Abstract— Salah satu minyak atsiri yang memiliki nilai devisa sekitar 60% dari total ekspor minyak atsiri nasional.
ekonomis tinggi adalah minyak nilam. Minyak atsiri yang Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar dunia
berasal dari tanaman nilam ini biasanya dipakai sebagai dengan kontribusi 90% (Anshory, 2009). Minyak nilam
pewangi dan bahan fiksatif. Tanaman nilam merupakan digunakan sebagai fiksatif (zat pengikat) dalam industri parfum
salah satu tanaman menghasil minyak atsiri yang cukup dan merupakan salah satu campuran pembuatan produk
penting sebagai komoditi ekspor Indonesia dan kosmetika dan juga bermanfaat dalam pembuatan obat –
menyumbang devisa sekitar 60% dari total ekspor minyak obatan (Mangun, 2009).
atsiri nasional. Indonesia merupakan pemasok minyak Meskipun Indonesia merupakan penghasil minyak nilam
nilam terbesar dunia dengan kontribusi 90%. Meskipun terbesar, namun kualitasnya masih fluktuasi bahkan cenderung
Indonesia merupakan penghasil minyak nilam terbesar, rendah. Hal ini terjadi karena kualitas bahan baku yang kurang
namun kualitasnya masih fluktuasi bahkan cenderung bagus atau penggunaan alat ekstraksi dan teknologi proses
rendah. Hal ini terjadi karena kualitas bahan baku yang yang kurang optimal (Ismuyanto, 2013). Ada beberapa faktor
kurang bagus atau penggunaan alat ekstraksi dan yang mempengaruhi hasil ekstraksi minyak atsiri ini antara
teknologi proses yang kurang optimal. Dalam memperoleh lain: jenis tanaman, umur tanaman, waktu panen, perubahan
minyak nilam metode soxhlet extraction menghasilkan yield bentuk daun, perlakuan pendahuluan sebelum ekstraksi dan
yang tinggi, namun membutuhkan waktu lama dan pelarut juga teknik ekstraksi. Oleh karena itu teknologi ekstraksi
n-Hexane. Oleh karena itu dikembangkan metode minyak atsiri penting untuk dikaji dan dikembangkan lebih
microwave hydrodistillation dengan kelebihan yaitu waktu lanjut untuk mendapatkan proses yang effisien dan produk
ekstraksi yang singkat dan tidak menggunakan pelarut n- yang berkualitas tinggi.
Hexane. Pada metode soxhlet ini digunakan variabel daun Beberapa metode ekstraksi minyak nilam telah dilakukan
nilam kering cacah (0,77 cm) dengan pelarut n-Hexane. salah satunya adalah ekstraksi dengan pelarut menggunakan
Sedangkan pada metode MHD digunakan variabel bahan metode Soxhlet extraction. Metode ini terbukti mampu
daun nilam kering cacah (0,77 cm) daya 450 W dan mengekstrak kandungan suatu bahan dengan maksimal.
pelarut air. Berdasarkan hasil penelitian diperolah yield Namun metode soxhlet extraction ini memiliki beberapa
minyak nilam dari metode soxhlet extraction mencapai kelemahan diantaranya dibutuhkannya pelarut organik untuk
7,4741% dengan waktu ekstraksi 8 jam, sedangkan dengan mengekstrak kandungan minyak nilam sehingga meningkatkan
metode microwave hydrodistillation diperoleh yield biaya produksi minyak, selain itu untuk mengekstrak seluruh
5,8252% dengan waktu ekstraksi selama 3 jam. Selain itu, kandungan minyak nilam dibutuhkan waktu lama sehingga
diketahui recovery dari metode microwave hydrodistillation kurang efisien. Oleh karena itu, dikembangkan metode
sebesar 77,64%. ekstraksi terbaru dengan menggunakan sistem distilasi dengan
memanfaatkan pemanasan gelombang mikro yang dikenal
Kata Kunci—atsiri, nilam, microwave hydrodistillation. dengan istilah Microwave hydrodistillation. Tujuan penelitian
ini adalah membandingkan ekstraksi minyak nilam dengan
I. PENDAHULUAN menggunakan metode Soxhlet extraction dengan metode
Microwave hydrodistillation.
S alah satu minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi
adalah minyak nilam. Minyak atsiri yang berasal dari
tanaman nilam ini biasanya dipakai sebagai pewangi dan II. METODOLOGI PENELITIAN
bahan fiksatif [1]. Fiksatif merupakan bahan/material yang
memiliki titik didih yang tinggi. Fiksatif akan memperlambat A. Bahan Baku
laju penguapan parfum. Sehingga, parfum yang dicampur Bahan baku nilam kering diperoleh dari Trenggalek. Bahan
fiksatif akan lebih tahan lama [2]. Tanaman nilam merupakan baku nilam dalam kondisi kering dengan kadar air sekitar
salah satu tanaman menghasil minyak atsiri yang cukup 10%. Ukuran cacah yang digunakan adalah berkisar 0,77 cm.
penting sebagai komoditi ekspor Indonesia dan menyumbang Untuk pelarut organik pada metode soxhlet extraction
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-674
Tabel 1. Tabel perbandingan waktu ekstraksi terhadap yield minyak nilam Radiasi gelombang mikro juga akan memanaskan air. Selain
dari bahan nilam kering cacah menggunakan metode microwave
hydrodistillation dan soxlet extraction
itu, terjadi mekanisme perpindahan panas secara konveksi dan
konduksi pada daerah disekitar air dan bahan. Kombinasi
Waktu (min) MHD Soxlet
ketiga mekanisme perpindahan panas tersebut juga mendukung
0 0 0 proses ektraksi minyak nilam.
