Anda di halaman 1dari 18

Microwave-

assisted
Extraction
PRAKTIKUM FITOKIMIA KELAS C
KELOMPOK 3
Safina Huda 2019210143
Marina Ester Yhosefine 2019210144
Jeanita Harvianti 2019210145
Arini Amalia Putri 2019210147
PENGERTIAN

Microwave Assisted Extraction (MAE) merupakan teknik untuk mengekstraksi bahan-bahan terlarut di
dalam bahan tanaman dengan bantuan energi gelombang mikro .MAE menggunakan energi gelombang
mikro (microwave) untuk memfasilitasi partisi analit dari matriks sampel ke dalam pelarut.
PRINSIP DASAR

Ekstraksi modern menggunakan radiasi


gelombang elektromagnetik yang mengubah
struktur sel
INSTRUMEN
OPEN VESSEL SYSTEM CLOSE VESSEL SYSTEM
Jenis-jenis
MAE

1 3 5
Compressed Air Microwave Solvent-Free Microwave Vacuum Microwave
Distillation (CAMD) Extraction (SFME) Hydrodistillation (VMHD)

2 4
Microwave Hydrodistillation Microwave Hydrodiffusion
(MWHD) and Gravity (MHG)
Jenis-jenis MAE
1. Compressed Air Microwave Distillation (CAMD)
Dikenal sebagai teknik microwave pertama untuk ekstraksi minyak esensial. Sistem ini terdiri
dari tiga bagian:
- Kompresor yang menyuntikkan udara ke dalam wadah dengan matriks
- Oven microwave
- Sistem pendingin.
Teknik ini bergantung pada prinsip entrainment uap dan menggunakan udara bertekanan (bukan
uap) untuk mengekstrak minyak esensial.
1. Microwave Hydrodistillation (MWHD)
Didasarkan sepenuhnya pada prinsip hidrodistilasi klasik; Bagian dari jalur perakitan
hidrodistilasi ditempatkan di microwave oven.
Jenis-jenis MAE
3. Solvent-Free Microwave Extraction (SFME)
SFME pada dasarnya terdiri dari empat bagian:
- Satu reaktor dimana hanya matriks yang akan diproses ditempatkan
- Satu oven microwave
- Satu sistem pendingin
- Wadah esensi dimana minyak esensial dipulihkan.
3. Microwave Hydrodiffusion and Gravity (MHG)
Sistem MHG pada dasarnya terdiri dari empat bagian
- Satu reaktor dimana matriks olahan ditempatkan
- Oven microwave
- Sistem pendingin
- Esensi wadah dimana minyak esensial dipulihkan.
Jenis-jenis MAE
5. Vacuum Microwave Hydrodistillation (VMHD)

Hidrodistilasi vakum microwave (VMHD) telah diuraikan dan dipatenkan oleh Archimex
di tahun 1990an. Teknik ini didasarkan pada pemanasan selektif oleh microwave
dikombinasikan dengan aplikasi sekuensial vakum.
fAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES MAE
1. Pemilihan pelarut
Pilihan pelarut didasarkan pada kelarutan senyawa target (selektifitas), interaksi antara
pelarut dan matriks bahan, dan faktor disipasi.
2. Volume pelarut
Volume pelarut juga faktor kritis dalam ekstraksi. Prinsipnya adalah volume pelarut harus
mencukupi untuk melarutkan senyawa target dan memanaskan sel.
3. Waktu
Waktu merupakan parameter penting dalam ekstraksi. Umumnya, waktu ekstraksi
berkorelasi positif terhadap jumlah senyawa target, walaupun terdapat resiko terjadinya
degradasi senyawa target itu sendiri.
4. Jumlah proses ekstraksi
Misalnya, empat ekstraksi dengan 50 ml pelarut lebih efisien dibanding satu ekstraksi
dengan 200 ml pelarut.
fAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES MAE
5. Daya
Daya dipilih secara tepat untuk menghindari suhu degradatif senyawa target dan
kelebihan tekanan dalam proses ekstraksi.
6. Ukuran partikel
Ukuran partikel efektif berkisar 100 μm hingga 2 mm.
7. Suhu
Suhu tinggi meningkatkan pengeluaran (desorption) senyawa dari bagian aktif (active
sites) karena perusakan sel bahan meningkat.
KEUNTUNGAN

