ABSTRAK. Pemberian gaji bonus terkadang menjadi suatu kendala bagi sebuah restoran, dikarenakan suatu restoran
dihadapkan pada sebuah keputusan yaitu kepada siapa pemberian gaji bonus ini diberikan. Untuk itu diperlukan sebuah
sistem yang dapat membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Pada penelitian ini
dirancang sistem pendukung keputusan pemberian gaji bonus dengan metode topsis yang dimaksud agar dapat membantu
pihak terkait untuk memberikan solusi pemberian gaji bonus. Sistem Pendukung keputusan (DSS) adalah bagian dari
sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.Sedangkan metode Technique for Order Preferense by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) adalah didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki
jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.Hasil pengujian
dari aplikasi dengan menggunakan metode topsis mampu menyeleksi alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang
dimaksud yaitu karyawan yang berhak menerima gaji bonus berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Hasil dari
perhitungan manual dan sistem aplikasi adalah sama.
1. PENDAHULUAN
Gaji bonus adalah pembayaran tambahan di luar upah atau gaji yang ditujukan untuk memacu (memberi
insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggungjawab, dengan harapan
keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada
pekerja.Tidak semua perusahaan di Indonesia memberikan gaji bonus kepada karyawan. Gaji bonus ini
biasanya dikeluarkan atas inisiatif dari pemimpin perusahaan.Pada penelitian yang dilakukan, studi kasus
mengambil tempat di KL Express Resto. Pemberian gaji bonus yang terdapat pada KL Express dilakukan
setiap akhir bulan dan diberikan kepada satu karyawan. Hal ini juga masih dilakukan secara manual dan
membutuhkan waktu dalam menentukan karyawan yang mendapatkan bonus. Penelitian yang dilakukan
mencoba untuk memberikan suatu bantuan rekomendasi secara otomatis dan memotong waktu yang lama.
Topsis menjadi salah satu metode yang digunakan sebagai penentuan rekomendasi karyawan yang akan
diberi gaji bonus. Terdapat kriteria yang menjadi acuan penelitian yang akan digunakan dalam metode topsis,
yaitu adalah absensi,jumlah lembur dalam satu bulan, kerajinan, pelayanan terhadap customer.Hasil dari
metode yang digunakan adalah perangkingan, hal ini menjadi masukan kepada pengambil keputsan KL
Express Resto untuk melihat nilai yang tertinggi berdasarkan kriteria nilai yang telah dimasukkan.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Gaji
Menurut Rokmulyati (1983) menyatakan bahwa gaji merupakan suatu bentuk pembayaran periodik dari
seorang majikan pada karyawan yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang
pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya
manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji.
Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam akun gaji. Istilah lain dari gaji adalah honor dan upah. Gaji, honor
ataupun upah dapat diterima pegawai di lingkungan kantor atau tempat kerja milik negara atau tempat
swasta.
2.2 Macam Pemberian Upah di Indonesia
2.2.1 Upah Menurut Waktu
Menurut Rokmulyati (1983)besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu
dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari atau per
minggu.
101
JITIKA ISSN: 0852-730X
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan
oleh Yonn dan Hwang pada tahun 1981. Dengan ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki
jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Berikut ini
adalah contoh sebuah matriks dengan alternatif dan kriteria.
..
..
= . . . . . . . . . (1)
Dimana:
D = matriks
m = alternative
n = kriteria
=
2.6.1 Procedure TOPSIS
A. Normalisasi Matriks Keputusan
Setiap elemen pada matriks D dinormalisasikan untuk mendapatkan matriks normalisasi R. Setiap
normalisasi dari nilai dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
= . . . . . . . (2)
Untuk i=1,2,3,,m;
j=1,2,3,,n
B. Pembobotan Pada Matriks Yang Telah Dinormalisasikan
Diberikan bobot W = (w1,w2,,wn), sehingga weighted normalized matrix V dapat dihasilkan
sebagai berikut:
..