20 2.3984 Selain itu, kelebihan lain metode microwave
40 3.1481 hydrodistillation yaitu lebih hemat biaya karena tidak
digunakan pelarut n-Hexane pada proses ekstraksi. Pelarut
60 3.4700
yang digunakan pada metode microwave hydrodistillation
80 3.8072 adalah air karena memiliki konstanta dielektrik yang tinggi
100 4.4206 sehingga penyerapan gelombang mikro lebih optimal.
120 4.5879
Berdasarkan perhitungan recovery, diperoleh recovery untuk
metode microwave hydrodistillation sebesar 77,64%. Hasil ini
140 4.8935 menunjukkan metode microwave hydrodistillation dapat
160 5.3232 mengekstrak minyak nilam dengan wantu yang lebih cepat dan
180 5.8252 perolehan yield yang tinggi.
480 7.4741
IV. KESIMPULAN
Perbandingan dari masing-masing metode dapat dilihat dari Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang telah
perolehan yield minyak nilam yang dihasilkan seperti pada dilakukan maka dapat diketahui bahwa metode microwave
Tabel 1. Dari hasil percobaan diperoleh yield minyak nilam hydrodistillation dapat mempercepat waktu ekstraksi,
untuk metode soxhlet extraction sebesar 7,4741% sedangkan menghemat biaya operasional karena tidak menggunakan
pada metode microwave hydrodistillation diperoleh yield pelarut n-Hexane. Pada metode soxhlet diperoleh yield sebesar
minyak nilam sebesar 5,8252%. 7,4741% sedangkan pada metode microwave hydrodistillation
diperoleh yield minyak nilam sebesar 5,8252% sehingga nilam
persen recovery dari metode microwave hydrodistillation
sebesar 77,64%.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mulyono, E., Sumangat, D., Hidayat, T. 2012. Peningkatan Mutu dan
Efisiensi Produksi Minyak Nilam Melalui Teknologi Penyulingan
dengan Tekanan Uap Bertahap. Buletin Teknologi Pascapanen
Pertanian, 8(1), 36-47.
[2] Al-Bayati, Alaa D.Jawad. 2016. Comparative Study for the Effect of
Fixative Material Type and Perfume Formulation Parameters on the
Fixation time of Local Formulated Perfume with Brand Perfumes.
Engineering & Technology Journal, 34A(3), 636-647.
Gambar 3. Perbandingan waktu ekstraksi terhadap yield minyak nilam dari [3] Chen, F., Zu, Y., dan Yang, L. 2015. A Novel Approach for Isolation of
bahan nilam kering cacah menggunakan metode microwave hydrodistillation Essential Oil from Fresh Leaves of Magnolia Sieboldii using
dan soxlet extraction Microwave-Assisted Simultaneous Distillation and Extraction.
Separation and Purification Technology, 154, 271-280.
Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa yield yang diperoleh [4] Kusuma, H. S. dan Mahfud, M. 2017. Microwave Hydrodistillation for
Extraction of Essential Oil From Pogostemon cablin Benth: Analysis
dengan metode soxhlet extraction lebih tinggi daripada metode and Modelling of Extraction Kinetics. Journal of Applied Research on
microwave hydrodistillation. Namun perolehan yield yang Medicinal and Aromatic Plants, 4, 46-54.
tinggi ini dicapai selama waktu ekstraksi sekitar 8 jam. [5] Golmakani, Mohammad-Taghi dan Moayyedi, Mahsa. 2015.
Comparison of heat and mass transfer of different microwave- assisted
Sedangkan dengan metode microwave hydrodistillation hanya extraction methods of essential oil from Citrus limon (Lisbon variety)
membutuhkan waktu 3 jam. Hal ini merupakan salah satu peel. Food Science & Nutrition, 3(6), 506-518.
kelebihan metode microwave hydrodistillation. Metode
microwave hydrodistillation dapat mencapai yield yang tinggi
dengan waktu singkat dikarenakan efisiensi pemanasan. Pada
pemanasan menggunakan gelombang mikro, perpindahan
panas secara radiasi akan memanaskan kandungan air in-situ
pada matriks bahan. Arah pemanasan tersebut terjadi dari
dalam ke luar layaknya arah perpindahan massa pada proses
ekstraksi ini. Kombinasi arah perpindahan panas dan massa
yang keduanya terjadi dari dalam ke luar, memudahkan proses
difusi minyak nilam yang terkandung di dalam matriks [5].