01 Pengurangan waktu yang


signifikan. 02 Mengurangi penggunaan
pelarut

03 Meningkatkan hasil ekstraksi.


04 Memberikan akurasi dan
presisi yang lebih baik.
05
Cocok untuk unsur termolabil.

06 07
Instrumental set up seperti Soxwave
Dapat mengekstrak konstituen kecil termasuk
menggabungkan keuntungan fitur soxhlet dan
residu logam berat dan pestida dari beberapa
microwave, sehingga membuat ekstraksi lebih
milligram sampel tanaman.
menarik.
KEKURANGA
N

Energi microwave menyebabkan kenaikan suhu yang cepat untuk membangun tekanan internal di
dalam sel bahan tanaman. Suhu tinggi akan menyebabkan dehidrasi selulosa, dan kurangi
mekanisnya kekuatan MAE, yang mendorong pelarut untuk menembus ke dalam saluran seluler, dan
selanjutnya meningkatkan hasil ekstraksi Namun, suhu bisa menyebabkan degradasi senyawa target.
EKSTRAKSI DAUN PELAWAN (Tristaniopsis
merguensis)

Pada ekstraksi daun pelawan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE) karena
berpengaruh terhadap yield ekstraksi daun pelawan yang dihasilkan. Semakin lama
ekstraksi maka semakin besar yield ekstraksinya. Penggunaan metode MAE lebih efisien
dalam mengekstrak daun pelawan dibandingkan metode maserasi jika dilihat dari segi
waktu dan aktivitas antioksidan. Sedangkan pengaruh pelarut terhadap aktivitas antioksidan
menunjukkan bahwa aseton memiliki aktivitas antioksidan yang sangat aktif dibandingkan
pelarut etanol.
VIDEO
Kesimpulan
1. Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian tanaman obat, atau sumber
lainnya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
2. Ekstraksi gelombang mikro merupakan salah satu metode pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat
terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik
frekuensi super tinggi ( Super High Frequency/SHF), yaitu diatas 3GHz (3x109 Hz). Pemanasan dengan
gelombang mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata karena bukan mentransfer panas
dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan tersebut. Pemanasannya juga dapat bersifat
selektif artinya tergantung dari dielektrik properties bahan. Hal ini akan menghemat energi untuk
pemanasan.
Daftar Pustaka

1. L. Kurniasari. (2008). Kajian Ekstraksi Minyak Jahe Menggunakan Microwave Assisted


Extraction (MAE). Momentum. Vol.4 (2). 47-52
2. Mahardika, R. Ayu Dini., Hidayat, Nur., Nurika, Irnia. Ekstraksi Antioksidan dari Lidah
Mertua (Sansevieriatrifasciata Prain) Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction
dan Pulsed Electric Field. http://skripsitipftp.staff.ub.ac.id
3. Calinescu, I., Ciuculescu, C., Popescu, M., Bajenaru, S., & Epure, G. (2001). Microwaves
Assisted Extraction of Active Principles from Vegetal Material.Romanian International
Conference on Chemistry and Chemical Engineering, 12, 1-6.
4. Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., & Shukla, S. S. (2009). Microwave Assisted Extraction
for Phytoconstituents – An Overview. Asian Journal Research Chemistry , 1 (2), 19-25.
5. Kaufmann, B., & Christen, P. (2002). Recent Extraction Techniques for Natural Products:
Microwave-assisted Extraction and Pressurised Solvent Extraction.Phytochemical Analysis ,
13, 105-113.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai