf oil. Industrial Crops Research Journal, 18-26.

[Times New Roman 11pt] 4

Anda mungkin juga menyukai