Anda di halaman 1dari 3

Naufaliyah Rifdah

NPM 2199200181

Teknologi Minyak Atsiri

1. Point review
 Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga
terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut cair.
Proses ekstraksi secara umum dapat dilakukan dengan cara maserasi,
perkolasim dan refluks. Ekstraksi membutuhkan waktu yang lama sehingga ada
beberapa metode yang dapat mempersingkat waktu ekstraksi (Qorriaina dkk,
2015).
 Microwave-Assisted Extraction (MAE) merupakan metode ekstraksi non
konvensional yang digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan terlarut di
dalam sampel menggunakan pelarut air dengan bantuan energi gelombang
mikro (Sari dkk, 2020).
 Teknologi MAE memiliki kontrol terhadap suhu yang lebih baik dibandingkan
dengan proses pemanasan konvensional sehingga cocok bagi pengambilan
senyawa yang bersifat thermolabil. Pemanasan microwave dapat
mendistribusikan panas yang merata pada atsiri tanaman (Muyassaroh, 2021).
 Microwave-Assisted Extraction (MAE) merupakan metode maserasi yang telah
dimodifikasi dengan penambahan gelombang elektromagnetik. Sampel atsiri
akan dipaparkan oleh gelombang elektromagnetik tersebut sehingga dapat
menginduksi sel-sel pada bahan. Pori-pori sel akan terbuka dan dapat
meningkatkan hasil ekstraksi. Efisiensi ekstraksi tergantung pada frekuensi
gelombang yang diberikan. Keuntungan dari metode ini dapat mengurangi
waktu ekstraksi dan volume pelarut dibandingkan dengan metode konvensional
(Vonindya dkk, 2019).

2. Tabel 1. Perbandingan Metode Ekstraksi Minyak Atsiri


Ekstraksi Minyak Atsiri
Microwave-Assisted Extraction
Konvensional
(MAE)
Waktu ekstraksi lebih lama Waktu ekstraksi lebih singkat
Recovery dan kualitas lebih rendah Recovery dan kualitas lebih tinggi
Konsumsi energi dan pelarut lebih tinggi Konsumsi energi dan pelarut lebih
dan mahal sedikit
Yield ekstraksi rendah Yield ekstraksi meningkat
Dekomposisi termal dari senyawa Cocok untuk senyawa thermolabil
thermolabil karena kontrol suhu yang lebih baik
Akurasi dan presisi lebih rendah Akurasi dan presisi lebih tinggi
Efisien terhadap senyawa dan media Efisiensi sangat rendah jika senyawa
pelarut polar target dan media pelarutnya bukan
senyawa polar
Harga produksi lebih murah Harga produksi lebih mahal

3. Minyak atsiri banyak digunakan dalam parfum, kosmetik, pewangi sabun, bahan baku
obat-obatan dan sebagainya. Menurut saya karena kebutuhan konsumsi yang cukup
besar ini membutuhkan produksi yang besar pula, sehingga apabila teknologi
pengambilan minyak atsiri lebih baik akan memberikan nilai tambah untuk penggunaan
minyak atsiri. Perkembangan produksi minyak atsiri di Indonesia terhambat
dikarenakan masih lemahnya modal dan penguasaan teknologi proses produksi untuk
industri minyak atsiri. Dengan demikian, sesuai dengan paparan perbandingan metode
konvesional dengan Microwave-Assisted Extraction diatas, metode non konvensional
Microwave-Assisted Extraction merupakan metode yang tepat untuk dikembangkan di
Indonesia. Dampak signifikan dari metode ini selain karena dapat menghemat waktu,
yield ekstrasi dan kualitasnya juga lebih baik daripada metode konvensional. Oleh
karena itu pemanfaatan teknologi Microwave-Assisted Extraction ini perlu
dikembangkan dan diimplementasikan oleh berbagai industri, yang kedepannya bisa
memberikan kemajuan produk atsiri Indonesia.

REFERENSI:

Qorriaina, R, Hawa, L, C, dan Yulianingsih, R. 2015. Aplikasi Pra-Perlakuan Microwave


Assisted Extraction (MAE) pada Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum)
Menggunakan Rotary Evaporator (Studi pada Variasi Suhu dan Waktu Ekstraksi).
Malang: Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, Vol. 3, No. 1.
Sari B, L, Triastinurmiatiningsih, dan Haryani T, S. 2020. Optimasi Metode Microwave-
Assisted Extraction (MAE) untuk Menentukan Kadar Flavonoid Total Alga Coklat Padina
australis. Bogor: ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 16 No.1.

Muyassaroh. 2021. Proses Microwave Assisted Extraction (MAE) Rimpang Jahe Merah
dengan Variasi Perlakuan Bahan dan Daya Operasi. Malang: ATMOSPHERE, Vol. 2
No. 2.

Vonindya K, N, M, Rasyidan A, F, dan Yustia W, M. 2019. Pengaruh Volume dan Jenis


Pelarut, serta Daya Microwave pada Pembuatan Minyak Atsiri Cengkeh Menggunakan
Metode Microwave-Assisted Extraction. Malang: Seminar Nasional Kimia dan
Pembelajarannya (SNKP).

Anda mungkin juga menyukai