..
= . . . . . . . . . (3)
Dengan i=1,2,3,,m dan j=1,2,3,n
C. Menentukan Solusi Ideal Positif Dan Solusi Ideal Negative
Solusi ideal positif dinotasikan dengan A+ dan solusi ideal negatif dinotasikan dengan A-, sebagi
berikut :
Menentukan Solusi Ideal (+) & (-)
= max )(min , = 1,2,3, = { , , }
= max )(min , = 1,2,3, ={ , , }
Dimana :
Vij = elemen matriks V baris ke-i dan kolom ke- j
J = {j=1,2,3,,n dan j berhubung dengan benefit criteria}
J = {j=1,2,3,,n dan j berhubung dengan cost criteria}
D. Menghitung Jarak Setiap Alternatif dengan Matriks Solusi Ideal Positif dan Matriks Solusi Ideal
Negatif (Separation Measure)
Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif
dan solusi ideal negatif. Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut:
Separation measure untuk solusi ideal positif
103
JITIKA ISSN: 0852-730X
F. Mengurutkan Pilihan
Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan C_i. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah
satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal positif dan berjarak terjauh dengan solusi ideal
negatif.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Analisis Kebutuhan Input
Input yang digunakan untuk melakukan proses pengambilan keputusan dari beberapa alternatif adalah
sebagai berikut.
No Kriteria
1 Kehadiran
2 Jumlah lembur satu bulan
3 Kerajinan
4 Pelayanan terhadap customer
Tabel 1 menjelaskan bahwa proses keputusan dibutuhkan beberapa kriteria yaitu kehadiran, jumlah
lembur dalam satu bulan, kerajinan dan pelayanan terhadap sehingga nantinya akan dihasilkan output yang
berasal dari kelayakan alternatif yang dihasilkan dari proses perangkingan.
3.2 Analisis Kebutuhan Output
Output yang dihasilakan dari alternatif yang mempunyai nilai tertinggi dari pada nilai alternatif yang
lain. Hasil yang dikeluarkan oleh program adalah nilai setiap kriteria yang ada, karena dalam setiap kriteria
memiliki nilai yang berbeda dengan kriteria yang lainnya. Dan alternatif yang dimaksudkan adalah karyawan
restoran KL EXRESS.
3.3 Flowchart
105
JITIKA ISSN: 0852-730X
91 - 100 5
<75 1
75 - 79 2
Pelayanan Customer 80 - 84 3
85 - 90 4
91 - 100 5
106
JITIKA ISSN: 0852-730X
Adapun yang diuji adalah kriteria yang keempat, yaitu nilai dari pelayanan terhadap customer.
Kemudian data matriks yang sudah dikonversi dinormalisasikan:
A. Matriks Keputusan Ternormalisasi
Langkah selanjutnya yaitu membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
| |= 2 + 1 + 3 + 1 + 2 + 1 + 1 = 4,582576
2
= = = 0,436436
| | 4,582576
1
= = = 0,218218
| | 4,582576
3
= = = 0,654654
| | 4,582576
1
= = = 0,218218
| | 4,582576
2
= = = 0,436436
| | 4,582576
1
= = = 0,218218
| | 4,582576
1
= = = 0,218218
| | 4,582576
Dari matriks keputusan yang ternormalisasi, maka diperoleh nilai matriks pada kolom keempat
sebagai berikut :
0,436436
0,218218
0,654654
= 0,218218
0,436436
0,218218
0,218218
Berikut adalah hasil proses perhitungan dari aplikasi kriteria keempat, dapat dilihat pada gambar
yang dilingkari pada gambar 6 :
(A = y y , , (y ;
(A = (y y , , (y );
108
JITIKA ISSN: 0852-730X
No Max Min
1 2,77778 0,555555
2 1,536444 0,384111
3 1,788856 1,073312
4 1,309308 0,436436
Berikut hasil proses perhitungan solusi ideal positif dan negative, dapat dilihat pada gambar yang
dilingkari pada gambar 8:
= ( )
Dimana = :
=
(2,77778 2,77778) + (1,152333 1,536444) +
(D ) =
(1,431084 1,788856) + (0,872872 1,309308)
= 0,682655
(1,666665 2,77778) + (1,536444 1,536444) +
(D )=
(1,788856 1,788856) + (0,436436 1,309308)
= 1,412969
(0,555555 2,77778) + (1,536444 1,536444) +
(D )=
(1,073312 1,788856) + (1,309308 1,309308)
= 2,334585
(2,22222 2,77778) + (1,152333 1,536444) +
(D )=
(1,073312 1,788856) + (0,436436 1,309308)
= 1,315331
(1,11111 2,77778) + (0,384111 1,536444) +
(D )=
(1,431084 1,788856) + (0,872872 1,309308)
= 2,103363
(0,555555 2,77778) + (1,152333 1,536444) +
(D )=
(1,788856 1,788856) + (0,436436 1,309308)
109
JITIKA ISSN: 0852-730X
= 2,418208
(2,77778 2,77778) + (0,384111 1,536444) +
(D )=
(1,788856 1,788856) + (0,436436 1,309308)
= 1,445606
Sehingga diperoleh jarak antara nilai terbobot pada setiap alternatif ideal positif sebagai berikut:
0,682655
1,412969
2,334585
= 1,315331
2,103363
2,418208
1,445606
Berikut hasil proses perhitungan dari aplikasi kriteria kelima, dapat dilihat pada gambar 9 :
2,418042
= = = 0,779838
+ 2,418042 + 0,682655
1,753408
= = = 0,553758
+ 1,753408 + 1,412969
1,445606
= = = 0,382416
+ 1,445606 + 2,334585
1,835194
= = = 0,582504
+ 1,835194 + 1,315331
0,791908
= = = 0,273518
+ 0,791908 + 2,103363
1,049482
= = = 0,302646
+ 1,049482 + 2,418208
2,334585
= = = 0,617584
+ 2,334585 + 1,445606
0,779838
0,553758
0,382416
= 0,582504
0,273518
0,302646
0,617584
Dari nilai V ini dapat dilihat bahwa memiliki nilai terbesar, sehingga alternatif pertama akan
terpilih sebagai karyawan KL Express yang mendapat gaji bonus. Berikut adalah nilai akhir, dapat
dilihat pada gambar 10 :
110
JITIKA ISSN: 0852-730X
Keterangan :
H Lama : Perhitungan manual (dengan menggunakan rata-rata)
H Baru : Perhitungan menggunakan metode topsis
R Lama : Perangkingan hasil perhitungan manual
R Baru : Perangkingan hasil perhitungan metode topsis
Dari tabel 6, dapat dianalisis perbandingan urutan perhitungan menggunakan cara manual (yang selama
ini dilakukan KL Express) dan perhitungan menggunakan metode TOPSIS. Pada data tabel diatas terdapat
perbedaan urutan karyawan yang mendapat gaji bonus, perbedaan ini disebabkan karena perhitungan dengan
sistem memberikan nilai prioritas dengan memberikan bobot pada setiap kriteria.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat kita ambil adalah sebagai berikut :
1. Karyawan dengan urutan paling atas dalam tabel adalah karywan yang memiliki nilai paling tinggi
dan berhak mendapatkan gaji bonus.
2. Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS dapat menghasilkan nilai
rangking karyawan dalam seleksi pemberian gaji bonus pada restoran KL Express .
111
JITIKA ISSN: 0852-730X
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kristanto, Andi. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Apilkasinya. Yogyakarta. Gava Media.
[2] Turban, Efraim, et al. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems .7th Ed. New Jersey.
Pearson Education.
[3] Keen, P. G. W. 1980. Adaptive Design for Decision Support Systems, Data Base, Vol. 12, No. 1 dan 2.
112